Anda di halaman 1dari 6

3.

4 Implementasi motivasi kerja terhadap Good Governance

3.4.1 pengertian

Motivasi menurut pakar psikologi didevinisikan sebagai proses internal yang


mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan perilaku dari waktu-
kewaktu.11Seseorang berbuat atau melakukan sesuatu didorong oleh sebuah
kekuatan dari dalam dirinya.12 Perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang
selektif, berorientasi tujuan (goal-oriented), dan dilakukan secara terus menerus
(persisten).13Dalam bahasa latin movore berarti menggerakkan, istilah itu kemudian
lebih dikenal dengan motivasi (motivation). Motivasi dalam kamus bahasa Indonesia
diartikan: a) dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak untuk
melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu; b) usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu
karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan
perbuatannya.14

3.4.2 Implementasi edukasi terhadap good governance

3.4.2.1 Motivasi menurut David McClelland


McClelland adalah seorang ahli psikologi sosial yang terkenal dengan
pemikirannya mengenai kebutuhan untuk berprestasi (needs for achivement). Konsep ini
disingkat dengan sebuah simbol yang kemudian menjadi sangat terkenal, yakni: n- Ach.
Menurut David McClellad, untuk membuat sebuah pekerjaan berhasil, yang paling
penting adalah sikap terhadap pekerjaan tersebut. Menurut McClelland sebagaimana
dikutip dalam jurnal Ilmiah Psikologi dan Oganisasi “Pengaruh Pola Perilaku
Kepemimpinan Orientasi Prestasi terhadap Motivasi Berprestasi dan Penerapan Budaya
Organisasi” mengartikan motivasi berprestasi sebagai suatu dorongan dari dalam diri
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar
mencapai prestasi dengan predikat terpuji.

Hal ini sesuai dengan implementasi pada pemerintahan kabupaten banyuasin ,


dimana bapak bupati banyuasin bapak Askolani memberikan apresiasi itu menjadi

bentuk motivasi untuk menciptakan kader-kader yang qurani, dalam

menciptakan generasi quran kedepannya, ini merupakan salah bentuk

prestasi yang timbul karena


adanya motivasi, tidak terlepas BKPRMI Banyuasin yang telah memberikan

kontribusi dalam mendidik para santri yang qurani.

https://banyuasinkab.go.id/2022/07/mtq-ke-28-tingkat-kecamatan-banyuasin-iii-kabupaten-banyuasin-
resmi-digelar/
Bentuk lain motivasi yang ada pada pemerintahan kabupaten banyuasin juga
terlihat dalam dukungan program visi Banyuasin Bangkit, Adil, dan Sejahtera yang
disampaikan oleh bupati Wakil bupati dalam apel Gabungan ASN di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Banyuasin rutin yang digelar setiap bulannya. Wakil bupati
memberikan motivasi kepada setiap ASN terkait untuk dapat berpartisipasi aktif
dalam 7 program unggulan dan 12 gerakan kabupaten banyuasin. Melalui momen ini,
wakil bupati H. Slamet juga mengajak para ASN dan Honorer lingkup Pemkab
Banyuasin untuk mendukung Program Banyuasin Sehat melalui Dinas Kesehatan
yang mempunyai 4 kegiatan yaitu Dokter masuk desa, Berobat gratis menggunakan
E-KTP, Posayadu Multifungsi, dan Peningkatan Puskesmas Rawat Jalan menjadi
Puskesmas Rawat inap hingga salah satu gerakan bersama masyarakat yaitu Begesah.

Pemkab Banyuasin melalui Dinas Kesehatan dalam mendukung visi Banyuasin


bangkit adil dan sejahtera memiliki 4 program kegiatan seperti Dokter masuk desa
yang bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
lalu ada Berobat menggunakan E-KTP Masyarakat Kabupten Banyuasin bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan di 33 puskesmas dan 2 Rumah Sakit Pratama
dengan menggunakan E-KTP atau KK dan untuk kasus rujukan Pemkab Banyuasin
telah bekerja sama dengan 9 Rumah Sakit untuk melayani masyarakat menggunakan
E-KTP seperti RSUD Banyuasin, Rumah Sakit Islam Siti Khodijah, Rumah Sakit
Islam Muhammadiyah Palembang, RS Hermina Jakabaring, RS Bunda Medika, RS
Rivai Abdullah, RS Pelabuhan, RS BARI, RSUD Siti Fatimah.

https://banyuasinkab.go.id/2022/07/apel-gabungan-asn-wabup-banyuasin-sampaikan-program-
unggulan-banyuasin-sehat/

Dalam konsep McClelland tentang motivasi, terdapat tiga kebutuhan pokok dalam
diri seseorang yang mendorong tingkah laku, yaitu:
a. Need for achievement (nAch).
Beberapa orang yang memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil.
Mereka lebih mengejar prestasi. Mereka bergairah untuk melakukan sesuatu
lebih baik dan lebih efisien jika dibandingkan dengan hasil sebelumnya.
Pemerintah Kabupaten Banyuasin mengimplikasikan Need for
achievement (nAch) yaitu dapat mempertahankan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) yang kesebelas kalinya atas penyajian Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2021. Ini membuktikan bahwa Pemerintah
Kabupaten Banyuasin dapat dapat mewujudkan salah satu dari tujuh program
prioritas Kabupaten Banyuasin yakni Program Sistem Pemerintahan Terbuka
sesuai dengan Visi Banyuasin Bangkit Adil dan Sejahtera.
https://banyuasinkab.go.id/2022/04/pemkab-banyuasin-raih-opini-wtp-ke-11-kali-berturut-turut/

Hal ini menunjukkan bahwa transaparansi dan akuntabilitas terkait tata


kelola keuangan di Kabupaten Banyuasin sudah menjadi budaya kerja.

b. Need for Affiliation (nAff).


Kebutuhan akan kehangatan dan sokongan dalam kehidupannya atau
hubungannya dengan orang lain. Kebutuhan ini akan mengarahkan tingkah
laku individu untuk melakukan hubungan yang akrab dengan orang lain.
Pemerintah Kabupaten Banyuasin mengimplikasikan Need for Affiliation
(nAff) yaitu Bupati Banyuasin, H. Askolani melaunching Gema Taman (Gerakan
Menuntut Amal Khotam Al-Quran), yang merupakan salah satu gerakan yang
mendukung program Banyuasin Religius. Kegiatan ini mengarahkan tingkah
laku individu untuk mengajak dan mengarahkan tingkah laku individu lainnya
kearah kebaikan. Ini membuktikan bahwa Gerakan Menuntut Amal Khotam Al-
Quran menjadikan salah satu motivasi untuk lebih baik lagi dalam
memaksimalkan program Banyuasin Religius di masyarakat.
https://banyuasinkab.go.id/2022/04/safari-ramadhan-bupati-launching-gema-taman/

Implikasi Need for Affiliation (nAff) memiliki ciri ciri salah satunya
adalah Melakukan pekerjaannya lebih efektif apabila bekerjasama dengan
orang lain dalam suasana yang lebih kooperatif. Gerakan Menuntut Amal
Khotam Al-Quran yang disebut juga dengan Gema Taman menjadikan
masyarakat bisa bertemu dan menyampaikan aspirasinya secara langsung ke
pemimpin daerah. Mulai dari adanya keperluan bantuan, pembangunan,
ataupun hal yang berkaitan dengan kemajuan infrastruktur daerah, yang
nantinya masukan ataupun aspirasi itu akan ditampung dan kedepan akan
aplikasikan sesuai dengan dana yang ada di Pemerintahan yang sesuai dengan
prosedur.

c. Need for Power (nPo).

Adanya keinginan yang kuat untuk mengendalikan orang lain,untuk


mempengaruhi orang lain dan untuk memiliki dampak terhadap orang lain.
Pemerintah Kabupaten Banyuasin mengimplikasikan Need for Power (nPo)
yaitu Bupati Banyuasin mendorong agar ASN (Aparatur Sipil Negara)
meningkatkan kedisiplinan, kreatif, harus mampu berorientasi, dan memiliki
inovasi pada peningkatan kinerja pelayanan terhadap masyarakat Banyuasin.
Bupati juga mengajak para ASN (Aparatur Sipil Negara) agar
membangkitkan lagi semangat, menjaga kekompakkan dan menyamakan
persepsi di tahun 2022 agar bekerja lebih giat lagi untuk membangun dan
melayani masyarakat Banyuasin, sejalan dengan ciri Need for Power (nPo)
yaitu Sangat aktif dalam menentukan arah kegiatan dari sebuah organisasi
dimanapun dia berada.

https://banyuasinkab.go.id/2022/01/awal-tahun-2022-bupati-dan-wabup-banyuasin-berikan-arahan-untuk-
peningkatan-kinerja-aparatur/

Anda mungkin juga menyukai