Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

KEPERAWATAN KRITIS
PERBANDINGAN ALGORITMA HENTI JANTUNG PADA ORANG DEWASA
ANTARA AHA 2015 DAN 2020

Dosen Pengampu :

LUKMAN HAKIM

Disusun Oleh :

Nama : Anggi Adhela

NPM : 1714201110068

Kelas : 7B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN 2020/2021
Perbandingan Algoritme Henti Jantung Pada Orang Dewasa
Antara AHA 2015 dan 2020

 AHA 2015
Rekomendasi CoSTR ILCOR 2015 digunakan untuk menginformasikan
rekomendasi dalam Pembaruan Pedoman AHA 2015 untuk CPR dan ECC. Kata-kata
dari rekomendasi ini didasarkan pada sistem klasifikasi AHA untuk tinjauan
pembuktian (lihat “Bagian 2: Evaluasi Bukti dan Manajemen Konflik
Kepentingan”). Pembaruan Pedoman AHA 2015 untuk CPR dan ECC berisi 315
rekomendasi rahasia. Terdapat 78 rekomendasi Kelas I (25%), 217 rekomendasi Kelas
II (68%), dan 20 rekomendasi Kelas III (7%). Secara keseluruhan, 3 (1%) didasarkan
pada Level Bukti (LOE) A, 50 (15%) didasarkan pada LOE BR (studi acak), 46 (15%)
didasarkan pada LOE B-NR (studi non-acak ), 145 (46%) didasarkan pada LOE C-
LD (data terbatas), dan 73 (23%) didasarkan pada LOE C-EO (konsensus
pendapat ahli). Hasil ini menyoroti kesenjangan pengetahuan yang terus-menerus
dalam ilmu resusitasi yang perlu ditangani melalui inisiatif penelitian yang diperluas
dan peluang pendanaan.

Prognostikasi selama CPR juga merupakan topik yang sangat aktif. Ada data
yang cukup baik yang menunjukkan bahwa tekanan parsial karbon dioksida end-
tidal (Petco2) yang rendah pada pasien yang diintubasi setelah 20 menit CPR sangat
terkait dengan kegagalan resusitasi. Yang penting, parameter ini tidak boleh digunakan
secara terpisah dan tidak boleh digunakan pada pasien yang tidak diintubasi
 Prosedur
Berdasarkan guideline American Heart Association (AHA) tahun 2015,
prosedur standar resusitasi jantung paru terdiri atas 3 komponen:
1. Kompresi dada
2. Jalan napas
3. Pernapasan
Saat ini, pemberian napas buatan pada pasien dewasa sudah tidak dianjurkan pada
penolong yang bukan petugas kesehatan sehingga tim penyelamat cukup melakukan
kompresi dada saja. Akan tetapi, petugas kesehatan harus mengerjakan 3 komponen
resusitasi jantung paru tersebut. Selain itu, terdapat perubahan dari guideline AHA
sebelumnya mengenai urutan komponen dari sebelumnya jalan napas-pernapasan-
kompresi dada menjadi kompresi dada- jalan napas-pernapasan.

 AHA 2020(Terbaru)

Fokus utama ini berisi rangkuman isu dan perubahan penting dalam 2020
American Heart Association (AHA) Pedoman untuk Resusitasi Kardiopulmoner
(Cardiopulmonary Resuscitation/CPR) dan Perawatan Kardiovaskular Darurat
(Emergency Cardiovascular Care/ECC). Pedoman 2020 adalah versi revisi
komprehensif pedoman AHA untuk individu dewasa, pediatrik, neonatal, ilmu
pendidikan resusitasi, dan topik mengenai sistem perawatan. Pedoman ini
dikembangkan untuk penyedia pelayanan resusitasi dan instruktur AHA agar dapat
fokus pada rekomendasi ilmu dan pedoman resusitasi yang paling signifikan atau
kontroversial, atau yang akan mengakibatkan perubahan dalam pelatihan dan praktik
resusitasi, dan untuk memberikan alasan untuk rekomendasi.

Rekomendasi untuk bantuan hidup dasar (BLS) individu dewasa dan bantuan hidup
kardiovaskular lanjutan (ACLS) digabungkan dalam Pedoman 2020. Perubahan besar
baru meliputi:
 Peningkatan algoritme dan alat bantu visual memberikan panduan yang mudah
diingat untuk skenario resusitasi BLS dan ACLS.
 Pentingnya inisiasi CPR dini yang dilakukan oleh penyelamat awam telah
ditekankan kembali.
 Rekomendasi sebelumnya tentang pemberian epinefrin telah ditegaskan kembali,
dengan penekanan pada pemberian epinefrin dini.
 Umpan balik audiovisual waktu nyata sebagai cara untuk menjaga kualitas CPR
sebaiknya digunakan
 Pengukuran tekanan darah arteri dan karbon dioksida end-tidal (ETCO2) secara
terus- menerus selama resusitasi ACLS mungkin berguna untuk meningkatkan kualitas
CPR.
 Berdasarkan bukti terbaru, penggunaan rutin defibrilasi sekuensial ganda
tidak direkomendasikan.
 Akses Intravena (IV) adalah rute pemberian obat yang diutamakan selama resusitasi
ACLS. Akses Intraosseous (IO) dapat diterima jika akses IV tidak tersedia.
 Perawatan pasien setelah kembalinya sirkulasi spontan (ROSC) membutuhkan
perhatian yang cermat .
ALGORITME

AHA 2015 :
AHA 2020(TERBARU) :

 Kualitas CPR :
 Tekanan kuatt minimum 2 inci (5 cm) dan cepat sampai 100- 120x/menit
dan biarkan dada selesai
 Minimalisir interupsi dalam kompresi
 Hindari ventilasi berlebihan
 Ganti kompresor tiap 2 menit lebih awal jika kelelahan
 Jika tidak ada sularan nafas lanjutan , rasio-kompresi ventilasi, 30 : 2
 Kafnografi kelombang kuantatif

 Jika PCTCO2, rendah atau menurun, taksir ulang kualitas CPR Energi

syok untuk defibrilasai :

Bifasik. Rekomendasi produsen (misalnya dosis awal 120-200 J), jika tidak
diketahua gunakan minimum yang tersedia

Anda mungkin juga menyukai