Anda di halaman 1dari 2

Selamat datang di UC Channel Edisi Membahas Buku.

Pada video kali ini kita akan melanjutkan pembahasan buku Sejarah Tuhan Karya Karen
Armstrong yaitu bagian sepuluh yang berjudul “Kematian Tuhan?”
Bagian sepuluh dari buku Sejarah Tuhan Karya Karen Armstrong membahas tentang perubahan
pandangan manusia terhadap Tuhan seiring dengan perkembangan zaman dan pemikiran
manusia. Dalam konteks pembahasan bagian buku ini, kematian Tuhan merujuk pada gagasan
bahwa Tuhan telah kehilangan tempatnya dalam pemikiran manusia modern. Kemajuan sains
dan teknologi melahirkan semangat autonomi dan independensi baru yang mendorong sebagian
orang untuk mendeklarasikan kebebasan dari Tuhan.
Pada abad ke 19, ateisme menjadi agenda dan banyak orang yang mendeklarasikan kebebasan
dari Tuhan. Beberapa filosof dan ilmuwan seperti Ludwig Feuerbach, Karl Marx, Charles
Darwin, Friedrich Nietzsche, dan Sigmund Freud menyusun tafsiran filosofis dan ilmiah tentang
realitas tanpa menyisakan tempat buat Tuhan.
Sebelumnya, Para mistikus Abad Pertengahan telah melukiskan pengalaman tentang Tuhan lewat
pengalaman mistikus serta imajinasi kreatif yang digunakan untuk menciptakan visi dan makna
baru tentang Tuhan. Imajinasi dipandang sebagai daya yang dapat menyerap realitas luar dengan
cara tertentu yang dapat menciptakan sebuah kebenaran baru. Penyair, novelis, dan filosof
gerakan Romantik mengemukakan bahwa rasionalisme habis-habisan akan bersifat reduktif,
karena mengabaikan aktivitas imajinatif dan intuitif manusia.
Meskipun banyak ideologi yang menolak gagasan tentang Tuhan memiliki argumen yang baik,
gagasan tentang Tuhan masih menjadi topik yang kontroversial dan menimbulkan keraguan,
ketakutan, dan konflik di kalangan manusia. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti
perbedaan keyakinan dan pandangan, pengalaman mistikus, dan imajinasi kreatif yang
digunakan untuk menciptakan visi dan makna baru tentang Tuhan. Sementara, Para tokoh seperti
Nietzsche, Feuerbach, Marx, Darwin, dan Freud menyatakan bahwa Tuhan tidak lagi memadai
untuk menjelaskan realitas yang ada. Tuhan Kristen Barat yang dinilai antropomorfik dan
personal sangatlah rentan. Ada pendapat yang menyatakan bahwa Banyak kejahatan mengerikan
telah dilakukan atas namanya yang menyebabkan banyak orang meragukan keberadaannya dan
kebenaran agama ini.
Gagasan tentang Tuhan yang telah ditempa selama berabad-abad di kalangan Kristen Barat pada
masa ini terasa tidak lagi memadai, dan Zaman Akal tampaknya telah menang atas abad-abad
penuh takhayul dan fanatisme.
Adapun tokoh-tokoh yang mencoba menyusun tafsiran yang filosofis dan ilmiah pada bagian ini
yaitu :
1. Ludwig Feuerbach: Ia adalah seorang filsuf Jerman yang hidup pada abad ke-19. Ia
memperkenalkan gagasan tentang ateisme dan kebebasan dari Tuhan. Ia berpendapat bahwa
Tuhan hanyalah proyeksi manusia atas dirinya sendiri, dan bahwa manusia harus
membebaskan dirinya dari Tuhan agar dapat mencapai kebahagiaan dan kebebasan sejati.

2. Karl Marx: Ia adalah seorang filsuf dan ekonom Jerman yang hidup pada abad ke-19. Ia juga
memperkenalkan gagasan tentang ateisme dan kebebasan dari Tuhan. Ia berpendapat bahwa
agama adalah opium bagi rakyat, dan bahwa manusia harus membebaskan dirinya dari
agama agar dapat mencapai kebebasan sejati.

3. Charles Darwin: Ia adalah seorang naturalis Inggris yang hidup pada abad ke-19. Ia
memperkenalkan teori evolusi yang menunjukkan bahwa keberadaan manusia tidaklah
tergantung pada keberadaan Tuhan. Ia berpendapat bahwa manusia berkembang dari
makhluk yang lebih primitif melalui proses evolusi alamiah, dan bahwa Tuhan tidak
diperlukan untuk menjelaskan asal-usul manusia.

4. Friedrich Nietzsche: Ia adalah seorang filsuf Jerman yang hidup pada akhir abad ke-19. Ia
mengumumkan bahwa Tuhan sudah mati dan bahwa manusia harus menjadi Tuhan. Ia
berpendapat bahwa manusia harus membebaskan dirinya dari moralitas Kristen yang
membatasi kebebasan dan kreativitas manusia, dan bahwa manusia harus menciptakan
moralitas baru yang didasarkan pada kekuatan dan keinginan manusia.
5. Sigmund Freud: Ia adalah seorang psikoanalis Austria yang hidup pada awal abad ke-20. Ia
berpendapat bahwa agama adalah bentuk neurosis kolektif yang muncul dari ketakutan
manusia terhadap kematian dan kehancuran. Ia berpendapat bahwa manusia harus
membebaskan dirinya dari agama agar dapat mencapai kedewasaan psikologis dan kebebasan
sejati
Pada bagian ini, Armstrong tidak hanya membahas tentang pemikiran tokoh-tokoh yang
menentang keberadaan Tuhan kristen barat, akan tetapi ia juga sedikit menyinggung tentang
kondisi agama Islam dan Yahudi.
Salah satu tokoh islam yang dibahas dalam bagian ini yaitu Muhammad Abduh, seorang murid
Al-Afghani dari Mesir. Abduh berpendapat bahwa umat Muslim harus mempelajari sains,
teknologi, dan filsafat sekular agar dapat berperan dalam dunia modern. Fiqih harus direformasi
agar memungkinkan umat Islam meraih kebebasan intelektual yang mereka butuhkan.
Sementara mengenai agama Yahudi, armstrong menyinggung mengenai cara orang Yahudi dalam
menyatakan keberadaan Tuhan. Kaum Yahudi dengan caranya masing-masing mengatakan
bahwa apa yang dipikirkan manusia tentang Tuhan tidak bersesuaian dengan realitas tak
terlukiskan yang disimbolkan oleh pemikiran itu. Semuanya menyiratkan bahwa adalah lebih
tepat untuk melukiskan Tuhan dengan "Tiada" daripada sebagai Wujud Tertinggi, sebab "dia"
tidak mengada dengan cara seperti yang kita konsepsikan.

Pada akhirnya, ateisme tetap bertahan meskipun ada yang mencoba menyelamatkan Tuhan
dengan cara mengembangkan teologi baru untuk membebaskannya dari sistem pemikiran
empiris yang kaku.
Itulah pembahasan singkat dari bagian sepuluh buku Sejarah Tuhan karya Karen Armstrong.
Pembahasan dalam video ini merupakan ringkasan dari bagian tersebut. Untuk mendapatkan
gambaran yang utuh dan menyeluruh kami menyarankan untuk membaca bukunya langsung.
Demikian video kali ini. Mohon maaf atas segala kekurangan, apabila ada kritik dan saran
ataupun pendapat lain dari bagian ini silahkan di sampaikan dalam kolom komentar.
Terimakasih sudah menonton video ini dan sampai jumpa pada video berikutnya.
Salam, Universal

Anda mungkin juga menyukai