Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL ILMIAH

AKUNTABILITAS KINERJA PELAYANAN PUBLIK DALAM PEMBUATAN E-KTP PADA


DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DI ACEH BARAT

DI SUSUN OLEH:
YOLA DARA PHONNA
NIM 2105905010018

PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dinas kependudukan dan pencatatan sipil


kabupaten aceh barat tahun 2013 dilaksanakan berdasarkan instansi pemerintah dan peraturan
menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 53 tahun 2014
tentang pedoman penyusunan kinerja dan pelapor akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
hal ini merupakan bagian dari implementasi sistem akuntabilitas kinerja pelayanan publik
guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di
indonesia.

Akuntabilitas merupakan syarat terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang baik,


demokratis dan amanah (good governance). Konsep Good governance atau tata
kepemerintahan yang baik merupakan salah satu upaya guna menciptakan keteraturan dan
kesinambungan dalam sistem tata pemerintahan. Konsep ini, menjadi salah satu acuan dalam
upaya peningkatan kualitas di beberapa aspek kepemerintahan. Suatu sistem tata
kepemerintahan yang baik tidak hanya mengacu pada perbaikan yang nampak seperti sarana
dan prasarana. Namun, pengelolaan sistem pemerintahan perlu diarahkan dari Bad
governance menjadi Good governance.

Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik,pada pasal 1 ayat (1) dijelaskan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Berdasarkan hal tersebut sudah seharusnya aparatur
pemerintah lebih mementingkan kepentingan masyarakat dibandingkan kepentingan individu
ataupun kelompok tertentu.

Dalam kaitan ini, harapan masyarakat terhadap akuntabilitas pelayanan publik berperan
penting dalam keberhasilan pembuatan E-KTP yang diberikan oleh Pemerintah melalui Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil yang mengeksekusi program yang dikelola. Berdasarkan
hasil observasi disimpulkan bahwa masih ada pelayanan yang belum optimal, dan tidak
adanya ketepatan waktu dalam pelayanan E-KTP dan masih ada kendala seperti, jaringan
komunikasi data yang seringkali tidak stabil dalam proses penyiapan E-KTP yang melewati
batas ketentuan serta kemampuan birokrasi dalam menyampaikan pelayanan, prosedur dan
persyaratan, serta standarisasi waktu dalam pembuatan E-KTP terkesan lambat.

Akuntabilitas kinerja pelayanan publik dalam pembuatan E-KTP pada Dinas


Kependudukan dan Pencatatan Sipil Aceh barat dinilai belum dapat berjalan dengan baik.
Akuntabilitas memiliki peran untuk melihat tingkat kesesuaian dan tolak ukur kinerja dalam
peyelenggaraan pelayanan publik. Sebagaimana dengan pelayanan pembuatan E-KTP yang
diselenggarakan oleh Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil aceh barat pada saat ini
masih ditemui beberapa permasalahan dan keluhan yang diajukan oleh masyarakat yang
berhubungan dengan rendahnya akuntabilitas kinerja pelayanan pembuatan E-KTP yang
dinilai belum akuntabel dan menghambat proses pelayanan administrasi kependudukan bagi
masyarakat Aceh barat.

Hal ini ditunjukan dengan adanya keluhan dari masyarakat mengenai pelaksanaan sistem
dan prosedur pelayanan yang kurang efektif, berbelit-belit, dan lamban serta tidak tersedianya
blanko untuk pencetakan E-KTP.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana akuntabilitas kinerja dalam pelayanan e-KTP di
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Aceh Barat ?

I.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan akuntabilitas kinerja
pelayanan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Aceh Barat.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian terdahulu

1. Hasil penelitian Eva syarah (2017) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
akuntabilitas pelayanan publik (pelayanan E-KTP) di Kantor Kecamatan Ciparay
Kabupaten Bandung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa akuntabilitas pelayanan
publik (pelayanan E-KTP) di Kantor Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung belum
sepenuhnya terlaksana dengan baik, karena masih ada beberapa hal yang perlu
dilakukan pembenahan yaitu dalam hal kejelasan persyaratan dan biaya, kepastian
waktu, kelengkapan sarana dan prasarana, kedisiplinan, keramahan dan kesopanan,
serta kenyamanan yang masih menjadi permasalahan dalam proses pelayanan publik.

Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada teori yang digunakan, teori yang
digunakan oleh Eva Syarah adalah teori prinsip-prinsip pelayanan publik menurut
Mahmudi sedangkan peneliti menggunakan teori akuntabilitas pelayanan menurut
Hopwood. Persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Eva Syarah dengan
peneliti terletak pada permasalahan, pendeketan dan metode yang digunakan, yaitu
permasalahan yang memfokuskan pada akuntabilitas pelayanan KTP-el dan
menggunakan pendekatan kualitatif serta metode deskriptif.

2. Hasil Penelitian (Nurul Mukhilda 2013):Penelitian ini bertujuan untuk untuk


mendeskripsikan Akuntabilitas penyelenggaraan pelayanan IMB di Kota Makassar.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah Kota Makassar belum akuntabel
dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa yang berdasarkan pada acuan
pelayanan, solusi pelayanan dan prioritas pemenuhan kepentingan pengguna jasa
dalam memperoleh pelayanan.

Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada permasalahan penelitian yang dilakukan
oleh Nurul Mulkhida yang memfokuskan permasalahan pada akuntabilitas
pelayananpada penyelenggara izin mendirikan bangunan di Kota Makassar,
sedangkan dalam penelitian ini memfokuskan permasalahan pada akuntabilitas
pelayanan KTP-el di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung.
Perbedaan lainnya terletak pada teori yang digunakan untuk mengukur akuntabilitas
pelayanan, peneliti menggunakan teori akuntabilitas pelayanan menurut Hopwood
sedangkan Nurul Mulkhida menggunakan teori kinerja menurut Dwiyanto.

Persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Nurul Mulkhida dengan peneliti
terletak pada pendeketan dan metode yang digunakan, yaitu menggunakan pendekatan
kualitatif dan metode deskriptif.

3. Hasil Penelitian (Roni Prandara 2020):Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa


akuntabilitas pengelolaan alokasi dana desa dan peningkatan pendapatan finansial
masyarakat menurut ekonomi islam. Hasil penelitian ini pelaksanaan alokasi dana
desa belum dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat sehingga belum dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dalam akuntabilitas
alokasi dana desa masih dikatakan minim karena belum adanya transparansi kepada
masyarakat.

Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada permasalahan penelitian yang dilakukan
oleh Roni Prandara yang memfokuskan permasalahan pada akuntabilitas pengelolaan
alokasi dana desa terhadap kesejahteraan finansial masyarakat, sedangkan dalam
penelitian ini memfokuskan permasalahan pada akuntabilitas pelayanan KTP-el di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung.

Persaman antara penelitian yang dilakukan oleh Roni Prandara dengan peneliti
terletak pada pendeketan dan metode yang digunakan, yaitu menggunakan pendekatan
kualitatif dan metode deskriptif.

4. Prof.Dr.ir.H.Ginadjar kartasasmita(2016) dimana buku ini berjudul mengukur


kinerja pelayanan dan kepuasan konsumen.Yang mana penelitian ini untuuk
mengetahui kinerja pelayanan publik dsn untuk melihat kepuasan konsumen dalam
upaya memperbaiki strategi pelayanannya
2.2 Kerangka Berpikir
Akuntabilitas pelayanan publik menjadi menarik untuk diteliti karena terjadinya
berbagai fenomena yang mencerminkan perbedaan antara akuntabilitas yang ditampilkan
aparatur dan lembaga dengan ekspetasi yang diharapkan oleh masyarakat. Pada saat ini aparat
birokrasi masih memberikan citra yang buruk bagi masyarakat dan masyarakat masih menilai
bahwa akuntabilitas pelayanan publik masih belum sesuai dengan seharusnya. Hal tersebut
dikarenakan tugas aparat birokrasi sebagi abdi negara juga memiliki tugas untuk melayani
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Untuk mengukur akuntabilitas pelayanan publik peneliti menggunakan dimensi


akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik menurut Hopwood
dalam Mahmudi (2013:9), yaitu: Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran, Akuntabilitas
Manajerial, Akuntabilitas Program, Akuntabilitas Kebijakan dan Akuntabilitas Finansial.
Sedangkan menurut Tjokroamidjojo (2001:45) menyebutkan bahwa dimensi akuntabilitas ada
empat, yaitu: Akuntabilitas Politik, Akuntabilitas Keuangan, Akuntabilitas Hukum dan
Akuntabilitas Ekonomi.

Berdasarkan perbandingan kedua teori diatas, peneliti menggunakan teori


akuntabilitas pelayanan yang dikemukakan oleh Hopwood. Peneliti menggunakan teori
tersebut sebagai acuan untuk mempermudah proses penelitian dan observasi, karena sesuai
dengan permasalahan yang ada di lapangan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Aceh Barat.
penelitian ini difokuskan pada rumusan masalah dalam penelitian ini. Dimana data-data
penelitiannya dikumpulkan di lapangan dengan melakukan wawancara secara langsung,
yakni dengan melakukan tanya jawab langsung kepada setiap informan yang telah
ditentukan. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

Dalam hal ini untuk memberikan gambaran tentang Akuntabilitas Kinerja Pelayanan
e-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Aceh Barat dengan tujuan untuk
mengumpulkan sejumlah data dan informasi dengan cara wawancara kepada responden
yang bersangkutan.

3.2 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian merupakan tempat atau wilayah dimana penelitianakan dilakukan.
Adapun tempat penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu pada kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Aceh Barat . Pemilihan lokasi ini didasari pada fakta
bahwa organisasi tersebut merupakan tempat penyedia layanan dan penerbitan data
kependudukan yang dibutuhkan oleh seluruh masyarakat khususnya di Kabupaten Aceh
Barat Salah satu jenis layananya adalah penerbitan e-KTP.

3.3 Teknik Analisa data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini memuat aspek yaitu :
1. Analisis sebelum di lapangan dengan melakukan analisis data hasil studi
pendahuluan yang digunakan dalam penentuan fokus penelitian yang berkaitan
dengan Akuntabilitas Dalam Pelayanan e-KTP di dinas kependudukan dan pencatatn
sipil Aceh Barat.
2. Analisis selama di lapangan dengan menggunakan model Miles and Huberman
(Sugiyono, 2012) bahwa terdapat beberapa komponen analisis dalam penelitian yaitu,
pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya
analisis dilakukan dengan memadukan cara interaktif terhadap komponen tersebut
sebagaimana yang diuraikan di bawah ini:
a) Pengumpulan data yaitu peneliti melakukan data hasil studi pendahuluan sebelum ke
lapangan dan menganalisis data tersebut untuk keperluan penentuan fokus penelitian
dan pengumpulan data setelah di lapanagan. Banyaknya data yang terkumpul atau
diperoleh di lapangan tentunya dianalisis untuk merangkum dan memilih hal-hal
pokok yang dianggap relevan melalui reduksi data.
b) Reduksi data yaitu data yang terkumpul atau diperoleh di lapangan tentunya di
analisis untuk merangkum dan memilih hal-hal pokok yang dianggap penting dalam
melakukan pengumpulan data selanjutnya.
c) Penyajian data yaitu setelah data direduksi, peneliti menyajikan teks bersifat naratif
atau dalam bentuk tabel dan grafik jika diperlukan agar mudah dipahami.
d) Penarikan kesimpulan yaitu data yang telah disajikan di jadikan dasar untuk
melahirkan kesimpulan awal. Kesimpulan tersebut masih bersifat sementara dan akan
berubah jika pengumpulan data selanjutnya ditemukan informasi baru dan
terverifikasi maka kesimpulan sebelumnya dilakukan penyempurnaan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling startegis dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memperoleh data yang memenuhi standar
data yang telah ditetapkan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
melakukan wawancara secara langsung, yakni dengan melakukan tanya jawab langsung
kepada setiap informan yang telah ditentukan. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif dengan
pendekatan deskriptif.
DAFTAR PUSTAKA

Prof.Dr.Ir.H.Ginandjar kartasasmita 2016,Mengukur kinerja pelayanan dan kepuasan


konsumen
Prof.Amir imbaruddin,MDA,Ph.D 2019, Birokrasi kinerja pelayanan dan kepuasan
konsumen.
Ahmad mustanir,S.I.P.,M.Si 2019 pelayanan publik
Hayat 2017 manajemen pelayanan publik
Agus Dwiyanto 2017 mewujudkan good governance melalui pelayanan publik
Jat Jat Wirijadinata Jurnal Wacana Kinerja: Kajian Praktis-Akademis Kinerja dan
Administrasi Pelayanan Publik 10 (4), 59-70, 2020
Standar Pelayanan Publik Dalam Merealisasikan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Hermita Sari
Fadian Nur Aziz, Sinta Bela Rahmadani Prosiding Simposium Nasional''Tantangan
Penyelenggaraan Pemerintahan di Era Revolusi Indusri 4. O", 764-787, 2020
Akuntabilitas Dispendukcapil Dalam Meningkatkan Pelayanan E-Ktp Di Kota Malang
Erna Sri Madundang
GOVERNANCE 5 (1), 2013.Akuntabilitas Kinerja Pegawai Kecamatan Dalam Pelaksanaan
pelayanan Publik

Anda mungkin juga menyukai