Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 11, November 2018, hlm. 5365-5374 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pelaporan Sarana dan


Prasarana Studi pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
Danniar Reza Firdausy1, Satrio Agung Wicaksono2, Fajar Pradana3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: 1danniarreza@gmail.com, 2 satrio@ub.ac.id, 3fajar.p@ub.ac.id

Abstrak
Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) Universitas Brawijaya adalah fakultas dibawah naungan
Universitas Brawijaya, yang tidak lepas dari penggunaan fasilitas sarana prasarana dalam
menyelenggarakan kegiatan perkuliahannya. Seiring dengan berjalannya kegiatan tersebut, sarana
prasarana akan mengalami kerusakan yang solusi sementaranya adalah dengan civitas akademik
FILKOM melaporkan kepada pegawai Perlengkapan langsung secara lisan atau melalui website E-
Complaint Universitas Brawijaya. Permasalahan yang muncul dari proses melaporkan keluhan tersebut
adalah kesulitan dalam mengidentifikasi sarana prasarana yang dilaporkan sehingga membutuhkan
waktu identifikasi yang cukup lama yaitu antara 4 sampai 6 menit. Berdasarkan permasalahan tersebut,
dikembangkanlah Sistem Informasi Pelaporan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana yang dapat
digunakan civitas akademik untuk melaporkan keluhan sarana prasarana di lingkup wilayah FILKOM
UB. Sistem informasi ini juga dapat digunakan untuk melacak status pelaporan dari keluhan-keluhan
yang telah dilaporkan, baik oleh pihak pelapor sendiri maupun oleh civitas akademik lainnya.
Pengembangan dari sistem informasi ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu aplikasi android untuk pelapor
dan website operator untuk pegawai Perlengkapan. Metode pengembangan perangkat lunak yang
digunakan untuk mengembangkan sistem informasi ini adalah menggunakan waterfall model.
Kemudian untuk hasil implementasi dari fungsi pelaporan dan pelacakan status pelaporan, akan
dilakukan pengujian validation, usability dan perbandingan waktu. Dari tahap pengujian didapatkan
hasil bahwa dengan disediakannya fitur kamera dan pindai kode QR, sistem informasi ini dapat
mempercepat proses pelaporan dan juga dapat mempercepat pelacakan status pelaporan.
Kata kunci: Sistem Informasi, Pelaporan, Pelacakan, Sarana Prasarana, Android, Website.

Abstract
Faculty of Computer Science (FILKOM) Brawijaya University is a faculty under Brawijaya University,
which can not be separated from the use of infrastructure facilities in organizing lecturing activities. As
those activities goes by, those infrastructure facilities will be damaged which current solution is by the
academic community FILKOM report to the worker Direct equipment orally or through the E-
Complaint website of Universitas Brawijaya. The problem that arises from the process of reporting the
complaint is the difficulty in identifying the infrastructure being reported so that it takes a long
identification time of between 4 to 6 minutes. Based on these problems, Reporting and Maintenance
Assets Management Information System that can be used by academic community to report complaints
of infrastructure facilities in region of FILKOM UB are developed. This information system can also be
used to track the status of reported complaints, either by the reporting party itself or by other academic
community. The development of this information system is divided into 2 types, which are android
applications for reporters and operators website for Equipment staff. Software development method
used to develop this information system is using waterfall model. Then to test the implementation result
of the reporting and status tracking function, validation testing, usability testing and time comparison
testing were performed. From the testing stage it was found that with the availability of camera features
and QR code scan, this information system can speed up the reporting process and also can accelerate
the tracking of reporting status.
Keywords: Information System, Reporting, Tracking, Infrastructure Facility, Android, Website.

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 5365
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5366

dilaporkan. Hal ini menyebabkan pihak pelapor


1. PENDAHULUAN harus menanyakan terlebih dahulu mengenai
Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) status tanggapan dari keluhan yang telah
merupakan salah satu fakultas yang berada di dilaporkan tersebut kepada pegawai
bawah naungan Universitas Brawijaya. Perlengkapan yang memiliki tanggung jawab.
FILKOM memiliki susunan organisasi yang Kemudian, permasalahan yang muncul dari
terdiri dari beberapa bagian satuan kerja. Salah melaporkan melalui E-Complaint Universitas
satu dari satuan kerja tersebut adalah bagian Brawijaya adalah informasi mengenai status
Umum dan Perlengkapan yang bertanggung pelaporan dari keluhan yang telah dilaporkan
jawab terhadap pelayanan dan penanganan hanya dapat diketahui oleh pihak yang
keluhan mengenai perlengkapan dan sarana melaporkan keluhan tersebut saja dan tidak
prasarana. FILKOM dalam kesehariannya dapat secara langsung diketahui oleh civitas
menyelenggarakan kegiatan administrasi dan akademik lain. Hal ini dapat menyebabkan
akademik perkuliahan, tentunya tidak lepas dari civitas akademik lain untuk melakukan
penggunaan fasilitas sarana prasarana. Seiring pelaporan keluhan mengenai masalah yang sama
dengan berjalannya kegiatan administrasi dan secara berulang-ulang. Selain itu, untuk
akademik perkuliahan, sarana prasarana tersebut melakukan pelacakan status pelaporan dari E-
akan mengalami kerusakan dan penuruan Complaint, pelapor harus memasukkan kode
kualitas. Solusi saat ini adalah dengan civitas tiket keluhan terlebih dahulu yang mana proses
akademik FILKOM melaporkan kepada ini membutuhkan waktu lebih banyak dan
pegawai Perlengkapan langsung secara lisan. kurang memudahkan proses pelacakan.
Selain itu juga telah disediakan sistem berupa Dari latar belakang masalah diatas, penulis
website E-Complaint oleh Universitas Brawijaya tertarik untuk mengembangkan sistem informasi
yang dapat digunakan oleh civitas akademik pelaporan dan pemeliharaan sarana prasarana
untuk melaporkan keluhannya mengenai sarana yang berbasis aplikasi Android untuk pihak
prasarana. pelapor dan website operator untuk pegawai
Permasalahan yang muncul dari Perlengkapan menggunakan metode
melaporkan keluhan secara lisan adalah pihak pengembangan waterfall model. Metode
pelapor dari civitas akademik harus melaporkan waterfall model digunakan karena kebutuhan
ke loket dari pegawai Perlengkapan yang berada dan persyaratan dari sistem telah dipahami
di lantai 6 Gedung FILKOM. Sedangkan apabila dengan baik (Sommerville, 2007).
pihak pelapor melaporkan keluhan sarana Pengembangan sistem informasi yang berbasis
prasarana melalui website E-Complaint UB aplikasi Android ini dimaksudkan untuk
sementara ini belum disediakan fitur yang dapat memudahkan civitas akademik dalam
mempermudah proses identifikasi sarana melaporkan keluhan sarana prasarana dan
prasarana yang dilaporkan. Hal ini dapat memudahkan untuk melacak status pelaporan
menyebabkan proses membuat laporan keluhan dari keluhan yang telah dilaporkan, baik oleh
sarana prasarana menjadi lebih rumit dan pelapor maupun oleh civitas akademik lain.
membutuhkan waktu yang lama, yaitu antara 4 Sedangkan website operator yang berbasis
menit sampai dengan 6 menit. Selain itu, dengan website dimaksudkan untuk memudahkan
belum disediakannya fitur untuk mengunggah pegawai Perlengkapan dalam menerima dan
foto dari kondisi sarana prasarana yang menindaklanjuti keluhan sarana prasarana yang
dilaporkan juga dapat menyusahkan pegawai dilaporkan.
Perlengkapan yang melakukan survey dan
identifikasi sarana prasarana yang dilaporkan. 2. METODOLOGI PENELITIAN
Permasalahan lain yang terjadi dari Metodologi penelitian yang dilakukan
melaporkan secara lisan adalah pihak pelapor terdiri dari beberapa proses yang berurutan.
dan civitas akademik sering kali tidak Proses tersebut dimulai dengan proses
mendapatkan informasi mengenai status pengumpulan data menggunakan teknik
tanggapan dari pegawai perlengkapan. wawancara, kemudian studi pustaka lalu
Permasalahan ini disebabkan karena selama ini dilanjutkan dengan proses pengembangan
belum ada media yang dapat digunakan oleh perangkat lunak dan diakhiri dengan kesimpulan
civitas akademik untuk mengetahui status dan saran. Metode pengembangan perangkat
pelaporan dari keluhan-keluhan yang sedang lunak yang digunakan adalah dengan metode

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5367

SDLC Waterfall Model. Tahapan-tahapan yang membantu pengguna membuat dan menyimpan
dilakukan pada penelitian ini digambarkan dokumentasi mengenai fungsi-fungsi dari
dalam diagram pada Gambar 2 berikut. manajemen aset (Hastings, 2010). Beberapa
fungsi yang harus didukung dari sistem
informasi manajemen aset adalah fungsi
manajemen persediaan suku cadang dan
consumable, fungsi untuk entry data serta fungsi
work order management. Fungsi work order
management yang dimaksudkan adalah untuk
menampilkan daftar tugas yang sedang tersedia,
notifikasi status terkini dari tugas yang sedang
tersedia, serta sistem pengiriman pesan yang
sederhana, cepat dan handal.

2.3. Android
Android merupakan sistem operasi dan
platform perangkat lunak untuk perangkat
bergerak yang dikembangkan oleh Google.
Pengembangan sistem menggunakan platform
ini adalah karena mampu memberikan kinerja
dan akses fungsionalitas terhadap hardware dari
perangkat (Jobe, 2013). Dalam mengirimkan
laporan dari aplikasi android ke website
Gambar 2. Diagram Alur Metodologi Penelitian operator dan melacak status pelaporan dari
website operator ke aplikasi android,
2.1. Waterfall Model dibutuhkan komponen web service sebagai
Waterfall Model merupakan salah satu perantara agar aplikasi android dapat melakukan
model Software Development Life Cycle entry data ke dalam basis data serta mengakses
(SDLC) yang terdiri dari tahapan analisis data dari sistem basis data.
kebutuhan, perancangan, implementasi,
pengujian dan pemeliharaan secara berurutan 2.4. Web Service
sehingga proses pengembangan tiak akan lanjut Web Service adalah komponen perangkat
ke tahap berikutnya apabila fase sebelumnya lunak yang disimpan dalam suatu perangkat
belum selesai (Mishra & Dubey, 2013). Berikut komputer dan dapat diakses oleh suatu aplikasi
pada Gambar 1 merupakan penggambaran dari atau perangkat komputer lain melalui suatu
tahapan-tahapan dari waterfall model. jaringan (Deitel & Deitel, 2012). Dalam
mengimplementasikan web service, teknologi
yang paling sering digunakan adalah
menggunakan Representational State Transfer
(REST). Cara kerja dari REST web service
adalah dengan cara suatu sistem menawarkan
akses kepada aplikasi client ke halaman
penyedia pesan dengan mengandalkan
serangkaian standar seperti GET atau POST
untuk mengirimkan XML atau JSON.

2.5. Usability Testing


Usability Testing adalah pengujian yang
Gambar 1. Waterfall Model (Bassil, Y., 2012) melibatkan perwakilan pengguna dari perangkat
lunak dengan melakukan task-task perwakilan
2.2. Sistem Informasi Manajemen Aset pada antarmuka purwarupa tahap awal (Lazar, et
al., 2017). Pengujian usability dilakukan untuk
Sistem Informasi Manajemen Aset adalah menguji interaksi antara pengguna dengan suatu
sistem berbasis komputer yang dirancang untuk perangkat atau sistem. Dalam pengujian

