Jawab Kasus
Jawab Kasus
1. a. Masalah pokok dari deskripsi kasus di atas adalah Korupsi Pengadaan Alat Kesehatan (Alkes)
Flu Burung di Kemenkes yang dilakukan oleh Fredy Lumban Tobing selaku Dirut CPC pada tahun
2007.
b. Faktor yang mendukung Fredy melakukan hal tersebut adalah karena Fredy ingin
memenangkan tender proyek pengadaan Alkes Flu Burung . Terjadi benturan kepentingan
dalam pengadaan alat kesehatan tersebut, sehingga hal ini di sebut sebagai sebuah pelanggaran
dan menggiring kepada terjadinya tindak pidana korupsi.
c. aktor Utama dalam kasus tersebut adalah Fredy Lumban Tobing selaku Dirut CPC yang
berperan sebagai pelaku kecurangan dalam memenangkan proyek. Beliau dibantu oleh Ratna
Dewi Umar selaku mantan Direktur Bina Pelayanan Medik Dasar Direktorat Jenderal Bina
Pelayanan Medik Departemen Kesehatan yang berperan sebagai pemulus urusan
sehingga Fredy memenangkan proyek tersebut.
d. aktor pendukung dalam kasus tersebut adalah
Farid Wadjdi Husain selaku Komisaris Utama Bio Farma yang ditunjuk menjadi saksi.
Wuwuh Utami Ningtyas selaku Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Paru dr M Gunawan
Partowidigdo yang juga ditunjuk menjadi saksi, kemudian Titi Aryati Soenardi, Thomas
Patria, dan Bulan Rachmadi, ketiganya adalah pensiunan PNS di Kemenkes yang juga
diminta untuk menjadi saksi dalam kasus tersebut.
2. a. Adapun nilai-nilai dasar PNS yang dilanggar oleh Fredy Lumban Tobing selaku aktor
utama adalah:
Nilai Akuntabilitas, secara spesifiknya yaitu melanggar nilai kejujuran, dimana Fredy
Lumban Tobing tidak bersikap jujur dengan melakukan kecurangan untuk memenangkan
proyek tersebut. Kemudian nilai amanah dan kepercayaan, yaitu ketika Fredy Lumban
Tobing di amanahkan Kemenkes untuk mengakomodir proyek pengadaan alat
kesehatan tersebut, beliau malah berbuat curang dan mengkhianati kepercayaan
kemenkes. Beliau juga melanggar nilai transparan, dimana Fredy Lumban Tobing
dengan sengaja menggelapkan dana pengadaan alat kesehatan tersebut dan ikut
mengatur spesifikasi alat kesehatan agar kualitasnya lebih rendah dari
kesepakatan untuk menekan pengeluaran dana, sehingga saldo dananya bisa
dinikmati bersama pihak-pihak yang terlibat.Nilai-nilai yang dijabarkan tadi juga
di lakukan oleh Ratna Dewi Umar.
b. seharusnya para aktor tersebut menjunjung tinggi peran dan kedudukannya sebagai
Aparatur Sipil Negara, yaitu dengan cara membebaskan diri dari pengaruh negatif yang
mengarah ke perbuatan melanggar hukum. Mereka seharusnya memberikan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas, bukan malah mereka lebih mengutamakan kepentingan
pribadi daripada kepentingan rakyat.
c. karena para aktor tidak menerapkan nilai-nilai dasar PNS dan peran serta
kedudukannya sebagai Aparatur Sipil Negara, maka mereka menjadi seperti orang yang
tidak punya pedoman dan tidak berakhlak. Sehingga etika moral mereka seakan habis
terkuras, yang ada hanyalah kebiadaban yang mereka gunakan sebagai senjata untuk
meghancurkan negara, menyengsarakan rakyat dan memperkaya diri mereka sendiri.
d. Perbuatan para aktor tersebut memberikan dampak yang sangat merugikan bagi
negara khususnya di bidang kesehatan, dimana akan mengakibatkan ketersediaan
fasilitas pelayanan kesehatan yang terbatas dan tidak merata sehingga kualitas
pelayanan kesehatan menjadi menurun.
a.adapun konsekuensi penerapan dari alternatif gagasan adalah negara bisa menghasilkan
pegawai yang memiliki nilai-nilai dasar PNS sehingga bisa menjadi bekal ketika mereka
memangku jabatan nanti. Namun disisi lain, gagasan tersebut pasti akan menimbulkan pro dan
kontra,