Nama : Nur Ilma Mufidatul Amni

Nim : 126210211031

Kelas : TBIN 5B

Review Karangan “Intoleran di Kota Pendidikan”

Judul Intoleran di Kota Pendidikan

Nama Buku Antologi Pemikiran Menangkis Intoleransi melalui Bahasa dan
Sastra
Halaman 38-40
Penerbit Balai Bahasa Yogyakarta
Penulis Yoni Adi
Reviewer Nur Ilma Mufidatul Amni
Tanggal Review 25 September 2023
Jenis, Contoh, dan 1. Deskripsi
Bukti Kutipan Setiap Contoh deskripsi pada karangan ini terdapat dalam bagian
Jenis Karangan awal tulisan yang mengenalkan yogyakarta sebagai salah
satu kota budaya dan pelajar yang santun. Berikut bukti
kutipannya:
“Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya dan pelajar yang
santun dalam perilaku kehidupan masyarakatnya. Sebagai
salah satu kota besar di Indonesia dan daerah Istimewa,
Yogyakarta memiliki heterogenitas tinggi karena banyak
orang datang untuk menimba ilmu dan berwisata.”
2. Narasi
Narasi terlihat pada paragraf kedua mengenai berbagai
macam peristiwa akhir-akhir ini yang terjadi ditengah
masyarakat Yogyakarta. Berikut bukti kutipannya:
“Keributan kelompok mahasiswa dari daerah tertentu
dengan kelompok lain atau masyarakat, perusakan atribut
agama tertentu dan sikap kurang menghormati nilai-nilai
budaya lokal membuat gejolak sosial ditengah
masyarakat yang sangat cepat menerima pemberitaan
dari media sosial”
3. Eksposisi
Bagian yang menjelaskan tentang hubungan antara
bahasa dan toleransi pada karangan ini adalah dengan
adanya pernyataan bahwa saat ini kita hidup dalam
naungan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan.
Berikut bukti kutipannya:
"kita yang hidup dalam naungan Bhineka Tunggal Ika
seharusnya bisa belajar banyak dan memahami serta
menikmati perbedaan yang ada sebagai suatu keindahan
yang membuat hidup lebih berwarna dan dinamis”
4. Argumentasi
Bagian argumentasi pada karangan ini terlihat pada
pernyataan penulis tentang toleransi dan kesantunan
orang Yogyakarta sudah sejak lama ada. Penting bagi
masyarakat Yogyakarta masa kini bercermin kepada
masa lalu bahwa perbedaan dapat membuat
keharmonisan. Berikut bukti kutipannya:
"Cerminan masa lalu itu seharusnya membuat kita
semakin sadar bahwa dinamika harmonisasi di
Yogyakarta bisa menjadi pemacu semangat untuk
membangun Yogyakarta Istimewa yang santun dan bijak
pada semua dinamika perkembangan sosial masyarakat.”

Bukti lainnya yaitu:

“Angka harapan hidup tinggi di kota yang nyaman untuk
ditiggali menurut survei bisa kita jadikan pijakan untuk
membangun masyarakat Yogyakarta lebih baik lagi di
tengah berbagai masalah dan kesenjangan ekonomi yang
masih tinggi.”