Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

“Penyajian Laporan Arus Kas Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan

Pada Entitas Non-Primer Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”

Disusun Oleh:

1. Avivaksita 233403140002
2. Pebriyanti 233405140002

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Penyajian Laporan Arus Kas Berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan Pada Entitas Non Primer Yang Terdaftar di Bursa Efek” dengan
tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar
Akuntansi Keuangan. Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan serta
dukungan dari berbagai pihak. Maka dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan agar
makalah ini kedepannya dapat disempurnakan.Supaya dapat berguna serta bermanfaat bagi
pengembangan wawasan yang dinamis.

Jakarta, 05 Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… 2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 4

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….. 4


1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………… 5
1.3 Tujuan ……………………………………………………………….. 5

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………… 6

2.1 Konsep Akuntansi …………………………………………………… 6


2.2 Laporan Keuangan ………………………………………………….. 6
2.3 Tujuan Laporan Keuangan ………………………………………….. 7
2.4 Laporan Arus Kas …………………………………………………… 7
2.5 Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas ..…………………………… 9
2.6 Klasifikasi Laporan Arus Kas ………………………………………. 11
2.7 Metode Penyusunan Laporan Arus Kas …………………………….. 14
2.8 Langkah-Langkah Menyusun Laporan Arus Kas …………………… 15

BAB III METODE PENELITIAN ………………………..………………………. 16

3.1 Jenis Penelitian ……………………………………………………… 16

3.2 Teknik Pengumpulan Data …………………………………………. 16

3.3 Metode Analisis Data ……………………………………………… 16

3.4 Hasil Penelitian …………………………………………………….. 17

3.5 Pembahasan ………………………………………………………… 19

BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………. 20

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 21

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya arus kas dalam perusahaan dapat ditelusuri dari aktivias-aktivitas dalam
perusahaan, sebab seluruh aktivitas perusahaan di maksudkan untuk menghasilkan kas.
Dalam melaksanakan aktivitas perusahaan pengeluaran kas untuk beban dan lainnya tidak
dapat di hindarkan. Aktivitas-aktivitas yang berlangsung dalam perusahaan berdasarkan
dampaknya terhadap kas secara garis besar dapat di klasifikasikan pada aktivitas operasi,
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Perusahaan memproduksi dan menjual barang dagangan atau memberikan jasa secara rutin
dengan maksud menghasilkan kas masuk bagi perusahaan. Aktivitas disebut aktivitas
operasi atau aktivitas rutin. Aktivitas operasi dimaksudkan untuk menghasilkan (generate)
kas secara rutin bagi perusahaan. Aktivitas operasi memerlukan pengeluaran rutin.
Perusahaan biasanya melakukan perencanaan lainya guna mendatangkan sumber
penerimaan kas baru di masa mendatang. Aktivitas-aktivitas yang bersifat strategis ini
disebut aktivitas investasi. Bila aktivitas operasi merupakan aktivitas yang bersifat rutin,
sedangkan aktivitas investasi bukan merupakan aktivitas rutin. Perusahaan melakukan
pengembangan usaha pada saat yang tepat dan pada bidang yang tepat.

Aktivitas investasi dapat di danai oleh kas hasil aktivitas operasi, dari kas yang telah
dicadangkan untuk proyek-proyek yang telah disepakati atau dengan utang dan penerbitan
saham. Pendanaan aktivitas investasi memerlukan perencanaan yang baik agar tidak
mengganggu aktivitas perusahaan lainya karna kas tergerus untuk aktivitas investasi. Jika
investasi dilakukan dengan utang, konsekuensinya adalah perusahaan harus menanggung
bunga pinjaman. Pendanaan suatu perusahaan besar dapat berbentuk pembayaran deviden
pemegang saham. Kegiatan pendanaan ini berdampak signifikan terhadap arus kas
perusahaan.

PSAK 2 berisi tujuan yakni informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para
pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahan dan

4
menghasilkan kas dan serata kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan
arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonom, para pemakai perlu
melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara
kas serta kepastian perolehanya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa tujuan dan manfaat dari laporan arus kas?

2. Apa saja yang di sajikan kedalam laporan arus kas?

3. Metode apa yang di gunakan dalam penyajian laporan arus kas pada entitas non primer
yang terdaftar di BEI?

4. Bagaimana penerapan laporan arus kas berdasarkan PSAK 2 pada entitas non primer yang
terdaftar di BEI?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari laporan arus kas.

2. Untuk mengetahui apa saja yang ada di dalam laporan arus kas.

3. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan dalam penyajian laporan arus kas pada
entitas non primer yang terdaftar di BEI.

4. Untuk mengetahui bagaimana penerapan laporan arus kas berdasarkan PSAK 2 pada
entitas non primer yang terdaftar di BEI.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Akuntansi

Robert, Patricia, dan Daniel (2007:4), mengungkapkan bahwa akuntansi merupakan sebuah
sistem yang mengumpulkan dan memroses (menganalisis, menghitung, dan mencatat)
informasi keuangan mengenai sebuah organisasi dan melaporkan informasi keuangan
mengenai sebuah organisasi dan melaporkan informasi tersebut kepada pengambil
keputusan. Warsono (2009:3), mengungkapkan bahwa akuntansi adalah proses sistematis
untuk mengelolah transaksi menjadi informasi keuangan yang bermanfaat bagi para
penggunanya. Akuntansi professional bekerja dalam banyak peran serta lingkungan yang
berbeda.Oleh karena itu, dalam prakteknya 3 akuntansi dapat dibedakan dengan skope atau
ruang lingkup yang tercakup di dalamnya yang meliputi akuntansi public yang bekerja secara
independen serta akuntan intern perusahaan.

Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang tujuan pokoknya menghasilkan laporan


keuangan yang biasanya terdiri dari Neraca dan Laba/Rugi (Surjadi, 2013). Akuntansi
keuangan (financial accounting), merupakan proses yang berpuncak pada penyiapan pada
laporan keuangan perusahaan secara menyeluruh untuk digunakan oleh pihak internal dan
eksternal perusahaan dalam rangka pengambilan keputusan (Santoso, 2011).

2.2 Laporan Keuangan

Informasi akuntansi keuangan menunjukkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu
perusahaan yang digunakan oleh para pemakainya sesuai dengan kepentingan masing-
masing. Laporan akuntansi disiapkan untuk memberikan informasi yang berguna bagi para
pemakai laporan, terutama sebagai dasar pertimbangan dalam proses pengambilan
keputusan. Laporan akuntansi ini dinamakan laporan keuangan. Laporan keuangan mampu
memberikan banyak informasi yang dapat dipakai oleh para pengguna dalam membuat
keputusan ekonomis perusahaan. Laporan keuangan adalah laporan tertulis yang
memberikan infromasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahan-perubahannya,

6
serta hasil yang dicapai selama periode tertentu.Laporan keuangan memberikan gambaran
tentang bagaimana susunan kekayaan yang dimiliki perusahaan dan sumber-sumber
kekayaan itu didapat.

PSAK No. 1 mengatur bahwa laporan keuangan lengkap harus mencakup komponen-
komponen berikut:

• laporan posisi keuangan pada akhir periode;


• laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
• laporan perubahan ekuitas selama periode;
• laporan arus kas selama periode;
• catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan
informasi penjelasan lain; informasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya
sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A; dan
• laporan posisi keuangan pada awal periodeterdekat sebelumnya ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secararetrospektif atau membuat penyajian
kembali pos-pos laporan keuangan, atauketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangannya sesuai denganparagraf 40A-40D.

2.3 Tujuan Laporan Keuangan

Hery (2012:4), mengungkapkan bahwa tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan
secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai posisi
keuangan, hasil usaha, dan perubahan lain dalam posisi keuangan. Standar akuntansi
keuangan (SAK) dijelaskan tentang tujuan laporan keuangan yang isinya: “tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2.4 Laporan Arus Kas

PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
pada tanggal 22 Desember 2009. PSAK 2 ini merevisi PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas

7
yang telah dikeluarkan pada tanggal 7 September 1994. Dewan Standar Akuntansi
Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas pada
tanggal 27 Agustus 2014.

Pada tanggal 28 September 2016, DSAK IAI juga telah mengesahkan ED amandemen dan
penyesuaian tahunan atas beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
Berikut ini adalah ikhtisar ringkas amandemen dan penyesuaian tahunan SAK salah satunya
adalah Amandemen PSAK 2 Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan, tanggal
efektif 1 Januari 2018. Amandemen PSAK 2 mensyaratkan entitas untuk menyediakan
pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang
timbul dari arus kas maupun perubahan nonkas.

Hery (2012:9), mengungkapkan bahwa laporan arus kas (statement of cash flows) adalah
sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci
dari masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, sampai
pada aktivitas pendanaan/ pembiayaan untuk satu periode tertentu. Laporan arus kas
menunjukkan besarnya kenaikkan/ penurunan bersih kas dari seluruh aktivitas selama
periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir periode.

Skousen (2001:8), bahwa sebagai salah satu bagian dari laporan keuangan lainnya, laporan
arus kas pada dasarnya adalah sebuah laporan yang melaporkan, untuk interval tertentu,
jumlah kas yang ditimbulkan dikonsumsikan oleh suatu perusahaan melalui tipe - tipe
aktivitas berikut, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi dan keuangan.

Honrngren (2007:148) laporan arus kas melaporkan arus kas penerimaan dan pengeluaran
kas selama suatu periode.Laporan ini menunjukkan dari mana asal kas dan bagaimana kas
dibelanjakan.Laporan ini menjelaskan sebab-sebab perubahan dalam kas selama suatu
periode tertentu.

Laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi tentang perubahan arus kas dan setara
kas entitas selama satu periode tertentu. Melalui laporan arus kas, pengguna laporan

8
keuangan ingin mengetahui bagaimana entitas menghasilkan dan menggunakan kas dan
setara kas.

Tujuan Pernyataan ini adalah mensyaratkan ketentuan atas informasi mengenai perubahan
historis dalam kas dan setara kas suatu entitas melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama
suatu periode. Entitas menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam
Pernyataan ini dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian tak terpisahkan dari laporan
keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.

2.5 Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas

Bambang (2014:41), mengungkapkan bahwa manfaat informasi arus kas setidaknya ada tiga.
Pertama, sebagai indokator jumlah arus kas dimasa yang akan datang dan menilai
kecermatan taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya. Kedua, laporan arus kas juga
menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas keluarselama periode
pelaporan.Ketiga, laporan arus kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna
laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih, ekuitas, dan struktur keuangan
perusahaan termasuk likuiditas dan solvabilitas.

Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi tentang perubahan arus
kas dan setara kas entitas selama satu periode yang di klasifikasikan berdasarkan aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan. Informasi ini berguna bagi investor, kreditur dan pengguna
lain laporan keuangan, yang bertujuan sebagai berikut:

a. Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas, waktu dan
kepastian dalam menghasilkannya.
b. Mengevaluasi struktur keuangan entitas (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan
kemampuannya dalam memenuhi kewajiban dan memabayar dividen.
c. Memahami pos yang menjadi selisih antara laba rugi periode berjalan dengan arus kas
neto dari kegiatan operasi (akrual). Analisis perbedaan ini sering kali dapat membantu
dalam mengevaluasi kualitas laba entitas.

9
d. Membandingkan kinerja operasi antar entitas yang berbeda, karena arus kas neto dari
laporan arus kas tidak dipengaruhi oleh perbedaan pilihan metode akuntansi dan
pertimbangan manajemen, tidak seperti basis akrual yang digunakan dalam menentukan
laba rugi entitas.
e. Memudahkan pengguna laporan untuk mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai kini arus kas masa depan antar entitas yang berbeda.

Informasi dari laporan arus kas yang didapatkan nantinya akan sangat berguna bagi perusahaan
atau penggunanya, khususnya sebuah laporan arus kas yang tersusut secara lengkap dan baik.
Manfaat dari laporan arus kas sebagai berikut:

a. Mengevaluasi kemampuan Perusahaan

Laporan arus kas akan membantu dalam mengetahui apakah sebuah perusahaan sehat atau
tidak. Sebuah perusahaan yang sehat bisa dilihat dari kemampuannya dalam membayar
kewajiban beban operasionalnya seperti gaji karyawan dan membayar dividen.

b. Dasar pengambilan keputusan

Lewat informasi yang disajikan dalam laporan arus kas, pengguna atau perusahaan
khususnya pihak manajemen bisa menggunakannya sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan. Pengguna atau perusahaan juga bisa memanfaatkannya untuk menyusun
strategi atau langkah kedepannya untuk menghadapi perubahan yang mungkin akan terjadi.

c. Mengetahui Kemampuan Perusahaan

Laporan arus kas juga membantu perusahaan dalam mengetahui kemampuannya dalam
menghasilkan arus kas. Oleh karena itu, laporan arus kas sangatlah penting bagi sebuah
perusahaan atau bisnis.

d. Kemampuan entitas dalam menghasilkan arus kas di masa yang akan dating
e. Kemampuan entitas untuk membayar dividen serta memenuhi kewajibannya
f. Penyebab perbedaan antara laba bersih dengan arus kas bersih dari kegiatan operasi

10
g. Transaksi atas investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan non-kas dalam kurun
waktu satu periode.

2.6 Klasifikasi Laporan Arus Kas

Menurut PSAK 2 (Revisi 2009) laporan arus kas di klasifikasikan dalam arus kas yaitu:

a. Aktivitas Operasi

Aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan
entitas investasi dan pendanaan.

Laporan arus kas biasanya akan dimulai dengan arus kas dari aktivitas operasi. Seperti
laba atau rugi bersih, kemudian diikuti dengan penambahan atau pengurangan dari jumlah
tersebut untuk menyesuaikan laba bersih ke angka total arus kas.

Hal-hal yang ditambahkan atau dikurangkan adalah perubahan saldo akun item yang
ditemukan dalam aset lancar dan kewajiban lancar di neraca, lalu akun non tunai seperti
kompensasi berbasis saham. Selanjutnya akan diketahui pendapatan bersih perusahaan.

- Pendapatan Bersih: Ini adalah inti dari laporan laba rugi. Pendapatan bersih akan
menunjukkan profitabilitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Dihitung
dengan mengambil total pendapatan dan mengurangkan dari Harga Pokok Penjualan
(HPP) dan total biaya yang meliputi biaya penjualan, umum dan administrasi,
depresiasi dan amortisasi, bunga, dll.
- Ditambah Depresiasi dan Amortisasi (D&A): Seiring berjalannya waktu, nilai
berbagai aset akan menurun dalam bisnis. Oleh karena itu, D&A merupakan biaya
yang mengalokasikan biaya aset selama masa manfaatnya. Penyusutan melibatkan
aset berwujud seperti bangunan, mesin, dan peralatan. Sedangkan amortisasi
melibatkan aset tidak berwujud seperti hak paten, hak cipta, perangkat lunak, dan niat
baik. D&A ini akan mengurangi laba bersih dalam laporan laba-rugi.
- Dikurangi Perubahan Modal Kerja: Modal kerja mewakili perbedaan antara aset
lancar dan kewajiban lancar perusahaan. Setiap perubahan aset lancar selain kas dan

11
kewajiban lancar yang mempengaruhi saldo kas dalam aktivitas operasi. Contohnya,
sebuah perusahaan membeli banyak persediaan, maka aset lancar akan meningkat.

Perubahan positif dalam persediaan ini dikurangkan dari laba bersih karena dilihat
sebagai arus kas keluar.
- Kas dari Operasi: Saat seluruh penyesuaian sudah dilakukan, maka Anda telah sampai
pada kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi perusahaan. BUkan sebagai
pengganti laba bersih, namun sebagai ringkasan berapa banyak uang tunai yang
dihasilkan dari bisnis inti perusahaan.
b. Aktivitas Investasi

Kategori dalam cash flow statement disebut juga sebagai arus kas dari aktivitas investasi
dan laporan perubahan belanja modal atau capital expenditure (CapEx) serta investasi
jangka panjang.

CapEx sendiri mengacu pada pembelian aset properti, pabrik, atau peralatan. Investasi
jangka panjang yang mencakup instrumen utang dan ekuitas perusahaan lainnya. Item
yang tidak kalah penting lainnya adalah akuisisi bisnis lain. Hal yang perlu diingat adalah
perubahan aset jangka panjang dalam neraca dilaporkan dalam laporan arus kas aktivitas
investasi.

- Investasi dalam Properti dan Peralatan: Ini disebut juga sebagai investasi belanja
modal yang berarti pembelian peralatan kantor baru seperti perangkat komputer dan
printer untuk para pegawai atau pembelian tanah dan bangunan baru untuk operassi
bisnis dan logistik perusahaan. Investasi ini adalah arus kas keluar. Oleh karena itu
akan berdampak negatif ketika Anda menghitung kenaikan kas bersih dari seluruh
aktivitasnya.
- Kas dari Investasi: Ini merupakan jumlah atas total kas yang disediakan untuk
digunakan dalam aktivitas investasi.

12
c. Aktivitas Pendanaan

Kategori ini disebut juga Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan dan melaporkan setiap
penerbitan atau pembelian kembali saham, obligasi perusahaan, dan pembayaran dividen
yang dilakukan. Perubahan kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemegang saham
dalam neraca akan dilaporkan dalam aktivitas pendanaan.

- Penerbitan Utang: Sebagai usaha dalam membiayai operasinya, perusahaan akan


mengeluarkan utang. Semakin banyak uang tunai yang dimiliki, maka semakin baik
karena dapat mempengaruhi berkembang pesatnya perusahaan tersebut. Berbeda
dengan ekuitas, penerbitan utang tidak akan memberikan hak kepemilikan apapun di
perusahaan. Sehingga tidak akan mengurangi kepemilikan pemegang saham yang
ada. Penerbitan utang ini masuk ke kategori arus kas masuk, karena perusahaan
memiliki investor yang bertindak sebagai pemberi pinjaman. Sedangkan ketika
investor ini dibayar kembali, maka pembayaran utang termasuk dalam arus kas
keluar.
- Penerbitan Ekuitas: Ini merupakan cara lain untuk mendanai perusahaan. Tidak
seperti utang, pemilik ekuitas mempunyai beberapa kepemilikan dalam bisnis dengan
imbalan uang yang diberikan kepada perusahaan untuk digunakan. Penerbitan ekuitas
berarti sumber tambahan dalam bentuk uang tunai, sehingga ini merupakan arus kas
masuk. Sedangkan, pembayaran ekuitas merupakan arus keluar.
- Kas dari Pembiayaan: Biasa disebut sebagai kas bersih yang digunakan dalam
aktivitas pendanaan. Uang tunai dari pembiayaan dihitung dengan menjumlahkan
semua arus kas masuk dan keluar terkait perubahan kewajiban jangka panjang dan
akun ekuitas pemegang saham.

Arus Kas Mata Uang Asing

Entitas mengakui transaksi kas yang berasal dari transaksi mata uang asing, dibukukan
dengan menggunakan kurs mata uang asing pada saat transaksi arus kas. Keuntungan dan
kerugian yang belum direalisasi yang timbul akibat perubahan nilai tukar mata uang asing
bukan merupakan arus kas. Namun demikian, pengaruh perubahan nilai tukar atas kas dan

13
setara kas dalam mata uang asing dilaporkan dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan
saldo awal dan akhir dari kas dan setara kas. Jumlah selisih kurs tersebut disajikan terpisah
dari arus kas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Arus Kas Bunga dan Dividen, Pajak

- Bunga dan Dividen, PSAK 2 (Revisi 2009) tidak mensyaratkan bagaimana bunga dan
dividenyang diterima atau dibayarkan seharusnya diklasifikasi. Arus kas bunga dan
dividen yang diterima dan dibayarkan masing-masing diungkapkan secara terpisah.
Masing-masing diklasifikasikan secara konsisten antar periode sebagai aktifitas operasi,
investasi dan pendanaan. Bunga yang dibayar dan bunga atau dividen yang dapat
diterima diklasifikasi sebagai arus kas dari aktifitas operasi, karena dipandang turut
menentukan laba rugi entitas dalam satu periode tertentu. Sedangkan bunga yang
dibayardapat juga di klasifikasikan sebagai aktifitas pendanaan karena dipandang
sebagai biaya pendanaa, dividen dan bunga yang diterima dapat juga diklasifikasikan
sebagai aktifitas investasi karena dipandang sebagai hasil investasi.
- Pajak, PSAK 2 (Revisi 2009) mengatur bahwa arus kas yang berkaitan dengan pajak
penghasilan diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai arus kas dari
aktifitas operasi, kecuali dapat secara spesifik diidentifikasi sebagai aktifitas pendanaan
atau investasi.

2.7 Metode Penyusunan Laporan Arus Kas


Arus kas dari aktifitas operasi dapat disajikan dengan dua metode yaitu sebagai berikut:
a. Metode Langsung, yang menyajikan kelompok utama penerimaan kas bruto dan
pembayaran kas bruto.
Penyusunannya dilakukan berdasarkan pada buku kas/bank. Agar dapat menggunakan
metode ini, Anda wajib melaporkan kelompok-kelompok penerimaan dan pengeluaran
kas dari kegiatan operasional perusahaan. Selanjutnya akan diikuti dengan kegiatan
investasi dan pembiayaan.
b. Metode Tidak Langsung, dimulai dengan laba rugi periode berjalan dan menyesuaikan
laba rugi tersebutdengan transaksi nonkas, akrual dan tangguhan dari pos yang
penghasilannya atau pengeluarannya dalam aktifitas investasi dan pendanaan.

14
Penyusunan yang dilakukan berdasarkan pada laporan laba-rugi dan neraca. Dengan
metode ini, laba-rugi bersih harus disesuaikan dengan cara mengoreksi pengaruh dari
transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas
untuk kegiatan operasional di masa lampau dan yang akan datang, serta unsur penghasilan
atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau penerimaan.

2.8 Langkah-langkah Menyusun Laporan Arus Kas

Laporan arus kas ini bertumpu pada 2 sumber data, yakni neraca periode berjalan dan
sebelumnya, serta laporan laba-rugi pada periode ini. Secara penyajian pun dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu direct method (secara langsung) dan indirect method (secara tidak
langsung).

Bedanya, pada penyajian langsung, kegiatan operasional dikelompokan dalam berbagai


kategori, termasuk diperinci ke dalam dua jenis arus kas: kas masuk atau keluar. Sedangkan
penyajian tidak langsung, arus kas pada aktivitas operasi ditentukan dengan mengoreksi laba
bersih yang telah ada di laporan laba rugi. Jadi, penyajian tidak langsung lebih terpusat pada
data diri yang telah ada di neraca dan laporan laba-rugi.

Secara umum, terdapat 5 langkah dalam membuat laporan ini. Mari simak ulasannya di bawah
ini:

a. Menghitung penurunan atau kenaikan kas.


b. Menghitung kas bersih (netto) pad aktivitas operasi baik secara langsung maupun tidak
langsung.
c. Menghitung kas bersih (netto) pada aktivitas pendanaan.
d. Menghitung kas bersih (netto) pada aktivitas investasi.
e. Menghitung jumlah kas bersih dari ketiga aktivitas tersebut, serta saldo awal kas.

15
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Metode kualitatif
untuk mendapatkan data yang mendalam suatu data yang mengandung makna. Metode
kualitatif menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan informan, objek
dan subjek penelitian (Sugiyono, 2012)

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini adalah dengan
dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan semua data sekunder yang dipublikasikan oleh
BEI tentang perusahaan non primer yang sudah terdaftar di BEI.

3.3 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini menganalisis tentang laporan arus kas berdasarkan PSAK No. 2 pada
perusahaan-perusahaan non primer di BEI. Laporan Arus Kas adalah untuk menunjukan
perubahan kas selama satu periode tertentu dan memberikan penjelasan mengenai alasan
perubahan tersebut dengan menunjukan dari mana sumber penerimaan kas dan untuk apa
penggunanya seperti kegiatan operasional, pembiayaan dan investasi.

16
3.4 Hasil Penelitian

Tabel 1. Checklist Kelengkapan Laporan Arus Kas PT. MAP Aktif Adiperkasa

17
Tabel 2. Checklist Kelengkapan Laporan Arus Kas PT. Matahari Department Store

18
3.5 Pembahasan

Hasil penelitian yang dilakukan di dapat hasil sebagai berikut:

Ada tiga elemen atau pos yang tidak ada dalam laporan arus kas PT. MAPA dan PT LPPF.
Ketiga pos tersebut terdiri dari selisih kurs valuta asing, simpanan dan pinjaman yang
diberikan kepada pihak lain.

Dalam penelitian ini bahwa kedua perusahaan diatas sebagai objek penilitian laporan arus
kas yang diterbikannya masih belum sepenuhnya seperti PSAK 2, karena ada tiga elemen
yang tidak ada di dalam laporan arus kas pada Perusahaan tersebut yaitu selisih kurs valuta
asing, simpanan dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain.

19
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan:
Kas dari aktivitas operasi bisa dibandingkan dengan laba bersih perusahaan guna menentukan
kualitas laba. Apabila kas dari aktivitas operasi lebih tinggi dari laba bersih, maka laba bisa
dikatakan memiliki kualitas yang mumpuni.
Laporan ini akan berguna untuk investor karena memungkinkan investor memahami arus masuk
dan arus keluar perusahaan secara menyeluruh dan mendapatkan pemahaman umum tentang kinerja
perusahaan secara keseluruhan.
Apabila perusahaan mendanai kerugian dari operasi atau membiayai investasi dengan
mengumpulkan utang dan ekuitas, maka laporan arus kas akan menjadi terang benderang.
Dari sini akhirnya dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas tidak hanya dapat berguna untuk
memudahkan pengecekan arus kas perusahaan pada periode tertentu. Namun, bisa menjadi acuan
dalam memprediksi dari ketidakpastian kesehatan keuangan bisnis Anda di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, laporan ini akan sangat berguna bagi para kreditor, investor, pihak manajemen,
bahkan pihak lainnya yang terkait.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://web.iaiglobal.or.id/PSAK-Umum/8#gsc.tab=0

https://web.iaiglobal.or.id/SAK-Umum-
Disahkan/SAK%20Disahkan%20Selama%20Tahun%202016.#gsc.tab=0

Dwi Martani, dkk. Akuntansi Keuangan Menengah : Berbasis PSAK Edisi ke-2 Buku 1

https://www.pajakku.com/read/6206279b1c72eb1eee0cc14a/Laporan-Arus-Kas:-
Pengertian-Penyusunan-dan-Contoh

https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/laporan-arus-kas

https://www.idx.co.id/id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan

21

Anda mungkin juga menyukai