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5368

usability terdapat beberapa metrik yang dapat 2. Untuk melakukan


digunakan untuk mengukur tingkat usability dari pelacakan, pelapor
pengujian sistem. harus memasukkan
kode tiket keluhan
Metrik dari usability yang
direkomendasikan oleh standar ISO/IEC 9126-4 terlebih dahulu.
adalah metrik yang mencakup perihal Mempengaruhi 1. Civitas akademik
effectiveness, efficiency dan satisfaction. Metrik dalam melaporkan
effectiveness mencakup tingkat akurasi dan keluhan sarana
kelengkapan yang didapat dari penyelesaian task prasarana
tertentu oleh pengguna. Metrik efficiency 2. Pegawai Perlengkapan
mencakup sumber daya waktu yang dibutuhkan dalam menerima dan
oleh pengguna untuk mencapai penyelesaian menindaklanjuti
task tertentu. Metrik user satisfaction mencakup keluhan sarana
kepuasan dari pengguna untuk menggunakan prasarana
suatu perangkat atau sistem. Dampak Civitas akademik
FILKOM yang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN melaporkan tidak dapat
mengetahui status tindak
Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil dari lanjut dari keluhan yang
pengembangan sistem dengan menggunakan telah dilaporkan
metode pengembangan waterfall model yang Solusi Membangun sistem yang
terdiri dari tahap analisis kebutuhan sistem, dapat digunakan oleh
perancangan sistem, implementasi sistem dan civitas akademik
pengujian sistem. FILKOM untuk
melaporkan keluhan
3.1. Analisis Kebutuhan Sistem sarana prasarana dan
Tahap analisis kebutuhan sistem diawali menampilkan status
dengan proses pengumpulan data yang pelaporan keluhan kepada
dilakukan dengan teknik wawancara. civitas akademik.
Berdasarkan proses tersebut didapatkan Setelah dilakukan analisis pemodelan
informasi mengenai kebutuhan sistem proses bisnis to-be, tahap analisis kebutuhan
berdasarkan permasalahan yang ada dan sistem dilanjutkan dengan proses identifikasi
dijelaskan berikut pada Tabel 1. aktor untuk mengeidentifikasi aktor-aktor yang
akan berinteraksi dengan sistem yang akan
Tabel 1. Analisis Permasalahan dikembangkan. Berikut pada Tabel 2 merupakan
Masalah Pelaporan Keluhan penjelasan dari aktor-aktor yang terlibat.
Secara Lisan : Tabel 2. Identifikasi Aktor
1. Pihak pelapor dan Aktor Deskripsi
civitas akademik lain
Pelapor Aktor dari civitas akademik
tidak mendapatkan
FILKOM yang dapat
informasi mengenai
status tanggapan dari melaporkan keluhan sarana
pegawai prasarana serta mendapat
Perlengkapan. informasi status tanggapan dari
Pelaporan Keluhan keluhan yang telah dilaporkan.
melalui E-Complaint Operator Aktor dari pegawai
UB: Perlengkapan yang menerima
1. Informasi status
laporan keluhan serta menindak
pelaporan dari
keluhan yang telah lanjuti keluhan yang telah
dilaporkan hanya diterima.
dapat diketahui oleh
pelapor.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5369

menggambarkan aktor Operator yang telah


teridentifikasi setelah aktor Guest melakukan
use case mendaftarkan akun dan login pada
website operator. Setelah itu juga ditampilkan
beberapa use case yang dapat dilakukan oleh
aktor Operator.

3.2. Perancangan Sistem


Perancangan sistem dilakukan agar sistem
yang dikembangkan dapat sesuai dengan
kebutuhan dari pengguna. Tahap ini dilakukan
dengan menganalisis requirement sistem dan
dilanjutkan dengan pemodelan requirement
menggunakan diagram-diagram. Pemodelan
requirement dilakukan dengan menggunakan
Gambar 3. Use case diagram pelapor Unified Modelling Language (UML).
Kemudian tahap analisis kebutuhan sistem
dilanjutkan dengan membuat diagram use case 3.2.1. Sequence Diagram
yang dapat digunakan untuk menggambarkan
Penggambaran sequence diagram berikut
kebutuhan yang dibutuhkan dalam Sistem
dibagi menjadi dua bagian sesuai dengan aktor
Informasi Pelaporan dan Pemeliharaan Sarana
yang telah diidentifikasi sebelumnya. Berikut
Prasarana berdasarkan aktor-aktor yang telah
pada Gambar 5 merupakan sequence diagram
diidentifikasi. Berikut pada Gambar 3
pelapor mengirim laporan.
merupakan use case diagram dari aktor pelapor.
Use case diagram pada Gambar 3
menggambarkan aktor Pelapor yang telah
teridentifikasi setelah aktor Guest melakukan
use case mendaftarkan akun dan login pada
aplikasi android pelapor. Setelah itu juga
ditampilkan beberapa use case yang dapat
dilakukan oleh aktor Pelapor.

Gambar 5. Sequence diagram mengirim laporan


Sequence diagram mengirim laporan oleh
pelapor terdiri dari 6 objek yaitu objek Pelapor
sebagai actor, activity_main sebagai Boundary,
MainActivity sebagai control,
AddReportFragment sebagai control,
fragment_add_report sebagai Boundary dan
Web Service sebagai actor. MainActivity
sebagai objek yang menyediakan menu navigasi
kepada Pelapor, AddReportFragment sebagai
objek yang mengolah masukan dari Pelapor
untuk membuat laporan baru dan Web Service
sebagai objek untuk menerima dan menyimpan
data laporan. Berikut pada Gambar 6 merupakan
sequence diagram pelapor melihat laporan yang
Gambar 4. Use case diagram operator
sedang ditangani.
Sedangkan berikut pada Gambar 4
merupakan use case diagram dari aktor
operator. Use case diagram pada Gambar 4

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5370

dashboard_report_disposition sebagai objek


untuk interaksi disposisi teknisi,
ReportController sebagai objek untuk mengatur
logika dari fungsi menindaklanjuti laporan serta
Report dan Teknisi sebagai objek untuk
menghubungkan logika fungsi menindaklanjuti
laporan dengan basis data.
Gambar 6. Sequence diagram melihat laporan
yang sedang ditangani 3.2.2. Class Diagram
Sequence diagram melihat laporan yang
sedang ditangani terdiri dari 8 objek yaitu objek Penggambaran class diagram berikut
yaitu objek Pelapor sebagai actor, MainActivity dibagi menjadi dua bagian sesuai dengan aktor
sebagai control, OngoingFragment sebagai yang telah diidentifikasi sebelumnya. Berikut
control, fragment_ongoing sebagai Boundary, pada Gambar 8 merupakan class diagram untuk
Web Service sebagai actor, aplikasi android pelapor.
ReportDetailFragment sebagai control dan
fragment_report_detail sebagai Boundary.
OngoingFragment sebagai objek yang mengolah
dan menyediakan tampilan laporan yang sedang
ditangani kepada Pelapor dan Web Service
sebagai objek untuk menyediakan data laporan.

Gambar 8. Class diagram aplikasi pelapor


Sedangkan berikut pada Gambar 9
merupakan class diagram untuk website
operator yang dibuat dengan pola perancangan
model-view-controller (MVC).

Gambar 7. Sequence diagram menindak lanjuti


laporan
Berikut pada Gambar 7 merupakan
Gambar 9. Class diagram website operator
sequence diagram operator menindak lanjuti
laporan yang terdiri dari 7 objek yaitu objek 3.2.3. Physical Data Model
Operator, dashboard_report_detail,
dashboard_report_disposition, Physical Data Model (PDM) pada bagian
ReportController, Report, ReportRecord dan ini digunakan untuk menunjukkan perancangan
Technician. dashboard_report_detail sebagai skema basis data yang mengacu kepada relasi
objek untuk interaksi rincian laporan, kelas model dari class diagram yang telah

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5371

dibuat. Berikut Gambar 10 merupakan PDM dari Berikut pada Gambar 12 merupakan
basis data sistem yang yang dikembangkan. perancangan antarmuka pengguna operator
untuk halaman rincian laporan yang juga
digunakan untuk menindak lanjuti laporan.

Gambar 10. Physical Data Model Gambar 13. Perancangan antarmuka rincian
laporan
3.2.4. Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka pengguna pada 3.3. Implementasi Sistem
bagian ini dilakukan untuk menggambarkan Implementasi Sistem pada bagian ini hanya
tampilan dari sistem yang dikembangkan. dijelaskan mengenai algoritma dari dua fungsi
Perancangan antarmuka ini dibagi menjadi dua perwakilan dalam bentuk pseudocode. Berikut
bagian sesuai dengan aktor yang telah pada Tabel 3 merupakan pseudocode dari fungsi
diidentifikasi. Berikut pada Gambar 11 mengirim laporan.
merupakan perancangan antarmuka pengguna Tabel 3. Pseudocode Mengirim Laporan
pelapor untuk mengirim laporan. No Pseudocode Mengirim Laporan

1 Jika judul laporan, deskripsi


laporan, saran tindakan,
informasi barang masih kosong
2 Tampilkan pesan error
3 Selain itu
4 Menyimpan masukan judul
laporan ke dalam variabel string
5 Menyimpan masukan deskripsi
laporan ke dalam variabel string
6 Menyimpan saran perbaikan ke
dalam variabel string
Menyimpan hasil decode kode QR
7
Gambar 11. Perancangan antarmuka mengirim yang berisi informasi sarana
laporan prasarana ke dalam variabel
string
Berikut pada Gambar 12 merupakan
8 Menyimpan hasil encode foto
perancangan antarmuka pengguna pelapor untuk laporan ke dalam variabel string
halaman laporan yang sedang ditangani. Menyimpan data ID Civitas
9
pelapor yang sedang login ke
dalam variabel string
10 Mengirimkan data laporan dalam
variabel string ke web service
melalui metode POST
11 Jika berhasil
12 Kembali ke halaman utama
13 Jika gagal
14 Tampilkan pesan error

Pseudocode baris 7 dan 8 dari Tabel 3


tersebut dijelaskan bahwa terdapat fungsi untuk
Gambar 12. Perancangan antarmuka laporan memindai kode QR dan mengirimkan foto
yang sedang ditangani laporan keluhan. Fungsi tersebut disediakan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5372

