Anda di halaman 1dari 12

PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN

ILMU & DASAR PEMBANGUNAN NASIONAL

Dosen Pengampuh
Samwil, S.Pd.I.,MA

Nama : MARA MAULIYA


NIM : 2305906010029
MK ( Mata Kuliah ) : Pancasila

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah Peran Mahasiswa Dalam Menjaga Budaya Bangsa

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun
hadapi. Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
tersebut dapat teratasi.

Penyusunan makalah ini disesuaikan dengan referensi yang didapat dari buku maupun
internet. Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa diharapkan penyusun demi
penyempurnaan tugas makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca dan bermanfaat bagi
pendidik serta rekan-rekan dalam mengembangkan ilmu pendidikan pancasila

Meulaboh, 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Tujuan Makalah........................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.................................................................................................................2
A. Pengembangan Ilmu Pengetahuan........................................................................2
B. Pancasila Sebagai Dasar Dan Pedoman Hidup Bangsa Indonesia.......................3
C. Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu & Dasar Pembangunan Nasional 5
BAB III...............................................................................................................................8
PENUTUP..........................................................................................................................8
Daftar Pustaka...................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dewasa ini mencapai


kemajuan pesat sehingga peradaban manusia mengalami perubahan pesat pula.
Pengembangan tersebut tidak dapat terlepas dari situasi yang melingkupinya, artinya
iptek selalu berkembang dalam suatu ruang budaya. Perkembangan iptek juga
bersentuhan dengan nilai-nilai budaya dan agama sehingga di satu pihak dibutuhkan
semangat objektivitas, di pihak lain iptek perlu mempertimbangkan nilai-nilai budaya
dan agama dalam pengembangannya agar tidak merugikan umat manusia. Menurut
Kuntowijoyo, pengembangan ilmu mengindikasikan bahwa kebanyakan orang sering
mencampuradukkan antara kebenaran dan kemajuan sehingga pandangan seseorang
tentang kebenaran terpengaruh oleh kemajuan setiap hajad dalam pergaulan hidup
bermasyarakat (Rahmah Ningsih, 2019).

Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan


agama dari bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia
mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, 4 berbangsa, dan bernegara,
begitu juga dengan aktivitas ilmiah. Oleh karena itu, perumusan pancasila sebagai
paradigma ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat
niscaya. Sebab pengembangan ilmu yang terlepas dari nilai ideologi bangsa, justru dapat
mengakibatkan sekularisme, seperti yang terjadi pada zaman Renaissance di Eropa.
Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak lama
dalam kehidupan masyarakat sehingga ketika pengembangan ilmu tidak berakar pada
ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan
orientasi yang jelas.

B. Tujuan Makalah

Untuk menunjukkan betapa pentingnya pancasila sebagai dasar pengembangan


ilmu & dasar pembangunan nasional

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Perkembangan ilmu pengetahuan tidak hanya sebagai sarana kehidupan manusia,


tetapi sudah tersubstansialkan menjadi bagian dari harga diri (prestige) dan mitos bangsa.
Dalam kedudukannya yang substansif iptek telah menyentuh semua lini kehidupan secara
ekstensif, dan dapat mengubah budaya manusia secara intensif. Fenomena perubahan
tersebut tercermin dalam masyarakat yang sedang mengalami masa transisi, yaitu:

a) Masa transisi masyarakat berbudaya agraris-tradisional menuju masyarakat


dengan budaya industri modern. Dalam masa transisi ini peran mitos mulai
diambil alih oleh logos (akal pikir). Bukan lagi melalui kekuatan kosmis yang
secara mitologis dianggap sebagai penguasa alam sekitar, melainkan melalui akal
pikir dengan kekuatan penalaran, menjadi kerangka acuan untuk meramalkan dan
mengatur kehidupan. Pandangan mengenai ruang dan waktu, etos kerja, kaidah-
kaidah normatif yang semula menjadi panutan, bergeser mencari format baru
yang dibutuhkan untuk melayani masyarakat yang berkembang menuju
masyarakat industri. Filsafat“sesama bus kota tidak boleh saling mendahului”
tidak berlaku lagi. Sekarang yang dituntut adalah prestasi, siap pakai, keunggulan
kompetitif, efisiensi dan produktif-inovatifkreatif.
b) Masa transisi budaya etnis-kedaerahan menuju budaya nasional kebangsaan
Puncak-puncak kebudayaan daerah mencair secara konvergen menuju satu
kesatuan pranata kebudayaan demi tegak-kokohnya suatu negara kebangsaan
(nation state) yang berwilayah dari Sabang sampai Merauke. Penataan struktur
pemerintahan, sistem pendidikan, penanaman nilai-nilai etik dan moral secara
intensif merupakan upaya serius untuk membina dan mengembangkan jati diri
sebagai satu kesatuan bangsa.
c) Masa transisi budaya nasional - kebangsaan menuju budaya global – mondial 6
Visi, orientasi, dan persepsi mengenai nilai-nilai universal seperti hak asasi,
demokrasi, keadilan, kebebasan, masalah lingkungan dilepaskan dalam ikatan
fanatisme primordial kesukuan, kebangsaan ataupun keagamaan, kini mengendor

2
menuju ke kesadaran mondial dalam satu kesatuan sintesis yang lebih konkrit
dalam tataran operasional.
d) Batas-batas sempit menjadi terbuka, eklektis, namun tetap mentoleransi adanya
pluriformitas sebagaimana digerakkan oleh paham postmodernism.

Keterlibatan globalisasi menunjukkan berkembangnya standarisasi kehidupan di berbagai


bidang. Keterlibatan tersebut akhitnya membuat kehidupan masyarakat menjadi
kompleks dengan standar ganda. Di satu pihak tetap ingin mempertahankan nilai-nilai
budaya lama yang diimprovisasikan untuk melayani perkembangan baru yang kemudian
disebut sebagai lahirnya budaya sandingan (sub-culture). Sedangkan di pihak lain muncul
tindakan-tindakan yang bersifat melawan terhadap perubahanperubahan yang dirasakan
sebagai penyebab kegerahan dan keresahan dari mereka yang merasa dipinggirkan,
tergeser dan tergusur dari tempat ke tempat, dari waktu ke waktu, yang disebut sebagai
budaya tandingan (counterculture). (Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, 2013,
112-120). Perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dilepaskan dari mekanisme
keterbukaan terhadap koreksinya, yang memungkinkan untuk mencari alternatif-
alternatif pengembangannya melalui kajian, penelitian eksperimen. Alternatif
pengembangan tersebut dilihat dari aspek ontologis epistemologis, dan ontologis. Karena
setiap pengembangan ilmu pengetahuan harus ada validitas dan reliabilitas agar dapat
dipertanggungjawabkan, baik berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan maupun berdasarkan
sistem nilai masyarakat di mana ilmu itu ditemukan/dikembangkan.

B. Pancasila Sebagai Dasar Dan Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

Pancasila digali dan diambil dari budaya bangsa Indonesia itu sendiri, maka
pancasila mempunyai fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara. Fungsi dan peranan itu terus berkembang sesuai dengan
tuntutan zaman. Itulah sebabnya, Pancasila memiliki berbagai predikat sebagai sebutan
nama yang menggambarkan fungsi dan peranannya itu sendiri.

ebagai pandangan hidup, Pancasila adalah pandangan filosofis yang mengandung


nilai-nilai moral, etika, dan sosial yang menjadi pedoman bagi kehidupan individu dan
masyarakat Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan pijakan utama bagi
penyusunan konstitusi dan sistem pemerintahan Indonesia.

3
Pancasila sebagai pandangan hidup memiliki lima sila atau prinsip dasar yang
menyatakan nilai-nilai fundamental yang harus dipegang teguh oleh seluruh warga
negara Indonesia.

Sebagai pandangan hidup, Pancasila adalah pandangan filosofis yang


mengandung nilai-nilai moral, etika, dan sosial yang menjadi pedoman bagi kehidupan
individu dan masyarakat Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan pijakan
utama bagi penyusunan konstitusi dan sistem pemerintahan Indonesia.Pancasila sebagai
pandangan hidup memiliki lima sila atau prinsip dasar yang menyatakan nilai-nilai
fundamental yang harus dipegang teguh oleh seluruh warga negara Indonesia.

Pancasila memiliki dua peran penting dalam kehidupan Indonesia, yaitu sebagai
pandangan hidup dan dasar negara. Pancasila memainkan peran sentral dalam
membentuk identitas bangsa Indonesia dan menentukan arah pembangunan negara.
Sebagai pandangan hidup, Pancasila membimbing individu untuk hidup dengan nilai-
nilai luhur (Dwi, 2021).

 Pancasila sebagai Pandangan Hidup. Sebagai pandangan hidup,


Pancasila adalah seperangkat nilai dan prinsip yang membimbing
perilaku, moralitas, dan etika hidup individu dan masyarakat Indonesia.
Kelima sila dalam Pancasila menjadi dasar bagi nilai-nilai kebenaran,
kejujuran, persatuan, dan keadilan. Pancasila mengajarkan untuk hidup
berdasarkan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghormati
martabat kemanusiaan, dan berlaku adil serta beradab dalam segala aspek
kehidupan.

 Pancasila sebagai Dasar Negara. Sebagai dasar negara, Pancasila


memiliki kedudukan yang istimewa dalam sistem hukum dan tatanan
pemerintahan Indonesia. Pancasila diakui sebagai ideologi negara dan
menjadi landasan utama bagi penyusunan konstitusi Indonesia, yaitu
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) 1945.
Konstitusi ini menyatakan komitmen pemerintah dan seluruh warga
negara untuk hidup berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Untuk itu penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengimplementasikan setiap


nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari demi kemajuan bangsa.

4
C. Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu & Dasar Pembangunan Nasional

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa
jenis pemahaman yaitu sebagai berikut :

 Pertama, setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang


dikembangkan di Indonesia tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila.
 Kedua, setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan
nilai-nilai pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu
sendiri.
 Ketiga, nilai-nilai pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi
pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek
agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
 Keempat, setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan
ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah
indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).

Salah satunya adalah bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan
di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Artinya segala sesuatu termasuk pengembangan ilmu dan pembangunan
nasional haruslah berdasarkan nilai-nilai ke lima sila pancasila.

Nilai Ketuhanan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu & Dasar Pembangunan


Nasional

Ilmu pengetahuan harus tetap menjaga keseimbangan antara rasional dan irasional,
keseimbangan antara akal, rasa, dan kehendak. Sila pertama menempatkan manusia di
alam semesta bukan sebagai pusatnya melainkan sebagai bagian yang sistematik dari
alam semesta yang diolahnya. Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu dalam
mengamalkan komitmen etis ketuhanan ini, Pancasila harus didudukan secara
proporsional, bahwa ia bukanlah agam yang berpretensi mengatur sister keyakinan,
sistem peribadatan, sistem norma dan identitas keagamaan dalam ranah privat dan ranah
komunitas agama masing-masing.

5
Nilai Kemanusiaan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu & Dasar Pembangunan
Nasional

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani
masing-masing, dengan memperlakukan sesuatu hal dengan sebagaimana semestinya.

Adapun fungsi pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu & dasar pembangunan
nasional dilihat dari nilai kemanusiaan adalah sebagai berikut:

 Memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan, ilmu dikembalikan pada


fungsinya semula yaitu kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok atau lapisan
tertentu.
 Memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek
haruslah secara beradab, membangan iptek harus berdasarkan kepada usaha-usaha
yaitu untuk mencapai kesejateraan umat manusia.
 Ilmu pengetahuan dan teknologi harus diabadikan untuk peningkatan harkat dan
martabat manusia, bukan menjadikan manusia sebagai makhluk yang angkuh dan
sombong akibat memiliki ilmu pengetahuan.

Nilai Persatuan Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu & Dasar Pembangunan


Nasional

Nilai persatuan Indonesia memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia akan rasa
nasionalisme bangsa Indonesia. Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi harus
dapat dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hendaknya diarahkan demi kesejahteraan
umum manusia termasuk di dalam nya kesejahteraan bangsa Indonesia dan rasa
nasionalismenya.

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mewujudkan negara persatuan itu
diperkuat dengan budaya gotong royong dalam kehidupan masyarakat sipil dan politik
dengan terus mengembangkan pendidikan kewargaan dengan dilandasi prinsip-prinsip
kehidupan publik yang lebih partisipatif dan non-diskriminatif.

6
Nilai Kerakyatan Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu & Dasar Pembangunan
Nasional

Nilai kerakyatan mendasari pengembangan ilmu pengetahuan dan secara demokratis,


yang artinya setiap ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan tetapi juga harus saling menghormati dan menghargai kebebasan orang lain.
Ilmu pengetahuan yang telah teruji kebenarannya harus dapat dipersembahkan untuk
kepentingan masyarakat.

Nilai kerakyatan juga mensyaratkan adanya wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang mendalam yang mengatasi ruang dan waktu tentang materi yang dimusyawarahkan.

Nilai Keadilan Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu & Dasar Pembangunan
Nasional

Berdasarkan nilai keadilan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus


menjadi keseimbangan dan keadilan dalam kehidupan manusia, yaitu keseimbangan dan
keadalian dalam hubungan antara manusia dengan sesamanya, manusia dengan
penciptanya, dan manusia dengan lingkungan di mana meraka berada.

Pengembangan ilmu pengetahuan yang berkeadilan harus dapat teraktualisasi dalam


pengelolaan kekayaan alam sebagai milik bersama bangsa Indonesia untuk kemakmuran
rakyat.

7
BAB III

PENUTUP

A. Ksimpulan
Berikut adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti baik secara studi
literatur maupun wawancara tokoh terkait Kostum Tari Ranup Lampuan.

B. Saran
Kostum yang digunakan dalam pertunjukan Tari Ranup Lampuan biasanya adalah
pakaian adat. Para penari mengenakan pakaian tradisional Aceh, berupa baju kurung
lengan panjang dan celana cekak musang atau sileuweu, yaitu celana panjang yang
melebar di bagian bawah dengan hiasan berupa sulaman benang emas. Kain songket khas
Aceh atau Ija Krong Sungket dililitkan di pinggang menutupi pinggul dan bagian bawah
baju kurung Tali pinggang tale ki ieng patah sikureueng (tali pinggang patah sembilan),
yang terbuat dari emas maupun perak digunakan untuk mengikatkan songket pada
pinggang Kaki ditutup dengan kaos kaki.Kepala mengenakan jilbab, dan penutup kepala
semacam topi yang diberi hiasan sebagai pemanis.

8
Daftar Pustaka

Dwi, A. (2021, JULI 21). UMSU. Dipetik OKTOBER 20, 2023, dari UMSU:
https://fkip.umsu.ac.id/2023/07/21/pancasila-sebagai-pandangan-hidup-dan-
dasar-negara/

Rahmah Ningsih, S. M. (2019). PANCASILA SEBAGAI DASAR. Dalam P.-E.


UNGGUL, PAMU-ESA UNGGUL (hal. 5).

Anda mungkin juga menyukai