Fina Alfiani

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Nama: Fina Alfiani

Nim: 2008060013

Smstr: 7/A

Resume

Aspek Halal dan Haram dalam pengobatan tradisional

Kata Halal berasal dari bahasa Arab yang berarti diperbolehkan atau tidak dilarang untuk digunakan
dalam Islam. Menurut Al-Quran, semua makanan yang baik dan bersih adalah halal. Oleh karena itu,
hampir semua sumber makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan adalah halal kecuali hewan
yang haram untuk dikonsumsi. Haram artinya tidak diperbolehkan atau dilarang untuk digunakan dalam
Islam. Beberapa makanan yang diharamkan dalam islam antara lain mayat, darah, babi, hal-hal yang
memabukkan dan lain-lain. Selain itu, produk yang telah terkontaminasi sumber haram juga dilarang.

Pengobatan tradisional adalah metode pengobatan yang digunakan dalam berbagai masyarakat sejak
jaman dahulu yang diturunkan dan dikembangkan secara bertahap dari generasi berdasarkan tingkat
pemahaman manusia terhadap pengetahuan dari masa ke masa.

Rasulullah SAW berpesan: “Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit sekaligus obat, dan telah
menciptakan obat bagi setiap penyakit, maka berobatlah dan jangan berobat dengan yang haram.” (HR.
Abu Daud). Berdasarkan panduan Al-Qur’an dan Sunnah ada beberapa aspek yang harus di perhatikan
terkait dengan kehalalan suatu obat:

1.Tidak terbuat dari bahan haram (untuk obat dalam).

2.Tidak terbuat dari bahan yang najis (obat luar dan dalam).

3.Tidak terkontaminasi oleh bahan haram (dalam proses produksi, penyimpanan, dan distribusi).

penggunaan sodium (natrium) heparin dan kalsium heparin. Salah satu sumber senyawa ini yang umum
adalah yang berasal dari mukosa usus babi. Bahan ini antara lain berfungsi antikoagulan darah dalam
upaya mencegah penyumbatan akibat gumpalan darah yang menyumbat (penyebab serangan jantung).
Ia pun berperan penting mencegah penyumbatan darah pada saat operasi jantung dan pada saat dialisis
darah. Mengingat pentingnya bahan ini sebagai antikoagulan, ada yang melegalkan (baca:
menghalalkan) penggunaan obat ini meskipun berasal dari bahan haram. Namun, penilaian yang ilmiah
dan sistematis makan menemukan bahwa ternyata ada alternatif bahan yang halal, yakni yang berasal
paru-paru sapi (yang tentunya disembelih atas nama Allah). Dalam kasus ini, pemakaian sodium heparin
yang berasal mukosa usus babi menjadi haram karena ketersediaan alternatif.

Ada 3 titik kritis yang menentukan kehalalan obat tradisional, yaitu antara lain : 1). Proses dan bahan
isolasi melalui ekstraksi, 2). Proses dan bahan fermentasi, 3). Penggunaan bahan pendukung (eksipien).
Selain itu ada hal lain yang menjadi titik kritis yakni pada aspek proses produksi, pengemasan,
penyimpanan dan distribusi yang mampu menjamin dicegahnya kontaminasi silang bahan haram ke
dalam obat herbal yang halal.

“Setiap penyakit ada obatnya, maka jika obat telah mengenai penyakit maka akan sembuh dengan izin
Allah ‘Azza wa Jalla.” (HR. Muslim). “Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan penyakit kecuali telah
menurunkan untuknya obat yang diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh
orang yang tidak mengetahuinya.” (HR. Ahmad).

Segala macam darah itu najis ,selain hati dan limpa, Firman Allah SWT:

Akan tetapi masih banyak keyakinan keyakinan para terdahulu seperti pengobatan menggunakan darah
dari bulu sayap itik yang di mana berefek untuk mengobati sakit mata. Maka pengobatan menggunakan
darah tersebut dapat di katakan haram.

Jamu dan obat herbal kerap menjadi alternatif pilihan selain mengonsumsi obat kimia. Namun tidak
semua jamu dan obat herbal berstatus halal. Jamu sudah lama dijadikan obat herbal untuk mengobati
berbagai penyakit. Apalagi di Indonesia, banyak racikan jamu yang diperuntukkan untuk menjaga
kesehatan sekaligus mengobati penyakit dengan bahan herbal.

Produk-produk yang menggunakan bahan baku dari manusia atau dari binatang haram, menurut fatwa
MUI hukumnya haram. Jadilah konsumen cerdas, cermat dalam memilih obat tradisional. Jagalah imun
kita dengan mengkonsumsi obat tradisional asli Indonesia yang halal. Dengan ikhtiar mengkosumsi obat
tradisional halal kita tidak hanya mendapatkan kesembuhan semata, namun juga mendapatkan ridha
dari Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai