A. JENIS PELAYANAN
Berdasarkan Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, Puskesmas menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi :
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1) Upaya Promosi Kesehatan
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
3) Upaya Kesehatan Keluarga yang bersifat UKM
Kesehatan Ibu dan bayi baru lahir
Kesehatan Balita
Kesehatan Calon Pengantin
KB dan reproduksi
4) Upaya Gizi
5) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tuberkulosa dan Kusta
Imunisasi
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Demam Berdarah dan Malaria
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ISPA-Diare dan Kecacingan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit IMS-HIV
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)
Surveilans
Kesehatan Haji
IVA
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hepatitis
6) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Merupakan pelayanan kesehatan masyarakat yang kegiatannya bersifat
inovatif dan/atau disesuaikan prioritas masalah kesehatan, kekhususan
wilayah kerja, potensi sumber daya yang tersedia di Puskesmas, yang
meliputi:
1) Usaha Kesehatan Sekolah
2) Kesehatan Jiwa dan NAPZA
3) Kesehatan Indera
4) Kesehatan Lanjut Usia
5) Kesehatan Remaja
9
6) Kesehatan Gigi Masyarakat
7) Kesehatan Tradisional Komplementer
8) Kesehatan Kerja dan Olahraga
Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama yang
dilaksanakan dalam bentuk:
a. Pemeriksaan Umum
b. Pemeriksaan Gigi dan Mulut
c. Kesehatan Keluarga yang bersifat UKP
Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
Kesehatan Anak dan Remaja
Kesehatan Pada Calon Pengantin
KB dan USG
Kesehatan Lansia dan Prolanis
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
f. Pelayanan Persalinan
g. Pelayanan Rawat Inap
h. Pelayanan Kefarmasian
i. Pelayanan Laboratorium
Dalam melaksanakan UKM dan UKP tersebut, Puskesmas harus
menyelenggarakan :
1. Manajemen Puskesmas
2. Pelayanan kefarmasian
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
4. Pelayanan laboratorium
5. Kunjungan keluarga
B. PROSEDUR PELAYANAN
Prosedur pelayanan di Puskesmas disusun dalam bentuk Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang dituangkan dalam dokumen tata kelola yang ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas. Prosedur kerja tersebut menggambarkan pola hubungan dan
mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi dalam. organisasi. Prosedur kerja
puskesmas dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat baik
pelayalanan kesehatan perorangan maupun pelayanan kesehatan masyarakat
dituangkan dalam bentuk Standar Operating Prosedur (SOP) pelayanan kesehatan,
pelayanan penunjang kesehatan serta pelayanan manajemen.
SOP merupakan rangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai
proses penyelenggaraan aktivitas. SOP diusulkan oleh pelaksana kegiatan sesuai
10
kebutuhan kemudian ditetapkan oleh Kepala Puskesmas/Pemimpin BLUD. SOP
tersebut kemudian disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait baik internal maupun
eksternal. SOP yang telah disusun dilakukan evaluasi secara berkala dan dapat
dibuat SOP baru atau revisi jika diperlukan.
Tujuan penyusunan Standar Operasional Prosedur di Puskesmas adalah agar
berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/seragam
dan aman dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar
yang berlaku. Manfaat SOP bagi Puskesmas adalah memenuhi persyaratan standar
pelayanan Puskesmas, mendokumentasikan langkah-langkah kegiatan dan
memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melakukan pekerjaannya. Alur
pelayanan di puskesmas disusun untuk memberikan kejelasan dan pasien untuk
mendapatkan pelayanan di Puskesmas.
Adapun jenis-jenis SOP yang termasuk dalam 12 indikator SPM adalah sebagai
berikut:
NO JENIS SOP MUTU PENERIMA PERNYATAAN
PELAYANAN PELAYANAN STANDAR
DASAR DASAR
1. Pelayanan Sesuai standar Ibu hamil Setiap ibu hamil
kesehatan ibu pelayanan mendapatkan
hamil kesehatan ibu pelayanan kesehatan
hami sesuai standar
2. Pelayanan Sesuai standar Ibu bersalin Setiap ibu bersalin
kesehatan ibu pelayanan mendapatkan
bersalin persalina pelayanan persalinan
sesuai standar
3. Pelayanan Sesuai standar Bayi baru lahir Setiap ibu bersalin
kesehatan bayi pelayanan mendapatkan
baru lahir kesehatan bayi pelayanan kesehatan
baru lahir neonatal esensial
sesuai standar
4. Pelayanan Sesuai standar Balita Setiap Balita
kesehatan Balita pelayanan mendapatkan
kesehatan Balita pelayanan kesehatan
sesuai standar
5. Pelayanan Sesuai standar Anak pada Setiap anak pada usia
kesehatan pada skrining usia pendidikan dasar
usia pendidikankesehatan pada pendidikan mendapat skrining
dasar usia pendidikan dasar kesehatan sesuai
dasar standar
6 Pelayanan Sesuai standar Warga Negara Warga Negara
kesehatan pada skrining Indonesia usia Indonesia usia di atas
usia produktif kesehatan pada di atas 15 s.d 15 s.d 59 tahun
usia produktif 59 tahun mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
7. Pelayanan Sesuai standar Warga Negara Setiap Warga Negara
kesehatan pada skrining Indonesia usia Indonesia usia 60
usia lanjut kesehatan usia 60 tahun ke tahun ke atas
lanjut atas mendapat pelayanan
kesehatan pada usia
lanjut sesuai standar
11
NO JENIS SOP MUTU PENERIMA PERNYATAAN
PELAYANAN PELAYANAN STANDAR
DASAR DASAR
kesehatan pelayanan hipertensi hipertensi mendapat
penderita kesehatan pelayanan sesuai
hipertensi penderita standar
hipertensi
9. Pelayanan Sesuai standar Penderita Setiap penderita
kesehatan pelayanan Diabetes Diabetes Melitus
penderita kesehatan Melitus mendapat pelayanan
Diabetes Melitus penderita sesuai standar
Diabetes Melitus
10. Pelayanan Sesuai standar Orang Dengan Setiap Orang Dengan
kesehatan orang pelayanan Gangguan Gangguan Jiwa
dengan kesehatan jiwa Jiwa (ODGJ) (ODGJ) berat
gangguan jiwa berat mendapat pelayanan
berat sesuai standar
11. Pelayanan Sesuai standar Orang Dengan Setiap Orang Dengan
kesehatan orang pelayanan terduga terduga tuberkulosis
terduga kesehatan orang Tuberkulosis mendapat pelayanan
Tuberkulosis terduga sesuai standar
Tuberkulosis
12. Pelayanan Sesuai standar Orang berisiko Setiap orang dengan
kesehatan orang pemeriksaan HIV terinfeksi HIV risiko terinfeksi HIV
dengan risiko mendapat pelayanan
terinfeksi virus sesuai standar
yang
melemahkan
daya tahan tubuh
manusia (HIV)
Selain SOP 12 indikator sesuai SPM ada juga SOP program lainnya yang
dibutuhkan untuk melengkapi kebutuhan dokumen BLUD antara lain :
1. Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas
2. Pencapaian Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
3. Pencapaian Kelurahan Siaga Aktif PURI (Purnama Mandiri)
4.Pencapaian Kelurahan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan PHBS
5. Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa)
6. Pencapaian CFR DBD
7. Pencapaian Fasyankes dan Yankestradkom
Alur pelayanan di Puskesmas disusun untuk memberikan kejelasan dan
pasien untuk mendapatkan pelayanan di Puskesmas. Terdapat beberapa alur
pelayanan yang berlaku di Puskesmas. Adapun alur pelayanan masing-masing
SOP sesuai 12 indikator SPM tertuang pada masing-masing flowchart di bawah ini:
12
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
13
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
14
5. Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar
15
6. Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif
Mutu Baku
Petugas
Petugas
No. Kegiatan Programer Kesehatan Kelengkapan/
Pasien Loket atau Waktu Output
PTM (dokter,peraw Persyaratan
Pendaftaran
at,dan bidan)
Identitas diri
1 Pasien datang ke fasyankes dan jejaringnya (posbindu PTM) 1 Menit KTP/Kartu BPJS
(KTP/kartu BPJS)
Pasien melakukan pendaftaran di loket pendaftaran atau Dokumen rekam Dokumen rekam
2 3 Menit
petugas posbindu medis medis
3 Petugas Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan ATK, PTM set 3 Menit ATK, PTM set
Petugas mengarahkan pasien untuk melakukan pemeriksaan stik gula darah dan
5 10 menit Hasil Pemeriksaan
laboratorium gula darah, kolesterol kolesterol
Pasien kembali ke Poli Umum setelah ada hasil laboratorium,
dan dijelaskan hasil laboratorium pasien ditatalaksana dan
6 hasil laboratorium 5 Menit resep
dianjurkan untuk kunjungan ulang. Bila diperlukan konsul ke
Poli Gizi
Petugas mencatat hasil pemeriksaan dalam rekam medis dan
7 mencatat ulang hasil pengisian KMS FR-PTM ke buku 2 Menit Hasil Pemeriksaan
pencatatan
7 Pasien pulang
16
9. Pelayanan Kesehatan Pada Penderita Diabetes Militus
No Aktifitas Pelaksana Persyaratan / Waktu Output
Kelengkapan
17
No Aktifitas Pelaksana Persyaratan / Waktu Output
Kelengkapan
1 Penerimaan pasien di loket - - Identitas pasien, 5 menit - Pasien sudah didaftarkan dan
pendaftaran KTP, BPJS status poli sudah lengkap.
4 Rujukan ke Rumah Sakit - - Pasien yang tidak 2 menit - Pasien mendapatkan rujukan
bila diperlukan. bisa ditangani di ke Rumah Sakit.
Puskesmas.
7 Menyimpan status pasien - - Status pasien sudah 1 menit - Status lengkap dan sudah di
di Loket dan Komputer. lengkap. entri.
18
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko HIV
19
14. Pencapaian Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Pelaksana
Mutu Baku
No Aktivitas
Programer PJ Mutu/SPI Persyaratan/ Waktu OutPut
Kelengkapan
1 Perencanaan 1 bulan Perencan
Pelaksanaan Jadwal Posyandu aan
Imunisasi di Kegiatan
Posyandu dan di
Puskesmas
20
7 Pemberian jenis Sasaran Imunisasi, 1 bulan Jadwal
Vaksin Antigen Jadwal sesuai Posyand
yang baru Tempat u dan
(Rotavirus) Posyandu/petugas petugas
16. Pencapaian Kelurahan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan PHBS)
21
17. Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa)
22
18. Pencapaian Case Fertality Rate (CFR)
23
C. STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas mengacu kepada Standar
Pelayanan Minimal yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun
2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal. SPM Kesehatan
yang dimaksud dapat dijabarkan sebagai berikut:
Table 1. Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kota Mataram.
NO. JENIS MUTU PENERIMA PERNYATAAN TARGET CAPAIAN CAPAIAN
PELAYANA PELAYANAN PELAYANA STANDAR KOTA PUSKES
N DASAR DASAR N DASAR MATARA MAS
M 2021
1. Pelayanan Sesuai standar Ibu hamil Setiap ibu hamil 100 % 75.6 85
kesehatan pelayanan mendapatkan
ibu hamil kesehatan ibu pelayanan
hami kesehatan
sesuai standar
2. Pelayanan Sesuai standar Ibu bersalin Setiap ibu 100 79,04 80
kesehatan pelayanan bersalin
ibu bersalin persalina mendapatkan
pelayanan
persalinan
sesuai standar
3. Pelayanan Sesuai standar Bayi baru Setiap bayi baru 100 81,15 82
kesehatan pelayanan lahir lahir
bayi baru kesehatan bayi mendapatkan
lahir baru lahir pelayanan
kesehatan
neonatal
esensial sesuai
standar
24
NO. JENIS MUTU PENERIMA PERNYATAAN TARGET CAPAIAN CAPAIAN
PELAYANA PELAYANAN PELAYANA STANDAR KOTA PUSKES
N DASAR DASAR N DASAR MATARA MAS
M 2021
kesehatan pelayanan hipertensi hipertensi
penderita kesehatan mendapat
hipertensi penderita pelayanan
hipertensi sesuai standar
9. Pelayanan Sesuai standar Penderita Setiap penderita 100 100 3,08
kesehatan pelayanan diabetes diabetes mellitus
penderita kesehatan melitus mendapat
Diabetes penderita pelayanan
Militus Diabetes Militus sesuai standar
10. Pelayanan Sesuai standar Orang Setiap Orang 100 62,44 89
kesehatan pelayanan Dengan Dengan
orang kesehatan jiwa Gangguan Gangguan Jiwa
dengan Jiwa (ODGJ) (ODGJ) berat
gangguan berat mendapat
jiwa berat pelayanan
sesuai standar
11. Pelayanan Sesuai standar Orang Setiap Orang 100 25,71 70
kesehatan pelayanan terduga terduga
orang kesehatan Tuberkulosis Tuberkulosis
terduga orang terduga mendapat
Tuberkulosis Tuberkulosis pelayanan
sesuai standar
12. Pelayanan Sesuai standar Orang Setiap orang 100 30,56 100
kesehatan pemeriksaan berisiko dengan risiko
orang HIV terinfeksi terinfeksi HIV
dengan risiko HIV mendapat
terinfeksi pelayanan
virus yang sesuai standar
melemahkan
daya tahan
tubuh
manusia
(HIV)
25
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
pemeriksaan antenatal Ibu Hamil di Puskesmas
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada Ibu Hamil,
meliputi :
1) Satu kali pelayanan pada trimester pertama;
2) Dua kali pelayanan pada trimester kedua;
3) Tiga kali pelayanan pada trimester ketiga:
Dengan pelayanan kesehatan sesuai dengan usia kehamilan,
yang secara keseluruhan mencakup 10 T yaitu :
1) Pengukuran berat badan
2) Pengukuran tekanan darah
3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
4) Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri)
5) Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung
Janin (DJJ)
6) Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi
7) Pemberian Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet
8) Tes laboraturium
9) Tatalaksana/penanganan kasus
10) Temu wicara (konseling)
Penanganan Ibu Hamil sesuai standar dilakukan oleh tenaga
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas,
jejaring dan jaringannya, Praktik Mandiri Bidan, klinik
pratama, klinik utama, rumah sakit) mengikuti acuan Asuhan
Persalinan Normal dan Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan.
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpul Data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal
sesuai standar di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh Ibu Hamil di wilayah kerja kabupaten/kota
tersebut yang telah berakhir masa kehamilannya dalam
kurun satu tahun yang sama.
Sumber data Register Kohort Ibu, buku KIA
Standar 100%
26
Penanggung Jawab Pelaksana upaya Kesehatan Keluarga
pengumpul data
Langkah-langkah a. Setiap orang yang mengaku hamil, maka atau patut
kegiatan diduga hamil perlu dipastikan yang bersangkutan status
kehamilannya;
b. Setiap ibu yang dipastikan bahwa hamil, maka
memperoleh pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam
standar jumlah dan kualitas barang dan atau jasa
pelayanan kesehatan Ibu Hamil; jika dinyatakan tidak
hamil, maka diberikan promosi kesehatan yang sesuai;
c. Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai Ibu Hamil mengalami penyulit, maka dilakukan
rujukan, sampai dipastikan bahwa telah memperoleh
pelayanan rujukan:
d. Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter (termasuk dokter spesialis kebidanan dan
Manusia kandungan), Bidan, Perawat serta tenaga kesehatan
penolong
27
5) Persalinan dilakukan dengan Asuhan Persalinan Normal,
yaitu :
a) Asuhan kebidanan pada persalinan normal yang
mengacu kepada asuhan yang bersih dan aman selama
persalinan dan setelah bayi lahir serta upaya
pencegahan komplikasi.
b) Proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18
jam, tanpa komplikasi, baik pada Ibu maupun pada
janin.
Ibu dengan penyulit/komplikasi persalinan, dilakukan rujukan,
mengacu kepada Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan persalinan
sesuai standar di fasilitas pelayanan kesehatan wilayah kerja
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh Ibu bersalin di wilayah kerja kabupaten/kota
tersebut dalam kurun satu tahun yang sama.
Sumber data Register Kohort Ibu, buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana upaya Kesehatan Keluarga
pengumpul data
Langkah-langkah a. Setiap orang yang telah memperoleh pelayanan
kegiatan kehamilan, mengetahui perkiraan persalinan, dan
mengetahui tanda-tanda awal persalinan, bahkan
mengetahui perlengkapan yang diperlukan menghadapi
kelahiran bayinya, diharapkan Ibu Hamil datang ke
Fasyankes pada saat yang tepat untuk bersalin dengan
perlengkapan yang cukup, sehingga bisa melahirkan
dengan lancar dan selamat dengan pertolongan tenaga
kesehatan yang sesuai dengan standar.
b. Setiap ibu menjelang persalinan,yang dijumpai di Fasilitas
pelayanan kesehatan, memperoleh pelayanan kesehatan
ibu bersalin sesuai standar.
28
c. Ibu dengan penyulit/komplikasi persalinan, dilakukan
rujukan, mengacu pada Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.
d. Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter (termasuk dokter spesialis kebidanan dan
Manusia kandungan), Bidan, Perawat serta tenaga kesehatan
penolong
29
5) Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan standar
dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah sasaran bayi baru lahir di wilayah kerja
kabupaten/kota tersebut dalam kurun satu tahun yang sama.
Sumber data Register Kohort Anak,Register Posyandu, Buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana upaya Kesehatan Keluarga
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang selalu diupdate,
kegiatan dapat diketahui ibu yang hamil, dan akan melahirkan pada
tahun ini, sehingga dapat perhitungkan siapa saja yang
pada tahun ini akan menjadi sasaran pelayanan
kesehatan Bayi Baru Lahir, persebaran sasaran menurut
wilayah (desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh
Puskesmas Untuk mengukur beban pelayanan dan
menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan Bayi
Baru Lahir.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (kepala desa dan camat serta pihak lain yang
terkait) agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan
4) Setiap Bayi Baru Lahir diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam standar jumlah dan kualitas barang dan
atau jasa pelayanan kesehatan Bayi Baru Lahir
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan Bayi
Baru Lahir mengalami penyulit atau gangguan kesehatan
lebih berat/besar, maka dilakukan rujukan, sampai
dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan
30
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter (termasuk dokter spesialis kebidanan dan
Manusia kandungan), Bidan, Perawat
31
3) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun.
4) Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali
setahun.
5) Pemberian Imunisasi Lanjutan
6) Pemberian edukasi dan informasi
c. Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan:
1) Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4
kali dalam kurun waktu 6 bulan).
2) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2
kali/tahun
3) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun.
4) Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali
setahun.
5) Pemberian edukasi dan informasi
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai Standar 1 + jumlah Balita usia 25-35
bulan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 2
+ jumlah usia 36-59 bulan mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar 3.
Denumerator Jumlah Balita 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas
selama periode waktu satu tahun yang sama.
Sumber data Register Kohort Anak,Register Posyandu, Buku KIA
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana upaya Kesehatan Keluarga
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang di dalamnya
kegiatan tercantum tanggal lahir penduduk, berdasarkan data
tersebut dapat diperhitungkan siapa saja yang pada
tahun tersebut termasuk Balita, sebagai sasaran
pelayanan kesehatan Balita, persebaran sasaran
menurut wilayah (desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan
oleh Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan
kesehatan Balita, peta juga memperhitungkan
terjadinya penambahan sasaran pelayanan, yaitu bayi
yang lahir pada tahun ini.
32
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (kepala desa dan camat, serta pihak lain
yang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat-tempat
pelayanan terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan.
4) Setiap Balita diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam standar jumlah dan kualitas barang
dan atau jasa pelayanan kesehatan Balita.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai Balita mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan, maka dialkukan rujukan, sampai dipastikan
bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas
Sumber Daya Manusia Dokter (termasuk dokter spesialis kebidanan dan
kandungan), Bidan, Perawat serta ahli gizi dan tenaga
kesehatan terlatih (guru PAUD, kader kesehatan)
33
b. Tindak lanjut sesuai hasil skrining kesehatan.
Skrining kesehatan meliputi :
1) Penilaian status gizi (tinggi badan, berat badan, tanda
klinis anemia)
2) Penilaian tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi dan
napas)
3) Penilaian kesehatan gigi dan mulut
4) Penilaian ketajaman indera penglihatan dengan poster
snellen, garpu talla
Tindak lanjut skrining meliputi :
1) Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan
2) Melakukan rujukan jika diperlukan
3) Memberikan penyuluhan kesehatan
KIE disesuaikan dengan kebutuhan/kondisi setiap murid,
sehingga setiap murid memperoleh informasi tentang
bagaimana mengatasi masalahnya, dan memelihara
kesehatannya, termasuk pelayanan tindak lanjut sesuai
kondisinya.
Pelayanan dilakukan oleh dokter/dokter gigi, perawat, tenaga
kesehatan gizi, tenaga kesehatan masyarakat serta tenaga
kesehatan terlatih tertentu (guru, kader kesehatan/dokter
kecil/peer counselor)
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 tahun
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah anak usia pendidikan dasar (kelas 1 sampai kelas 9)
yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada
di wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun
ajaran.
Denumerator Jumlah semua anak usia pendidikan dasar (kelas 1 sampai
kelas 9) yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
yang ada di wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu
satu tahun ajaran yang sama.
Sumber data Register Anak Sekolah
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana Upaya Usaha Kesehatan Anak Sekolah
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data dari Dinas Kependidikan atau lembaga
34
kegiatan DikDas (SD/SDIT/MI, dan SMP/SMPIT/MTs) termasuk
pondok pesantren, panti LKSA, lapas/LPKA dan tempat
lainnya, dapat dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur
beban pelayanan kesehatan udiksar pada lembaga-
lembaga pendidikan dasar tersebut. Berdasarkan data
kependudukan dapat diketahui anak usia 7 tahun sampai
dengan 15 tahun pada tahun ini, dan jika terdapat anak-
anak yang tidak terdaftar pada lembaga pendidikan dasar,
maka dipeteakan juga di mana anak-anak tersebut
berada, untuk mengerahkan pelayanan.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (kepala desa dan camat, kepala sekolah atau
pimpinan pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan
tempat lainnya serta pihak lain yang terkait) dan jadual
pelayanan ke lembaga pendidikan, dan agar para pihak
tersebut membantu menghadirkan sasaran pelayanan
(anak-anak yang tidak berada pada lembaga pendidikan
dasar) pada tempat-tempat pelayanan terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan.
4) Setiap Udiksar diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam standar jumlah dan kualitas barang dan
atau jasa pelayanan kesehatan Udiksar.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai Udiksar mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan, maka dialkukan rujukan, sampai dipastikan
bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan
7) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter/dokter gigi, Bidan, Perawat serta tenaga kesehatan
Manusia terlatih (Gizi, guru, kader kesehatan, dokter kecil, peer
Counselor)
35
Puskesmas
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam upaya pelayanan
pada usia produktif usia 15-59 tahun sesuai standar di
wilayah Puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan Standar 1, diberikan kepada semua warga negara
usia produktif (di atas 15 sampai dengan 59 tahun), meliputi :
1) Edukasi kesehatan yang berisi tentang :
a) Cara meningkatkan kesehatan dan pencegahan dengan
pola hidup sehat (olah raga dan aktifitas fisik, gizi yang
baik dan sesuai, istirahat cukup, manajemen stres, tidak
merokok dan minum-miunuman beralkohol)
b) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
c) Kesehatan reproduksi laki-laki dan perempuan
d) Imunisasi pada usia produktif
e) Penyakit yang sering terjadi pada usia produktif serta
tanda dan gejala penyakit tertentu
f) Infeksi dan penyakit menular seksual termasuk HIV dan
AIDS
g) Perkembangan dan pertumbuhan badan di usia
produktif dan usia reproduksi
h) Kesehatan gigi dan mulut
i) Kesehatan reproduksi dan pendekatan siklus hidup
j) Kesehatan jiwa dan NAPZA (narkoba dan zat adiktif
lainnya )
k) Persiapan pernikahan dan kehidupan berumah tangga
l) Kontrasepsi
m)Informasi kesehatan lain yang diperlukan
2) Paket Pelayanan Skrining kesehatan usia 15-59 tahun,
terdiri dari :
a) Deteksi obesitas dengan caara penimbangan berat
badan dan pengukuran tinggi badan (penilaian
Indeks Massa Tubuh) dan pengukuran lingkar
perut)
b) Deteksi hipertensi, yang dilakukan dengan
memeriksa tekanan darah,
c) Deteksi Diabetes Militus, yang dilakukan dengan
pemeriksaan gula darah puasa atau sewaktu
36
d) Pelayanan tindak lanjut hasil skrining : (1) merujuk
jika diperlukan, dan (2) pemberian penyuluhan
Pelayanan standar 2, diberikan kepada wanita usia 30-50
tahun menikah, wanita dengan riwayat seksual berisiko,
meliputi :
1) Pemeriksaan payudara klinis sendiri
2) Pemeriksaan IVA, sebagai upaya deteksi dini kanker
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah orang usia 15-59 tahun di kabupaten/kota yang
mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar
dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
Denumerator Jumlah orang usia 15-59 tahun di kabupaten/kota dalam
kurun waktu satu tahun.
Sumber data Register Posbingu, Register Rawat Jalan, Register IVA,
Register Anak Sekolah
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana Surveilans PTM
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang di dalamnya
kegiatan tercantum tanggal lahir penduduk, berdasarkan data
tersebut dapat diperhitungkan siapa saja yang pada
tahun tersebut termasuk usia produktif, sebagai sasaran
pelayanan kesehatan pada usia produktif, persebaran
sasaran menurut wilayah (desa/kelurahan, RT/RW)
dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur beban
pelayanan kesehatan dan menyediakan tempat dan tim
pelayanan kesehatan pada usia produktif.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (kepala desa dan camat, serta pihak lain yang
terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat-tempat
pelayanan terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan.
37
4) Setiap usia produktif diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam standar jumlah dan kualitas barang dan
atau jasa pelayanan kesehatan pada usia produktif.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai usia produktif mengalami penyulit atau
gangguan kesehatan, maka dialkukan rujukan, sampai
dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter/dokter gigi, Bidan, Perawat serta tenaga kesehatan
Manusia terlatih (Gizi, guru, kader kesehatan, dokter kecil, peer
Counselor)
38
dengan menggunakan tes cepat gula darah
d) Deteksi gangguan mental emosional dan
perilaku, termasuk kepikunan menggunakan
mini cog atau Mini Mental status Examinination
(MMSE/Test Mental Mini atau Abreviated
Mental test (AMT) dan Geriatric Depression
Scale (GDS)
e) Deteksi gangguan kognitif
f) Pemeriksaan tingkat kemandirian Usia Lanjut
g) Anamnesa perilaku berisiko
Tindak lanjut hasil skrining kesehatan meliputi :
a) Melakukan rujukan jika diperlukan
b) Memberikan penyuluhan kesehatan
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang
mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali
yang ada di suatu wilayah kerja di kabupaten/kota dalam
kurun waktu satu tahun
Denumerator Jumlah semua warga negara berusia 60 tahun atau lebih
yang mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1
kali yang ada di suatu wilayah kerja di kabupaten/kota
dalam kurun waktu satu tahun yang sama
Sumber data Register posyandu, register rawat jalan, register posyandu
lansia
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana Surveilans PTM
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang di dalamnya
kegiatan tercantum tanggal lahir penduduk, berdasarkan data
tersebut dapat diperhitungkan siapa saja yang pada tahun
tersebut termasuk Usia Lanjut, sebagai sasaran pelayanan
kesehatan pada Usia Lanjut, persebaran sasaran menurut
wilayah (desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh
Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan kesehatan
dan menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan
pada Usia Lanjut.
39
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (kepala desa dan camat, serta pihak lain yang
terkait) agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan.
4) Setiap usia lanjut diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam standar jumlah dan kualitas barang dan
atau jasa pelayanan kesehatan pada usia lanjut.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai usia lanjut mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan, maka dialkukan rujukan, sampai dipastikan
bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter, BIdan dan Perawat termasuk ahli gizi, tenaga
Manusia Kesehatan Masyarakat dan Kader Kesehatan
40
pemeriksaan Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih
dari 140 mmHg.
d) Penderita hipertensi dengan komplikasi dan tekanan
darah tidak bisa dipertahankan terkendali, maka
penderita dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut.
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah penderita hipertensi usia >15 tahun di dalam wilayah
kerja Puskesmas yang mendapat pelayanan kesehatan
sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh penderita hipertensi usia >15 tahun di dalam
wilayah kerja Puskesmas yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
yang sama
Sumber data Register Posbindu, Register Rawat Jalan
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana Surveilans PTM
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh
kegiatan pemerintah daerah (kepala daerah hingga
desa/kelurahan), data yang dimiliki oleh Puskesmas dapat
diidentifikasika penduduk termasuk dalam sasaran
Hipertensi, persebaran sasaran menurut wilayah
(desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh Puskesmas
untuk mengukur beban pelayanan kesehatan dan
menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan
penderita hipertensi..
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (kepala desa dan camat, serta pihak lain yang
terkait) agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan.
4) Setiap penderita hipertensi diberikan pelayanan
41
sebagaimana ditetapkan dalam standar jumlah dan
kualitas barang dan atau jasa pelayanan kesehatan pada
penderita hipertensi.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai penderita hipertensi mengalami penyulit atau
gangguan kesehatan, maka dialkukan rujukan, sampai
dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan
8) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter/dokter gigi, Bidan, Perawat serta tenaga kesehatan
Manusia masyarakat
42
Numerator Jumlah penderita Diabetes Melitus usia >15 tahun di dalam
wilayah kerja Puskesmas yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh penderita Diabetes Melitus usia >15 tahun di
dalam wilayah kerja Puskesmas yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
yang sama.
Sumber data Register Posbindu, Register Rawat Jalan
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana Surveilans PTM
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh
kegiatan pemerintah daerah (kepala daerah hingga
desa/kelurahan), data yang dimiliki oleh Puskesmas dapat
diidentifikasikan penduduk termasuk dalam sasaran
penderita Diabetes Melitus, persebaran sasaran menurut
wilayah (desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh
Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan kesehatan
dan menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan
penderita Diabetes Melitus..
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (kepala desa dan camat, serta pihak lain yang
terkait) agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan.
4) Setiap penderita Diabetes Melitus diberikan pelayanan
sebagaimana ditetapkan dalam standar jumlah dan
kualitas barang dan atau jasa pelayanan kesehatan pada
penderita Diabetes Melitus.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai penderita Diabetes Melitus mengalami penyulit
atau gangguan kesehatan, maka dialkukan rujukan,
sampai dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan
rujukan
43
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter/dokter gigi, Bidan, Perawat, nutrisionis serta tenaga
Manusia kesehatan masyarakat
44
Berat, persebaran sasaran menurut wilayah
(desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh Puskesmas
untuk mengukur beban pelayanan kesehatan dan
menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan ODGJ
Berat.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (kepala desa dan camat, serta pihak lain yang
terkait) agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan.
4) Setiap ODGJ Berat diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam standar jumlah dan kualitas barang dan
atau jasa pelayanan kesehatan ODGJ berat.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai ODGJ Berat mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan, maka dialkukan rujukan, sampai dipastikan
bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter, Bidan, Perawat serta tenaga kesehatan masyarakat
Manusia
45
1) Pemeriksaan klinis, mencakup pemeriksaan dan tanda
2) Pemeriksaan penunjang, mencakup pemeriksaan dahak
dan atau bakteriologis dan atau radiologis
3) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan
4) Pelayanan merujuk orang yang sudah positif tuberkolosis
untuk memperoleh pengobatan Anti Tuberkolosis (OAD
dan pemantaun pengobatan)
Dimana pelayanan tersebut diberikan kepada setiap orang
yang terduga tuberkolosis, yaitu orang yang menunjukkan
tanda-tanda batuk selama lebih dari 2 (dua) minggu disertai
gejala lainnya.
Pelayanan diberikan oleh dokter/perawat terlatih, analisis
serta tenaga kesehatan lainnya sesuai kewenangan dan
kompetensinya.
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah orang terduga TB di wilayah kerja Puskesmas yang
mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar dalam
kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah seluruh orang terduga TB di wilayah kerja
Puskesmas yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai
standar dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
Sumber data Register TB, Register Rawat Jalan
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana P2TB
pengumpul data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh
kegiatan Puskesmas atas penduduk yang berada di wilayah
kerjanya diketahui bahwa terdapat penderita Tuberkolosis
dan persebaran menurut wilayah (desa/kelurahan,
RT/RW) berdasarkan data tersebut dapat orang-orang
yang kontak erat dengan penderita tuberkolosis tersebut,
pemetaan oleh Puskesmas untuk mengukur beban
pelayanan kesehatan dan menyediakan tempat dan tim
pelayanan kesehatan orang terduga Tuberkolosis.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
46
setempat (kepala desa dan camat, serta pihak lain yang
terkait) agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan tim pelayanan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan.
4) Setiap orang terduga Tuberkolosis diberikan pelayanan
sebagaimana ditetapkan dalam standar jumlah dan
kualitas barang dan atau jasa pelayanan kesehatan
orang terduga Tuberkolosis.
5) Setelah dipastikan bahwa yang bersangkutan adalah
positif menderita Tuberkolosis, maka dilakukan rujukan,
sampai dipastikan bahwa telah mendapatkan pelayanan
rujukan.
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter (termasuk dokter spesialis paru atau penyakit dalam),
Manusia Perawat, analis laboratorium, penata rontgen serta tenaga
kesehatan masyarakat
47
2) Pasien tuberkolosis, yang sedang pengobatan tuberkolosis
3) Paien Infeksi Menular Seksual (IMS), selain HIV, yang
sedang pengobatan IMS tersebut
4) Penjaja seks, yaitu seseorang yang melakukan hubungan
seksual dengan orang lain sebagai sumber kehidupan
utama maupun tambahan, dengan imbalan tertentu
berupa uang, barang dan jasa.
5) Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL). Yaitu
lelaki yang pernah berhubungan seks dengan lelaki
lainnya, sekali, sesekali atau secara teratur, apapun
orientasi seksnya (heteroseksual, homoseksual, atau
biseksual)
6) Transgender/waria, yaitu orang yang memiliki identitas
gender atau ekspresi gender yang berbeda dengan jenis
kelamin atau seksnya yang ditujukkan sejak lahir, kadang
disebut jua transeksual
7) Penggunaan napza suntik (penasun), yaitu orang yang
terbukti memiliki riwayat menggunakan narkotika dan atau
zat adiktif suntik lainnya
8) Warga Binaan permasyarakatan (WBP), yaitu orang yang
dalam pembinaan pemasyarakatan KemKumHam dan
mendapatkan vonis tetap.
4) Pelayanan diberikan oleh kader/perawat terlatih, analis
kesehatan lainnya sesuai kewenangan dan
kompetensinya.
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar 1 tahun
Denumerator Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV di wilayah Puskesmas
periode waktu 1 tahun yang sama
Sumber data Regiater harian rawat jalan, register HIV
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana P2 IMS-HIV
pengumpul data
Langkah-langkah 1. Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh
pemerintah daerah (Kepala Daerah hingga Desa/
kegiatan
Kelurahan) dapat dilakukan oleh Puskesmas
48
identifikasi penduduk yang termasuk dalam sasaran
Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV. Persebaran
sasaran menurut wilayah (desa/ kelurahan, RT/RW)
dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur beban
pelayanan dan menyediakan tempat dan tim pelayanan
kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV.
2. Peta persebaran sasaran pelavanan tersebut
diinformasikan kepada pejabat wilayah administrasi
setempat (Kepala Desa dan camat, serta pihak lain
yang terkait seperti LSM dan organisasi komunitas)
agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan pada tempat-tempat pelayanan
terdekat. Informasi tentang sasaran, harus
disesuaikan dengan strategi pelayanan Orang Dengan
Risiko Terinfeksi HIV, tidak semua data-informasi
disampaikan kepada semua orang.
3. Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan
daSumber Daya yang dibutuhkan · untuk memberikan
pelayanan
4. Setiap Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV diberikan
pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam Standar
Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi HN
5. Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan
sebagai Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV
mengalami penyulit atau gangguan kesehatan lebih
berat/besar, maka dilakukan rujukan, sampai
dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan
rujukan;
6. Dilakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Dokter (termasuk dokter spesialis paru atau penyakit
dalam), perawat, bidan, analis laboratorium, penata rontgen
Manusia
dan tenaga kesehatan masvarakat (terlatih)
49
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Nilai Indeks Kesehatan Masyarakat
50
- Imunisasi Hepatitis B diberikan pada bayi 0-7 hari
- imunisasi BCG dan Polio diberikan pada bayi usia 1 bulan
- Imunisasi DPT-HB-Hib 1 diberikan pada bayi usia 2 bulan
- Imunisasi DPT-HB-Hib 2 diberikan pada bayi usia 3 bulan
- Imunisasi DPT-HB-Hib 3 dan Polio 4 diberikan pada bayi
usia 4 bulan
- Imunisasi Campak diberikan pada bayi usia 9 bulan
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentase kelurahan yang mencapai UCI
51
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam mewujudkan
kelurahan siaga aktif PURI
Definisi Operasional Kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengaatsi masalah Kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan Kesehatan secara mandiri dengan kriteria
sebagai berikut :
Purnama :
- Forum kelurahan berjalan setiap bulan
- Kader Kesehatan 6-8 orang
- Ada kemudahan akses pelayanan Kesehatan dasar
- Ada Posyandu dan 3 UKBM lainnya aktif
- Ada dana dari pemerintah kelurahan serta dua sumber
dana lainnya
- Ada peran aktif masyarakat dan peran aktif dua ormas
- Ada peraturan kepala kelurahan atau peraturan
walikota yang sudah direalisasikan
- Pembinaan PHBS minimal dari 40% rumah tangga
yang ada
Mandiri :
- Forum kelurahan berjalan setiap bulan
- Kader Kesehatan 9 orang atau lebih
- Ada kemudahan akses pelayanan Kesehatan dasar
- Ada Posyandu dan 4 UKBM lainnya aktif
- Ada dana dari pemerintah kelurahan serta dua sumber
dana lainnya
- Ada peran aktif masyarakat dan peran aktif lebih dua
ormas
- Ada peraturan kepala kelurahan atau peraturan
walikota yang sudah direalisasikan
- Pembinaan PHBS minimal dari 70% rumah tangga
yang ada
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Presentasi kelurahan siaga aktif PURI
Numerator Jumlah kelurahan siaga aktif PURI
52
Denumerator Jumlah seluruh kelurahan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas
Sumber data Formulir strata UKBM
Standar 50%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab UKBM
pengumpul data
Langkah-langkah 1. Melakukan persiapan melalui pertemuan kelompok
kegiatan kerja operasional (Pokjanal) Kelurahan Siaga di
tingkat kota
2. Melakukan advokasi terkait capaian kelurahan siaga
3. Melakukan sosialisasi terkait kelurahan siaga
4. Melakukan pembinaan ke UKBM minimal 4x setahun
5. Memberikan stimulan dengan mengadakan lomba
kelurahan siaga aktif
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Bidan, perawat dan dokter
Manusia
16. Pencapaian Desa/kelurahan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dan PHBS
Judul Pencapaian kelurahan STBM dan PHBS
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam mewujudkan
kelurahan STBM dan PHBS
Definisi Operasional Desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan 5 (lima) pilar
yaitu :
- Stop buang air besar sembarangan
- Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
- Pengelolaan air minum/makanan rumah tangga
- Pengelolaan sampah rumah tangga
- Pengelolaan limbah cair rumah tangga
Dan melaksanakan kegiatan PHBS
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Presentasi kelurahan STBM dan PHBS
Numerator Jumlah kelurahan yang melaksanakan kegiatan STBM dan
53
PHBS
Denumerator Jumlah seluruh kelurahan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas
Sumber data Laporan Kesling, laporan PHBS
Standar 15%
Penanggung Jawab Pelaksana Kesehatan Lingkungan
pengumpul data Pelaksana Promosi Kesehatan
Langkah-langkah 1. Menyusun indicator, lokasi dan jumlah sample
kegiatan survei STBM dan PHBS
kegiatan
2. Menyusun Jadwal kegiatan survei STBM dan PHBS
3. Menyiapkan instrument survey
4. Melakukan koordinasi dengn kelurahan
5. Melakukan survey pendataan keluarga terkait STBM
dan PHBS
6. Melakukan pengolahan data STBM dan PHBS
7. Melakukan analisis dan interpretasi data STBM dan
PHBS
8. Membuat pemetaan STBM dan PHBS
9. Melakukan pemicuan STBM
10. Melakukan advokasi dan sosialisasi dengan lintas
sector terkait mengenai indikator STBM yang
bermasalah
11. Menyusun laporan hasil STBM dan PHBS
12. Melakukan monitoring dan evaluasi
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Bidan, perawat, sanitarian, Promkes dan dokter
Manusia
54
atau tersangka penderita, penatalaksanaan penderita,
pencegahan peningkatan, perluasan dan menghentikan
suatu KLB
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentase KLB ditangani <24 jam
Numerator Jumlah KLB ditangani <24 jam periode 1 tahun
Denumerator Jumlah seluruh KLB yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam periode tahun yang sama
Sumber data Laporan KLB, W1
Standar 90%
Penanggung Jawab Pelaksana Surveilans
pengumpul data
Langkah-langkah 1. Menetapkan Kejadian KLB berdasarkan Permenkes No.
kegiatan 1501/MENKES/PER/X/2010 tahun 2010 tentang Jenis
penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan
wabah dan upaya penanggulangan
2. Mendisposisi Surat Penetapan KLB ke tim TGC
3. Melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi (KLB)
4. Melaksanakan Penatalaksanaan Penderita
(pemeriksaan, pengobatan,perawatan, isolasi
penderita/karantina
5. Melaksanakan Pencegahan dan pengebalan
6. Melaksanakan Pemusnahan penyebab penyakit
7. Melaksanakan Penanganan jenazah akibat wabah
8. Melaksanakan Penyuluhan kepada masyarakat
9. Melaksanakan Upaya penanggulangan lainnya
10. Melaksanakan Pengamatan Intensif/survailans
11. Penyusunan rencana tindak lanjut
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Bidan, perawat dan dokter
Manusia
55
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam penanganan CFR
DBD
Definisi Operasional Penanganan CFR DBD di wilayah kerja Puskesmas
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 bulan
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentase CFR DBD
Numerator Jumlah CFR DBD dalam periode satu tahun
Denumerator Jumlah seluruh penderita DBD yang ditemukan dan ditangani
di wilayah kerja Puskesmas dalam periode tahun yang sama
Sumber data Laporan Surveilan DBD
Standar <1%
Penanggung Jawab Pelaksana DBD-Malaria
pengumpul data
Langkah-langkah 1. Melakukan sosialisasi terkait gejala dan tatalaksana awal
kegiatan DBD serta pencegahannya melalui Pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) dan pemantauan 1 rumah 1
jumantik (1R1J)
2. Melakukan advokasi dengan lintas sektor mengenai PSN
dan 1R1J
3. Menyusun perencanaan terkait pemeriksaan laboratorium
DBD, termasuk pemeriksaan antigen
4. Penguatan dengan poli layanan bila ada gejala panas
5. Melakukan surveilan menyeluruh bila ditemukan adanya
kasus DBD
6. Melakukan fogging focus dan pembagian abatisasi
7. Melakukan analisa terkait data kasus DBD
8. Membuat pemetaan sebaran kasus untuk dilakukan
intervensi terfokus
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Bidan, perawat dan dokter
Manusia
56
Tujuan Tergambarnya kinerja Puskesmas dalam penanganan
Fasyankes dan Fasyankestrad yang memiliki ijin.
Definisi Operasional Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Fasyankestrad
seluruhnya memiliki ijin di wilayah kerja Puskesmas
Frekuensi Pengumpul Setiap 1 tahun
Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Presentase Fasyankes dan Fasyankestrad yang memiliki ijin
Numerator Jumlah Fasyankes dan Fasyankestrad memiliki ijin
Denumerator Jumlah seluruh Fasyankes dan Fasyankestrad memiliki ijin
Puskesmas
Sumber data Laporan Fasyankes dan Fasyankestrad
Standar 100%
Penanggung Jawab Pelaksana Tradisional komplementer dan Penaggung jawab
pengumpul data jejaring
Langkah-langkah 1. Membuat rencana Kegiatan
kegiatan 2. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan
3. Melakukan pendataan Fasyankes, Nakes dan
fasyankestrad yang memberikan Pelayanan
Kesehatan
4. Melakukan pengecekan kelengkapan bukti Ijin
Fasyankes
5. Melakukan Perekapan
6. Menyusun laporan
7. Melakukan evaluasi (PKP Bulanan, Triwulan,
semester dan Tahunan )
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Bidan, perawat dan dokter
Manusia
57