Artikel Observasi Manajemen Personalia SDN 1 Beleka
Artikel Observasi Manajemen Personalia SDN 1 Beleka
DI SDN 1 BELEKA
ABSTRAK
PENDAHULUAN
1|Page
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara. Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan
peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi
manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cerdas, produktif,
dan berdaya saing tinggi dalam pergaulan nasional maupun internasional.
KAJIAN TEORI
A. Konsep Dasar Manajemen Personalia Sekolah
Menurut Made Pidarta (2004: 108), personalia adalah semua anggota organisasi yang
bekerja untuk kepentingan organisasi yaitu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2|Page
Dalam hal sekolah dibatasi dengan sebutan pegawai, karena itu personil sekolah meliputi
unsur guru yang disebut tenaga edukatif dan unsur karyawan yang disebut tenaga
administratif. Menurut Mannulang & Marihot Amh Mannulang (2006: 7), manajemen
personalia adalah seni dan ilmu memperoleh, mengembangkan dan memanfaatkan tenaga
kerja sehingga tujuan organisasi dapat direalisir secara daya guna sekaligus adanya
semangat kerja dari para pegawai.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Menurut Lia Yuliana (2007: 1),
manajemen tenaga kependidikan adalah rangkaian kegiatan menata tentang kependidikan
mulai dari merencanakan, membina hingga pemutusan hubungan kerja agar dapat
menyelenggarakan secara efektif dan efisien. Tenaga kependidikan merupakan komponen
yang bersifat human resources. Sedangkan peningkatan kualitas komponen pendidikan yang
terbukti lebih berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan adalah komponen yang
bersifat human resources. Kedudukan tenaga kependidikan sangat strategis dan menduduki
posisi sentral yang diharapkan akan mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara
sinergis dengan komponen lain. Karena itu, agar penyelenggaraan kegiatan pendidikan oleh
tenaga kependidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien maka diperlukan manajemen
tenaga kependidikan.
Berdasarkan pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen
personalia merupakan rangkaian kegiatan penataan pegawai dari mulai perencanaan,
rekrutmen, penempatan, pengembangan, evaluasi sampai pemberhentian secara efektif dan
efisien dengan harapan tercapainya tujuan lembaga/organisasi.
B. Jenis Personalia Sekolah
Personil sekolah atau tenaga kependidikan merupakan salah satu komponen
pendidikan yang sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas pendidikan. Dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khusus bab I
pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa tenaga kependidikan itu adalah anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam
Peraturan Pemerintah No 38 tahun 1992 tentang Tenaga Pendidikan, pasal 3 disebutkan
tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik,
pengawas, peneliti dan pengembang di bidang pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi
sumber belajar, dan menguji.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis personil pendidikan
3|Page
berbeda menurut pendapat setiap ahli. Tetapi, dapat dilihat bahwa personil pendidikan
adalah orang-orang yang berada di lingkup pendidikan. Sedangkan untuk personil sekolah
adalah pegawai yang berada di dalam lingkup sekolah, baik yang secara langsung atau tidak
langsung ikut dalam menunjang terselenggaranya pendidikan di suatu sekolah.
C. Tujuan Manajemen Personalia
4|Page
tujuan meningkatkan kinerja pegawai dan sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi,
efektivitas dan produktivitas kerja organisasi secara keseluruhan untuk mencapai tujuan
organisasi tersebut.
D. Fungsi Manajemen Personalia
1. Planning ( perencanaan )
2. Organizing ( pengorganisasian )
5|Page
Kerja sama ini nantinya akan membentuk sebuah kekuatan untuk meningkatkan mutu
sehingga dapat mencapai tujuan secara efektif.
3. Actuating ( pelaksanaan )
Merupakan realisasi dari tahap satu dan tahap kedua yaitu perencanaan dan
pengorganisasian. Dlam pelaksanaan ini nantinya akan terbentuk upaya untuk menggerakkan
dan mengarahkan tenaga kerja sehingga tenaga kerja nantinya akan terdorong utuk
melakukan pekerjaan dengan baik. Dalam actuating ini menyangkut tenanting fungsi
kepemimpinan, fungsi komunikasi, dan fungsi motivasi. Fungsi kepemimpinan disini berguna
dalam ketikakita melakukan upaya untuk emmepengaruhi seseoranguntuk mencapai tujaun
yang ingin dicapai, yang fungsinya nanti sebagi penggerak dan pemberi arahan dalam suatu
kegiatan, fungsi motivasi sendiri adalah sebgai dorongan untuk melakukansesuatu. Fungsi
dari actuating sendiri adalah bagaimana karyawan dapat memeumupuk rasa tanggung jawab,
selain itu juga karyawan dapat mengikuti perintahdari pimpinna sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai.
4. Controlling ( pengawasan)
Berguna untuk mengukur produktifitas dari tahap satu sampai tahap ketiga. Semua
tahapan dan fungsi manajemen yang dilakukan tidak akan efektif apabila tidak dilakuakn
pengendalian ataupun pengawasan. Selain itu juga untuk mengukur efektivitas kerja, dan
pengendalian yang mengandung aspek mengukur jalnnya suatu penegekaan mengamai,
memperbaiki agar tujuan yg akan dicapai mrndpaat responyang baik Sehingga perencanaa,
pengorganisasian, peelaksanaan , dan pengendalianmerupakan kunci utama dalam proses
manajemen. Hal ini harus selalu dilakaukandalam proses manajeman. Fungsi manajeman ini
sendiri memiliki tujuan agar proses menajemnanantinya akan mencapi tujuan dari perusahaan
tersebut. Apabila semua fungsi darimanajeman dijalankan maka tujuan perusahaan pun akan
berjalan dnegan baik dan diharapkan akan memaksimalkan laba dari perusahaan
tersebut.Pengendalaian dapat terjadi pada hal positif dan hal negative. Dalam hal positif
mislanya pengendalian ini mengarah pada apakah tujuan yang diidnginkan perusahaan sudah
tercapai ataukah belum, sudah dilakuakn secara efisien ataupun masih dalam tahap menuju
tercapainya tujuan, Sednagkan pengawasan negative adalah jaminan adanya hal – hal yang
tidak diinginkan, seperti kerugian, atau kendala yang tidak diinginkan, Maka dengan adanya
pengawasan kita bisa menghindari adanya hal – hal yang tidka diinginkan. Cara melakukan
pengendalain atau pengawasan bukan hanya melihat atau mengontrolnya dari jauh namun
6|Page
dapat dilakukan dnegan cara observasi langsung turun ke lapangan, observasi melalui data
tau informasi harian, mingguan ataupun bulanan, melakukan pengecekan dana, hal ini
dilakukan untuk mengetahui apakah dana sudah diturunkan sesuai dengan kebutuhan atau
malah sebaliknya.
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Melalui pendekatan
deskriptif kualitatif, peneliti mencari data mengenai manajemen personalia di SDN 1
BELEKA yang merupakan aktivitas dari perencanaan personalia, rekrutmen personalia,
pelatihan pengembangan personalia dan evaluasi kinerja personalia. Jenis deskriptif
digunakan peneliti untuk menggambarkan kejadian senyata-nyatanya dalam sebuah
hubungan fakta-fakta dengan menggunakan kata-kata rinci untuk merefleksikan data secara
akurat dari perilaku manusia yang kompleks. Pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
pada penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan mengenai kondisi nyata tentang
manajemen personalia di SDN 1 BELEKA.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 1 BELEKA dengan fokus pada manajemen
personalia. Alasan memilih lokasi ini di dasarkan beberapa pertimbangan, yaitu: (1) untuk
mendeskripsikan proses manajemen personalia sekolah dasar negeri (2) salah satu misi dari
sekolah tersebut adalah melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan secara aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan secara optimal kepada siswa sehingga dapat
berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki, dan (3) belum pernah digunakan sebagai
objek penelitian sejenis sehingga terhindar kemungkinan penelitian ulangan. Waktu
penelitian dilakukan tanggal 11 November 2021. Sebelum penelitian ini dilaksanakan,
peneliti telah melakukan pra-survei pada bulan November 2021.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber dari mana data diperoleh. Untuk keberhasilan
penelitian, penentuan subjek harus sesuai dengan tujuan penelitian. Subjek dalam penelitian
ini adalah:
1) Kepala Sekolah
Kepala sekolah dijadikan sebagai key informan dalam penelitian ini karena kepala
sekolah merupakan pimpinan sekolah yang mengetahui secara umum gambaran sekolah dan
juga kegiatan atau program yang ada di sekolah. Data yang akan digali dari kepala sekolah
7|Page
adalah gambaran umum sekolah, serta proses manajemen personalia dari mulai perencanaan,
rekrutmen, pelatihan dan pengembangan sampai dengan evaluasi.
2) Kepala Tata Usaha
Seperti yang telah disebutkan, personalia adalah semua anggota yang bekerja
dalam suatu organisasi. Jadi, kepala tata usaha merupakan salah satu dari
personil sekolah. Data yang ingin diperoleh dari kepala tata usaha lebih dikhususkan pada
pelatihan dan pengembangan yang diikuti dan juga evaluasi yang dilaksanakan terhadap
mereka.
Pengamatan adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati
dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.
3. Pencermatan Dokumen
8|Page
personalia serta profil SDN 1 BELEKA.
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum SDN 1 BELEKA
1) Profil SDN 1 BELEKA
SDN 1 BELEKA adalah sebuah sekolah dasar negeri yang beralamat di Jl.
Dokter Sutomo, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB. SK
pendirian pada tanggal 01 April 1954 dengan Nomor Pokok Sekolah Negeri
50200752. SDN 1 BELEKA diresmikan pada tanggal 6 Juli 2013 oleh Dirjen
Pendidikan Dasar Kemendikbud RI.
2) Visi dan Misi SDN 1 BELEKA
a. Visi : Unggul, Berprestasi, Berkarakter, Sehat, dan Peduli Lingkungan Berdasarkan
Iman dan Taqwa.
b. Misi :
Melaksanakan proses pembelajaran secara aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan secara optimal kepada siswa sehingga dapat berkembang sesuai
dengan potensi yang dimiliki.
Mengupayakan pembinaan mental, akhlak dan budi pekerti berbasis iman dan
taqwa.
Mengembangkan budaya disiplin, tertib dan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS).
Mengembangkan budaya peduli lingkungan.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana sekolah.
Melibatkan Komite Sekolah untuk mencapai hasil yang optimal.
3) Struktur Organisasi Sekolah Di SDN 1 BELEKA
a) Komite Sekolah
Komite Sekolah di SDN 1 BELEKA adalah bapak H. Aswan. Komite Sekolah di
SDN 1 BELEKA ini bertugas untuk mengelola serta menyusun AD dan ART komite
sekolah, mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, melakukan kerjasama dengan masyarakat
dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu,
menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan
pendidikan, memberi masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepala sekolah
9|Page
mengenai kebijakan dan program sekolah, RAPBS, kriteria kinerja sekolah, kriteria
tenaga kependidikan, kriteria fasilitas pendidikan dan hal-hal yang terkait dengan
pendidikan dan yang terakhir melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan
program di sekolah.
b) Kepala Sekolah
Kepala Sekolah SDN 1 BELEKA ialah Bapak Abdurrahman Jaelani, S.Pd.
Tugas kepala sekolah di SDN 1 BELEKA adalah sebagai berikut :
a. Menyusun pedoman kerja;
b. Menyusun struktur organisasi sekolah;
c. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan sekolah per semester dan Tahunan;
d. Menyusun pengelolaan kesiswaan yang meliputi:
e. Melaksanakan penerimaan peserta didik baru;
f. Memberikan layanan konseling kepada peserta didik;
g. Melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik;
h. Melakukan pembinaan prestasi unggulan;
i. Melakukan pelacakan terhadap alumni;
j. Menyusun KTSP, kalender pendidikan, dan kegiatan pembelajaran;
k. Mengelola pendidik dan tenaga kependidikan;
l. Mengelola sarana dan prasarana;
m. Membimbing guru pemula;
n. Mengelola keuangan dan pembiayaan;
o. Mengelola budaya dan lingkungan sekolah;
p. Memberdayakan peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah;
q. Melaksanakan program induksi.
c) Guru
Di SDN 1 BELEKA terdapat 16 guru. Datanya sebagai berikut :
Status Kepegawaian Jumlah
Pegawai Negeri Sipil (PNS) 11
Guru Tidak Tetap dan Guru Tetap 5
Yayasan
Salah satu kemampuan yang sangat penting bagi seorang guru yaitu kemampuan
dalam mengelola kelas, dengan tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan
suasana dan kondisi kelas sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara
10|Page
efektif dan efisien. Guru bisa melakukan beberapa cara untuk mengontrol situasi
didalam kelas diantaranya yaitu dengan menata tempat duduk, Mengatur posisi berdiri
ketika mengajar dan menetapkan peratauran yang tegas namun bersahabat. Saat
melakukan proses pembelajaran,guru harus menambahkan games yang seru seperti
tebak-tebakkan, bernyanyi dan membaca dongeng sehingga membuat suasana kelas
lebih menyenangkan dan terkesan menjadi pembelajaran yang aktif dan interaktif
bagi siswa.
Budaya ini diwajibkan kepada semua warga sekolah agar selalu bersikap ramah dan
santun dengan tujuan menciptakan suasana yang harmonis antar sesama warga sekolah
sehingga timbul sifat saling menghargai antara satu sama lain. Misalnya siswa apabila
bertemu dengan guru baik di lingkungan sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah di
11|Page
biasakan untuk menegur sapa Bapak/Ibu guru, tidak boleh menjadi siswa yang melawan
ataupun menentang guru di sekolah, selalu bersikap dengan baik terhadap teman sebayanya.
Budaya ini masih diterapkan dan masih dijaga hingga saat ini dan menjadi sebuah
pembiasaan yang terus menerus.
12|Page
Sebelum melakukan aktivitas pembelajaran didalam kelas, guru akan
memerintahkan kepada siswa untuk berdoa terlebih dahulu dan dipimpin secara
langsung oleh ketua kelas, lalu siswa akan diminta untuk memeriksa dan memastikan
di bawah mejanya apakah masih ada sampah yang tertinggal lalu dibersihkan. Dan
setelah itu menyanyikan lagu nasional agar menambah semangat atau spirit dalam
menimbah ilmu pengetahuan dan siswa tidak akan merasa tegang sebelum memulai
proses belajar mengajar.
13|Page
rencana yang sudah ditetapkan pihak sekolah.Contohnya pembangunan Mushollah,
Pembangunan pagar tembok sekolah, Pengadaan meja dan bangku murid itu semua
menggunakan dana komite yang sudah disepakati bersama dan untuk penyampaian
informasi dari sekolah kemasyarakat menggunakan informasi digital dan papan
pengumuman.
9) Komponen Kepegawaian
Di dalamnya meliputi daftar urutan kepangkatan tenaga pendidik dan daftar urutan
kepangkatan administrasi. Daftar urut kepangkatan adalah salah satu bahan obyektif
untuk melaksanakan pembinaan karir Pegawai Negeri Sipil berdasarkan sistem karier
dan sistem prestasi kerja. Pada bagian kepangkatan tenaga pendidik terdapat Nama,
Tempat Tanggal Lahir, NIP, Pangkat golongan, Jabatan, TMT pengangkatan,
pendidikan dan mulai bekerja di sekolah. Pada struktur tersebut sudah dicantumkan
pada sebuah papan DUK, begitu sama halnya dengan daftar urutan kepangkatan
administrasi.
14|Page
11) Komponen Kurikulum
Pada komponen ini mencakup kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
Dikarenakan saat ini sedang mengalami masa-masa yang sulit karena terdampak
pandemic covid-19 yang menyebabkan proses pembelajaran tidak berjalan
sebagaiman mestinya. Pemerintah memberikan surat edaran menegenai pelaksanaan
pembelajaran tatap muka disetiap jenjang pendidikan. Untuk di sekolah dasar
pemerintah mengizinkan untuk dilaksanakannya proses pembelajaran tatap muka
hanya untuk siswa kelas tinggi (Kelas VI) karena mendekati ujian sekolah dan ujian
praktik, sehingga wajib untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara intensif
dengan mematuhi protokol kesehatan. Guru juga selalu hadir untuk mengisi kelas dan
melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya sesuai dengan jadwal yang
sudah ditentukan sebelumnya. Sama halnya dengan kegiatan ekstrakurikuler,
dikarenakan pada masa pandemi kegiatan tersebut ditiadakan untuk sementara waktu
sampai keadaan kembali normal.
15|Page
Pendidikan tidak bisa memenuhi kebutuhan guru dan pegawai. Perencanaan guru
dan pegawai diawali dengan melakukan rapat atau pertemuan untuk
merencanakan program tersebut. Dalam rapat tersebut yang terlibat adalah kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, urusan kurikulum, dan kepala TU. Walaupun
begitu, yang menentukan pelaksanaan perencanaan guru dan pegawai tersebut
adalah kepala sekolah. Rapat dilakukan dengan agenda menyusun program
perencanaan tersebut. Perencanaan merupakan inti dari suatu proses manajemen
personalia. Dengan melakukan perencanaan, maka kegiatan-kegiatan yang
dilakukan selanjutnya lebih terkontrol dan terarah. Selain itu, perencanaan
personalia merupakan salah satu langkah yang dibuat oleh suatu organisasi untuk
memenuhi kebutuhan pegawai yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
Perekrutan guru dan pegawai dilakukan untuk mengisi formasi yang kosong pada
suatu lembaga. Begitu juga dengan perekrutan guru dan pegawai di SDN 1
Beleka. Perekrutan ada yang dilakukan oleh yayasan dan ada juga yang dilakukan
oleh sekolah secara mandiri. Untuk guru umum biasanya direkrut sendiri oleh
pihak sekolah tetapi sekolah harus melaporkan perekrutan calon guru tersebut ke
yayasan untuk selanjutnya dikeluarkan surat keputusan (SK) oleh yayasan.
Sedangkan untuk guru agama dan pegawai di rekrut oleh yayasan secara langsung.
Perekrutan dilakukan menjelang tahun ajaran baru atau sesuai dengan kebutuhan
sekolah. Proses perekrutan diawali dengan melakukan analisis uraian pekerjaan
yang harus dilakukan oleh calon guru/pegawai yang akan direkrut. Perekrutan
oleh sekolah sendiri biasanya dengan melihat atau mengkaji lamaran yang masuk.
Kegiatan rekrutmen yang dilakukan oleh SDN 1 Beleka sebagaimana diuraikan di
atas dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dengan cara mutasi.
Guru yang direkrut sudah sesuai antara kualifikasi dengan bidang tugasnya
sedangkan untuk pegawai masih ada beberapa yang belum sesuai antara
kualifikasi yang dimiliki dengan bidang tugasnya. Rekrutmen yang dilaksanakan
oleh SDN 1 Beleka menyesuaikan dengan kebutuhan. Rekrutmen dilakukan
menjelang tahun ajaran baru. Calon guru atau pegawai yang direkrut disesuaikan
dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh sekolah.
E. Pelatihan dan Pengembangan Personalia di SDN 1 BELEKA
16|Page
Penentuan tingkat kualitas suatu sekolah pada dasarnya sangat tergantung pada
kualitas dari para pengelola, guru dan pegawai sebagai sumberdaya manusia di
sekolah tersebut. Untuk lebih meningkatkan kualitas guru dan pegawai, biasanya
suatu lembaga melakukan berbagai upaya, diantaranya dengan mengikuti
pelatihan ataupun pengembangan untuk personil lembaga. SDN 1 Beleka selalu
menyelenggarakan atau mengikuti pelatihan dan pengembangan yang sekiranya
dibutuhkan oleh guru dan pegawai. Program pelatihan dan pengembangan yang
diikuti oleh SDN 1 Beleka diantaranya adalah pelatihan dan seminar.
Tujuan pelatihan dan pengembangan personalia SDN 1 Beleka adalah agar kinerja
guru dan pegawai bisa menjadi lebih baik. Dari hasil wawancara dengan kepala
sekolah, menyatakan bahwa sejauh ini sudah banyak manfaat yang dirasakan dari
pelatihan dan pengembangan yang diselenggarakan atau diikuti. Manfaat yang
dirasakan diantaranya ada peningkatan pada kinerja mereka karena pelatihan yang
diikuti sesuai dengan bidang tugasnya.
F. Evaluasi Kinerja Personalia di SDN 1 BELEKA
Langkah suatu lembaga/instansi untuk mengetahui kinerja pegawainya apakah sudah
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya atau belum,
serta untuk mengukur keberhasilan atau ketepatan dan ketidaktepatan dalam
melaksanakan pekerjaan, adalah dengan melakukan evaluasi.
Evaluasi (penilaian) kinerja guru dan pegawai ditentukan oleh kepala sekolah. Untuk
guru, yang melakukan penilaian adalah kepala sekolah atau guru senior. Sedangkan
pegawai, yang berhak menilai adalah kepala sekolah dan kepala TU. Kepala sekolah
dinilai oleh pengawas dari dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kabupaten
Lombok Barat.
KESIMPULAN
Manajemen personalia di SDN 1 BELEKA yang meliputi perencanaan personalia,
17|Page
rekrutmen personalia, pelatihan dan pengembangan personalia, evaluasi kinerja
personalia adalah sebagai berikut.
1. Proses perencanaan personalia di SDN 1 BELKA dilakukan setiap tahun ajaran baru
dengan melihat struktur personalia yang ada, memprediksi jumlah personalia yang
dibutuhkan untuk selanjutnya dilaporkan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Lombok Barat.
2. Kegiatan rekrutmen personalia SDN 1 BELEKA dilakukan oleh Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Barat. Sejauh ini, sekolah hanya pernah
merekrut guru ekstrakurikuler, karena untuk guru intrakurikuler sudah dipenuhi oleh
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten LOBAR dengan cara mutasi.
3. Pelatihan dan pengembangan personalia di SDN 1 BELEKA dilaksanakan secara
rutin sesuai dengan kebutuhan personil sekolah, tetapi juga disesuaikan dengan dana
yang ada karena terkadang guru dan pegawai harus mengeluarkan dana pribadi.
Pelatihan dan pengembangan dilakukan dengan cara menganalisis kebutuhan
pelatihan guru dan pegawai dengan memanfaatkan hasil evaluasi kinerja guru dan
pegawai.
4. Evaluasi kinerja personalia di SDN 1 BELEKA dilakukan berdasarkan standar yang
ada dan unsur-unsur yang harus dinilai. Evaluasi dilakukan setiap akhir semester
diawali dengan penjadwalan, sosialisasi, pelaksanaan dan tindak lanjut. Evaluasi guru
dilakukan dengan supervisi dan mengecek kelengkapan PBM, sedangkan untuk
pegawai, evaluasi dilakukan dengan mengamati kinerja serta mengecek laporan
kerjanya. Tindak lanjut yang dilakukan setelah evaluasi adalah dengan pembinaan.
DAFTAR PUSTAKA
Chalid Narbuko & Abu Achmadi. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara.
18|Page
Faustino Cardoso Gomes. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Andi offset.
Hadari Nawawi. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
19|Page