Anda di halaman 1dari 32

Pertemuan 2

ANALISIS FISIKOKIMIA
“EKSTRAKSI PADA OBAT HERBAL DAN FITOFARMAKA”

Minggu ke-4, September 2022


OLEH: EKA NURUL QOMALIYAH, M.Si
KONTRAK PERKULIAHAN

1. Toleransi keterlambatan Mahasiswa 20 menit. Lewat dari 20 menit


Mahasiswa diperbolehkan mengikuti proses pembelajaran, (hak
memperoleh pembelajaran) akan tetapi status kehadiran “Alpa”
2. Mahasiswa diizinkan untuk minum atau makan permen/makanan ringan
lainnya selama proses belajar mengajar, akan tetapi tidak diperbolehkan
makan-makanan berat (Nasi, dll) dan berbau menyengat
3. Mahasiswa wajib mengerjakan tugas induvidu, LKM, ataupun kelompok.
Dan mengumpulkan tugas tepat waktu
4. Beberapa tugas akan diberikan melalui LMS e-learning
5. Apabila dosen tidak hadir, perkuliahan diganti segera dengan kesepakatan
bersama
6. Untuk penilaian akhir kehadiran 10%, Tugas 20%, UTS 30%, UAS 40%
7. Mahasiswa dapat mengikuti ujian akhir dengan syarat mencapai 75%
kehadirat
APA YANG KALIAN KETAHUI TENTANG
EKSTRAKSI?
DEFINISI EKSTRAKSI

 Ekstraksi adalah proses pemisahan senyawa aktif dari


simplisia secara kimia atau fisika dengan menggunakan
pelarut yang sesuai.
 Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat
berdasarkan perbedaan kelarutannya.
 Secara teknis, ekstraksi dibagi menjadi 3: ekstraksi
padat-cair, ekstraksi cair-cair dan ekstraksi super kritis.
 Pada proses ekstraksi diperlukan:
- Bahan yang diekstraksi,
- solvent/pelarut untuk mengekstraksi,
- ekstraktor/alat pengekstraksi.
EKSTRAKSI

Ekstraksi padat-cair dan ekstraksi cair-cair memiliki kesamaan


yakni menggunakan perbedaan kelarutan dari senyawa yang
berbeda. Menerapkan prinsip “Like dissolve like” seperti
menggunakan pelarut polar untuk mendapatkan senyawa polar.
DEFINISI EKSTRAK

Ekstrak adalah sediaan yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif


dari simplisia nabati , hewani dengan menggunakan pelarut yang sesuai, lalu
semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang
tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yg telah ditetapkan.
SYARAT PELARUT YANG DIPILIH

 Pelarut yang menunjukkan selektivitas maksimal.


 Kapasitas terbaik ditinjau dari koefisien saturasi produk.
 Kompatibel dengan bahan-bahan yang diekstraksi
(prinsip “like dissolve like” berdasarkan kepolaran)
PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH PELARUT

Hal-hal yg jadi pertimbangan dalam pemilihan


pelarut/solvent:
a. Sesuai dengan senyawa yg akan diekstrak
b. Mudah diperoleh/mudah ditangani
c. Murah
d. Aman bagi lingkungan
e. Tidak beracun
TINGKAT KEPOLARAN PELARUT
PELARUT YANG UMUM DIGUNAKAN

 Alkohol alifatik: methanol, ethanol, propanol.


 Campuran alkohol air, merupakan campuran pelarut dengan daya ekstraktif
terbesar untuk semua bahan alam yang berbobot molekul rendah (alkaloid,
terpenoid, steroid, flavanoid)
 Ethanol merupakan pelarut pilihan untuk memperoleh ekstrak secara klasik
(a.l. Tincture)
 Alkohol alifatik sampai dengan tiga atom karbon atau campurannya dengan
air merupakan pelarut dengan daya ekstraktif terbesar untuk semua bahan
alam berbobot molekul rendah.
PELARUT YANG UMUM DIGUNAKAN
 Perbandingan ideal alkohol air untuk ekstraksi kayu atau kulit tanaman berkisar
7:3 atau 8:2 perbandingan 1:1 dicegah terjadinya ekstraksi khlorophyl atau yg
bersifat resin.
 Ethanol : lebih selektif, kapang dan bakteri sulit tumbuh, tdk beracun, netral,
absorbsinya baik, dapat bercampur dgn air, panas yg diperlukan untuk
penguapan lebih sedikit.
 Kekurangannya: ethanol mahal.
 Air: murah dan mudah didapat, stabil, tdk mudah menguap, tdk mudah terbakar,
tdk beracun, alamiah.
Kekurangannya: tdk selektif, mdh ditumbuhi jamur, waktu pengeringan lama.
EKSTRAKSI PADAT-CAIR

