SOP PPI Baru Edit
SOP PPI Baru Edit
INFEKSI ( PPI )
No.Dokumen : /SOP/UKP
No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-7
UPTD. Puskesmas Andian. SKM
Peusangan Selatan Nip. 196612311988122005
1. Pengertian 1. Infeksi adalah berkembang biaknya penyakit pada hospes disertai
timbulnya respon imunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala
klinik
2. Pencegahan infeksi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
menghindari terjadinya resiko penularan infeksi mikro organism dari
lingkungan klien dan tenaga kesehata
2. 2. Tujuan Sebagai acuan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi dan
memberikan perlindungan bagi pasien dan tenaga kesehatan
3. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Peusangan Selatan
Nomor: / PKM/ UKP/ 2023 Tentang Pengendalian dan
Pencegahan Infeksi
4. 4. Referensi Buku pedoman perawatan dasar Depkes RI Tahun 2005
2/3
tindakan yang menimbulkan aerosol walaupun pada pasien
tidak diduga infeksi
10. Kenakan gaun (bersih, tidak steril) untuk melindungi kulit,
mencegah baju menjadi kotor, kulit terkontaminasi selama
merawat pasien yang memungkinkan terjadinya percikan atau
semprotan cairan tubuh pasien
11. Bila gaun tembus cairan, perlu dilapisi apron tahan cairan
mengantisipasi semprotan atau cipratan cairan infeksius
12. Pakailah sepatu boot untuk melindungi kaki dari cipratan atau
semprotan dari darah, cairan tubuh, sekresi dan ekresi
C. Peralatan perawatan pasien
1. Buat SPO untuk menampung, transportasi, pengelolaan
peralatan yang mungkin terkontaminasi darah atau cairan
2. Lepaskan bahan organic dari peralatan dengan bahan pembersih
yang sesuai sebelum di Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) atau
disterilkan
3. Tangani peralatan pasien yang terkena darah,cairan tubuh,
sekresi, ekresi dengan benar sehingga kulit dan mucus
membrane terlindungi, cegah baju terkontaminasi, cegah
transfer mikroba ke pasien lain dan lingkungan
4. Pastikan peralatan yang telah dipakai untuk pasien infeksius
telah dibersihkan dan tidak dipakai untuk pasien lain. Pastikan
peralatan sekali pakai dibuang dan dimusnahkan secara benar
dan peralatan pakai ulang diproses dengan benar
5. Peralatan yang terkontaminasi didesinfeksi setelah dipakai dan
selanjutnya di DTT atau sterilisasi sesuai dengan kebutuhan
6. Bersihkan dan di infeksi yang benar peralatan terapi pernafasan
terutama setelah dipakai pasien infeksi saluran nafas, bila perlu
memakai sungkup disposable
7. Alat makan dicuci dengan detergen setiap setelah makan benda
disposable dibuang ditempat sampah
D. Pengendalian lingkungan
1. Fasilitas kesehatan harus membuat dan melaksanakan prosedur
rutin untuk pembersihan, desinfeksi permukaan lingkungan
tempat tidur,peralatan disamping tempat tidur dan
pinggirannya,permukaan yang sering tersentuh dan pastikan
kegiatan ini dimonitor (diawasi secara rutin dan berkala)
3/3
2. Pembersihan harus mengawali desinfeksi. Benda dan
permukaan tidak dapat didesinfeksi sebelum dibersihkan dari
bahan organic (eksresi, sekresi pasien, kotoran)
Desinfeksi yang bisa dipakai : Na hipoklorit (pemutih), alcohol,
komponen phenol, komponen ammonium, quarternary,
komponen peroxigen. Ikuti aturan pabrik cairan desinfektan,
waktu kontak dan cara pengencerannya. Pembersihan area
sekitar pasien :
4/3
3. Pakai mouthpiece, resusitasi bag atau peralatan ventilasi lain
pengganti metode resusitasi mulut ke mulut
4. Jangan mengarahkan bagian tajam jarum kebagian tubuh selain
akan menyuntik
G. Penempatan Pasien
1. Tempatkan pasien yang potensial mengkontaminasi lingkungan
atau yang tidak dapat diharapkan menjaga kebersihan kedalam
ruang rawat yang terpisah
2. Bila ruang isolasi tidak memungkinkan, upayakan agar prinsip
pemisahan tetap terjadi
3. Cara penempatan sesuai jenis kewaspadaan terhadap transmisi
infeksi
H. Hygiene Respirasi/ Etika Batuk
Pasien, petugas, pengunjung dengan gejala infeksi saluran nafas
harus:
1. Menutup mulut dan hidung dengan lengan atas saat batuk atau
bersin
2. Pakai tisu, sapu tangan, masker kain /medis bila tersedia, buang
ke tempat sampah (yang terlebih dahuu dilapisi kantong
plastic ) tertutup
3. Lakukan cuci tangan sesuai standart
Manajemen fasilitas kesehatan harus promosi hygiene respirasi
atau etika batuk:
- Promosi kepada semua petugas, pasien, keluarga dengan
infeksi saluran nafas dengan demam
- Edukasi petugas, pasien, keluarga, pengunjung akan pentingnya
kandungan aerosol dan sekresi dari saluran nafas dalam
mencegah transmisi penyakit saluran nafas
- Menyediakan sarana untuk kebersihan tangan ( alcohol
handrub, wastafel antiseptic, tissue towel) terutama area
tunggu harus diprioritaskan
I. Praktek menyuntik yang aman
Pakai jarum yang steril, sekali pakai tiap kali penyuntikan untuk
mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi. Bila
memungkinkan gunakan juga vial sekali pakai walaupun
multidose.Jarum atau spuit yang dipakai ulang untuk mengambil
obat dalam vial multidose dapat menimbulkan kontaminasi
5/3
mikroba yang dapat menyebar saat obat dipakai untuk pasien lain
7. Bagan Alir
Petugas
Petugas menggunakan
melaksanakan
APD dengan benar
kebersihan
tangan
Petugas melakukan
perawatan peralatan pasien
6/3
7/3