Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS BIAYA OPERASIONAL DAN INVESTASI: STUDI

KASUS USAHA AGROINDUSTRI CORN CHIPS DI DESA


BALONG GEBANG KECAMATAN GONDANG
KABUPATEN NGANJUK

MAKALAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Analisis Kelayakan Agribisnis pada Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jember

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Soetriono, M.P
Agus Supriono, S.P., M.Si

Asisten Pengampu:
Adrian Nuril Absori (201510601071)
Intan Maulina (211510601029)

Disusun oleh:
1. Fani Eka Oktafia (221510601016)
2. Febrya Wahyu Ika W. (221510601023)
3. Muchsin Auda Rabbana (221510601032)
4. Imam Ali Syabana (221510601050)
5. Chindy Rahmadani F. (221510601055)

MATA KULIAH ANALISIS KELAYAKAN AGRIBISNIS


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertanian adalah salah satu sektor yang menjadi tulang punggung
perekonomian global. Cara pandang tradisional memberikan anggapan bahwa
pertanian hanya sebagai sektor yang menjadi pemasok kebutuhan pangan di dunia.
Pembaharuan cara pandang dalam perekonomian modern memberikan
pemahaman bahwa pertanian dapat melampaui fungsi tradisionalnya sebagai
penyedia pangan (Luizou et al., 2019). Sektor pertanian dapat menjadi pemasok
pangan, penyedia lapangan pekerjaan serta merupakan salah satu sektor yang
dapat turut serta menjaga lingkungan.
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki banyak komoditas
pertanian, salah satunya adalah jagung. Provinsi Jawa Timur menjadi provinsi
penghasil jagung tertinggi pada tahun 2021 dengan total produksi mencapai 6,66
juta ton. Wilayah Provinsi Jawa Timur terdiri atas 29 kabupaten dan 9 kota, salah
satunya adalah Kabupaten Nganjuk yang juga menjadi salah satu kabupaten
produsen jagung. Data Badan Pusat Statistik tahun 2021 menunjukkan bahwa
total produksi jagung di Kabupaten Nganjuk tahun 2021 adalah sebesar
1.939.908,2 kuintal. Potensi produksi jagung di Kabupaten Nganjuk menjadikan
agroindustri jagung menjadi usaha yang dapat dikembangkan untuk menunjang
perekonomian daerah. Salah satu agroindustri tersebut adalah agroindustri corn
chips di Desa Balong Gebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk.
Agroindustri corn chips sebagai suatu bentuk usaha tentunya memiliki
biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk menjalankan usahanya. Biaya-biaya
tersebut yang utama meliputi biaya operasional dan biaya investasi, yang mana
kedua biaya ini penting untuk dianalisis sebagai salah satu faktor pembuat
keputusan
Biaya operasional diartikan sebagai semua biaya yang berhubungan
langsung dengan proses produksi atau pembelian barang untuk penyimpanan,
termasuk di dalamnya biaya umum, biaya penjualan, biaya administrasi dan bunga
pinjaman (Rostiati & Ferliyanti, 2019). Petani akan menganggarkan biaya yang
akan dikeluarkan salah satunya untuk pengeluaran biaya operasional yang
berdampak langsung pada keberhasilan dan profitabilitas usaha pertaniannya.
Contoh biaya operasional yang dikeluarkan petani seperti upah tenaga kerja,
pembelian benih dan pupuk, biaya bahan bakar dan pemeliharaan mesin, serta
biaya irigasi. Manajemen biaya operasional yang efisien dalam sektor pertanian
adalah hal yang sangat penting karena memungkinkan petani untuk mendapat
hasil yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah.
Investasi adalah aset-aset yang diinvestasikan ke dalam suatu kegiatan
ekonomi yang nantinya akan memperoleh keuntungan sesuai dengan struktur
keuangan yang direncanakan oleh suatu perusahaan (Mirzaeva, 2022). Definisi
investasi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang biaya investasi dalam
suatu perusahaan sebagai biaya pendirian perusahaan. Biaya investasi dikeluarkan
sebelum suatu usaha berdiri untuk membeli peralatan dan kebutuhan lainnya yang
akan menunjang perusahaan dalam jangka waktu yang panjang. Biaya investasi
dalam pertanian umumnya merupakan modal yang digunakan petani untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi dan keberlanjutan usahatani jangka panjang
yang meliputi pembelian lahan, pembelian alat mesin pertanian, pengembangan
infrastruktur, serta pelatihan dan edukasi petani.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, diperoleh beberapa rumusan masalah
sebagai berikut.
1. ……………………
2. Bagaimana rincian biaya operasional pada agroindustri corn chips di Desa
Balong Gebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk?
3. Bagaimana analisis kelayakan dan nilai tambah pada agroindustri corn chips di
Desa Balong Gebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, diperoleh beberapa rumusan masalah
sebagai berikut.
1. ……………………
2. Mengetahui rincian biaya operasional pada agroindustri corn chips di Desa
Balong Gebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk.
3. Mengetahui analisis kelayakan dan nilai tambah pada agroindustri corn chips
di Desa Balong Gebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk.
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Rincian Biaya Investasi pada Agroindustri Corn Chips di Desa Balong
Gebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk
Menurut Zakaria dkk., (2023) biaya investasi merupakan biaya awal atau
modal yang dikeluarkan saat memulai atau mengembangkan sebuah usaha,
dimana jumlah biaya relatif besar dan bisa digunakan dalam beberapa kali
produksi. Tujuan menanamkan biaya investasi pada suatu usaha yaitu agar
memperoleh keuntungan dalam periode atau waktu yang akan datang, yaitu
selama umur usaha atau selama usaha tersebut dijalankan. Biaya investasi terdiri
dari biaya sewa tempat, biaya bangunan, beban biaya sebelum mendapat
keuntungan, biaya mesin, dan beban biaya sebelum menghasilkan.
Tabel 2.1 Data Rincian Biaya Investasi Agroindustri Corn Chips di Desa Balong Gebang,
Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk

No Komponen Harga (Rp)

1 Sewa tempat 7.000.000

2 Mesin giling 3.500.000

3 Mesin pemipih 3.000.000

4 Mesin press listrik 350.000

5 Kendaraan (Tossa) 25.000.000

Jumlah Total Biaya Investasi*) 38.850.000


Sumber: Sintia, 2022 *)Data diolah penulis
Berdasarkan data pada tabel 2.1 biaya investasi pada agroindustri corn
chips di Desa Balong Gebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk meliputi
sewa tempat, pembelian mesin dan kendaraan.

2.2 Rincian Biaya Operasional pada Agroindustri Corn Chips di Desa Balong
Gebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk
Biaya Operasional merupakan suatu biaya yang terus menerus dikeluarkan
oleh perusahaan dan biasanya tidak ada hubungan langsung dengan produk yang
dihasilkan tetapi berkaitan dengan aktivitas sehari-hari. Biaya operasional dapat
juga diartikan sebagai biaya yang digunakan oleh perusahaan untuk beroperasi
dan diukur dengan satuan uang (Nainggolan & Febriansyah, 2021). Biaya
operasional dibedakan menjadi biaya operasional tetap dan biaya operasional
variabel. Biaya operasional tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun ada
peningkatan dalam produksi, atau dapat dikatakan biaya yang tidak habis dalam
satu kali produksi, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang memiliki
keterkaitan sangat besar dalam proses produksi, misalnya seperti biaya bahan
baku.
Tabel 2.2 Data Rincian Biaya Operasional Tetap Agroindustri Corn Chips di Desa Balong
Gebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk

No. Komponen Harga (Rp)

1. PBB 10.000

2. Bak Cuci 27.000

3. Ember Besar 52.000

4. Peniris Bumbu 28.000

5. Dandang 80.000

6. Wajan 60.000

7. Spatula 15.000

8. Centong Kayu 12.000

9. Serok/Peniris 20.000

10. Kompor 140.000

11. Tabung Gas 22.500

12. Pemotong Adonan 30.000

13. Timbangan Digital 24.000

Jumlah Total Biaya Operasional Tetap*) 520.500


Sumber: Sintia, 2022 *)Data diolah penulis
Tabel 2.3 Data Rincian Biaya Operasional Variabel Agroindustri Corn Chips di Desa
Balong Gebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk

No. Komponen Harga (Rp)

1. Jagung 10.800.000

2. Bawang Putih 3.456.000

3. Garam Halus 810.000

4. Minyak Goreng 7.560.000

5. Bumbu Tabur 9.288.000

6. Gas LPG 7.200.000

7. Kemasan 8.760.456

8. Listrik 111.888

9. Biaya Tenaga Kerja 15.840.000

Jumlah Total Biaya Operasional Variabel*) 63.826.344


*)
Sumber: Sintia, 2022 Data diolah penulis

Tabel 2.4 Data Rincian Total Biaya Operasional Agroindustri Corn Chips di Desa Balong
Gebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk

No. Komponen Harga (Rp)

1. Total Biaya Operasional Tetap 520.500

2. Total Biaya Operasional Variabel 63.826.344

Jumlah Total Biaya Operasional*) 64.346.844


*)
Sumber: Sintia, 2022 Data diolah penulis

2.3 Analisis Kelayakan dan Nilai Tambah pada Agroindustri Corn Chips di
Desa Balong Gebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
………………………………………………………………………………
..

3.2 Saran
………………………………………………………………………………
..
DAFTAR PUSTAKA

Loizou, E., Karelakis, C., Galanopoulos, K., & Mattas, K. (2019). The Role of
Agriculture as a Development Tool for a Regional Economy. Agricultural
Systems, 173, 482-490.
Nainggolan, E. P., & Febriansyah, A. R. (2021, Agustus). Pengaruh Rasio
Profitabilitas dan Biaya Operasional terhadap PPh Badan Terutang pada
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI
Tahun 2015-2019. In Seminar Nasional Teknologi Edukasi Sosial dan
Humaniora (Vol. 1, No. 1, pp. 27-33).
Mirzaeva, S. N. (2022). Ways to Increase Investment Potential in Samarkand
Region. International Journal of Multicultural and Multireligious
Understanding, 9(2), 471-476.
Rostiati & Ferliyanti, H. (2019). Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Operasional,
dan Penjualan terhadap Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016. Jurnal AKRAB
JUARA, 4(1), 52-62.
Zakaria, W. A., Indah, L. S. M., Nawansih, O., Nurainy, F., & Seta, A. P. (2023).
The Kelayakan Finansial Dan Strategi Pengembangan Pabrik Mini Coklat
(Kasus PT Perseroda PT. Aneka Usaha Laba Jaya Utama, Lampung)
Financial Feasibility And Development Strategy Mini Chocolate Factory
(Case Of Pt Perseroda Pt. Aneka Usaha Laba Jaya Utama:(Kasus PT
Perseroda PT. Aneka Usaha Laba Jaya Utama, Lampung). Jurnal
Penelitian Pertanian Terapan, 23(2), 219-233.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai