Anda di halaman 1dari 14

MADANI

Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan


Vol 11 No 2 (2019): Agustus 2019
(P-ISSN 2085 - 143X) (E-ISSN 2620 - 8857)

Penerapan Prinsip Akuntabilitas Dan Transparansi Dalam Pelayanan Publik Pada


Kantor Camat Marisa
Hasman Umuri
Universitas Ichsan Gorontalo Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
umurihasman@gmail.com
Abstract

Principles of accountability and transparency essentially intended to assess the


performance of a government, accountability and transparency is the basis for measuring the
success of the performance of the government, but many people’s perception that the
government considers that today many are not accountable, and aims to obtain transparan.
Penelitian a description of the application of the principles of accountability and
transparency in public services at the district office districts marisa marisa pohuwato. This
study uses qualitative research methods with the number of informants as many as ten
people. Data were collected through interviews and document study. The results showed that
public participation is still low with an indication of the willingness of society and arrogance
are still high for participating, the competence of the district office personnel are lacking in
the task that is given in result of a lack of training on basic tasks and functions of each
apparatus. It is suggested to all parties involved, especially the community to begin to change
the paradigm that does not understand the fundamental importance of the activities held by
local authorities, and then to the associated apparatus are suggested to the leadership in
order to program the training activities regarding the duties and functions of each field.

Keywords : Accountability, Transparency, Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato.

105 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019

Pendahuluan paradigma pelayanan konvensional.


Paradigma lama tersebut ditandai
Salah satu latar belakang
dengan perilaku aparatur negara di
bergulirnya reformasi adalah masyarakat
lingkungan birokrasi yang masih
kecewa kepada pemerintah. Pemerintah
menempatkan dirinya untuk dilayani,
tidak mampu memberikan pelayanan
dan bukannya untuk melayani (to serve).
baik kepada masyarakat. Rakyat sebagai
Padahal pemerintah menurut paradigma
pemilik kedaulatan sudah tidak memiliki
pelayanan prima seyogyanya melayani
haknya lagi. Hingga sekarang ini kualitas
bukan dilayani. Akan tetapi dewasa ini,
pelayanan publik masih diwarnai
kepercayaan masyarakat terhadap
berbagai masalah seperti pelayanan yang
kinerja pemerintah atau birokrasi
sulit untuk diakses, prosedur yang
mengalami degradasi yang kian semakin
berbelit-belit ketika harus mengurus
parah oleh akibat dari lemahnya kinerja
suatu perijinan tertentu, biaya yang tidak
aparat-aparat pemerintahan/birokrasi.
jelas, serta terjadinya praktek pungutan
Kepercayaan dan kehidupan masyarakat
liar (pungli), merupakan indikator
menjadi semakin sengsara ketika
rendahnya kualitas pelayanan publik di
pemerintah yang seharusnya berperan
Indonesia. Dimana hal ini juga sebagai
menghadirkan pelayanan prima kepada
akibat dari berbagai permasalahan
publik menjadi didominasi dan
pelayanan publik yang belum dirasakan
ditentukan oleh rezim yang berkuasa
eksistensinya oleh rakyat. Disamping itu,
sehingga menyebabkan kebalikan
terdapat pula kecenderungan adanya
daripada pelayanan publik menjadi
ketidakadilan dalam pelayanan publik
publiklah yang menjadi pelayan bagi
dimana masyarakat yang tergolong
birokrasi. Semangat reformasi telah
miskin akan sulit mendapatkan
mewarnai pendayagunaan aparatur
pelayanan. Sebaliknya, bagi mereka yang
negara dengan tuntutan untuk
memiliki "uang", dengan sangat mudah
mewujudkan administrasi negara yang
bisa mendapatkan segala yang
mampu mendukung kelancaran dan
diinginkan.
keterpaduan pelaksanaan tugas dan
Kejadian-kejadian tersebut lebih fungsi penyelenggaraan pemerintahan
disebabkan karena paradigma negara dan pembangunan, dengan
pemerintahan yang masih belum mempraktekkan prinsip Good
mengalami perubahan mendasar dari Governance Terselenggaranya Good

I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 106
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019

Governance merupakan prasyarat utama pelayanan yang prima kepada


untuk mewujudkan aspirasi masyarakat masyarakat. Para aparatur harus dapat
dalam mencapai tujuan dan cita-cita memperlihatkan kinerja yang baik.
bangsa negara. Dalam rangka hal Namun kenyataan di lapangan
tersebut, diperlukan pengembangan dan sering dijumpai adanya berbagai keluhan
penerapan sistem pertanggung jawaban dari masyarakat atas pelayanan yang
yang tepat, jelas, dan nyata sehingga diberikan oleh para aparatur pemerintah
penyelenggaraan pemerintah dan di kecamatan. Hal ini juga terjadi di
pembangunan dapat berlangsung secara Kecamatan Marisa, kurangnya
berdayaguna, berhasil guna, dan keramahan pegawai dalam pengurusan
bertanggung jawab. berbagai keperluan administrasi
Buruknya kinerja pelayanan menyebabkan masyarakat merasa tidak
publik ini antara lain dikarenakan belum dilayani dengan baik. Selain itu
terlaksananya tranparansi dan pengurusan surat-surat seperti surat-
akuntabilitas dalam penyelenggaraan surat yang seharusnya gratis dan selesai
pelayanan publik. Oleh karena dalam jangka waktu seminggu, tidak
itu,pelayanan publik harus dilaksanakan terlaksana dengan baik. Pegawai
secara transparan dan akuntabel oleh kecamatan terkadang mengutip dana
setiap unit pelayanan instansi dari masyarakat dalam hal pengurusan
pemerintah karena kualitas kinerja surat-surat tanah agar cepat siap.
birokrasi pelayanan publik belum Kurangnya transparansi dalam hal biaya
memiliki implikasi yang luas dalam administrasi sangat dikeluhkan
mencapai kesejahteraan masyarakat. masyarakat, masyarakat juga
Kecamatan yang dalam hal ini sebagai mengeluhkan prosedur dan mekanisme
pelaksana pelayanan publik yang kerja pelayanan yang berbelit-belit,
langsung bersinggungan dengan kurang informatif, kurang akomodatif,
masyarakat diharapkan mampu dan terbatasnya fasilitas, sarana, dan
menerapkan prinsip-prinsip good prasarana sehingga tidak menjamin
governance antara lain akuntabilitas dan kepastian (hukum, waktu, dan biaya),
transparansi. Kecamatan sebagai mediasi serta tindakan-tindakan yang
antar desa/kelurahan dengan berindikasikan penyimpangan dan KKN.
pemerintah kabupaten dalam struktur Instansi-instansi juga tidak
pemerintahan, harus dapat memberikan pernah menginformasikan suatu bentuk

107 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019

laporan pertanggungjawaban atas Dalam pengertian sempit kata


kinerja mereka kepada masyarakat administrasi merupakan penyusunan
khususnya kantor Camat Marisa. atau pencatatan data dan informasi
Sehingga masyarakat tidak mengetahui secara sistematis dengan maksud untuk
apa-apa saja yang menjadi program kerja menyediakan keterangan serta
instansi dalam menjalankan tugas dan memudahkan memperoleh kembali data
fungsinya. Transparansi dalam hal tersebut secara keseluruhan dan dalam
pelaksanaan kegiatan dan pemberian hubungannya satu sama lain.
informasi juga sangat terbatas. Administrasi dalam arti sempit lebih
Kajian Pustaka tepat disebut tata usaha (clerical work,
Pengertian Administrasi Secara office work).
etimologis, istilah administrasi berasal Menurut Prajudi Atmosudirjo:
dari bahasa inggris dari kata Administrasi publik adalah administrasi
administration yang bentuk infinitifnya dari Negara sebagai suatu organisasi dan
to administer dan diartikan sebagai to administrasi yang mengejar tercapainya
manage (mengelola) atau to direct tujuan-tujuan yang bersifat kenegaraan.
(mengarahkan, menggerakkan). Kata Menurut Edward H.Litchfield:
"administrasi" berasal dari bahasa Administrasi Publik adalah suatu studi
Yunani administrare yang berarti mengenai bagaimana bermacam-macam
pengabdian. Dewasa ini, ada dua badan pemerintahan diorganisasikan,
pengertian administrasi, yaitu diperlengkapi dengan tenaga-tenaganya,
administrasi dalam arti sempit dan dibiayai, digerakkan dan dipimpin.
administrasi dalam arti luas. Pengertian Administrasi publik meliputi ketiga
administrasi dalam arti sempit adalah cabang pemerintahan: eksekutif,
kegiatan penyusunan dan pencatatan legislatif, dan yudikatif serta hubungan
data dan informasi secara sistematis diantara mereka. Administrasi publik
dengan tujuan untuk menyediakan mempunyai peranan penting dalam
keterangan serta memudahkan perumusan kebijakan pemerintah, dan
memperolehnya kembali secara karenanya merupakan sebagian dari
keseluruhan dan dalam satu hubungan proses politik. Administrasi publik
satu sama lain. Administrasi dalam arti sangat erat kaitannya dengan berbagai
sempit ini sebenarnya lebih tepat disebut macam kelompok swasta dan
sebagai tata usaha. perseorangan dalam menyajikan

I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 108
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019

pelayanan kepada masyarakat. 8. etika administrasi publik.


Administrasi Publik dalam beberapa hal Berdasarkan undang-undang No.25
berbeda pada penempatan pengertian Tahun 2009 Tentang Pelayanan publik
dengan administrasi perseorangan. adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan

Dari pendefinisian di atas jelas sekali dalam rangka pemenuhan kebutuhan

menunjukkan peran dan keterlibatan pelayanan sesuai dengan peraturan

administrasi negara dalam proses politik, perundang-undangan bagi setiap warga

bentuk pelayanan, dan melibatkan negara dan penduduk atas barang, jasa,

organisasi pemerintah/negara. Karena dan/atau pelayanan administrasi yang

objek dari disiplin ilmu administrasi disediakan oleh penyelenggara

publik adalah pelayanan publik pelayanan publik.

Administrasi publik dimaksudkan untuk Menurut Ratminto (2005:5)


lebih memahami hubungan pemerintah pelayanan publik adalah segala bentuk
dengan publik serta meningkatkan pelayanan, baik dalam bentuk barang
responsibilitas kebijakan terhadap publik maupun jasa publik yang pada
kebutuhan publik, dan juga prinsipnya menjadi tanggung jawab dan
melembagakan praktek-praktek dilaksanakan oleh instansi pemerintah di
manajerial agar terbiasa melaksanakan pusat, daerah, dan di lingkungan BUMN
suatu kegiatan dengan efektif, efesien atau BUMD, dalam rangka upaya
dan rasional peran administrasi publik pemenuhan kebutuhan masyarakat
dalam suatu negara sangat vital sehingga maupun dalam rangka pelaksanaan
Karl Polangi mengatakan bahwa kondisi ketentuan peraturan perundang-
ekonomi suatu negara sangat tergantung undangan.
pada dinamika administrasi publik. Masyarakat maupun dalam rangka
Ruang lingkup administrasi publik pelaksanaan ketentuan peraturan
adalah : perundang-undangan. Penerima
1. kebijakan publik, pelayanan publik adalah orang dan atau
2. birokrasi publik, kelompok orang dan atau badan hukum
3. managemen Publik, yang memiliki hak, dan kewajiban
4. Kepemimpinan, terhadap suatu pelayanan publik.
5. pelayanan Publik, Good governance
6. Administrasi kepegawaian, Menurut world Bank, good
7. Kinerja, governance ialah suatu penyelenggaraan

109 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019

manajemen pembangunan yang solid dan penyelenggaraan negara harus dapat


bertanggungjawab yang sejalan dengan dipertanggungjawabkan kepada rakyat
prinsip demokrasi dan pasar yang sebagai pemegang kedaulatan tertinggi
efisien, penghindaran terhadap salah dalam suatu negara. Ada beberapa
alokasi dan investasi, dan pencegahan definisi tentang akuntabilitas di
korupsi baik yang secara politik maupun antaranya adalah:
administratif, menjalankan disiplin Menurut Mardiasmo (2004:20)
anggaran serta penciptaan legal dan Akuntabilitas Publik adalah “Kewajiban
political framework bagi tumbuhnya pihak pemegang amanah untuk
aktivitas usaha. Sedangkan menurut
memberikan pertanggung- jawaban,
Thoha: 2008, Good governance menyajikan dan mengungkapkan segala
merupakan suatu kondisi yang aktifitasnya dan kegiatan yang menjadi
menjamin adanya proses kesejajaran, tanggung jawabnya kepada pihak
kesamaan, kohesi, dan keseimbangan pemberi amanah (principal) yang
peran serta, adanya saling mengontrol memiliki hak dan kewenangan untuk
yang dilakukan oleh komponen yakni meminta pertanggungjawaban tersebut”.
pemerintahan (government), rakyat Dengan pengertian di atas penulis dapat
(citizen), atau civil society dan usahawan menyimpulkan bahwa akuntabilitas
(business) yang berada di sektor swasta. publik adalah suatu pertanggungjawaban
Ketiga komponen itu memiliki tata kepada Masyarakat atau lembaga-
hubungan yang dan sederajat. Jika lembaga yang bersangkutan dalam
kesamaan dan derajat itu tidak menjalankan aktifitasnya atau tanggung
sebanding, atau tidak terbukti maka akan jawabnya.
terjadi pembiasaan dari tata
Dampak dari adanya akuntabilitas
pemerintahan yang baik.
adalah meningkatnya kepercayaan
Akuntabilitas
masyarakat terhadap pemerintah,
Akuntabilitas publik hanya sehingga kredibilitas pemerintahan
dikenal di negara yang menerima dapat diakui dan keberadaannya akan
konsep-konsep demokrasi yang selalu didambakan. Hal itu menyebabkan
menganggap rakyat sebagai faktor yang masyarakat untuk ikut peduli dan
sangat penting. Asas akuntabilitas memberikan partisipasinya dalam setiap
menetapkan bahwa setiap kegiatan dan program pemerintahan. Akan tetapi
hasil akhir dari kegiatan

I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 110
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019

dalam prakteknya menjalankan asas Transparansi berasal dari kata


akuntabilitas, sering kali mendapat transparancy yang merupakan kata sifat
hambatan-hambatan, Faktor-faktor yang transparent yaitu kata yang menyatakan
Mempengaruhi Implementasi keadaan yang transparan. Transparan
Akuntabilitas Lingkungan yang adalah material yang memiliki sifat
mempengaruhi akuntabilitas suatu jernih, tembus cahaya, nyata dan jelas.
entitas meliputi lingkungan internal dan Dalam konteks pembangunan,
eksternal yang merupakan faktor-faktor transparansi adalah keadaan dimana
yang membentuk, memperkuat, atau setiap orang dapat mengetahui proses
memperlemah efektifitas pembuatan dan pengambilan keputusan
pertanggungjawaban entitas atau di pemerintahan umum. Menurut UU
wewenang dan tanggung jawab yang No.28 Tahun 2000 tentang
dilimpahkan kepadanya. Di antara penyelenggaraan pemerintahan yang
faktor-faktor yang relevan dengan bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
akuntabilitas instansi pemerintah antara nepotisme, azas keterbukaan
lain meliputi: (transparansi) dalam penyelenggaraan
adalah azas untuk membuka diri
1. Falsafah dan konstitusi negara
terhadap hak masyarakat untuk
2. Tujuan sasaran pembangunan
memperoleh informasi yang benar, jujur,
nasional
dan tidak diskriminatif tentang
3. Ilmu pengetahuan dan teknologi
penyelenggaraan pemerintahan daerah
4. Ideology politik, ekonomi, sosial
dengan tetap memperhatikan
budaya, dan pertahanan keamanan.
perlindungan atas hak asasi pribadi,
5. Ketentuan dan peraturan perundang-
golongan dan rahasia negara. Menurut
undangan yang mengatur
UNDP, transparansi akan tercapai dengan
akuntabilitas serta penegakan hukum
cara membagi atau menyebarkan
yang memadai
informasi dan bertindak dengan cara
6. Tingkat keterbukaan pengelolaan
yang terbuka. Transparansi sebagai
7. Sistem manajemen birokrasi
prinsip yang menjamin akses atau
8. Misi, tugas pokok dan fungsi, serta
kebebasan bagi setiap orang untuk
program pembangunan yang terkait.
memperoleh informasi tentang
Jangkauan pengendalian.
penyelenggaraan pemerintahan, yakni
Transparansi
informasi tentang kebijakan proses

111 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019

pembuatan dan pelaksanaanya serta Jenis atau tipe penelitian yang di


hasil–hasil yang dicapai. gunakan adalah tipe penelitian
Agus Dwiyanto dengan memberi deskriptif. Meleong (2007:69)
contoh pada pelayanan publik berpendapat bahwa metode deskriptif
mengungkapkan tiga indikator yang dapat di artikan sebagai prosedur
dapat digunakan untuk mengukur pemecahan masalah yang di selidiki
tingkat transparansi penyelenggaraan dengan menggambarkan, melukiskan,
pemerintahan. keadaan subjek dan objek penelitian
Pertama, mengukur tingkat (seseorang, lembaga, masyarakat dan
keterbukaan proses penyelenggaraan lain-lain). Pada kehidupan sekarang yang
pelayanan publik. Persyaratan, biaya, berdasarkan fakta–fakta yang tampak
waktu dan prosedur yang ditempuh yang sebagaimana adanya
harus diipublikasikan secara terbuka dan Fokus Penelitian
mudah diketahui oleh yang Fokus Penelitian adalah segala
membutuhkan, serta berusaha sesuatu yang menjadi perhatian utama
menjelaskan alasannya. atau prioritas dalam suatu penelitian.
kedua merujuk pada seberapa Adapun yang menjadi fokus dalam
mudah peraturan dan prosedur penelitian ini adalah “ Akuntabilitas Dan
pelayanan dapat dipahami oleh Transparansi ”
pengguna dan stakeholders yang lain. Teknik Pengumpulan Data
Aturan dan prosedur tersebut bersifat Metode pengumpulan data yang
sederhana, langsung dan mudah digunakan dalam penelitian ini adalah
diterapkan “(simple, straightforward and sebagai berikut:
easy to apply)’’ untuk mengurangi 1. Pengamatan Langsung (Observasi )
perbedaan dalam interpretasi. Dalam kegiatan observasi ini,
ketiga adalah kemudahan untuk pengamatan yang dilakukan
memperoleh informasi mengenai bukan sekedar mengamati sesuatu
berbagai aspek penyelenggaraan namun pengamatan dalam
pelayanan publik. Informasi tersebut penelitian harus berada dalam
bebas didapat dan siap tersedia lingkup kegiatan ilmiah.
(freely&readily available). 2. Dokumentasi Kepustakaan
Metode Penelitian Dalam penelitian ini
Pendekatan dan Jenis Penelitian memanfaatkan dokumen-dokumen

I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 112
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019

yang diperoleh dari berbagai dimaksud dengan analisis kualitatif


sumber seperti buku bacaan, artikel adalah analisis data yang dilakukan
di internet dan tulisan-tulisan dengan memberikan penjelasan dan
lainnya yang berkaitan dengan pemaparan tentang hasil pengumpulan
permasalahan dalam penelitian data. Analisis kualitatif ini bermanfaat
ini. Data yang diperoleh sebagai untuk menjelaskan data-data yang ada,
data kualitatif. khususnya data yang tidak dapat
3. Interview Guide (wawancara). diangkakan, sehingga dapat memberikan
Menurut Meleong (2007:88) wawancara informasi yang lebih jauh.
adalah percakapan dengan maksud Pembahasan
tertentu. Percakapan itu di lakukan oleh
Sesuai dengan hasil penelitian
dua pihak, yaitu pewawancara
yang di peroleh melalui wawancara dan
mengajukan pertanyaan dan yang
observasi di klasifikasikan berdasarkan
terwawancara memberikan jawaban atas
fokus peneltian yaitu akuntabilitas dan
pertanyaan itu. Dalam penelitian ini di
transparansi. Hal ini bertujuan untuk
gunakan teknik wawancara yaitu
memudahkan proses untuk menganalisis
wawancara secara mendalam. Jenis
hasil penelitian.
wawancara ini adalah jenis wawancara
metode pengumpulan data dengan jalan Berdasarkan deskripsi hasil

tanya jawab yang langsung di lakukan peneltian yang telah di uraikan

dengan informan sehingga di peroleh sebelumnya, di peroleh beberapa temuan

informasi yang dibutuhkan. Dalam mengenai penerapan prinsip

pelaksanaannya selain menggunakan akuntabilitas dan transparansi dalam

instrumen penelitian sebagai pedoman pelayanan publik. Temuan ini dapat di

wawancara, pertanyaan yang di ajukan di identifkasikan sebagai data pokok yang

kembangkan sesuai dengan kebutuhan akan menjadi bahan dasar pembahasan

peneliti yang dikerjakan secara dalam penelitian ini, adapun temuan-

sistematis. temuan tersebut akan di integrasikan


dengan teori-teori yang telah di angkat
Teknik Analisis Data untuk dapat menjawab dua problematika
Prosedur pengolahan dan analisis utama dalam peneltian, adapun
data yang dilakukan dalam penelitian ini problematika tersebut adalah sebagai
menggunakan analisis kualitatif. Yang berikut :

113 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019

1. Bagaimanakah penerapan prinsip aturan dalam hal ini pelanggaran tentang


akuntabilitas dan transparansi kehadiran, akan tetapi kinerja yang di
dalam pelayanan publik? lakukan selalu menyesuaikan dengan
2. Faktor-faktor apa saja yang SOP yang ada. Sama halnya di ungkapkan
menghambat penerapan prinsip oleh masyarakat yang di jadikan oleh
akuntabilitas dan transparansi peneliti sebagai informan bahwa dalam
dalam pelayanan publik? pengurusan surat-surat dan keperluan
Pembahasan terhadap dua lainnya pada kantor Camat Marisa selalu
masalah tersebut di atas sesuai dengan terlaksana dengan baik akan tetapi yang
hasil penelitian akan di jabarkan sebagai perlu di perhatikan oleh aparat
berikut : pemerintah kecamatan Marisa adalah
masalah pendataan masyarakat yang
Penerapan prinsip akuntabilitas
kurang di sebabkan banyak kesalahan
dalam pelayanan publik
penulisan nama dan lain sebagainya
Dapat di deskripsikan oleh peneliti
terkait dengan data masyarakat sehingga
dengan berdasarkan hasil wawancara
masyarakat sekitar hanya ingin aparat
dengan bebarapa informan yang di
pemerintah kecamatan Marisa lebih teliti
anggap mampu memberikan informasi
lagi dalam pendataan masyarakat.
tentang akuntabilitas pada kantor Camat
Sehingga peneliti dapat menganilisis
Marisa yaitu: tentang kesesuaian antara
bahwa pelayanan publik pada kantor
pelaksanaan dengan standar prosedur
Camat Marisa terkait dengan
pelaksanaan sudah berjalan dengan baik
akuntabilitas sudah memperoleh hasil
karena menurut informan yang
yang baik dan laporan yang jelas tetapi
diwawancarai terkait dengan
kompetensi dalam hal ketelitian perlu di
pelaksanaan kegiatan dan lain
tingkatkan lagi.
sebagainya di kantor Camat Marisa di
laksanakan sesuai dengan regulasi yang Penerapan prinsip transparansi
telah di tetapkan sehingga laporan yang dalam pelayanan publik
di buat oleh aparatur kecamatan
Peneliti menyimpulkan bahwa
khususnya kecamatan Marisa sampai
transparansi di kantor Camat Marisa
dengan hari ini belum ada yang
sudah baik akan tetapi ada hal-hal yang
melanggar dari aturan yang berlaku
perlu di tingkatkan lagi yaitu masalah
memang sudah ada yang melanggar
konsisten dalam menentukan waktu

I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 114
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019

kegiatan dan aparat harus lebih banyak sehingga perlu ada aturan yang lebih
memahami terkait dengan kebutuhan mempertegas lagi agar masyarakat bisa
masyarakat, memahami dan tidak ada lagi keluhan-
keluhan yang muncul,
Faktor-faktor yang menghambat
penerapan prinsip akuntabilitas dan kurangnya kompetensi oknum
transparansi dalam pelayanan publik. petugas Kantor Camat Marisa sehingga
Berdasarkan hasil penelitian, terjadi penyalahgunaan wewenang,
penelti telah memperoleh beberapa seperti bermain-main dengan
faktor utama yang menghambat masyarakat. Terkait dengan kompetensi
penerapan prinsip akuntabilitas dan memang di kantor Camat Marisa tingkat
transparansi dalam pelayanan publik pendidikan sudah di anggap menunjang
yaitu : akan tetapi ilmu-ilmu yang di miliki
masih banyak yang belum memahami
Kurangnya jumlah masyarakat
pelayanan publik makanya harus di
yang mengetahui mengenai aturan-
adakan pelatihan setiap saat supaya
aturan tentang prosedur pelayanan
kompetensi mereka bisa lebih
publik di akibatkan arogansi masyarakat
meningkat.
di lingkungan kantor Camat Marisa
masih sangat tinggi.” hal ini terjadi di Kaitan dengan sarana dan
karenakan masyarakat kurang prasarana yang ada di kantor camat
berkunjung ke kantor Camat Marisa Marisa menurut pengamatan saya dari
mereka hanya intens dengan pemerintah hasil wawancara sebelumnya yaitu sudah
desa karena dengan adanya UU tentang memadai karena selama saya melakukan
Desa maka kantor Camat hanya menjadi wawancara tidak ada satu orang pun
perpanjangan tangan dari desa ke tingkat informan yang mengeluh dengan sarana
selanjutnya, Menurut masyarakat dan prasarana yang ada di kantor Camat
prosedur administrasi pendaftaran Marisa.
dalam pengurusan surat-surat dinilai
Kesimpulan
terlalu panjang, sebenarnya waktu yang
di tetapkan sudah sesuai dengan Penerapan Prinsip Akuntabilitas

prosedur yang ada akan tetapi banyak dan Prinsip Transparansi dalam

masyarakat yang mau singkat dan tidak pelyanan publik pada Kantor Camat

mau mengikuti prosedur yang ada, Marisa Kabupaten Pohuwato dalam

115 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019

proses penyelenggaraan pelayanan masyarakat untuk mencari


publik telah melaksanakan tugas pokok informasi yang di inginkan
dan fungsinya sesuai dengan peraturan karena informasi di kantor Camat
bupati nomor 14 tahun 2010 tentang Marisa juga bisa di akses melalui
uraian jabatan struktural kantor Camat media-media yang di sediakan.
Marisa kabupaten pohuwato namun  Aparat pemerintah kecamatan
kantor tersebut belum dapat dikatakan Marisa telah menyiapkan papan
akuntabel dan transparan, melihat masih pengumuman dan lain
adanya kendala–kendala yang dihadapi sebagainya untuk menyampaikan
kantor tersebut dalam penyelenggaraan informasi kepada publik.
pelayanan publik. Dari hasil penelitian di  Kemudahan stekholder maupun
atas peneliti dapat menarik kesimpulan pengguna untuk mengakses
berdasarkan indikator fokus dalam informasi di kantor Camat Marisa
penelitian yang di jadikan sebagai sudah tersedia di berbagai media
instrumen penelitian di uraikan sebagai baik melalui papan pengumuman
berikut : maupun media yang ada .
Faktor-faktor penghambat dalam
Penerapan prinsip akuntabilitas
pelayanan publik
dalam pelayanan publik
Sebagian masyarakat yang masih
 kesesuaian antara pelaksanaan
memiliki tingkat arogansi yang tinggi
kegiatan dengan standar
sehingga banyak masyarakat yang
pelaksanaan prosedur di kantor
kurang memahami arti dari sosialisasi di
Camat Marisa sudah terlaksana
akibatkan kurang berpartisipasi dalam
dengan baik.
setiap sosialisasi yang di lakukan oleh
 mengenai penerapan sanksi yaitu
aparat kantor Camat Marisa.
dalam bentuk lisan ( teguran
langsung maupun dalam bentuk  Aparat kantor camat Marisa
tulisan, masih kurang menguasai tugas
Penerapan prinsip transparansi dalam pelayanan publik sehingga
dalam pelayanan publik kompetensi SDM di kantor Camat
Marisa perlu ada peningkatan
 Semua informasi di buka sesuai
dan penambahan jumlah aparat
dengan kebutuhan masyarakat
dan juga memudahkan

I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 116
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019

terutama bagian yang di Drs.H.Imam Hardjanto,MAP,2007).


lapangan.
J.M.Pfiffner, 1954 dalam Sketsa
 Sarana dan prasarana yang ada di
Administrasi Publik,
kantor Camat Marisa sudah
cukup baik dan memadai dan H. G. Fredrickson 2003. Administrasi
tidak jadi penghambat dalam
Negara baru. Jakarta: LP3ES
melaksanakan tugas.
Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi
Daftar Pustaka
Pelayanan Publik, Yogyakarta:
Anggara, Sahya. 2012. Ilmu Administrasi
Meleong ,Lexi 2007 . Metodologi
Negara. Bandung: Pustaka Setia.
penelitian kualitatif. Bandung
Bungin, M. Burhan. 2003. Analisi Data
remaja Rosdakarya
Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Silalahi, Ulbert. 2011. Studi Tentang Ilmu
Raja Grafindo Persada
Administrasi Negara.Bandung:
Djohan, Djohermansyah. 2007. Potret
Sinar Baru Algesindo
Otonomi Daerah Dan Wakil
Simon A., Herbert, 2004. Administrasi
Rakyat Di Tingkat lokal.
Behavior: perilaku Administrasi.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Jakarta: Bumi Aksara
Offset
Sulistiyani, Ambar T (editor). 2011.
Dwiyanto, Agus. 2005. Mewujudkan
Memahami Good Governance
Good Governance Melalui
Dalam Perspektif Sumber Daya
Pelayanan Publik. Yogyakarta:
Manusia.
Gadjah Mada University Press
Sugiyono . (2009) memahami penelitian
Djambatan Sedarmayanti, Dr. 2003. Good
kualitatif . bandung : CV.Alfabeta.
Governance dalam Rangka
Dokumen –dokumen
Otonomi Daerah . Bandung : CV
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Mandar Maju Sianipar.
Pemerintah Daerah

117 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 2 (2019) : Agustus 2019

Undang-Undang NO.25 Tahun 2009

Tentang Pelayanan Publik

Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor KEP/15/M.

PAN/2014

UU No. 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik

Perbup Pohuwato. NO 14 TAHUN 2010

Permendagri No. 35 Tahun 2010 tentang

Pedoman Pengelolaan Pelayanan

Informasi dan Dokumentasi teknis

Transparansi dan Akuntabilitas Dalam

Penyelenggaraan Pelayanan Publik

UU No. 28 Tahun 1999 Tentang

Penyelenggaraan Pemerintahan yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme

I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 118

Anda mungkin juga menyukai