Tugas Uts Yola
Tugas Uts Yola
DI SUSUN OLEH:
YOLA DARA PHONNA
NIM 2105905010018
Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik,pada pasal 1 ayat (1) dijelaskan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Berdasarkan hal tersebut sudah seharusnya aparatur
pemerintah lebih mementingkan kepentingan masyarakat dibandingkan kepentingan individu
ataupun kelompok tertentu.
Dalam kaitan ini, harapan masyarakat terhadap akuntabilitas pelayanan publik berperan
penting dalam keberhasilan pembuatan E-KTP yang diberikan oleh Pemerintah melalui Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil yang mengeksekusi program yang dikelola. Berdasarkan
hasil observasi disimpulkan bahwa masih ada pelayanan yang belum optimal, dan tidak
adanya ketepatan waktu dalam pelayanan E-KTP dan masih ada kendala seperti, jaringan
komunikasi data yang seringkali tidak stabil dalam proses penyiapan E-KTP yang melewati
batas ketentuan serta kemampuan birokrasi dalam menyampaikan pelayanan, prosedur dan
persyaratan, serta standarisasi waktu dalam pembuatan E-KTP terkesan lambat.
Hal ini ditunjukan dengan adanya keluhan dari masyarakat mengenai pelaksanaan sistem
dan prosedur pelayanan yang kurang efektif, berbelit-belit, dan lamban serta tidak tersedianya
blanko untuk pencetakan E-KTP.
I.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan akuntabilitas kinerja
pelayanan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Aceh Barat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Hasil penelitian Eva syarah (2017) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
akuntabilitas pelayanan publik (pelayanan E-KTP) di Kantor Kecamatan Ciparay
Kabupaten Bandung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa akuntabilitas pelayanan
publik (pelayanan E-KTP) di Kantor Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung belum
sepenuhnya terlaksana dengan baik, karena masih ada beberapa hal yang perlu
dilakukan pembenahan yaitu dalam hal kejelasan persyaratan dan biaya, kepastian
waktu, kelengkapan sarana dan prasarana, kedisiplinan, keramahan dan kesopanan,
serta kenyamanan yang masih menjadi permasalahan dalam proses pelayanan publik.
Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada teori yang digunakan, teori yang
digunakan oleh Eva Syarah adalah teori prinsip-prinsip pelayanan publik menurut
Mahmudi sedangkan peneliti menggunakan teori akuntabilitas pelayanan menurut
Hopwood. Persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Eva Syarah dengan
peneliti terletak pada permasalahan, pendeketan dan metode yang digunakan, yaitu
permasalahan yang memfokuskan pada akuntabilitas pelayanan KTP-el dan
menggunakan pendekatan kualitatif serta metode deskriptif.
Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada permasalahan penelitian yang dilakukan
oleh Nurul Mulkhida yang memfokuskan permasalahan pada akuntabilitas
pelayananpada penyelenggara izin mendirikan bangunan di Kota Makassar,
sedangkan dalam penelitian ini memfokuskan permasalahan pada akuntabilitas
pelayanan KTP-el di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung.
Perbedaan lainnya terletak pada teori yang digunakan untuk mengukur akuntabilitas
pelayanan, peneliti menggunakan teori akuntabilitas pelayanan menurut Hopwood
sedangkan Nurul Mulkhida menggunakan teori kinerja menurut Dwiyanto.
Persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Nurul Mulkhida dengan peneliti
terletak pada pendeketan dan metode yang digunakan, yaitu menggunakan pendekatan
kualitatif dan metode deskriptif.
Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada permasalahan penelitian yang dilakukan
oleh Roni Prandara yang memfokuskan permasalahan pada akuntabilitas pengelolaan
alokasi dana desa terhadap kesejahteraan finansial masyarakat, sedangkan dalam
penelitian ini memfokuskan permasalahan pada akuntabilitas pelayanan KTP-el di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung.
Persaman antara penelitian yang dilakukan oleh Roni Prandara dengan peneliti
terletak pada pendeketan dan metode yang digunakan, yaitu menggunakan pendekatan
kualitatif dan metode deskriptif.
Dalam hal ini untuk memberikan gambaran tentang Akuntabilitas Kinerja Pelayanan
e-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Aceh Barat dengan tujuan untuk
mengumpulkan sejumlah data dan informasi dengan cara wawancara kepada responden
yang bersangkutan.