sistem untuk memudahkan pelapor dalam 3.4.2. Usability Testing


mengidentifikasi sarana prasarana yang
Usability Testing dilakukan dengan
dilaporkan. Sedangkan berikut pada Tabel 4
mengukur metrik effectiveness, efficiency dan
merupakan pseudocode dari fungsi pseudocode
satisfaction berdasarkan task-task yang telah
dari fungsi melihat laporan yang sedang
dikerjakan oleh pengguna. Task mengirim
ditangani.
laporan dan melihat laporan yang sedang
Tabel 4. Pseudocode Melihat Laporan
No Pseudocode Melihat Laporan
ditangani diberikan kepada 5 perwakilan
pengguna pelapor, sedangkan task melihat
1 Meminta data laporan yang notifikasi laporan dan menindak lanjuti laporan
dilaporkan oleh user yang sedang diberikan kepada 1 operator pegawai
login ke web service melalui
metode POST perlengkapan. Berikut pada Tabel 6 merupakan
2 Jika balasan dari web service
hasil dari pengukuran metrik effectiveness. Pada
tidak error task mengirim laporan didapatkan effectiveness
3 Menyimpan data laporan dalam 80% karena terdapat satu user yang gagal dalam
format JSON ke dalam objek Report memilih tombol untuk mengirim laporan.
Tampilkan data laporan dalam Tabel 6 Hasil Metrik Effectiveness
4
tampilan RecyclerView Aktor Task Effectiveness
5 Selain itu
Pelapor Mengirim 80%
6 Tampilkan pesan error dari web
service Laporan
Pelapor Melihat Laporan 100%
3.4. Pengujian Sistem
Operator Menerima 100%
Pada bagian ini menjelaskan tentang hasil Notifikasi
dari pengujian sistem yang terdiri dari metode Laporan
pengujian black-box menggunakan pengujian
Operator Menindak Lanjuti 100%
validation, dilanjutkan dengan pengujian Laporan
usability lalu pengujian perbandingan waktu.
Berikut pada Tabel 7 merupakan hasil dari
3.4.1. Validation Testing pengukuran metrik efficiency yang didapatkan
dari perhitungan time based efficiency (TBE).
Validation Testing dilakukan dengan cara
Tabel 7 Hasil Metrik Efficiency
melakukan prosedur uji oleh pengembang pada
fungsi yang akan diujikan. Fungsi yang Aktor Task TBE
dilakukan pengujian pada bagian ini serta hasil Pelapor Mengirim Laporan 0,0129
pengujiannya dijelaskan pada Tabel 5 berikut. goals/sec
Pelapor Melihat Laporan 0,2056
Tabel 5 Hasil Validation Testing
goals/sec
Jenis Aplikasi Fungsi Uji Hasil
Operator Menerima 0,200
Pelapor Mengirim Laporan Valid
Notifikasi Laporan goals/sec
Pelapor Melihat Laporan Valid
Operator Menindak Lanjuti 0,008
yang Sedang
Laporan goals/sec
Ditangani
Sedangkan pada Tabel 8 merupakan hasil
Pelapor Melihat Laporan Valid
Lini Masa
dari perhitungan skala likert untuk pengukuran
metrik satisfaction yang dilakukan dengan
Pelapor Melihat Laporan Valid memberikan kuesioner task level satisfaction
Riwayat berupa pertanyaan Single Ease Question (SEQ)
Operator Menerima Laporan Valid kepada pengguna.
Tabel 8 Hasil Metrik Satisfaction
Operator Menindak Lanjuti Valid Aktor Nilai Interpretasi
Laporan
Pelapor 89,7% Sangat Setuju
Operator 76% Setuju

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5373

3.4.3. Pengujian Perbandingan Waktu 4. KESIMPULAN DAN SARAN


Pengujian perbandingan waktu dilakukan
4.1. Kesimpulan
dengan cara membandingkan waktu antara
aktifitas-aktifitas proses bisnis as-is dengan Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah
waktu proses bisnis to-be. dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil
Tabel 9 Hasil Total Waktu Pelaporan adalah sebagai berikut:
Proses 1. Berdasarkan hasil pengujian usability
Terbaik Terburuk Rata-Rata
Bisnis dan pengujian perbandingan waktu yang
telah dilakukan, dengan disediakannya
2 hari 10 hari 5 hari fungsi kamera serta fungsi pindai kode
2 jam 9 jam 8 jam QR dari sarana prasarana maka pelapor
As-Is 27 menit 22 30 menit tidak perlu melakukan proses
4 menit
38 detik detik 59 detik identifikasi dengan menjelaskan
informasi mengenai sarana prasarana
4 hari mana yang sedang dilaporkan.
2 jam 5 jam
3 jam 2. Berdasarkan hasil pengujian usability
To-Be 33 menit 4 menit
46 menit 13 dan pengujian perbandingan waktu yang
21 detik 17 detik
detik telah dilakukan, waktu yang diperlukan
oleh pegawai perlengkapan untuk
1 hari 6 hari 5 hari
menerima keluhan sarana prasarana
23 jam 5 jam 3 menit
Selisih yang dilaporkan oleh pelapor melalui
31 menit 41 menit 26 menit
sistem to-be dapat dipercepat menjadi
17 detik 9 detik 42 detik
membutuhkan waktu rata-rata 30 menit
Berdasarkan pengujian yang telah dan paling lama dalam waktu 1 hari
dilakukan didapatkan total waktu untuk proses kerja dari sistem as-is yang
bisnis pelaporan yang ditunjukkan pada Tabel 9. membutuhkan waktu rata-rata adalah
Perbedaan waktu yang didapat dari waktu 2,5–3 hari kerja dan paling lama dalam
terbaik dan terburuk dari hasil waktu pelaporan waktu 4 hari kerja.
tersebut disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan 3. Berdasarkan hasil pengujian usability
untuk mengidentifikasi keluhan sarana prasarana dan pengujian perbandingan waktu yang
dan pembuatan surat keluhan yang diterima telah dilakukan, responden pelapor
Sekretaris serta waktu penyelesaian dari aktifitas sangat setuju bahwa proses pelacakan
perbaikan yang dilakukan oleh pegawai status pelaporan keluhan dapat dengan
Perlengkapan. Sedangkan hasil total waktu mudah dilakukan serta aktifitas
untuk proses bisnis pelacakan status laporan pelacakan status to-be dapat
ditunjukkan pada Tabel 10 berikut. diselesaikan lebih cepat dibandingkan
Tabel 10 Hasil Total Waktu Pelacakan dengan aktifitas pelacakan status as-is.
Proses
Terbaik Terburuk Rata-Rata
Bisnis 4.2. Saran

