Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMBELAJARAN TATAP MUKA KENORMALAN BARU

Prinsip Pembelajaran Kenormalan Baru terkait masa pandemi Covid-19 yaitu Kesehatan dan
Keselamatan yang merupakan prioritas utama bagi peserta didik, pendidik. tenaga
kependidikan dan semua warga satuan pendidikan. Standar Operasional Prosedur (SOP)
pembelajaran tatap muka kenormalan baru di SMK Negeri 9 Garut sebagai berikut :

 Sekolah memastikan keadaan lingkungan sekolah dalam keadaan bersih dan


sehat, antara lain :
1. Sekolah membentuk Tim Gugus Tugas Covid – 19 tingkat sekolah;
2. Sekolah menyiapkan titik tempat penurunan dan penjemputan peserta didik
dengan memaksimalkan tidak terjadi penumpukan;
3. Di setiap depan ruang kelas dan kantor terdapat sanitasi tempat cuci tangan
dengan air mengalir berserta sabun tangan (hand shoap);
4. Menyiapkan alat pengukur suhu tubuh disetiap ruang kelas dan kantor;
5. Menyiapkan cadangan masker, jika terdapat peserta didik atau pendidik tidak
membawa masker/masker rusak;
6. Mengatur tempat duduk siswa di setiap kelas dengan jarak minimal 1,5 m;
7. Menjaga kebersihan gagang pintu, kebersihan keyboard, kebersihan komputer,
kebersihan kelas, meja dan kursi belajar, kebersihan alat praktek dengan
disinfeksi setiap hari, termasuk Iingkungan sekolah;
8. Tidak membuka kantin sekolah, dan menganjurkan peserta didik untuk
membawa makanan dari rumah;
9. Meniadakan atau menutup tempat bermain atau berkumpul;
10. Sekolah menyiapkan dukungan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan tenaga
kesehatan;
11. Sekolah menyiapkan kotak sampah khusus untuk pembuangan masker bekas,
dan memusnahkannya segera setiap hari;
12. Sekolah membuat jadwal pembelajaran dengan menggunakan sistem shift
tanpa istirahat dan dilanjutkan dengan shift berikutnya.
13. Untuk kegiatan upacara bendera, olahraga, dan ekstrakurikuler sementara
waktu di tiadakan.

 Peserta didik memastikan standar kesiapan dalam rangka mengikuti


pembelajaran di sekolah, antara lain :
1. Peserta didik dalam keadaan sehat, jika mempunyai penyakit seperti obesitas,
diabetes, penyakit jantung, paru dan pembuluh darah. kanker, atau daya tahan
tubuh lemah atau menurun, tidak disarankan untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran di sekolah dengan mengkonfirmasi kepada wali kelas disertasi
bukti fisik yang menguatkan;
2. Sebelum berangkat sekolah untuk sarapan pagi terlebih dahulu agar kondisi
badan tetap stabil;
3. Membawa dan selalu menggunakan masker serta hand sanitizer;
4. Membawa peralatan shalat masing-masing (sajadah, sarung, mukena, dsb);
5. Tidak menggunakan jam tangan atau perhiasan;
6. Membawa bekal makanan dan minuman dari rumah;
7. Membawa buku, perlengkapan/alat tulis sendiri menghindari meminjam pada
teman.

 Pendidik dan Tenaga Kependidikan memastikan standar kesiapan dalam


rangka mengikuti pembelajaran di sekolah, antara lain :
1. Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam keadaan sehat, Jika mempunyai
penyakit seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, paru dan pembuluh
darah, kehamilan, kanker, atau daya tahan tubuh lemah atau menurun/tidak
disarankan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah;
2. Sebelum berangkat sekolah untuk sarapan pagi terlebih dahulu agar kondisi
badan tetap stabil;
3. Membawa dan selalu menggunakan masker serta hand sanitizer;
4. Membawa peralatan shalat masing-masing (sajadah, sarung, mukena, dsb);
5. Tidak menggunakan jam tangan atau perhiasan;
6. Membawa bekal makanan dan minuman dari rumah;

 Standar operasional yang harus dijalankan peserta didik mulai keberangkatan


dari rumah ke sekolah sampai dengan kembali ke rumah, antara lain :
1. Berangkat Sekolah
 Berangkat kesekolah dalam kondisi sehat (suhu badan normal, tidak
batuk, pilek, gangguan kulit, mata, muntah, diare, tidak selera makan
atau keluhan lain;
 Sarapan pagi terlebih dahulu agar kondisi badan tetap stabil;
 Membawa dan selalu menggunakan masker dan masker tambahan serta
hand sanitizer;
 Tidak menggunakan jam tangan atau perhiasan;
 Membawa bekal makanan dan minuman dari rumah;
 Membawa buku, perlengkapan/alat tulis sendiri menghindari
meminjam pada teman:
 Wajib membawa perlengkapan alat sholat pribadi;
 Jika menggunakan kendaraan, tetap menerapkan prinsip jaga jarak;
 Dari rumah langsung menuju ke sekolah (tidak mampir-mampir)

2. Masuk Lingkungan Sekolah


o Seluruh warga sekolah wajib menggunakan masker;
o Melakukan skrining suhu tubuh menggunakan Thermo gun;
o Larangan masuk ke lingkungan sekolah bagi seluruh warga sekolah maupun
tamu sekolah jika memiliki gejala demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak
napas;
o Bagi para pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki latar belakang
penyakit yang rentan imun dan diatas 45 tahun dapat mengajukan ijin
melaksanakan tugas secara daring;
o Seluruh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan, dengan suhu badan
normal dibawah 37,3 0C diperbolehkan masuk ke lingkungan sekolah;
o Peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dengan suhu di atas 37,3 0C
ditempatkan di ruang isolasi dan berkoordinasi dengan orang tua/keluarga;
o Setelah lolos skrining seluruh warga sekolah diwajibkan untuk mencuci
tangan menggunakan sabun/hand sanitizer;
o Pada kondisi tertentu jika terjadi hal-hal terkait pencegahan penularan Covid-
19 maka wajib melaporkannya kepada tim gugus Covid-19 sekolah.
o Seluruh warga sekolah wajib mematuhi budaya baru berbasis budaya kerja di
sekolah, seperti jalur jalan masuk dan keluar, budaya antri, budaya bersih
menjaga lingkungan sekolah;
o Seluruh warga sekolah wajib mengikuti kegiatan keagamaan diawal
pelaksanaan pembelajaran berupa Sholat Duha bersama.

3. Pembelajaran di kelas / Labolatorium

 Sebelum masuk kelas cuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer yang telah
disediakan;
 Peserta didik dan pendidik wajib memakai masker;
 Pendidik wajib menggunakan sarung tangan;
 Peserta didik dengan hambatan pendengaran dan pendidik yang mengajar peserta
didik dengan hambatan pendengaran wajib menggunakan face shield transparan;
 Peserta didik tidak perlu cium tangan pendidik, cukup ucapkan salam/salam Covid-
19;
 Disarankan pintu kelas dibuka oleh pendidik;
 Peserta didik menempati tempat duduk dikelas di atur 1 (satu) kursi untuk 1 (satu)
orang/menjaga jarak duduk antar peserta didik minimal 1,5 meter;
 Jika terdapat peserta didik yang kurang/tidak sehat lebih baik diistirahatkan di
UKS/dipulangkan dan dicatat;
 Pendidik selalu mengingatkan perlunya melaksanakan protokol kesehatan dalam
kegiatan pembelajaran;
 Selama pembelajaran pendidik tidak terlalu banyak bergerak/mobilitasnya di batasi
dan disarankan memakai face shield;
 Selama pembelajaran antar pendidik dan peserta didik, antara peserta didik dan
peserta didik selalu menjaga jarak sesuai protokol kesehatan;
 Peserta didik/pendidik tidak diperbolehkan saling meminjamkan alat tulis/
perlengkapan sekolah;
 Sebelum dan sesudah menggunakan alat dalam pembelajaran senantiasa dibersihkan
dengan handsanitizer/cuci tangan dengan sabun;
 Selama pembelajaran pendidik selalu mengontrol kondisi kesehatan peserta didiknya;
 Saat istirahat peserta didik makan dan minum tetap berada di dalam kelas.

4. Pulang Sekolah

 Selesai jam pelajaran terakhir, peserta didik langsung meninggalkan sekolah dan
pulang ke rumah masing-masing (tidak mampir/berkumpul);
 Mengenakan masker;
 Jika menggunakan kendaraan umum, tetap menerapkan prinsip jaga jarak;
 Sampai di rumah langsung mandi dan ganti pakaian;
 Tidak berkumpul atau melakukan kontak fisik dengan anggota keluarga sebelum
mandi.

 Standar operasional yang harus dijalankan pendidik dan tenaga kependidikan


mulai keberangkatan dari rumah ke sekolah sampai dengan kembali ke rumah,
antara lain :
1. Pendidik dan tenaga kependidikan berangkat dari rumah menuju ke sekolah
dalam keadaan sehat (Tidak dalam keadaan sakit demam, batuk, pilek);
2. Berangkat lebih awal untuk menghindari jam sibuk dengan tetap
menggunakan masker;
3. Transportasi yang digunakan menjamin terlaksananya standar protokol
kesehatan;
4. Hindari naik kendaraan umum yang sudah banyak penumpang, yang memiliki
kendaraan pribadi disarankan berangkat ke sekolah sendiri tidak membawa
rekan menumpang kendaraannya;
5. Dipintu gerbang sekolah sebelum masuk ke dalam kelas diukur suhu tubuh
oleh petugas kesehatan, kemudian mencuci tangan menggunakan sabun di air
mengalir yang telah di sediakan sekolah, kemudian masuk ke dalam kantor,
ruang guru, kelas dengan tetap menjaga jarak.
6. Apabila setelah diukur suhu tubuh terdapat pendidik dan tenaga kependidikan
yang suhu tubuhnya di atas suhu tubuh normal (36,5 derajat sampai 37,5
derajat celcius), maka diharuskan masuk ke ruang isolasi (UKS) kemudian
pihak sekolah akan menghubungi Tim Kesehatan (Puskesmas) untuk
ditindaklanjuti bersama.
7. Guru hadir 10 menit sebelum pembelajaran dimulai, mengarahkan peserta
didik untuk mencuci tangan sebelum masuk kelas, menegur siswa apabila
tidak melaksankan protokol kesehatan.
8. Seluruh pendidik dan tenaga kependidikan diwajibkan mematuhi pembiasaan
budaya baru sekolah dengan standar budaya industri seperti :
1. Berjalan di jalur masuk dan keluar yang sudah di tentukan;
2. Membiasakan budaya antri;
3. Membiasakan membuang sampah, menjaga kebersihan, dan
kerindangan lingkungan sekolah;
4. Mengawali aktivitas di sekolah dengan kegiatan keagamaan Sholat
Duha bersama dengan pengawasan dan protokol ketat.
9. Melaksanakan proses belajar di dalam kelas dengan tetap menjaga jarak;
10. Selama pembelajaran berlangsung tidak diperkenankan meninggalkan kelas
agar peserta didik selalu terawasi, apabila terpaksa harus meninggalkan kelas
maka guru wajib menghubungi satgas untuk diinfal sementara.
11. Selama berada di lingkungan sekolah dilarang meludah atau membuang
kotoran dari hidung sembarang.
12. Selesai pembelajaran, guru keluar kelas dan kembali mencuci tangan pakai
sabun di air mengalir;
13. Selama dilingkungan sekolah pendidik dan tenaga kependidikan memberikan
contoh atau teladan terhadap peserta didik mengenai penerapan protokol
kesehatan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai