Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Standart Pelayanan Minimal merupakan ketentuan mengenai jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang
berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Setiap warga negara
sesuai dengan kodratnya berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan dasar
hidupnya dengan memanfaatkan seluruh potensi manusia yang dimilikinya.
Sebaliknya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berkewajiban menjamin
agar setiap warga negara dapat menggunakan haknya untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya tanpa hambatan atau halangan dari pihak manapun.
Konsep SPM berubah dari Kinerja Program Kementerian menjadi Kinerja
Pemerintah daerah yang memiliki konsekuensi reward dan punishment,
sehingga Pemerintah daerah diharapkan untuk memastikan tersedianya
sumber daya (sarana, prasarana, alat, tenaga dan uang/biaya) yang cukup
agar proses penerapan SPM berjalan adekuat.
SPM merupakan hal minimal yang harus dilaksanakan oleh Pemda untuk
rakyatnya, maka target SPM harus 100% setiap tahunnya. Untuk itu dalam
penetapan indikator SPM, Kementerian/Lembaga Pemerintahan Non
Kementerian agar melakukan pentahapan pada jenis pelayanan, mutu
pelayanan dan/atau sasaran/lokus tertentu.
SPM merupakan salah satu program strategis nasional. Pada Pasal 68 UU
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa
Kepala Daerah yang tidak melaksanakan program strategis nasional akan
dikenai sanksi yaitu sanksi administratif, diberhentikan sementara selama 3
(tiga) bulan, sampai dengan diberhentikan sebagai kepala daerah.
Sebagai tindak lanjut implementasi keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang no 440/ /35.7.103/2017 tentang Standart Pelayanan
Minimal bidang di Kesehatan kabupaten Malang, Puskesmas Gedangan
menjalankan 12 program indicator SPM yang dilakukan evaluasi tiap semester.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Mengetahui capaian hasil kegiatan semester satu inkator SPM tahun 2018
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui capaian kegiatan indicator SPM
b. Untuk mengetahui masalah / hambatan pelaksanaan kegiatan
c. Untuk menentukan prioritas masalah
d. Untuk menentukan rencana tindak lanjut
BAB II
JENIS LAYANAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
DI KABUPATEN/KOTA

PENERIMA
JENIS LAYANAN MUTU LAYANAN LAYANAN
NO DASAR DASAR DASAR PERNYATAAN STANDAR
1 Pelayanan Sesuai standar Ibu hamil. Setiap ibu hamil
kesehatan ibu hamil pelayanan antenatal. mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar.
2 Pelayanan Sesuai standar Ibu bersalin. Setiap ibu bersalin
kesehatan ibu Pelayanan mendapatkan pelayanan
persalinan sesuai
Bersalin persalinan. standar.
3 Pelayanan Sesuai standar Bayi baru lahir. Setiap bayi baru lahir
kesehatan bayi baru pelayanan kesehatan mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai
Lahir bayi baru lahir. standar.
Setiap balita
4 Pelayanan Sesuai standar Balita. mendapatkan
pelayanan kesehatan
kesehatan balita pelayanan kesehatan sesuai
balita. standar.
5 Pelayanan Sesuai standar Anak pada usia Setiap anak pada usia
kesehatan pada usia skrining kesehatan pendidikan pendidikan dasar
pendidikan dasar usia pendidikan dasar. mendapatkan skrining
kesehatan sesuai
dasar. standar.
6 Pelayanan Sesuai standar Warga Negara Setiap warga negara
kesehatan pada usia skrining kesehatan Indonesia usia Indonesia usia 15 s.d. 59
tahun mendapatkan
produktif usia produktif. 15 s.d. 59 tahun. skrining
kesehatan sesuai
standar.
7 Pelayanan Sesuai standar Warga Negara Setiap warga negara
Indonesia usia 60 tahun
kesehatan pada usia skrining kesehatan Indonesia usia ke
atas mendapatkan
lanjut usia lanjut. 60 tahun ke skrining
kesehatan sesuai
atas. standar.
Setiap penderita
8 Pelayanan Sesuai standar Penderita hipertensi
kesehatan penderita pelayanan kesehatan hipertensi. mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai
hipertensi penderita hipertensi. standar.

9 Pelayanan Sesuai standar Penderita Setiap penderita Diabetes


kesehatan penderita pelayanan kesehatan Diabetes Melitus. Melitus mendapatkan
pelayanan kesehatan
Diabetes Melitus penderita Diabetes sesuai
Melitus. standar.
10 Pelayanan Sesuai standar Orang dengan Setiap orang dengan
gangguan jiwa (ODGJ)
Kesehatan orang pelayanan kesehatan gangguan jiwa berat
dengan gangguan jiwa. (ODGJ) berat. mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai
jiwa berat standar.
11 Pelayanan Sesuai standar Orang dengan Setiap orang dengan TB
mendapatkan pelayanan
kesehatan orang pelayanan kesehatan TB. TB
dengan TB TB. sesuai standar.
12 Pelayanan Sesuai standar Orang berisiko Setiap orang berisiko
kesehatan orang mendapatkan terinfeksi HIV terinfeksi HIV (ibu hamil,
dengan risiko pemeriksaan HIV. (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
terinfeksi HIV pasien TB, waria/transgender,
pengguna
pasien IMS, napza, dan warga binaan
lembaga
waria/transgend pemasyarakatan)
mendapatkan
er, pengguna pemeriksaan
napza, dan HIV sesuai standar.
warga binaan
Lembaga
pemasyarakatan)
.
BAB III

HASIL CAPAIAN KEGIATAN LAYANAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL


BIDANG KESEHATAN
PUSKESMAS GEDANGAN SEMESTER SATU TAHUN 2018
TARGET
HASIL
SASARAN
No Indikator SPM TARGET REALISASI (A)/(B)=(%)
SETAHUN
(A)
(B)

Setiap Ibu Hamil


1 Mendapat Pelayanan 100% 877 902 97,23
antenatal sesuai standart

Setiap Ibu bersalin


2 Mendapat Pelayanan 100% 824 860 95,81
Persalinan sesuai standart

Setiap Bayi baru lahir


3 mendapatkan pelayanan 100% 805 805 100,00
kesehatan sesuai standart

Setiap balita mendapatkan


4 pelayanan kesehatan 100% 3.005 3.262 92,12
sesuai standart

Setiap anak pada usia


5 pendidikan mendapatkan 100% 982 982 100,00
skrining sesuai standart
Setiap warga negara
Indonesia usia 15 s/d 59
6 tahun mendapatkan 100% 10.855 37.084 29,27
skrening kesehatan sesuai
standart
Setiap warga negara
Indonesia usia 60 tahun
7 ke atas mendapatkan 100% 4.105 7.111 57,73
skrening kesehatan sesuai
standart
Setiap penderita
Hipertensi mendapat
8 100% 4.170 15.406 27,07
pelayanan kesehatan
sesuai standart
Setiap penderita diabetes
mielitus mendapat
9 100% 1.160 3.792 30,59
pelayanan kesehatan
sesuai standart
Setiap orang dengan
gangguan jiwa (ODGJ)
10 100% 19 19 100,00
mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standart
Setiap orang dengan TB
11 mendapat pelayanan TB 100% 27 27 100,00
sesuai standart
Setiap orang beresiko
terinfeksi HIV ( ibu hamil,
Pasien TB, Pasien IMS,
waria, transgender,
12 100% 68,71
pengguna nafsa, dan 617 898
warga binaan LP)
mendapatkan
pemeriksaan HIV standart
BAB IV
EVALUASI
a. Analisa Masalah
Dari hasil capaian kegiatan standart SPM semester satu 2018, beberapa indikator standart SPM tidak memenuhi target yang digambarkan dalam tabel
sebagai berikut:

No Jenis Variabel Target Capaian masalah (5w 1h)


1 2 3 4 5
1 Setiap Ibu Hamil Mendapat Pelayanan antenatal sesuai standart 50% 97,2  
2 Setiap Ibu bersalin Mendapat Pelayanan Persalinan sesuai standart 50% 95,8  
3 Setiap Bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standart 50% 100,0  
masih ada 10 % Balitabelum mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
4 Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standart 50% 92,1
standart
5 Setiap anak pada usia pendidikan mendapatkan skrining sesuai standart 50% 100,0 beum dilakukan skrening pada anak usia pendidikan
Setiap warga negara Indonesia usia 15 s/d 59 tahun mendapatkan skrening masih ada 43 % usia 15 s/d 59 tahun mendapatkan skrening sesuai
6 50% 29,3
kesehatan sesuai standart standart
Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrening
7 50% 57,7 hanya 1 % usia 60 tahun ke atas yang mendapat skrening sesuai standart
kesehatan sesuai standart
masih ada 37,8 % penderita Hipertensi belum mendapat pelayanan
8 Setiap penderita Hipertensi mendapat pelayanan kesehatan sesuai standart 50% 27,1
sesuai standart
Setiap penderita diabetes mielitus mendapat pelayanan kesehatan sesuai masih ada 49,4 % penderita DM belum mendapat pelayanan sesuai
9 50% 30,6
standart standart
Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapat pelayanan kesehatan
10 50% 100,0  
sesuai standart
11 Setiap orang dengan TB mendapat pelayanan TB sesuai standart 50% 100,0  
Setiap orang beresiko terinfeksi HIV ( ibu hamil, Pasien TB, Pasien IMS, waria,
masih ada 21,6 % orang beresiko terinfeksi HIV mendapat pemeriksaan
12 transgender, pengguna nafsa, dan warga binaan LP) mendapatkan 50% 68,7
HIV standart
pemeriksaan HIV standart
b. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
prioritas masalah
N
Jenis Variabel
o Urgensi Seriousness Growth total urutan
1 2 3 4 5 6 7
masih ada 10 % Balitabelum
1 mendapatkan pelayanan 6 5 6 17 2
kesehatan sesuai standart
beum dilakukan skrening pada
2 5 4 5 14 3
anak usia pendidikan
masih ada 43 % usia 15 s/d 59
3 tahun mendapatkan skrening 4 3 3 10 4
sesuai standart
hanya 1 % usia 60 tahun ke atas
4 yang mendapat skrening sesuai 3 2 4 9 6
standart
masih ada 37,8 % penderita
5 Hipertensi belum mendapat 2 6 2 10 5
pelayanan sesuai standart
masih ada 49,4 % penderita DM
6 belum mendapat pelayanan 1 1 1 3 7
sesuai standart
masih ada 21,6 % orang beresiko
7 terinfeksi HIV mendapat 7 7 7 21 1
pemeriksaan HIV standart
c. ANALISA PENYEBAB MASALAH
N Masalah penyebab masalah
o
1 2 3
1 masih ada 21,6 % 1. Jumlah SDM masih kurang
orang beresiko 2. kondisi geografis sulit
terinfeksi HIV 3. kesadaran masyarakat untuk cek rutin kesehatan
mendapat masih rendah
pemeriksaan HIV 4. Petugas desa belum melakukan PITC
standart

2 masih ada 10 % 1. Kunjungan balita ke Posyandu kurang


Balitabelum 2. akses menuju pelayanan kesehatan sulit
mendapatkan 3. kurangnya kerjasama lintas program
pelayanan 4. keterbatasan sarana alat-alat kesehatan di desa
kesehatan sesuai 6. kurangnya pendanaan dari lintas sektor
standart 7. kunjungan balita mangkir tidak berjalan

3 beum dilakukan 1. skrening dilakukan pada tahun ajaran baru


skrening pada anak
usia pendidikan
4 masih ada 43 % 1. kesadaran masyarakat masih rendah untuk rutin cek
usia 15 s/d 59 tahun kesehatan
mendapatkan 2. akses menuju pelayanan kesehatan sulit
skrening sesuai 3. kurangnya kerjasama lintas program
standart 4. kebosanan untuk mengkonsumsi obat terus-menerus
6. kurangnya kerjasama lintas sektor
7. kegiatan penjaringan PTM belum optimal
8. membutuhkan biaya tambahan untuk pemeriksaan dan
pengobatan bagi pasien umum
9. Belum ada SOP

5 masih ada 37,8 % 1. kesadaran masyarakat masih rendah untuk rutin cek
penderita Hipertensi kesehatan
belum mendapat 2. akses menuju pelayanan kesehatan sulit
pelayanan sesuai 3. kurangnya kerjasama lintas program
standart

6 1. belum ada KAK SOP Kesehatan lansia


hanya 1 % usia 60 2. keterbatasan jumlah SDM
tahun ke atas yang
mendapat skrening
sesuai standart
7 masih ada 49,4 % 1. kesadaran masyarakat masih rendah untuk rutin cek
penderita DM belum kesehatan
mendapat 2. akses menuju pelayanan kesehatan sulit
pelayanan sesuai 3. kurangnya kerjasama lintas program
standart 4. kebosanan untuk mengkonsumsi obat terus-menerus
5. masyarakat belum bisa mendeteksi dini gejala-gejala
DM
6. kurangnya kerjasama lintas sektor
7. kegiatan penjaringan PTM belum optimal
8. alat periksa gula darah jumlahnhya terbatas
9. membutuhkan pendanaan untuk pembelian reagen
10. membutuhkan biaya tambahan untuk pemeriksaan
dan pengobatan bagi pasien umum
11. kepercayaan untuk mengobati DM dengan cara
tradisional

d. Alternatif pemecahan Masalah


N Masalah penyebab masalah alternatif pemecahan masalah pemecahan masalah rencana indak lanjut eval
o terpilih
1 masih ada 21,6 % 1. Jumlah SDM masih kurang 1. usulan penambahan tenaga refresing petugas tentang Melakukan Refresing Petugas akan dilakuk
orang beresiko 2. kondisi geografis sulit 2. refresing petugas tentang PITC tentang PITC pada pertemuan capaian pad
terinfeksi HIV 3. kesadaran masyarakat untuk PITC Dinasmisasi Staf bulan Desem
mendapat cek rutin kesehatan masih
pemeriksaan HIV rendah
standart 4. Petugas desa belum
melakukan PITC

2 masih ada 10 % 1. Kunjungan balita ke 1. kunjungan balita mangkir kunjungan balita mangkir melakukan kunjungan bayi akan dilakuk
Balitabelum Posyandu kurang 2. usulan dana melalui ADD mangkir setiap selesai capaian pad
mendapatkan 2. akses menuju pelayanan pelaksanaan posyandu bulan Desem
pelayanan kesehatan kesehatan sulit
sesuai standart 3. kurangnya kerjasama lintas
program
4. keterbatasan sarana alat-alat
kesehatan di desa
6. kurangnya pendanaan dari
lintas sektor
7. kunjungan balita mangkir
tidak berjalan

3 beum dilakukan belum dilakukan skrening 1. kerja sama lintas program pembuatan jadwal dan pelaksanaan skrening akan dilakuk
skrening pada anak 2. pembuatan jadwal dan petugasnya dilakukan sesuai kalender capaian pad
usia pendidikan petugas pendidikan bulan Desem
4 masih ada 43 % usia 1. kesadaran masyarakat masih 1. Pembuatan SOP2. Melakukan pendataan melakukan pendataan akan dilakuk
15 s/d 59 tahun rendah untuk rutin cek Meningkatkan penjaringan keluarga sehat pada 2 desa keluarga sehat pada 2 desa capaian pad
mendapatkan kesehatan2. Pelaksanaan melalui posyandu PTM3. Gedangan dan Gajahrejo bulan Desem
skrening sesuai pendataan keluarga sehat Melakukan Pendataan keluarga pada bulan september dan
standart belum selesai 3. akses menuju sehat pada target 2 desa oktober
pelayanan kesehatan sulit4.
kurangnya kerjasama lintas
program5. kebosanan untuk
mengkonsumsi obat terus-
menerus6. kurangnya
kerjasama lintas sektor7.
kegiatan penjaringan PTM
belum optimal8. Belum ada SOP

5 masih ada 37,8 % 1. kesadaran masyarakat masih 1. melakukan penyuluhan 1. melakukan penyuluhan Mengembangkan Posyandu akan dilakuk
penderita Hipertensi rendah untuk rutin cek tentang deteksi dan tata laksana tentang deteksi dan tata PTM berbasis masjid capaian pad
belum mendapat kesehatan HT kepada masyarakat laksana HT kepada bulan Desem
pelayanan sesuai 2. akses menuju pelayanan 2. melakukan usulan perbaikan masyarakat
standart kesehatan sulit jalan kepada lintas sektor terkait 2. mengoptimalkan program
3. kurangnya kerjasama lintas 3. mengoptimalkan program posbindu PTM
program posbindu PTM
4. keterbatasan sarana alat-alat
kesehatan di desa
5. kurangnya kerjasama lintas
program
8. kegiatan penjaringan PTM
belum optimal
6 hanya 1 % usia 60 1. belum ada KAK SOP pembuatan KAK SOP Penggandaan form skrening Penggandaan skrening bulan akan dilakuk
tahun ke atas yang Kesehatan lansia penggandaan form skrening melaksanakan SS Juli capaian pad
mendapat skrening 2. keterbatasan jumlah SDM melakukan supervisi suportif SS bulan September bulan Desem
sesuai standart 3. Petugas di Poysandu belum pelaksanaan posyandu lansia
melakukan skrening sesuai
standart
4. form skrening kurang
7 masih ada 49,4 % 1. kesadaran masyarakat masih 1. melakukan penyuluhan melakukan penyuluhan melakukan penyuluhan pada akan dilakuk
penderita DM belum rendah untuk rutin cek tentang deteksi dan tata laksana tentang deteksi dan tata kelompok PKK kesehatan di 8 capaian pad
mendapat pelayanan kesehatan2. akses menuju DM kepada masyarakat2. laksana DM kepada desa bulan Desem
sesuai standart pelayanan kesehatan sulit3. melakukan usulan perbaikan masyarakat
kurangnya kerjasama lintas jalan kepada lintas sektor
program4. kebosanan untuk terkait3. mengoptimalkan
mengkonsumsi obat terus- program posbindu PTM4.
menerus5. masyarakat belum mengusulkan ke desa untuk
bisa mendeteksi dini gejala- pembiayaan pembelian gluco
gejala DM6. kurangnya stik di desa5. memberikan
kerjasama lintas sektor7. penjelasan kepada pasien untuk
kegiatan penjaringan PTM mengikuti program BPJS
belum optimal8. alat periksa
gula darah jumlahnhya
terbatas9. membutuhkan
pendanaan untuk pembelian
reagen10. membutuhkan biaya
tambahan untuk pemeriksaan
dan pengobatan bagi pasien
umum11. kepercayaan untuk
mengobati DM dengan cara
tradisional
Kesimpulan
Dari data-data yang ada dapat disimpulkan bahwa prioritas masalah yang ada di
puskesmas Gedangan berkaitan dengan Standart pelayanan minimal Bidang
Kesehatan dari 12 indikator SPM Hanya 5 indikator yang pelaksanaan
kegiatannya sesuai target sedangan 7 indikator yang belum sesuai target dan
harus dilakukan rencana tindak lanjut di semester dua tahun 2018 yaitu:

1. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standart


2. Setiap anak pada usia pendidikan mendapatkan skrining sesuai standart
3. Setiap warga negara Indonesia usia 15 s/d 59 tahun mendapatkan skrening
kesehatan sesuai standart
4. Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrening
kesehatan sesuai standart
5. Setiap penderita Hipertensi mendapat pelayanan kesehatan sesuai standart
6. Setiap penderita diabetes mielitus mendapat pelayanan kesehatan sesuai
standart
7. Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapat pelayanan kesehatan
sesuai standart
A. Daftar Pustaka

Penilaian Kinerja Puskesmas Dinas Kesehatan propinsi Jawa Timur 2017


Permenkes No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
Permenkes No 44 tahun 2016 tentang manajemen Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai