Anda di halaman 1dari 10

TRANSFORMASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

BIDANG PENJUALAN ONLINE MENUJU BADAN HUKUM CV BABYPINK


SKINCARE DENGAN MENERAPAN LAPORAN KEUANGAN SESUAI STANDAR
AKUNTANSI & PAJAK

Dibuat oleh :

Lukman / 042154722

Lukmangm3@gmail.com

Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Terbuka

2023
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan dan kemampuan UMKM untuk bertransformasi
menajadi perusahaan berbadan hukum berbentuk CV. Perusahaan berbadan hukum memiliki
kewajiban pelaporan keuangan yang lebih detail dan actual baik secara komersial ataupun secara
fiskal. Metode penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian inI yang menggambarkan
kualitas pengumpulan data berdasarkan validitas dan reabilitas, serta kualitas data berdasarkan
kualitas metode pengumpulan data. Hasil Penelitian ini menunjukan manajemen akuntansi dan
manajemen pajak dapat mengkonfirmasi actualitas nilia perusahaan yang dapat dilihat berdasarkan
Laporan Keuangan Komersial dan Laporan Keuangan Fiska, sehungga berdasarkan output laporan
keuangan tersebut membantu management CV Babypink Skincare untuk memutuskan strategi
pengembangan perusahaan selanjutnya lebih akurat, efektif dan efesian.

Kata Kunci : Laporan Keuangan, Manajemen Akuntansi, Manajemen Pajak, Nilai


PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Industri ekonomi kreatif yang semakin berkembang dengan didukung adanya
teknologi informasi digital merupakan arah baru dunia perdagangan di Indonesia dan
Dunia Internasional. CV Babypink Skincare yang bergerak dalam bidang
perdagangan kosmetik / skincare dituntut untuk dapat menyebarluaskan jangkauan
pasar dengan memanfaatkan teknologi internet marketing, sehingga dibutuhkan
ketekunan dan focus untuk mengikuti berbagai macam jenis cara berjualan internet
ataupun media social.
Sebagai perusahaan yang sebelumnya adalah perusahaan perseorangan
UMKM kemudian berubah menjadi berbadan hukum sejak 2018 maka dibutuhkan
berbagai macam penyesuaian manajemen yang dibutuhkan seperti pada umumnya,
salah satunya adalah manajemen akuntansi dan perpajakan yang sangat dibutuhkan
untuk mengetahui kondisi perusahaan dalam bentuk penyajian laporan keuangan baik
secara komersil ataupun fiskal. Keterkaitan Laporan keuangan Komersial dan Fiskal
ini sangat dibutuhkan perusahaan untuk mengetahui resiko murni bisnis dan resiko
kesalahan perpajakan yang cenderung bisa menjadi biaya tidak terduga.
Tujuan penerapan system akuntansi Perusahaan dapat menentukan keputusan
terkait manajemen produksi, harga juala produk, manajemen oprasional, penentuan
profitabilitas, manajemen kredit, permodalan, dan pembagian laba berdasarkan
laporan keuangan komersil yang sudah memperhitungankan semua aspek perpajakan
yang tersusun dalam tax manajemen perusahaan.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka ditentukan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa saja yang dilakukan untuk perubahan dari UMKM ke badan hukum?
2. Apakah laporan keuangan perusahaan wajib menerapkan manajemen Akuntansi
dan Manajemen Pajak ?
3. Apakah Actual Laba Perusahaan berpengaruh menentukan strategi perusahaan ?
3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang maka ditentukan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Mengetahui Actual Laba Perusahaan lebih akurat.


2. Dapat menganalisa resiko bisnis dan pajak yang mungkin saja terjadi.
3. Mengetahui kondisi, nilai perusahaan.

4. Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan bermanfaat untuk perusahaan dalam menilai
kinerjanya berdasarkan laporan keuangan yang sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Perusahaan dapat terus mejalankan perbaikan manajemen akuntansi dan manajemen
pajak yang keduanya secara sadar harus dijalankan secara bersamaan dan
berkesinambungan.

Perusahaan lebih semakin berpengalaman dalam tata kelola perusahaan sehingga


selalu siap untuk memutuskan dan menjalankan segala resiko atas pendapatan dan
biaya yang terjadi dalam perusahaan.

Perusahaan dapat menerapkan manajemen pengendalian resiko terhadap kesahalan


perhitungan dan pelaksanaan kebijakan akuntansi dan perpajakan.
PEMBAHASAN

Dalam dunia usaha UMKM atau Perseorangan memiliki kendala dan kelemahan yang
biasanya kelemahan usaha perseorangan, atau usaha yang dijalankan oleh satu individu, dapat
mencakup beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dan keberhasilan bisnis.
Beberapa factor kelemahan umum yang terkait dengan usaha perseorangan, terbatasnya
sumber daya, ketergantungan pada pemilik, kurangnya keahlian khusus, beban kerja
berlebihan, keterbatasan kredibilitas dan kepercayaan dan Manajemen akuntansi pajak lemah.

Berdasarkan alasan – alasan diatas maka pemilik usaha skincare menyadari


dibutuhkan transisi untuk lebih baik dengan mengganti profile usaha berbentuk badan hokum
resmi. Dalam tahapan awal ini perusahaan memilih untuk menggunakan nama CV Babypink
Skincare sebagai wadah berkelanjutan atas usaha sebelumnya. Perubahan bentuk badan usaha
perusahaan ke cv ini diharapkan mendapatkan nilai positif atas kekuatan hukum, pertanggung
jawaban terbatas, kemampuan mengumpulkan modal, perluasan komunitas bisnis,
membangun citra, kepercayaan yang lebih spesifik dan pembukuan serta perpajakan yang
terpisah dengan pribadi pemilik usaha.

Dalam proses perubahan usaha umkm perseorangan menjadi badan usaha berbentuk
CV (Commanditaire Vennootschap) sebagai badan hukum, ada tahapan yang harus
perusahaan lalui antara lain :

a. Langkah pertama yang penting adalah berkonsultasi dengan ahli hukum atau akuntan
yang berpengalaman dalam hukum perusahaan dan pajak. Mereka dapat memberikan
panduan dan informasi yang diperlukan tentang proses transisi, persyaratan hukum,
dan implikasi perpajakan.
b. Persiapkan dokumen pendirian CV yang mencakup akta pendirian CV. Dokumen ini
harus mencantumkan nama dan alamat perusahaan, jenis kegiatan usaha, kapasitas
direksi, serta kontribusi modal.
c. Modal dan kontribusi para pemegang saham sebagai modal awal yang ditempatkan
oleh anggota-anggotanya. Modal ini bisa berupa uang tunai, aset, keahlian, atau
bentuk kontribusi lainnya yang sesuai dengan ketentuan hokum,
d. Pengururan perizinan dan Registrasi untuk memperoleh izin dan melakukan registrasi
yang diperlukan untuk membentuk CV sebagai badan hukum. Langkah ini meliputi
pendaftaran CV di Kantor Pendaftaran Perusahaan (KPPM), pengurusan Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan pendaftaran perusahaan di instansi terkait lainnya
seperti Paten Merk, Halal MUI. BPOM,
e. Pemisahan keuangan penting untuk memisahkan keuangan pribadi dan keuangan
bisnis. Buka rekening bank terpisah untuk bisnis CV dan gunakan rekening tersebut
untuk semua transaksi bisnis. Hal ini akan membantu menjaga integritas keuangan
perusahaan dan mempermudah pelaporan keuangan.
f. Penyesuaian dokumen bisnisseperti faktur, kontrak, surat jalan, dan perjanjian
lainnya, untuk mencerminkan status CV sebagai badan hukum yang terpisah.
g. Pembaruan Pajak dan Perizinan untuk memperbarui registrasi pajak dan perizinan
bisnis sesuai dengan status baru sebagai badan hukum CV.

Semua tahapan diatas merupakan awalan yang penting untuk memulai suatu bisnis berbentuk
badan usaha, sedangkan atas poin – point yang perlu dilaksanakan secara berkelanjutan
dalam proses berjalannya perusahaan adalah Manajemen Akuntansi dan Perpajakan yang
wajib selalu dijalankan dan diperbarui berdasarkan peraturan standar akuntansi dan undang –
undang pajak.

HASIL PEMBAHASAN

1. PELAKSANAAN MANAJEMEN AKUNTANSI

Pelaksanaan manajemen akuntansi dalam perusahaan CV Babypink Skincare


melibatkan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengelola informasi keuangan
perusahaan dengan efektif dan efisien. Tujuan utama manajemen akuntansi adalah untuk
menghasilkan informasi keuangan yang akurat dan relevan, yang dapat digunakan oleh
manajemen dalam pengambilan keputusan yang tepat. Berikut ini beberapa pelaksanaan
manajemen akuntansi perusahaan :

1. Menjalankan sistem pembukuan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan


(SAK) yang berlaku di Indonesia. SAK merupakan standar akuntansi yang
dikembangkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan diadopsi dari International
Financial Reporting Standards (IFRS).
2. Manajemen akuntansi bertanggung jawab dalam menyusun laporan keuangan yang
mencakup laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Laporan keuangan ini harus
disusun sesuai dengan SAK dan harus memberikan informasi yang transparan
mengenai kinerja keuangan.
3. Memastikan adanya pengendalian internal yang memadai dalam proses akuntansi.
Pengendalian internal mencakup kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk
melindungi aset perusahaan, memastikan keandalan informasi keuangan, dan
mencegah kecurangan.
4. Manajemen akuntansi juga harus memahami dan mengelola kewajiban perpajakan
perusahaan. Memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan perpajakan yang
berlaku, termasuk perhitungan dan pembayaran pajak yang tepat waktu.
5. Manajemen akuntansi perusahaan juga melibatkan analisis keuangan yang bertujuan
untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dan membantu dalam pengambilan
keputusan bisnis. Analisis ini mencakup rasio keuangan, dan perbandingan dengan
standar pesaing.
Berkoordinasi dengan auditor eksternal yang bertugas melakukan audit independen terhadap
laporan keuangan. Auditor akan mengevaluasi kepatuhan perusahaan terhadap SAK, serta
memberikan opini independen mengenai kebenaran dan kehandalan laporan keuangan.

2. PELAKSANAAN MANAJEMEN PAJAK

Pelaksanaan manajemen pajak pada CV Babypink Skincare merupakan proses


perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian aspek perpajakan. Pengaruh manajemen
pajak dapat sangat signifikan bagi keuangan perusahaan dan pengambilan keputusan bisnis.
Berikut ini adalah beberapa pengaruh penting dari manajemen pajak :

1. Manajemen pajak bertujuan untuk mengoptimalkan struktur perpajakan perusahaan


agar dapat meminimalkan beban pajak yang harus dibayar. Dengan melakukan
perencanaan yang baik, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang penghematan
pajak yang sah melalui penggunaan insentif pajak, pengurangan biaya pajak yang
diizinkan, atau manfaat lainnya yang ditawarkan oleh undang-undang perpajakan. Hal
ini akan meningkatkan efisiensi perusahaan dan meningkatkan profitabilitas.
2. Manajemen pajak juga berdampak langsung pada cash flow dan likuiditas perusahaan.
Dengan memanfaatkan kebijakan perpajakan yang tepat, perusahaan dapat
memperoleh keuntungan dari penundaan pembayaran pajak atau pengelolaan cicilan
pajak yang optimal dan efektif dapat membantu mengurangi resiko pajak yang terkait
sanksi dendan dan bunga atas keteledoran atau ketidak patuhan perusahaan. Serta
perusahaan dapat menjaga reputasi yang baik di mata otoritas pajak dan masyarakat
luas.
3. Rekonsiliasi fiskal merujuk pada proses membandingkan dan mencocokkan informasi
keuangan yang ada antara catatan perpajakan dan catatan akuntansi suatu entitas.
Tujuan utama dari rekonsiliasi fiskal adalah untuk memastikan bahwa laporan
keuangan yang disajikan oleh entitas sesuai dengan persyaratan perpajakan yang
berlaku. Rekonsiliasi fiskal penting untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum
perpajakan dan untuk menjaga konsistensi dan integritas data keuangan suatu entitas.
Dengan melakukan rekonsiliasi fiskal secara teratur, entitas dapat meminimalkan
risiko kesalahan pelaporan dan dapat memastikan ketaatan terhadap peraturan
perpajakan yang berlaku.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Manajemen akuntansi adalah proses pengelolaan informasi keuangan dan akuntansi


dalam sebuah perusahaan. Tujuan utama manajemen akuntansi adalah untuk memberikan
informasi yang efektif terkait pencapaian kinerja perusahaan, serta menyediakan informasi
yang relevan dan akurat untuk pengambilan keputusan seperti perencanaan anggaran,
mencakup pengawasan terhadap pengeluaran, pengendalian persediaan, dan penerapan
langkah-langkah pengendalian intern yang relevan.

Secara keseluruhan, manajemen akuntansi sangat penting dalam mengelola aspek keuangan
organisasi. Melalui pengelolaan informasi keuangan yang efektif, perencanaan yang baik,
pengendalian yang ketat, evaluasi kinerja yang objektif, dan pengambilan keputusan yang
tepat, manajemen akuntansi membantu organisasi mencapai tujuan keuangannya dan menjaga
kesehatan keuangan jangka panjang.

Manajemen pajak yang efektif dapat memberikan dampak positif pada keuangan
perusahaan dan pengambilan keputusan bisnis. Dengan melakukan perencanaan pajak yang
baik, perusahaan dapat meminimalkan beban pajak, meningkatkan efisiensi, dan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan. Manajemen pajak juga dapat
berkontribusi pada likuiditas perusahaan, keputusan investasi yang lebih baik, serta menjaga
reputasi dan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perpajakan.

Namun, penting untuk diingat bahwa manajemen pajak harus dilakukan dengan mematuhi
hukum dan peraturan perpajakan yang berlaku. Praktik manajemen pajak yang tidak etis atau
pelanggaran terhadap peraturan perpajakan dapat memiliki konsekuensi yang merugikan bagi
perusahaan, termasuk sanksi dan reputasi yang tercemar.

Saran

Perusahaan menerapkan sistem akuntansi yang efektif: Pastikan organisasi memiliki


sistem akuntansi yang efektif, memilih perangkat lunak akuntansi yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan dan pastikan personel yang terlibat memiliki pemahaman yang baik
tentang sistem tersebut, melakukan pelaporan keuangan yang tepat waktu, mengelola arus kas
yang memperhatikan penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan serta pastikan bahwa arus
kas mencukupi untuk memenuhi kebutuhan operasional dan keuangan jangka pendek.

Melakukan rekonsiliasi dan penjelasan yang teratur terkait perbedaan yang ditemukan,
mengembangkan anggaran yang realistis berdasarkan proyeksi pendapatan dan pengeluaran
perusahaan. Mengedepankan etika dan integritas berpegang pada prinsip-prinsip etika
akuntansi dan menjaga integritas data keuangan perusahaan.

Dalam menjalankan manajemen pajak, perusahaan disarankan untuk bekerja sama


dengan profesional pajak yang berkompeten dan memperhatikan perubahan kebijakan
perpajakan yang dapat mempengaruhi strategi perusahaan. Dengan pendekatan yang hati-hati
dan komprehensif terhadap manajemen pajak, perusahaan dapat mengoptimalkan
pengelolaan pajak mereka, meningkatkan kinerja keuangan, dan mencapai tujuan bisnis
secara efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin. (2005). Akuntansi Manajemen Dasar-dasar Konsep Biaya dan


Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Tambunan, T. (2017). Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Bogor : Ghalia Indonesia.

Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati. (2013). Akuntansi Pepajakan edisi 3. Jakarta :
Salemba Empat.

Gunadi. Dr, (2002). Ketentuan Dasar Pajak Penghasilan. Jakarta : Salemba Empat.

Erly Suandy. (2011). Perencanaan Pajak Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Herry Purwono. (2010). Dasar-dasar Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Depok : Erlangga.

Pohan, Chairil Anwar. (2013). Manajemen Perpajakan Strategi Perencanaan Pajak dan Bisnis.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Waluyo. (2012). Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Suarningrat, L. F., & Setiawan, P. E. (2014). Manajemen Pajak Sebagai Upaya Untuk
Efisiensi Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan. E-Jurnal Akuntansi.

Natalia, J., & Syafitri, L. (2012). Rekonsiliasi Fiskal Atas Laporan Keuangan Komersial
Untuk Menghitung PPh Badan Pada Perusahaan CV Tamba Palembang.

Anda mungkin juga menyukai