Tugas 1 Usaha-Usaha Milik Negara Dan Daerah
Tugas 1 Usaha-Usaha Milik Negara Dan Daerah
TUGAS 1
JAWABAN No. 1
Periodisasi perkembangan usaha-usaha milik Negara dan Daerah.
Periode tahun 1800-1948
Pada jaman sesudah VOC samapi belum ministeriele verantwoordelijeid, kebijakan
pemerintah kerajaan belanda memasuki era baru dengan melaksanakan kultur-stelsel agar
hindia belanda dapat memberikan keuntungan bagi kerajaan belanda.
JAWABAN No. 2
Bentuk dan karakteristik Badan Usaha Milik Negara.
1. Perusahaan Umum (PERUM).
Karakteristik yang dimiliki perum antara lain:
a. Maksud dan tujuan
b. Organ perum
Organ perum adalah Menteri, Direksi dan Dewan Pengawas.
c. Pengawasan
3. BUMN Perbangkan
Sebelum keluarnya UU No 7 Tahun 1992 tidak dikatagorikan kedalam BUMN
menurut pengertian UU No 9 Tahun 1996. Masing-masing bank diatur menurut
ketentuan
perundang-undangan tersendiri. Sejak berlakunya UU No 7 Tahun 1992 yang kemudian
diubah dengan UU No 10 Tahun 1998 dilakukan berbagai penyesuaian bentuk hukumnya,
dimana BUMN perbankan berbentuk Perseroan terbatas.
ANALISIS:
1. Mengapa terjadi perubahan atas nama /status BUMN
Dalam perubahan status/nama BUMN, banyak sekali disebabkan oleh faktor internal
dan faktor eksternal seperti ancaman dan kesempatan atas situasi ekonomi dunia dan
tuntutan pada pemerintah pada saat itu hal ini kita lihat pada periode Tahun 1960/
1974 dengan terbitnya UU No 19 Tahun 1960 tentang perusahaan Negara sebagai
upaya menyeragamkan cara pengelolaan dan pengendalian serta bentuk hukum dari
perusahaan Negara dalam sistem Ekonomi terpadu. Dasawarsa 70, seiring
meningkatnya tuntutan pembangunan disemua sector mendorong BUMN termasuk
PERSERO menjalankan tugas-tugas pembangunan. Pada Tahun 1973 terjadi Oil
boom dan mendorong pemerintah untuk melakukan ekspansi besar-besaran dalam
pembangunan infrastuktur Ekonomi dengan mendirikan BUMN dan periode Tahun
1982/1990 terjadi kerisis minyak bumi yang mendorong pemerintah mengambil
serangkaian Tindakan penyesuaian.
2. Contoh praktis mengapa dapat terjadi kegagalan (kinerja rendah) dan keberhasilan
BUMN/BUMD dalam mendukung pembangunan Ekonomi atau kesejahteraan
Rakyat.
Walaupun total laba yang dihasilkan telah menunjukan peningkatan, namun disadari
bahwa kinerja BUMN secara keseluruhan masih belum optimal. Selama ini
pengelolaan BUMN di Indonesia menghadapi berbagai persoalan, seperti belum
sinerginya fungsi operator dan fungsi Regulator dalam menetapkan kebijakan, masih
adany pembiayaan yang kurang seimbang pada BUMN/BUMN yang menjalankan
fungsi Publice Service Obligation (PSO) sehingga kualitas layanan kepada
masyarakat menurun dan sekaligus menurunya kinerja bisnis BUMN yang
bersangkutan.