Anda di halaman 1dari 5

KARTINI KISAH YANG TERSEMBUNYI

Judul novel : Habis Gelap Terbitlah Terang


Judul resensi : Kartini kisah yang tersembunyi
Penulis : Armijn Pane
Penerbit : Balai Pustaka
Tahun Terbit : 2008
Jumlah Halaman : 266

Pendahuluan :
Armijn Pane adalah seorang sastrawan angkatan Pujangga Baru. Beliau juga salah
satu tokoh pendiri majalah Pujangga Baru. Selain menjadi penulis, Armijn pernah
menggeluti pekerjaan menjadi seorang wartawan di Surabaya, guru taman siswa Kediri dan
menjadi sekretaris dan direktur Pujangga Baru. Beberapa karyanya yang sangat terkenal
antara lain Habis Gelap Terbitlha Terang, Belenggu, dan lain-lain. Dengan karyanya, Armijn
Pane mendapat penghargaan anugerah seni dari pemerintahan RI tahun 1970. Hingga saat
ini karyanya selalu terdengar diseluruh pecinta sastra Indonesia. Buku karya Armijn Pane
yang berjudul“ Habis Gelap Terbitlah Terang “ berisi tentang surat-surat yang Raden Ajeng
Kartini kirim kepada sahabat-sahabatnya yang tinggal di Belanda. Dalam surat tersebut,
Kartini menceritakan isi hatinya, citacita, dan harapannya untuk memajukan kaum wanita
Indonesia agar tidak terbelenggu oleh adat. Disamping itu, buku tersebut juga berisi tentang
perjalanan hidupnya untuk tanah air Indonesia.
Penulis buku ini terinpirasi untuk memberi semangat kaum wanita melalui buku ini.
R.A. Kartinilahirpada 21 April 1879 di Jepara. Ia adalah putrid dari pasangan Raden Mas
Adipati Ario Sosroningrat dan M.A. Ngasirah. Semasa perjuangannya untuk negeri ini, ia di
kenal dengan sosok yang tidak pernah kenal lelah untuk memperjuangkan emansipasi
wanita di Indonesia. Citacitanya sangat sederhana yaitu menaikkan kedudukan perempuan.
Kartini mempunyai impian agar kaum wanita bias mendapatkan jabatan lain selain jabatan
sebagai seorang istri. Karenaitu, hendaknya perempuan harus mendapatkan hak untuk
mendapatkan pendidikan, supaya kelak mendapatkan pekerjaan di luar rumah tangga.
Dalam buku tersebut di ceritakan Kartini tidak sama sekali melarang perempuan
untukmenikah. Justru menurutnya hal itu menjadi lading untuk kebahagiaan khusunya kaum
wanita Indonesia.

Surat-surat yang di kirim Kartini tersebut, bukan hanya sekedar surat biasa.
Melainkan mengandung cita-cita yang luhur serta harapan yang besar dalam mengangkat
derajat wanita Indonesia. Berawal dari keprihatinanya melihat ketidak adilan terutama
dalam bidang pendidikan. Menurutnya, pendidikan adalah hal yang paling harus di
prioritaskan. Tidak hanya untuk kaum laki laki saja, melainkan tidak kalah pentingnya untuk
kaum perempuan. Pendidikan adalah landasan jiwa yang akan menumbuhkan sikap dan
karakter yang bijak, bertanggungjawab berdedikasi tinggi agar dapat di implementasikan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ringkasan Buku :
ilmu meskipun harus ke luar negeri. Namun sayang usaha yang beliau lakukan tidak
mendapat tanggapan dari bapaknya. Di kampung RA Kartini, wanita yang telah menamatkan
sekolah dasarnya wanita itu tidak boleh keluar rumah dan berjumpa dengan masyarakat
khususnya kaum pria. Sebab adat mereka anak perempuan harus menunggu pingitan dari
seorang pria yang tidak dikenalinya. Itulah Raden Ajeng Kartini atau yang akrab dipanggil RA
Kartini lahir di Jepara 21 April 1879. Beliau merupakan putri dari Raden Mas Adipati
Sastrodiningrat yang merupakan Bupati Jepara pada saat itu dan beliau juga cucu dari
Bupati Demak Tjondroningrat.
Sejak kecil, beliau RA Kartini selalu memperhatikan kenapa perempuan tidak ada
yang bersekolah seperti layaknya para pria. Pertanyaan itu selalu menghantuinya, hingga
beliau RA Kartini dewasa ia mulai menemukan jawabnnya. Kaum perempuan pada masa itu
hanyalah sebagai perhiasan kaum pria dan juga pengurus rumah tangga saja.
Beliaumenilaikaum wanita penuh kehampaan, kegelapan, ketidakberdayaan dan merasa
tidak berguna dimata kaum pria yang bekerja.
Dalam hati RA Kartini tidak bisa menerima keadaan tersebut meskipun beliau datang
dari keluarga bangsawan. Keluarga bangsawan tidak ada artinya bagi penderitaan yang
dirasakan oleh kaum perempuan. Dimata RA Kartini setiap manusia memiliki derajat yang
sama, RA Kartini juga sering turun untuk berbaur dengan masyarakat yang bercita-cita ingin
merubah kehidupan yang lebih baik dan meningkatkan derajatnya. Beliau RA Kartini pernah
bercita-cita mendirikan sekolah bersama adiknya Kardina atas bantuan dan masukan dari
temannya, Mr. Abendanon. Namun, semua impian itu sia-sia karena pada tahun 1902
adiknya dipingit dan hal itu tentunya membuat pilu hati RA Kartini.

Pada saat berbaur dengan masyarakat, RA Kartini selalu mengajak masyarakat


khususnya kaum perempuan untuk berjuang dan meraih semua mimpi yang ingin digapai.
RA Kartini selalu memberi semangat kepada kaum wanita dengan semboyan “Kita harus
membuat sejarah baru, kita mesti menentukan masa depan kita yang sesuai dengan
keperluan kita sebagai kaum wanita yang harus mendapat pendidikan yang layak seperti
halnya kaum Laki-laki” semboyan ini selalu terucap dari mulut RA Kartini. Beliau bercita-cita
ingin mengubah dunia yang mana kaum perempuan sama derajatnya dengan kaum pria.
Untuk itu RA Kartini memulai usaha untuk menggapai cita-citanya dengan mengecap
pendidikan.

H.B.S adalah sekolah RA Kartini yang sekolah tersebut setara dengan sekolah kolonial
belanda. Di sekolah tersebut RA Kartini mengalami kejadia yang bekasnya tidak akan hilang
dalam ikatan. Beliau memperhatikan bahwa dia lain dengan gadis eropa dimana gadis eropa
memiliki derajat yang sama dengan kaum lali-laki, sedangkan ia gadis jawa yang terpaku
pada adat dan hanya bisa menurut pada peraturan yang ada.

RA Kartini adalah seorang anak yang suka belajar dan ia juga sadar bahwa masih
banyak lagi pengetahuan yang belum ia ketahui namun dapat dipelajari. RA Kartini
memohon kepada bapaknya untuk terus belajar dalam mencari alasan mengapa Kartini
ingin mengubah sejarah dimana perempuan sebanding dengan derajat kaum pria. Waktu
dipingit telah datang, hati kartini sangatlah sepi. Pada mulanya kawan-kawan Kartini yang
hendak ke Belanda masih sering mengunjunginya. Namun, lambat laun teman-temannya
tiada lagi datang karena sudah terbang ke Belanda. Kartini pun tiada berkawan lagi. Untuk
menghilangkan rasa sunyi itu ayahnya mengizinkan Kartini untuk membaca buku-buku
bahasa Belanda dan menerima surat kawannya dari Eropa. Saudara laki-lakinya yang
bernama Sosrokartono sering mendengar cita-cita Kartini  dengan penuh perhatian. Atas
sikap saudaranya, Kartini merasa hatinya kembali riang.
Hingga akhirnya kartini berjumpa dengan seorang duda yang sudah memiliki anak,
lelaki itu bernama Raden Adipati Joyoningrat bupati rembang yang akhirnya menjadi
suaminya. Kartini merasa pernikahannya dengan Raden Adipati Joyoningratdapat
membantu menggapai cita-citanya merubah derajat kaum wanita.

UNSUR INSTRINSIK BUKU “Habis Gelap  Terbitlah Terang”


A. Tema
Buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” karya Armijn Pane menceritakan perjuangan seorang
wanita yang ingin mengubah pandangan dunia kepada wanita, supaya para wanita dianggap
sederajat dengan pria.
B. Tokoh dan Penokohan
1. RA Kartini : Perempuan gigih, baik, gemar membaca dan padai memberi semangat. Hal itu
dibuktikan dengan semboyannya “Kita harus membuat sejarah, kita mesti menentukan
masa depan kita tapi yang sesuai dengan keperluan kita sebagai wanita yang harus
mendapat pendidikan yang cukup seperti kaum laki-laki” itulah yang selalu ia sampaikan
untuk menyemangati wanita lainnya.
2. RM Adipati Sastrodiningrat : Baik, tegas dan penyayang. Dibuktikan dari “Ayahnya
mengijinkan Kartini membaca buku bahasa Belanda dan menerima surat dari kawan-
kawannya orang Eropa”.
3. Pangeran Ario Tjondronegoro : Baik, suka akan kemajuan. Dibuktikan dari “Beliau
merupakan Bupati yang pertama mendidik anak-anaknya dengan pelajaran Barat”.
4. Sosrokartono : Pendengar yang baik. Dibuktikan dari “Saudara laki-lakinya yaitu
Sosrokartono selalu mendengarkan cita-cita Kartini dengan rasa penuh perhatian”.
5. Mr.Abendanon : Baik dan suka memberi nasihat kepada Kartini. Dibuktikan dari
“Abendanon selalu memberi nasihat kepada Kartini supaya jangan menunggu balasan rekes,
supaya terus mendirikan sekolah sendiri”.

C. Latar  tempat berada di sekolah H.B.S yang merupakan sekolah Kartini dengan latar
suasana yang cukup sepi, karena seiring perjuangan kartini mengubah dunia banyak
hambatan yang memilukan hatinya.
D. Alur
Alur dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” karya Armijn Pane merupakan alur Maju.
E. Sudut Pandang
Sudut pandang dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” karya Armijn Pane adalah sudut
pandang orang ketiga.
F. Gaya Bahasa
Buku ini menggunakan bahasa Indonesia.
G. Amanat
Jangan membedakan derajat kaum laki-laki dan perempuan, terutama dalam hal
pendidikan. Karena setiap manusia memiliki hak yang sama untuk menuntut ilmu. Bahkan
dimata Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan adalah sama .

UNSUR EKSTRINSIK BUKU “Habis Gelap Terbitlah Terang”


A. Kelemahan
Kelemahan dari buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” karya Armijn Pane yaitu kata-katanya
yang cukup sulit dipahami secara luas oleh pembaca sebab bahasa yang digunakan cukup
kuno.
B. Keunggulan
Keunggulan dari buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” karya Armijn Pane yaitu isi buku yang
berupa kisah inspiratif dan semangat juang Kartini memberikan banyak dampak positif.
C. Kesimpulan
Ada banyak hal yang membuat Kartini menjadi perempuan yang menarik perhatian
masyarakat Indonesia, antara lain yaitu cita-citanya yang merupakan seluruh impian kaum
hawa. Kedua perjalanan dan pejuangannya dalam menggapai cita-citanya menjadi inspirasi
positif untuk semua kalangan.

Penutup :
Disisi lain, tujuan penulis dalam buku tersebut adalah untuk menambah
pengetahuan dan wawasan perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan emansipasi
wanita serta meningkatkan kedudukan wanita Indonesia. Selain itu agar kaum wanita
khusunya, dapat termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri pribadinya untuk menjadi
sosok wanita yang tidak hanya terkungkum pada adat istiadat ataupun pekerjaan rumah
tangga saja. Saran : kita harus meneladani para pahlawan agar dapat menjadikannya
sebagai panutan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Generasi mudah
khusunya mahasiswa hendaknya menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh serta ikhlas
untuk mempersiapkan diri untuk mengubah atau membangun Indonesia kearah yang lebih
baik, makmur dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai