Prak PPMSDM PP 12
Prak PPMSDM PP 12
Praktek
PPSDM
12
Abstract Kompetensi
Analisis kebutuhan pelatihan Memahami pentingnya analisis
merupakan langkah awal pelaksanaan kebutuhan pelatihan dan
kegiatan pelatihan yang efektif. mampumelakukan analisis kebutuhan
Kebutuhan pelatihan dapat berdasarkan pelatihan.
individu, analisis tugas, dan analisis
organisasi.
Proses PelaksanaanPelatihan
Pelatihan menurut Milkovich & Bodreau (1997:408) adalah proses sistematik untuk
mengubah perilaku, pengetahuan, dan motivasi dari karyawan saat ini untuk memperbaiki
kesesuaian antara karakteristik karyawan dengan kebutuhan pekerjaan. Pada dasarnya
proses pelatihan terdiri dari tiga langkah utama: analisis kebutuhan, perancangan dan
(implementasi dilanjutkan) evaluasi (Bernardin,2003:166). Tujuan dari fase analisis
kebutuhan adalah mengumpulkan informasi untuk menentukan apakah pelatihan dibutuhkan
di organisasi. Tujuan dari fase perancangan adalah untuk merancang lingkungan pelatihan
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Tujuan dari fase evaluasi adalah untuk memeriksa
apakah program pelatihan telah secara efektifmemenuhi tujuan yang ditentukan. Ketiga fase
tersebut harus dijalankan untuk memastikan pelatihan dirumuskan sesuai kebutuhan
organisasi/perusahaan, dilaksanakan melalui rancangan yang tepat dan memberikan
dampak / manfaat bagi peserta dan organisasi/perusahaan.
Secara rinci, langkah-langkah dalam menyusun program pelatihan adalah sebagai
berikut:
1. Analisis kebutuhan pelatihan
2. Penentuan tujuan pelatihan dan kriteria evaluasi
3. Perumusan prinsip-prinsip pembelajaran yang akan diterapkan
4. Perumusan muatan pelatihan
5. Perencanaan Pelaksanaan Pelatihan & Implementasi
6. Evaluasi Pelatihan.
Proses AnalisisKebutuhanPelatihan
Proses analisis kebutuhan pelatihan terdiri dari 3 (elemen), yakni analisis
organisasional, analisis individu, dan analisis tugas. Gambar 3 menggambarkan proses
analisis kebutuhan pelatihan tersebut. Dalam praktiknya, analisis organisasi berfokus pada
perlunya pelatihan terkait isu-isu strategis organisasi. Pendekatan individu dan tugas
biasanya dilaksanakan secara bersama, sulit memisahkan antara individu dengan tugasnya
dalam pekerjaan.
Analisis Individu
Analisis individu membantu manajer dalam mengidentifikasi apakah pelatihan
sesuai dan para karyawan membutuhkan pelatihan. Pada situasi-situasi tertentu, misalnya
pengenalan teknologi baru, seluruh karyawan mungkin membutuhkan pelatihan. Namun,
ketika para manajer, pelanggan, atau karyawan mengidentifikasi masalah (biasanya sebagai
akibat dari rendahnya kinerja), seringkali tidak jelas apakah pelatihan merupakan
pemecahan masalahnya.
Titik tekanan utama dari pelatihan adalah kinerja yang rendah atau berada di
bawah standar, yaitu adanya kesenjangan antara kinerja karyawan saat ini dengan kinerja
yang diharapkan. Kinerja yang rendah ditunjukkan dengan adanya keluhan dari pleanggan,
penilaian kinerja yang rendah, atau kecelakaan di tempat kerja, serta perilaku yang
membahayakan. Indikator potensial lainnya dari kebutuhan pelatihan adalah jika perubahan
pekerjaan mengakibatkan tingkat kinerja saat ini perlu ditingkatkan atau para karyawan
harus menyelesaikan tugas-tugas yang baru.
Masukan
Memahami apa, bagaimana, dan kapan harus
bekerja
Batasan-batasansituasional
Dukungan social yang diterima
Peluang untuk berkinerja
Keluaran
Harapan-harapan untukpelatihandanterhadap kinerja
Konsekuensi
Norma-norma
Keuntungan
Imbalan
UmpanBalik
Frekuensi
Spesifikasi
Detail
MotivasiuntukPembelajarandanKinerjaterkaitPekerjaan
(Job Performance)
Gambar4.AnalisisFaktorKinerjadanPembelajaran
Sumber : Noe (2013:364)
Analisis Tugas
Analisis tugas mengidentifikasi kondisi-kondisi di mana tugas-tugas pekerjaan
dilakukan. Kondisi-kondisi tersebut mencakup pengidentifikasian peralatan dan lingkungan
di mana karyawan bekerja, kendala waktu atau batas waktu, pertimbangan keamanan kerja,
atau standar kinerja. Hasil-hasil dari analisis tugas adalah uraian tentang aktivitas pekerjaan
yang meliputi tugas-tugas yang dilakukan karyawan, serta pengetahuan , ketrampilan, dan
kemampuan yang dibutuhkan agar tugas pekerjaan dapat berhasil dilaksanakan.
Tabel2 :ContohAnalisisTugas
Job : Electrical Maintenance Worker
Task Performance Rating
Tugas UraianTugas FrekuensiKinerja Kepentingan Kesulitan
199-264 Mengganti bola lampu 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5
199-265 Menggantiluaranlistrik 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5
199-266 Menginstallpenerangan 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5
199-167 Menggantisaklar 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5
199-268 Menginstallinstalasilistrik 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5
Berdasarkananalisistugastersebutkemudiandikembangkandaftarawaltugas-tugas
yang akandilakukanpadapekerjaan, dengancaramewawancaraidanmengamatiparakaryawan
yang cakapdanmanajernya.Langkahberikutnyaadalahmemfalidasidaftarawaltugas-
tugas.Langkahterakhiradalahmengidentifikasipengetahuan, ketrampilan, dankemampuan
yang diperlukan agar karyawandapatmenyelesaikantugaspekerjaannyadenganberhasil.