Anda di halaman 1dari 49

BAB II

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

A. JENIS PELAYANAN
Berdasarkan Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, Puskesmas menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi :
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1) Upaya Promosi Kesehatan
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
3) Upaya Kesehatan Keluarga yang bersifat UKM
 Kesehatan Ibu dan bayi baru lahir
 Kesehatan Balita
 Kesehatan Calon Pengantin
 KB dan reproduksi
4) Upaya Gizi
5) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tuberkulosa dan Kusta
 Imunisasi
 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Demam Berdarah dan Malaria
 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ISPA-Diare dan Kecacingan
 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit IMS-HIV
 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)
 Surveilans
 Kesehatan Haji
 IVA
 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hepatitis
6) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Merupakan pelayanan kesehatan masyarakat yang kegiatannya bersifat
inovatif dan/atau disesuaikan prioritas masalah kesehatan, kekhususan
wilayah kerja, potensi sumber daya yang tersedia di Puskesmas, yang
meliputi:
1) Usaha Kesehatan Sekolah
2) Kesehatan Jiwa dan NAPZA
3) Kesehatan Indera
4) Kesehatan Lanjut Usia
5) Kesehatan Remaja

9
6) Kesehatan Gigi Masyarakat
7) Kesehatan Tradisional Komplementer
8) Kesehatan Kerja dan Olahraga
Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama yang
dilaksanakan dalam bentuk:
a. Pemeriksaan Umum
b. Pemeriksaan Gigi dan Mulut
c. Kesehatan Keluarga yang bersifat UKP
 Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
 Kesehatan Anak dan Remaja
 Kesehatan Pada Calon Pengantin
 KB dan USG
 Kesehatan Lansia dan Prolanis
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
f. Pelayanan Persalinan
g. Pelayanan Rawat Inap
h. Pelayanan Kefarmasian
i. Pelayanan Laboratorium
Dalam melaksanakan UKM dan UKP tersebut, Puskesmas harus
menyelenggarakan :
1. Manajemen Puskesmas
2. Pelayanan kefarmasian
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
4. Pelayanan laboratorium
5. Kunjungan keluarga

B. PROSEDUR PELAYANAN
Prosedur pelayanan di Puskesmas disusun dalam bentuk Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang dituangkan dalam dokumen tata kelola yang ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas. Prosedur kerja tersebut menggambarkan pola hubungan dan
mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi dalam. organisasi. Prosedur kerja
puskesmas dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat baik
pelayalanan kesehatan perorangan maupun pelayanan kesehatan masyarakat
dituangkan dalam bentuk Standar Operating Prosedur (SOP) pelayanan kesehatan,
pelayanan penunjang kesehatan serta pelayanan manajemen.
SOP merupakan rangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai
proses penyelenggaraan aktivitas. SOP diusulkan oleh pelaksana kegiatan sesuai

10
kebutuhan kemudian ditetapkan oleh Kepala Puskesmas/Pemimpin BLUD. SOP
tersebut kemudian disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait baik internal maupun
eksternal. SOP yang telah disusun dilakukan evaluasi secara berkala dan dapat
dibuat SOP baru atau revisi jika diperlukan.
Tujuan penyusunan Standar Operasional Prosedur di Puskesmas adalah agar
berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/seragam
dan aman dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar
yang berlaku. Manfaat SOP bagi Puskesmas adalah memenuhi persyaratan standar
pelayanan Puskesmas, mendokumentasikan langkah-langkah kegiatan dan
memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melakukan pekerjaannya. Alur
pelayanan di puskesmas disusun untuk memberikan kejelasan dan pasien untuk
mendapatkan pelayanan di Puskesmas.
Adapun jenis-jenis SOP yang termasuk dalam 12 indikator SPM adalah sebagai
berikut:
NO JENIS SOP MUTU PENERIMA PERNYATAAN
PELAYANAN PELAYANAN STANDAR
DASAR DASAR
1. Pelayanan Sesuai standar Ibu hamil Setiap ibu hamil
kesehatan ibu pelayanan mendapatkan
hamil kesehatan ibu pelayanan kesehatan
hami sesuai standar
2. Pelayanan Sesuai standar Ibu bersalin Setiap ibu bersalin
kesehatan ibu pelayanan mendapatkan
bersalin persalina pelayanan persalinan
sesuai standar
3. Pelayanan Sesuai standar Bayi baru lahir Setiap ibu bersalin
kesehatan bayi pelayanan mendapatkan
baru lahir kesehatan bayi pelayanan kesehatan
baru lahir neonatal esensial
sesuai standar
4. Pelayanan Sesuai standar Balita Setiap Balita
kesehatan Balita pelayanan mendapatkan
kesehatan Balita pelayanan kesehatan
sesuai standar
5. Pelayanan Sesuai standar Anak pada Setiap anak pada usia
kesehatan pada skrining usia pendidikan dasar
usia pendidikankesehatan pada pendidikan mendapat skrining
dasar usia pendidikan dasar kesehatan sesuai
dasar standar
6 Pelayanan Sesuai standar Warga Negara Warga Negara
kesehatan pada skrining Indonesia usia Indonesia usia di atas
usia produktif kesehatan pada di atas 15 s.d 15 s.d 59 tahun
usia produktif 59 tahun mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
7. Pelayanan Sesuai standar Warga Negara Setiap Warga Negara
kesehatan pada skrining Indonesia usia Indonesia usia 60
usia lanjut kesehatan usia 60 tahun ke tahun ke atas
lanjut atas mendapat pelayanan
kesehatan pada usia
lanjut sesuai standar

8. Pelayanan Sesuai standar Penderita Setiap penderita

11
NO JENIS SOP MUTU PENERIMA PERNYATAAN
PELAYANAN PELAYANAN STANDAR
DASAR DASAR
kesehatan pelayanan hipertensi hipertensi mendapat
penderita kesehatan pelayanan sesuai
hipertensi penderita standar
hipertensi
9. Pelayanan Sesuai standar Penderita Setiap penderita
kesehatan pelayanan Diabetes Diabetes Melitus
penderita kesehatan Melitus mendapat pelayanan
Diabetes Melitus penderita sesuai standar
Diabetes Melitus
10. Pelayanan Sesuai standar Orang Dengan Setiap Orang Dengan
kesehatan orang pelayanan Gangguan Gangguan Jiwa
dengan kesehatan jiwa Jiwa (ODGJ) (ODGJ) berat
gangguan jiwa berat mendapat pelayanan
berat sesuai standar
11. Pelayanan Sesuai standar Orang Dengan Setiap Orang Dengan
kesehatan orang pelayanan terduga terduga tuberkulosis
terduga kesehatan orang Tuberkulosis mendapat pelayanan
Tuberkulosis terduga sesuai standar
Tuberkulosis
12. Pelayanan Sesuai standar Orang berisiko Setiap orang dengan
kesehatan orang pemeriksaan HIV terinfeksi HIV risiko terinfeksi HIV
dengan risiko mendapat pelayanan
terinfeksi virus sesuai standar
yang
melemahkan
daya tahan tubuh
manusia (HIV)

Selain SOP 12 indikator sesuai SPM ada juga SOP program lainnya yang
dibutuhkan untuk melengkapi kebutuhan dokumen BLUD antara lain :
1. Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas
2. Pencapaian Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
3. Pencapaian Kelurahan Siaga Aktif PURI (Purnama Mandiri)
4.Pencapaian Kelurahan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan PHBS
5. Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa)
6. Pencapaian CFR DBD
7. Pencapaian Fasyankes dan Yankestradkom
Alur pelayanan di Puskesmas disusun untuk memberikan kejelasan dan
pasien untuk mendapatkan pelayanan di Puskesmas. Terdapat beberapa alur
pelayanan yang berlaku di Puskesmas. Adapun alur pelayanan masing-masing
SOP sesuai 12 indikator SPM tertuang pada masing-masing flowchart di bawah ini:

12
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

13
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir

4. Pelayanan Kesehatan Balita

14
5. Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar

15
6. Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif
Mutu Baku
Petugas
Petugas
No. Kegiatan Programer Kesehatan Kelengkapan/
Pasien Loket atau Waktu Output
PTM (dokter,peraw Persyaratan
Pendaftaran
at,dan bidan)

Identitas diri
1 Pasien datang ke fasyankes dan jejaringnya (posbindu PTM) 1 Menit KTP/Kartu BPJS
(KTP/kartu BPJS)

Pasien melakukan pendaftaran di loket pendaftaran atau Dokumen rekam Dokumen rekam
2 3 Menit
petugas posbindu medis medis

3 Petugas Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan ATK, PTM set 3 Menit ATK, PTM set

Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah, timbang


4 PTM set 5 Menit Hasil Pemeriksaan
berat badan dan tinggi badan

Petugas mengarahkan pasien untuk melakukan pemeriksaan stik gula darah dan
5 10 menit Hasil Pemeriksaan
laboratorium gula darah, kolesterol kolesterol
Pasien kembali ke Poli Umum setelah ada hasil laboratorium,
dan dijelaskan hasil laboratorium pasien ditatalaksana dan
6 hasil laboratorium 5 Menit resep
dianjurkan untuk kunjungan ulang. Bila diperlukan konsul ke
Poli Gizi
Petugas mencatat hasil pemeriksaan dalam rekam medis dan
7 mencatat ulang hasil pengisian KMS FR-PTM ke buku 2 Menit Hasil Pemeriksaan
pencatatan

7 Pasien pulang

7. Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut

8. Pelayanan Kesehatan Pada Penderita Hipertensi

16
9. Pelayanan Kesehatan Pada Penderita Diabetes Militus
No Aktifitas Pelaksana Persyaratan / Waktu Output
Kelengkapan

Puskesmas Rumah Sakit

1 Penerimaan pasien - - Identitas pasien, 2 menit - Pasien sudah didaftarkan


di loket pendaftaran KTP, BPJS dan mendapatkan status.

2 Melakukan - - Status Pasien 5 menit - Format pengkajian / status


anamnesa dengan pasien diisi.
pengkajian awal di
poli.
3 Pemeriksaan Gula - - Telah diperiksa 3 menit - Ada hasil pemeriksaan
Darah di Gula Darah gula darah tertulis di
Laboratorium status.

4 Pemeriksaan - - Telah dilakukan 5 menit - Hasil pemeriksaan dan


lanjutan dan pemeriksaan penanganan terapi
pemberian terapi di pasien dan tertulis di status pasien.
Poli. pemberian resep
obat.

5 Rujukan ke Rumah - - Pasien yang tidak 2 menit - Pasien mendapatkan


Sakit bila bisa ditangani di rujukan ke Rumah Sakit.
diperlukan. Puskesmas.

6 Pengambilan resep - - Pasien 1 menit - Pasien mendapatkan


obat di bagian mendapatkan obat sesuai resep.
Farmasi. resep obat

7 Menyimpan status - - Status pasien 1 menit - Status lengkap dan


pasien di Loket dan sudah lengkap. sudah di entri.
Komputer.

10. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat

17
No Aktifitas Pelaksana Persyaratan / Waktu Output
Kelengkapan

Puskesmas Rumah Sakit

1 Penerimaan pasien di loket - - Identitas pasien, 5 menit - Pasien sudah didaftarkan dan
pendaftaran KTP, BPJS status poli sudah lengkap.

2 Mengisi format pengkajian - - Status Pasien 15 menit - Formulir pengkajian dan


atau anamnesa. anamnesa terisi di status.
- Keluhan
- Gejala cemas, jantung
berdebar-debar,
melamun, dll.
3 Pemeriksaan lanjutan dan - - Telah dilakukan 5 menit - Hasil pemeriksaan dan
pemberian terapi di Poli. pemeriksaan pasien penanganan terapi tertulis di
dan pemberian resep status pasien.
obat.

4 Rujukan ke Rumah Sakit - - Pasien yang tidak 2 menit - Pasien mendapatkan rujukan
bila diperlukan. bisa ditangani di ke Rumah Sakit.
Puskesmas.

5 Pengambilan resep obat di - - Pasien mendapatkan 2 menit - Pasien mendapatkan obat


bagian Farmasi. resep obat sesuai resep.

7 Menyimpan status pasien - - Status pasien sudah 1 menit - Status lengkap dan sudah di
di Loket dan Komputer. lengkap. entri.

11. Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberkolosis (TB)

18
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko HIV

13. Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas

19
14. Pencapaian Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Pelaksana
Mutu Baku
No Aktivitas
Programer PJ Mutu/SPI Persyaratan/ Waktu OutPut
Kelengkapan
1 Perencanaan 1 bulan Perencan
Pelaksanaan Jadwal Posyandu aan
Imunisasi di Kegiatan
Posyandu dan di
Puskesmas

2 Membuat Jadwal Jadwal dan 1 bulan Jadwal


pelaksanaan petugas Posyand
rutin Posyandu u dan
dan petugas
pelaksanaan
imunisasi
lainnya
3 Pelaksanaan Sasaran Imunisasi, 1 bulan Jadwal
Imunisasi rutindi Jadwal sesuai Posyand
Posyandu Tempat Posyandu u dan
petugas
4 Sweefing Sasaran Imunisasi, 1 bulan Jadwal
Imunisasi rutin Jadwal sesuai Posyand
Tempat u dan
Posyandu/petugas petugas

5 Bulan Imunisasi Sasaran Imunisasi, 1 bulan Jadwal


Anak Nasional Jadwal sesuai Posyand
(BIAN ) di Tempat u dan
Posyandu Posyandu/petugas petugas

6 Kejar Imunisasi Sasaran Imunisasi, 1 bulan Jadwal


PCV Jadwal sesuai Posyand
Tempat u dan
Posyandu/petugas petugas

20
7 Pemberian jenis Sasaran Imunisasi, 1 bulan Jadwal
Vaksin Antigen Jadwal sesuai Posyand
yang baru Tempat u dan
(Rotavirus) Posyandu/petugas petugas

8 Pembuatan Laporan 1 bulan Laporan


Laporan

9 Evaluasi (PKP Capaian Bulanan, Hasilcapa


Bulanan, Kinerja(PKP) triwulan,Seme ian
Triwulan, ster, Tahunan
semester dan
Tahunan )

15. Pencapaian Kelurahan Siaga Aktif PURI (Purnama Mandiri)

16. Pencapaian Kelurahan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan PHBS)

21
17. Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa)

22
18. Pencapaian Case Fertality Rate (CFR)

19. Fasyankes dan Yankestrad

23
C. STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas mengacu kepada Standar
Pelayanan Minimal yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun
2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal. SPM Kesehatan
yang dimaksud dapat dijabarkan sebagai berikut:
Table 1. Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kota Mataram.
NO. JENIS MUTU PENERIMA PERNYATAAN TARGET CAPAIAN CAPAIAN
PELAYANA PELAYANAN PELAYANA STANDAR KOTA PUSKES
N DASAR DASAR N DASAR MATARA MAS
M 2021
1. Pelayanan Sesuai standar Ibu hamil Setiap ibu hamil 100 % 75.6 85
kesehatan pelayanan mendapatkan
ibu hamil kesehatan ibu pelayanan
hami kesehatan
sesuai standar
2. Pelayanan Sesuai standar Ibu bersalin Setiap ibu 100 79,04 80
kesehatan pelayanan bersalin
ibu bersalin persalina mendapatkan
pelayanan
persalinan
sesuai standar
3. Pelayanan Sesuai standar Bayi baru Setiap bayi baru 100 81,15 82
kesehatan pelayanan lahir lahir
bayi baru kesehatan bayi mendapatkan
lahir baru lahir pelayanan
kesehatan
neonatal
esensial sesuai
standar

