DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................... 2
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................3
B. TUJUAN.............................................................................................................................3
C. INDIKATOR KEBERHASILAN..............................................................................................4
D. SASARAN.......................................................................................................................... 4
E. PELAKSANAAN..................................................................................................................4
F. PIHAK TERKAIT................................................................................................................. 5
G. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENDAMPINGAN...................................................................6
H. EVALUASI........................................................................................................................20
I. PENUTUP........................................................................................................................ 21
J. LAMPIRAN...................................................................................................................... 21
A. LATAR BELAKANG
Guru Penggerak merupakan program pendidikan dari pemerintah untuk meningkatkan
kompetensi guru, selain itu hadirnya guru penggerak diharapkan mampu menggerakkan
komunitas belajar. Prinsip program adalah mendorong upaya peningkatan kualitas
pendidikan di sekolah maupun diluar sekolah menggunakan pendekatan andragogi dan
blended learning. Dengan menggunakan dua metode yang tadi dijelaskan, nantinya guru
yang terdaftar di dalam program ini mereka juga harus mengikuti proses pembelajaran.
Model pembelajaran yang tertuang adalah menggunakan metode pelatihan dalam jaringan
atau belajar daring, lokakarya, dan pendampingan individu.
Terdiri dari 70% pengajar bekerja di sekolah, 20% bersama sesama pengajar, dan 10%
bersama narasumber, fasilitator, dan pengajar praktik. Pendampingan dilakukan secara
individu di sekolah CGP dan pendampingan kelompok melalui kegiatan lokakarya.
Pendampingan individu bertujuan untuk membantu CGP menerapkan hasil pembelajaran
daring sehingga CGP mampu:
a. mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain dengan cara melakukan refleksi, berbagi,
dan kolaborasi;
b. memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik;
dan
c. merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua.
B. TUJUAN
Tujuan kegiatan pendampingan individu-1 adalah sebagai berikut:
1. CGP dapat menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah
2. CGP dapat menjelaskan pentingnya dan manfaat komunitas praktisi baik untuk
dirinya sendiri dan lingkungan belajar
3. CGP dapat menjelaskan konsep, filosofi dan prinsip komunitas praktisi sebagai bagian
dari peran guru penggerak
4. CGP dapat mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi yang sudah ada
5. CGP apat mengaitkan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mewujudkan filosofi,
nilai dan peran guru penggerak.
C. INDIKATOR KEBERHASILAN
D. SASARAN
E. PELAKSANAAN
F. PIHAK TERKAIT
Pihak yang terkait pada pelaksanaan pendampingan lokakarya 1 adalah sebagai berikut:
No Nama Jabatan Satker Keterangan
Perwakilan Dinas Pendidikan
1 Asis Siraju, S.Pd Ikut di Pembukaan
Dinas Halmahera Selatan
Kepala SMP Negeri 1
