Anda di halaman 1dari 16

https://journal.unismuh.ac.id/index.

php/kimap/index

INOVASI LAYANAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN


TERPADU BERBASIS WEBSITE DI DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANTAENG

Nursanti1, Muhlis Madani2, Abdi3

1. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia


2. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
3. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia

Abstract

This study aimed to identify to improve public services in the field of reporting data and
information to the Bantaeng Regency health office. Using manual systems towards innovation
based integrated health information systems website. This study used qualitative. Data
collection techniques used interviews, observation, and documentation. The informants who
involved in website-based system innovation. The data were analyzed qualitatively.This study
showed that an integrated health information system based innovation website had advantages,
suitability, complexity, possibilities to try and simplicity too serve. This website-based
integrated health information system was an innovation that had several factors, namely desire
to change for the better the availability of facilities and Service Improvement Pressure.
However, there were also some inhibiting factors, such as Administrative Pressureand Barriers
and Risk Aversion Culture.

Keywords: health, innovation, service, system information

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui upaya meningkatkan pelayanan publik di bidang
pelaporan data dan informasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng yang sebelumnya
memakai sistem manual menuju inovasi sistem informasi kesehatan terpadu berbasis website.
Jenis penelitian yang digunakan kualitatif. Teknik pengumpulan data Yang digunakan dalam
penelitian adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.Tehknik penentuan informan
dilakukan dengan menentukan informan yang berperan dan terlibat dalam inovasi sistem
berbasis website. Data tersebut dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa inovasi sistem informasi kesehatan tepadu berbasis website ini memiliki keunggulan,
kesesuaian, kompleksitas, kemungkinan untuk mencoba dan kesederhanaan untuk diamati.
Sistem informasi kesehatan tepadu yang berbasis website ini Merupakan salah satu inovasi yang
memiliki berberapa faktor pendorong, yaitu keinginan untuk merubah menjadi lebih baik
namun, ada juga beberapa faktor penghambat, seperti tekanan dan hambatan administratif dan
budaya risk aversion.

Kata kunci: inovasi, kesehatan, layanan, sistem informasi


nursanti@gmail.com

Volume 3, Nomor 1, Februari 2022


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

PENDAHULUAN tersebut termasuk sumber utama dalam


mengambil sebuah kebijakan dalam
Administrasi publik dalam
mencapai tujuan pembangunan nasional
pembahasan inovasi sistem informasi
itu sendiri.
dan pengembangan sitem informasi
Berkembangnya komunikasi
yang berbasis website, inovasi proses
teknologi informasi merupakan kondisi
yaitu cara-cara baru atau peningkatan
positif karna hal tersebut sangat
dalam proses merancang dan
mendukung berkembangnya suatu
memproduksi jasa, serta inovasi dalam
sistem informasi kesehatan, hal itu
perusahaan atau manajemen yang erat
mempunyai peran penting dalam
kaitannya dengan inovasi organisasi,
mengambil sebuah keputusan menjadi
produk jasa, proses inovasi, dan
mudah jika semua informasi yang di
pengelolaan proses inovasi dalam
butuhkan sudah tersedia. Dengan tujuan
organisasi jasa. Inovasiditerapkan
tersebut maka sistem informasi
menginginkan adanya pembaharuan
kesehatan (SIK) dibangun dengan
dalam pelaporan yang lebih baik.
mengorganisir di semua data yang telah
Kementerian Pendayagunaan
dirampung secara sistimatik,
Reformasi Birokrasi dan Aparatur
memproses data informasi yang
Negara (KemenPAN RB) menerapkan
berguna dan bermanfaat.
kebijakan bahwa sejak tahun 2014
Menurut wahyudi (2011)
adalah tahun inovasi pelayanan publik.
kebijakan pemerintah dalam
Seluruh instansi pemerintah, baik
mengembangkan sistem informasi
tingkat pusat maupun ditingkat daerah.
sudah ada,akan tetapi dalam
Peraturan Pemerintah yang
implementasinya masih terdapat
tercantum Nomor 46 tahun 2014
berbagai hambatan dan kendala-kendala
tentang Sistem Informasi Kesehatan,hal
yang di hadapi, pengembang informasi
ini merupakan bentuk pelaksanakan
kesehatan baik di tingkat pusat maupun
ketentuan pasal 168 ayat (3) Undang-
daerah belum dapat di manfaatkan
Undang (UU) nomor 36 tahun 2009
sepenuhnya karna keterbatasan sistem
tentang Kesehatan Era Globalisasi pada
yang dapat dikembangkan kemampuan
saat ini kebutuhan akan informasi dan
daerah,dan sumber daya manusia.
data yang tepat,akurat dan dapat
Salah satu upaya yang dilakukan
dipertanggungjawabkan sangat
Pemerintah Kabupaten Bantaeng dalam
dibutuhkan kehadirannya karena hal
rangka perbaikan pelaporan data dan

16
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

informasi yang sebelumnya memakai Dinas kesehatan sebagai salah


sistem manual yang memperlambat satu instansi pemerintah yang
pelopran tersebut adalah dengan mendapatkan suatu kepercayaan untuk
melakukan inovasi. inovasi ini menjalankan tugas pemerintahan dari
ditujukan untuk memudahkan daerah berdasarkan asas tugas
puskesmas melakukan pelaporan pembantuan dalam bidang kesehatan
kedinas kesehatan kabupaten bantaeng. serta fungsi merumuskan kebijakn
Strategi misi pembangunan Dinas teknis dalam bidang kesehatan tersebut.
Kesehatan Bantaeng, salah satunya Kinerja pelayanan kesehatan bisa
adalah mengembangkan sistem ditingkatkan dengan melalui dua fungsi
informasi kesehatan terpadu. Isu-isu diatas hal tersebut juga berpengaruh
strategi Dinas Kesehatan Kabupaten dari aspek (SDK) sumber daya
Bantaeng berdasarakan tugas dan fungsi kesehatan, pemberdayaan masyarakat
pelayanan kesehatan pada identifikasi dan manjemen kesehatan.
permasalahan sisi internal pada tahun Salah satu aspek yang
2018 dan dimana belum adanya sistem berpengaruh terhadap kenirja dinas
informasi kesehatan terpadu berbasis kesehatan kota atau kabupaten seperti
website masih seringnya keterlambatan yang disebutkan diatas adalah aspek
dan pelaporan kegiatan puskesmas, dan manajemen kesehatan, dimana aspek
sampai di tahun 2019 pengumpulan dinas kesehatan kota atau kabupaten
laporan dan data kegiatan serta data memiliki tugas dalam mengelolah
kesehatan lainnya masih terdapat informasi data dan yang diperoleh baik
keterlambatan laporan dengan salah satu dari rumah sakit, puskesmas,maupun
kendalanya lokasi yang jauh dari dinas sarana pelayanan kesehatan yang lain
kesehatan kabupaten bantaeng, tahun nya. Sehubungan hal tersebut maka
2018, untuk capaian kinerja pada Dinas Kesehatan yang ada kota atau
indikator terwujudnya “Sistem kabupaten sistem informasi kesehatan
Informasi Kesehatan Terpadu Berbasis membutuhkan pengelolaan yang baik
Website di dinas kesehatan kabupaten agar suatu kebijakan pemerintah
bantaeng” yang menargetkan 13 mudah dalam pengambilan keputusan
puskesmas sudah terintegritasi dengan dan bisa lebih tepat sasaran sesuai
“SIKAT”. dengan kebutuhan daerahnya.

17
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Teknologi informasi telah Setiap waktu masyarakat selalu


menduduki peringkat teratas sebagai menuntut pelayanan publik dari birokrat
kebutuhan dasar manusia sejak berabad yang berkualitas, meskipun tuntutan
abad lamanya sampai saat ini. Kini tersebut sering kali tidak sesuai dengan
teknologi informasi itu mendapat apa yang diharapan. Oleh karena itu
bentuk baru, yaitu sistem informasi dengan adanya perkembangan teknologi
yang dapat diakses tanpa batas ruang saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten
dan waktu. Sistem informasi yang Bantaeng membuat inovasi pelayanan
menjadi kegemaran adalah sistem publik berbasis website yang disebut
informasi online. dengan Layanan Sistem Pelayanan
Pembaharuan teknologi yang Kesehatan Terpadu.
dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Ide munculnya inovasi ini berawal
Bantaeng akan mempercepat pelaporan dari kurang tertibnya pelaporan kegiatan
data dan informasi, Dinas tersebut Puskesmas ke Dinas Kesehatan
membuat variasi inovasi kepada setiap Bantaeng yang masih memakai sistem
puskesmas sehingga apa yang dirasakan manual. Lewat Sistem Informasi
sebelumnya yang memakai sistem Kesehatan Terpadu Berbasis Website
menual akan berbeda dengan (SIKAT) ini, dr. Bambang berharap
mengunakan layanan yang berbasis agar pelaporan Puskesmas berjalan
website sehingga pelaporan data dan dengan baik, tertib, dan efisien.Program
informasi puskesmas yang ada di baru inovasi ini memberikan nuansa
Kabupateng Bantaeng merasa lebih baru bagi percepatan pelaporan dari
mudah dengan adanya inovasi ini sistem Puskesmas ke Dinas kesehatan.
informasi kesehatan terpadu berbasis Pelayanan SIKAT ini tentunya
website yang diberikan. Proses inovasi merupakan suatu kemajuan untuk
layanan yang dilakukan oleh Dinas memaksimalkan SDM, khususnya
Kesehatan Bantaeng akan membuat dalam peningkatan status pembangunan
lebih fokus dan efisien dalam struktur kesehatan masyarakat Bantaeng.
operasional. Hal ini diperlukan sebuah Penelitian ini akan difokuskan
struktur internal sehingga akan pada bagaiamana pelayanan sistem
membuat produksi meningkat dan informasi berbasis website. Sistem ini
proses pelaporann ke Dinas Kesehatan dibuat untuk meningkatkan SDM
dilakukan dengan cepat. (sumber daya manusia) dalam hal
pelayanan kesehatan di Kabupaten

18
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Bantaengdengan adanya sistem ini kepemilikan terhadap sarana yang


diharapkan agar dapat meningkatkan menghasilakan pelayanan tersebut
minat pengunjung atau pasien dan (Abdi 2016).
mempermudah masyarakat yang Inovasi dalam pelayanan publik
medapatkan informasi mengenai menurut Mutaqqin dalam Deddy dan
pelayanan kesehatan di Kabupaten Hendrikus (2016) bahawa birokrasi
Bantaeng. yang dapat melakukan inovasi dalam
Berdasarkan dari uraian di atas pelayanan publik apabila beberapa
maka peneliti tertarik untuk melihat dan faktor berikut diperhatikan dalam upaya
menggambarkan inovasi pelayanan membangun birokrasi pemerintahan.
yang diterapkan oleh Dinas Kesehatan Faktor-faktor tersebut berinteraksi
Kesehatan Kabupaten Bantaeng dalam anatara satu dengan yang lain nya dan
meningkatkan kualitas pelayanannya. terintegrasi dalam menciptakan
Oleh karena itu peneliti tertarik birokrasi pemerintahan yang inovaif.
membuat penelitian dengan judul Faktor-faktor tersebut berinterksi satu
“Inovasi Layanan Sikat (Sistem dengan berada pada tataran individu
Informasi Kesehatan Terpadu) Berbasis aparatur birokrasi pemerintahan,
Website Di Dinas Kesehatan Kabupaten kelembagaan, sistem, dan masyarakat,
Bantaeng. dalam kelembagaan birokrasi
Konsep pelayanan seringkali pemerintahan adanya faktor yang
diartikan tentang cara yang dilakukan disebutnya sebagai dimensi kemampuan
untuk memberikan jasa kepada orang inovasi.
yang membutuhkan. Dalam pengertian Menurut Hardiansyah (2011) jenis
secara etimologis, publik berasal dari pelayanan umum atau pelayanan publik
bahasa Inggris, yakni “public” yang yang diberikan pemerintah
diartikan sebagai masyarakat umum, dikelompokkan menjadi tiga kelompok,
orang banyak, dan keperluan umum. yaitu:a) Pelayanan administratif;
Dalam Bahasa Indonesia, public b) Pelayanan Barang; c) Pelayanan
diartikan orang banyak (umum). Jasa.
Pelayanan adalah setiap tindakan atau Menurut Terziovski dalam Deddy
kegiatan dan penampilan atau manfaat dan Hedrikus (2016) adalah
yang di tawarkan oleh setiap pihak ke kemampuan inovasi suatu lembaga di
pihak yang lain dan pada dasarnya tentukan oleh sejumlah faktor yang
berwujud, serta tidak menghasilkan disebutnya sebagai dimensi kemapuan

19
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

inovasi. Dimensi kemampuan inovasi pendek dan perencanaan, tekanan dan


tersebut antara lain meliputi: strategi hambatan administratif.
dan visi, penguatan informasi, Enam faktor ide tersebut memberi
perekatan dasar kompetensi, kecerdasan perhatian terhadap bagaimana ide
organisasi, kreativitas dan manajemen inovasi diawali, yaitu:
gagasan, orientasi pasar dan pelanggan, Mendeteksi/Mencari tahu kebutuhan,
dan manajemen tekonologi, sistem dan aktif mencari selusi terhadap masalah
struktur organisasi. yang diketahui; Mendeteksi solusi,
Menurut Everett M. Rogers menemukan cara baru dalam
(2003) sebuah inovasi dapat ditunjang menggunakan teknologi yang ada,
oleh beberapa faktor pendukung seperti Penemuan mental: yang diimpikan di
adanya keinginan untuk merubah diri, kepala dengan sedikit dorongan
dari tidak bisa menjadi bisa dan tidak terhadap dunia luar; Peristiwa acak: saat
tahu menjadi tahu, adanya kebebasan tidak disengaja ketika inovator
untuk berekspresi, adanya pembimbing menemukan sesuatu yang mereka tidak
yang berwawasan luas dan kreatif. cari tapi segera mungkin pentingnya hal
Sedangkan menurut Albury tersebut; Penelitian pasar: teknik
(dalam Larasati, 2015: 22-23), ada penelitian pasar tradisional untuk
beberapa faktor yang diidentifikasi menemukan berbagai ide; Mengikuti
menjadi penghambat suatu inovasi tren : mengikuti tren demografis dan
pelayanan publik yaitu budaya risk tren meluas lainnya serta berusaha
aversion, yaitu budaya yang tidak mengembangkan ide yang mungkin
menyukai resiko atau tidak mau relevan dan berguna.
mengambil resiko dari setiap Menurut Andri Kristanto,
perubahan, keengganan menutup 2008.Suatu sistem yang baik harus
program yang gagal, ketergant ungan memiliki misi dan sasaran yang tepat,
berlebihan pada high performer, hal tersebut sangat menentukan dalam
teknologi ada tetapi terhambat pada mendefinisikan keluaran yang
budaya dan penataan organisasi, tidak dihasilkan dan masukan yang
ada penghargaan atau insentif sehingga dibutuhkan sistem.
orang enggan untuk melakukan inovasi, Penggunaan sistem informasi
ketidakmampuan dalam mengambil mencangkup sampai ketingkat
resiko dan perubahan, anggaran jangka operasional untuk meningkatkan
kualitas produktivitas operasi. Oleh

20
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

sebab itu sistem informasi harus bisa dilakukan yakni Reduksi data (data
diterima dan digunakan oleh seluruh reduction), Penyajian Data (data
anggota dalam sebuah organisasi display), dan Penarikan Kesimpulan
sehingga pengeluaran dana yang besar (verification). Sedangkan untuk
untuk pengadaan sistem informasi akan pengabsahan data digunakan tiga
diimbangi dengan hasil produksi yang triangulasi yaitu triangulasi sumber,
besar pula. Hal tersebut dapat triangulasi waktu dan triangulasi teknik.
menimbulkan pemikiran akan
HASIL DAN PEMBAHASAN
kebutuhan berinvestasi dalam suatu
informasi (Pradana, 2015). Inovasi merupakan sebuah
terobosan pada pelayanan publik yang
METODE PENELITIAN
merupakan gagasan ide kreatif orisinil
Waktu penelitian dilaksanakan atau modifikasi yang memberikan
selama kurang lebih dua bulan. Dimulai manfaat bagi puskesmas baik secara
dari bulan Meihingga Juli di Dinas langsung maupun tidak langsung.
Kesehatan Kabupaten Bantaeng. Melalui Inovasi ini merupakan komitmen dan
penelitian ini, peneliti ingin melakukan langkah kongkrit dalam meningkatkan
inovasi layanan sistem informasi pelaporan data dan informasi secara
kesehatan terpadu berbabis website di efektif dan efisien ke Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng. Kabupaten Bantaeng dengan
Jenis penelitian ini adalah menciptakan sebuah inovasi yaitu
penelitian kualitatif. Penelitian ini Sistem Informasi keshetan Berbasis
bertipe dasar deskriptif. Penelitian ini Website.
menggunakan metode penelitian Inovasi mempunyai satu sifat
eksploratif dengan menggunakan mendasar yaitu sifat kebaruan. Sifat
pendekatan kualitatif. Tehnik penentuan kebaruan ini merupakan ciri
informan dilakukan dengan menentukan dasarinovasi dalam menggantikan
informan yang berperan dan terlibat pengetahuan, cara, objek, teknologi,
secara teknis Dalam penelitian ini atau penemuan yang lama, yangsudah
pengumpulan data dilakukan melalui lagi tidak efektif dalammenyelesaikan
beberapa teknik yaitu: wawancara, suatu masalah ataumenjawab suatu
observasi, dan dokumentasi. Data yang kebutuhan tertentu.
diperoleh selanjutnya dianalisis secara
kualitatif. Teknik analisis data yang

21
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Rogers (dalam Suwarno mengelolah inovasi SIK berbasis


2008:17-18), menyimpulkan bahwa website dapat merubah fikiran dan
inovasi mempunyai atribut sebagai anggapan dari masyarakat bahwasanya
berikut: telah memberikan pelayanan yang
efektif dan efesien. hal tersebut
Relative Advantage atau Keuntungan
memberi kepuasan terhadap pengguna
Relatif
aplikasi SIK berbasis website.
Berdasarkan hasil wawancara
Relative advantage atau
dengan informan di atas bahwa terkait
keuntungan relatif merupakan salah satu
Inovasi SIKAT yang berbasis wesite
indikator yang terdapat dalam atribut
yang dilihat dari nilai ekonomi dapat
inovasi pelayanan publik yang
disimpulkan bahwa, setiap puskesmas
digunakan untuk mengetahui suatu nilai
yang ada di Kabupaten Bantaeng yang
kebaruan yang ada di dalam inovasi
ingin melaporkan data-data atau
pelayanan publik tersebut. Karena
informasi tidak perlu lagi datang
inovasi harus mempunyai keunggulan
langsung ke Dinas Kesehatan karena
dan nilai lebih dibandingkan dengan
semua berkas dikirim secara online
inovasi sebelumnya. akan untuk
sehingga dapat menghemat biaya
mengetahui suatu nilai kebaruan yang
transportasi.
ada di dalam inovasi pelayanan publik
Dilihat dari nilai sosial dapat
tersebut. Karena inovasi harus
disimpulkan bahwa, perlunya diketahui
mempunyai keunggulan dan nilai lebih
selain dapat apresiasi dari berbagai
dibandingkan dengan inovasi
puskesmas yang ada di kabupaten
sebelumnya.
bantaeng karna menciptakan inovasi
Hal tersebut sesuai dengan data
yang lebih memudahkan dalam sistem
yang diperoleh berdasrakan inovasi SIK
pelaporan juga mendaptkan role mode
Berbasis website di Dinas Kesehatan
bagi instansi lainnya. Dilihat dari
Kabupaten Bantaeng bahwasanya
kesenangan dan kepuasan setalah
keuntungan relatif dari pelaksanaan
adanya Inovasi SIKAT yang berbasis
SIK yang berbasis website dari segi
website ini pelaopran data dan informasi
ekonomi tidak memberikan keuntungan,
ke Dinas Kesehatan menjadi lebih
bahkan anggaran yang dikeluarkan lebih
efektif dan efisien karena telah
banyak namun dari sisi sosialnya dinas
menggunakan sistem online yang dapat
kesehatan bantaeng ini dalam
diakses atau dikirim dimana saja dan

22
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

kapan saja. Kepuasan dari setiap kerumitan dari adanya inovasi tersebut.
puskesmas pengguna inovasi SIKAT Dengan adanya inovasi tingkat
yang berbasis website ini dapat kerumitan dari prosedur pelayanan bisa
dibuktikan dengan menurunnya jumlah jadi lebih tinggi dari pada prosedur
pelaporan yang terlambat. pelayanan sebelumnya. Tetapi inovasi
menawarkan cara yang lebih baru dan
Compabillity atau Kesesuaian
lebih baik, tergantung bagaimana suatu
Kesesuaian adalah derajat dimana organisasi menjalankan inovasi
inovasi tersebut dianggap konsisten tersebut.
dengan nilai-nilai yang berlaku, Berdasarkan hasil observasi dan
pengalaman masa lalu dan kebutuhan wawancara di Kantor Dinas kesehatan
pengadopsi. Kabupaten Bantaeng pada tingkat
Dapat disimpulkan bahwa, Sistem kerumitan tersebut yaitu masalah
informasi kesehatan terpadu yang jaringan internet dan sinyal yang tidak
berbasis website masih mengacu pada stabil sistem yang sering mengalami
sistem pelaporan sebelumnya diamna down karena banyaknya peretas sistem
hal tersebut lebih dimudahkan lagi (hacker) dan kapasitas penyimpanan
dalam mengontrol data-data dan data yang terbatas membuat
dokumen yang masuk melalui website penyimpanan data selalu penuh hal
tanpa perlu pengecekan secara fisik tersebut dapat diatasi dengan
lagi.dilihat dari Kesesuain dengan melakukan upaya pembaharuan-
penerima bahwa, acuan dibuatnya pembaharuan sistem dengan
Inovasi Sikat yang berbasis website ini memperketat.
dapat dikatakan bahwa inovasi ini telah Dari pernyataan tersebut dapat
sesuai dengan kebutuhan puskesmas diketahui bahwa masih ada kerumitan
yang ada diwilayah kabupaten dari pelaksanaan Inovasi. inovasi baru
bantaeng, cukup bergantung pada akan menimbulkan kerumitan
teknologi informasi yang berkembang. tersendiri akan tetapi dapat
diminimalisir oleh Dinas Kesehatan
Complexity atau Kerumitan
Bantaeng itu sendiri Hal tersebut
Complexity atau kerumitan terbukti bahwa Kendala lainnya datang
merupakan indikator ketiga yang dari permasalahan server dan jaringan
terdapat dalam atribut inovasi yang karena pada dasarnya Inovasi SIK ini
digunakan untuk mengetahui tingkat merupakan inovasi berbasis website

23
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

maka tidak akan terlepas dari setelah dilakukan uji coba dan berjalan
permasalahan yang berkaitan dengan cukup baik maka tahap selanjutnya
TI, Jaringan internet yang lemah pada pihak Dinas Kesehatan Bantaeng
beberapa daerah juga menjadi kendala melakukan sosialisasi dan pelatihan
bagi puskesmas untuk mengrim data dilakukan kepada pengguna yaitu para
dan informasi ke di Dinas Kesehatan puskesmas di Kabupaten Bantaeng
bantaeng. inovasi ini mudah untuk digunakan dan
sesuai dengan kebutuhan terutama
Triability atau Kemungkinan Dicoba
pihak puskesmas itu sendiri.
Triability atau kemungkinan
Observability atau Kemudahan
dicoba merupakan indikator ke empat
Diamati
dari atribut inovasi yang digunakan
untuk menjelaskan bahwa inovasi
Observability atau kemudahan
hanya bisa diterima apabila telah teruji
diamati merupakan indikator ke lima
dan terbukti mempunyai keuntungan
dari atribut inovasi yang digunakan
dibandingkan sebelum adanya inovasi.
untuk mengetahui bagaimana inovasi
Pelaksanaan Inovasi SIK
tersebut bekerja dan menghasilkan
berbasis website Dinas kesehatan
sesuatu yang lebih baik dari
Bantaeng telah melewati tahap uji
sebelumnya kemampuan untuk diamati
coba oleh Pemerintah setempat guna
adalah derajat dimana hasil suatu
mengukur tingkat kebutuhan
inovasi dapat terlihat oleh orang lain.
masyarakat terhadap pelayanan yang
Semakin mudah seseorang melihat
diberikan, serta untuk melihat efektif
hasil dari suatu inovasi, semakin besar
atau tidak pelaksanaan inovasi
kemungkinan orang atau sekelompok
tersebut. Dinas Kesehatan Bantaeng
orang tersebut mengadopsi.
bekerja sma salah satu puskesmas yang
Inovasi layanan SIK berbasis
ada di kabupaten bantaeng Untuk
website di Dinas Kesehatan Kabupaten
memastikan sistem berjalan dengan
Bantaeng dapat dengan mudah diamati
baik dan setalah itu di adakan
oleh masyarakat karena pelayanan
sosialisasi.
yang diberikan bersifat terbuka dan
Hasil wawancara dengan
masyarakat yaitu pengguna Aplikasi
informan di atas bahwa terkait Inovasi
SIKAT ini.
SIKAT yang berbasis wesite ini dilihat
dari uji coba dapat disimpulkan bahwa,

24
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Berdasarkan hasil wawancara Anggaran yang sebelumnya digunakan


dengan informan di atas terkait Inovasi untuk biaya transfortasi dapat
SIKAT yang berbasis website ini digunakan untuk keperluan yang lain
dilihat dari kemudahan diamati, yang lebih penting dan lebih
kemudahan dari prosedur yang ada memanfaatkan waktu yang ada.
membuat pelaksanaan SIK yang Tekanan ekonomi dan peningkatan
berbasis websiteini memberikan efisiensi menjadi salah satu faktor
keuntungan dengan menghasilkan pendorong inovasi SIK berbasis
sesuatu yang lebih baik yaitu website didinas kesehatan kabupaten
peningkatan nilai survey kepuasan bantaeng Dengan inovasi SIK ini dapat
pengguna dan dari Pelaksanaan SIKAT mengurangi anggaran yang tidak
ini memberikan dampak positif bagi diperlukan serta meningkatkan efisiensi
Dinas Kesehatan Bantaeng dimana dalam pelaporan tersebut.
selama berjalannya inovasi tersebut Berdasarkan hasil wawancara
standar pelaporan minimum menjadi dengan informan terkait Inovasi SIKAT
lebih baik dari sebelumya, inovasi yang berbasis wesite ini dilihat Dari
SIKAT yang berbasis website menjadi Tekanan Ekonomi Dan Peningkatan
salah satu cara bagi Dinas Kesehatan Efesiensi dapat disimpulkan
bantaeng untuk memudahkan sistem bahwa,Tujuan dari inovasi SIKAT ini
pelaporan puskesmas ke Dinas adalah untuk peningkatan efisiensi
Kesehatan bantaeng menjadi lebih pelaporan ke Dinas Kesehatan
efektif dan efesien. bantaeng, dengan adanya Iniovasi ini
Faktor Pendorong Inovasi piak puskesmas tidak lagi kehilangan
Layanan Sistem Informasi Kesehatan waktu kerjanya yang haru mengantar
Terpadu Berbasis Website Di Dinas data-data laporan dan informasi ke
Kesehatan Bantaeng. dinas kesehatan kabupaten Bantaeng
melainkan hanya mengrim
Tekanan Ekonomi Dan Peningkatan
keperluannya melalui online saja untuk
Efesiensi
sampai ke Dinas Kesehatan.

Inovasi SIK berbasis website ini


Tekanan Peningkatan Layanan
juga digunakan untuk mengurangi
Dengan adanya kritikan dan
anggaran pda proses pelaporan data dn
penilaian dari masyarakat kepada Dinas
informasi ke Dinas Kesehatan bantaeng
Kesehatan Kabupaten Bantaeng terkait

25
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

dengan pelayanan maka akan memacu dilaksanakan atau diimplementasikan.


semangat untuk selalu meningkatkan Salah satunya yaitu sistem manual
pelayanan pelaporan terutama karna tdk efektif dalam pelaporan
pelayanan pelaporan data-data dan tersebut.
informasi ke Dinas Kesehatan. Dengan Berdasarkan hasil wawancara
adanya kritik dari masyarakat ini Dinas dengan informan di atas bahwa terkait
Kesehatan Bantaeng mencari solusi Inovasi SIKAT yang berbasis website
terbaik untuk kebaikan semua pihak. ini dilihat keengganan menutup
Hasil wawancara dengan program dapat disimpulkan bahwa
informan bahwa terkait Inovasi SIKAT dapat dikatahui sebelum adanya inovasi
yang berbasis wesite ini dilihat dari ini sudah ada sistem yang di gunakan
Tekanan Peningkatan Layanan dapat sebelumnya yaitu sistem manual tapi
disimpulkan bahwa, Dinas kesehatan dalam hal pelaksanaanya tidak
kabupaten Bantaeng selalu berupaya memberikan dampak yang baik bahkan
memberikan pelayanan terbaik, kebanyakan yang terjadi pelaporan yang
disebakan adanya kritikan dari terlambat secara berulang-ulang, dari
masyarakat tang kurang efesian dalam sini muncullah ide untuk menciptakan
pelaporannya, baik dalam pelayanan sesuatu yang baru, yaitu sistem
pelaopran maupun pelaynan yang informasi yang berbasis website.
lainnya, dalam hal ini bertujuan aga
Teknologi Ada, Terhambat Budaya
rtidak lagi terjadi keterlambatan dalam
dan Penataan Organisasi
paloran informasi dan data ke Dinas
Kesehatan bantaeng karna hal ini sangat
Teknologi sudah diterapkan
efektif.
dalam pelayanan inovasi SIK berbasis
Faktor Penhambat Inovasi
website namun masih terkendala oleh
Layanan Sistem Informasi Kesehatan
SDM yang kurang memadai dan kurang
Terpadu Berbasis Website Di Dinas
kompeten untuk menjalankan teknologi
Kesehatan Bantaeng.
tersebut. Sehingga dengan teknologi
yang sudah ada namun kurangnya SDM
Keengganan Metutup Program
untuk mengelola teknologi yang
Dinas Kesehatan Kabupaten
tersedia untuk meningkatkan pelayanan
Bantaeng sendiri merasa masih ada
pelaporan data dan informasi di Dinas
program yang gagal, dan ada beberapa
Kesehatan Kabupaten Bantaeng. Hal ini
rencana program yang belum bisa

26
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

tentu saja menghambat proses inovasi tekanan bagi siapa saja yang
SIK berbasis website yang dilakukan. berkepentingan dan menghilangkan
Berdasarkan hasil wawancara hasrat untuk berinovasi.
dengan aparat Dinas Kesehatan bahwa Hasil wawancara dengan
terkait Inovasi SIKAT yang berbasis informan terkait Inovasi SIKAT yang
website ini dilihat dari teknologi ada, berbasis wesite ini dilihat dari tekanan
terhambat budaya dan penataan dan hambatan Administrasi dapat
organisasi dapat disimpulkan bahwa, disimpulkan bahwa, kendala yang
disisi lain, penambahan jobdesk tersebut dihadapi dinas kesehatan bantaeng
tidak diimbangi dengan penambahan dalam hal administrasinya, dapat
jumlah SDM dimana jumlah pegawai dikatahui bahwa pelunya lagi diakadan
Bagian TI hanya ada beberapa orang sosialisasi terhadap pengguna inovasi
yang terdiri dari dua orang programer sikat ini yang berbasis website agar
dan satu orang teknisi. Kondisi tersebut inovasi ini dapat digunakan dan di
tentu bisa mempengaruhi kinerja manfaatkan setiap bulannya.
pegawai dan menghambat
Budaya Risk Aversion
operasionalisasi serta pengembangan
inovasi. Risk Aversion (menghindari
resiko) merupakan budaya yang selalu
Tekanan dan Hambatan
berusaha untuk menghindari suatu
Administratif
resiko yang mungkin akan terjadi. Para
pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten
Hambatan administrasi sering
Bantaeng ada yang antusias untuk
menjadi kendala dalam pengelolaan
meninggalkan budaya ini, namun tidak
urusan tertentu termasuk inovasi. Relasi
banyak yang enggan untuk
antara negara dengan masyarakat.atau
meninggalkan budaya ini. Pegawai
antara pimpinan dengan pegawainya
Dinas Kesehatan yang terlibat dalam
sering didasarkan pada basis
pengelolaan Inovasi SIK ini sebagian
ketidakpercayaan. Akibatnya, untuk
sudah ada yang antusias untuk
sebuah urusan kecil saja (misalnya
meninggalkan budaya menghindari
pelayanan perijinan) harus menyertakan
resiko.
persyaratan yang banyak, prosedur yang
Berdasarkan hasil wawancara
panjang, dan melibatkan aktor yang
dengan informan di atas bahwa terkait
berlapis. Hal ini seperti menimbulkan
Inovasi SIKAT yang berbasis website

27
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

ini dilihat dari Budaya Risk Aversion kepuasan terhadap pengguna aplikasi
dapat disimpulkan bahwa, dapat SIK berbasis website ini.
diketahui aparat yang terlibat dalam Compability (kesesuaian);
pengelolaan aplikasi SIK ini sangat Inovasi Pelayanan SIK berbasis
antusias hanya saja beberapa staff dan website yang dilakukan oleh Dinas
oporator tersebut yang belum Kesehatan Kabupaten Bantaeng telah
memahami pengaplikasiannya, sesuai dengan nilai-nilai, kebutuhan,
sehinggan terjadi kendala. pengalaman yang ada dan apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat sekarang
KESIMPULAN
ini. Masyarakat membutuhkan
Berdasarkan hasil penelitian dan pelayanan yang lebih mudah, cepat
pembahasan yang telah dilakukan dan juga prosedur yang jelas. Hal
mengenai Inovasi Layanan Sistem tersebut terbukti dengan waktu
Informasi Kesehatan Terpadu Berbasis pelayanan yang diberikan menjadi
Website Di Dinas Kesehatan lebih cepat yaitu dengan penggunaan
Kabupaten Bantaeng dapat dilihat dari aplikasi SIK hanya membutuhkan
dijelaskan melalui atribut inovasi yaitu: bebrapa menit saja untuk melaporkan
Relative Advantage (keuntungan data dan informasi ke Dinas Kesehatan
relatif) keuntungan relatif dari Bantaeng.
pelaksanaan SIK yang berbasis website Complexity (kerumitan); Inovasi
di Dinas ksehatan Kabupaten Bantaeng SIK di Kantor Dinas Kesehatan
dari segi ekonomi tidak memberikan Kabupaten Bantaeng terdapat
keuntungan bagi Dinas Kesehatan kerumitan mengenai masalah jaringan
selaku pelaksana inovasi, bahkan internet dan sinyal yang tidak stabil
anggaran yang dikeluarkan lebih sistem yang sering mengalami down
banyak namun dari sisi sosialnya Dinas karena banyaknya peretas sistem
Kesehatan Bantaeng ini dalam (hacker) dan kapasitas penyimpanan
mengelolah inovasi SIK berbasis data yang terbatas membuat
website dengan baik sehingga dapat penyimpanan data selalu penuh hal
merubah fikiran dan anggapan dari tersebut dapat diatasi dengan
masyarkat bahwasanya telah melakukan upaya pembaharuan-
memberikan pelayanan yang efektif pembaharuan sistem dengan
dan efesien .Hal tersebut memberi memperketat.

28
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Triability (kemungkinan dicoba); SIKAT yang berbasis website yaitu


Pelaksanaan Inovasi SIK berbasis keinginan untuk berubah menjadi lebih
website Dinas kesehatan Bantaeng baik ketersediaan fasilitas dan tekanan
telah melewati tahap uji coba oleh peningkatan layanan namun, ada juga
Pemerintah setempat guna mengukur beberapa faktor penghambat,
tingkat kebutuhan masyarakat terhadap keengganan metutup program,
pelayanan yang diberikan, serta untuk teknologi ada terhambat budaya dan
melihat efektif atau tidak pelaksanaan penataan organisasi, tekanan dan
inovasi tersebut. Dinas Kesehatan hambatan administratif dan budaya risk
Bantaeng bekerja sma salah satu aversion.
puskesmas yang ada di kabupaten Perlu adanya penambahan
bantaeng Untuk memastikan sistem jumlah SDM dimana jumlah pegawai
berjalan dengan baik dan setalah itu di Bagian TI hanya ada beberapa orang
adakan sosialisasi. yang terdiri dari dua orang progammer
Observability (kemudahan dan satu orang teknisi. Kondisi
diamati); Inovasi layanan SIK berbasis tersebut tentu bisa mempengaruhi
website diDinas Kesehatan Kabupaten kinerja pegawai dan menghambat
Bantaeng dapat dengan mudah diamati operasionalisasi serta pengembangan
oleh masyarakat karena pelayanan inovasi.
yang diberikan bersifat terbuka yaitu Perlu adanya peningkatan
dalam penggunaan Aplikasi SIK ini intensitas sosialisasi dan pengenalan
kemudahan untuk diamati dari inovasi Sistem Informasi Kesehatan
bagaimana cara kerjanya dan Terpadu Berbasis Website kepada para
bagaimana inovasi tersebut dapat pengguna SIK agar meraka paham
menghasilkan sesuatu yang lebih baik dalam pengaplikasiannya.
atau menguntungkan dibandingan
DAFTAR PUSTAKA
sebelumnya, inovasi sikat ini memiliki
prosedur yang mudah dipahami oleh Abdi.(2016). Manajemen Pelayanan
pengguna karena telah menggunakan Publik Aparatur Sipil Negara.
Edukasi Mitra Grafika
sistem website. Makassar.
Pelaksanaan Inovasi SIKAT Deddy,M. dkk. (2016). Administrasi
Publik untuk Pelayanan Publik.
yang berbasis website ini memiliki Bandung: Alfabeta
faktor pendukung dan penghambat.
Faktor pendukung dari inovasi Inovasi

29
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Evverett M.R. (2003).Diffusion


OfInnovations Fith Edition.new
york: the frree prees.
Kristanto (2008). Perancangan Sistem
Informasi Dan Aplikasinya,
Gava MediaYogyakarta.
Larasati, Endang. (2015).
InovasiPelayanan Publik
BidangPerizinan Di
KabupatenKudus. Semarang :
UndipLAW Press
Lestari, E. S., Jati, S. P., & Widodo, A.
P.( 2017). Evaluasi Sistem
Informasi Kesehatan di
Provinsi Jawa Tengah Dalam
Rangka Penguatan Sistem
Informasi Kesehatan Nasional.
Jurnal Manajemen Kesehatan
Indonesia, 4(3), hal.222-231
Pradana, M. (2015). Perencanaan
Skema Sistem Informasi untuk
Aktivitas Manajemen. Eonomi
Dan Bisnis, 4(1), hal.65–71.
Hardiyansyah. (2011). Kualitas
Pelayanan Publik. Yogyakarta:
Gava Media.
Peraturan Menteri
PendayagunanAparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Pedoman Inovasi Pelayanan
Publik

30
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022

Anda mungkin juga menyukai