4. Pelayanan Sesuai standar Balita Setiap Balita 100 43,77 84


kesehatan pelayanan mendapatkan
Balita kesehatan Balita pelayanan
kesehatan
sesuai standar
5. Pelayanan Sesuai standar Anak pada Setiap anak 100 1,03 15
kesehatan skrining usia pada usia
pada usia kesehatan pada pendidikan pendidikan
pendidikan usia pendidikan dasar dasar mendapat
dasar dasar skrining
kesehatan
sesuai standar
6 Pelayanan Sesuai standar Warga Warga Negara 100 52,93 1,26
kesehatan skrining Negara Indonesia usia
pada usia kesehatan pada Indonesia di atas 15 s.d 59
produktif usia produktif usia di atas tahun
15 s.d 59 mendapatkan
tahun pelayanan
kesehatan
sesuai standar
7. Pelayanan Sesuai standar Warga Setiap Warga 100 65,6 59
kesehatan skrining Negara Negara
pada usia kesehatan usia Indonesia Indonesia usia
lanjut lanjut usia 60 60 tahun ke atas
tahun ke mendapat
atas pelayanan
kesehatan pada
usia lanjut
sesuai standar
8. Pelayanan Sesuai standar Penderita Setiap penderita 100 100 33,6

24
NO. JENIS MUTU PENERIMA PERNYATAAN TARGET CAPAIAN CAPAIAN
PELAYANA PELAYANAN PELAYANA STANDAR KOTA PUSKES
N DASAR DASAR N DASAR MATARA MAS
M 2021
kesehatan pelayanan hipertensi hipertensi
penderita kesehatan mendapat
hipertensi penderita pelayanan
hipertensi sesuai standar
9. Pelayanan Sesuai standar Penderita Setiap penderita 100 100 3,08
kesehatan pelayanan diabetes diabetes mellitus
penderita kesehatan melitus mendapat
Diabetes penderita pelayanan
Militus Diabetes Militus sesuai standar
10. Pelayanan Sesuai standar Orang Setiap Orang 100 62,44 89
kesehatan pelayanan Dengan Dengan
orang kesehatan jiwa Gangguan Gangguan Jiwa
dengan Jiwa (ODGJ) (ODGJ) berat
gangguan berat mendapat
jiwa berat pelayanan
sesuai standar
11. Pelayanan Sesuai standar Orang Setiap Orang 100 25,71 70
kesehatan pelayanan terduga terduga
orang kesehatan Tuberkulosis Tuberkulosis
terduga orang terduga mendapat
Tuberkulosis Tuberkulosis pelayanan
sesuai standar
12. Pelayanan Sesuai standar Orang Setiap orang 100 30,56 100
kesehatan pemeriksaan berisiko dengan risiko
orang HIV terinfeksi terinfeksi HIV
dengan risiko HIV mendapat
terinfeksi pelayanan
virus yang sesuai standar
melemahkan
daya tahan
tubuh
manusia
(HIV)

Profil indikator Standar Pelayanan Minimal yang mengacu kepada Peraturan


Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun
2018 meliputi 12 (dua belas) indikator yang harus dipenuhi Puskesmas dengan
keterlibatan jejaring Puskesmas dan dukungan dinas kesehatan kabupaten/kota. Selain
itu terdapat 7 (tujuh) indikator SPM untuk Puskesmas BLUD di Kota Mataram,yaitu:
1. Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas
2. Pencapaian Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
3. Pencapaian Desa/Kelurahan Siaga Aktif PURI (Purnama Mandiri)
4.Pencapaian Desa/Kelurahan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan
PHBS
5. Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa)
6. Pencapaian CFR DBD
7. Pencapaian Fasyankes dan Yankestradkom
19 Indikator SPM tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Judul Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil di Puskesmas

25
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
pemeriksaan antenatal Ibu Hamil di Puskesmas
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada Ibu Hamil,
meliputi :
1) Satu kali pelayanan pada trimester pertama;
2) Dua kali pelayanan pada trimester kedua;
3) Tiga kali pelayanan pada trimester ketiga:
Dengan pelayanan kesehatan sesuai dengan usia kehamilan,
yang secara keseluruhan mencakup 10 T yaitu :
1) Pengukuran berat badan
2) Pengukuran tekanan darah
3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
4) Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri)
5) Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung
Janin (DJJ)
6) Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi
7) Pemberian Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet
8) Tes laboraturium
9) Tatalaksana/penanganan kasus
10) Temu wicara (konseling)
Penanganan Ibu Hamil sesuai standar dilakukan oleh tenaga
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas,
jejaring dan jaringannya, Praktik Mandiri Bidan, klinik
pratama, klinik utama, rumah sakit) mengikuti acuan Asuhan
Persalinan Normal dan Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan.
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpul Data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal
sesuai standar di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh Ibu Hamil di wilayah kerja kabupaten/kota
tersebut yang telah berakhir masa kehamilannya dalam
kurun satu tahun yang sama.
Sumber data Register Kohort Ibu, buku KIA
Standar 100%

26
Penanggung Jawab Pelaksana upaya Kesehatan Keluarga
pengumpul data
Langkah-langkah a. Setiap orang yang mengaku hamil, maka atau patut
kegiatan diduga hamil perlu dipastikan yang bersangkutan status
kehamilannya;
b. Setiap ibu yang dipastikan bahwa hamil, maka
memperoleh pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam
standar jumlah dan kualitas barang dan atau jasa
pelayanan kesehatan Ibu Hamil; jika dinyatakan tidak
hamil, maka diberikan promosi kesehatan yang sesuai;
c. Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai Ibu Hamil mengalami penyulit, maka dilakukan
rujukan, sampai dipastikan bahwa telah memperoleh
pelayanan rujukan:
d. Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter (termasuk dokter spesialis kebidanan dan
Manusia kandungan), Bidan, Perawat serta tenaga kesehatan
penolong

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin


Judul Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin di Puskesmas
Dimensi Mutu Keselamatan dan Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya penanganan
ibu bersalin sesuai standar di wilayah Puskesmas.
Definisi Operasional Persalinan sesuai standar yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas
jejaring dan jaringannya Praktik Mandiri Bidan, klinik
pratama, klinik utama, rumah sakit) mengikuti acuan Asuhan
Persalinan Normal dan Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan.
Pelayanan meliputi 5 (lima) Aspek Dasar Pelayanan :
1) Membuat keputusan klinik
2) Asuhan Sayang Ibu dan saying bayi
3) Pencegahan infeksi
4) Pencatatan (rekam medis) asuhan persalinan, dan

27
5) Persalinan dilakukan dengan Asuhan Persalinan Normal,
yaitu :
a) Asuhan kebidanan pada persalinan normal yang
mengacu kepada asuhan yang bersih dan aman selama
persalinan dan setelah bayi lahir serta upaya
pencegahan komplikasi.
b) Proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18
jam, tanpa komplikasi, baik pada Ibu maupun pada
janin.
Ibu dengan penyulit/komplikasi persalinan, dilakukan rujukan,
mengacu kepada Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan persalinan
sesuai standar di fasilitas pelayanan kesehatan wilayah kerja
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh Ibu bersalin di wilayah kerja kabupaten/kota
tersebut dalam kurun satu tahun yang sama.
Sumber data Register Kohort Ibu, buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana upaya Kesehatan Keluarga
pengumpul data
Langkah-langkah a. Setiap orang yang telah memperoleh pelayanan
kegiatan kehamilan, mengetahui perkiraan persalinan, dan
mengetahui tanda-tanda awal persalinan, bahkan
mengetahui perlengkapan yang diperlukan menghadapi
kelahiran bayinya, diharapkan Ibu Hamil datang ke
Fasyankes pada saat yang tepat untuk bersalin dengan
perlengkapan yang cukup, sehingga bisa melahirkan
dengan lancar dan selamat dengan pertolongan tenaga
kesehatan yang sesuai dengan standar.
b. Setiap ibu menjelang persalinan,yang dijumpai di Fasilitas
pelayanan kesehatan, memperoleh pelayanan kesehatan
ibu bersalin sesuai standar.

28
c. Ibu dengan penyulit/komplikasi persalinan, dilakukan
rujukan, mengacu pada Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.
d. Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter (termasuk dokter spesialis kebidanan dan
Manusia kandungan), Bidan, Perawat serta tenaga kesehatan
penolong

3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir


Judul Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir di Puskesmas
Dimensi Mutu Keselamatan dan Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya penanganan
bayi baru lahir sesuai standar di wilayah Puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan yang diberikan kepada bayi usia 0-28 hari sesuai
standar mengacu kepada Pelayanan Neonatal Esensial oleh
tenaga kesehatan (bidan, perawat, dokter, dokter spesialis) di
fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas jejaring dan
jaringannya Praktik Mandiri Bidan, klinik pratama, klinik
utama, rumah sakit) serta di Posyandu dan kunjungan rumah
Standar 1: Pelayanan neonatal esensial saat lahir, diberikan
kepada bayi saat lahir sampai dengan 6 jam (0-6 jam), yaitu:
1) Pemotongan dan perawatan tali pusat;
2) Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
3) Injeksi Vitamin K;
4) Pemberian salep/tes mata antibiotic
5) Pemberian imunisasi (injeksi) vaksin Hepatitis-B0
Standar 2 : pelayanan neonatal esensial setelah lahir,
diberikan kepada bayi setelah lahir (usia 6 jam – 28 hari),
meliputi :
1) Konseling perawatan bayi dan ASI Ekslusif
2) Memeriksa kesehatan dengan menggunakan
pendekatan MTBM
3) Pemberian Vitamin K bayi yang lahir tidak di Fasyankes
atau belum mendapatkan injeksi Vitamin K
4) Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi < 24 jam, yang
lahir tidak ditolong tenaga kesehatan

29
5) Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan standar
dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah sasaran bayi baru lahir di wilayah kerja
kabupaten/kota tersebut dalam kurun satu tahun yang sama.
Sumber data Register Kohort Anak,Register Posyandu, Buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana upaya Kesehatan Keluarga
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang selalu diupdate,
kegiatan dapat diketahui ibu yang hamil, dan akan melahirkan pada
tahun ini, sehingga dapat perhitungkan siapa saja yang
pada tahun ini akan menjadi sasaran pelayanan
kesehatan Bayi Baru Lahir, persebaran sasaran menurut
wilayah (desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh
Puskesmas Untuk mengukur beban pelayanan dan
menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan Bayi
Baru Lahir.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (kepala desa dan camat serta pihak lain yang
terkait) agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan
4) Setiap Bayi Baru Lahir diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam standar jumlah dan kualitas barang dan
atau jasa pelayanan kesehatan Bayi Baru Lahir
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan Bayi
Baru Lahir mengalami penyulit atau gangguan kesehatan
lebih berat/besar, maka dilakukan rujukan, sampai
dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan

30
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter (termasuk dokter spesialis kebidanan dan
Manusia kandungan), Bidan, Perawat

4. Pelayanan Kesehatan Balita (0-59 bulan) di Puskesmas


Judul Pelayanan Kesehatan Balita di Puskesmas
Dimensi Mutu Keselamatan dan Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
balita sesuai standar di wilayah Puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan yang diberikan kepada anak usia 0-59 bulan,
baik dalam kondisi sehat maupun sakit oleh tenaga
kesehatan (bidan, perawat, dokter, dokter spesialis) di
fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas jejaring dan
jaringannya, Praktik Mandiri Bidan, klinik pratama, klinik
utama, rumah sakit) serta di Posyandu dan kunjungan
rumah (termasuk oleh tenaga/kader kesehatan terlatih)
Pelayanan kesehatan balita sehat adalah pelayanan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
menggunakan buku KIA dan skrining tumbuh kembang,
meliputi:
a) Standar 1:Pelayanan kesehatan Balita usia 0 -11
bulan:
1) Penimbangan minimal 8 kali setahun.
2) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali
/tahun.
3) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
4) Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan
1 kali setahun.
5) Pemberian imunisasi dasar lengkap.
6) Pemberian edukasi dan informasi
b. Standar 2: Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23
bulan:
1) Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4
kali dalam kurun waktu 6 bulan).
2) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2
kali/tahun.

31
3) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun.
4) Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali
setahun.
5) Pemberian Imunisasi Lanjutan
6) Pemberian edukasi dan informasi
c. Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan:
1) Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4
kali dalam kurun waktu 6 bulan).
2) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2
kali/tahun
3) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun.
4) Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali
setahun.
5) Pemberian edukasi dan informasi
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai Standar 1 + jumlah Balita usia 25-35
bulan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 2
+ jumlah usia 36-59 bulan mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar 3.
Denumerator Jumlah Balita 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas
selama periode waktu satu tahun yang sama.
Sumber data Register Kohort Anak,Register Posyandu, Buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana upaya Kesehatan Keluarga
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang di dalamnya
kegiatan tercantum tanggal lahir penduduk, berdasarkan data
tersebut dapat diperhitungkan siapa saja yang pada
tahun tersebut termasuk Balita, sebagai sasaran
pelayanan kesehatan Balita, persebaran sasaran
menurut wilayah (desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan
oleh Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan
kesehatan Balita, peta juga memperhitungkan
terjadinya penambahan sasaran pelayanan, yaitu bayi
yang lahir pada tahun ini.

32
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (kepala desa dan camat, serta pihak lain
yang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat-tempat
pelayanan terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan.
4) Setiap Balita diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam standar jumlah dan kualitas barang
dan atau jasa pelayanan kesehatan Balita.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai Balita mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan, maka dialkukan rujukan, sampai dipastikan
bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas
Sumber Daya Manusia Dokter (termasuk dokter spesialis kebidanan dan
kandungan), Bidan, Perawat serta ahli gizi dan tenaga
kesehatan terlatih (guru PAUD, kader kesehatan)

5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar


Judul Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar di
Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
pada usia pendidikan dasar sesuai standar di wilayah
Puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan skrining/penjaringan kesehatan, dan pemeriksaan
kesehatan berkala kepada setiap peserta didik kelas 1 (satu)
sampai dengan kelas Sembilan (Sembilan) pendidikan dasar
(di lembaga pendidikan SD/MI, SMP/MTs, dan jenis lain yang
sederajat), dan kepada anak usia tujuh (tujuh) tahun sampai
dengan 15 (liam belas) tahun di luar lembaga pendidikan
dasar seperti pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA,
dan lainnya, yang dilakukan satu kali per tahun, yaitu meliputi :
a. Skrining kesehatan, dan

33
b. Tindak lanjut sesuai hasil skrining kesehatan.
Skrining kesehatan meliputi :
1) Penilaian status gizi (tinggi badan, berat badan, tanda
klinis anemia)
2) Penilaian tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi dan
napas)
3) Penilaian kesehatan gigi dan mulut
4) Penilaian ketajaman indera penglihatan dengan poster
snellen, garpu talla
Tindak lanjut skrining meliputi :
1) Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan
2) Melakukan rujukan jika diperlukan
3) Memberikan penyuluhan kesehatan
KIE disesuaikan dengan kebutuhan/kondisi setiap murid,
sehingga setiap murid memperoleh informasi tentang
bagaimana mengatasi masalahnya, dan memelihara
kesehatannya, termasuk pelayanan tindak lanjut sesuai
kondisinya.
Pelayanan dilakukan oleh dokter/dokter gigi, perawat, tenaga
kesehatan gizi, tenaga kesehatan masyarakat serta tenaga
kesehatan terlatih tertentu (guru, kader kesehatan/dokter
kecil/peer counselor)
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 tahun
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah anak usia pendidikan dasar (kelas 1 sampai kelas 9)
yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada
di wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun
ajaran.
Denumerator Jumlah semua anak usia pendidikan dasar (kelas 1 sampai
kelas 9) yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
yang ada di wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu
satu tahun ajaran yang sama.
Sumber data Register Anak Sekolah
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana Upaya Usaha Kesehatan Anak Sekolah
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data dari Dinas Kependidikan atau lembaga

34
kegiatan DikDas (SD/SDIT/MI, dan SMP/SMPIT/MTs) termasuk
pondok pesantren, panti LKSA, lapas/LPKA dan tempat
lainnya, dapat dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur
beban pelayanan kesehatan udiksar pada lembaga-
lembaga pendidikan dasar tersebut. Berdasarkan data
kependudukan dapat diketahui anak usia 7 tahun sampai
dengan 15 tahun pada tahun ini, dan jika terdapat anak-
anak yang tidak terdaftar pada lembaga pendidikan dasar,
maka dipeteakan juga di mana anak-anak tersebut
berada, untuk mengerahkan pelayanan.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (kepala desa dan camat, kepala sekolah atau
pimpinan pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan
tempat lainnya serta pihak lain yang terkait) dan jadual
pelayanan ke lembaga pendidikan, dan agar para pihak
tersebut membantu menghadirkan sasaran pelayanan
(anak-anak yang tidak berada pada lembaga pendidikan
dasar) pada tempat-tempat pelayanan terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan.
4) Setiap Udiksar diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam standar jumlah dan kualitas barang dan
atau jasa pelayanan kesehatan Udiksar.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai Udiksar mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan, maka dialkukan rujukan, sampai dipastikan
bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan
7) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter/dokter gigi, Bidan, Perawat serta tenaga kesehatan
Manusia terlatih (Gizi, guru, kader kesehatan, dokter kecil, peer
Counselor)

6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif


Judul Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif di

35
Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
pada usia produktif usia 15-59 tahun sesuai standar di
wilayah Puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan Standar 1, diberikan kepada semua warga negara
usia produktif (di atas 15 sampai dengan 59 tahun), meliputi :
1) Edukasi kesehatan yang berisi tentang :
a) Cara meningkatkan kesehatan dan pencegahan dengan
pola hidup sehat (olah raga dan aktifitas fisik, gizi yang
baik dan sesuai, istirahat cukup, manajemen stres, tidak
merokok dan minum-miunuman beralkohol)
b) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
c) Kesehatan reproduksi laki-laki dan perempuan
d) Imunisasi pada usia produktif
e) Penyakit yang sering terjadi pada usia produktif serta
tanda dan gejala penyakit tertentu
f) Infeksi dan penyakit menular seksual termasuk HIV dan
AIDS
g) Perkembangan dan pertumbuhan badan di usia
produktif dan usia reproduksi
h) Kesehatan gigi dan mulut
i) Kesehatan reproduksi dan pendekatan siklus hidup
j) Kesehatan jiwa dan NAPZA (narkoba dan zat adiktif
lainnya )
k) Persiapan pernikahan dan kehidupan berumah tangga
l) Kontrasepsi
m)Informasi kesehatan lain yang diperlukan
2) Paket Pelayanan Skrining kesehatan usia 15-59 tahun,
terdiri dari :
a) Deteksi obesitas dengan caara penimbangan berat
badan dan pengukuran tinggi badan (penilaian
Indeks Massa Tubuh) dan pengukuran lingkar
perut)
b) Deteksi hipertensi, yang dilakukan dengan
memeriksa tekanan darah,
c) Deteksi Diabetes Militus, yang dilakukan dengan
pemeriksaan gula darah puasa atau sewaktu

36
d) Pelayanan tindak lanjut hasil skrining : (1) merujuk
jika diperlukan, dan (2) pemberian penyuluhan
Pelayanan standar 2, diberikan kepada wanita usia 30-50
tahun menikah, wanita dengan riwayat seksual berisiko,
meliputi :
1) Pemeriksaan payudara klinis sendiri
2) Pemeriksaan IVA, sebagai upaya deteksi dini kanker
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah orang usia 15-59 tahun di kabupaten/kota yang
mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar
dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
Denumerator Jumlah orang usia 15-59 tahun di kabupaten/kota dalam
kurun waktu satu tahun.
Sumber data Register Posbingu, Register Rawat Jalan, Register IVA,
Register Anak Sekolah
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana Surveilans PTM
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang di dalamnya
kegiatan tercantum tanggal lahir penduduk, berdasarkan data
tersebut dapat diperhitungkan siapa saja yang pada
tahun tersebut termasuk usia produktif, sebagai sasaran
pelayanan kesehatan pada usia produktif, persebaran
sasaran menurut wilayah (desa/kelurahan, RT/RW)
dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur beban
pelayanan kesehatan dan menyediakan tempat dan tim
pelayanan kesehatan pada usia produktif.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (kepala desa dan camat, serta pihak lain yang
terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat-tempat
pelayanan terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan.

37
4) Setiap usia produktif diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam standar jumlah dan kualitas barang dan
atau jasa pelayanan kesehatan pada usia produktif.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai usia produktif mengalami penyulit atau
gangguan kesehatan, maka dialkukan rujukan, sampai
dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter/dokter gigi, Bidan, Perawat serta tenaga kesehatan
Manusia terlatih (Gizi, guru, kader kesehatan, dokter kecil, peer
Counselor)

7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut


Judul Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut >60 tahun di
Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
pada usia lanjut >60 tahun sesuai standar di wilayah
Puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan bagi semua penduduk warga negara
usia lanjut (usia 60 tahun ke atas) oleh tenaga kesehatan
(dokter, bidan, perawat, nutrisionis, kader Posyandu
lansia/posbindu) di Puskesmas minimal 1 tahun sekali
meliputi pelayanan : edukasi perilaku hidup bersih dan
sehat,skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit
tidak menular yaitu
1) Pelayanan edukasi tentang PHBS yang dilaksanakan
pada fasyankes dan atau UKBM, dan atau saat
kunjungan rumah
2) Paket pelayanan skrining faktor risiko, minimal sekali
dalam satu tahun, yang terdiri dari :
a) Pengukuran tinggi badan, berat badan, dan
lingkar perut
b) Deteksi hipertensi, yang dilakukan dengan
mengukur tekanan darah
c) Deteksi kemungkinan diabetes mellitus

38
dengan menggunakan tes cepat gula darah
d) Deteksi gangguan mental emosional dan
perilaku, termasuk kepikunan menggunakan
mini cog atau Mini Mental status Examinination
(MMSE/Test Mental Mini atau Abreviated
Mental test (AMT) dan Geriatric Depression
Scale (GDS)
e) Deteksi gangguan kognitif
f) Pemeriksaan tingkat kemandirian Usia Lanjut
g) Anamnesa perilaku berisiko
Tindak lanjut hasil skrining kesehatan meliputi :
a) Melakukan rujukan jika diperlukan
b) Memberikan penyuluhan kesehatan
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang
mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali
yang ada di suatu wilayah kerja di kabupaten/kota dalam
kurun waktu satu tahun
Denumerator Jumlah semua warga negara berusia 60 tahun atau lebih
yang mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1
kali yang ada di suatu wilayah kerja di kabupaten/kota
dalam kurun waktu satu tahun yang sama
Sumber data Register posyandu, register rawat jalan, register posyandu
lansia
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana Surveilans PTM
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang di dalamnya
kegiatan tercantum tanggal lahir penduduk, berdasarkan data
tersebut dapat diperhitungkan siapa saja yang pada tahun
tersebut termasuk Usia Lanjut, sebagai sasaran pelayanan
kesehatan pada Usia Lanjut, persebaran sasaran menurut
wilayah (desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh
Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan kesehatan
dan menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan
pada Usia Lanjut.

39
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (kepala desa dan camat, serta pihak lain yang
terkait) agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan.
4) Setiap usia lanjut diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam standar jumlah dan kualitas barang dan
atau jasa pelayanan kesehatan pada usia lanjut.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai usia lanjut mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan, maka dialkukan rujukan, sampai dipastikan
bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter, BIdan dan Perawat termasuk ahli gizi, tenaga
Manusia Kesehatan Masyarakat dan Kader Kesehatan

8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi


Judul Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi di
Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
penderita Hipertensi sesuai standar di wilayah Puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan bagi semua penduduk warga negara
Penderita Tekanan Darah Tinggi dengan usia 15 tahun ke
atas sebagai upaya pencegahan sekunder (agar yang
bersangkutan tidak mengalami kondisi kesehatan lebih
lanjut), dimana pelayanan tersebut meliputi :
a) Pengukuran tekanan darah, dilakukan minimal setiap
bulan satu kali, di Fasyankes.
b) Edukasi perubahan gaya hidup (diet seimbang dan
aktivitas fisik) dan kepatuhan minum obat.
c) Terapi Farmakologi, ketika ditemukan hasil

40
pemeriksaan Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih
dari 140 mmHg.
d) Penderita hipertensi dengan komplikasi dan tekanan
darah tidak bisa dipertahankan terkendali, maka
penderita dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut.
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah penderita hipertensi usia >15 tahun di dalam wilayah
kerja Puskesmas yang mendapat pelayanan kesehatan
sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh penderita hipertensi usia >15 tahun di dalam
wilayah kerja Puskesmas yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
yang sama
Sumber data Register Posbindu, Register Rawat Jalan
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana Surveilans PTM
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh
kegiatan pemerintah daerah (kepala daerah hingga
desa/kelurahan), data yang dimiliki oleh Puskesmas dapat
diidentifikasika penduduk termasuk dalam sasaran
Hipertensi, persebaran sasaran menurut wilayah
(desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh Puskesmas
untuk mengukur beban pelayanan kesehatan dan
menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan
penderita hipertensi..
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (kepala desa dan camat, serta pihak lain yang
terkait) agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan.
4) Setiap penderita hipertensi diberikan pelayanan

41
sebagaimana ditetapkan dalam standar jumlah dan
kualitas barang dan atau jasa pelayanan kesehatan pada
penderita hipertensi.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai penderita hipertensi mengalami penyulit atau
gangguan kesehatan, maka dialkukan rujukan, sampai
dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan
8) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter/dokter gigi, Bidan, Perawat serta tenaga kesehatan
Manusia masyarakat

9. Pelayanan Kesehatan Diabetes Melitus (DM)


Judul Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus di
Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
penderita Diabetes Melitus sesuai standar di wilayah
Puskesmas
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita
Diabetes Melitus dengan usia 15 tahun ke atas sebagai
upaya pencegahan sekunder (agar yang bersangkutan tidak
mengalami kondisi kesehatan lebih lanjut), dimana pelayanan
tersebut meliputi :
1) Pengukuran Gula Darah Sewaktu (GDS), dilakukan
setiap bulan satu kali.
2) Edukasi perubahan gaya hidup dan atau serta
aktivitas fisik.
3) Terapi Farmakologi, ketika ditemukan hasil
pemeriksaan GDS lebih dari 200 mmHg.
Pelayanan kesehatan penyandang Diabetes Melitus di
wilayah kerja Puskesmas sesuai standar oleh tenaga
kesehatan sesuai kewenangannya (dokter, perawat,
nutrisionis)
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun

42
Numerator Jumlah penderita Diabetes Melitus usia >15 tahun di dalam
wilayah kerja Puskesmas yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh penderita Diabetes Melitus usia >15 tahun di
dalam wilayah kerja Puskesmas yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
yang sama.
Sumber data Register Posbindu, Register Rawat Jalan
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana Surveilans PTM
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh
kegiatan pemerintah daerah (kepala daerah hingga
desa/kelurahan), data yang dimiliki oleh Puskesmas dapat
diidentifikasikan penduduk termasuk dalam sasaran
penderita Diabetes Melitus, persebaran sasaran menurut
wilayah (desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh
Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan kesehatan
dan menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan
penderita Diabetes Melitus..
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (kepala desa dan camat, serta pihak lain yang
terkait) agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan.
4) Setiap penderita Diabetes Melitus diberikan pelayanan
sebagaimana ditetapkan dalam standar jumlah dan
kualitas barang dan atau jasa pelayanan kesehatan pada
penderita Diabetes Melitus.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai penderita Diabetes Melitus mengalami penyulit
atau gangguan kesehatan, maka dialkukan rujukan,
sampai dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan
rujukan

43
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter/dokter gigi, Bidan, Perawat, nutrisionis serta tenaga
Manusia kesehatan masyarakat

10. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat


Judul Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ) Berat di Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat di
wilayah Puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan oleh dokter atau perawat terlatih atau
tenaga kesehatan terlatih lainnya kepada ODGJ Berat
meliputi :
1) Pemeriksaan kesehatan jiwa yang mencakup :
a) Pemeriksaan status mental, dan
b) Wawancara
2) Edukasi kepatuhan minum obat serta kebersihan diri.
3) Melakukan rujukan jika diperlukan
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Puskesmas yang
mendapat pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar dalam
kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh ODGJ berat di dalam wilayah kerja
Puskesmas yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa sesuai
standar dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
Sumber data Register kesehatan jiwa, Register Rawat Jalan
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana kesehatan Jiwa
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh
kegiatan pemerintah daerah (kepala daerah hingga
desa/kelurahan), data yang dimiliki oleh Puskesmas dapat
diidentifikasikan penduduk termasuk dalam sasaran ODGJ

44
Berat, persebaran sasaran menurut wilayah
(desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh Puskesmas
untuk mengukur beban pelayanan kesehatan dan
menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan ODGJ
Berat.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (kepala desa dan camat, serta pihak lain yang
terkait) agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan.
4) Setiap ODGJ Berat diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam standar jumlah dan kualitas barang dan
atau jasa pelayanan kesehatan ODGJ berat.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai ODGJ Berat mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan, maka dialkukan rujukan, sampai dipastikan
bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter, Bidan, Perawat serta tenaga kesehatan masyarakat
Manusia

11. Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberkolosis (TB)


Judul Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberkolosis (TB)
di Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
kesehatan Orang Terduga Tuberkolosis (TB) di wilayah
Puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan berupa pelayanan penapisan bagi
orang terduga tuberkolosis untuk memastikan bahwa yang
bersangkutan mengalami/menderita tuberkolosis atau tidak,
yang meliputi :

45
1) Pemeriksaan klinis, mencakup pemeriksaan dan tanda
2) Pemeriksaan penunjang, mencakup pemeriksaan dahak
dan atau bakteriologis dan atau radiologis
3) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan
4) Pelayanan merujuk orang yang sudah positif tuberkolosis
untuk memperoleh pengobatan Anti Tuberkolosis (OAD
dan pemantaun pengobatan)
Dimana pelayanan tersebut diberikan kepada setiap orang
yang terduga tuberkolosis, yaitu orang yang menunjukkan
tanda-tanda batuk selama lebih dari 2 (dua) minggu disertai
gejala lainnya.
Pelayanan diberikan oleh dokter/perawat terlatih, analisis
serta tenaga kesehatan lainnya sesuai kewenangan dan
kompetensinya.
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah orang terduga TB di wilayah kerja Puskesmas yang
mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar dalam
kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh orang terduga TB di wilayah kerja
Puskesmas yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai
standar dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
Sumber data Register TB, Register Rawat Jalan
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana P2TB
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh
kegiatan Puskesmas atas penduduk yang berada di wilayah
kerjanya diketahui bahwa terdapat penderita Tuberkolosis
dan persebaran menurut wilayah (desa/kelurahan,
RT/RW) berdasarkan data tersebut dapat orang-orang
yang kontak erat dengan penderita tuberkolosis tersebut,
pemetaan oleh Puskesmas untuk mengukur beban
pelayanan kesehatan dan menyediakan tempat dan tim
pelayanan kesehatan orang terduga Tuberkolosis.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi

46
setempat (kepala desa dan camat, serta pihak lain yang
terkait) agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan.
4) Setiap orang terduga Tuberkolosis diberikan pelayanan
sebagaimana ditetapkan dalam standar jumlah dan
kualitas barang dan atau jasa pelayanan kesehatan
orang terduga Tuberkolosis.
5) Setelah dipastikan bahwa yang bersangkutan adalah
positif menderita Tuberkolosis, maka dilakukan rujukan,
sampai dipastikan bahwa telah mendapatkan pelayanan
rujukan.
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter (termasuk dokter spesialis paru atau penyakit dalam),
Manusia Perawat, analis laboratorium, penata rontgen serta tenaga
kesehatan masyarakat

12. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV


Judul Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi
HIV
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
dengan risiko terinfeksi HIV di wilayah Puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang dilakukan meliputi :
1) Edukasi perilaku berisiko, dan
2) Skrining, dengan pemeriksaan tes cepat HIV, minimal satu
kali dalam satu tahun.
Pelayanan tersebut diberikan kepada orang dengan risiko
terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia
(human Immunodeficiency Virus), yaitu:
1) Perempuan hamil, sekali selama kehamilan, sebelum
kehamilan berakhir, utamakan ketika kontak pertama
dengan petugas

47
2) Pasien tuberkolosis, yang sedang pengobatan tuberkolosis
3) Paien Infeksi Menular Seksual (IMS), selain HIV, yang
sedang pengobatan IMS tersebut
4) Penjaja seks, yaitu seseorang yang melakukan hubungan
seksual dengan orang lain sebagai sumber kehidupan
utama maupun tambahan, dengan imbalan tertentu
berupa uang, barang dan jasa.
5) Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL). Yaitu
lelaki yang pernah berhubungan seks dengan lelaki
lainnya, sekali, sesekali atau secara teratur, apapun
orientasi seksnya (heteroseksual, homoseksual, atau
biseksual)
6) Transgender/waria, yaitu orang yang memiliki identitas
gender atau ekspresi gender yang berbeda dengan jenis
kelamin atau seksnya yang ditujukkan sejak lahir, kadang
disebut jua transeksual
7) Penggunaan napza suntik (penasun), yaitu orang yang
terbukti memiliki riwayat menggunakan narkotika dan atau
zat adiktif suntik lainnya
8) Warga Binaan permasyarakatan (WBP), yaitu orang yang
dalam pembinaan pemasyarakatan KemKumHam dan
mendapatkan vonis tetap.
4) Pelayanan diberikan oleh kader/perawat terlatih, analis
kesehatan lainnya sesuai kewenangan dan
kompetensinya.
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar 1 tahun
Denumerator Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV di wilayah Puskesmas
periode waktu 1 tahun yang sama
Sumber data Regiater harian rawat jalan, register HIV
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana P2 IMS-HIV
pengumpul data
Langkah-langkah 1. Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh
pemerintah daerah (Kepala Daerah hingga Desa/
kegiatan
Kelurahan) dapat dilakukan oleh Puskesmas

48
identifikasi penduduk yang termasuk dalam sasaran
Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV. Persebaran
sasaran menurut wilayah (desa/ kelurahan, RT/RW)
dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur beban
pelayanan dan menyediakan tempat dan tim pelayanan
kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV.
2. Peta persebaran sasaran pelavanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (Kepala Desa dan camat, serta pihak lain
yang terkait seperti LSM dan organisasi komunitas)
agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat. Informasi tentang sasaran, harus
disesuaikan dengan strategi pelayanan Orang Dengan
Risiko Terinfeksi HIV, tidak semua data-informasi
disampaikan kepada semua orang.
3. Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan
daSumber Daya yang dibutuhkan · untuk memberikan
pelayanan
4. Setiap Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV diberikan
pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam Standar
Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi HN
5. Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV
mengalami penyulit atau gangguan kesehatan lebih
berat/besar, maka dilakukan rujukan, sampai
dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan
rujukan;
6. Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter (termasuk dokter spesialis paru atau penyakit
dalam), perawat, bidan, analis laboratorium, penata rontgen
Manusia
dan tenaga kesehatan masvarakat (terlatih)

13. Kepuasaan Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas


Judul Kepuasaan Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
pasien
Definisi Operasional Hasil pengukuran dari kegiatan Survey Kepuasaan
Masyarakat yang berupa angka.
Survey Kepuasaan Masyarakat kegiatan pengukuran secara
komprehensif tentang tingkat kepuasaan masyarakat
terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 tahun

49
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Nilai Indeks Kesehatan Masyarakat

Sumber data Kuisioner Survey Kesehatan Masyarakat


Standar 80%
Penanggung Jawab Pelaksana Administrasi Manajemen
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Pembentukaan Tim Pelaksana Survey Kepuasan
Masyarakat
kegiatan
2) Tim Survei menyusun dan menetapkan metode,
jumlah sampel dan indikator survei
3) Tim menyiapkan instrumen Survei Kepuasan
Masyarakat
4) Membuat Jadwal Survey Kepuasan Masyarakat
5) Tim Survei melaksanakan survei dengan penyebaran
lembar kuesioner kepada pihak pelanggan Puskesmas
Cakranegara untuk diisi
6) Tim Survei melakukan tabulasi dan analisis terhadap
data hasil pengukuran kepuasan masyarakat
7) Menyusun laporan Survey Kepuasan Masyarakat.
8) Menyusun RencanaTindak Lanjut.
9) Tim Survei Kepuasan Pelanggan bersama Ketua Tim
Mutu Puskesmas melakukan tindak lanjut yang
diperlukan berdasarkan laporan evaluasi kepuasan
pelanggan
10)Tim Survei menyampaikan laporan hasil evaluasi
kepuasan pelanggan kepada Ketua Tim Mutu
Puskesmas dan Kepala Puskesmas Cakranegara
11)Tim Survei Kepuasan Pelanggan melakukan
sosialisasi hasil kepuasan pelanggan kepada
karyawan Puskesmas Cakranegara
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Bidan, perawat dan dokter
Manusia

14. Pencapaian Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)


Judul Pencapaian desa/kelurahan UCI
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam mewujudkan
kelurahan UCI
Definisi Operasional Kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi ada di desa
tersebut sudah mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap.
Imunisasi Dasar Lengkap pada bayi meliputi :

50
- Imunisasi Hepatitis B diberikan pada bayi 0-7 hari
- imunisasi BCG dan Polio diberikan pada bayi usia 1 bulan
- Imunisasi DPT-HB-Hib 1 diberikan pada bayi usia 2 bulan
- Imunisasi DPT-HB-Hib 2 diberikan pada bayi usia 3 bulan
- Imunisasi DPT-HB-Hib 3 dan Polio 4 diberikan pada bayi
usia 4 bulan
- Imunisasi Campak diberikan pada bayi usia 9 bulan
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentase kelurahan yang mencapai UCI

Numerator Jumlah kelurahan yang mencapai UCI


Denumerator Jumlah seluruh kelurahan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas
Sumber data Register Imunisasi, kohort bayi
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana Imunisasi
pengumpul data
Langkah-langkah 1. Menyusun Perencanaan Pelaksanaan Imunisasi di
kegiatan Posyandu dan di Puskesmas
2. Membuat Jadwal pelaksanaan rutin Posyandu dan
pelaksanaan imunisasi lainnya
3. Melaksanakan Imunisasi rutin di Posyandu
4. Melakukan Sweeping Imunisasi rutin
5. Melalui program tambahan imunisasi seperti Bulan
Imunisasi Anak Nasional (BIAN ) di Posyandu
6. Melakukan kegiatan Kejar Imunisasi PCV
7. Melakukan Pemberian jenis Vaksin Antigen yang baru
(Rotavirus)
8. Menyusun Laporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Bidan, perawat dan Dokter
Manusia

15. Pencapaian Desa/kelurahan siaga aktif PURI (Purnama Mandiri)


Judul Pencapaian kelurahan siaga aktif PURI

51
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam mewujudkan
kelurahan siaga aktif PURI
Definisi Operasional Kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengaatsi masalah Kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan Kesehatan secara mandiri dengan kriteria
sebagai berikut :
Purnama :
- Forum kelurahan berjalan setiap bulan
- Kader Kesehatan 6-8 orang
- Ada kemudahan akses pelayanan Kesehatan dasar
- Ada Posyandu dan 3 UKBM lainnya aktif
- Ada dana dari pemerintah kelurahan serta dua sumber
dana lainnya
- Ada peran aktif masyarakat dan peran aktif dua ormas
- Ada peraturan kepala kelurahan atau peraturan
walikota yang sudah direalisasikan
- Pembinaan PHBS minimal dari 40% rumah tangga
yang ada
Mandiri :
- Forum kelurahan berjalan setiap bulan
- Kader Kesehatan 9 orang atau lebih
- Ada kemudahan akses pelayanan Kesehatan dasar
- Ada Posyandu dan 4 UKBM lainnya aktif
- Ada dana dari pemerintah kelurahan serta dua sumber
dana lainnya
- Ada peran aktif masyarakat dan peran aktif lebih dua
ormas
- Ada peraturan kepala kelurahan atau peraturan
walikota yang sudah direalisasikan
- Pembinaan PHBS minimal dari 70% rumah tangga
yang ada
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Presentasi kelurahan siaga aktif PURI
Numerator Jumlah kelurahan siaga aktif PURI

52
Denumerator Jumlah seluruh kelurahan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas
Sumber data Formulir strata UKBM
Standar 50%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab UKBM
pengumpul data
Langkah-langkah 1. Melakukan persiapan melalui pertemuan kelompok
kegiatan kerja operasional (Pokjanal) Kelurahan Siaga di
tingkat kota
2. Melakukan advokasi terkait capaian kelurahan siaga
3. Melakukan sosialisasi terkait kelurahan siaga
4. Melakukan pembinaan ke UKBM minimal 4x setahun
5. Memberikan stimulan dengan mengadakan lomba
kelurahan siaga aktif
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Bidan, perawat dan dokter
Manusia

16. Pencapaian Desa/kelurahan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dan PHBS
Judul Pencapaian kelurahan STBM dan PHBS
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam mewujudkan
kelurahan STBM dan PHBS
Definisi Operasional Desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan 5 (lima) pilar
yaitu :
- Stop buang air besar sembarangan
- Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
- Pengelolaan air minum/makanan rumah tangga
- Pengelolaan sampah rumah tangga
- Pengelolaan limbah cair rumah tangga
Dan melaksanakan kegiatan PHBS
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Presentasi kelurahan STBM dan PHBS
Numerator Jumlah kelurahan yang melaksanakan kegiatan STBM dan

53
PHBS
Denumerator Jumlah seluruh kelurahan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas
Sumber data Laporan Kesling, laporan PHBS
Standar 15%
Penanggung Jawab Pelaksana Kesehatan Lingkungan
pengumpul data Pelaksana Promosi Kesehatan
Langkah-langkah 1. Menyusun indicator, lokasi dan jumlah sample
kegiatan survei STBM dan PHBS
kegiatan
2. Menyusun Jadwal kegiatan survei STBM dan PHBS
3. Menyiapkan instrument survey
4. Melakukan koordinasi dengn kelurahan
5. Melakukan survey pendataan keluarga terkait STBM
dan PHBS
6. Melakukan pengolahan data STBM dan PHBS
7. Melakukan analisis dan interpretasi data STBM dan
PHBS
8. Membuat pemetaan STBM dan PHBS
9. Melakukan pemicuan STBM
10. Melakukan advokasi dan sosialisasi dengan lintas
sector terkait mengenai indikator STBM yang
bermasalah
11. Menyusun laporan hasil STBM dan PHBS
12. Melakukan monitoring dan evaluasi
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Bidan, perawat, sanitarian, Promkes dan dokter
Manusia

17. Pencapaian Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa)


Judul Penanggulangan KLB dibawah 24 Jam
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam menanggulangi
Kejadian Luar Biasa <24 jam
Definisi Operasional Penanggulangan KLB penyakit menular (Difteri, DBD,
Campak, Tetanus, dll) kurang dari 24 jam sejak laporan W1
diterima sampai penyelidikan dengan catatan selain formulir
W1 dapat juga berupa faximili, email, telepon dll.
Penanggulangan berupa upaya untuk menemukan penderita

54
atau tersangka penderita, penatalaksanaan penderita,
pencegahan peningkatan, perluasan dan menghentikan
suatu KLB
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentase KLB ditangani <24 jam
Numerator Jumlah KLB ditangani <24 jam periode 1 tahun
Denumerator Jumlah seluruh KLB yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam periode tahun yang sama
Sumber data Laporan KLB, W1
Standar 90%
Penanggung Jawab Pelaksana Surveilans
pengumpul data
Langkah-langkah 1. Menetapkan Kejadian KLB berdasarkan Permenkes No.
kegiatan 1501/MENKES/PER/X/2010 tahun 2010 tentang Jenis
penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan
wabah dan upaya penanggulangan
2. Mendisposisi Surat Penetapan KLB ke tim TGC
3. Melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi (KLB)
4. Melaksanakan Penatalaksanaan Penderita
(pemeriksaan, pengobatan,perawatan, isolasi
penderita/karantina
5. Melaksanakan Pencegahan dan pengebalan
6. Melaksanakan Pemusnahan penyebab penyakit
7. Melaksanakan Penanganan jenazah akibat wabah
8. Melaksanakan Penyuluhan kepada masyarakat
9. Melaksanakan Upaya penanggulangan lainnya
10. Melaksanakan Pengamatan Intensif/survailans
11. Penyusunan rencana tindak lanjut
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Bidan, perawat dan dokter
Manusia

18. Penanganan Case Fatality Rate (CFR) DBD


Judul Penanganan CFR DBD
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan

55
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam penanganan CFR
DBD
Definisi Operasional Penanganan CFR DBD di wilayah kerja Puskesmas
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentase CFR DBD
Numerator Jumlah CFR DBD dalam periode satu tahun
Denumerator Jumlah seluruh penderita DBD yang ditemukan dan ditangani
di wilayah kerja Puskesmas dalam periode tahun yang sama
Sumber data Laporan Surveilan DBD
Standar <1%
Penanggung Jawab Pelaksana DBD-Malaria
pengumpul data
Langkah-langkah 1. Melakukan sosialisasi terkait gejala dan tatalaksana awal
kegiatan DBD serta pencegahannya melalui Pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) dan pemantauan 1 rumah 1
jumantik (1R1J)
2. Melakukan advokasi dengan lintas sektor mengenai PSN
dan 1R1J
3. Menyusun perencanaan terkait pemeriksaan laboratorium
DBD, termasuk pemeriksaan antigen
4. Penguatan dengan poli layanan bila ada gejala panas
5. Melakukan surveilan menyeluruh bila ditemukan adanya
kasus DBD
6. Melakukan fogging focus dan pembagian abatisasi
7. Melakukan analisa terkait data kasus DBD
8. Membuat pemetaan sebaran kasus untuk dilakukan
intervensi terfokus
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Bidan, perawat dan dokter
Manusia

19. Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Fasyankestrad memiliki ijin


Judul Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Fasyankestrad
memiliki ijin
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan

56
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam penanganan
Fasyankes dan Fasyankestrad yang memiliki ijin.
Definisi Operasional Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Fasyankestrad
seluruhnya memiliki ijin di wilayah kerja Puskesmas
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 tahun
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Presentase Fasyankes dan Fasyankestrad yang memiliki ijin
Numerator Jumlah Fasyankes dan Fasyankestrad memiliki ijin
Denumerator Jumlah seluruh Fasyankes dan Fasyankestrad memiliki ijin
Puskesmas
Sumber data Laporan Fasyankes dan Fasyankestrad
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana Tradisional komplementer dan Penaggung jawab
pengumpul data jejaring
Langkah-langkah 1. Membuat rencana Kegiatan
kegiatan 2. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan
3. Melakukan pendataan Fasyankes, Nakes dan
fasyankestrad yang memberikan Pelayanan
Kesehatan
4. Melakukan pengecekan kelengkapan bukti Ijin
Fasyankes
5. Melakukan Perekapan
6. Menyusun laporan
7. Melakukan evaluasi (PKP Bulanan, Triwulan,
semester dan Tahunan )
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Bidan, perawat dan dokter
Manusia

57

Anda mungkin juga menyukai