Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN BIOLOGI

“PENGENALAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN STRUKTUR


SEL DAN PEMBUATAN SEDIAAN SEGAR (NON-PERMANEN)”

Dosen Pengampu

Bunga Putri Febrina, S.Pt., M.Si

Disusun Oleh :

M. Putra Ansyari : (2306401008)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PAKAN TERNAK


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Praktikum
Biologi. Laporan ini disusun untuk memenuhi beberapa tugas mata kuliah
Teknologi pakan ternak. Laporan ini berjudul "Pengenalan Mikroskop Serta
Pengamatan Sel dan Pembuatan Sediaan segar (Non-permanen)’

Kami berharap laporan ini dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi
mahasiswa prodi teknologi pakan ternak, khususnya dalam Pengenalan Mikroskop.
Selain itu, laporan ini juga diharapkan dapat menjadi acuan dan motivasi bagi
penelitian-penelitian selanjutnya dalam bidang ini.

Kami ingin mengucapkan Terima kasih kepada dosen pengampu ibu Bunga
Putri Febrina, S.Pt., M.Si .Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan
kontribusi nyata dalam Pengenalan Mikroskop Serta Pengamatan Sel dan
Pembuatan Sediaan segar (Non-permanen).

Akhir kata, kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan
dan keterbatasan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan masukan dan saran
yang konstruktif untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Pelaihari 13 September 2023

M. Puta Ansyari

ii
DAFTAR ISI

LAPORAN KEGIATAN BIOLOGI ........................................................................ i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 2
2.1 PENGERTIAN MIKROSKOP……………………………………………..2
2.2 SEJARAH PENEMUA MIKROSKOP…………………………………….2
2.3 JENIS-JENIS MIKOSKOP…………………………...……………………3
BAB III MATERI DAN METODE ........................................................................ 5
3.1 Waktu dan tempat ......................................................................................... 5
3.2 Alat dan bahan............................................................................................... 5
3.3 Langkah kerja ........................................................................................... 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 6
4.1 HASIL PENGAMATAN…………………………………………………...6
4.2 PEMBAHASAN……………………………………………………………6
BAB V KESIMPULAN .......................................................................................... 8
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 8
5.2 Saran ......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
LAMPIRAN……………………………………………...………………………10

iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,kini telah
banyak ditemukan alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan.Salah satu
penemuan itu adalah Mikroskop.Mikroskop merupakan salah satu alat yang
penting dalam kegiatan biologi.Dengan menggunakan Mikroskrop kita dapat
mengamati dengan jelas benda – benda yang sangat kecil yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1mm),Misalnya bagian – bagian
dari sebuah sel,ketrampilan menggunakan mikroskop dapat membantu kita
mengamati dan membandingkan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
Ketelitian sipemakai dalam menggunakan Mikroskop sangat
diperlukan.Hal ini daopat dicapai dengan mengenali baik – baik bagian –
bagiannya,fungsinya,serta cara penggunaan dan pemulihannya.Semakin ahli
kita dalam menggunakan Mikroskop maka akan semakin baik pula hasil
pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan Mikroskrop.
Mikroskop sederhana yang bisa kita gunakan umumnya menggunakan cahaya
dari alam atau juga dapat menggunakan cahaya lampu sumber cahaya
pengganti matahari.Cahaya masuk kemuadian dipantulkan dengan suatu
cermin datar ataupun cekung, cermin inilah yang akan mengarakan cahaya dari
luar kedalam mikroskop.Namun setiap Mikroskop pada dasarnya terdiri atas
bagian optik dan bagian – bagian mekanik.

1.2 Rumusan Masalah


Apa saja komponen-komponen yang ada pada mikroskop serta
bagaimana cara penggunaan mikroskop ?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui komponen komponen yang ada pada mikroskop,
mengetahui cara menggunaan mikroskop serta melatih keterampilan dalam
menggunakan mikroskop.

1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mikroskop
Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitu Micron yang artinya kecil
dan sropos yang artinya melihat atau tujuan.Jadi dapat dikatakan bahwa
mikroskop adalah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
denghan mata telanjang.Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk
mengamati adalah lensa Objektif dan lensa Okuler.Dalam mikroskop baik
lensa objektif maupun lensa ukuler keduanya merupakan lensa cembung.
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium
yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang mikroskopis.

2.2 Sejarah penemuan Mikroskop


Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke-16 menggunakan lensa
sederhana untuk mengatur cahaya biasa.Pertama kali perbesaran terbatas kira – kira
10 kali dari ukuran objek sebenarnya.Setelah mengakami perbaikan,akhirnya
perbesaran bisa mencapai 270 sampai 400 kali.Penemu sel dalam susunan
mikroorganisme adalah bersamaan dengan munculnya pemakaian mikroskop,yaitu
mikroskop cahaya okuler baik berlensa tunggal atau disebut Mikroskop monokuler
ataupun yang ganda atau mikroskop Binokuler.Dapat disimpulkan bahwa
penemuan alat – alat optik yang pertama adalah sudah merupakan pangkal
penemuan dari mikroskop.Penggunaan sifat – sifat optik permukaan yang
melengkung sudah dilakukan oleh Euclid (3.000sm) , Ptolemy (127-151),dan oleh
Alhazan pada awal abad ke-11,tetapi pemakaian praktis alat pembesaran optik
belum dilakukan.Baru pada abad ke-16 Leonardo da Vinci dan Maurolyco
mempergunakan lensa untuk melihat benda – benda yang kecil.
Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachry dan
Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung
dalam sebuah tabung,penemuan ini dianggap sebagai prototip dari
mikroskop.Tahun 1610 Galiteo dengan kombinasi beberapa lensa yang di pasang
dalam sebuah tabung timah untuk pertama kalinya berhasil digunakan sebagai
sebuah mikroskop sederhana.Tahun 1632 – 1723,Antloni Van Lau wentoek dapat
membuat lensa – lensa dengan perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda –
benda yang kecil.Walaupun demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah
mikroskop dalam daya urainya.Hal tersebut terlihat jelas dalam sebuah rumus yang
ditemukan oleh Abbe pada abad yang lalu.Dari keterbatasan kemampuan sebuah
mikroskop,apabila di analisis dengan menggunakan rumus Abbe,ternyata tidak
dipengaruhi oleh lesamikroskop,melainkan dipengaruhi oleh panjang gelombang
cahaya yang dipakai.Padanawal abad ke-17 telah ditemukan mikroskop dengan
lensa tunggal.

2
2.3 Jenis – jenis mikroskop
Ada beberapa jenis mikroskop dimana mikroskop ini mempunyai
kelebihan dan kekurangan masing – masing yaitu :
2.3.1 Mikroskop Elecktron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran
obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro
maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta
memiliki kemampuan p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih
bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan
jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih
pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Macam –macam mikroskop elektron :
1) Mikroskop refleksi elektron (REM)
2) Mikroskop Stereo
3) Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
4) Mikroskop pemindai elektron
5) Mikroskop transmisi elektron (TEM)
6) Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)

2.3.2 Mikroskop Stereo


Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa
digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo
memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan
mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama
mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri
atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan
mikroskop cahaya adalah:
1. Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi
dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat melihat
bentuk tiga dimensi benda yang diamati
2. Sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat
diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga prbesaran
objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat
meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang
dihubungkan dengan transformator. Pengaturan focus objek terletak
disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran
terletak diatas pengatur fokos.

3
2.3.3 Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali.
Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri
dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa
objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa
okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada
mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda
(binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa
obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung
mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.
Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk
menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini
menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah
specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan
sebagai dua benda yang terpisah.Lensa okuler, merupakan lensa likrskop
yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata
pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk
berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung
terciptanya pencahayaan padda objek yang akan difokus, sehinga
pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda
menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah
mikroskop kurang baik.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar
matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung
yang terdapat dibawah kondensor
Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada
mikroskop modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya
matahari.

4
BAB III MATERI DAN METODE
3.1 Waktu dan tempat

Lab.Mutu Pakan Ternak, Gedung Teknologi Industri Pertanian


Politeknik Negeri Tanah Laut. Di laksanakan pada hari Senin 09 September
2023 Pukul 14.00 s/d Selesai.

3.2 Alat dan bahan

a. Alat-alat yang digunakan adalah :

Mikroskop biologi (mikroskop optik), Kaca preparat, kaca penutup (cover


glass), pipet tetes, dan Pisau silet

b. Bahan-bahan yang digunakan adalah :

Aquadest, Wortel, Bawang, dan Lembar daun

3.3 Langkah kerja

1. Persiapan alat dan bahan

Tahap Pertama Pemilihan dan persiapan bahan yang akan digunakan,


Seperti mengiris tipis semua bahan yang akan di gunakan.

2. Cara Kerja
1) Letakkan bahan yang sudah di iris tipis ke tatas kaca preparat.
2) Teteskan preparat dengan aquades menggunkan pipet tetes.
3) Letakkan kaca preparat di atas meja preparat kemudian jepit
menggukan penjepit preparat.
4) Putar revolver untuk memilih ukuran lensa objektif yang ingin di
gunakan
5) Amati objek melaluai lensa okuler.
6) Putar makrometer untuk mencari sudut pandang yang sesuai.
7) Fokuskan dengan menggunakan mikrometer sampai jelas.

5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Bahan Gambar Hasir Pengamatan Perbesaran


Bawang 160 / 0,17

Bawang 4 / 0,10

Wortel 160 / 0,17

Wortel 4 / 0,10

Lembar 160 / 0,17


daun

Lembar 4 / 0,10
daun

4.2 Pembahasan
Hasil Pengamatan Pembuatan Larutan
1. Epidermis Bawang

6
Pada epidermis bawang merah yang merupakan sel tumbuhan dan
sel epidermisnya termasuk sel hidup, karena sel bawang merah
mempunyai inti sel dan mempunyai cairan didalamnya dan aktivitas
yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran cairan yang ada di dalam sel
epidermis bawang merah disebut nukleoplasma. Cairan tersebut
berfungsi untuk melindungi vakuola. Bentuk sel bawang merah seperti
balok yang disusun miring. Bawang merah memiliki struktur yang jauh
lengkap daripada sel mati, yaitu memiliki inti sel, dinding sel, kloroplas,
membran sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah berwarna merah
muda, hal ini disebabkan karena bawang merah mengandung plastid
yang menghasilkan kloroplas.

2. Wortel
Berdasarkan hasil pengamatan pada irisan melintang wortel (Daucus
carota) ditemukan dinding sel, sitoplasma dan kromoplas. Sel-sel yang
terdapat pada irisan wortel ini memiliki bentuk segi enam dengan
dinding sel yang menebal. Tumbuhan ini memiliki karotenoid sehingga
terlihat berwarna jingga. Karotenoid ini sendiri terdiri atas karoten yang
berwarna jingga merah dan xantofil yang berwarna kuning.
Pada kromoplast terkandung zat warna karotenoid dalam hal ini yaitu
alfa dan beta karoten yang menyebabkan warna jingga pada umbi wortel
sebagai pigmen karotenoid utama. Kandungan beta karoten yang
mencapai minimal 50 % pada umbi wortel juga menyebabkan warna
jingga. Di samping kromoplast yang jelas diamati pada percobaan juga
terdapat sitoplasma. Karoten, merupakan sel hidup dan di dalam sel ini
juga terdapat pergerakan sitoplasma.

3. Daun
Pengamatan pada daun bentuknya berupa segi enam yang terdapat lima
organel yaitu dinding sel, membran sel, sitoplasma, retikulum
endoplasma, dan nukleus. Namun pada saat diamati menggunakan
mikroskop, organel yang dapat terlihat adalah nukleus dan dinding sel
karena sel tersebut adalah sel hidup. Daun juga mempunyai jaringan
yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama dapat juga melakukan
fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain membentuk fungsi
yang lebih kompleks. Pertumbuhan dari tanaman ini sangat penting pada
aktivitas jaringan meristem

7
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum Pengenalam Mikroskop, dapat disimpulkan


bahwa :
1. Mikroskop adalah alat bantu observasi dalam pengamatan benda-benda
kecil(mikro) yang tidak bisa dilihat oleh mata tanpa alat bantu.
2. Mikroskop terbagi menjadi dua jenis yaitu mikroskop optik (Mikroskop
biologi & stereo) dan mikroskop elektron.
3. Mikroskop memiliki beberapa bagian, yaitu Lensa Okuler, Tabung,
Makrometer, Mikrometer, Revolver, Lensa Objektif, Preparat, Meja,
Penjepit, Diafragma, Cermin, dan kaki.
4. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara
yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda
mula-mula.
5. Seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di
bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan
diperbesar.
Dan kesimpulkan dari hasil kegiatan praktikum Pengamatan Sel dan
Pembuatan Sediaan segar (Non-permanen) adalah sebagai berikut.
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan yaitu :
a) Sel tumbuhan memiliki sel yang besar.
b) Sel tumbuhan tidak memiliki sentrosom.
c) Sel tumbuhan memiliki dinding sel.
d) Sel tumbuhan mempunyai bentuk tetap.

Pada sel bawang merah terdapat inti sel, dinding sel, dan sitoplasma begitu jua
pada sel wortel dan daun.
5.2 Saran
Di harapkan kepada praktikum selajutnya dapat mempelajari cara
kerja dalam setiap praktikum agar dalam pelaksanaan praktikum berjalan
dengan baik dan dapat mengaplikasikannya serta diharapkan kepada para maha
siswa berhati-hati dalam menggunakan alat laboratoriaum agar tidak ada alat
praktikum yang rusak.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abramoloitz,Mortimer.2003,Microscope basic andbeyond New York :Olympus


America Inc.
Campbell,N.A.2000,Biologi Edisi Kelima Jilid I.Jakarta : Erlangga
Hua,Jucang.DKK.2007.Identifying Floures Cence Microcope
Kusnadi,dkk.2003.Mikrobiologi.Bandung
Levisi,star.1997.The Microscope.sterling
Nuyadi,Ratna.2008.Mikroskop dan teknologinNano.Administrator
Oxlade,Chris.1997.The world of microcope.Usborne
Purnomo,Bambang.2008.peralatan dan prosedur laboratorium.Jakarta
R.Halim.2000.Alat Praktikum.EGC.Jakarta
Volk dan Wheheler.1989.Mikrogiologi Dasar Edisi Kelima.Jilid 1.Erlangga:Jakarta

9
Lampiran

Lampiran 1: Gambar bagian-bagian mikroskop

10

Anda mungkin juga menyukai