Anda di halaman 1dari 8

Materi tentang technopreneurship

Seorang technopreneur membuat bisnis teknologi dengan cara


memberikan solusi atas masalah yang ada. Mereka membantu
masyarakat menyelesaikan masalah sehari-hari dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada di sekitarnya.
Contohnya, ojek online yang memanfaatkan masyarakat sekitar sebagai
mitra.

Technopreneurship adalah istilah baru yang kini sedang naik daun di


dunia bisnis. Ia menjadi populer karena semakin banyak dibahas di
mana-mana. Mungkin sebagian orang belum mengetahui makna dari
istilah ini.
Berikut adalah penjelasan mengenai technopreneurship beserta aspek
lain yang berhubungan.

Pengertian Technopreneurship

Pengertian technopreneurship adalah entrepreneurship yang bergerak


di bidang teknologi, tak hanya keahlian wirausaha, ia juga harus
memiliki pengetahuan atas teknologi. Jika dibedah lebih dalam, istilah ini
lahir dari dua kata, yaitu technology dan entrepreneurship. Hal tersebut
sejalan dengan definisi yang diberikan.

Istilah technopreneurship mulai populer baru-baru ini karena


perkembangan teknologi yang begitu pesat. Technopreneurship
biasanya dikaitkan dengan perusahaan startup karena banyak dari
mereka yang memanfaatkan teknologi sebagai ladang bisnis.
Apakah Technopreneurship hanya Tentang Teknologi Saja?
Untuk memulai, Technopreneurship berperan sebagai generasi baru
dalam bidang kewirausahaan. Technopreneurship bukanlah pertunjukan
tunggal, jadi ini termasuk individu yang bersemangat, inovatif, dan
paham teknologi.
Sedangkan inti dari panggung adalah teknologi tetapi semuanya hasil
dari ide yang sangat bagus. Jika Anda memiliki ide cemerlang yang
menghebohkan seluruh industri teknologi, maka Anda bisa menjadi
Steve Jobs berikutnya.
Namun ingatlah, technopreneurship bukan hanya sekedar penemuan,
tapi inovasi berkelanjutan yang menjadi kunci sukses. Ini berarti mencari
solusi untuk masalah dengan memanfaatkan sumber daya teknologi.
Terkadang ide ini membutuhkan waktu lama sebelum menjadi
persaingan di pasar. Namun, manfaatkan waktu yang tersedia untuk
membangun sebagai pengusaha dan meningkatkan keterampilan teknis
Anda dan memperluas koneksi Anda.

Trilogi Technopreneurship

Perkembangannya di Indonesia

Perkembangan technopreneurship di Indonesia ikut membaik seiring


dengan perkembangan ekonomi Indonesia. Penelitian mengatakan
bahwa pada tahun 2030 Indonesia akan menempati peringkat 7 sebagai
negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
Hal ini karena pada tahun 2030 Indonesia akan mengalami puncak usia
produktif. Masyarakat dengan usia produktif akan mendominasi
Indonesia. Selain itu, pengguna internet yang semakin naik jumlahnya
juga menjadi peluang bisnis di bidang teknologi ini.

Technopreneurship adalah kegiatan yang membutuhkan ketelatenan


tinggi serta skill lain yang berhubungan dengan bisnis. Jika kamu ingin
sukses, kamu perlu memiliki kepekaan dalam melihat peluang.

Perbedaan Enterpreneur dan Technopreneur


Secara garis besar, teknopreneurship sebenarnya merupakan bagian
dari enterpreneurship. Namun, dalam prakteknya technopreneur lebih
memanfaatkan teknologi sebagai core utama bisnis. Sementara
enterpreneur lebih menedepankan transaksi konvensional berupa
barang atau jasa.

Selain itu, tingkat persaingan juga bisa menjadi perbedaan antara


enterpreneur dan technopreneur. Hal ini terjadi karen biasanya seorang
technopreneur menawarkan ide baru atau substitusi dari produk
konvensional dimana tingkat persaingan pasarnya masih rendah.

Contoh Technopreneur
Ada banyak contoh technopreneur sukses yang berhasil
mengembangkan bisnis berbasis teknologi, baik dari luar maupun dalam
negeri. Berikut beberapa tokoh technopreneur yang sukses.

Bill Gates

Bill Gates merupakan salah satu technopreneur pendiri perusahaan


korporat global, Microsoft. Pada tahun 1975, Bill Gates bersama Paul
Allen mulai mengembangkan Microsoft untuk memudahkan
pengguna desktop komputer.
Saat ini, software yang dikembangkan Microsoft telah digunakan oleh
sekitar 1,4 miliar pengguna. Kamu tentu tidak asing dengan sistem
operasi Windows atau MS Office, bukan? Nah, perangkat-perangkat
lunak tersebut merupakan besutan Microsoft.

Elon Musk

Contoh technopreneur selanjutnya adalah Elon Musk. Pada tahun 1995,


pria kelahiran Pretoria, South Africa, tersebut mulai merintis perusahaan
Zip2 yang berfokus pada pengembangan software web. Berselang
empat tahun Elon Musk menjual Zip2 dan membuat perusahaan
teknologi baru bernama X.com (sekarang Paypal).
Nama Elon Musk makin terkenal dan memiliki popularitas tinggi. Karena
komitmen serta inovasinya, Elon Musk bahkan sempat menerima
penghargaan Edison Achievement Award. Bagaimana tidak,
perusahaan teknologinya saat ini terus bertambah dan berkembang
cukup pesat. Sebut saja Neuralink, Tesla, SpaceX, dan masih banyak
lagi.

Mark Zuckerberg

Contoh technopreneur inspirasi selanjutnya yaitu Mark Zuckerberg. Pria


asal New York ini sudah menyukai bidang teknologi sejak kecil.
Dibuktikan dengan aplikasi messaging yang pernah dibuatnya saat
berumur 12 tahun.
Invasi Mark Zuckerberg mulai berkembang pada tahun 2004 dimana
Mark membuat aplikasi media sosial untuk menghubungkan mahasiswa
di kampusnya, Harvard University. Aplikasi tersebut terus mengalami
perkembangan hingga lahirlah Facebook. Siapa yang tidak kenal
Facebook? Ya, platform media sosial satu ini masih eksis dan telah
digunakan oleh miliaran pengguna di seluruh dunia.
Nadiem Makarim

Technopreneur inspirasi selanjutnya berasal dari Indonesia, yaitu


Nadiem Makarim selaku pendiri Gojek. Platform ini lahir dari
kegelisahaan Nadiem melihat ojek pangkalan yang biasanya menunggu
lama untuk mendapatkan penumpang. Selain itu, Nadiem juga merasa
bahwa ojek sangat dibutuhkan namun keberadaannya cukup langka.
Nadiem Makarim akhirnya memiliki gagasan untuk mengembangkan
layanan transportasi yang memudahkan pihak ojek dan penumpang.
Bukan itu saja, Gojek kini makin berkembang dan menawarkan layanan
menarik lainnya seperti GoFood, GoSend, GoPay, GoGames, GoMart,
dan sebagainya.

Contoh Kegiatan Technopreneur


Beberapa usaha yang meliputi technopreneurship antara lain produksi
alat berbasis teknologi, software, menciptakan layanan-layanan berbasis
teknologi, hingga menciptakan media sosial.
1. Produksi Alat Teknologi
Produksi peralatan teknologi ini antara lain pembuatan smartphone,
gadget, laptop, dan alat teknologi canggih lainnya. Contoh
technopreneur dalam bidang ini seperti Steve Jobs yang mendirikan
Apple dan Elon Musk pendiri Tesla.

2. Membuat Software
Tokoh technopreneur yang sukses dengan pembuatan software antara
lain Bill Gates dengan perusahaan Microsoft. Produk dari Microsoft tentu
banyak kita manfaatkan, seperti Microsoft Windows, Microsoft Word,
Microsoft Power Point dan kini berkembang memproduksi hardware.

3. Menciptakan Media Sosial


Salah satu bagian dari technopreneur adalah menciptakan media sosial
seperti Mark Zuckerberg yang sukses dengan Facebook dan Instagram.
Di Indonesia ada juga Andrew Darwis yang mendirikan Kaskus sebagai
forum diskusi hingga jual beli.
4. Membuat Layanan Teknologi
Di Indonesia kita kenal sosok Nadiem Makarim yang sukses dengan
mendirikan Gojek. Tak sekadar ojek online, Gojek juga memiliki layanan
pesan antar makanan, hingga layanan untuk kegiatan sehari-hari. Ada
juga Achmad Zaky pendiri Bukalapak dan Belva Devara yang
mendirikan Ruangguru.
Beberapa contoh produk technopreneurship terkenal di Indonesia antara
lain sebagai berikut.
1. Gojek
2. Tokopedia
3. Ruangguru
4. Traveloka
5. Bukalapak

Bagaimana Cara menjadi Seorang Technopreneur?


Anda harus tetap siap untuk menjelajahi area yang belum dipetakan. Ini
tidak hanya terkait dengan mengeksplorasi ide-ide baru tetapi tentang
mengambil risiko untuk menemukan sesuatu yang baru.
Lebih sering, idenya mungkin tidak terdengar bagus pada awalnya tetapi
dapat bekerja dengan cemerlang saat dijalankan. Jadi, bereksperimen
adalah satu-satunya cara untuk mengetahuinya. Berikut adalah
beberapa langkah bagaimana menjadi seorang Technopreneur.

1. Bangun tim

Technopreneurship adalah kombinasi antara keahlian teknis dengan


bakat kewirausahaan. Namun, dasarnya tetap sama. Ketika Anda
memiliki ide cemerlang, maka ini adalah waktu terbaik untuk mencari
dukungan dan jika Anda tidak memiliki pengetahuan teknologi, maka
rekrutlah orang yang paham teknologi.
Jika Anda memiliki kecakapan di bidang teknologi, maka Anda
membutuhkan pakar pemasaran. Ini bukan pertunjukan satu orang dan
Anda selalu membutuhkan dukungan untuk mengubah ide menjadi
kenyataan.

2. Meningkatkan keterampilan pemecahan masalah

Menjadi seorang Technopreneur Anda harus terus memecahkan


masalah di setiap kesempatan. Terutama, di awal, Anda bisa mengatasi
perubahan operasional, pendanaan, dan juga hambatan regulasi. Jadi,
diperlukan kemampuan pemecahan masalah.
Jika Anda gagal dalam rencana nyata, Anda harus membuat rencana
sebelumnya dengan alternatif. Selain itu, ada juga kebutuhan untuk
menganalisis biaya, waktu, tenaga, dan sumber daya yang dibutuhkan
untuk berbagai jalan. Jangan lupa untuk menghitung keuntungan yang
diharapkan.

3. Keputusan tentang strategi akhir

Pengambilan keputusan adalah keterampilan penting yang harus dimiliki


setiap teknopreneur. Setelah mendapatkan perkiraan pro dan kontra
semua opsi, Anda harus mengambil strategi terbaik yang hemat biaya
serta layak secara komersial. Jangan membingungkan diri sendiri
dengan mengubah rencana Anda berulang kali.
Terakhir, tahap terakhir adalah mengimplementasikan ide seperti
meluncurkan produk atau layanan atau platform yang telah Anda
upayakan.
Kerja keras bukanlah satu-satunya hal untuk menjadi seorang
technopreneur, tetapi juga dibutuhkan keteguhan hati untuk
mewujudkan suatu ide. Anda harus mengubah ide atau pendapat Anda
untuk cara kerja yang inovatif, jika diperlukan.

Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Seorang Technopreneur


Beberapa skill yang dibutuhkan ini dari sekarang:

• Memiliki pengetahuan yang baik mengenai teknologi


Yang pertama, kamu harus mulai menyadari kalau teknologi yang
digunakan semakin berkembang. Maka dari itu kamu harus memiliki
pengetahuan yang baik mengenai teknologi, agar bisnismu dapat
beradaptasi atau bahkan menciptakan teknologi baru yang lebih
canggih.

Untuk kamu yang ingin mengasah kemampuan kamu dalam bidang


teknologi, kamu dapat mempelajarinya di Dicoding Academy. Ada
berbagai pembelajaran yang dapat membantu kamu untuk
belajar programming lebih dalam lho. Segera cek dan daftar kelasnya
ya.
• Dapat bekerja sama dalam sebuah tim
Bagaimanapun dalam sebuah bisnis, kerja sama antar tim adalah hal
yang paling penting. Kamu tidak akan bisa menjalankan bisnismu
sendiri, karena kamu pasti memerlukan bantuan, keahlian, dan ide dari
berbagai sumber. Maka dari itu kamu harus bisa bekerja sama dengan
baik dalam sebuah tim, baik itu tim kecil maupun tim besar.

• Memiliki kemampuan problem solving yang baik


Sebagai technopreneur yang baru merintis bisnisnya, mungkin kamu
akan menghadapi berbagai masalah. Karena itu kamu harus memiliki
kemampuan penyelesaian masalah.

Penyelesaian masalah biasanya menghasilkan beberapa solusi dan


kamu harus memilih solusi tersebut dengan tepat untuk menyelesaikan
permasalahan yang sedang kamu hadapi.

Anda mungkin juga menyukai