Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH

DI SDN 1 BELEKA

Disusun Oleh : Hera Sukmawati, Hikmatun Anisa, Habiburrahman, M.Farsya Wahyu F

Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Mataram, Indonesia

ABSTRAK

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, peneliti melihat kondisi bahwa


perencanaan personalia masih bergantung pada ketentuan lembaga di atas sekolah seperti
dinas pendidikan dan yayasan sehingga sekolah tidak mempunyai kewenangan untuk
melakukan perencanaan, rekrutmen personalia masih belum sesuai dengan kebutuhan
sekolah, masih ada personalia yang merangkap jabatan dalam bertugas dan ada juga
personalia yang belum memiliki kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya, keterbatasan
dana yang dimiliki sekolah dalam melaksanakan pelatihan dan pengembangan personalia,
dan juga para guru dan pegawai memiliki motivasi yang besar dalam mengikuti pendidikan
dan pelatihan manajemen personalia di SDN 1 BELEKA yang meliputi perencanaan
personalia, rekrutmen personalia, pelatihan dan pengembangan personalia, evaluasi kinerja
personalia adalah sebagai berikut. Pelatihan dan pengembangan dilakukan dengan cara
menganalisis kebutuhan pelatihan guru dan pegawai dengan memanfaatkan hasil evaluasi
kinerja guru dan pegawai. Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan
peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi
manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cerdas, produktif,
dan berdaya saing tinggi dalam pergaulan nasional maupun internasional. Proses
perencanaan personalia di SDN 1 BELKA dilakukan setiap tahun ajaran baru dengan
melihat struktur personalia yang ada, memprediksi jumlah personalia yang dibutuhkan untuk
selanjutnya dilaporkan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok
Barat.
Kata kunci : Manajemen Personalia Sekolah

PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

1|Page
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara. Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan
peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi
manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cerdas, produktif,
dan berdaya saing tinggi dalam pergaulan nasional maupun internasional.

Manajemen pendidikan mempunyai peran penting dalam proses pendidikan. Menurut


Mulyasa (2003: 20-21), manajemen pendidikan adalah segala sesuatu yang berkenaan
dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik
tujuan jangka pendek, menengah, maupun tujuan jangka panjang. Manajemen atau
pengelolaan merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses
pendidikan secara keseluruhan. Alasannya tanpa manajemen tidak mungkin tujuan
pendidikan dapat diwujudkan secara optimal, efektif dan efisien. Manajemen pendidikan
merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hasil penelitian
Balitbangdikbud menunjukkan bahwa manajemen di sekolah merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Pelaksanaan pendidikan ditentukan oleh proses
manajemen pendidikan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, peneliti melihat kondisi bahwa
perencanaan personalia masih bergantung pada ketentuan lembaga di atas sekolah seperti
dinas pendidikan dan yayasan sehingga sekolah tidak mempunyai kewenangan untuk
melakukan perencanaan, rekrutmen personalia masih belum sesuai dengan kebutuhan
sekolah, masih ada personalia yang merangkap jabatan dalam bertugas dan ada juga
personalia yang belum memiliki kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya, keterbatasan
dana yang dimiliki sekolah dalam melaksanakan pelatihan dan pengembangan personalia,
dan juga para guru dan pegawai memiliki motivasi yang besar dalam mengikuti pendidikan
dan pelatihan.

KAJIAN TEORI
A. Konsep Dasar Manajemen Personalia Sekolah

Menurut Made Pidarta (2004: 108), personalia adalah semua anggota organisasi yang
bekerja untuk kepentingan organisasi yaitu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2|Page
Dalam hal sekolah dibatasi dengan sebutan pegawai, karena itu personil sekolah meliputi
unsur guru yang disebut tenaga edukatif dan unsur karyawan yang disebut tenaga
administratif. Menurut Mannulang & Marihot Amh Mannulang (2006: 7), manajemen
personalia adalah seni dan ilmu memperoleh, mengembangkan dan memanfaatkan tenaga
kerja sehingga tujuan organisasi dapat direalisir secara daya guna sekaligus adanya
semangat kerja dari para pegawai.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Menurut Lia Yuliana (2007: 1),
manajemen tenaga kependidikan adalah rangkaian kegiatan menata tentang kependidikan
mulai dari merencanakan, membina hingga pemutusan hubungan kerja agar dapat
menyelenggarakan secara efektif dan efisien. Tenaga kependidikan merupakan komponen
yang bersifat human resources. Sedangkan peningkatan kualitas komponen pendidikan yang
terbukti lebih berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan adalah komponen yang
bersifat human resources. Kedudukan tenaga kependidikan sangat strategis dan menduduki
posisi sentral yang diharapkan akan mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara
sinergis dengan komponen lain. Karena itu, agar penyelenggaraan kegiatan pendidikan oleh
tenaga kependidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien maka diperlukan manajemen
tenaga kependidikan.
Berdasarkan pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen
personalia merupakan rangkaian kegiatan penataan pegawai dari mulai perencanaan,
rekrutmen, penempatan, pengembangan, evaluasi sampai pemberhentian secara efektif dan
efisien dengan harapan tercapainya tujuan lembaga/organisasi.
B. Jenis Personalia Sekolah
Personil sekolah atau tenaga kependidikan merupakan salah satu komponen
pendidikan yang sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas pendidikan. Dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khusus bab I
pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa tenaga kependidikan itu adalah anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam
Peraturan Pemerintah No 38 tahun 1992 tentang Tenaga Pendidikan, pasal 3 disebutkan
tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik,
pengawas, peneliti dan pengembang di bidang pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi
sumber belajar, dan menguji.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis personil pendidikan

3|Page
berbeda menurut pendapat setiap ahli. Tetapi, dapat dilihat bahwa personil pendidikan
adalah orang-orang yang berada di lingkup pendidikan. Sedangkan untuk personil sekolah
adalah pegawai yang berada di dalam lingkup sekolah, baik yang secara langsung atau tidak
langsung ikut dalam menunjang terselenggaranya pendidikan di suatu sekolah.
C. Tujuan Manajemen Personalia

Sondang Siagian (2006: 26-31), menjabarkan tujuan sumberdaya manusia


kedalam empat tujuan yang lebih operasional :
a. Tujuan masyarakat sebagai keseluruhan.
Manajemen setiap organisasi harus memiliki kepekaan terhadap tuntutan sosial yang
ditujukan kepada organisasi yang bersangkutan. Untuk bertanggung jawab secara sosial,
dalam hal kebutuhan dan tantangan- tantangan yang timbul dari masyarakat, suatu
organisasi yang berada di tengah-tengah masyarakat diharapkan membawa manfaat atau
keuntungan bagi masyarakat.
b. Tujuan organisasi yang bersangkutan
Manajemen sumberdaya manusia yang baik ditujukan kepada peningkatan kontribusi
yang dapat diberikan oleh para pegawai dalam organisasi ke arah tercapainya tujuan
organisasi. Oleh karena itu, suatu unit atau bagian manajemen sumberdaya manusia di
suatu organisasi diadakan untuk melayani bagian-bagian organisasi tersebut.
c. Tujuan fungsional.
Pencapaian tujuan fungsional dalam bidang manajemen sumberdaya manusia adalah
keseluruhan langkah dan prosedur yang harus ditempuh oleh satuan kerja yang mengelola
sumberdaya manusia dalam organisasi sedemikian rupa sehingga sumberdaya manusia
yang terdapat dalam organisasi mampu memberikan kontribusinya yang maksimal.
Dengan kata lain, setiap sumberdaya manusia atau pegawai dalam organisasi itu
menjalankan fungsinya dengan baik.
d. Tujuan pribadi para anggota organisasi
Tujuan individu dimaksudkan untuk membantu pegawai dalam mencapai tujuan-tujuan
pribadinya, dalam rangka pencapaian tujuan organisasinya. Tujuan-tujuan pegawai
seharusnya dipenuhi dan ini sudah merupakan motivasi dan pemeliharaan terhadap
pegawai.
Dilihat dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen personalia
merupakan hal yang sangat penting. Manajemen personalia mempunyai tujuan yang
bermacam-macam. Untuk sebuah organisasi, manajemen personalia dilakukan dengan

4|Page
tujuan meningkatkan kinerja pegawai dan sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi,
efektivitas dan produktivitas kerja organisasi secara keseluruhan untuk mencapai tujuan
organisasi tersebut.
D. Fungsi Manajemen Personalia
1. Planning ( perencanaan )

Disini dairtikan sebagai perencanaan dalam mengambil keputusan untuk melakukan


sebuah proses atau kegiatan untuk mencapai tujuan yang akan dilakukan.Perencanaan yang
baik adalah perencanaan yang memiliki tujuan yang jelas, kontinyu, stabil, flesibel, jelas,dan
sedrhana.Perencanaan berawal dari misi, misi dilakukan karena ingin mencapai sebuah
tujuan,sebuah tujuan biasanya ingin mencapai hasil yang yang diinginkan, maka
diperlukanlah langkah – langkah atau strategi yang diambil, setelah itu kita dapatmelanjutkan
dnegan mengukur target, sehingga nantinya kita akna menemukan cara yang efektif untuk
mencapai kesuksesan dan kembali kepada tujaun ayng akan kitacapai. Aktivitas perencanaan
meliputi mulai dari menganalisis situasi, analisis situasiini menyangkut bagaimana kita
mengantisispasi masa depan, antisipasi yang dilakukan akan dibuat pada hal perencanaan,
selain antisipasi, dari sisni akan muncul strategi – strategi dalam rangka antisipasi tersebut.
Dalam penyusunan perencanaan kita memerlukan jawaban dari apa ( apa yang dikerjakan,
sumber dana, sumber daya, serta saran adan prasarana apa yang dibutuhkan ), dimana
( dimana kegiaatna akan dilaksannakan, agar dalam proses manajemen tercakup, keefisienan,
kenyamnaan, kemudahan transportasi, dan karyawan ), kapan ( kapan kegiatan akan
dilangsungkan ), bagaimana ( bagaimana cara kerja kegiatan yang akan dilangsungkan ),
siapa ( siapa saja yang bertanggung jawab, siapa saja yang melaksanakan, dan siapa
pimpinan, dan yang terkahir yaitu mengapa ( mengapa semua keptusan yang tertera dalam
beberaa pertanyaan diatas diambil, harus memiliki alasan yang jelas, yang tidak lain tidak
bukan adalah untuk mencapai tujuan).

2. Organizing ( pengorganisasian )

Dalam pengorganisasian nantinya akan dibentuk sebuah struktur organisasi. Sesuai


dnegan yang diceritakan di awal bahwa nantinya sesorang akan ditmpatkan pada posisi sesuai
dnegna keahlian dan porsi masing –masing. Dalam pengorganisasian ini nanntinya akan
menyangkut pada tanggung ajwab mereka. Tahapan kedua stelah perencanaan ini, tujuannya
adalah untuk menyelesaikan perencanaan yang begitu banyak, sehingag memebutuhkan
banyak tenaga kerja. Dari tenaga kerja inilah nantinya akan timbullah sebuah kerja sama.

5|Page
Kerja sama ini nantinya akan membentuk sebuah kekuatan untuk meningkatkan mutu
sehingga dapat mencapai tujuan secara efektif.

3. Actuating ( pelaksanaan )

Merupakan realisasi dari tahap satu dan tahap kedua yaitu perencanaan dan
pengorganisasian. Dlam pelaksanaan ini nantinya akan terbentuk upaya untuk menggerakkan
dan mengarahkan tenaga kerja sehingga tenaga kerja nantinya akan terdorong utuk
melakukan pekerjaan dengan baik. Dalam actuating ini menyangkut tenanting fungsi
kepemimpinan, fungsi komunikasi, dan fungsi motivasi. Fungsi kepemimpinan disini berguna
dalam ketikakita melakukan upaya untuk emmepengaruhi seseoranguntuk mencapai tujaun
yang ingin dicapai, yang fungsinya nanti sebagi penggerak dan pemberi arahan dalam suatu
kegiatan, fungsi motivasi sendiri adalah sebgai dorongan untuk melakukansesuatu. Fungsi
dari actuating sendiri adalah bagaimana karyawan dapat memeumupuk rasa tanggung jawab,
selain itu juga karyawan dapat mengikuti perintahdari pimpinna sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai.

4. Controlling ( pengawasan)

Berguna untuk mengukur produktifitas dari tahap satu sampai tahap ketiga. Semua
tahapan dan fungsi manajemen yang dilakukan tidak akan efektif apabila tidak dilakuakn
pengendalian ataupun pengawasan. Selain itu juga untuk mengukur efektivitas kerja, dan
pengendalian yang mengandung aspek mengukur jalnnya suatu penegekaan mengamai,
memperbaiki agar tujuan yg akan dicapai mrndpaat responyang baik Sehingga perencanaa,
pengorganisasian, peelaksanaan , dan pengendalianmerupakan kunci utama dalam proses
manajemen. Hal ini harus selalu dilakaukandalam proses manajeman. Fungsi manajeman ini
sendiri memiliki tujuan agar proses menajemnanantinya akan mencapi tujuan dari perusahaan
tersebut. Apabila semua fungsi darimanajeman dijalankan maka tujuan perusahaan pun akan
berjalan dnegan baik dan diharapkan akan memaksimalkan laba dari perusahaan
tersebut.Pengendalaian dapat terjadi pada hal positif dan hal negative. Dalam hal positif
mislanya pengendalian ini mengarah pada apakah tujuan yang diidnginkan perusahaan sudah
tercapai ataukah belum, sudah dilakuakn secara efisien ataupun masih dalam tahap menuju
tercapainya tujuan, Sednagkan pengawasan negative adalah jaminan adanya hal – hal yang
tidak diinginkan, seperti kerugian, atau kendala yang tidak diinginkan, Maka dengan adanya
pengawasan kita bisa menghindari adanya hal – hal yang tidka diinginkan. Cara melakukan
pengendalain atau pengawasan bukan hanya melihat atau mengontrolnya dari jauh namun

6|Page
dapat dilakukan dnegan cara observasi langsung turun ke lapangan, observasi melalui data
tau informasi harian, mingguan ataupun bulanan, melakukan pengecekan dana, hal ini
dilakukan untuk mengetahui apakah dana sudah diturunkan sesuai dengan kebutuhan atau
malah sebaliknya.

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Melalui pendekatan
deskriptif kualitatif, peneliti mencari data mengenai manajemen personalia di SDN 1
BELEKA yang merupakan aktivitas dari perencanaan personalia, rekrutmen personalia,
pelatihan pengembangan personalia dan evaluasi kinerja personalia. Jenis deskriptif
digunakan peneliti untuk menggambarkan kejadian senyata-nyatanya dalam sebuah
hubungan fakta-fakta dengan menggunakan kata-kata rinci untuk merefleksikan data secara
akurat dari perilaku manusia yang kompleks. Pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
pada penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan mengenai kondisi nyata tentang
manajemen personalia di SDN 1 BELEKA.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 1 BELEKA dengan fokus pada manajemen
personalia. Alasan memilih lokasi ini di dasarkan beberapa pertimbangan, yaitu: (1) untuk
mendeskripsikan proses manajemen personalia sekolah dasar negeri (2) salah satu misi dari
sekolah tersebut adalah melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan secara aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan secara optimal kepada siswa sehingga dapat
berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki, dan (3) belum pernah digunakan sebagai
objek penelitian sejenis sehingga terhindar kemungkinan penelitian ulangan. Waktu
penelitian dilakukan tanggal 11 November 2021. Sebelum penelitian ini dilaksanakan,
peneliti telah melakukan pra-survei pada bulan November 2021.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber dari mana data diperoleh. Untuk keberhasilan
penelitian, penentuan subjek harus sesuai dengan tujuan penelitian. Subjek dalam penelitian
ini adalah:
1) Kepala Sekolah
Kepala sekolah dijadikan sebagai key informan dalam penelitian ini karena kepala
sekolah merupakan pimpinan sekolah yang mengetahui secara umum gambaran sekolah dan
juga kegiatan atau program yang ada di sekolah. Data yang akan digali dari kepala sekolah

7|Page
adalah gambaran umum sekolah, serta proses manajemen personalia dari mulai perencanaan,
rekrutmen, pelatihan dan pengembangan sampai dengan evaluasi.
2) Kepala Tata Usaha
Seperti yang telah disebutkan, personalia adalah semua anggota yang bekerja
dalam suatu organisasi. Jadi, kepala tata usaha merupakan salah satu dari

personil sekolah. Data yang ingin diperoleh dari kepala tata usaha lebih dikhususkan pada
pelatihan dan pengembangan yang diikuti dan juga evaluasi yang dilaksanakan terhadap
mereka.

D. Tekhnik Pengambilan Data


Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan metode
sebagai berikut:
1. Wawancara.
Teknik wawancara dilakukan dengan informan secara langsung di lokasi penelitian.
Wawancara dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara atau daftar pertanyaan
yang telah disiapkan sebelumnya. Sedangkan hasil wawancara dicatat dalam buku tulis atau
direkam dengan menggunakan alat perekam. Wawancara ini dilakukan dengan bertanya
langsung pada subjek penelitian mengenai proses manajemen personalia dari perencanaan
pegawai, rekrutmen, pelatihan dan pengembangan, dan evaluasi pegawai. Data yang ingin
diperoleh dari wawancara ini adalah mengenai proses manajemen personalia secara
terperinci, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan, rekrutmen, pelatihan
dan pengembangan juga evaluasi.
2. Pengamatan.

Pengamatan adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati
dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.

3. Pencermatan Dokumen

Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh melalui hasil


wawancara dan pengamatan terkait dengan manajemen personalia di SDN 1 BELEKA.
Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil foto dokumen terkait dari pihak sekolah
dan mencermati dokumen tersebut apa sudah sesuai dengan pedoman dokumentasi dalam
penelitian. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah dokumen dari sekolah yang berkaitan
dengan data daftar jumlah personalia, pelatihan personalia, pengembangan personalia, dan
data evaluasi kinerja personalia diantaranya berupa daftar kehadiran atau keaktifan

8|Page
personalia serta profil SDN 1 BELEKA.

PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum SDN 1 BELEKA
1) Profil SDN 1 BELEKA
SDN 1 BELEKA adalah sebuah sekolah dasar negeri yang beralamat di Jl.
Dokter Sutomo, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB. SK
pendirian pada tanggal 01 April 1954 dengan Nomor Pokok Sekolah Negeri
50200752. SDN 1 BELEKA diresmikan pada tanggal 6 Juli 2013 oleh Dirjen
Pendidikan Dasar Kemendikbud RI.
2) Visi dan Misi SDN 1 BELEKA
a. Visi : Unggul, Berprestasi, Berkarakter, Sehat, dan Peduli Lingkungan Berdasarkan
Iman dan Taqwa.
b. Misi :
 Melaksanakan proses pembelajaran secara aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan secara optimal kepada siswa sehingga dapat berkembang sesuai
dengan potensi yang dimiliki.
 Mengupayakan pembinaan mental, akhlak dan budi pekerti berbasis iman dan
taqwa.
 Mengembangkan budaya disiplin, tertib dan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS).
 Mengembangkan budaya peduli lingkungan.
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana sekolah.
 Melibatkan Komite Sekolah untuk mencapai hasil yang optimal.
3) Struktur Organisasi Sekolah Di SDN 1 BELEKA
a) Komite Sekolah
Komite Sekolah di SDN 1 BELEKA adalah bapak H. Aswan. Komite Sekolah di
SDN 1 BELEKA ini bertugas untuk mengelola serta menyusun AD dan ART komite
sekolah, mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, melakukan kerjasama dengan masyarakat
dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu,
menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan
pendidikan, memberi masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepala sekolah

9|Page
mengenai kebijakan dan program sekolah, RAPBS, kriteria kinerja sekolah, kriteria
tenaga kependidikan, kriteria fasilitas pendidikan dan hal-hal yang terkait dengan
pendidikan dan yang terakhir melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan
program di sekolah.
b) Kepala Sekolah
Kepala Sekolah SDN 1 BELEKA ialah Bapak Abdurrahman Jaelani, S.Pd.
Tugas kepala sekolah di SDN 1 BELEKA adalah sebagai berikut :
a. Menyusun pedoman kerja;
b. Menyusun struktur organisasi sekolah;
c. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan sekolah per semester dan Tahunan;
d. Menyusun pengelolaan kesiswaan yang meliputi:
e. Melaksanakan penerimaan peserta didik baru;
f. Memberikan layanan konseling kepada peserta didik;
g. Melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik;
h. Melakukan pembinaan prestasi unggulan;
i. Melakukan pelacakan terhadap alumni;
j. Menyusun KTSP, kalender pendidikan, dan kegiatan pembelajaran;
k. Mengelola pendidik dan tenaga kependidikan;
l. Mengelola sarana dan prasarana;
m. Membimbing guru pemula;
n. Mengelola keuangan dan pembiayaan;
o. Mengelola budaya dan lingkungan sekolah;
p. Memberdayakan peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah;
q. Melaksanakan program induksi.

c) Guru
Di SDN 1 BELEKA terdapat 16 guru. Datanya sebagai berikut :
Status Kepegawaian Jumlah
Pegawai Negeri Sipil (PNS) 11
Guru Tidak Tetap dan Guru Tetap 5
Yayasan
Salah satu kemampuan yang sangat penting bagi seorang guru yaitu kemampuan
dalam mengelola kelas, dengan tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan
suasana dan kondisi kelas sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara

10|Page
efektif dan efisien. Guru bisa melakukan beberapa cara untuk mengontrol situasi
didalam kelas diantaranya yaitu dengan menata tempat duduk, Mengatur posisi berdiri
ketika mengajar dan menetapkan peratauran yang tegas namun bersahabat. Saat
melakukan proses pembelajaran,guru harus menambahkan games yang seru seperti
tebak-tebakkan, bernyanyi dan membaca dongeng sehingga membuat suasana kelas
lebih menyenangkan dan terkesan menjadi pembelajaran yang aktif dan interaktif
bagi siswa.

d). Operator Sekolah


Operator sekolah di SDN 1 BELEKA berjumlah 1 dan merupakan pegawai tidak tetap
(PTT).
e). Penjaga Sekolah
Penjaga sekolah di SDN 1 BELEKA berjumlah 1 dan merupakan pegawai tidak tetap.
Penjaga sekolah ini bertugas untuk menjaga keamanan sekolah jika warga sekolah
sudah pulang. Jika jam belajar penjaga seklah tidak bekerja karena yang menjaga
sekolah adalah guru itu sendiri.
f). Siswa
Di SDN 1 beleka terdapat 401 siswa. Dimana 400 siswa beragama muslim dan 1
siswa beragama kristen.
Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
I 25 22 47
II 43 34 77
III 36 32 68
IV 25 56 81
V 28 47 75
VI 25 28 53
Jumlah 182 219 401
Berikut kegiatan yang diajarkan selain dalam pembelajaran sebagai berikut :
a. Bersikap ramah dan santun

Budaya ini diwajibkan kepada semua warga sekolah agar selalu bersikap ramah dan
santun dengan tujuan menciptakan suasana yang harmonis antar sesama warga sekolah
sehingga timbul sifat saling menghargai antara satu sama lain. Misalnya siswa apabila
bertemu dengan guru baik di lingkungan sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah di

11|Page
biasakan untuk menegur sapa Bapak/Ibu guru, tidak boleh menjadi siswa yang melawan
ataupun menentang guru di sekolah, selalu bersikap dengan baik terhadap teman sebayanya.
Budaya ini masih diterapkan dan masih dijaga hingga saat ini dan menjadi sebuah
pembiasaan yang terus menerus.

b. Anjuran Menjaga 5K (Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan, dan


kekeluargaan). Sekolah melaksanakan program kerja bakti setiap hari sabtu, siswa dan guru
saling bekerja sama untuk menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih Siswa sangat
dianjurkan untuk menjaga 5 K, bisa dibuktikan dengan tersedianya bak sampah disetiap
kelas, tersedianya tempat cuci tangan, adanya tata tertib sekolah dan di kelas, lingkungan
sekolah yang tertata rapi, taman yang bersih. Saling membantu antar sesama saat ada
kesulitan.

c. Anjuran memanfaatkan waktu Setelah proses pembelajaran telah diselesai


dilaksanakan, guru memberikan nasihat kepada siswa tentang bagaimana cara untuk
memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, misalnya saat ada waktu luang yang kosong
dibiasakan untuk mengisi dengan hal-hal yang bermanfaat seperti membaca buku dan
mempelajari kembali materi yang sudah didapatkan, mengembangkan bakat dan minat di
suatu bidang tertentu seperti olahraga dan kesenian.

4) Sarana dan Prasarana di SDN 1 BELEKA


Sarana di SDN 1 Beleka meliputi papan tulis, meja, kursi, buku pembelajaran, alat
olahraga, alat peraga, alat olahraga dan sarana lainnya.
Prasarana di SDN 1 Beleka meliputi ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang
perpustakaan, ruang kelas, mushola, kamar mandi, panggung, lapangan, kebun,
tempat cuci tangan, tempat tunggu, kantin, ruang UKS, apotik hidup serta alat
penunjang lainnya.
5) Kegiatan Ekstrakulikuler di SDN 1 BELEKA
Di SDN 1 Beleka ada beberapa kegiatan ekstrakulikuler guna supaya siswa memiliki
kegiatan tambahan yang dilakukan diluar jam pembelajaran dengan tujuan untuk
mendapatkan tambahan pengetahuan, keterampilan serta membentuk karakter siswa
meliputi : PRAMUKA, UKS, Polisi Cilik, Menari, Drum Band, Paskibraka dan lain
sebagainya.
6) Proses Belajar di SDN 1 BELEKA Pada Saat Pandemi

12|Page
Sebelum melakukan aktivitas pembelajaran didalam kelas, guru akan
memerintahkan kepada siswa untuk berdoa terlebih dahulu dan dipimpin secara
langsung oleh ketua kelas, lalu siswa akan diminta untuk memeriksa dan memastikan
di bawah mejanya apakah masih ada sampah yang tertinggal lalu dibersihkan. Dan
setelah itu menyanyikan lagu nasional agar menambah semangat atau spirit dalam
menimbah ilmu pengetahuan dan siswa tidak akan merasa tegang sebelum memulai
proses belajar mengajar.

Pada masa pandemi covid-19 di SDN 1 BELEKA ini menggunakan sistem


shift serta memetuhi protokan kesahatal sehingga terdapat 45 tempat cuci tangan di
SDN 1 BELEKA yang sudah disiapkan.

7) Komponen Keuangan Sekolah


Komponen keuangan mencakup keuangan dari subsidi pemerintah, biaya operasional
pendidikan, dan sumbangan masyarakat. Untuk papan informasi tertera dalam bentuk
perinant kertas yang ditempelkan di sebuah papan khusus yang berisi rincian
rekapitulasi realisasi penggunaan DANA BOS untuk beberapa program atau kegiatan
yang sudah direncanakan. Pada kenyataan dilapangan manajemen keuangan sekolah
dasar melakukan kegiatan berupa :
a. Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
b. Pengadaan dan pengelokasian anggaran berdasarkan RAPBS
c. Pelaksanaan anggaran Sekolah
d. Pembukuan keuangan sekolah
e. Pertanggungjawaban keuangan sekolah
f. Pemantauan keuangan sekolah

8) Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat


Komponen ini mencakup hubungan sekolah dengan masyarakat seperti orang tua
siswa, tokoh masyarakat, warga masyarakat, organisasi sosial kemasyarakatan dan
lembaga pemerintah maupun swasta. Fungsi pokok hubungan sekolah dengan
masyarakat adalah menarik simpati masyarakat umumnya sehingga meningkatkan
relasi pada sekolah tersebut. Hal ini dapat membantu sekolah menyukseskan program-
programnya sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Di SD
Negeri 1 Beleka sudah membangun relasi atau hubungan dengan masyarakat misalnya
pada rapat komite yang dihadiri oleh seluruh wali murid dengan membahas rencana-

13|Page
rencana yang sudah ditetapkan pihak sekolah.Contohnya pembangunan Mushollah,
Pembangunan pagar tembok sekolah, Pengadaan meja dan bangku murid itu semua
menggunakan dana komite yang sudah disepakati bersama dan untuk penyampaian
informasi dari sekolah kemasyarakat menggunakan informasi digital dan papan
pengumuman.

9) Komponen Kepegawaian
Di dalamnya meliputi daftar urutan kepangkatan tenaga pendidik dan daftar urutan
kepangkatan administrasi. Daftar urut kepangkatan adalah salah satu bahan obyektif
untuk melaksanakan pembinaan karir Pegawai Negeri Sipil berdasarkan sistem karier
dan sistem prestasi kerja. Pada bagian kepangkatan tenaga pendidik terdapat Nama,
Tempat Tanggal Lahir, NIP, Pangkat golongan, Jabatan, TMT pengangkatan,
pendidikan dan mulai bekerja di sekolah. Pada struktur tersebut sudah dicantumkan
pada sebuah papan DUK, begitu sama halnya dengan daftar urutan kepangkatan
administrasi.

10) Komponen Kesiswaan


Pada komponen ini mencakup beberapa kegiatan penerimaan siswa baru,
pengelompokan siswa, Pelayanan peserta didik, dokumen presensi peserta didik,
pelaksanaan organisasi, pelayanan peserta didik, dan jadwal piket kelas . Penerimaan
siswa baru merupakan suatu kegiatan yang pertama dilakukan oleh sekolah dalam
menyeleksi calon siswa yang akan masuk sekolah. Pengelolaan penerimaan siswa
baru harus dilakukan sedemekian rupa, sehingga kegiatan belajar mengajar sudah
dapat dimulai pada hari pertama setiap tahun ajaran baru. Usaha panitia penerimaan
siswa baru terdiri dari kepala sekolah dan beberapa guru yang ditunjuk untuk
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan yang dimana tugasnya adalah
menetapkan syarat-syarat pendaftaran murid baru, menyiapkan formulir pendaftaran,
memberikan pengumuman, menyiapkan buku pendaftaran dan waktu pendaftaran.
Namun di SD Negeri 1 Beleka belum dilaksanakannya orientasi peserta didik baru,
untuk dokumen presensi peserta didik di sekolah sudah dibuat oleh karyawan tata
usaha, untuk kegiatan organisasi selalu dilaksanakan dan dibimbing langsung oleh
guru yang bertugas untuk membina dikegiatan ekstrakurikuler, Pada pelayanan
peserta didik seperti bimbingan konseling diberikan secara langsung oleh wali kelas
masing-masing dan pada setiap kelas sudah ditentukan oleh guru jadwal piket harian
siswa.

14|Page
11) Komponen Kurikulum
Pada komponen ini mencakup kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
Dikarenakan saat ini sedang mengalami masa-masa yang sulit karena terdampak
pandemic covid-19 yang menyebabkan proses pembelajaran tidak berjalan
sebagaiman mestinya. Pemerintah memberikan surat edaran menegenai pelaksanaan
pembelajaran tatap muka disetiap jenjang pendidikan. Untuk di sekolah dasar
pemerintah mengizinkan untuk dilaksanakannya proses pembelajaran tatap muka
hanya untuk siswa kelas tinggi (Kelas VI) karena mendekati ujian sekolah dan ujian
praktik, sehingga wajib untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara intensif
dengan mematuhi protokol kesehatan. Guru juga selalu hadir untuk mengisi kelas dan
melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya sesuai dengan jadwal yang
sudah ditentukan sebelumnya. Sama halnya dengan kegiatan ekstrakurikuler,
dikarenakan pada masa pandemi kegiatan tersebut ditiadakan untuk sementara waktu
sampai keadaan kembali normal.

B. Anggaran Dana di SDN 1 BELEKA


Anggaran dana di SDN 1 BELEKA ini menggunakan DANA BOS. Bantuan
Operasional sekolah ini merupakan bantuan pendanaan yang diberikan oleh
kemendikbud kepada sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai biaya
operasional sekolah non personalia. Di SDN 1 Beleka DANA BOS digunakan untuk
penerimaan peserta didik, pengembangan perpustakaan, pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dan ekstrakulikuler, pelaksanaan kegiatan asesmen atau evaluasi
pembelajaran, pelaksanaan kegiatan sekolah, pengembangan profesi pendidik dan
tenaga kependidikan, dan pembiayaan yang berkaitan dengan operasional sekolah.
C. Perencanaan Personalia di SDN 1 BELEKA
Kegiatan awal yang harus dilakukan oleh lembaga/organisasi dalam manajemen
personalia adalah melakukan perencanaan. Perencanaan merupakan inti dari
proses manajemen, karena semua proses yang dilakukan tergantung dari rencana
tersebut. Perencanaan personalia di SDN 1 BELEKA selalu dilakukan oleh pihak
sekolah. SDN 1 BELEKA adalah sekolah negeri yang berada di bawah Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Barat, karena itu untuk
kebutuhan personalia, pihak sekolah selalu melaporkan pada pihak Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Barat. Walaupun begitu,
pihak sekolah juga bisa memenuhi kebutuhan secara mandiri jika dari Dinas

15|Page
Pendidikan tidak bisa memenuhi kebutuhan guru dan pegawai. Perencanaan guru
dan pegawai diawali dengan melakukan rapat atau pertemuan untuk
merencanakan program tersebut. Dalam rapat tersebut yang terlibat adalah kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, urusan kurikulum, dan kepala TU. Walaupun
begitu, yang menentukan pelaksanaan perencanaan guru dan pegawai tersebut
adalah kepala sekolah. Rapat dilakukan dengan agenda menyusun program
perencanaan tersebut. Perencanaan merupakan inti dari suatu proses manajemen
personalia. Dengan melakukan perencanaan, maka kegiatan-kegiatan yang
dilakukan selanjutnya lebih terkontrol dan terarah. Selain itu, perencanaan
personalia merupakan salah satu langkah yang dibuat oleh suatu organisasi untuk
memenuhi kebutuhan pegawai yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

D. Rekrutmen Personalia di SDN 1 BELEKA

Perekrutan guru dan pegawai dilakukan untuk mengisi formasi yang kosong pada
suatu lembaga. Begitu juga dengan perekrutan guru dan pegawai di SDN 1
Beleka. Perekrutan ada yang dilakukan oleh yayasan dan ada juga yang dilakukan
oleh sekolah secara mandiri. Untuk guru umum biasanya direkrut sendiri oleh
pihak sekolah tetapi sekolah harus melaporkan perekrutan calon guru tersebut ke
yayasan untuk selanjutnya dikeluarkan surat keputusan (SK) oleh yayasan.
Sedangkan untuk guru agama dan pegawai di rekrut oleh yayasan secara langsung.
Perekrutan dilakukan menjelang tahun ajaran baru atau sesuai dengan kebutuhan
sekolah. Proses perekrutan diawali dengan melakukan analisis uraian pekerjaan
yang harus dilakukan oleh calon guru/pegawai yang akan direkrut. Perekrutan
oleh sekolah sendiri biasanya dengan melihat atau mengkaji lamaran yang masuk.
Kegiatan rekrutmen yang dilakukan oleh SDN 1 Beleka sebagaimana diuraikan di
atas dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dengan cara mutasi.
Guru yang direkrut sudah sesuai antara kualifikasi dengan bidang tugasnya
sedangkan untuk pegawai masih ada beberapa yang belum sesuai antara
kualifikasi yang dimiliki dengan bidang tugasnya. Rekrutmen yang dilaksanakan
oleh SDN 1 Beleka menyesuaikan dengan kebutuhan. Rekrutmen dilakukan
menjelang tahun ajaran baru. Calon guru atau pegawai yang direkrut disesuaikan
dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh sekolah.
E. Pelatihan dan Pengembangan Personalia di SDN 1 BELEKA

16|Page
Penentuan tingkat kualitas suatu sekolah pada dasarnya sangat tergantung pada
kualitas dari para pengelola, guru dan pegawai sebagai sumberdaya manusia di
sekolah tersebut. Untuk lebih meningkatkan kualitas guru dan pegawai, biasanya
suatu lembaga melakukan berbagai upaya, diantaranya dengan mengikuti
pelatihan ataupun pengembangan untuk personil lembaga. SDN 1 Beleka selalu
menyelenggarakan atau mengikuti pelatihan dan pengembangan yang sekiranya
dibutuhkan oleh guru dan pegawai. Program pelatihan dan pengembangan yang
diikuti oleh SDN 1 Beleka diantaranya adalah pelatihan dan seminar.
Tujuan pelatihan dan pengembangan personalia SDN 1 Beleka adalah agar kinerja
guru dan pegawai bisa menjadi lebih baik. Dari hasil wawancara dengan kepala
sekolah, menyatakan bahwa sejauh ini sudah banyak manfaat yang dirasakan dari
pelatihan dan pengembangan yang diselenggarakan atau diikuti. Manfaat yang
dirasakan diantaranya ada peningkatan pada kinerja mereka karena pelatihan yang
diikuti sesuai dengan bidang tugasnya.
F. Evaluasi Kinerja Personalia di SDN 1 BELEKA
Langkah suatu lembaga/instansi untuk mengetahui kinerja pegawainya apakah sudah
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya atau belum,
serta untuk mengukur keberhasilan atau ketepatan dan ketidaktepatan dalam
melaksanakan pekerjaan, adalah dengan melakukan evaluasi.
Evaluasi (penilaian) kinerja guru dan pegawai ditentukan oleh kepala sekolah. Untuk
guru, yang melakukan penilaian adalah kepala sekolah atau guru senior. Sedangkan
pegawai, yang berhak menilai adalah kepala sekolah dan kepala TU. Kepala sekolah
dinilai oleh pengawas dari dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kabupaten
Lombok Barat.

Evaluasi kinerja guru dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :


1) Mengecek dan menilai kelengkapan administrasi yang disusun oleh guru,
diantaranya adalah Rencana Program Pengajaran (RPP), silabus dan sebagainya.
2) Melakukan supervisi di kelas. Supervisi dilakukan oleh kepala sekolah atau
guru senior yang telah mengikuti pelatihan tentang penilaian kinerja. Supervisi
dilaksanakan setiap akhir semester.

KESIMPULAN
Manajemen personalia di SDN 1 BELEKA yang meliputi perencanaan personalia,

17|Page
rekrutmen personalia, pelatihan dan pengembangan personalia, evaluasi kinerja
personalia adalah sebagai berikut.
1. Proses perencanaan personalia di SDN 1 BELKA dilakukan setiap tahun ajaran baru
dengan melihat struktur personalia yang ada, memprediksi jumlah personalia yang
dibutuhkan untuk selanjutnya dilaporkan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Lombok Barat.
2. Kegiatan rekrutmen personalia SDN 1 BELEKA dilakukan oleh Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Barat. Sejauh ini, sekolah hanya pernah
merekrut guru ekstrakurikuler, karena untuk guru intrakurikuler sudah dipenuhi oleh
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten LOBAR dengan cara mutasi.
3. Pelatihan dan pengembangan personalia di SDN 1 BELEKA dilaksanakan secara
rutin sesuai dengan kebutuhan personil sekolah, tetapi juga disesuaikan dengan dana
yang ada karena terkadang guru dan pegawai harus mengeluarkan dana pribadi.
Pelatihan dan pengembangan dilakukan dengan cara menganalisis kebutuhan
pelatihan guru dan pegawai dengan memanfaatkan hasil evaluasi kinerja guru dan
pegawai.
4. Evaluasi kinerja personalia di SDN 1 BELEKA dilakukan berdasarkan standar yang
ada dan unsur-unsur yang harus dinilai. Evaluasi dilakukan setiap akhir semester
diawali dengan penjadwalan, sosialisasi, pelaksanaan dan tindak lanjut. Evaluasi guru
dilakukan dengan supervisi dan mengecek kelengkapan PBM, sedangkan untuk
pegawai, evaluasi dilakukan dengan mengamati kinerja serta mengecek laporan
kerjanya. Tindak lanjut yang dilakukan setelah evaluasi adalah dengan pembinaan.

DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi Arikunto & Lia Yuliana. (2009). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:


Aditya Media.
Suryosubroto, B. (2004). Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suwatno & Donni Juni Priansa. (2011). Manajemen SDM dalam Organisasi Publik
dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Brantas. (2009). Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta

Chalid Narbuko & Abu Achmadi. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara.

18|Page
Faustino Cardoso Gomes. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Andi offset.

Hadari Nawawi. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hani Handoko T. (2003). Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

----------. (2001). Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta: BPFE.
Hartati Sukirman. (2000). Manajemen Tenaga Pendidikan. Yogyakarta: FIP
UNY.
Henry Simamora. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE
YKPN.

Husaini Usman. (2006). Manajemen, Teori, Praktek dan Riset Pendidikan.


Jakarta: Bumi Aksara.

Ismail Solihin. (2010). Pengantar Manajemen. Jakarta: Erlangga.


Malayu, Hasibuan S.P. (2007). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah.
Jakarta: Bumi Aksara.
----------. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
McMillan, H.J. & Schumacher, S. (2010). Research in Education, Evidence-based
Inquiry. New Jersey: Pearson Education Inc.

19|Page

Anda mungkin juga menyukai