5.1.1.1 Ruk 2023
5.1.1.1 Ruk 2023
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan
yang optimal.Sehingga Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat
pelayanan kesehatan strata pertama.Pelayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas
adalah upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama di wilayahnya.Upaya
kesehatan masyarakat terdiri dari upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya
kesehatan masyarakat pengembangan. Yang termasuk upaya kesehatan masyarakat
esensial adalah promosi kesehatan termasuk UKS, Kesehatan Lingkungan, KIA dan KB yang
bersifat UKM, pelayanan Gizi yang bersifat UKM, Pencegahan dan pengendalian penyakit,
dan pelayanan keperawatan masyarakat. Sedangkan upaya kesehatan masyarakat
pengembangan adalah kesehatan jiwa, kesehatan gigi masyarakat, kesehtan tradisional
komplementer, kesehatan olah raga, kesehatan indera, kesehatan lansia, kesehatan kerja.
Upaya kesehatan perorangan di puskesmas meliputi pelayanan pemeriksaan umum,
kesehatan gigi dan mulut, KIA-KB yang bersifat UKP, pelayanan gawat darurat, pelayanan
gizi yang bersifat UKP, kefarmasian dan laboratorium.Disamping itu puskesmas karena
memiliki wilayah kerja mempunyai tanggung jawab juga terhadap jaringan pelayanan
puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan yang ada diwilayahnya meliputi
puskesmas pembantu, puskesmas keliling, bidan praktek mandiri, dan jejaring fsilits
pelayanan kesehatan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas harus melaksanakan
manajemen dengan baik agar kegiatan yang dilaksanakan dapat secara sistematik untuk
menghasilkan luaran secara efektif dan efisien. Manajemen puskesmas tersebut terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggung
jawaban.Seluruh kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan
berkesinambungan.
Perencanaan tingkat puskesmas adalah suatu proses kegiatan secara urut yang
harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan
berdaya guna untuk tahun yang akan datang.
Langkah pertama dalam penyusunan perencanaan tingkat puskemas tersebut adalah
dengan menyusun rencana usulan kegiatan yang meliputi usulan seluruh kegiatan, dengan
mempertimbangakan kebijakan yang berlaku baik secara global, nasional maupun daerah
sesuai dengan hasil kajian data dan informasi yang ada di puskesmas.
b. MANDIRI : Memiliki kemampuan berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif dalam
memberikan pelayanan.
ANALISIS SITUASI
A. DATA
1. Data umum
a. Peta wilayah
Puskesmas Ngemplak Simongan merupakan salah satu Puskesmas non perawatan
di Kecamatan Semarang Barat dengan luas tanah 351M2 dan luas bangunan 351 M2dengan
luas wilayah kerja 164 Ha.
Pada awal berdirinya Puskesmas Ngemplak Simongan merupakan puskesmas
pembantu, seiring perkembangan Kota Semarang maka pada tahun 1992 ditingkatkan
statusnya menjadi Puskesmas Induk.
Puskesmas Ngemplak Simongan menempati lokasi di jalan Srinindito IV RT 08 RW
01 Kecamatan Semarang Barat dengan luas wilayahnya adalah 164 Ha. Secara Adminstratif
wilayah kerja meliputi 2 (Dua) kelurahan yaitu: Kelurahan Ngemplak Simongan dan
Kelurahan Bongsari. Kelurahan yang mempunyai wilayah terluas yaitu Kelurahan Ngemplak
Simongan, dengan luas wilayah 84,3 Ha. Sedangkan kelurahan yang mempunyai wilayah
terkecil adalah kelurahan Bongsari, dengan luas wilayah 79,7 Ha.
Batas wilayah administratif Puskesmas Ngemplak Simongan adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kelurahan Bojong Salaman Kecamatan Semarang Barat
Sebelah Selatan : Kelurahan Manyaran Kecamatan Semarang Barat
Sebelah Barat : Kelurahan Gisikdrono Kecamatan Semarang Barat
Sebelah Timur : Kelurahan Petompon Kecamatan Gajahmungkur
Wilayah Puskesmas Ngemplak Simongan secara topografi merupakan dataran tinggi dengan
jenis tanah Alluvial Hidromorf Grumosol Kelabu Tua, mempunyai ketinggian antara 0,75–10
o
mdpl dan memiliki posisi astronomis antara :7 00‘ 27” Lintang Selatan dan 110 o 23’ 35,6”
Bujur Timur.
Adapun beberapa kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat antara lain :
1. Posyandu
Adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh dan bersama masyarakat dalam rangka memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan AKI dan AKB.
Jumlah Posyandu Balita = 17
Jumlah Kader Kesehatan = 213 yang aktif 206
2. Posbindu
Bentuk peran serta masyarakat upaya promotif-preventif untuk mendeteksi dan pengendalian
dini faktor resiko PTM (Penyakit Tidak Menular) secara terpadu pada orang dewasa 25 tahun
ke atas, melalui kegiatan monitoring faktor resiko PTM secara rutin dan periodik, konseling
faktor resiko PTM, diet dan aktivitas fisik.
Jumlah Posbindu = 2, di kelurahan Bongsari RW 2 dan di puskesmas untuk pegawai
3. Pengembangan Desa Siaga
Desa/kelurahan siaga : kesiapan sumber daya (kemampuan) untuk mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan secara mandiri.
Jumlah Kelurahan Siaga = 2
Jumlah SD/MI = 5
Jumlah SMP/MTs = 0
Jumlah SMA/MA = 0
d. Data penduduk dan sasaran
Tabel 2.5 : Kependudukan di Wilayah Puskesmas Ngemplak Simongan Tahun 2019
No. Nama Data Penduduk (jiwa) Jumlah Ukr.Kelg Luas Kepadatan
Desa Wil.
L P L+P (%) KK (jiwa/KK) (ha) (jiwa/ha)
Ngemplak
1 6547 6831 13378 50,26 4487 2.9 84,3 158,69
Simongan
Bidan
18%
Klinik Apotek
45% 27%
Gambar 2.3. Grafik Sarana Pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak
Simongan Tahun 2021
TK
SD
5 9 PT
3500 3407
3000
2500 2378
2000
1500
1000 766
553
500
90 77
0
Total Rumah Sehat Tidak Sehat Total Rumah Sehat Tidak Sehat
Gambar 2.5 Grafik jumlah SAB per kelurahan yang ada di Wilayah kerja Puskesmas
Ngemplak Simongan Tahun 2021
4000
3500 3407
3000
2500 2303 2378
2000 1901
1500
1000
477 477
500
0
Total PDAM Sumur Total PDAM Sumur
Rumah Rumah
NGEMPLAK SIMONGAN BONGSARI
2. Data khusus:
a. Status kesehatan:
1) Data kematian Puskesmas Ngemplak Simongan Tahun 2018
0 - 4 th 5 - 9 th 15 - 19 th 35 - 39
2% 1% 2% th
20 - 24 th
2% 4%
4025- 44
- 29th
> 65 th th
6%
39% 2%
30 - 34
th
2% 49 th
45-
9%
50 - 54 th
6%
60 - 64 th
55 - 59 th
13%
15%
JAMKESMASKOT BAYAR
3205 762
10% 2%
BPJS
11518
35%
GRATIS
17274
53%
Gambar 2.9. Grafik Kepesertaan BPJS di Puskesmas Ngemplak Simongan Tahun 2018
11,750
11,250
10,750
10,250
9,750
9,250
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES
PESERT 10084 10308 10517 10526 10756 11316 11265 11500 11564 11677 11732 11833
A
3250
2750
2250
1750
1250
750
250
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Baru 527 174 436 189 306 187 200 217 584 346 518 503
Lama 2228 2511 2614 2523 2428 2059 2429 2508 2151 2327 2080 1888
Total 2755 2685 3050 2712 2734 2246 2629 2725 2735 2673 2598 2391
7774 7560
5) Data Perbandingan Capaian Indikator Keluarga Sehat Kelurahan Bongsari Tahun 2016
dan 2018
12 Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinveksi HIV 100 100 100
10) Hasil PIS-PK
Tabel 2.7. Persentase Indikator Keluarga Sehat Puskesmas ngemplak Simongan Tahun
2018
PIS-PK
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak: 2018
Pusk. 2018
2. Tingkat Pendidikan
Tabel 2.1.2 Tingkat Pendidikan Responden
N KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE (%)
O
1 Tidak Sekolah 2 2
2 Tamat SD 15 15
3 Tamat SMP 14 14
4 Tamat SMA 61 62
5 Tamat PT 7 7
TOTAL 100 100
Berdasarkan tabel 2.1.2 dapat diketahui dari 100 Responden, sebagian besar
responden dengan tingkat pendidikan lulusan SMA (61,6%) dan hanya ada 2
responden (2%) yang tidak sekolah.
3. Pekerjaan
Tabel 2.1.3 Kategori Pekerjaan Responden
N KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE
O (%)
1 Tidak Bekerja 4 4
2 PEGAWAI SWASTA 35 35
3 PNS/TNI/POLRI 1 1
4 WIRASWASTA/PEDAGANG 8 8
5 Pelajar 2 2
6 Ibu Rumah Tangga 49 50
TOTAL 100 100
1 Kurang Ramah 1 1
2 Ramah 98 99
1 Jelas 94 95
2 Kurang Jelas 3 3
3 Tidak Jelas 2 2
c. Penyuluhan Kesehatan
Tabel 2.1.6. Kebutuhan Masyarakat terkait Penyuluhan Kesehatan
No Kriteria Jumlah Responden Persentase
1. Membutuhkan 44 44
2 Sangat Membutuhkan 55 56
1 Kurang Membutuhkan 1 1
2 Membutuhkan 51 52
3 Sangat Membutuhkan 47 48
1 Tidak Membutuhkan 1 1
2 Membutuhkan 64 65
3 Sangat Membutuhkan 34 34
1 Kurang Membutuhkan 1 1
2 Membutuhkan 63 64
3 Sangat Membutuhkan 35 35
1 Membutuhkan 60 61
2 Sangat Membutuhkan 39 39
1 Membutuhkan 45 46
2 Sangat Membutuhkan 54 54
1 Kurang Membutuhkan 4 4
2 Membutuhkan 57 58
3 Sangat Membutuhkan 38 38
1 Kurang Membutuhkan 2 2
2 Membutuhkan 56 57
3 Sangat Membutuhkan 41 41
k. Intervensi PIS PK
Tabel 2.1.14. Kebutuhan Masyarakat terkait Intervensi PIS PK
No Kriteria Jumlah Responden Persentase
1 Kurang Membutuhkan 1 1
2 Membutuhkan 67 68
3 Sangat Membutuhkan 31 31
2. Tingkat Pendidikan
Tabel 2.2.2 Tingkat Pendidikan Responden
3. Pekerjaan
Tabel 2.2.3 Kategori Pekerjaan Responden
N KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE
O (%)
1 TIDAK BEKERJA 4 4
2 SWASTA 35 35,4
3 PNS/TNI/POLRI 1 1
4 WIRASWASTA/JASA/DAGANG 8 8,1
5 PELAJAR 2 2
6 IBU RUMAH TANGGA 49 49,5
TOTAL 99 100
Berdasarkan tabel 2.2.3, terlihat sebagian besar responden adalah ibu
rumah tangga yaitu sebanyak 49,5 %.
1. Kurang Membutuhkan 2 2
2. Membutuhkan 69 69,7
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.2.5, dapat diketahui sebagian besar Responden
(69,7%) menyatakan membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Sanitasi Rumah.
1. Kurang Membutuhkan 2 2
2. Membutuhkan 58 60,6
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.2.6, dapat diketahui sebagian besar Responden
(60,6%) menyatakan membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Sanitasi Depo Air
Minum.
1. Membutuhkan 68 68,7
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.2.7, dapat diketahui sebagian besar Responden
(68,7%) menyatakan membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Sanitasi Sekolah.
1. Kurang Membutuhkan 2 2
2. Membutuhkan 69 69,7
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.2.8 dapat diketahui sebagian besar Responden
(69,7%) menyatakan membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Sanitasi TTU.
1. Kurang Membutuhkan 1 1
2. Membutuhkan 63 63,6
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.2.9 dapat diketahui sebagian besar Responden
(63,6%) menyatakan membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Sanitasi TPP
1. Membutuhkan 53 53,5
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.2.10 dapat diketahui sebagian besar Responden
(53,5%) menyatakan membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Jentik Berkala
Rumah.
1. Membutuhkan 57 57,6
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.2.11 dapat diketahui sebagian besar Responden
(57,6%) menyatakan membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Jentik Berkala di
Sekolah
1. Membutuhkan 53 53,5
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.2.12, dapat diketahui sebagian besar Responden
(53,5%) menyatakan membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Sampel Jajanan
Anak Sekolah.
2. Membutuhkan 44 44,4
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.2.13, dapat diketahui sebagian besar Responden
(55,6%) menyatakan membutuhkan kegiatan Pemeriksaan Sampel Air Minum.
1. Membutuhkan 71 71,7
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.2.14. dapat diketahui sebagian besar Responden
(97%) menyatakan membutuhkan kegiatan Konsultasi Sanitasi
1. Membutuhkan 68 68,7
Jumlah 99 100
1. Tidak Ramah 1 1
2. Kurang Ramah 1 1
3 Ramah 97 98
Jumlah 99 100
Berdasarkan tabel 2.2.16 dapat diketahui sebagian besar Responden (98%)
menyatakan bahwa petugas kesehatan lingkungan ramah
4. Pekerjaan
Tabel 2.3.4. Kategori Pekerjaan Responden
N KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE
O (%)
1 Tidak Bekerja 4 4,0
2 PNS/TNI/POLRI 1 1,0
3 Swasta 35 35,4
4 Wiraswasta/ Jasa/ 8 8,2
Dagang
5 Ibu Rumah Tangga 49 49,5
6 Pelajar 2 2,0
TOTAL 99 100
5. Keramahan Petugas
Tabel 2.3.5. Kategori Keramahan Petugas
N KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE (%)
O
1 Kurang Ramah 1 1,0
2 Ramah 94 94,9
3 Sangat Ramah 4 4,0
TOTAL 99 100
IV. Survey Kebutuhan Dan Harapan Masyarakat Terhadap Program UKM KIA
A. Data Masyarakat (Responden)
1. Berdasarkan Usia
Tabel 2.4.1. Kategori Usia Responden
NO USIA/ TAHUN Frekuensi Persentase (%)
1 < 20 1 1,1
2 20 – 35 64 73,6
3 > 35 22 25,3
Jumlah 87 100
2. Tingkat Pendidikan
Tabel 2.4.2. Tingkat Pendidikan Responden
NO KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE (%)
1 SMP 16 18,4
2 SMA 58 66,7
3 D3/S1 13 14,9
3. Pekerjaan
Tabel 2.4.3. Kategori Pekerjaan Responden
NO KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE
(%)
1 Tidak Bekerja 51 58,6
2 Wiraswasta 7 8,0
3 Karyawan Swasta 29 33,3
Jumlah 87 100
1. Tidak perlu 0 0
2 Kurang Perlu 0 0
3 Perlu 11 12,6
Jumlah 87 100
1 Tidak perlu 0 0
3 Perlu 10 11,5
Jumlah 87 100
1 Tidak perlu 0 0
2 Kurang Perlu 0 0
3 Perlu 12 13,8
Jumlah 87 100
1 Tidak perlu 0 0
2 Kurang Perlu 0 0
3 Perlu 10 11,5
Jumlah 87 100
1 Tidak perlu 0 0
2 Kurang Perlu 0 0
3 Perlu 9 10,3
Jumlah 87 100
1 Tidak perlu 0 0
2 Kurang Perlu 0 0
3 Perlu 8 9,2
Jumlah 87 100
Berdasarkan tabel 2.5.3 dapat diketahui dari 100 Responden, sebagian besar
responden dengan tingkat pendidikan lulusan SMA ( 66.7%) dan hanya ada 2
responden ( 6,7%) yang tamat Sekolah Dasar
4. Pekerjaan
Tabel 2.5.4. Kategori Pekerjaan Responden
Frekuensi :Persent Jumlah Persen Komulatif persen
Ibu Rumah Tangga 16 53,3 53,3 53,3
Karyawan Swasta 12 40.0 40.0 933
Wirausaha/Jasa/ 1 3.3 3.3 3.3
dagang
PNS/Polri/ TNI 1 3.3 3.3 3.3
Total 30 100.0 100.0 100.0
g. Pemberian Vitamin A
Tabel 2.5.11 Kebutuhan Masyarakat terkait Penyuluhan dan Konsultasi Gizi
Frekuensi Persen Jumlah Total Persent
Persent
Butuh 14 46.7 46.7 46.7
Sangat butuh 16 53.3 53.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
h. Operasi Timbang
2. Jenis Kelamin
Tabel 2.6.2. Kategori Jenis Kelamin Responden
N KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE
O (%)
1 Laki -Laki 11 37
2 Perempuan 19 63
TOTAL 30 100
1 Tidak perlu 0 0
2 Kurang Perlu 0 0
3 Perlu 22 73
4 Sangat Perlu 8 27
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 2.6.3, dapat diketahui bahwa lebih dari setengah dari
jumlah Responden (73%) menyatakan perlu kegiatan Kunjungan Rumah
untuk melakukan Perawatan Kesehatan Masyarakat dan 27 % menyatakan
sangat perlu. Dan tidak ada responden yang menyatakan tidak perlu terhadap
kegiatan tersebut.
1 Butuh 26 87
2 Sangat Butuh 4 13
Jumlah 30 100
2. Posbindu PTM
Tabel 2.7.2 Kebutuhan Masyarakat terkait Kegiatan Posbindu PTM
No Kriteria Jumlah Responden Persentase
1 Butuh 27 90
2 Sangat Butuh 3 10
Jumlah 30 100
1 Butuh 13 43
2 Sangat Butuh 17 57
Jumlah 30 100
1 Butuh 12 40
2 Sangat Butuh 18 60
Jumlah 30 100
1. Berdasarkan Usia
1. Dokter Kecil
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 26 65
4. Sangat Membutuhkan 14 35
Jumlah 40 100
2. Penjaringan
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 26 65
4. Sangat Membutuhkan 14 35
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 31 77,5
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 30 75
4. Sangat Membutuhkan 10 25
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 27 67,5
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 22 55
4. Sangat Membutuhkan 18 45
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 24 60
4. Sangat Membutuhkan 16 40
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 24 60
4. Sangat Membutuhkan 16 40
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 26 65
4. Sangat Membutuhkan 14 35
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 24 60
4. Sangat Membutuhkan 16 40
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 27 67,5
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 29 72,5
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 29 72,5
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 27 67,5
Jumlah 40 100
1. Tidak Membutuhkan 0 0
2. Kurang Membutuhkan 0 0
3. Membutuhkan 30 75
4. Sangat Membutuhkan 10 25
Jumlah 40 100
2. Jenis Kelamin
Tabel 2.9.2 Kategori Jenis Kelamin Responden
NO KATEGORI FREKUENSI PRESENTASE (%)
1 Laki-laki 13 36,1
2 Perempuan 23 63,9
Jumlah 36 100
4. Pekerjaan
Tabel 2.9.4. Kategori Pekerjaan Responden
NO KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE
(%)
1 Tidak bekerja 3 8,.3
2 Ibu Rumah Tangga 6 16,7
3 Karyawan Swasta 21 58,3
4 Wiraswasta / Pedagang 1 2,8
5 Buruh / Jasa 2 5,6
6 Pelajar 3 8,3
TOTAL 36 100
3 Perlu 21 58,3
Jumlah 36 100
2 Kurang Perlu 0 0
3 Perlu 23 63,9
Jumlah 36 100
1 Tidak perlu 0 0
2 Kurang Perlu 0 0
3 Perlu 24 66,7
Jumlah 36 100
Berdasarkan tabel 2.9.7 dapat diketahui tidak ada responden yang menyatakan
tidak perlu terhadap sosialisasi pemanfaatan toga dan akupresur, melainkan
sebagian besar menyatakan perlu dilakukan sosialisasi pemanfaatan toga dan
akupresur (66,7%) dan sangat perlu sebanyak 12%
3 Perlu 23 63,9
3 Perlu 21 58,3
Jumlah 36 100
XII. Survey Kebutuhan Dan Harapan Masyarakat Terhadap Pelayanan Ruang Gigi dan
Mulut
1. Berdasarkan Kesesuaian Persyaratan Pelayanan Dengan Jenis Pelayanan
Tabel 2.12.1 Kesesuaian Persyaratan Pelayanan Dengan Jenis Pelayanan
KRITERIA Frekuensi Persentase
Tidak sesuai 0 0
XIII. Survey Kebutuhan Dan Harapan Masyarakat Terhadap Pelayanan Ruang Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA)
1. Berdasarkan Kesesuaian Persyaratan Pelayanan Dengan Jenis Pelayanan
Tabel 2.13.1 Kesesuaian Persyaratan Pelayanan Dengan Jenis Pelayanan
Berdasarkan tabel 2.14.7 dapat diketahui ada 52,7% responden yang menyatakan
petugas sangat sopan dan ramah dalam pelayanan.
8. Berdasarkan Kualitas Sarana Dan Prasarana
Tabel 2.14.8 Perilaku Kualitas Sarana Dan Prasarana
KRITERIA Frekuensi Persentase
Buruk 0 0
Cukup 7 9,5
Baik 36 48,6
Sangat baik 31 41,9
Jumlah 74 100
Berdasarkan tabel 2.14.8 dapat diketahui ada 48,6% responden yang menyatakan
kualitas sarana dan prasarana baik.
9. Berdasarkan Penanganan Pengaduan Pengguna Layanan
Tabel 2.14.9 Penanganan Pengaduan Pengguna Layanan
KRITERIA Frekuensi Persentase
Tidak ada 2 3,0
Ada tetapi tidak
berfungsi 2 3,0
Berfungsi
kurang
maksimal 19 28,4
Dikelola
dengan baik 44 65,7
Jumlah 2 3,0
Berdasarkan tabel 2.14.9 dapat diketahui ada 65,7% responden yang menyatakan
penanganan pegaduan pengguna layanan dikelola dengan baik.
Tidak kompeten 0 0
Kurang kompeten 0 0
Kompeten 48 61,5
Sangat kompeten 30 38,5
Jumlah 78 100
Tabel 2.12.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan indikatorKinerja dan Program Tahun 2019
INDIKATOR PIS-
NO PERMASALAHAN SPM
KINERJA PK
1. Masih rendahnya angka penemuan kasus TB BTA (+)/CDR yang ditemukan pada
tahun 2017 sebanyak 27% sedangkan targetnya adalah 76%, angka kesembuhan TB
paru (46%) sedangkan target 90%. Masalah ini disebabkan karena : Kurang
penghargaan untuk kader kesehatan, Kurang minat masyarakat untuk menjadi kader
TBC, Jumlah kader TBC terbatas, Kurang terjaringnya pasien baru TBC, Penyaluran
dana BOK terlambat dan sering tidak sesuai yang diajukan, Banyaknya program yang
ada di puskesmas sedangkan anggaran terbatas, Kegiatan program TBC terlambat dan
tidak sesuai dengan jadwal, Kompetensi dan penguasaan IT belum optimal, Pencatatan
dan pelaporan tidak lengkap, Monitoring pengobatan TBC kurang baik, Pengobatan tidak
lengkap, Keterbatasan lahan untuk perluasan ruangan di puskesmas, Keterbatasan
ruangan di puskesmas, Belum adanya ruangan khusus untuk pelayanan program TBC,
Pelayanan pasien TBC masih bersama pasien lainnya, Pengetahuan masyarakat
tentang TBC masih rendah, PHBS rendah, Pencahayaan dan ventilasi rumah kurang
baik, Etika batuk rendah, Meludah sembarangan, Merokok, Kurang koordinasi dengan
program yang lain (lintas program), Tidak ada kolaborasi program, Penemuan kasus
3. Masih Rendahnya Bayi yang diberi ASI ekslusif selama 6 bulan (77,3%). Masalah ini
disebabkan karena Kurang minat masyarakat untuk menjadi kader kesehatan, Jumlah
kader terbatas, Edukasi ASI ekslusif tidak optimal, Kelas ibu hamil kuranf optimal, Kelas
ibu hamil kurang optimal, Edukasi di posyandu terkait ASI Ekslusif rendah, Penyaluran
dana BOK terlambat dan sering tidak sesuai yang diajukan, Banyaknya program yang
ada di puskesmas sedangkan anggaran terbatas, Kegiatan program edukasi ASI
ekslusif di masyarakat terlambat dan tidak sesuai dengan jadwal, Kompetensi dan
penguasaan IT belum optimal, Pencatatan dan pelaporan tidak lengkap, Program ASI
No. Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Ket
1 Penemuan dan Kurang penghargaan untuk kader Memfasilitasi kegiatan Memfasilitasi kegiatan refreshing
penanganan pasien kesehatan refreshing kader kader
baru TB BTA (34%) Kurang minat masyarakat untuk Perekrutan kader baru Dilakukan penyuluhan,
menjadi kader TBC Pengusulan dana agar sesuai pembuatan poster dan leaflet
Jumlah kader TBC terbatas dengan RPK Puskesmas Meningkatkan koordinasi dengan
Penyaluran dana BOK terlambat melalui pelatihan komputer pertemuan tingkat RT, RW,
dan sering tidak sesuai yang Mengajukan usulan relokasi Kelurahan dan Kecamatan
Banyaknya program yang ada di Dilakukan penyuluhan, Dapat Sikat Gigi dan Odol Gratis
pembuatan poster dan leaflet (Si Tupai Gigis)
puskesmas sedangkan anggaran
Meningkatkan koordinasi Pasien Tuberkulosis Positif
terbatas
dengan lintas program Mendapat Makanan / PMT Gratis
Kegiatan program TBC terlambat
Menjadwalkan pertemuan lintas (Si Tupai Menari)
dan tidak sesuai dengan jadwal
program Masyarakat Risiko Tuberkulosis
Kompetensi dan penguasaan IT
Menyelenggarakan pelatihan Positif Mendapat Sikat Gigi dan
belum optimal
untuk PMO Odol Gratis (Masriko Tupai
Pencatatan dan pelaporan tidak
Penataan kembali SDM di
lengkap Puskesmas Gigis)
Monitoring pengobatan TBC Melakukan integrasi dengan
kurang baik pertemuan tingkat RT, RW,
Pengobatan tidak lengkap Kelurahan dan Kecamatan
Keterbatasan lahan untuk Meningkatkan komunikasi dan
perluasan ruangan di puskesmas koordinasi antar petugas
2 Penderita hipertensi Kurang penghargaan untuk kader Memfasilitasi kegiatan Penyuluhan tentang hipertensi
berobat teratur kesehatan refreshing kader ditingkatkan
(14,5%) Kurang minat masyarakat untuk Perekrutan kader baru Refreshing kader
menjadi kader kesehatan Pengusulan dana agar sesuai Pengadaan media promkes
Jumlah kader kesehatan terbatas dengan RPK Puskesmas Koordinasi lintas sektor
Penyaluran dana BOK terlambat melalui pelatihan komputer pemantauan status kesehatan
dan sering tidak sesuai yang Mengajukan usulan relokasi (Bu Kasi Paten)
Rencana usulan kegiatan tahun 2022 Puskesmas Ngemplak Simongan dapat dilihat pada
lampiran 2.
Untuk mengakomodir kebutuhan dan harapan masyarakat tentang
1. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat lebih sabar, ramah dan senyum
2. Kebersihan puskesmas ditingkatkan
3. Puskesmas diperluas
4. Kerja bakti bersama
5. Penyuluhan Kesehatan
6. Pelayanan Ibu dan Anak di pisah
Rencana kami adalah sebagai berikut :
1. Melakukan evaluasi bulanan tentang kritik dan saran dari pengunjung puskesmas atau
masyarakat berkaitan dengan sikap petugas
2. Dilakukan monitoring kebersihan setiap hari oleh penanggung jawab kebersihan
puskesmas
3. Untuk perluasan Puskesmas mengusulkan ke Dinas Kesehatan untuk menyetujui
realokasi Puskesmas agar minimal kebutuhan ruangan sesuai dengan Permenkes 75
tahun 2014
4. Melakukan kerja bakti di puskesmas minimal 1 bulan sekali
5. Melakukan Penyuluhan Rawat Jalan Interaktif Mudah dan Tepat (Penyu Raja Imut)
EVALUASI
Rencana Usulan Kegiatan ini disusun sebagai bahan bagi Dinas Kesehatan Kota
Semarang untuk menyusun rencana kerja (renja) tahun 2022
Rencana Usulan Kegiatan ini menjadi dasar untuk penyusunan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK), pada tahun mendatang. Setelah ada penetapan DPA dari
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Dan disamping itu juga diharapkan setelah terbentuk RUK, maka harapannya
RUK ini akan dilaksanakan secara optimal oleh seluruh karyawan Puskesmas Ngemplak
Simongan yang didukung oleh lintas sektor terkait dan Dinas Kesehatan serta seluruh
lapisan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan sehingga dapat
memberikan pelayanan yang optimal juga kepada masyarakat dengan memperbaiki
kekurangan – kekurangan yang ada di Tahun 2019.
Demikian dengan mengharap pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa kami dapat
menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memberikan kemanfaatan
bagi umat manusia.