 Ekstraksi padat cair merupakan ekstraksi yang sering dilakukan untuk


persiapan herbal dengan aktivitas utama berasal dari senyawa metabolit
sekunder yang bersifal polar
 Ekstraksi padat-cair juga sering dilakukan dibidang industri.
 Ekstraksi ini bekerja dengan prinsip difusi. Yakni Pelarut yang digunakan
akan measuk melewati dinding sel tanaman dan melarutkan senyawa
bioaktif didalam sel yang memiliki polaritas yang sama
 Metode ekstraksi padat-cair diantaranya: Maserasi, Infusi,
Decoction, Perkolasi, Sokhlet.
TAHAPAN EKSTRAKSI

Menurut Muravev et al. Proses ekstraksi senyawa aktif dari simplisia


pindah ke solvent terjadi dalam tiga tahap:
a. Penetrasi solvent ke dalam sel dan pengembangan sel.
b. Pelepasan (dissolution) extractive substance.
c. Difusi extractive substance keluar dari sel.
MASERASI

 Metode ekstraksi yang paling umum digunakan


 Definisi Maserasi: Proses pengekstraksian serbuk simplisia dengan
cara merendam dalam pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau
pengadukan pada suhu kamar.
 Prinsip metode maserasi yakni berdasarkan kesamaan polaritas
dan difusi.
 Pengadukan dapat membantu dalam proses maserasi , akan tetapi
perlu diperhatikan kecepatan pengadukan agar tidak merusak
senyawa aktif
MODIFIKASI MASERASI

MASERASI
MELINGKAR REMASERASI
BERTINGKAT

DIGESTI
MASERASI
(maserasi DENGAN MASERASI
kinetik, BATANG MELINGKAR
kontinu, suhu PENGADUK
40-50 C)
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASERASI
Kelebihan
METODE :
• Cara pengerjaan yang mudah
MASERASI
• Peralatan yang digunakan relatif sederhana dan mudah
• Cocok untuk zat aktif yang tidak tahan pemanasan
Kekurangan :
• Waktu penyarian yang relatif lama
• Penyariannya kurang sempurna
• Dan memerlukan jumlah pelarut yang besar
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASERASI

1)Ukuran partikel tanaman/simplisia


Semakin kecil semakin baik karena akan meningkatkan luas
permukaan kontak dengan pelarut
1)Rasio tanaman/pelarut (berat/volume)
2)Waktu maserasi
3)Suhu maserasi
4)Jenis dan konsentrasi pelarut
INFUSI

• Definisi: Sediaan cair yang dibuat dengan menyari


simplisia (lunak: daun dan bunga) contoh: dapat
dilakukan dengan air pada suhu 90 C selama 15
menit. Atau pada suhu ruang selama 12 jam.
• Contoh cara pembuatan: Simplisia dengan
derajat halus yang cukup dlm panci tambahkan
air  panaskan di atas tangas air selama 15 menit
sejak suhu 90 C Sambil diaduk  Serkai selagi
panas melalui kain flannel  tambahkan air panas
secukupnya melalui ampas hingga diperoleh
volume infus yang dikehendaki.
DECOCTION

 Decoction (rebusan), maserasi dengan merebus materi


tanaman menggunakan air dalam waktu tertentu.
 Metode ini cocok untuk ekstraksi fitokimia yang larut air dan
thermostabil.
 Menghasilkan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi
simplisia (lebih keras) contoh penerapannya: simplisia direbut
dengan air pada suhu 90 oC pada waktu 30 menit.
 Contoh cara pembuatan: Simplisia dengan derajat halus yang
cukup dlm panci  tambahkan air  panaskan di atas tangas
air selama 30 menit sejak suhu 90 C Sambil diaduk  Serkai
selagi panas melalui kain flannel  tambahkan air panas
secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume dekok
yang dikehendaki
PERKOLASI

 Perlokasi merupakan cara ekstraksi yang


dilakukan dengan mengalirkan pelarut baru
melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi dan
pada umumnya dilakukan pada suhu kamar.
 Alat yang digunakan disebut Perkolator.
 Sedangkan larutan zat aktif yang keluar dari
perkolator disebut perkolat.

3 kategori kecepatan :
lambat :1 ml tiap menit
sedang : 1-3 ml tiap menit
cepat : 3-5 ml tiap menit
PERKOLASI SKALA INDUSTRI

• Hal-hal yang berperan pada perkolasi


yaitu : gaya berat, kekentalan, daya larut,
tegangan permukaan, difusi, osmosa,
adhesi, daya kapiler, dan gaya geseran
(friksi)
MODIFIKASI PERKOLASI

• Dilakukan dengan cara


simplisia dibagi dalam
beberapa perkolator
REPERKOLATOR

• Serbuk simplisa yang hampir


tersari sempurna, sebelum
dibuang, disari dengan cairan
PERKOLATOR penyari baru
BERTINGKAT
• Sebaliknya serbuk simplisia
baru, disari dengan perkolat
yang hampir jenuh
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PERKOLASI

Kelebihan:
 Sama seperti maserasi, pelaksanaan perkolasi terbilang sederhana dan mudah dapat
dilakukan di laboratorium ataupun skala industri.
 Perkolasi umumnya lebih cepat dibandingkan maserasi
 Hasil akhir perkolasi adalah senyawa aktif dalam cairan yang sudah tersaring dari matei
tanaman.

Kekurangan:
 Memerlukan alat
 Massa simplisia dipengaruhi oleh tingginya perkolator
 Cukup sulit untuk membersihkan peralatan
SOKHLET

 Sokhlet merupakan alat ekstraksi yang menggunakan


metode perkolasi berkelanjutan (continuous
1) Stirrer bar
percolation).
2) Pelarut ekstraksi
 Sokhlet dilakukan dengan Ekstraksi pelarut yang selalu
3) Distillation path
baru dan dilakukan pada alat khusus sehingga terjadi
4) Soxlet thimble
ekstraksi secara kontinu dengan jumlah pelarut yang
5) Extraction solid/ residue solit
selalu konstan dengan adanya pendingin balik.
6) Syphon arm inlet
 Secara singkat, labu berisi pelarut organik dipanaskan.
7) Syphon arm outler
Uap organik yang dihasilkan diembunkan dan akan
8) Expansion adapter
mentes pada sampel. Ekstrak yang diperoleh akan
9) Condensor
mengalir ke labu dan dipanaskan bersama pelarut
10)Cooling water in
organik (prosedur daur-continuous).
11)Cooling water out
 Senyawa yang diambil umumnya berupa minyak,
memiliki titik didih tinggi, berat molekul tinggi, tidak
larut air, dan larut pelarut organik.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SOKHLET

Kelebihan:
 Karena proses ekstraksi tejadi berulang kali, pelarut organik dan matei tanaman yang diperlukan
lebih sedikit.
 Proses ekstraksi dapat terjadi secara maksimal dan hanya membuang satu batch pelarut organik
saja.
Kekurangan:
 Mengggunakan panas dan waktu yang lama
 Tidak cocok untuk materi tanaman/ senyawa yang temolabil karena pada proses sokhlet matei
akan tepapar panas dalam waktu lama
 Memerlukan pelarut dengan titik didih yang rendah, sehingga air tidak dapat digunakan
 Tegantung sokhlet umumnya digunakan hanya 30-50 gram
REFLUKS
 Definisi: ekstraksi komponen kimia dari simplisia
dengan pelarut dalam jumlah terbatas yang dilakukan
di dalam labu alas pada suhu titik didih pelarut selama
waktu tertentu yang relatif konstan dengan adanya
pendingin balik (kondensor).
 Metode ini umumnya digunakan untuk mensintesis
senyawa-senyawa yang mudah menguap atau volatile.
 Prinsip dari metode refluks adalah pelarut volatil yang
digunakan akan menguap pada suhu tinggi, namun
akan didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut
yang tadinya dalam bentuk uap akan mengembun pada
kondensor dan turun lagi ke dalam wadah reaksi
sehingga pelarut akan tetap ada selama reaksi
berlangsung.
TAHAPAN EKSTRAKSI

 Penghalusan simplisia (Comminution/pulveration)


 Pembasahan simplisia (Steeping/swelling)
 Penyarian simplisia (proses ekstraksi)
 Pemurnian (clarification) micelle/ekstrak
 Pemekatan micelle ekstrak
 Pengeringan ekstrak
 Pembakuan/standardisasi ekstrak
 Stabilisasi ekstrak
TUGAS INDUVIDU

Carilah definisi, prinsip kerja, gambar dan jelaskan skema kerja dari metode dan alat:
1) Ekstraksi cair-cair
2) Ekstraksi super kritis

Kumpulkan di elearning deadline Kamis, 6 Oktober 2022 16.00 WITA


THANK YOU...

SEE YA NEXT WEEK


EKSTRAKSI CAIR-CAIR
• Sampel atau analit yang akan diekstraksi harus berada dalam cairan, tidak peduli
apakah analit tersebut larut atau tidak larut
• Analit akan diekstraksi pada pelarut kedua, dengan tujuan untuk pemekatan
(peningkatan konsentrasi)
• Pelarut utama pada umumnya berupa air, sedangkan pelarut kedua yang
digunakan untuk mengekstraksi adalah pelarut organic
• Pelarut kedua yang akan dipilih untuk mengekstraksi analit dari pelarut pertama
harus memnuhi beberapa persyaratan:
• 1. Dapat melarutkan analit yang akan diektraksi
• 2. Tidak bercampur dengan pelarut utama
• 3. Mudah diuapkan
EKSTRAKSI CAIR-CAIR
EKSTRAKSI CAIR-CAIR

 Ekstraksi cair-cair untuk memisahkan senyawa


aktif dalam suatu opelrut berdasarkan
polaritasnya diperoleh > 2 larutan yang
memiliki syawa aktif degan polaritas berbeda.
 Proses ini dapat disebut sebagai fraksinasi

Anda mungkin juga menyukai