9 detik 21 detik 15 detik Saran yang dapat diberikan kepada


As-Is peneliti atau pengembang selanjutnya untuk
To-Be 3 detik 11 detik 7 detik melakukan pengembangan lanjut pada penelitian
ini di antaranya adalah:
Selisih 6 detik 10 detik 8 detik
1. Perlu penelitian lebih lanjut untuk
Perbedaan waktu yang terjadi dari waktu mengetahui tingkat kesiapan dan
untuk proses bisnis pelacakan status laporan kelayakan implementasi dari Sistem
tersebut disebabkan oleh faktor waktu yang Informasi Pelaporan dan Pemeliharaan
dibutuhkan pelapor untuk memasukkan kode
Sarana Prasarana terhadap infrastruktur
tiket keluhan agar dapat melakukan pelacakan
yang dimiliki oleh Fakultas Ilmu
status laporan.
Komputer Universitas Brawijaya.
2. Perlu dilakukan pengembangan lanjut
mengenai fungsi-fungsi lain yang perlu

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5374

disediakan pada Website Operator


Sistem Informasi Pelaporan dan
Pemeliharaan Sarana Prasarana untuk
lebih mendukung fungsi pengadaan dan
pemeliharaan barang sarana prasarana.
3. Perlu dilakukan pengembangan pada
antarmuka Sistem Informasi Pelaporan
dan Pemeliharaan Sarana Prasarana baik
pada aplikasi pelapor maupun pada
website operator untuk memperbaiki
antarmuka dan meningkatkan
pengalaman pengguna agar sistem yang
diajukan dapat lebih mudah untuk
digunakan. Selain itu juga perlu
dilakukan pengembangan lebih lanjut
untuk aplikasi pelapor agar dapat
terintegrasi dengan akun mahasiswa
pada Sistem Informasi Akademik
Mahasiswa dan akun dosen pada Sistem
Informasi Akademik Dosen agar lebih
memudahkan proses pendaftaran dan
login serta menjaga integritas data akun
pelapor.

5. DAFTAR PUSTAKA
Deitel, P. & Deitel, H., 2012. Java for
Programmers. 2nd ed. Boston: Pearson
Education.
Hastings, N. A. J., 2010. Physical Asset
Management. Brisbane: Springer.
Jobe, W., 2013. Native Apps Vs. Mobile Web
Apps. International Journal of
Interactive Mobile Technologies (iJIM),
Volume 27-32, p. 7.
Lazar, J., Feng, J. H. & Hochheiser, H., 2017.
Research Methods in Human-Computer
Interaction. 2nd ed. Cambridge: Morgan
Kaufmann.
Mishra, A. & Dubey, D., 2013. A Comparative
Study of Different Software
Development Life Cycle Models in
Different Scenarios. International
Journal of Advance Research in
Computer Science and Management
Studies, p. 6.
Sommerville, I., 2007. Software Engineering. 8
ed. Harlow: Pearson.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai