Anda di halaman 1dari 2

Habis gelap terbitlah terang

Sesuai dengan namanya buku ini bertajuk Habis Gelap Terbitlah terang
Buku ini mengisahkan perihal surat-surat Kartini yang dikumpulkan oleh Jacques Henrij dan Rosa Abendanon.

Secara garis besar, buku ini menceritakan tentang kehidupan perjuangan Kartini dalam menegakkan
memajukan hak-hak wanita agar sedejarat dengan pria.

Kebanyakan dalam buku tersebut Kartini menuliskan surat pada saudari dan sahabatnya yang mengisahkan
tentang perjalanan Kartini memperjuangkan hak perempuan di Indonesia.

Kartini merupakan salah satu pahlawan perempuan Indonesia yang terkenal. Hingga akhirnya perjalanan
hidupnya dijadikan sebuah buku yang bertajuk Habis Gelap Terbitlah Terang.

Ibu Kartini merupakan sosok pahlawan yang lekat akan perempuan Indonesia karena perjuangannya yang
membela hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Selain itu, Kartini juga dikenal sebagai pahlawan Indonesia yang berjuang untuk memberikan hidup yang sama
seperti dengan pria pada masanya.

Buku ini mengisahkan perihal surat-surat Kartini yang dikumpulkan oleh Jacques Henrij dan Rosa Abendanon.

Secara garis besar, buku ini menceritakan tentang kehidupan perjuangan Kartini dalam menegakkan
memajukan hak-hak wanita agar sedejarat dengan pria.

Kebanyakan dalam buku tersebut Kartini menuliskan surat pada saudari dan sahabatnya yang mengisahkan
tentang perjalanan Kartini memperjuangkan hak perempuan di Indonesia.

Kemudian dalam surat tersebut Kartini juga mengajak sahabat serta saudarinya untuk berjuang bersama
dalam emansipasi wanita.

Meski berasal dari kaum priayi atau kaum bangsawan, Kartini merasa harus berjuang untuk mempertaruhkan
hak-hak perempuan pribumi lainnya.

Raden Ajeng Kartini merupakan putri dari Raden Mas Adipati Sastrodiningrat, Bupati Jepara pada saat itu dan
ibunya bernama M.A. Ngasirah, yang merupakan putri dari seorang guru agama ternama.

Menjadi seorang putri dari bangsawan pada masa itu membuat Kartini mendapatkan kesempatan untuk
belajar di H.B.S atau sekolah yang setara dengan sekolah kolonial Belanda.
Namun selama mengenyam pendidikan, Kartini merasa bahwa dirinya dilakukan berbeda layaknya
perempuan Eropa lainnya.

Hingga akhirnya Kartini menuangkan keluh kesahnya yang ia tulis dalam surat.

Tak hanya menguasai Bahasa Indonesia, saat itu Kartini juga menguasai Bahasa Belanda.

Ini karena Kartini kerap bersinggungan dengan masyarakat Belanda, serta membaca bahkan mengirim surat
pada sahabat-sahabatnya yang berasal dari Belanda.

Salah satu kata-kata mutiara yang terdapat di dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang berbunyi,

“Kita harus membuat sejarah baru, kita mesti menentukan masa depan kita yang sesuai dengan keperluan
kita sebagai kaum wanita yang harus mendapat pendidikan yang layak seperti halnya kaum Laki-laki”.

Kata-kata tersebut menjadi sebuah semboyan RA Kartini dan membekas hingga dirinya tutup usia.

Untuk menggapai cita-citanya dan dibantu dengan.wawasan yang luas dan kepandaiannya berbahasa Belanda
saat itu, Kartini memiliki cita-cita untuk melanjutkan pendidikan di Belanda.

Tak hanya ingin melanjutkan pendidikan di Belanda, Kartini muda dalam suratnya juga bercerita bahwa
dirinya ingin mendirikan sekolah untuk para kaum pribumi.

Hingga akhirnya di akhir penghujung usianya, cita-cita Kartini terwujud untuk mendirikan sebuah sekolah yang
berlokasi di Rembang.

Tak sendirian, Kartini mendapatkan dukungan dan bantuan sang suami, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo
Adhiningrat yang merupakan Bupati Rembang saat mendirikan sekolah tersebut.

Selain bersama sang suami, Kartini juga mendapatkan bantuan dari Roekmini yang merupakan saudarinya
untuk mendirikan sekolah bagi perempuan pribumi di Rembang.

Saat itu, sekolah tersebut menyediakan beberapa pelajaran seperti, membaca, menggambar, menulis,
memasak, pelajaran tata krama dan sopan santun, serta kerajinan tangan.

Anda mungkin juga menyukai