2 Yuliyanti, S.Pd Hadir
Sekolah Halmahera Selatan
Kepala
3 Ate Nurhayati, S.Pd SMP IT Insan Kamil Hadir
Sekolah
Kepala SMA Negeri 27
4 Aswad Dahlan, S.Pd Hadir
Sekolah Halmahera Selatan
Ikut Pembukaan saja
karena beliau juga
Kapala SMP Negeri 14 PP yang harus
5 Yahya Hi. Kasim, S.Pd
Sekolah/PP Halmahera Selatan mendampingi CGP
di kelas yang
berbeda
Kepala SD Alkhairat
6 Nuraini Abas, S.Pd.I Hadir
Sekolah Babang
Wakasek SMA Negeri 4
7 Zamin Abdul Kadir, S.Pd Hadir
Kurikulum Halmahera Selatan
Beliau hadir sebagai
Kepala SD Negeri 249 CGP sekaligus
8 Ridwan Edi Saputro,S.Pd
Sekolah/ CGP Halmahera Selatan sebagai Kepala
Sekolah
SMP Negeri 1
9 Daswin, S.Pd CGP Hadir
Halmahera Selatan
SMA Negeri 27
10 Riski Saktianingsih,S.Pd CGP Hadir
Halmahera Selatan
11 Yulianti Ngatmari, S.Pd CGP SMP IT Insan Kamil Hadir
SMA Negeri 4
12 Rawisna Padungge, S.Pd CGP Hadir
Halmahera Selatan
SD Alkhairat
13 Samsia La Isa, S.Pd CGP Hadir
Babang
SMP Negeri 14
14 Citra Ratifa La Apu, S.Pd CGP Hadir
Halmahera Selatan
Aktivitas
Memahami Peran
PERAN GURU Guru Penggerak
kelompok
PENGGERAK DALAM bersama 40’
Dalam Membuat
pengajar
MENGGERAKKAN Komunitas Praktisi
5 praktik 1 1/3
KOMUNITAS Mennganalisa peran Pleno dan JP
PRAKTISI dalam aktivitas
20’
(Fitry) memaksimalkan diskusi
Komunitas Praktisi berdua
MENGGERAKKAN Wisata Belajar Pleno 25’
KOMUNITAS Melihat Potensi
6 2/3 JP
PRAKTISI Komunitas Praktisi Pleno 5’
(Safrudin) Baru
Benang Merah
Pleno 10’
Materi
PENUTUPAN
7 Refleksi Hasil Belajar Pleno 15’ 2/3 JP
(Fitry) Penutupan dan Foto
Pleno
Bersama 5’
360
TOTAL JAM PELAJARAN 8 JP
menit
Dari jadwal dan menu belajar di atas, kami selesaikan tahap demi tahap dengan mengikuti
petunjuk panduan yang telah disediakan. Adapun Deskripsi tahapan tersebut adalah sebagai
berikut :
Pengajar Praktik (Fitry) memulai pelatihan dengan membuka acara dan menyapa peserta
lokakarya 1 dengan sapaan hangat dan bersemangat. Kemudian memberikan pertanyaan
yang dapat membuat peserta terlibat dan membentuk koneksi antar CGP.
Siapa yang tahu perlengkapan yang digunakan oleh koboi? (tali laso, senapan)
Sekarang ceritanya saya akan menjadi koboi dan memiliki senapan. Saat ada orang yang
saya tembak dengan berkata 'dor', Bapak atau Ibu tersebut silakan jongkok. Lalu orang yang
berada di sebelah kiri dan kanan dari orang yang jongkok tersebut harus beradu cepat nama
orang yang ada di sebelahnya. Contoh misalnya saya tembak Bapak Ridwan maka Pak
Ridwan silakan jongkok. Lalu orang yang disebelah kiri dan kanannya misalnya Bu Riski dan
Pak Daswin harus beradu cepat memanggil lawannya. Jika Bu Riski lebih cepat, maka Pak
Daswin kalah dan lingkaran kita mengecil. Yang kalah keluar dari lingkaran, yang menang
gantian menembak dan yang di tembak ikut bermain. Dilakukan sampai semua mendapat
giliran menembak.
Apakah ada pertanyaan Bapak/Ibu? Jika tidak, kita mulai ya permainannya.
Setelah permainan ice breaking dilakukan, PP meminta peserta kembali duduk.
Terima kasih sudah ikut bermain. Silakan Bapak/Ibu kembali ke tempat duduknya
masing-masing.
PERKENALAN PP (5 menit)
Alhamdulillah setelah melakukan ice breaking, suasana kelas terlihat bergembira, mereka
sudah lebih akrab dan terbuka. Untuk menghemat waktu dan lebih mengenal, PP
menyebutkan nama, TTL, Asal Daerah (suku), status, dan hal terbaik yang dialami sebagai
guru di bulan ini dalam 1 kalimat ini. Setelah masing-masing PP memperkenalkan diri,
selanjutnya PP meminta peserta juga memperkenalkan diri kembali dengan cara yang sama.
Pengajar Praktik (Fitry) memberi kesempatan bertanya pada peserta terkait tujuan dan
agenda/menu belajar. Setelah tidak ada lagi yang bertanya maka pengajar praktik
melanjutkan dengan mengajak peserta untuk membuat kesepakatan bersama.
Mari bapak/ibu kita membuat kesepakatan belajar untuk lokakkarya pertama ini dengan
tujuan untuk mencapai tujuan belajar dan membuat situasi belajar kita yang nyaman.
Apakah ada ide atau saran dari bapak/ibu yang bisa kita masukan sebagai kesepakatan
belajar kita ?
Setelah semua ide terkumpul, PP membacakan kembali hasil kesepakatan yang telah dibuat
dan menyepakati bersama peserta. Tepuk tangan bersama untuk meresmikan kesepakatan
belajar yang harus dipatuhi hingga proses belajar selesai disore nanti.
Laporan Lokakarya pertama PGP A.9_Halmahera Selatan Page 8
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi
Persiapan kegiatan
Pelaksanaan:
Peristiwa:
Apa kegiatan yang tadi dilakukan?
Apa tugas dari tiap kelompok?
Apakah terdapat tantangan atau kesulitan dalam menjalankan tugas tersebut?
Apa hasilnya tadi? Kelompok mana yang menang?
Perasaan:
Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat menjadi orang paling depan, posisi tengah, dan
posisi paling belakang?
Apa rasanya saat barisan terlepas dan bola diambil Pengajar Praktik?
Apa rasanya saat tidak berhasil mengumpulkan bola?
Apa yang dirasakan setelah mengumpulkan semua bola tersebut?
Pembelajaran:
Bagaimana cara bisa mengumpulkan seluruh bola dengan cepat?
Apa cara yang dilakukan oleh kelompok pemenang?
Peran mana yang paling penting di dalam permainan tadi?
Posisi mana yang memimpin di dalam permainan tadi?
(Poin pembelajaran: semua peranan penting dalam mewujudkan semua upaya dan
tiap peran adalah seorang pemimpin di areanya)
Penerapan ke depan:
Jadi apa hubungan peran Anda sebagai CGP dengan kualitas pemimpin?
Jadi apa nilai-nilai dari CGP yang bisa membuat Anda menjadi lebih baik sebagai
pemimpin?
Apa yang bisa Anda lakukan sebagai CGP atau pemimpin di dalam sekolah sebagai
organisasi pembelajaran?
Apa yang perlu ditingkatkan dari diri Anda, jika ingin menjadi pemimpin yang efektif
di organisasi pembelajaran?
Apa kualitas yang sudah Anda punya sebagai pemimpin pembelajaran?
PP meminta kelompok berdiskusi 10 menit, hasil pembahasn diskusi dituliskan pada kertas
plano, bisa dalam bentuk tulisan atau gambar serta bisa dihias menggunakan spidol warna.
Setelah itu setiap kelompok bergantian mempresentasikan hasil diskusinya kepada
kelompok lain.
Setelah semua kelompok selesai presentasi, PP menutup kegiatan dengan menyatakan
bahwa ketiga poin (nilai, peran, dan kompetensi) tersebut saling berhubungan dan berikan
jembatan pembelajaran ke materi komunitas praktisi.
Kita ketahui bahwa ketiga poin tersebut (nilai, peran dan kompetensi) saling
berhubungan dan kita sebagai Calon Guru Penggerak perlu menguasainya untuk
membuat kita menjadi pemimpin organisasi pembelajaran yang lebih baik.
Sebagai pemimpin organisasi pembelajaran, salah satu aktivitas yang bisa kita lakukan
adalah memanfaatkan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mengefektifkan serta
meningkatkan kualitas pembelajaran. Setelah ini, kita akan masuk kepada penjelasan
dan penerapan komunitas praktisi. Apakah Bapak/Ibu siap?
Persiapan
PP (Safrudin) menyiapkan kertas plano, spidol,
Siapkan post it berwarna kuning, biru, dan hijau.
Menempel kertas plano di dinding
Pelaksanaan
PP (Fitry) meminta peserta menuliskan permasalahan mereka di post-it berwarna kuning.
Bapak/Ibu telah menjalankan pelatihan guru penggerak selama kurang lebih 1 bulan.
Saya yakin masih terdapat beberapa permasalahan yang Bapak/Ibu alami sebagai guru
di sekolah masing-masing. Sekarang, silakan Bapak/Ibu tuliskan masalah yang
Bapak/Ibu alami sebagai guru di post-it berwarna kuning. 1 post-it berisi 1 masalah,
sehingga jika Bapak/Ibu terdapat 3 masalah maka dituliskan di 3 post- it yang berbeda.
Pengajar praktik membagikan post-it berwarna kuning dan spidol warna kepada peserta.
Jumlah post-it yang dibagikan bisa berbeda antar peserta, tergantung jumlah permasalahan
yang dihadapi selama kurang lebih 1 bulan. PP meminta peserta menempelkan post it
tersebut di plano.
Dilihat dari permasalahan yang Bapak/Ibu alami selama kurang lebih 1 bulan ini, terdapat 3
kategori masalah, yaitu :
1. Masalah mengajar
2. Masalah relasi guru dan murid
3. Masalah Relasi Guru dengan pihak sekolah
Mari kita pahami permasalahan yang sudah Bapak/Ibu tuliskan. Silahkan perwakilan
tiap kategori untuk menceritakan lebih dalam tentang masalah yang dialami. Kita mulai
dari kategori 1 terlebih dahulu, Silakan Bapak/Ibu yang menuliskan masalah di kategori
tersebut boleh berbicara. Siapa yang mau menceritakan permasalahannya?
Setelah mendalami tiap kategori masalah lebih dalam, sekarang kita akan membahas
solusi untuk tiap kategori di dalam 3 kelompok. Bapak/Ibu silakan bilang 'do' , 're' , 'mi'
bergantian kemudian setelah 'mi' kembali lagi ke 'do'. Silakan mulai. Silakan Bapak/Ibu
yang mendapat 'do' bergabung dengan peserta lain mendapat 'do', begitu seterusnya.
Jadi kita memiliki 3 kelompok yaitu kelompok 'do', kelompok 're', dan kelompok 'mi'.
1. Tugas Kelompok ‘do’ membahas tentang masalah mengajar
2. Tugas kelompok ‘re’ membahas tentang masalah relasi guru dan murid
3. Tugas kelompok ‘mi’ membahas masalah Relasi Guru dengan pihak sekolah
Silahkan bapak/ibu berdiskusi menemukan solusi dari masalah yang dihadapi, Jika sudah
didiskusikan, silakan tuliskan tiap solusi di post-it berwarna biru, kemudian ditempelkan
di samping kategori masalah.
PP memberitahukan bahwa sesi diskusi telah selesai dan akan melanjutkan pembelajaran
dengan meminta perwakilan tiap kelompok untuk menceritakan solusi yang dihasilkan oleh
kelompoknya.
Terimakasih Bapak/Ibu yang telah menceritakan permasalahannya dan juga bekerja
keras memikirkan solusi untuk permasalahan yang dimiliki. Silakan menerapkan solusi
yang disarankan oleh teman-temannya.
PP (Fitry) mengajak peserta melakukan diskusi refleksi komunitas belajar dengan alur 4P.
Peristiwa:
Apa kegiatan yang baru kita lakukan? (identifikasi masalah dan solusi)
Apa saja tahapan dalam kegiatan tadi?
Apa saja permasalahan yang muncul?
Apa saja solusinya?
Perasaan:
Apa yang dirasakan saat menuliskan atau membahas permasalahan Bapak/Ibu?
Apakah Bapak/Ibu merasa nyaman untuk bercerita di dalam proses diskusi?
Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat masalahnya dicarikan solusi bersama-sama?
Pembelajaran 1:
Apakah Bapak/Ibu mengetahui apa istilah kegiatan tadi?
Diskusi tadi adalah aplikasi dalam melakukan komunitas praktisi. Seperti yang Bapak/Ibu
rasakan, dalam komunitas praktisi, harapannya para peserta merasa nyaman
menceritakan permasalahannya dan menemukan solusinya bersama.
Pembelajaran 2:
Apa saja manfaat dari diskusi komunitas praktisi seperti tadi?
Betul! Dalam komunitas praktisi, kita bisa dapat belajar satu sama lain dengan rekan
seprofesi kita. Kita juga membagi beban permasalahan dengan orang yang mengerti
kita.
Pembelajaran 3:
Apa yang menjadi kunci penting dalam proses diskusi tadi?
Apa yang Bapak/Ibu amati dari proses saya memfasilitasi diskusi?
Bapak/Ibu nantinya akan menjadi guru penggerak yang akan berperan menggerakan
komunitas praktisi dan memfasilitasi diskusi seperti yang telah saya lakukan. Seperti
yang Bapak/Ibu lihat dalam diskusi tadi, buat proses komunikasi positif. Dimana setiap
orang dapat mengajukan idenya dan tidak merasa dihakimi. Ingat kembali proses tadi
saat Bapak/Ibu memfasilitasi diskusi komunitas praktisi
Penerapan ke depan:
Apa yang akan Bapak/Ibu lakukan jika diminta mengadakan diskusi komunitas praktisi?
Apa yang perlu Bapak/Ibu tingkatkan kedepannya agar bisa mengadakan diskusi
komunitas praktisi dengan baik?
Bapak/ibu hari ini kita sama-sama mengapresiasi diri kita karena telah belajar dalam diskusi
komunitas praktisi dengan dua kali jentik jari! (minta peserta mengikuti)
Berakhirnya sesi ini maka kegiatan diistirahatkan dan seluruh peserta dipersilahkan untuk
istirahat, sholat dan makan selama 60 menit.
PP (Fitry) menyambut kembali peserta yang telah ber-ishoma, dan mengajak dengan rasa
senang dan semangat untuk focus pada pelatihan. Kemudian menyerahkan kepada PP yang
lain (Safrudin) untuk melanjutkan sesi berikutnya.
Setelah makan siang biasanya kita merasa mengantuk, terutama saat kita makan makanan
yang kaya akan karbohidrat atau protein. Hal ini disebabkan karena ada hormon yang
dihasilkan oleh tubuh, dimana hormon ini membuat kita mengantuk. Oleh karena itu setelah
istirahat makan siang, kita perlu mengadakan energizer agar lebih bersemangat dan siap
mengikuti sesi kembali.
Mari Bapak/Ibu kita melakukan suit perkalian setelah makan siang. Bagaimana
caranya? Bapak/Ibu cari pasangan lalu berdiri berhadapan. Setelah berdiri berhadapan,
lakukan suit. Namun suitnya diganti dengan berikan jumlah jari di tangan Bapak/Ibu.
Contoh misalnya Bapak Udin menunjukkan jari berjumlah 3 dan pasangannya
menunjukkan jari berjumlah 4. Setelah itu, kedua orang ini harus cepat-cepatan
menebak total perkalian. Dalam contoh tadi, jawabannya adalah 12. Peserta yang
menebak lebih cepat dan benar, maka dialah pemenang suit tersebut. Apakah ada
pertanyaan Bapak Ibu? Nanti kita akan memainkan ini 3 ronde. Jadi setelah tiap ronde,
Bapak/Ibu yang menang cari orang lain yang menang, sementara Bapak/Ibu yang kalah
cari orang lain yang kalah juga. Silakan Bapak/Ibu mencari pasangannya dan berdiri
berhadapan.
Sudah siap semua? Kita mulai ronde pertama (permainan dilanjutkan hingga 3 ronde)
Pengajar Praktik (Safrudin dan Fitry) membantu CGP mengerjakan lembar tersebut. Dalam
pengerjaannya, CGP juga diijinkan untuk bertanya kepada peserta lain terutama jika berasal
dari lingkungan yang berdekatan. Setelah 15 menit, berhentikan pengerjaan secara individu
dan PP meminta CGP secara berpasangan membagikan cerita hasil penulisannya dan
melengkapi lembar tersebut jika ada saran dari pasangannya.
Waktu habis! Tepuk tangan untuk Bapak/Ibu yang sudah mengidentifikasi dan
memetakan komunitas praktisi yang ada. Jika dilihat, ternyata banyak komunitas
praktisi yang ada ya di sekeliling kita. Lalu, apakah peran kita sebagai Calon Guru
Penggerak di Komunitas Praktisi ini terutama untuk Komunitas Praktisi yang dapat
memberikan manfaat untuk kita.
PP (Fitry) menayangkan slide 12 kemudian mengajak peserta untuk belajar proses diskusi
komunitas praktisi.
Menurut Bapak/Ibu, apa saja peran Bapak/Ibu sebagai calon guru penggerak?
Silakan mempelajari tiap peran tersebut, Pastikan Bapak/Ibu mengerti tiap peran
tersebut yang ditugaskan karena setelah ini Bapak/Ibu akan masuk ke kelompok baru dan
menjelaskan peran guru penggerak yang telah dipelajari. Jika ada kebingungan dalam
memahami peran tersebut, silakan bertanya kepada kami.
PP (Fitry) meminta peserta menganalisis dirinya dalam peran guru penggerak untuk
membuat komunitas praktisi.
Setelah mengenali peran-peran dari guru penggerak, mari kita menganalisa peran diri
kita masing-masing terhadap komunitas praktisi yang sudah kita identifikasi dan petakan
Hal yang perlu dituliskan ada 3, yaitu:
1. Komunitas praktisi, dituliskan urut berdasarkan yang paling memiliki manfaat dan
area kontrol Bapak/Ibu cukup besar
2. Peran yang bisa Bapak/Ibu lakukan di dalam komunitas tersebut
3. Hal yang perlu ditingkatkan dari diri Bapak/Ibu secara umum untuk menjalankan
perannya dengan baik
Pengajar praktik (Safrudin) membagikan lembar peran diri dalam menggerakkan komunitas.
Setelah membagikan lembar kerja, pengajar praktik (Fitry dan Safrudin) berkeliling dan
memastikan peserta memahami instruksi dan mengerjakan lembar kerja yang telah
dibagikan dan membantu memberikan contoh hal yang perlu ditingkatkan dari Calon Guru
Penggerak. Setelah 15 menit, PP (Fitry) meminta beberapa peserta untuk menceritakan
peran yang dilakukan dalam komunitas, serta hal yang perlu ditingkatkan. Dan memberikan
apresiasi kepada guru-guru tersebut yang telah menganalisis peran dirinya.
Kita akan memulai pembelajaran kita dari pos merintis, menumbuhkan, lalu merawat
keberlanjutan. Di tiap pos terdapat pengajar praktik yang akan menjelaskan karena kami
cuma 2 orang PP maka secara bergantian/ bertukar peran.
Waktu belajar di setiap pos adalah 5 menit. Setelah 5 menit, kita akan lanjut ke pos
selanjutnya.
Saat saya bilang 'keliling', maka peserta berpindah dari pos yang satu ke pos yang lain.
Silakan menuju pos merintis. Keliling!
Di tiap pos, pengajar praktik menjelaskan dengan jelas dan padat karena durasi yang
diberikan terbatas. Setelah pengajar praktik menjelaskan, para peserta diberi waktu untuk
bertanya. Setelah selesai semua, PP memberikan apresiasi kepada seluruh peserta karena
telah mempelajari materi tahapan menggerakkan komunitas praktisi dengan baik.
PP (Safrudin) menyampaikan kepada peserta untuk lebih peka melihat potensi komunitas
praktisi baru di lingkungannya.
Setelah mengetahui langkah-langkah merintis, menumbuhkan, serta merawat
keberlanjutan dari komunitas praktisi. Mari setelah lokakarya ini lebih peka melihat
potensi komunitas praktisi baru di lingkungan Bapak/Ibu.
Ingat tidak perlu dipaksa untuk membuat komunitas praktisi. Yang penting dan perlu
diingat adalah komunitas praktisi yang di lingkungan Bapak/Ibu perlu bermanfaat bagi
diri Bapak/Ibu dan lingkungannya. Apakah itu dengan memanfaatkan atau
mengefektifkan komunitas praktisi yang sudah ada atau membuat komunitas praktisi
baru.
Jadi untuk itu, tugas dari lokakarya ini adalah melihat apakah ada potensi komunitas
praktisi baru di lingkungan Bapak/Ibu. Nantinya tugas ini akan dibahas di pendampingan
individu dua.
Apakah Ada pertanyaan ???
Jika tidak ada lagi yang bertanya maka tibalah kita dipenghujung lokakarya ini, (suasana
semakin terlihat cerah kembali)
PP (Fitry) mengajak peserta mengingat kembali materi yang telah dipelajari selama
lokakarya pertama ini. Dengan semangat, PP memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik
untuk peserta mengingat materi:
Apa Pentingnya kita perlu komunitas praktisi ?
Apa artinya komunitas praktisi ?
Apa saja peranan kita sebagai guru penggerak di komunitas praktisi ?
Apa saja tahapan dalam menggerakkan komunitas paraktisi ?
PP (Fitry) memberitahukan kepada peserta bahwa kegiatan lokakarya ini serta sharing yang
dilakukan di grup facebook, grup whatsapp, juga merupakan komunitas praktisi. PP
mengajak peserta untuk memanfaatkan media tersebut serta lokakarya kedepannya untuk
mengembangkan kompetensinya. kemudian dengan tulus PP memberikan apresiasi kepada
seluruh peserta karena telah mempelajari keseluruhan materi lokakarya 1.
PP (Fitry) memimpin refleksi hasil belajar dan membahas hal yang telah dipelajari dan hal
yang ingin ditingkatkan dari diri.
Ada pepatah yang mengatakan 'guru terbaik adalah pengalaman', namun kita tidak akan
belajar dari pengalaman jika pengalaman tersebut tidak dimaknai. Oleh karena itu, mari
kita memaknai pembelajaran 1 hari ini. Silakan Bapak/Ibu dan berdiri membuat
lingkaran.
Silakan dipikirkan 1 kalimat untuk menjelaskan hal yang ingin Bapak/Ibu pelajari hari ini.
Sudah dipikirkan? Mulai dari saya menyampaikan 1 kalimat, disambung dengan peserta
lainnya secara bergiliran dari sebelah kanan saya, dan seterusnya hingga kembali ke
saya.
Setelah semua telah menyampaikan 1 kalimat yang telah dipelajari hari ini maka dilanjutkan
dengan refleksi tentang 1 hal yang perlu ditingkatkan.
Silakan dipikirkan 1 kalimat untuk menjelaskan hal yang ingin Bapak/Ibu tingkatkan
sebagai calon guru penggerak. Sudah dipikirkan? Mulai dari saya menyampaikan 1
kalimat, disambung dengan peserta lainnya urut secara bergiliran dari sebelah kiri saya,
dan seterusnya hingga kembali ke saya.
Terimakasih dan sangat luar biasa, bapak/ibu adalah guru-guru pilihan yang hebat-
hebat, mari tepuk tangan kepada Bapak/Ibu guru hebat.
H. EVALUASI
I. PENUTUP
J. LAMPIRAN