Anda di halaman 1dari 22

g

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,


dan Teknologi

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................... 2
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................3
B. TUJUAN.............................................................................................................................3
C. INDIKATOR KEBERHASILAN..............................................................................................4
D. SASARAN.......................................................................................................................... 4
E. PELAKSANAAN..................................................................................................................4
F. PIHAK TERKAIT................................................................................................................. 5
G. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENDAMPINGAN...................................................................6
H. EVALUASI........................................................................................................................20
I. PENUTUP........................................................................................................................ 21
J. LAMPIRAN...................................................................................................................... 21

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 2


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

A. LATAR BELAKANG
Guru Penggerak merupakan program pendidikan dari pemerintah untuk meningkatkan
kompetensi guru, selain itu hadirnya guru penggerak diharapkan mampu menggerakkan
komunitas belajar. Prinsip program adalah mendorong upaya peningkatan kualitas
pendidikan di sekolah maupun diluar sekolah menggunakan pendekatan andragogi dan
blended learning. Dengan menggunakan dua metode yang tadi dijelaskan, nantinya guru
yang terdaftar di dalam program ini mereka juga harus mengikuti proses pembelajaran.
Model pembelajaran yang tertuang adalah menggunakan metode pelatihan dalam jaringan
atau belajar daring, lokakarya, dan pendampingan individu.

Terdiri dari 70% pengajar bekerja di sekolah, 20% bersama sesama pengajar, dan 10%
bersama narasumber, fasilitator, dan pengajar praktik. Pendampingan dilakukan secara
individu di sekolah CGP dan pendampingan kelompok melalui kegiatan lokakarya.
Pendampingan individu bertujuan untuk membantu CGP menerapkan hasil pembelajaran
daring sehingga CGP mampu:
a. mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain dengan cara melakukan refleksi, berbagi,
dan kolaborasi;
b. memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik;
dan
c. merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua.

Sedangkan pendampingan melalui lokakarya bertujuan untuk:


a. meningkatkan keterampilan CGP untuk menjalankan perannya;
b. menjejaringkan CGP di tingkat kabupaten/kota;
c. menjadi ruang diskusi dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh CGP; dan
d. meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan di tingkat sekolah dan
kabupaten/kota.

Laporan pelaksanaan pendampingan Individu dan lokakarya pendidikan guru penggerak


dilaksanakan dengan baik dan terarah, maka perlu dilakukan fungsi kontrol sebagai bahan
laporan yang akan digunakan oleh BBGP/BGP sebagai bentuk pertanggung jawaban aktivitas
pendampingan individu dan lokakarya.

B. TUJUAN
Tujuan kegiatan pendampingan individu-1 adalah sebagai berikut:
1. CGP dapat menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah
2. CGP dapat menjelaskan pentingnya dan manfaat komunitas praktisi baik untuk
dirinya sendiri dan lingkungan belajar

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 3


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

3. CGP dapat menjelaskan konsep, filosofi dan prinsip komunitas praktisi sebagai bagian
dari peran guru penggerak
4. CGP dapat mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi yang sudah ada
5. CGP apat mengaitkan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mewujudkan filosofi,
nilai dan peran guru penggerak.

C. INDIKATOR KEBERHASILAN

Indikator keberhasilan dari kegiatan pendampingan adalah sebagai berikut:


1. Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan definisi dan manfaat komunitas praktisi
2. Calon Guru Penggerak dapat mengidentifikasi komunitas praktisi
3. Calon Guru Penggerak dapat memetakan manfaat dan area kontrol di komunitas praktisi
yang sudah ada.

D. SASARAN

Sasaran pelaksanaan pendampingan lokakarya 1 program PGP adalah unsur-unsur yang


terkait dengan pelaksanaan pendampingan lokakarya 1, adalah sebagai berikut:
1. 7 Calon Guru Penggerak dari 2 orang Pengajar Praktik
2. Kepala Sekolah dari Calon Guru Penggerak
3. Pengawas Sekolah

E. PELAKSANAAN

Pelaksanan pendampingan lokakarya 1 di Wilayah Sasaran pengajar praktik yang bertugas


ini diselenggarakan secara tatap muka (luring) pada tanggal 16 September 2023

NO TEMPAT ALAMAT KAB./KOTA PROVINSI


1 SMP Negeri 6 Halmahera Jl. Raya Mandaong, Halmahera Maluku
Selatan Kampung Makian Kec. Selatan Utara
Bacan sealatan

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 4


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

F. PIHAK TERKAIT

Pihak yang terkait pada pelaksanaan pendampingan lokakarya 1 adalah sebagai berikut:
No Nama Jabatan Satker Keterangan
Perwakilan Dinas Pendidikan
1 Asis Siraju, S.Pd Ikut di Pembukaan
Dinas Halmahera Selatan
Kepala SMP Negeri 1
2 Yuliyanti, S.Pd Hadir
Sekolah Halmahera Selatan
Kepala
3 Ate Nurhayati, S.Pd SMP IT Insan Kamil Hadir
Sekolah
Kepala SMA Negeri 27
4 Aswad Dahlan, S.Pd Hadir
Sekolah Halmahera Selatan
Ikut Pembukaan saja
karena beliau juga
Kapala SMP Negeri 14 PP yang harus
5 Yahya Hi. Kasim, S.Pd
Sekolah/PP Halmahera Selatan mendampingi CGP
di kelas yang
berbeda
Kepala SD Alkhairat
6 Nuraini Abas, S.Pd.I Hadir
Sekolah Babang
Wakasek SMA Negeri 4
7 Zamin Abdul Kadir, S.Pd Hadir
Kurikulum Halmahera Selatan
Beliau hadir sebagai
Kepala SD Negeri 249 CGP sekaligus
8 Ridwan Edi Saputro,S.Pd
Sekolah/ CGP Halmahera Selatan sebagai Kepala
Sekolah
SMP Negeri 1
9 Daswin, S.Pd CGP Hadir
Halmahera Selatan
SMA Negeri 27
10 Riski Saktianingsih,S.Pd CGP Hadir
Halmahera Selatan
11 Yulianti Ngatmari, S.Pd CGP SMP IT Insan Kamil Hadir
SMA Negeri 4
12 Rawisna Padungge, S.Pd CGP Hadir
Halmahera Selatan
SD Alkhairat
13 Samsia La Isa, S.Pd CGP Hadir
Babang
SMP Negeri 14
14 Citra Ratifa La Apu, S.Pd CGP Hadir
Halmahera Selatan

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 5


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

G. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENDAMPINGAN


Pada kegiatan pendampingan lokakarya kami terdiri dari dua pengajar praktik dalam satu
kelas. Yaitu pak Safrudin Salla, S.pd dan Fitriani Hi. Parra, S.Pd. Selama pendampingan kami
saling bekolaborasi dan bergantian memfasilitasi CGP dengan membagi tugas dan materi
berdasarkan Jadwal dan agenda kegiatan (menu belajar) . Adapun jadwal tersebut adalah
sebagai berikut :
PERLENGKAPAN
JUMLAH
No JUDUL SESI AKTIVITAS METODE DURASI MEDIA DAN
JP
APLIKASI
Pembukaan & ● Laptop
Pleno 15’P
Icebreaking
● Proyektor
Perkenalan Pengajar
PEMBUKAAN 5’ ● Layar
1 Praktik Pleno 2/3 JP
(Fitry) Penjelasan Tujuan & ● Papan plano
Pembuatan Pleno 10’ ● Kertas plano
Kesepakatan Belajar ● Spidol
Persiapan kegiatan Pleno 10 marker
Aktivitas: Mencari ● Pointer
Pleno 20
Benda ● Poster pos
KEPEMIMPINAN Pembahasan tahapan
Pleno 15
aktivitas 1 2/3 ● Lakban
2 DALAM DIRI
Aktivitas JP kertas
( Safrudin) Diskusi nilai, Peran, kelompok ● Lembar
dan Kompetensi bersama 30
evaluasi
Guru Penggerak pengajar
praktik
dalam LMS
Aktivitas ● Pulpen
Diskusi Komunitas ● Daftar absen
kelompok
Praktisi: Berbagi ● Post-it
bersama 45’
DISKUSI Tantangan 1 Bulan
pengajar ● Lembar
Pertama
3
KOMUNITAS praktik 1 2/3 Identifikasi
PRAKTISI Refleksi Manfaat JP Komunitas
Pleno 10’
(Fitry) Komunitas Praktisi Praktisi
Sekilas Materi
Filosofi Komunitas Pleno 20’
Praktisi
ISTIRAHAT
Energizer Pleno 15’ ● Lembar
Pemetaan
Aktivitas komunitas
Mengidentifikasi kelompok Praktisi
KOMUNITAS Komunitas Praktisi bersama 25’ ● Lembar
PRAKTISI yang ada pengajar 1 1/3 Peran Guru
4
SEKELILINGKU praktik JP Penggerak
(Safrudin) Aktivitas dalam
Menganalisa kelompok Menggerakk
pemetaan bersama 20’ an
Komunitas Praktisi pengajar Komunitas
praktik Praktisi

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 6


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

Aktivitas
Memahami Peran
PERAN GURU Guru Penggerak
kelompok
PENGGERAK DALAM bersama 40’
Dalam Membuat
pengajar
MENGGERAKKAN Komunitas Praktisi
5 praktik 1 1/3
KOMUNITAS Mennganalisa peran Pleno dan JP
PRAKTISI dalam aktivitas
20’
(Fitry) memaksimalkan diskusi
Komunitas Praktisi berdua
MENGGERAKKAN Wisata Belajar Pleno 25’
KOMUNITAS Melihat Potensi
6 2/3 JP
PRAKTISI Komunitas Praktisi Pleno 5’
(Safrudin) Baru
Benang Merah
Pleno 10’
Materi
PENUTUPAN
7 Refleksi Hasil Belajar Pleno 15’ 2/3 JP
(Fitry) Penutupan dan Foto
Pleno
Bersama 5’
360
TOTAL JAM PELAJARAN 8 JP
menit

Dari jadwal dan menu belajar di atas, kami selesaikan tahap demi tahap dengan mengikuti
petunjuk panduan yang telah disediakan. Adapun Deskripsi tahapan tersebut adalah sebagai
berikut :

PEMBUKAAN DAN ICE BREKAING (15 menit)

Pengajar Praktik (Fitry) memulai pelatihan dengan membuka acara dan menyapa peserta
lokakarya 1 dengan sapaan hangat dan bersemangat. Kemudian memberikan pertanyaan
yang dapat membuat peserta terlibat dan membentuk koneksi antar CGP.

Siapa di antara Bapak/Ibu yang sebelum ke tempat ini sudah sarapan?


Siapa di antara Bapak/Ibu yang sebelum ke tempat ini sudah minum teh atau kopi?
Aktivitas apa yang telah dilakukan dipagi hari sebelum ke tempat lokakarya ini ?

Setelah menyapa peserta, PP (Fitry) melakukan icebreaking untuk membuat peserta


nyaman dengan peserta lain dan pengajar praktik yang tidak bertemu selama 1 bulan. PP
memimpin icebreaking dengan judul tembak nama.

Mari Bapak/Ibu kita berdiri melingkar.

Siapa yang pernah ke Amerika Bapak/Ibu?

Siapa yang tahu musuh Indian pada zaman dahulu? (koboi)

Siapa yang tahu perlengkapan yang digunakan oleh koboi? (tali laso, senapan)

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 7


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

Sekarang ceritanya saya akan menjadi koboi dan memiliki senapan. Saat ada orang yang
saya tembak dengan berkata 'dor', Bapak atau Ibu tersebut silakan jongkok. Lalu orang yang
berada di sebelah kiri dan kanan dari orang yang jongkok tersebut harus beradu cepat nama
orang yang ada di sebelahnya. Contoh misalnya saya tembak Bapak Ridwan maka Pak
Ridwan silakan jongkok. Lalu orang yang disebelah kiri dan kanannya misalnya Bu Riski dan
Pak Daswin harus beradu cepat memanggil lawannya. Jika Bu Riski lebih cepat, maka Pak
Daswin kalah dan lingkaran kita mengecil. Yang kalah keluar dari lingkaran, yang menang
gantian menembak dan yang di tembak ikut bermain. Dilakukan sampai semua mendapat
giliran menembak.
Apakah ada pertanyaan Bapak/Ibu? Jika tidak, kita mulai ya permainannya.
Setelah permainan ice breaking dilakukan, PP meminta peserta kembali duduk.
Terima kasih sudah ikut bermain. Silakan Bapak/Ibu kembali ke tempat duduknya
masing-masing.

PERKENALAN PP (5 menit)

Alhamdulillah setelah melakukan ice breaking, suasana kelas terlihat bergembira, mereka
sudah lebih akrab dan terbuka. Untuk menghemat waktu dan lebih mengenal, PP
menyebutkan nama, TTL, Asal Daerah (suku), status, dan hal terbaik yang dialami sebagai
guru di bulan ini dalam 1 kalimat ini. Setelah masing-masing PP memperkenalkan diri,
selanjutnya PP meminta peserta juga memperkenalkan diri kembali dengan cara yang sama.

PENJELASAN TUJUAN PEMBUATAN KESEPAKATAN BELAJAR (10 menit)

Menayangkan slide 3 (tujuan lokakarya pertama) dan slide 4 (menu belajar).


PP (Fitry) menjelaskan tentang tujuan lokakarya pertama dan memberitahukan agenda
kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut serta menekankan bahwa
materi yang akan dipelajari ini sudah tertera di buku saku pembelajaran yang mereka punya
sebagai calon guru penggerak.

Pengajar Praktik (Fitry) memberi kesempatan bertanya pada peserta terkait tujuan dan
agenda/menu belajar. Setelah tidak ada lagi yang bertanya maka pengajar praktik
melanjutkan dengan mengajak peserta untuk membuat kesepakatan bersama.

Menayangkan Slide 5 (Kesepakatan Bersama)


PP (Fitry) memandu dan mengajak peserta untuk membuat kesepakan.

Mari bapak/ibu kita membuat kesepakatan belajar untuk lokakkarya pertama ini dengan
tujuan untuk mencapai tujuan belajar dan membuat situasi belajar kita yang nyaman.
Apakah ada ide atau saran dari bapak/ibu yang bisa kita masukan sebagai kesepakatan
belajar kita ?

Setelah semua ide terkumpul, PP membacakan kembali hasil kesepakatan yang telah dibuat
dan menyepakati bersama peserta. Tepuk tangan bersama untuk meresmikan kesepakatan
belajar yang harus dipatuhi hingga proses belajar selesai disore nanti.
Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 8
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

KEPEMIMPINAN DALAM DIRI (75 menit)

Persiapan kegiatan

 PP menyiapkan bola warna-warni dan


 Slayer/penutup mata.

Pelaksanaan:

PP (Safrudin) memandu peserta melakukan permainan mencari bola:

Siapa diantara Bapak/Ibu yang suka naik kereta?


Siapa diantara Bapak/Ibu yang pernah main kereta-keretaan waktu masih kecil?
Siapa yang ingin bermain kereta-keretaan sekarang?
Sekarang kita akan bermain kereta-keretaan. Berikut prosedurnya:
Peserta akan dibagi menjadi 4 kelompok. Tiap kelompoknya terdiri dari 3-4 orang.
Tugas tiap kelompok adalah mengumpulkan bola dari suatu yang warna yang akan
ditentukan, di sekeliling ruangan ini.
Dalam mengumpulkan bola, kelompok perlu membuat sebagai kereta. Jadi 1
kelompok akan berbaris. Semua orang akan memegang pundak orang yang
didepannya, kecuali orang yang berada di paling depan barisan.
Orang yang dapat mengambil bola adalah orang yang ada di paling depan barisan.
Jika saat mengumpulkan, barisan terputus atau tangan terlepas dari Pundak, maka
pengajar praktik akan mengurangi 1 bola yang sudah dikumpulkan dan pengajar
praktik akan menaruh bola tersebut di lokasi yang baru.
Kelompok tidak boleh mengambil warna bola yang berbeda.
Kelompok yang menjadi pemenang adalah kelompok yang paling cepat
mengumpulkan seluruh bola dengan warna yang ditentukan.
Mari kita membagi kelompok. Kita akan berhitung 1-4. Orang yang mendapat angka
1 maka akan masuk kelompok pertama, dst. Kalau sudah berhitung, silakan
berkumpul dengan kelompoknya.
Silakan tiap kelompok menentukan urutan barisannya dan berdiri sesuai dengan
barisannya. Apakah sudah?
Tambahannya, di permainan ini setiap kereta memiliki keterbatasan. Berikut
keterbatasannya:
- Orang pertama dan kedua paling depan akan ditutup matanya dengan slayer
- Orang paling belakang tidak ditutup matanya, namun tidak boleh bersuara.
PP meyebarkan bola disekeliling ruangan saat CGP sedang memakai penutup mata
slayer
Kita akan mulai bersama-sama dalam hitungan ketiga. Siap? 1-2-3!
Setelah selesai melakukan permainan kereta-keretaan untuk mencari bola, PP mengucapkan
selatam kepada kelompok yang menang, selanjutnya meminta peserta untuk duduk.
Kemudian PP mengajak peserta melakukan refleksi bersama permainan mencari bola tadi
dengan alur 4P (peristiwa, perasaan, pembelajaran, penerapan ke depan).

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 9


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

Peristiwa:
Apa kegiatan yang tadi dilakukan?
Apa tugas dari tiap kelompok?
Apakah terdapat tantangan atau kesulitan dalam menjalankan tugas tersebut?
Apa hasilnya tadi? Kelompok mana yang menang?
Perasaan:
Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat menjadi orang paling depan, posisi tengah, dan
posisi paling belakang?
Apa rasanya saat barisan terlepas dan bola diambil Pengajar Praktik?
Apa rasanya saat tidak berhasil mengumpulkan bola?
Apa yang dirasakan setelah mengumpulkan semua bola tersebut?

Pembelajaran:
Bagaimana cara bisa mengumpulkan seluruh bola dengan cepat?
Apa cara yang dilakukan oleh kelompok pemenang?
Peran mana yang paling penting di dalam permainan tadi?
Posisi mana yang memimpin di dalam permainan tadi?
(Poin pembelajaran: semua peranan penting dalam mewujudkan semua upaya dan
tiap peran adalah seorang pemimpin di areanya)
Penerapan ke depan:
Jadi apa hubungan peran Anda sebagai CGP dengan kualitas pemimpin?
Jadi apa nilai-nilai dari CGP yang bisa membuat Anda menjadi lebih baik sebagai
pemimpin?
Apa yang bisa Anda lakukan sebagai CGP atau pemimpin di dalam sekolah sebagai
organisasi pembelajaran?
Apa yang perlu ditingkatkan dari diri Anda, jika ingin menjadi pemimpin yang efektif
di organisasi pembelajaran?
Apa kualitas yang sudah Anda punya sebagai pemimpin pembelajaran?

DISKUSI NILAI, PERAN, DAN KOMPETENSI GURU PENGGERAK (10 Menit)

PP (Fitry) menyiapkan kertas plano, spidol, dan lakban


PP (Safrudin) memandu diskusi dengan pertanyaan :
Siapakah yang masih mengingat tentang nilai guru penggerak ?
Siapakah yang masih mengingat tentang peran guru penggerak ?
Siapakah yang masih mengingat tentang kompetensi guru penggerak ?

Kemudian PP membagi seluruh peserta menjadi 3 kelompok.


1. Kelompok 1 membahas tentang nilai-nilai guru penggerak.
2. Kelompok 2 membahas tentang peran guru penggerak, dan
3. kelompok 3 membahas tentang kompetensi guru penggerak.

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 10


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

PP meminta kelompok berdiskusi 10 menit, hasil pembahasn diskusi dituliskan pada kertas
plano, bisa dalam bentuk tulisan atau gambar serta bisa dihias menggunakan spidol warna.
Setelah itu setiap kelompok bergantian mempresentasikan hasil diskusinya kepada
kelompok lain.
Setelah semua kelompok selesai presentasi, PP menutup kegiatan dengan menyatakan
bahwa ketiga poin (nilai, peran, dan kompetensi) tersebut saling berhubungan dan berikan
jembatan pembelajaran ke materi komunitas praktisi.

Terimakasih kepada tiap kelompok sudah berdiskusi dan mempresentasikan hasilnya.

Kita ketahui bahwa ketiga poin tersebut (nilai, peran dan kompetensi) saling
berhubungan dan kita sebagai Calon Guru Penggerak perlu menguasainya untuk
membuat kita menjadi pemimpin organisasi pembelajaran yang lebih baik.

Sebagai pemimpin organisasi pembelajaran, salah satu aktivitas yang bisa kita lakukan
adalah memanfaatkan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mengefektifkan serta
meningkatkan kualitas pembelajaran. Setelah ini, kita akan masuk kepada penjelasan
dan penerapan komunitas praktisi. Apakah Bapak/Ibu siap?

DISKUSI KOMUNITAS PRAKTISI : BERBAGI TANTANGAN 1 BULN PERTAMA(75 menit)

Persiapan
PP (Safrudin) menyiapkan kertas plano, spidol,
Siapkan post it berwarna kuning, biru, dan hijau.
Menempel kertas plano di dinding

Pelaksanaan
PP (Fitry) meminta peserta menuliskan permasalahan mereka di post-it berwarna kuning.
Bapak/Ibu telah menjalankan pelatihan guru penggerak selama kurang lebih 1 bulan.
Saya yakin masih terdapat beberapa permasalahan yang Bapak/Ibu alami sebagai guru
di sekolah masing-masing. Sekarang, silakan Bapak/Ibu tuliskan masalah yang
Bapak/Ibu alami sebagai guru di post-it berwarna kuning. 1 post-it berisi 1 masalah,
sehingga jika Bapak/Ibu terdapat 3 masalah maka dituliskan di 3 post- it yang berbeda.

Pengajar praktik membagikan post-it berwarna kuning dan spidol warna kepada peserta.
Jumlah post-it yang dibagikan bisa berbeda antar peserta, tergantung jumlah permasalahan
yang dihadapi selama kurang lebih 1 bulan. PP meminta peserta menempelkan post it
tersebut di plano.

Pengajar praktik melakukan kategorisasi permasalahan dengan mengatur post-it yang


bertuliskan masalah yang sama atau setipe menjadi berdekatan lalu menuliskan judul
kategori masalah tersebut di post it berwarna hijau di atas post-it post-it tersebut.
Sebaiknya masalah dibuat menjadi 3 kategori sehingga memudahkan proses selanjutnya.

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 11


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

Dilihat dari permasalahan yang Bapak/Ibu alami selama kurang lebih 1 bulan ini, terdapat 3
kategori masalah, yaitu :
1. Masalah mengajar
2. Masalah relasi guru dan murid
3. Masalah Relasi Guru dengan pihak sekolah
Mari kita pahami permasalahan yang sudah Bapak/Ibu tuliskan. Silahkan perwakilan
tiap kategori untuk menceritakan lebih dalam tentang masalah yang dialami. Kita mulai
dari kategori 1 terlebih dahulu, Silakan Bapak/Ibu yang menuliskan masalah di kategori
tersebut boleh berbicara. Siapa yang mau menceritakan permasalahannya?
Setelah mendalami tiap kategori masalah lebih dalam, sekarang kita akan membahas
solusi untuk tiap kategori di dalam 3 kelompok. Bapak/Ibu silakan bilang 'do' , 're' , 'mi'
bergantian kemudian setelah 'mi' kembali lagi ke 'do'. Silakan mulai. Silakan Bapak/Ibu
yang mendapat 'do' bergabung dengan peserta lain mendapat 'do', begitu seterusnya.
Jadi kita memiliki 3 kelompok yaitu kelompok 'do', kelompok 're', dan kelompok 'mi'.
1. Tugas Kelompok ‘do’ membahas tentang masalah mengajar
2. Tugas kelompok ‘re’ membahas tentang masalah relasi guru dan murid
3. Tugas kelompok ‘mi’ membahas masalah Relasi Guru dengan pihak sekolah
Silahkan bapak/ibu berdiskusi menemukan solusi dari masalah yang dihadapi, Jika sudah
didiskusikan, silakan tuliskan tiap solusi di post-it berwarna biru, kemudian ditempelkan
di samping kategori masalah.
PP memberitahukan bahwa sesi diskusi telah selesai dan akan melanjutkan pembelajaran
dengan meminta perwakilan tiap kelompok untuk menceritakan solusi yang dihasilkan oleh
kelompoknya.
Terimakasih Bapak/Ibu yang telah menceritakan permasalahannya dan juga bekerja
keras memikirkan solusi untuk permasalahan yang dimiliki. Silakan menerapkan solusi
yang disarankan oleh teman-temannya.

REFLEKSI MANFAAT KOMUNITAS PRAKTISI (10 menit)

PP (Fitry) mengajak peserta melakukan diskusi refleksi komunitas belajar dengan alur 4P.

Peristiwa:
Apa kegiatan yang baru kita lakukan? (identifikasi masalah dan solusi)
Apa saja tahapan dalam kegiatan tadi?
Apa saja permasalahan yang muncul?
Apa saja solusinya?
Perasaan:
Apa yang dirasakan saat menuliskan atau membahas permasalahan Bapak/Ibu?
Apakah Bapak/Ibu merasa nyaman untuk bercerita di dalam proses diskusi?
Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat masalahnya dicarikan solusi bersama-sama?

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 12


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

Pembelajaran 1:
Apakah Bapak/Ibu mengetahui apa istilah kegiatan tadi?
Diskusi tadi adalah aplikasi dalam melakukan komunitas praktisi. Seperti yang Bapak/Ibu
rasakan, dalam komunitas praktisi, harapannya para peserta merasa nyaman
menceritakan permasalahannya dan menemukan solusinya bersama.

Pembelajaran 2:
Apa saja manfaat dari diskusi komunitas praktisi seperti tadi?
Betul! Dalam komunitas praktisi, kita bisa dapat belajar satu sama lain dengan rekan
seprofesi kita. Kita juga membagi beban permasalahan dengan orang yang mengerti
kita.

Pembelajaran 3:
Apa yang menjadi kunci penting dalam proses diskusi tadi?
Apa yang Bapak/Ibu amati dari proses saya memfasilitasi diskusi?
Bapak/Ibu nantinya akan menjadi guru penggerak yang akan berperan menggerakan
komunitas praktisi dan memfasilitasi diskusi seperti yang telah saya lakukan. Seperti
yang Bapak/Ibu lihat dalam diskusi tadi, buat proses komunikasi positif. Dimana setiap
orang dapat mengajukan idenya dan tidak merasa dihakimi. Ingat kembali proses tadi
saat Bapak/Ibu memfasilitasi diskusi komunitas praktisi

Penerapan ke depan:
Apa yang akan Bapak/Ibu lakukan jika diminta mengadakan diskusi komunitas praktisi?
Apa yang perlu Bapak/Ibu tingkatkan kedepannya agar bisa mengadakan diskusi
komunitas praktisi dengan baik?

Bapak/ibu hari ini kita sama-sama mengapresiasi diri kita karena telah belajar dalam diskusi
komunitas praktisi dengan dua kali jentik jari! (minta peserta mengikuti)

SEKILAS MATERI KOMUNITAS PRAKTISI (20 Menit)

Menayangkan slide 6 (filosofi komunitas praktisi)


PP (Fitry) mengajak peserta untuk belajar filosofi komunitas praktisi
Sekarang, mari kita lihat sekilas tentang filosofi komunitas praktisi. Hal yang akan
dijelaskan ini dapat Bapak/Ibu pelajari lebih jauh dari buku saku yang Bapak/Ibu punya.

Menayangkan slide 7 (pengertian komunitas praktisi)


PP (Fitry) kemudian menyampaikan pengertian “Komunitas Praktisi adalah "Sekelompok
individu yang memiliki semangat dan kegelisahan yang sama tentang praktik yang mereka
lakukan dan ingin melakukannya dengan lebih baik dengan berinteraksi secara rutin"
(Wenger, 2012)
Menangyangkan slide 8 (Tujuan Komunitas Praktisi)
PP (Fitry) menanyakan “apa tujuan dari komunitas praktisi ?”
Tujuan praktisi adalah :

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 13


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

1. Mengedukasi anggota dengan mengumpulkan dan berbagi informasi yang berkaitan


dengan masalah dan pertanyaan tentang praktik pengajaran dan pembelajaran.
2. Memberi dukungan pada anggota melalui interaksi dan kolaborasi sesama anggota
3. Mendampingi anggota untuk memulai dan mempertahankan pembelajaran mereka
4. Mendorong anggota untuk menyebarkan capaian anggota melalui diskusi dan berbagi
5. Mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan dengan pekerjaan sehari-hari

Menayangkan slide 9 (Karakteristik Komunitas Praktisi)


PP (Fitry) menjelaskan tentang karakteristik komunitas praktisi
Bahwa tidak semua komunitas dapat dikategorikan sebagai komunitas praktisi. Ada tiga
karakteristik yang membedakan komunitas praktisi dengan komunitas lain:
1. Domain: Adanya kesamaan atas hal yang dianggap penting oleh anggota komunitas.
Contohnya: Tujuan, Identitas, minat, latar belakang, nilai yang dipercaya, keresahan
tentang sesuatu
2. Komunitas: Adanya tatanan sosial yang disepakati oleh anggota.
Contohnya: Saling menghormati antar anggota, keinginan untuk berbagi, niat baik saling
mendukung, interaksi yang rutin/reguler, terbuka untuk saling bertanya dan niat baik
untuk saling mendukung dan berkontribusi
3. Praktik: Adanya pengetahuan yang dikembangkan, dibagikan dan dipelihara sebagai
hasil dari kegiatan komunitas praktisi.
Contohnya: informasi, hasil pembelajaran, pengetahuan yang dibagikan, alat dan bahan
untuk pembelajaran atau hasil pembelajaran, dokumen-dokumen dan video.

Menayangkan slide 10 (Contoh Komunitas Praktik Guru di Sekolah Menengah Pertama


Merdeka)
1. Domain: Guru-guru dari Sekolah Menengah Pertama Merdeka yang memiliki tujuan
untuk menjadi guru yang berpusat pada murid
2. Komunitas: Adanya kesepakatan pertemuan dua minggu sekali di sekolah untuk belajar
bersama dan berbagi praktik baik
3. Praktik: Adanya catatan ringkasan pembelajaran, foto dan video kegiatan, dan
kumpulan dokumen hasil refleksi peserta

Menayangkan slide 11 (Jenis Aktivitas)


PP (Fitry) menyampaikan bahwa dalam sebuah komunitas terdapat berbagai jenis aktivitas
yang dapat dilakukan seperti :
1. Berbagi masalah dan mengembangkan proses untuk mencari penyelesaian masalah
2. Merumuskan tindakan untuk menyelesaikan masalah
3. Berbagi pengalaman menjalankan praktik
4. Merefleksikan tindakan-tindakan yang sudah diambil untuk melakukan perbaikan
5. Mendokumentasikan kegiatan dan produk para anggotanya untuk bahan belajar

Berakhirnya sesi ini maka kegiatan diistirahatkan dan seluruh peserta dipersilahkan untuk
istirahat, sholat dan makan selama 60 menit.

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 14


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

KOMUNITAS PRAKTISI DI SEKELILINGKU (60 MENIT)

ENERGIZER (15 menit)

PP (Fitry) menyambut kembali peserta yang telah ber-ishoma, dan mengajak dengan rasa
senang dan semangat untuk focus pada pelatihan. Kemudian menyerahkan kepada PP yang
lain (Safrudin) untuk melanjutkan sesi berikutnya.

PP (Safrudin) melontarkan beberapa pertanyaan pengantar dan menggiring pada permainan


suit perkalian:
Siapa di antara Bapak/Ibu yang sudah kenyang?
Siapa di antara Bapak/Ibu yang ingin makan lagi?

Setelah makan siang biasanya kita merasa mengantuk, terutama saat kita makan makanan
yang kaya akan karbohidrat atau protein. Hal ini disebabkan karena ada hormon yang
dihasilkan oleh tubuh, dimana hormon ini membuat kita mengantuk. Oleh karena itu setelah
istirahat makan siang, kita perlu mengadakan energizer agar lebih bersemangat dan siap
mengikuti sesi kembali.

Mari Bapak/Ibu kita melakukan suit perkalian setelah makan siang. Bagaimana
caranya? Bapak/Ibu cari pasangan lalu berdiri berhadapan. Setelah berdiri berhadapan,
lakukan suit. Namun suitnya diganti dengan berikan jumlah jari di tangan Bapak/Ibu.
Contoh misalnya Bapak Udin menunjukkan jari berjumlah 3 dan pasangannya
menunjukkan jari berjumlah 4. Setelah itu, kedua orang ini harus cepat-cepatan
menebak total perkalian. Dalam contoh tadi, jawabannya adalah 12. Peserta yang
menebak lebih cepat dan benar, maka dialah pemenang suit tersebut. Apakah ada
pertanyaan Bapak Ibu? Nanti kita akan memainkan ini 3 ronde. Jadi setelah tiap ronde,
Bapak/Ibu yang menang cari orang lain yang menang, sementara Bapak/Ibu yang kalah
cari orang lain yang kalah juga. Silakan Bapak/Ibu mencari pasangannya dan berdiri
berhadapan.
Sudah siap semua? Kita mulai ronde pertama (permainan dilanjutkan hingga 3 ronde)

MENGIDENTIFIKASI KOMUNITAS PRAKTISI YANG SUDAH ADA (25Menit)

PP (Safrudin) mengajak peserta untuk belajar proses diskusi komunitas praktisi.


Tadi kita sudah belajar tentang komunitas praktisi. Sekarang mari kita identifikasi
komunitas praktisi yang sudah ada di lingkungan.
Agar kita dapat mengidentifikasi dengan baik, peserta akan dibagi menjadi 3 kelompok.
Setiap orang akan mengidentifikasi komunitas praktisi yang ada di lingkungannya
masing-masing. Jika ada pertanyaan atau bingung, Bapak/Ibu bisa bertanya kepada
anggota kelompok lain atau bertanya kepada pengajar praktik yang mendampingi
kelompok Bapak/Ibu

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 15


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

PP (Safrudin) kemudian membagi peserta menjadi 3 kelompok dan membagikan Lembar


Identifikasi Komunitas Praktisi kepada setiap kelompok.
Setiap orang sekarang sudah di kelompoknya dan sudah mendapat lembar identifikasi
Komunitas Praktisi. Saya ingatkan bahwa ini adalah tugas individu karena Bapak/Ibu
perlu mengetahui komunitas praktisi yang ada di lingkungannya, dimana bisa berbeda
dengan komunitas praktisi di tempat lain atau bisa jadi juga sama atau mirip.
Jika tidak ada silakan mengidentifikasi di lembar yang dibagikan, mulai dari nama
komunitas praktisi, PIC, target peserta, tujuan kegiatan, aktivitas apa saja yang
dilakukan, frekuensi kegiatan.
Setelah itu, analisa apa peran Bapak/Ibu di dalam kegiatan tersebut, manfaat yang
dirasakan, serta seberapa besar kontrol Bapak/Ibu di komunitas tersebut. Apakah
Bapak/Ibu bisa memberikan pengaruh atau mengontrol atau area kontrol hanya kecil
karena hanya bisa terlibat sebagai peserta.

Pengajar Praktik (Safrudin dan Fitry) membantu CGP mengerjakan lembar tersebut. Dalam
pengerjaannya, CGP juga diijinkan untuk bertanya kepada peserta lain terutama jika berasal
dari lingkungan yang berdekatan. Setelah 15 menit, berhentikan pengerjaan secara individu
dan PP meminta CGP secara berpasangan membagikan cerita hasil penulisannya dan
melengkapi lembar tersebut jika ada saran dari pasangannya.

MENGANALISA PEMETAAN KOMUNITAS PRAKTISI (20 Menit)

PP (Safrudin) melanjutkan ke sesi menganalisa pemetaan komunitas praktisi setelah


mengidentifikasi komunitas praktisi yang ada di lingkungannya, PP meminta peserta untuk
memetakan komunitas praktisi yang sudah tertulis ke matrix komunitas praktisi. PP lalu
membagikan lembar pemetaan komunitas praktisi dan memberitahu cara mengisi lembar
tersebut.
Di dalam lembar yang Bapak/Ibu dapat, terdapat sumbu X dan Y untuk memetakan
komunitas praktisi. Sumbu X menandakan seberapa besar kontrol Bapak/Ibu di
Komunitas Praktisi tersebut, semakin besar maka posisi komunitas praktisi tersebut
semakin kekanan. Sumbu Y menandakan seberapa besar manfaat yang Bapak/Ibu bisa
dapatkan di Komunitas Praktisi tersebut, semakin besar maka posisi komunitas praktisi
tersebut semakin ke atas.
Apakah ada pertanyaan?
Jika tidak ada pertanyaan, dalam waktu 15 menit silakan tuliskan komunitas praktisi
yang ada di lembar identifikasi berdasarkan posisi yang sesuai.
Pengajar Praktik (Safrudin dan Fitry) berkeliling memastikan peserta memahami instruksi
dan mengerjakannya sesuai instruksi. Setelah 15 menit, PP memberikan apresiasi kepada
para peserta dan berikan jembatan kepada materi selanjutnya.

Waktu habis! Tepuk tangan untuk Bapak/Ibu yang sudah mengidentifikasi dan
memetakan komunitas praktisi yang ada. Jika dilihat, ternyata banyak komunitas
praktisi yang ada ya di sekeliling kita. Lalu, apakah peran kita sebagai Calon Guru

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 16


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

Penggerak di Komunitas Praktisi ini terutama untuk Komunitas Praktisi yang dapat
memberikan manfaat untuk kita.

Mari kita lanjut ke materi selanjutnya!

PERAN GURU PENGGERAK DALAM MEMBUAT KOMUNITAS PRAKTISI (60 MENIT)

Memahami peran guru penggerak dalam membuat komunitas praktisi.(40 Menit)

PP (Fitry) menayangkan slide 12 kemudian mengajak peserta untuk belajar proses diskusi
komunitas praktisi.
Menurut Bapak/Ibu, apa saja peran Bapak/Ibu sebagai calon guru penggerak?

Menayangkan slide 13 untuk menjelaskan alur peranan guru penggerak.


PP (Fitry) membagi peserta menjadi 3 kelompok. Tiap kelompok bertugas untuk
mempelajari salah satu strategi untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif. PP
memberitahukan peserta bahwa tiap orang perlu memahami strategi yang dipelajari karena
setelah itu mereka akan sharing kepada anggota kelompok yang lain.

Tugas peserta di kelompok 1 mempelajari peran 1 dan peran 2:


 Menganalisis kebutuhan belajar anggota
 Memfasilitasi rencana kegiatan belajar berdasarkan hasil analisis kebutuhan

Tugas peserta di kelompok 2 mempelajari peran 3 dan peran 4:


 Mencari narasumber yang relevan terkait kebutuhan belajar
 Menyelenggarakan kegiatan belajar di komunitas

Tugas peserta di kelompok 3 mempelajari peran 5, peran 6, dan peran 7


 Mendokumentasikan dan mempublikasikan kegiatan
 Mendampingi rekan sejawat dalam mempraktikkan hasil belajar di komunitas
 Memfasilitasi evaluasi dan refleksi pembelajaran dan penerapan kegiatan

Silakan mempelajari tiap peran tersebut, Pastikan Bapak/Ibu mengerti tiap peran
tersebut yang ditugaskan karena setelah ini Bapak/Ibu akan masuk ke kelompok baru dan
menjelaskan peran guru penggerak yang telah dipelajari. Jika ada kebingungan dalam
memahami peran tersebut, silakan bertanya kepada kami.

Apakah ada pertanyaan ?


Jika sudah tidak ada maka mari masuk ke kelompok masing-masing, waktu belajar
adalah 10 menit.
Tiap pengajar praktik (Fitry dan Safrudin) mengunjungi kelompok-kelompok. PP
memastikan tiap peserta mempelajari peran sesuai yang ditugaskan. Para pengajar praktik
memberikan pertanyaan kepada peserta di kelompok untuk memastikan peserta
memahami materi yang dipelajari. Kemudian PP membagi peserta ke tiga kelompok yang
baru, tiap peserta menceritakan tentang peran yang telah dipelajari di kelompok
sebelumnya secara bergantian.

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 17


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

Menganalisa Peran Diri dalam Memaksimalkan Komunitas Praktisi (20 Menit)

PP (Fitry) meminta peserta menganalisis dirinya dalam peran guru penggerak untuk
membuat komunitas praktisi.

Setelah mengenali peran-peran dari guru penggerak, mari kita menganalisa peran diri
kita masing-masing terhadap komunitas praktisi yang sudah kita identifikasi dan petakan
Hal yang perlu dituliskan ada 3, yaitu:
1. Komunitas praktisi, dituliskan urut berdasarkan yang paling memiliki manfaat dan
area kontrol Bapak/Ibu cukup besar
2. Peran yang bisa Bapak/Ibu lakukan di dalam komunitas tersebut
3. Hal yang perlu ditingkatkan dari diri Bapak/Ibu secara umum untuk menjalankan
perannya dengan baik

Pengajar praktik (Safrudin) membagikan lembar peran diri dalam menggerakkan komunitas.
Setelah membagikan lembar kerja, pengajar praktik (Fitry dan Safrudin) berkeliling dan
memastikan peserta memahami instruksi dan mengerjakan lembar kerja yang telah
dibagikan dan membantu memberikan contoh hal yang perlu ditingkatkan dari Calon Guru
Penggerak. Setelah 15 menit, PP (Fitry) meminta beberapa peserta untuk menceritakan
peran yang dilakukan dalam komunitas, serta hal yang perlu ditingkatkan. Dan memberikan
apresiasi kepada guru-guru tersebut yang telah menganalisis peran dirinya.

MENGGERAKKAN KOMUNITAS PRAKTISI (30 MENIT)

Wisata Belajar (25 menit)

PP (FItry) menempelkan 3 poster tahapan menggerakkan komunitas praktisi, yakni poster


merintis, poster menumbuhkan, dan poster merawat berkelanjutan di tiga sudut ruang
kelas.

PP (Safrudin) Menayangkan slide 14, kemudian membangkitkan antusiasme peserta untuk


belajar tahapan menggerakkan komunitas belajar, dan mengajak peserta untuk belajar
tahapan menggerakkan komunitas belajar dengan cara berkeliling ruangan.

Setelah Bapak/Ibu mengetahui komunitas praktisi yang ada di lingkungannya, Siapa di


antara Bapak/Ibu yang merintis komunitas praktisi baru?
Siapa di antara Bapak/Ibu yang pingin tau caranya untuk menggerakkan orang mengikuti
komunitas belajar?
Sekarang, kita akan belajar tahapan menggerakkan komunitas praktisi. Kira-kira menurut
Bapak/Ibu ada berapa tahapannya?
Jawab : betul sekali, ada 3 tahapan, apa saja bapak/ibu ?
Ada 3 tahapan menggerakkan komunitas praktisi, yaitu; Tahap merintis,
menumbuhkan, dan merawat keberlanjutan.
Mari bapak/ibu, kita memperdalam ketiga tahapan ini dengan jalan-jalan. Siapa yang suka
jalan-jalan?

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 18


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

Kita akan memulai pembelajaran kita dari pos merintis, menumbuhkan, lalu merawat
keberlanjutan. Di tiap pos terdapat pengajar praktik yang akan menjelaskan karena kami
cuma 2 orang PP maka secara bergantian/ bertukar peran.
Waktu belajar di setiap pos adalah 5 menit. Setelah 5 menit, kita akan lanjut ke pos
selanjutnya.
Saat saya bilang 'keliling', maka peserta berpindah dari pos yang satu ke pos yang lain.
Silakan menuju pos merintis. Keliling!
Di tiap pos, pengajar praktik menjelaskan dengan jelas dan padat karena durasi yang
diberikan terbatas. Setelah pengajar praktik menjelaskan, para peserta diberi waktu untuk
bertanya. Setelah selesai semua, PP memberikan apresiasi kepada seluruh peserta karena
telah mempelajari materi tahapan menggerakkan komunitas praktisi dengan baik.

Melihat potensi komunitas praktisi baru (5 menit)

PP (Safrudin) menyampaikan kepada peserta untuk lebih peka melihat potensi komunitas
praktisi baru di lingkungannya.
Setelah mengetahui langkah-langkah merintis, menumbuhkan, serta merawat
keberlanjutan dari komunitas praktisi. Mari setelah lokakarya ini lebih peka melihat
potensi komunitas praktisi baru di lingkungan Bapak/Ibu.
Ingat tidak perlu dipaksa untuk membuat komunitas praktisi. Yang penting dan perlu
diingat adalah komunitas praktisi yang di lingkungan Bapak/Ibu perlu bermanfaat bagi
diri Bapak/Ibu dan lingkungannya. Apakah itu dengan memanfaatkan atau
mengefektifkan komunitas praktisi yang sudah ada atau membuat komunitas praktisi
baru.
Jadi untuk itu, tugas dari lokakarya ini adalah melihat apakah ada potensi komunitas
praktisi baru di lingkungan Bapak/Ibu. Nantinya tugas ini akan dibahas di pendampingan
individu dua.
Apakah Ada pertanyaan ???
Jika tidak ada lagi yang bertanya maka tibalah kita dipenghujung lokakarya ini, (suasana
semakin terlihat cerah kembali)

PENUTUPAN (30 MENIT)

Benang Merah (10 menit)

PP (Fitry) mengajak peserta mengingat kembali materi yang telah dipelajari selama
lokakarya pertama ini. Dengan semangat, PP memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik
untuk peserta mengingat materi:
Apa Pentingnya kita perlu komunitas praktisi ?
Apa artinya komunitas praktisi ?
Apa saja peranan kita sebagai guru penggerak di komunitas praktisi ?
Apa saja tahapan dalam menggerakkan komunitas paraktisi ?

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 19


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

PP (Fitry) memberitahukan kepada peserta bahwa kegiatan lokakarya ini serta sharing yang
dilakukan di grup facebook, grup whatsapp, juga merupakan komunitas praktisi. PP
mengajak peserta untuk memanfaatkan media tersebut serta lokakarya kedepannya untuk
mengembangkan kompetensinya. kemudian dengan tulus PP memberikan apresiasi kepada
seluruh peserta karena telah mempelajari keseluruhan materi lokakarya 1.

Refleksi hasil belajar

PP (Fitry) memimpin refleksi hasil belajar dan membahas hal yang telah dipelajari dan hal
yang ingin ditingkatkan dari diri.
Ada pepatah yang mengatakan 'guru terbaik adalah pengalaman', namun kita tidak akan
belajar dari pengalaman jika pengalaman tersebut tidak dimaknai. Oleh karena itu, mari
kita memaknai pembelajaran 1 hari ini. Silakan Bapak/Ibu dan berdiri membuat
lingkaran.
Silakan dipikirkan 1 kalimat untuk menjelaskan hal yang ingin Bapak/Ibu pelajari hari ini.
Sudah dipikirkan? Mulai dari saya menyampaikan 1 kalimat, disambung dengan peserta
lainnya secara bergiliran dari sebelah kanan saya, dan seterusnya hingga kembali ke
saya.
Setelah semua telah menyampaikan 1 kalimat yang telah dipelajari hari ini maka dilanjutkan
dengan refleksi tentang 1 hal yang perlu ditingkatkan.
Silakan dipikirkan 1 kalimat untuk menjelaskan hal yang ingin Bapak/Ibu tingkatkan
sebagai calon guru penggerak. Sudah dipikirkan? Mulai dari saya menyampaikan 1
kalimat, disambung dengan peserta lainnya urut secara bergiliran dari sebelah kiri saya,
dan seterusnya hingga kembali ke saya.
Terimakasih dan sangat luar biasa, bapak/ibu adalah guru-guru pilihan yang hebat-
hebat, mari tepuk tangan kepada Bapak/Ibu guru hebat.

Penutupan dan foto bersama (5 menit)

PP dan CGP Kelas Halmahera Selatan


PP memberikan ucapan penutupan dan meminta peserta foto bersama untuk dokumentasi
lokakarya pertama. Setelah itu PP mengarahkan posisi Bapak/Ibu guru untuk foto bersama.
Selesai foto bersama, pengajar praktik mempersilakan peserta untuk meninggalkan lokasi.
Lokakarya pertama selesai.

H. EVALUASI

Evaluasi yang dilakukan pada pelaksanaan pendampingan lokakarya 1 ini adalah,


a. Permasalahan yang muncul
Kegiatan lokakarya pertama telah berjalan lancar karena terlihat peserta sangat
bersemangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan, namun ada bebarapa hal yang
perlu diperhatikan demi kenyamanan peserta diantaranya adalah :

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 20


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi

Ruangan kelas lokakarya tidak mendukung terjadinya interaksi permainan (game)


karena terdapat banyak meja dan kursi yang tidak dipindahkan.
Ruang kelas tidak terdapat AC atau Kipas Angin sehingga peserta kepanasan dan
kegerahan dalam mengikuti kegiatan.
Sound system dan mic tersambung kabel sehingga ruang gerak PP dan CGP terbatas
harus menyesuaikan panjang kabel.
Mic yang tersedia hanya satu sehingga PP dan CGP saling bergantian
menggunakannya.
Air Mineral terbatas hanya tersedia saat makan dan snack.
Waktu pembukaan molor sehingga penutupan pun harus melewati waktu yang
sudah ditetapkan.

b. Rekomendasi dan saran dari Pengajar Praktik


Untuk rekomendasi lokakarya berikutnya diharapkan :
Menyediakan ruangan yang nyaman bagi peserta
Menyediakan kipas angin agar peserta tidak kepanasan
Menyediakan air mineral selain untuk makan dan snack
Menyediakan sound system tanpa sambungan kabel
Menyediakan Mic yang lebih (diusahakan 2 mic)
Mengusahakan agar pembukaan tidak molor jauh dari waktu yang direncanakan.

I. PENUTUP

Laporan pelaksanaan pendampingan lokakarya 1 ini diharapkan menjadi bahan informasi


untuk evaluasi dan control pelaksanaan pendampingan individu maupun lokakarya Program
Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Informasi yang didapatkan merupakan bahan tindak
lanjut bagi pemangku kebijakan, penyelenggara serta pihak-pihak lain untuk tercapainya
tujuan dari program.

J. LAMPIRAN

1. Produk pendampingan lokakarya 1 (Terlampir)


2. Scan daftar hadir pendampingan lokakarya 1 (Terlampir)
3. Foto kegiatan pendampingan lokakarya 1 (Terlampir)
4. Scan dokumen pendukung lain (Surat Keterangan tidak hadir, dll)

Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 21


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Laporan Lokakarya 1_Angkatan 9_Halmahera Selatan


1

Anda mungkin juga menyukai