Pada saat ini internet menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting baik untuk
keperluan akademik maupun non-akademik tidak terkecuali untuk Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB). Untuk membantu kinerja karyawan FIA UB terutaman hal-hal yang membutuhkan internet maka keamanan dan kenyamanan pengguna harus diperhatikan. Untuk menghindari adanya gangguan yang dapat melemahkan kinerja internet maka dibutuhkan tindakan preventif dengan cara mengelola keamanan jaringan yang terdapat di FIA UB. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) merupakan salah satu fakultas tertua di Universitas Brawijaya. Pertamakali didirikan dengan nama Fakultas Administrasi Niaga (FAN) yang didirikan pada tanggal 15 September 1960. Pada tahun ajaran 2018/2019 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) tercatat menerima sebanyak 914 mahasiswa baru. Jumlah tersebut hanyalah sebagian kecil dari jumlah mahasiswa yang ada di Fakultas Ilmu Administrasi. Selain itu FIA UB juga memiliki 93 orang Staff Kependidikan dan 150 orang Dosen. Dilihat dari banyaknya jumlah penduduk yang ada di lingkungan FIA UB tentu ada banyak perangkat yang terhubung ke jaringan internet FIA UB. Untuk itulah pengamanan terhadap jaringan internet FIA UB sangat diperlukan. Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK) FIA UB merupakan badan pengelola yang bertanggung jawab di Bidang Kerjasama, Bidang Publikasi dan Kehumasan, Bidang Pendataan dan Sistem Informasi, Bidang Infrastruktur dan E-Complaint. Pada hasil PKL sebelumnya telah teridentifikasi serangan pada jaringan FIA UB yaitu sebanyak 7% teridentifikasi sebagai malware, 2% merupakan serangan Denial of Services, 3% merupakan port scanning dan sisanya merupakan false alarm sebanyak 88% (Farradhika and Wibowo, 2019). Untuk itu PSIK FIA UB menginstruksikan untuk melakukan implementasi IDS berbasis Snort untuk mendeteksi serangan yang ada di dalam lingkungan jaringan FIA UB dan sebagai media informasi alert untuk hasil deteksi Snort menggunakan Bot Telegram.