PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Nurgiyantoro (2014: 113), fantasi sering juga disebut sebagai cerita
fantasi (literary fantasy) dan perlu dibedakan dengan cerita rakyat fantasi (folk fantasy)
yang tak pernah dikenali siapa penulisnya mencoba menghadirkan sebuah dunia lain
(other world) di samping dunia realitas. Teks cerita fantasi sangat berbeda dengan
cerpen, novelet, maupun novel karena ditulis berdasarkan fantasi atau rekaan belaka,
baik objek cerita, peristiwa yang terjadi, tokoh-tokohnya, maupun setting-nya. Teks
cerita fantasi merupakan salah satu genre cerita yang dapat melatih kreativitas. Melatih
kreativitas dapat dilakukan dengan berfantasi secara aktif dengan menuangkan ide
melalui cerita. Bentuk kreatifitas dapat dilakukan oleh siswa SMP dengan cara
menuangkan ide dalam bentuk tulisan yang berkaitan dengan teks fantasi. Dengan
menulis, siswa juga dapat meningkatakan kreatifitas mengolah kata dan kalimat.
Dalam menulis teks harus menggunaan tata bahasa yang baik dan benar.
Penggunaan ejaan merupakan hal yang sangat penting dalam menulis suatu teks karena
apa yang dituliskan dapat lebih mudah dipahami, dihayati dan dimengerti oleh orang
lain. Ejaan adalah keseluruhan peraturan melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan
penggabungan kata, penulisan kata, huruf, dan tanda baca (Alex & Achmad, 2011: 129).
Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada teks fantasi karya siswa masih terdapat
kesalahan, karena siswa dalam proses menulis tidak berpedoman pada kaidah bahasa
yang benar. Kesalahan berbahasa siswa ditinjau dari penggunaan huruf kapital,
penggunaan preposisi atau kata depan, penggunaan tanda baca, dan penulisan awalan.
Kesalahan-kesalahan ejaan khususnya bahasa tulis cenderung dipengaruhi oleh faktor
dari siswa yakni kurang paham mengenai ejaan, kurang terbiasa menggunakan ejaan,
maupun faktor lingkungan siswa yang terbiasa menggunakan bahasa yang tidak baku.
Untuk mengatasi kesalahan itu, siswa harus meningkatkan keterampilan berbahasa
sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistika serta bertujuan untuk menguji
hipotesis. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menguji populasi atau sampel tertentu,
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca, yaitu
membaca teks fantasi karya siswa yang telah dipilih dan berulang.
Kesalahan dari aspek pemakaian huruf kapital dominan yang terjadi pada teks
fantasi karya siswa yaitu kesalahan pada penggunaan huruf kapital di awal kalimat,
unsur nama orang, huruf kapital pada awal kalimat petikan langsung, dan huruf kapital
pada nama judul. Selanjutnya, kesalahan ejaan ditemukan pada penulisan kata depan
terjadi pada kesalahan kata depan yang menunjukkan tempat. Kesalahan penggunaan
tanda baca pada teks dominan terdapat kesalahan penggunaan tanda titik pada akhir
kalimat, penggunaan tanda baca koma pada kata seru, dan penggunaan tanda petik pada
kalimat langsung.
SIMPULAN
REFERENSI
Indria Pinasti, I. dkk. 2018. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kurikulum 2013
(Studi Kasus Pembelajaran Teks Ulasan Cerpen di Kelas VIII SMPN 2 Ngawi).
BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia Dan Pengajarannya. 6
(1)
Kurniasarai, N. dkk. 2018. Analisis Kesalahan Ejaan pada Salah Satu Judul Berita “Isu
TKA Digoreng Menjelang Pilpres” pada Surat Kabar Tribun Jabar Edisi 25
April 2018. Parole Jurnal Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia. 1 (4).
Alex dan Achmad. (2011). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana
Predana Media Grup.
Rahmaningsih. P. (2016). Mengajarkan Ejaan pada siswa sekolah dasar. Jurnal Ilmiah
Guru. (1)