Anda di halaman 1dari 120

IMPLEMENTASI METODE MIND MAPPING GUNA UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM


PEMBELAJARAN SKI KELAS X DI MA MIFTAHUL ULUM
NGEMPLAK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh :
Siti Nur Azizah
31501800005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2022
PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini, saya

Nama : Siti Nur Azizah

NIM : 31501800005

Jenjang : Strata Satu (S-1)

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Jurusan : Tarbiyah

Fakultas : Agama Islam

Menyatakan bahwa naskah skripsi berjudul “IMPLEMENTASI METODE


MIND MAPPING GUNA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA DALAM PEMBELAJARAN SKI KELAS X DI MA MIFTAHUL
ULUM NGEMPLAK” ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya
sendiri, bukan dibuatkan oleh orang lain, bukan saduran, dan bukan terjemah.
Sumber informasi yang berasal dari penulis lain telah disebutkan dalam sitasi dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik yang berupa pencabutan skripsi dan gelar akademik
yang telah saya peroleh.

Semarang, 14 Maret 2022


Saya yang menyatakan,

Siti Nur Azizah


NIM. (31501800005)

ii
NOTA PEMBIMBING

Semarang , 25 Maret 2022


Perihal : Pengajuan Ujian Munaqasyah
Skripsi Lampiran : 2 (dua) eksemplar
Kepada : Yth. Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Islam Sultan Agung
di Semarang

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan, dan koreksi, maka melalui


surat ini kami sampaikan bahwa:

Nama : Siti Nur Azizah


NIM : 31501800005
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Jurusan : Tarbiyah
Fakultas : Agama Islam
Judul : Implementasi Metode Mind Mapping Guna
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam
Pembelajaran SKI Kelas X di MA Miftahul Ulum
Ngemplak

Dapat diajukan kepada Dekan Fakultas Agama Islam, Universitas Islam


Sultan Agung Semarang untuk dimunaqasyahkan dalam rangka memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Demikian, atas perhatian Bapak, kami mengucapkan teri ma kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Dosen Pembimbing

Toha Makhshun S.Pd. I., M.Pd. I


NIDN. 0628028202

iii
PENGESAHAN

iv
ABSTRAK

Siti Nur Azizah, 2022. Implementasi Metode Mind Mapping guna untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran SKI Kelas X di
MA Miftahul Ulum Ngemplak.
Metode adalah suatu cara atau proses sistematis yang digunakan untuk
melakukan suatu kegiatan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Metode
merupakan salah satu faktor ekstrinsik yang dapat untuk membangkitkan
semangat belajar seorang siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang
berlangung, siswa membutuhkan suatu motivasi. Mind mapping adalah metode
yang dimana peserta didik dipecah untuk menjadi beberapa kelompok kecil
dengan kemampuan yang berbeda-beda guna memetakan suatu pikiran yang
merupakan salah teknik yang kreatif dan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui efektivitas metode mind mapping dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa pada pembelajaran SKI kelas X di MA Miftahul Ulum
Ngemplak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif jenis
penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian yang dilakukan di
lapangan, menggali data sebagai bahan laporan dan analisis. Peneliti
menggunakan bagian dari teknik nonprobalility sampling jenuh yang merupakan
cara menentukan sampel jika seluruh populasi digunakan sebagai sampel. Hasil
penelitian Motivasi Belajar siswa dalam kategori baik. Dengan Implementasi
metode mind mapping dalam pembelajaran SKI baik dan termasuk efektif untuk
diterapkan.
Kata Kunci : motivasi, Tujuan, Siswa, metode

v
ABSTRACT

Siti Nur Azizah, 2022. Implementation of the Mind Mapping Method to


Improve Student Motivation in Learning SKI Class X at MA Miftahul Ulum
Ngemplak.
Method is a systematic method or process used to carry out an activity so that the
desired goal can be achieved. The method is one of the extrinsic factors that can
arouse a student's enthusiasm for learning in following the ongoing learning
process, students need a motivation. Mind mapping is a method in which students
are divided into several small groups with different abilities to map a thought
which is a creative and effective technique. The purpose of this study was to
determine the effectiveness of the mind mapping method in increasing student
motivation in learning SKI class X at MA Miftahul Ulum Ngemplak. The research
method used is a quantitative method of field research, namely a research
conducted in the field, digging up data as material for reports and analysis. The
researcher uses part of the saturated non-probability sampling technique which is
a way of determining the sample if the entire population is used as a sample. The
results of the study of students' learning motivation were in the good category.
With the implementation of the mind mapping method in SKI learning, it is good
and effective to be applied.
Keywords: motivation, goals, students, method

vi
PEDOMAN LITERASI

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.

Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalih-hurufan dari abjad yang satu ke abjad

yang lain. Transliterasi Arab-Latin di sini ialah penyalinan huruf-huruf Arab

dengan huruf-huruf Latin beserta perangkatnya.

Konsonan

Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan huruf. Dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan

dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lagi

dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus

Tabel 1. Transliterasi Konsonan

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

Tidak
‫ا‬ Alif Tidak dilambangkan
dilambangkan

‫ب‬ Ba B Be

‫ت‬ Ta T Te

‫ث‬ Ṡa Ṡ Es (dengan titik di atas)

vii
‫ج‬ Ja J Je

Ha (dengan titik di
‫ح‬ Ḥa Ḥ
bawah)

‫خ‬ Kha Kh Ka dan Ha

‫د‬ Dal D De

Zet (dengan titik di


‫ذ‬ Żal Ż
atas)

‫ر‬ Ra R Er

‫ز‬ Za Z Zet

‫س‬ Sa S Es

‫ش‬ Sya SY Es dan Ye

Es (dengan titik di
‫ص‬ Ṣa Ṣ
bawah)

De (dengan titik di
‫ض‬ Ḍat Ḍ
bawah)

Te (dengan titik di
‫ط‬ Ṭa Ṭ
bawah)

‫ظ‬ Ẓa Ẓ Zet (dengan titik di

viii
bawah)

‫ع‬ „Ain „ Apostrof Terbalik

‫غ‬ Ga G Ge

‫ف‬ Fa F Ef

‫ق‬ Qa Q Qi

‫ك‬ Ka K Ka

‫ل‬ La L El

‫م‬ Ma M Em

‫ن‬ Na N En

‫و‬ Wa W We

‫هـ‬ Ha H Ha

‫ء‬ Hamzah ‟ Apostrof

‫ي‬ Ya Y Ye

ix
MOTTO

x
PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Kepada :

 Kedua orang tua saya yang tercinta dan seluruh keluarga yang tersayang

 Diri saya sendiri yang telah berjuang hingga sampai pada titik ini

xi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin, puji dan syukur penulis panjatkan atas

kehadirat Allah SWT atas segala kelimpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Implementasi Metode Mind

Mapping guna untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran

SKI Kelas X di MA Miftahul Ulum Ngemplak”.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program

strata, satu syarat untuk menyelesaikan program strata pada Fakultas Agama

Islam Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Penulis menyadari terselesainya

penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan saran dari

berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Gunarto, SH., M. HUM., selaku Rektor Universitas

Islam Sultan Agung Semarang

2. Bapak Drs. Muhammad Muhtar Arifin Sholeh, M. Lib selaku Dekan

Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung Semarang

3. Bapak Ahmad Muflihin S. Pd. I., M. Pd., selaku ketua Prodi Pendidikan

agama Islam Tarbiyah Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan

Agung Semarang

xii
4. Bapak Toha Makhshun S. Pd. I., M. Pd. I., selaku dosen pembimbing yang

telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing

dan memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini

5. Bapak Ibu dosen Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah Unissula, yang

telah membekali berbagai ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu

menyelesaikan penyusunan skripsi ini

6. Kedua orang tua yang tercinta Bapak Sapari dan Ibu As‟amah yang telah

memberikan dorongan baik secara moral dan material serta doa yang terus

mengalir, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

7. Saudara yang saya sayangi Mas Sukandar, Mas Nurrohadi, Mbak Ning,

Mbak Nas yang selalu memberikan semangat dalam mengerjakan skripsi

8. Abah Choeroni S. HI., M. Pd. I., M. Ag., yang telah memberi barokah

do‟a serta memberi dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini

9. Bapak Shofhal Jamil yang telah meluangkan waktu untuk membantu

kegiatan penelitian di sekolah serta segenap keluarga MA Miftahul Ulum

Ngemplak

10. Shohib shohibah Fajariatul yang slalu ada di samping menemani setiap

langkah dengan mode rorojonggrang , Irfan Tohari yang sabar dalam

membatu, Arswinda Ryska serta Arumsiti yang telah menjadi adek yang

baik dalam dalam mensuport penulis dalam menyelesaikan skripsi lewat

canda tawa haru mereka. Serta teman-teman seperjuangan Qonita

xiii
Sholihah, Nurana, Jamal Adib, mba Maharani yang secara tidak langsung

telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

11. Teman pejuang akhirat viavio dan juga luluk muhibbah yang setia

menemani ketika penulis membutuhkan bantuan, adek isma, mba pop,

mbak chas, mbak tazkiya, bebi khotij, serta sahabat kecil Tutik Alawiyah

yang slalu memberi dukungan serta semangat

12. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi PAI angkatan 2018 terkhusus

Tarbiyah A yang telah membatu berupaya memotivasi dan do‟a selama

proses hingga penyelesaian penelitian. Semoga semua itu bernilai ibadah

disisi Allah SWT

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih mengharapkan kritik dan

saran untuk proses menuju kesempurnaan, dan mengharap semoga karya ini

bermanfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya Aamiin.

Semarang, 14 Maret 2022

Penyusun

xiv
DAFTAR ISI

SKRIPSI i

PERNYATAAN KEASLIAN............................................................................................. ii

NOTA PEMBIMBING ...................................................................................................... iii

PENGESAHAN ..................................................................................................................iv

ABSTRAK .......................................................................................................................... v

ABSTRACT........................................................................................................................vi

PEDOMAN LITERASI .....................................................................................................vii

MOTTO .............................................................................................................................. x

PERSEMBAHAN ...............................................................................................................xi

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... xii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL............................................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 7

E. Sitematika Penulisan Skripsi ............................................................................... 8

BAB II IMPLEMENTASI METODE MIND MAPPING GUNA MENINGKATKAN


MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SKI............................. 10

A. Pendidikan Agama Islam ................................................................................... 10

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam .......................................................... 10

2. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam....................................................... 11

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam ................................................................. 12

xv
4. Tujuan Pendidikan Agama Islam................................................................ 13

5. Materi Pendidikan Agama Islam................................................................. 14

B. Metode Mind Mapping ........................................................................................ 14

1. Pengertian Metode Mind Mapping .............................................................. 14

2. Langkah-Langkah Metode Mind Mapping ................................................. 16

3. Kegunaan Metode Mind Mapping ............................................................... 17

4. Tujuan dan Manfaat Metode Mind Mapping ............................................. 20

5. Kelemahan dan Keunggulan Metode Mind Mapping ................................ 21

C. Motivasi................................................................................................................ 23

1. Pengertian Motivasi ...................................................................................... 23

2. Jenis-Jenis Motivasi ...................................................................................... 24

3. Faktor yang Mempengaruhi motivasi ......................................................... 25

D. Sejarah Kebudayaan Islam ................................................................................ 26

1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam ...................................................... 26

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ............... 27

3. Model pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ..................................... 28

E. Implementasi Metode Mind Mapping guna Meningkatkan Motivasi


Pembelajaran SKI .............................................................................................. 29

F. Penelitian Terkait................................................................................................ 31

G. Kerangka Teori ................................................................................................... 35

H. Rumusan Hipotesis ............................................................................................. 37

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 35

A. Definisi Koseptual dan Definisi Operasional .................................................... 35

a. Implementasi ................................................................................................. 35

b. Metode pembelajaran ................................................................................... 35

c. Metode Mind Mapping ................................................................................. 36

xvi
d. Motivasi.......................................................................................................... 36

e. Sejaran Kebudayaan Islam .......................................................................... 37

B. Variabel dan Indikator Penelitian ..................................................................... 39

2. Variabel Dependen (variable terikat) .............................................................. 40

C. Jenis atau Pendekatan Penelitian ...................................................................... 41

D. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 41

E. Populasi dan Sampel ........................................................................................... 42

1. Populasi .......................................................................................................... 42

2. Sampel ............................................................................................................ 42

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 43

1. Angket (kuisioner) ....................................................................................... 43

2. Wawancara .................................................................................................... 44

3. Observasi ....................................................................................................... 45

4. Dokumentasi .................................................................................................. 45

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................................. 46

1. Uji Validitas ................................................................................................... 46

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE MIND MAPPING GUNA UNTUK


MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SKI
KELAS X DI MA MIFTAHUL ULUM NGEMPLAK .................................................... 48

A. Penyajian Data .................................................................................................... 48

1. Penyajian data motivasi belajar .................................................................. 49

2. Penyajian data motivasi belajar siswa ........................................................ 54

B. Analisis Data ........................................................................................................ 60

BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 71

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 71

B. Saran .................................................................................................................... 72

xvii
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 72

xviii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tranlite Konsonan.....................................................................vii

Tabel 2. Keadaan Jumlah Sampel Penelitian...........................................42

Tabel 3. Data Uji Validitas Motivasi Belajar...........................................45

Tabel 4. Tampilan Output Raabilitas Analisis Motivasi...........................47

Tabel 5. Hasil Angket Motivasi Belajar...................................................48

Tabel 6. Data Distribusi Jawaban Kuisioner Motivasi Belajar....................70

Tabel 7. Data Interval Motivasi Belajar...................................................77

Tabel 8. Tabel nilai r Product Moment pada N 83...................................79

Tabel 9. Tabel Pedoman Derajat Hubungan............................................80

xix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peserta didik atau siswa merupakan sebutan anak didik pada jenjang

dasar dan juga menengah. Peserta didik merupakan individu yang belum

memiliki banyak pengetahuan. Mereka tak ubahnya seperti halnya benda atau

gelas yang masih kosong yang siap untuk diisi apa saja, sesuai dengan selera

orang yang akan mengisinya. Peserta didik merupakan satu-satunya subjek

yang menerima apa saja yang diberikan oleh guru saat kegiatan belajar

mengajar berlangsung. Peserta didik dapat juga digambarkan sebagai sosok

yang membutuhkan bantuan orang lain untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

Selain hanya memperoleh ilmu pengetahuan tersebut siswa juga mengalami

perkembangan serta pertumbuhan dari kegiatan pendidikan yang ada.

Sehingga dapat juga dikatakan bahwasannya siswa atau peserta didik juga

berperan penting dalam proses interaksi pembelajaran agar berjalan dengan

baik dan sesuai tujuan.1

Peserta didik adalah seorang yang sedang menduduki bangku sekolah

dalam tahapan belajar mengajar dalam proses pendidikan yang menjadi sosok

orang yang membutuhkan seorang yang mengajar atau yang membimbingnya

untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran. Peserta didik adalah objek

para pendidik dalam melakukan tindakan yang bersifat mendidik. Peserta

1
Sumyati Sumyati and Eneng Muslihah, “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Metode
Resitasi Dan Project Based Learning Dengan Kemandirian Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam,” Qathrunâ 6, no. 2 (2019): 1.

1
2

didik dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu usia, kondisi ekonomi keluarga,

juga minat dan bakat anak serta tingkat intelegensinya. Dengan mengetahui

itu semua, tindakan pendidik akan mengutamakan fleksibilitas dalam

mendidik.2

Guru atau pendidik di dalam menjalankan perannya membutuhkan

yang namanya alat bantu dalam penyampaian materi sebagai bahan informasi

kepada peserta didik. Menurut Hamalik dalam Arsyad pemakaian media atau

metode pembelajaran dalam proses pembelajaran berlangsung dapat

membangkitkan motivasi serta merangsang kegiatan belajar. Dan juga dapat

memberi pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik.

Maka dari itu untuk membangkitkan semangat belajar seorang siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran yang berlangung, siswa membutuhkan

suatu motivasi. Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar lebih keras, ulet,

tekun dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar mengajar.

Dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal yang perlu

dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di sekolah.

Seperti yang telah diketahui, motivasi belajar pada peserta didik tidak

sama kuatnya, menurut Sardiman dalam D. Sarolangon, motivasi belajar

dapat didapatkan dari dorongan luar maupun yang telah tertanam dalam

dirinya.3 Ada peserta didik yang motivasinya bersifat instrinsik dimana

kemauan belajarnya lebih kuat dan tidak tergantung pada faktor diluar dari

2
Alfan Fuhadha, “Upaya Guru Dalam Memotivasi Siswa Pada Pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode „Timeline‟ Di Kota Palangka Raya” (2017).
3
Sulinawati, “Pengaruh Gaya Mengajar Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil
Belajar Ekonomi Di SMK N 2 Sarolangun” (2018).
3

dirinya sendiri. Dan begitu juga sebaliknya dengan peserta didik yang

motivasi belajarnya bersifat ekstrinsik, minat untuk belajarnya sangat

tergantung pada kondisi di luar dari dirinya. Namun demikian, di dalam

kenyataan motivasi ekstrinsik inilah yang banyak terjadi, terutama pada anak-

anak dan remaja dalam proses belajar. Proses pembelajaran akan berhasil

manakala peserta didik mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karena itu,

guru perlu menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Untuk itu guru

dituntut agar kreatif dalam membangkitkan motivasi belajar siswa.

Salah satu yang dapat mempengaruhi suatu motivasi peserta didik

dalam mengikuti suatu pembelajaran adalah kekreatifan guru dalam memilih

suatu metode yang tepat untuk diterapkan dalam kegiatan proses

pembelajaran tersebuat. Metode adalah suatu cara atau proses sistematis yang

digunakan untuk melakukan suatu kegiatan agar tujuan yang diinginkan dapat

tercapai. Dengan metode pembelajaran tersebut dalam proses pembelajaran

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar

peserta didik.4 Dengan kata lain; metode berfungsi sebagai alat untuk

mencapai suatu tujuan, atau bagaimana cara melakukan/membuat sesuatu.

Suatu metode dijadikan sebagai acuan kegiatan karena didalamnya terdapat

urutan langkah-langkah yang teratur sehingga proses mencapai tujuan

menjadi lebih efisien. Dalam kaitannya dengan upaya ilmiah, metode

4
Dewi Kusuma Wardani Indah Kharisma Sulistyorini, Soetarno Joyoatmojo,
“Implementasi Model Pembelajaran Quantum Learning Dengan Menggunakan Metode Mind
Mapping Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Peserta Didik,”
Jurnal Pendidikan Bisnis Dan Ekonomi 4, no. 2 (2018): 1–18.
4

merupakan cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran

ilmu yang bersangkutan.

Pada hakikatnya belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau

hubungan timbalbalik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran.

Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan

pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai

materi saja, akan tetapi guru juga dapat disebut juga sebagai sentral

pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus dapat membuat suatu pembelajaran

lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang akan disampaikan

membuat peserta didik menjadi senang. Peran guru sangat penting dan

diharapkan seorang guru mempunyai cara ataupun metode mengajar yang

baik dan mampu memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan

konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.5

Sejarah kebudayaan Islam merupakan pecarahan dari mata

pelajaran pendidikan agama Islam, dimana dalam pembelajaran SKI ini

menelaah tentang asal-usul perkembangan, peranan kebudayaan, atau

perdaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam masa

lalu, ternyata masih tidak menarik oleh sebagian peserta didik. Maka dari

itu dibutuhkanlah sebuah metode yang tepat guna membantu peserta didik

mempelajari mata pelajaran tersebut.6.

5
Fuhadha, “Upaya Guru Dalam Memotivasi Siswa Pada Pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode „Timeline‟ Di Kota Palangka Raya.”
6
Anggun Atika Widya Utami, “Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Map Dan Minat
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ski Di Min 15 Jakarta Selatan,”
Binamadani 4, no. 2 (2021): 120–33.
5

Dengan diterapkannya metode mind mapping ini telah membuat siswa

termotivasi dalam mengikuti pembelajar SKI yaitu dengan guru memberikan

bagian subab untuk setiap kelompok dengan mencari peristiwa-peristiwa

penting yang terdapat pada materi tertentu dan telah menyiptakan suasana

kelas yang menyenangkan dan kondusif sehingga dengan menerapkan metode

pembelajaran Mind Mapping ini pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam ini telah mencapai keberhasilan proses belajar mengajar yang

maksimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti memutuskan

untuk melaksanakan penelitian yang berjudul “IMPLEMENTASI METODE

MIND MAPPING GUNA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN

ISLAM KELAS X DI MA MIFTAHUL ULUM NGEMPLAK”


6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar bekang di atas maka kiranya penulis akan

mengajukan rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam kelas X di MA

Miftahul Ulum Ngemplak?

2. Bagaimana Implementasi metode mind mapping pada pembelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam kelas X di MA Miftahul Ulum Ngemplak?

3. Bagaimana efektivitas metode mind mapping dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

kelas X di MA Miftahul Ulum Ngemplak?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menjelaskan motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam kelas X di

MA Miftahul Ulum Ngemplak

2. Untuk mendeskripsikan Implementasi metode mind mapping pada

pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas X di MA Miftahul Ulum

Ngemplak

3. Untuk mengetahui efektivitas metode mind mapping dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas

X di MA Miftahul Ulum Ngemplak


7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian ini berharap dapat menambah wawasan dan

juga menambah ilmu pengetahuan yang baru bagi pembaca terkait masalah

yang ada di dalamnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan guru sebagai tolak ukur

dalam menyampaikan materi dalam pembelajaran sejarah kebudayaan

Islam sehingga guru dapat memilih metode yang tepat sehingga siswa

dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran yang berlangsung.

b. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan apresiasi dan juga

evaluasi bagi sekolah terhadap pembelajaran sejarah kebudayan Islam

di MA Miftahul Ulum Ngemplak dengan hasil yang diperoleh siswa

yakni motivasi belajar siswa setelah menerima dan melaksanakan

kegiatan pembelajaran tersebut. Sehingga dapat memilih dan

mengembangkan metode pembelajaran yang lebih aktif, kreatif dan

inovatif

c. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat membantu siswa dalam memahami

materi pelajaran sejarah kebudayaan Islam, dan juga siswa lebih tertarik

dan juga termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.


8

d. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan juga

ilmu pengetahuan serta suatu pemahaman yang sebelumnya belum

diketahui terutama tentang hal-hal yang berkaitan dengan metode

Mind Mapping terhadap motivasi ini. Kemudian hasil penelitian

yang telah peneliti lakukan diharapkan dapat menjadi standar

minimal siswa dalam belajar.

E. Sitematika Penulisan Skripsi

Untuk mempermudah penulis dalam pemahaman penelitian, maka

sistematika penulisan skripsi ini terbagi atass empat bab dan terdiri atas sub-

subab. Sistematika yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Sistematika penulisan skripsi ini bertujuan guna mempermudahkan

dalam memahami serta mempelajari isi dari skripsi. Dalam penulisan skripsi

ini, penulis menyusun dalam tiga bagian, yaitu: bagian muka, bagian isi, dan

bagian akhir. Untuk lebih jelasnya akan penulis uraian sebagai berikut :

1. Bagian Muka

Bagian muka ini terdiri atas halaman sampul, halaman judul,

halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman deklarasi,

halaman motto, halaman kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, serta

daftar lampiran.
9

2. Bagian Isi

Bagian isi ini terdiri dari lima bab, yaitu:

BAB I : berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan skripsi.

BAB II : berisi tentang landasan teori Pendidikan Agama Islam,

Metode Mind Mapping, Motivasi, sejarah kebudayaan Islam, kajian

penelitian yang relevan, kerangka teori dan hipotesis

BAB III : berisi tentang metode penelitian, yang terdiri dari definisi

konseptial dan definisi operasional, variable dan indicator penelitian,

jenis penelitian, teknik dan wkatu penelitian, populasi dan sampel

penelitian, teknik dan instrument pengumpulan data, dan uji validitas

dan reabilitas instrument.

BAB IV : Merupakan analisis penerapan dan analisis Implementasi

metode mind mapping dalam meningkatakan motivasi belajar SKI

yang terdiri dari penyajian data dan analisis data

BAB V : Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran

3. Bagian Akhir

Pada bagian akhir ini berisi daftar pustaka, lampiran-lampiran,

dan daftar riwayat hidup.


BAB II

IMPLEMENTASI METODE MIND MAPPING GUNA MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SKI

A. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan adalah proses yang berkelanjutan terus menurus dalam

kehidupan manusia dari masa umur 0 (nol) menuju manusia sempurna

(dewasa). Bahkan Muhammad Abd. Alim mengemukakan bahwasannya

pendidikan itu dimulai dari ketika memilih perempuan sebagai isteri.

Dimana dengan terpilihnya calon seorang ibu untuk mencetak generasi

atau seorang anak yang berahkhlak baik. Pendapat ini didasari dari hadis

Nabi Saw, yaitu “Takhayyaru li nutfikum fa innal „Irqa dassas”. Artinya:

“pilihlah olehmu tempat benih kamu, sebab akhlak ayah itu menurun

kepada anak”. Oleh sebab itu Islam sangat menaruh perhatian terhadap

pendidikan, khususnya pada proses pertumbuhan anak dari awal pemilihan

tempat benih sampai membentuk pribadi individu dalam kehidupan. Serta

yang turut berperan dalam pembinaan kepribadian dan pendidikan anak

adalah orang tua, masyarakat dan sekolah.1

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwasannya pendidikan

dapat dimulai dari sejak dini dimana seorang dapat memilih seseorang

untuk menjadi pasangan dalam hidupnya guna memperoleh benih yang

baik dalam membentuk pribadi anak.


1
Abdul Rahman, “Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam - Tinjauan
Epistemologi Dan Isi - Materi,” Eksis 8, no. 1 (2012): 2053–59.

10
11

2. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam

Pelaksanaan PAI di sekolah mempunyai dasar yang kuat. Adapun

dasar-dasarnya meliputi:

a. Dasar Yuridis

Dasar Yuridis/ Hukum Dasar yuridis adalah dasar

pendidikan agama yang berasal dari perundang-undangan yang

secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam

melaksanakan pendidikan agama disekolah secara formal. Dasar

yuridis formal ada 3 macam, yaitu: Dasar ideal, adalah dasar

falsafah negara Pancasila, sila pertama yang berbunyi ketuhanan

Yang Maha Esa.

b. Dasar religius

Yang dimaksud dengan dasar religius sendiri adalah dasar

yang bersumber dari ajaran Islam. Menurut ajaran Islam

pendidikan agama adalah perintah Tuhan dan merupakan

pewujudan ibadah kepada-Nya.

c. Dasar Psikologis

Dasar psikologi merupakan dasar yang memberikan

informasi tentang bakat, minat, watak, karakter, motivasi dan

inovasi peserta didik, pendidik, tenaga administrasi, tenaga sumber

daya manusia yang lain. Dasar ini digunakan untuk mengetahui

tingkat kepuasaan serta kesejahteraan batiniah pelaku pendidikan,


12

supaya mereka mampu meningkatkan prestasi serta kompetisi

dengan cara yang baik dan sehat.3

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Fungsi pendidikan agama Islam sebagaimana pelajaran di sekolah,

tentunya memiliki peranan yang berbeda dengan mata pelajaran lainnya.

Adapun fungsi pendidikan agama Islam di sekolah antara lain :

a. Pengembangan

Pengembangan mempunyai fungsi untuk menumbuhkan dan juga

meningkatkan keimana serta ketakwaan siswa kepada Allah Swt.

b. Penanaman nilai

Penanaman nilai yang dijadikan pedoman dalam hidup guna mencari

kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

c. Penyesuaian mental

Yakni, untuk penyesuaian diri terhadap lingkungannya dalam

lingkungangan fisik juga social yang dapat mengubah lingkungannya

sesuai dengan ajaran agama Islam.

d. Perbaikan

Yaitu guna memperbaiki kesalahan serta kekurangan juga kelemahan

siswa dalam keyakinan, pemahaman serta pengalaman ajaran dalam

kehidupan dalam kesehariannya.

e. Pencegahan

3
Muhlison, “Revitalisasi Pendidikan Islam Dan Tantangan Global,” Thariqah Ilmiah 01,
no. 01 (2014): 59–73.
13

Yaitu untuk menangkal hal yang negative dari lingkungannya atau

budaya yang dapat membahayakan dirinya serta menghambat

perkembangnnya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran

Pengajaran ilmu pengetahuan agama secara umum dan juga sistem

serta fungsinya

g. Penyaluran

Penyaluran dalam arti untuk menyalurkan siswa yang memiliki bakat

khusus dalam bidang agama tersebut dapat berkembang dengan

optimal sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun yang

disekitarnya.4

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan pendidikan agama Islam dalam MK Bajuri yang dikutip

oleh Rahman adalah untuk meningkatkan kefahaman, keimanan serta

pengamalan peserta didik kepada ajaran Islam, sehingga terbentuklah

muslim beriman kepada Allah SWT untuk diri pribadi dan juga

masyarakat setempat. Dan dilanjutkan oleh Harun Nasution dalam kutipan

Syahidin mengatakan bahwa tujuan dari PAI (secara khusus di sekolah

umum) adalah untuk membentuk manusia yang takwa, yakni insan kamil

yang patuh kepada perintah Allah dalam menjalankan ibadah dengan

menekankan pembinaan kepribadian muslim, yaitu pembinaan akhlakul

4
Susiyanti, “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Membentuk Karakteristik
Islam (Akhlak Mahmudah) Di Sma Negri 9 Bandar Lampung,” Pendidikan Agama Islam, 2016,
hlm 32.
14

karimah, meskipun mata pelajaran agama tidak diganti dengan mata

pelajaran akhlak serta etika.5

Dengan demikian, tujuan dari adanya pendidikan agama Islam

ialah mendidik manusia agar menjadi hamba Allah yang senantiasa

menghambakan diri kepada Allah.

5. Materi Pendidikan Agama Islam

Penyusunan materi berkaitan dengan pendidikan agama Islam

harus mencakup materi pendidikan ketauhidan, fikih, ibadah, dan lain

sebagainya, yang mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang insan

kamil beragama memahami ajaran agama Islam dengan baik serta mampu

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan terampil dan

juga benar. Penyusunan materi pendidikan umum dalam pendidikan agama

Islam hendaknlah dimasukkan nilai-nilai ajaran Islam, misalnya ketika

menyusun materi sains, memasukkan ajaran-ajaran Islam dalam materi

tersebut, dengan begitu peserta didik akan selalu berada dalam ruang

lingkup agamanya dimana pun ia berada. Hal ini akan berimplikasi pada

perilakunya dikemudian hari dalam mengamalkan ilmu pengetahuan serta

keterampilannya tersebut sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran pendidikan

agama Islam.6

B. Metode Mind Mapping

1. Pengertian Metode Mind Mapping

5
Rahman, “Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam - Tinjauan Epistemologi Dan
Isi - Materi.”
6
Ade Imelda Frimayanti, “Implementasi Pendidikan Nilai Dalam Pendidikam Agama
Islam,” Al-Tadzkiyyah 8, no. 2 (2017): 227–47.
15

Menurut De Porter, Reardon dan Nourie mind mapping adalah

metode kreatif yang digunakan untuk mengingat suatu informasi dengan

mudah. Cacatan ini dibuat dengan menggunakan suatu gagasan masih

saling terkait dengan topik utama dan sub topik juga perincian dari

cabang-cabangnya. Memilih metode mind mapping ini yang diterapkan

pada peserta didik ini sesuai dengan yang di kemukakan oleh pendapat

Giriyanti dan Oktarina yaitu menunjukkan bahwa diterapkannya mind

mapping dalam pembelajaran lebih relevan dalam meningkatkan keaktifan

peserta didik dan juga hasil belajar jika dibandingkan dengan

pembelajaran yang tidak menerapkan metode mind mapping. Dengan

mengunakan mind mapping membuat siswa lebih antusias, aktif, mudah

menerima materi dengan baik, dan juga tidak jenuh pada saat

pembelajaran berlangsung. Sejalan dengan penelitian Saputro, Basori dan

juga Budiyanto yang menyatakan bahwa setelah diterapkannya metode

mind mapping dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik dimana ditandai dengan meningkatkan empat aspek dalam

pembelajaran, yakni kognitif, psikomotorik dan juga keaktifan.7

Mind mapping adalah metode yang dimana peserta didik dipecah

untuk menjadi beberapa kelompok kecil dengan kemampuan yang

berbeda-beda guna memetakan suatu pikiran yang merupakan salah teknik

yang kreatif dan efektif. Dengan menggunakan metode mind mapping ini

7
Indah Kharisma Sulistyorini, Soetarno Joyoatmojo, “Implementasi Model Pembelajaran
Quantum Learning Dengan Menggunakan Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Peserta Didik.”Indah Kharisma Sulistyorini,
Soetarno Joyoatmojo.
16

peserta didik tidak hanya dituntut dalam dengan sekedar menulis ataupun

menggambar konsep-konsep inti, akantetapi peserta didik dapat

mengembangkan poteni kerja otak dalam kekreatifannya dalam

memadukan sesuai dengan kemampuannya.8

2. Langkah-Langkah Metode Mind Mapping

Mind Mapping merupakan metode yang sangat membantu peserta

didik dalam menerima informasi atau pengetahui melalui materi

pembelajaran dengan mudah, di samping itu guru juga dapat dengan

mudah dalam mengajar.

Dalam pembuatan Mind Map, Menurut Tony Buzan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Dimulai dengan menyiapkan kertas polos yang akan digunakan

untuk lembar Mind Map. Menggunakan kertas yang berbaris akan

membatasi kebebasan siswa dalam berimajinasi, maka gunakanlah

kertas yang kosong. Kemudian siapkan pula alat untuk

menggambar dan peralatan gambar lainnya, seperti pensil

berwarna, penggaris, penghapus, dll.

b. Selanjutnya buatlah permulaan penulisan dari bagian tengah kertas

yang kosong yang bagian panjang kertasnya diletakan mendatar.

c. Selanjutnya sambungkanlah gagasan, ide, tema, dengan

menggunakan cabang-cabang agar keseluruhannya terhubung

secara sistematis dan sesuai dengan pembahasan yang dipetakan.

8
Rahma Faelasofi, “Penerapan Metode Mind Mapping Pada Pembelajaran Matematika,”
Jurnal E-DuMath 2, no. 2 (2016): 185–92.
17

Hubungan cabang-cabang pertama akan menciptakan struktur dasar

gambaran awal kita dalam membuat Mind Map.

d. Selanjutnya bentuklah garis lengkung sebagai penyambbung antar

ide, dalam pembuatan Mind Mapping janganlah menggunakan

garis lurus karena garis lurus akan lebih membosankan, gunakanlah

garis lengkung, dan garis organis seperti cabang pohon, sehingga

Mind Mapping akan lebih menarik.

e. Gunakan Gambar karena dengan menggunakan gambar, gambar

akan memberikan makna yang begitu banyak. Dengan

menggunakan gambar siswa akan mengingat-ingat gambar yang

digunakan memiliki makna yang ia tuliskan. Jadi jika kita memiliki

10 gambar dalam Mind Map kita, Mind Map kita sudah setara

dengan 10.000 kata catatan. Penggunaan gambar yang memberikan

begitu banyak makna maka akan memberikan rekreasi yang

menarik untuk selalu di pelajari.9

3. Kegunaan Metode Mind Mapping

Dilihat dari karakter dan sifatnya, konsep Mind Mapping dapat

dijadikan media yang tepat untuk melatih pola fikir, Brainstorming,

virsuaisasi, dan penyelesaian masalah. Konsep Mind Mapping ini

sebenarnya telah digunakan dalam bidang pendidikan, yaitu dalam proses

pembelajaran didalam kelas. Dengan menggunakan konsep Mind Mapping

ini guru dapat menyampaikan materi pelajaran yang rumit dengan mudah

9
Feri Irawan, “Implementasi Metode Mind Mapping Dalam Pembelajaran Fiqh Pada
Materi Haji Dan Umrah Di Mts Ma‟ruf NU 1 Subang Kabupaten Banyumas” (2020).
18

dan sederhana karena dengan menggunakan Mind Mapping ini guru lebih

menyederhanakan materi yang mudah dipahami.

Mind Map memiliki keguanaan dalam proses pembelajaran ,

menurut Tony Buzan ada beberapa kegunaan dalam proses pembelajaran

di kelas yakni sebagai berikut:

a. Mind Map Untuk memilah

Dengan menggunakan Mind Map sebenarnya mampu melatih

anakanak didik untuk memilah berbagai macam informasi yang

disampaikan dalam materi pelajaran. Dengan penggunaan Mind

Map waktu yang di butuhkan oleh siswa kan lebih efisien dan

efektif.

b. Mind Map Untuk mengingat

Dengan menggunakan diagram dan gambar serta warna-

warna yang menghiasi Mind Map siswa akan lebih untuk

mengingat materi yang didampingi oleh gambar dan warna-warna

yang di goreskan, disamping itu gambar yang mewakili inti materi

yang menurut siswa menjadi simbol tiap sub bab akan

memudahkan siswa untuk mengingat dan belajar.

c. Mind Map Untuk Mencatat

Dengan menggunakan Mind Map siswa akan lebih mudah

mencatat materi yang dikemas dengan peta konsep yang ia buat

sendiri.

d. Mind Map Untuk memahami


19

Mind Map merupakan gambaran keseluruhan dari materi

pelajaran yang diringkas dalam bentuk peta konsep dengan

mengambil jelas karena inti dari materi yang tercatat dengan

mudah dipahami. Dengan demikian Mind Map mampu membuat

anak-anak didik cepet memahami materi pelajaran dengan baik dan

mudah.

e. Mind Map Untuk berimajinasi

Mind Map memberikan kebebasan ekspresi kepada setiap

pebuatnya. Kebebebasan yang dimaksud adalah kebebasan dalam

mengutarakan imajinasinya kedalam materi pelajaran yang sedang

peserta didik pikirkan.

f. Mind Map Untuk tetap Berminat

Salah satu yang membuat Mind Map menarik adalah mampu

menggambarkan suatu materi pelajaran ke dalam bentuk tampilan

gambar yang menarik. Gambar yang diberi kebebasan tersebut

menjadi sebuah cara untuk menarik siswa membuka materi yang

sudah ia pelajari.

g. Mind Map Untuk mengendalikan

Mind Map merupakan metode pelajaran yang menggunakan

kata kunci sebagai acuan untuk di ingat dan dijelaskan sesuai

pemahaman siswa. Dengan menggunakan kata kunci dari materi

pelajaran yang sedang ia pelajari maka Mind Map mampu

memusatkan inti materi yang sedang disampaikan siswa.dengan


20

menggunakan Mind Map mereka mampu meningkatkan

konsentrasi dalam belajar.

h. Mind Map Untuk menjadi kreatif

Pemikiran kreatif muncul dari imajinasi yang tinggi, dengan

menggunakan Mind Map yang memberikan kebebasan dalam

berekspresi sehingga mampu membangkitkan kreatifitas siswa.

Dengan demikian Mind Map dapat merangsang siswa untuk

berfikir kreatif.10

4. Tujuan dan Manfaat Metode Mind Mapping

Mind mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara

visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat,

dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Selain dengan

tujuan tersebut Mind map dapat juga bermanfaat untuk : a. merangsang

bekerjanya otak kiri dan kanan secara sinergis, b. membebaskan diri dari

seluruh jeratan aturan ketika mengawali belajar, c. membantu seseorang

mengalirkan diri tanpa hambatan, d. membuat rencana atau kerangka

cerita, e. mengembangkan sebuah ide, f. membuat perencanaan sasaran

pribadi, g. memulai usaha baru, h. meringkas isi sebuah buku, i. fleksibel,

j. dapat memusatkan perhatian, k. meningkatkan pemahaman, l.

menyenangkan dan mudah diingat.11

10
Irawan.
11
Eka Pratiwi Tenriawaru, “Implementasi Mind Mapping Dalam Kegiatan Pembelajaran
Dan Pengaruhnya Terhadap Pendidikan Karakter,” Prosiding Seminar Nasional 01, no. 1 (2014):
85–91.
21

Mind mapping memberikan banyak manfaat, memberikan

pandangan menyeluruh pokok masalah atau area yang luas,

memungkinkan kita merencanakan runtutan atau membuat pilihan untuk

mengtahui kemana kita akan pergi dan dimana kita berada. Keuntungan

lain adalah mengumpulkan sejumlah besar data dari suatu tempat,

mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-

jalan trobosan kreatif baru. Untuk anak-anak manfaat mind mapping yaitu

membantu dalam mengingat, mendapatkan ide, menghemat waktu,

berkonsentrasi, mendapatkan nilai yang lebih bagus, mengatur pikiran dan

hobi, media bermain, bersenang-senang dalam menuangkan imajinasi yang

tentunya memunculkan kreativitas.12

5. Kelemahan dan Keunggulan Metode Mind Mapping

Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan,

akan tetapi penggunaan metode pembelajaran memiliki karakter masing-

masing yang menjadi ciri khas metode pembelajaran tersebut. Beberapa

kelebihan dan kekurangan dari Mind Maping yakni Sebagai Berikut:

a. Kelebihan Metode Mind Mapping

1) Lebih Cepat ke Point yang dituju

Pada dasarnya metode Mind mapping Ini dibuat guna

mempermudah pembaca agar tidak terlalu lama dalam

menemukan inti dari bacaan yang sedang ia pelajari. Metode

Mind Mapping akan lebih mudah ketika kita akan mencari

12
Elma Heliati Syahrir, “Analisis Mind Map Siswa Kelas VII C SMPN 6 Kopang,”
Jurnal Ilmiah Mandala Education 110265, no. 1 (2017): 110493.
22

gagasan utama yang akan kita cari. Gagasan utama yang telah di

susun dengan sedemikian rupa ini menjadi rangkuman materi

yang diperjelas dengan sub bab pada tiap kotak yang di buat.

2) Mudah dilihat dan dirujuk kembali

Penggunaan Mind Mapping ini akan lebih mudah untuk

menemukan gagasan utama yang akan ia cari sehingga akan lebih

asik dan lebih menarik untuk dipelajari kembali oleh anak.

3) Cocok untuk materi yang panjang

Dengan menggunakan Mind Mapping materi yang banyak

secara keseluruhan akan lebih mudah untuk di pahami karena

telah di konsepkan.

4) Efisien Waktu

Dengan menggunakan metode Mind Mapping akan lebih

menghemat waktu karena metode ini akan lebih meringkas materi

intinya saja. Sehingga untuk proses menghafal atau mengingat

akan lebih mudah karena poin-poin penting yang bersembunyi

pada banyaknya bacaan akan lebih mudah untuk diingat karena

sudah diporsikan dengan Mind Mapping.13

b. Kekurangan Metode Mind Mapping

1) Boros Kertas Menggunakan metode Mind Mapping akan

menggunakan kertas lebih banyak, karena pada saat

menggunakan metode ini peringkasan yang digunakan akan

13
Irawan, “Implementasi Metode Mind Mapping Dalam Pembelajaran Fiqh Pada Materi
Haji Dan Umrah Di Mts Ma‟ruf NU 1 Subang Kabupaten Banyumas.”
23

menambah ruang kertas karena terdapat peta konsep dan gambar

yang di gambar untuk mewakili tiap ide paragraf yang di buat.

2) Terkadang sulit mengingat point-point skunder Dengan mencatat

ide-ide tiap paragraf maka akan ada yang tidak terbawa dalam

materi pembelajaran ini. Dengan menggunakan metode Mind

Mapping maka yang tercatat hanyalah ide pokok yang penting

saja, poin-poin sekunder didapatkan dari pemahaman siswa

terhadap ide yang ia buat itu sendiri.

3) Tidak cocok untuk obrolan singkat Metode Mind Mapping Ini

tidak cocok untuk mengobrol singkat, atau materi yang singkat

karena dengan menggunakan metode ini semua yang dimasukan

dalam Mind Mapping akan di ringkas dengan sesederhana

mungkin.14

C. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan kata yang berasal dari kata motif yang

mempunyai arti sebagai daya pergerakan yang terdapat di dalam diri

manusia untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna tercapainya

suatu keinginan. Perubahan energi dalam diri seseorang dapat ditandai

dengan sebuah feeling dengan didahului dengan stimulus untuk mencapai

suatu tujuan.15 Menurut Djamarah motivasi adalah dorongan yang

14
Irawan.Irawan.
15
Harbeng Masni, “Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa,” Dikdaya 5, no.
1 (2015): 34–45.
24

dilakukan oleh individu untuk mengubah suatu energi yang ada dalam diri

seseorang dari bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan. Perubahan

energi yang ada dalam diri seseorang berbentuk aktivitas nyata yang

berupa fisik. Karena dalam diri seseorang mempunyai tujuan tertentu dari

aktifitasnya, maka seseorang memunyai motivasi yang kuat untuk

mencapai dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk meraihnya.

Dalam belajar motivasi merupakan unsur yang berperan penting dalam

kelangsungan dan keberhasilan belajar seorang siswa.

Mulyati mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu perubahan

tingkah laku dimana adanya hubungan langsung seseorang terhadap

lingkungan. Begitu pula dalam teori Thorndike berpendapat belajar adalah

proses interaksi antara stimulus dan respon.

Dengan adanya motivasi belajar, maka peserta didik mempunyai

intensitas dan kesinambungan dalam proses pembelajaran yang diikuti.

Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas perlu diperhatikan dengan

adanya motivasi yang ikut perperan. Motivasi belajar tidak hanya

merupakan suatu sumber energi seorang peserta didik dalam

menggerakannya untuk belajar akan tetapi juga menjadi suatu energi untuk

menggerakkan peserta didik dalam aktifitasnya terhadap tujuan belajar.16

2. Jenis-Jenis Motivasi

Dalam motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni :

a. Motivasi instrinsik
16
Suminah Suminah, Imam Gunawan, and Sri Murdiyah, “Peningkatan Hasil Belajar Dan
Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Behavior Modification,” Ilmu Pendidikan: Jurnal
Kajian Teori Dan Praktik Kependidikan 3, no. 2 (2019): 221–30.
25

Motivasi instrinsik adalah motivasi internal yang ada dalam

diri seseorang untuk melakukan sesuatu, misalnya seorang peserta

didik melakukan kegiatan belajar dalam suatu mapel pendidik agama

Islam karena dia menyukai mata pelajaran tersebut.

b. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang dilakukan kerena

ada dorongan dari eksternal. Motivai ekstrinsik tersebut muncul

sebab adanya intensif eksternal atau pengaruh dari luar peserta

didik, misalnya tuntutan, imbalan maupun hukuman.17

3. Faktor yang Mempengaruhi motivasi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar18 antara

lain :

a. Cita-cita atau aspirasi

Cita-cita atau aspirasi merupakan sesuatu kegiatan yang ingin

dicapai. Target yang dimaksud sebagai tujuan yang ditetapkan dalam

suatu kegiatan yang mengandung makna bagi siswa.

b. Kemampuan

Dalam kegiatan belajar dibutuhkan yang namanya

kemampuan. Yang dimaksdu kemampuan dalam hal ini adalah yang

meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri peserta

didik.

c. Kondisi
17
Licia Sin Vuspa, “Pengaruh Media Pembelajaran Video Terhadap Motivasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih Di Mts Patra Mandiri Plaju Palembang” (2017).
18
Masni, “Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa.”
26

Kondisi siswa meliputi kondisi fisik (kesehatan) dan kondisi

psikologis misalnya emosi.

d. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan siswa meliputi lingkungan keluarga,

lingkungan rumah, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar

Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang

keberadaannya dalam proses belajar.

f. Cara guru mengajar

Cara yang dimaksud di sini adalah bagaimana seorang guru

mempersiapkan diri sebelum mengajar, ketepatan waktu, materi

yang disampaikan, keakraban dengan siswa, dan sejenisnya.

D. Sejarah Kebudayaan Islam

1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

Terma ”sejarah" berasal dari bahasa Arab, yaitu berasal dari kata

”Syajarotun”, yang artinya ”pohon". Jika kita telaah secara sistematis,

sejarah hampir sama dengan pohon, yaitu mempunyai cabang dan ranting,

bermula dari sebuah bibit, kemudian tumbuh dan berkembang, lalu layu

dan tumbang. Semakna dengan dalam bahasa Arabnya, kata sejarah dalam

bahasa Indonesia berarti "silsilah", ”asal-usul (keturunan)”, dan ”kejadian

dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau”. Diderivasi dari

hal tersebut, ilmu sejarah dapat dimaknai sebagai ”Pengetahuan atau

uraian peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau”
27

. Dalam bahasa Arab, kata ”sejarah" ekuivalen dengan kata tarikh dan

sirah. Secara etimologis, at-tarikh berarti ketentuan masa atau waktu.

Secara terminologis, at-tarikh berarti ”Sejumlah keadaan dan peristiwa

yang terjadi pada masa lampau dan benarbenar terjadi pada diri individu

atau masyarakat, sebagaimana yang terjadi pada kenyataan alam dan

manusia". Jika pengertian tarikh tersebut disandingkan dengan kata ’Ilm,

‟ilmu tarikh‟, dapat dimaknai sebagai ”Ilmu yang membahas peristiwa atau

kejadian, masa atau tempat terjadinya peristiwa, dan penyebab terjadinya

peristiwa tersebut”19

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Mata pelajaran SKI mempunyai fungsi dan tujuan yang dapat

menjelaskan keterampilan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang

diterapkan di madrasah. Fungsi dasar pembelajaran SKI meliputi :

a. Fungsi eduktif

Sejarah menegaskan kepada peserta didik tentang keharusan

menegakkan nilai, prinsip, sikap hidup yang luhur dan islami dalam

menjalankan kehidupan sehari-hari.

b. Fungsi keilmuan

Melalui fungsi sejarah peserta didik memperoleh pengetahuan

yang memadai tentang masa lalu islam dan kebudayaanya.

c. Fungsi transpormasi

19
Usep Mudani Karim Abdullah and Abdul Azis, “Efektifitas Strategi Pembelajaran
Analisis Nilai Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam,” Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 7, no. 1 (2019): 51.
28

Sejarah adalah salah satu sumber yang sangat penting. dalam

merancang transpormasi masyarakat.

Sebagai bagian dari pendidikan Agama Islam di Madrasah mata

pelajaran SKI di Madrasah Aliyah (MA) memiliki tujuan yaitu :

1) Memberikan pengetahuan terkait sejarah Agama Islam dan

kebudayaan Islam pada masa nabi Muhammad S.A.W dan

khulfa‟Rasyidin kepada peserta didik, agar memiliki konsep yang

obyektif dan sistematis dalam perpektif historis.

2) Mengambil ibrah/hikmah nilai dan makna yang ada dalam sejarah

3) Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat guna

mengamalkan akhlaq yang baik serta menjauhi akhlak yang buruk.

Berdasarkan cermatannya atas fakta sejarah yang ada.

4) Menjadikannya peserta didik guna membetuk kepribadian yang

menelada para tokoh sehingga terbentuk kepribadian yang luhur

luhur.20

3. Model pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah kebudayaan Islam

seorang guru menerapkan suatu model yang variatif. Yang mana model

tersebut disesuaikan dengan materi yang hendak disampaikan kepada

peserta didik. Apalagi materi yang ada dalam mata pelajaran sejarah

kebudayaan Islam ini yang termasuk padat jadi guru pandai menggunakan

model pembelajaran yang dipadukan antara model pembelajaran

20
Fuhadha, “Upaya Guru Dalam Memotivasi Siswa Pada Pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode „Timeline‟ Di Kota Palangka Raya.”
29

konvesional serta active learning. Dengan begitu siswa dapat memahami

isi materi dengan baik, meresapi materi serta nilai-nilai yang terkadung

dalam materi yang ada dalam sejarah kebudayaan Islam kemudian peserta

didik dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu

lebih mengenal sejarah, menambah pengetahuan tentang sejarah Islam

terdahulu dan juga peserta didik dapat meneladani tokoh-tokoh Islam yang

pernah berjuang di zaman dahulunya.

Sementara itu menurut Mas‟ud yang dikutip oleh Abdullah,

metode penulisan sejarah Islam meliputi:

a. Metode deskriptif, menunjukkan gambar akan adanya

peradaban Islam, denga tujuan untuk memahami apa yang

terkandung dalam sejarah tersebut.

b. Metode komparatif, merupakan metode yang berusaha

membandingkan sebuah perkembangan peradaban Islam

dengan peradaban Islam lainnya.

c. Metode analisis sintesis, dilakukan dengan melihat sosok

peradaban Islam secara lebih kritis.21

E. Implementasi Metode Mind Mapping guna Meningkatkan Motivasi

Pembelajaran SKI

Dalam kegiatan pembelajaran pastinya motivasi mempunyai peranan

yang sangat penting guna menumbuhkan semangat pada peserta didik.

Banyak peserta didik yang merasa bahwa pembelajaran SKI yang diajarkan
21
Abdullah and Azis, “Efektifitas Strategi Pembelajaran Analisis Nilai Terhadap
Pengembangan Karakter Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.”
30

oleh guru membosankan karena hanya dikemas dalam penyajian yang kurang

menarik. Maka seorang guru dituntut agar dapat mengolah pembelajaran

dengan metode serta media yang tepat, oleh karena itu diharapkan mata

pelajaran SKI dapat dikemas menjadi mata pelajaran yang tidak monoton.

Untuk menghadapi tantangan itu maka guru butuh menumbuhkan

motivasi belajar, salah satu yang dibutuhkan dalam suatu dorongan dari luar

atau ekstrinsik yaitu penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran.

Dengan usaha guru untuk menggunakan metode yang tepat disini yaitu guru

menggunakan metode yang disesuaikan degan materi serta melihat dari

kondisi kelas serta dari peserta didik itu sendiri. Metode mind mapping

merupakan metode yang mana para peserta didik banyak aktif dalam

pembelajaran berlangsung.

Penggunaan mind mapping bukan saja dapat memudahkan proses

menyimpan dan mengingat kembali suatu informasi, tetapi juga mampu

memunculkan dan mengembangkan kreatifitas dan juga keterampilan serta

menganalisis data yang ada di dalam otak, hal itu juga dapat mengoptimalkan

fungsi otak atau akal sebagai fitrah bagi manusia.22 Dikatakan efektif karena

dengan implementasi dalam pembelajaran SKI yang mempunyai materi

pokok yang banyak. Maka dengan mind mapping peserta didik lebih aktif dan

terlihat timbul motivasi karena metode mind mapping dilakukan secara

berkelompok.

22
Anggun Atika Widya Utami, “Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Map Dan Minat
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ski Di Min 15 Jakarta Selatan.”
31

F. Penelitian Terkait

Peneliti berusaha mencari berbagai macam literature serta penelitian

terdahulu (prior research) berguna untuk mendukung permasalahan pada

pembahasan yang masih relevan terhadap masalah yang menjadi obyek

penelitian saat ini khususnya pada penerapan metode mind mapping terhadap

motivasi belajar pada salah satu dari mata pelajaran. Bukan hanya itu, yanga

akan menjadi syarat mutlak bahwa dalam penelitian ilmiah menolak dengan

adanya plagiatisme maupun mencontek secara utuh hasil karya tulis orang

lain. Maka dari itu, untuk memenuhi kode etik dalam penelitian ilmiah sangat

dibutuhkan eksplorasi terhadap penelitian-penelitian terdahulu yang relevan.

Tujuannya adalah untuk menegaskan penelitian, posisi penelitian dan sebagai

teori pendukung guna menyusun konsep berpikir dalam penelitian.

Berdasarkan hasil eksplorasi terhadap penelitian-penelitian terdahulu, peneliti

menemukan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.

Meskipun terdapat keterkaitan pembahasan, penelitian ini masih sangat

berbeda dengan penelitian terdahulu.

Adapun beberapa penelitian tersebut antara lain adalah sebagai berikut

1. Alfan Fuhadha yang berjudul “ Upaya Guru dalam Memotivasi Siswa

pada Pembelajaran SKI dengan Menggunakan Metode Time Line di

MAN Kota Palangka Raya”,. Fakultas Tabiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya.


32

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa Upaya ini dilakukan

guru untuk memotivasi siswa pada pembelajaran SKI. Cara guru

dengan memakai metode Timeline karena siswa menjadi terbantu dan

membangkitkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam. Bedanya dari penelitian tersebut adalah dari

variable yang digunakan yaitu dalam penelitian tersebut sama

menggunakan motivasi tetapi metode yang digunakan adalah metode

time line.23

2. Anggun Atika Widya Utami yang berjudul “Pengaruh metode

pembelajaran mind mapping dan minat belajar terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran SKI di MIN 15 Jakarta Selatan”,2021.

Universitas Negeri Syarif Hidayatullah.

Terdapat pengaruh yang positif serta signifikan antara variabel

independen (metode pembelajaran mind map dan minat belajar siswa)

secara simultan terhadap variabel dependen (hasil belajar siswa). Hal

tersebut telah dibuktikan dengan uji F (uji simultan) atau koefisien

regresi dimana dari uji tersebut diperoleh nilai Fhitung sebesar 11,363

dan nilai Prob (F- Statistic) sebesar 0,000. Karena nilai Fhitung >

Ftabel (11,363 > 3,058) dan nilai signifikansi < tingkat signifikan

(0,000 < 0,05). Maka dari itu, peneliti menyimpulkan bahwa mind

23
Fuhadha, “Upaya Guru Dalam Memotivasi Siswa Pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Dengan Menggunakan Metode ‘Timeline’ Di Kota Palangka Raya.”
33

map dan minat belajar secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap hasil belajar.24

3. Lincia Sin Vuspa yang berjudul “ pengaruh media pembelajaran video

teradap motivasi belajar siswa pada mata pelajar fikih di Mts Patra

Mandiri Plaju Palembang”, 2017. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.

Berdasarkan hasil analisis bahwa ada pengaruh media pembelajaran

video terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fikih kelas

VIII MTs Patra Mandiri Plaju. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan

dengan rumus uji-t pada skor angket menunjukkan bahwa thitung

13,69 lebih besar daripada ttabel baik pada taraf signifikan 5% (2,05)

maupun pada taraf signifikan 1% (2,76).25

4. Arrofa Acesta yang berjudul “ pengaruh penerapan metode mind

mapping terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa, 2020. Program

studi Pendidikan guru dan sekolah dasar Universitas Kuningan.

Berdasarkan hasil penelitian didapat hasil yang meningkat yaitu pada

pada pretest diperoleh rata- rata 45,42 dengan nilai tertinggi 67 dan

terendah 27 dengan SD 11,11 dan pada posttest diperoleh rata-rata

83,79 dengan nilai tertinggi 92 dan terendah 67 dengan SD 11,45,

selain itu metode mind mapping berpengaruh pada kemampuan

berpikir kreatif siswa terlihat bahwa siswa lebih dapat

24
Anggun Atika Widya Utami, “Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Map Dan Minat Belajar
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ski Di Min 15 Jakarta Selatan.”
25
Vuspa, “Pengaruh Media Pembelajaran Video Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Fikih Di Mts Patra Mandiri Plaju Palembang.”
34

mengembangkan ide-ide dan gagasan untuk menyelesaikan masalah

dengan menggunakan mind map, sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh metode mind mapping terhadap kemampuan

berpikir kreatif siswa.26

5. Nopella Erlinda yang berjudul “ penggunaan berbagai metode dalam

mata pelajaran sejaran kebudayaan Islam di MtsN 2 Murung Raya”,

2017. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Negeri Agama

Islam Palangka Raya.

Perencanan penggunaan guru dalam menentukan berbagai metode

Sejarah Kebudayaan Islam, yaitu langkah awal yang harus

diperhatikan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, adalah

menentukan tujuan pembelajarannya terlebih dahulu. Dalam

menentukan metode pembelajaran biasanya seorang guru akan

menuliskannya dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP). Serta menerapkan berbagai metode yang tepat digunakan

dalam pembelajaran SKI. Bedanya penelitian tersebut terletak pada

variable yang digunakan yaitu penerapan berbagai metode dalam

pembelajaran SKI dan juga jenis penelitian yang digunakan.27

26
Arrofa Acesta, “Pengaruh Penerapan Metode Mind Mapping Terhadap Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa,” NATURALISTIC : Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan Dan Pembelajaran 4,
no. 2b (2020): 581–86, https://doi.org/10.35568/naturalistic.v4i2b.766.
27
Nopella Erlinda, “PENGGUNAAN BERBAGAI METODE DALAM MATA PELAJARAN
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) DI MTsN 2 MURUNG RAYA” (2017).
35

G. Kerangka Teori

Nawawi sebagaimana yang dikutip oleh Ahmad Susanto mempertegas

lagi pengertian hasil belajar dengan pencapaian keberhasilan peserta didik

setelah mengalami proses belajar dan merupakan buah dari keberhasilan

tersebut diperoleh skor tertentu sebagai bukti dari terlaksaya proses belajar.28

Hasil belajar adalah suatu upaya yang dimana adanya perubahan dari proses-

proses yang dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran

berlangsung. Hasil belajar merupakan suatu perilaku yang berupa

pengetahuan, ketrampilan, sikap, informasi, dan atau strategi kognitif yang

baru dan diperoleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan dalam suatu

suasana atau kondisi pembelajaran. Proses pembelajaran tersebuat tidak

hanya dilihat dari aspek kognitif saja, akan tetapi juga aspek afektif dan

psikomotorik, karena aka nada hasil belajar yang baik apabila peserta didik

mempunyai kemauan yang kuat dalam dirinya untuk melakukan perubahan

kearah yang lebih baik.29

Setelah adanya interaksi antara guru dengan peserta didik, seorang

guru memang sudah menjadi kewajibannya dalam mempersiapkan segala hal

dalam proses belajar. maka dalam proses pembelajaran guru membutuhkan

sebuah metode yang tepat. Yang mana pengertian dari metode pembelajaran

yaitu cara dalam melakukan pembelajaran. Dengan penggunaan metode yang

28
Anggun Atika Widya Utami, “Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Map Dan Minat
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ski Di Min 15 Jakarta Selatan.”
29
Alwafi Ridho Subarkah, “Pengaruh Sarana Prasarana Dan Motivasi Belajar Terhadap
Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X IIS SMAN 11 Kita Jambi,” Eva Safitriyani (2018).
36

tepat dalam kesuaian dengan materi proses pembelajaran akan berjalan efektif

serta akan lebih cepat mencapai tujuan pembelajaran.

Oleh karena itu dengan kreatifitas guru dalam penggunaan metode

terhadap materi SKI yang sangat padat serta menjadikan seorang peserta

didik jenuh saat pembelajaran berlangsung, karena metode merupakan salah

satu macam motivasi yakni motivasi ekstrinsik yang mana motivasi itu datang

dari luar. dengan begitu peserta didik dapat termotivasi mengikuti

pembelajaran SKI dan kembali aktif dalam kelas. Salah satu metode yang

dipilih guru dalam pembelajaran SKI ini yakni metode mind mapping.

Metode mind mapping dianggap metode yang tepat dalam pembelajaran SKI

ini karena dengan metode mind mapping siswa dituntut aktif di dalam

pembelajaran berlangsung juga membangun kerja kelompok yang baik

sehingga membuat peserta didik tak lagi jenuh dalam mengikuti pembelajaran

SKI.

Hasil Belajar

Guru Siswa
37

Metode Motivasi

Mind Mapping SKI

H. Rumusan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan.30

Jadi, hipotesis dari penelitian yang penulis lakukan sebagai berrikut :

Ha : adanya pengaruh implementasi metode mind mapping terhadap

motivasi siswa kelas X pada mata pelajaran SKI di MA MIFTAHUL

ULUM NGEMPLAK.

Ho : tidak adanya pengaruh implementasi metode mind mapping

terhadap motivasi siswa kelas X pada mata pelajaran SKI di MA

MIFTAHUL ULUM NGEMP

30
Mark Harmon et al., Metode Penelitian Kuantitatif, Philosophy of Science, vol. 4, 2016,
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Koseptual dan Definisi Operasional

1. Definisi Konseptual

Peneliti akan menententukan beberapa definisi konsepsual yang

berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, antara lain:

a. Implementasi

Pengertian dari Implementasi adalah pelaksanaan atau

penerapan yang merupakan sebuah tindakan yang dilakukan oleh

seseorang yang bertujuan untuk objek menjadi yang lebih baik lagi

atau lebih kompeten. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

implementasi mempunyai arti yang berupa penerapan. Sedangankan

menurut Bronew dan Wildavsky mengemukakan bahwasanya

pengertian implemtasi itu adalah perluasan aktivitas untuk

memperbaiki

b. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran diambil dari kata “metode” yang artinya

cara melaksanakan dan kata “pembelajaran” yang artinya proses

terjadinya perubahan tingkah laku seseorang menuju kearah yang lebih

baik. Sehingga metode pembelajaran menurut bahasa dapat diartikan

sebagai cara melaksanakan proses perubahan tingkah laku seseorang

menuju ke arah yang lebih baik. Sedangkan menurut istilah, metode

35
36

pembelajaran adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencapai

suatu tujuan pembelajaran.1

c. Metode Mind Mapping

Mind mapping terdiri dari dua kata dalam tatanan bahasa Inggris

yakni mind yang berarti pikiran dan juga mapping yang berartikan

peta. Dalam Bahasa kata mind map yang dapat diartikan dengan peta

pikiran. Tony Buzan yakni seorang psikolog Inggris yang juga

menggagas dan mengembangkan Mind Mind. Menurutnya,

penggunaan mind map bukan hanya mempermudakan proses

penyimpanan ataupun pengingat kembali suatu informasi, akan tetapi

juga mampu memunculkan atau menampilkan kembali dan

mengembangkan kreatifitas dan juga ketrampilan serta menganalisis

data yang telah masuk ke dalam otak. Hal itu juga dapat

mengoptimalkan fungsi otak atau akal sebagai fitrahnya seorang

manusia.2

d. Motivasi

Menurut Clayton Alderfer dalam Nashan motivasi belajar adalah

kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong

oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik

mungkin.3 Sedangkan menurut Oemar Hamalik dalam Wahab

mendefinikan motivasi sebagai suatu perubahan energi di dalam

1
B A B Ii et al., “BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Pembelajaran,” 2007, 9–34.
2
Anggun Atika Widya Utami, “Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Map Dan Minat
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ski Di Min 15 Jakarta Selatan.”
3
Ghullam Hamdu and Lisa Agustina, “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Pestasi Belajar Ipa Di Sekolah Dasar,” Jurnal Penelitian Pendidikan 12, no. 1 (2011): 90–96.
37

pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi

untuk mencapai tujuan.4 Ditambahkan oleh Gray dalam Winardi

bahwa motivasi adalah sebuah proses yang bersifat internal atau

eksternal bagi seorang individu yang menimbulkan sikap antusiasisme

dan persintesis, dalam hal melaksanakan hal-hal tertentu.5

e. Sejaran Kebudayaan Islam

Sejarah kebudayaan Islam menjadi salah satu mata pelajaran

yang terhimpun dalam pendidikan agama Islam yang diajarkan

dibergai jenjang pendidikan dalam lingkup Islam. Pentingnya pelajaran

sejarah ini yaitu sesorang dapat mengetahui keadaan masa lalu yang

mengandung banyak nilai serta pelajaran yang ada didalamnya.

Dengan sejarah diharapkan dapat memberikan sumbangan yang besar

dalam realitas kehidupan ini.6

2. Definisi Operasional

Untuk mempermudah operasional dalam penelitian lapangan nanti.

Untuk memahami serta memiliki tujuan penelitian yang jelas dalam

menafsirkan akan banyaknya teori yang akan digunakan dalam penelitian

ini.

4
S. Mariyam, R. Triwoelandari, and K. H Nawawi, “Pengaruh Metode Resitasi Terhadap
Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas VII SMP Pembangunan Bogor,”
Jurnal Mitra Pendidikan 2, no. 11 (2018): 1282–96, http://www.e-
jurnalmitrapendidikan.com/index.php/e-jmp/article/view/438.
5
Suharni - and Purwanti -, “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa,” G-Couns:
Jurnal Bimbingan Dan Konseling 3, no. 1 (2019): 73–82.
6
Mujianto Solichin and Ulin Nuha, “Implementasi Metode Resitasi Dan Ceramah Pada
Bidang Studi SKI Di Madrasah Tsanawiyah,” Jurnal Pendidikan Islam 03, no. 01 (2019): 162–91.
38

a. Metode Mind Mapping

penggunaan mind mapping bukan saja dapat memudahkan proses

menyimpan dan mengingat kembali suatu informasi, tetapi juga

mampu memunculkan dan mengembangkan kreatifitas dan juga

keterampilan serta menganalisis data yang ada di dalam otak, hal itu

juga dapat mengoptimalkan fungsi otak atau akal sebagai fitrah bagi

manusia. Metode ini tergolong tepat untuk pembelajaran sejarah

karena di dalamnya siswa ditutut aktif dalam bekerja sama dengan

kelompok masing-masing sehingga setiap siswa bisa saling membantu

satu sama lain. Dengan begitu siswa dapat berperan aktif dalam

pembelajaran.

b. Motivasi Belajar

Banyak para ahli yang sudah mengemukakan pengertiaan

motivasi dengan berbagai sudut pandang mereka masing-masing,

namun intinya sama, yakni sebagai suatu pendorong yang mengubah

energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk

mencapai tujuan tertentu. Motivasi dalam penelitian ini adalah

motivasi ekstrinsik yang mana motivasi atau dorongan itu muncul dari

luar bukan secara langsung dari diri peserta didik. Yakni dari metode

yang digunakan untuk membangkitkan atau meningkatkan motivasi

belajar siswa.
39

c. Sejarah Kebudayaan Islam

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dalam

kurikulum adalah salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik

untuk mengenal, memahami, menghayati pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam (SKI) yang kemudian dapat menjadi dasar bagi

pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan pengajaran, latihan,

penggunaan pengalaman dan pembiasaan.

B. Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel penelitian ialah kata yang hanya kita temui dalam penelitian

kuantitatif, pengertian dari variabel tersebut yaitu segala sesuatu yang

meliputi apa saja yang teIah ditetapkan oleh penelitian untuk diteliti sehingga

diperoleh suatu informasi yang berkaitan tentang hal tersebut dan kemudian

dapat ditarik kesimpulannya.7

1. Variable Independen (variable bebas)

Devinisi variabel independen adalah variabel yang menjadi

sebab adanya variabel dependen. Variabel bebas atau independen pada

penelitian ini ialah metode mind mapping.

Dalam implementasi metode mind mapping ini mempunyai

beberapa indikator. Adapun indikator dalam penelitian sebagai berikut

7
Harmon et al., Metode Penelitian Kuantitatif.
40

a. Perencanaan implementasi metode mind mapping :

- RPP

b. Pelaksanaan

Dalam aspek pelaksanaan dari implementasi metode mind

mapping ini adalah menilai kesuaian antara RPP dengan

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dan juga 5M yang

meliputi : mengamati atau menyimak, menanya,

mengekplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasi materi

yang telah dijelaskan oleh guru.

c. Evaluasi

- Kendala

- Solusi

2. Variabel Dependen (variable terikat)

Devinisi dari variabel dependen adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel lain. Variable terikat dari penelitian ini

adalah motivasi belajar siswa, dengan indikator:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b. Adanya dorongan dan kebutuhan belajar

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

d. Adanya penghargaan dalam proses belajar

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik.


41

C. Jenis atau Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif penelitian

kuantitatif digunakan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan

kefektivan dua variable tersebut. Yang mana penelitian ini penulis memilih

menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian

yang dilakukan di lapangan, menggali data sebagai bahan laporan dan analisis

kenyataan yang ada. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang

mana Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan

yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan

mengenai apa yang ingin diketahui

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian

kuantitatif dengan pendekatan korelasi dengan mengambil tempat di MA

Miftahul Ulum Ngemplak. Metode penelitian kuantitatif ini merupakan suatu

jenis penelitian yang sistematis atau terencana. Pendekatan kuantitatif ini

dengan menggunakan teknik sampling yaitu dengan menggunakan angket dan

penentuan sampel dari jumlah populasi yang ada di MA Miftahul Ulum

Ngemplak.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MA Miftahul Ulum Ngemplak, yang

melatar belakangi penulis melakukan penelitiaan disana adalah karena

sekolah MA Miftahul Ulum Ngemplak, selain karena letaknya strategis.

Alamatnya Desa Ngemplak Rt 03 Rw 02 Jl. K. Bahran, No. 35,

Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.


42

Penelitian ini di mulai pada tanggal 24 Februari 2022 sampai 24 Maret

2022.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi ialah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti

untuk dikaji yang kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan populasi seluruh peserta didik kelas X di MA

MIFTAHUL ULUM NGEMPLAK yang berjumlah 83.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari karakteristik dan jumlah yang

berada pada populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu. Teknik

pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

nonprobalility sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberi

peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel. Dan disini peneliti menggunakan bagian

dari teknik nonprobalility sampling jenuh yang merupakan cara

menentukan sampel jika seluruh populasi digunakan sebagai sampel.

Teknik ini dilakukan apabila jumlah dari populasi kecil,

sekurangkurangnya 30 orang atau agar membuat generalisasi pada

penelitian dengan jumlah kesalahan yang kecil.8 Apabila jumlah populasi

8
Harmon et al.
43

dibawah 100 orang, maka jumlah dari sampel diambil dari keseluruhan

populasi.9

Tabel 2. Keadaan Jumlah Sampel Penelitian

No. Kelas Jumlah

1. IPA 1 24 Siswa

2. IPS 1 29 Siswa

3. IPS 2 30 Siswa

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memudahkan berlangsungnya penelitian, dalam mendapatkan

data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan peneliti melakukan pendekatan

dengan menggunakan beberapa metode diantaranya:

1. Angket (kuisioner)

Kuisioner merupakan teknik pengumoulan data yang dilakuan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

terhadap responden untuk dijawabnya.

Adapun angket yang digunakan adalah rating-scale diamana

ada sebuah statement yang bertingkat yang disertai kolom

disampingnya, contohnya dimulau dari sangat setuju sampai sangat

9
Bagus Arif Wicaksono and Info Artikel, “Suharsimi Ari Kunto,” E-Jurnal Physical
Education, Sport, Health and Recreation 4, no. 7 (2015): 1911–14.
44

tidak setuju. Angket ini diberikan kepada siswa sebagai objek

penelitian.

Adapun capaiannya adalah berupa data tentang implementasi

metode mind mapping guna untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa dalam pembelajaran SKI kelas X di MA Miftahul Ulum

ngemplak. Prosedur penelitiannya yaitu peneliti membagikan sebuah

lembar angket yang berisi pernyataan-pernyataan penelitian, kemudian

peserta didik mengisinya dengan memberi tanda silang (X) dalam

kolom yang berisi statement sesuai dengan keinginannya dengan cara

memilih salah satunya.

Dengan hasil yang telah dipilihnya merupakan usaha untuk

menjawab angket yang didalamnya berupa pernyataan tentang

implementasi metode mind mapping dalam motivasi pembelajaran SKI

yang diberikan responden, sehingga data yang diperoleh peneliti valid,

karena angket yang menyulitkan responden menyebabkan hasil

jawaban yang tidak baik sehingga yang diperoleh hasil angket tersebut

menjadi data yang tidak valid.

2. Wawancara

Kegiatan wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi

yang mendalam tentang persepsi, pandangan, wawasan, atau aspek

kepribadian para peserta didik yang diberikan secara lisan dan


45

spontan.10 Oleh karena itu dalam melakukan wawancara ini peneliti

/pengamat sudah mempersiapkan sebuah instrument penelitian berupa

pertanyaan yang sudah ditulis dan sudah disiapkan sebuah jawabnnya,

adapun petunjuk wawancara yang digunakan itu berupa hal yang

terkait dengan masalah yang akan ditanyakan, oleh karena itu sering

digunakan dalam penelitian tentang respondennya.

Informan kunci pada penelitian ini merupakan guru mata

pelajaran SKI kelas X di MA Miftahul Ulum Ngemplak, sebaliknya

informan pangkal pada riset ini merupakan siswa kelas X di MA

Miftahul Ulum Ngemplak. Sehabis melaksanakan wawancara secara

mendalam hingga diharapkan seluruh sumber informasi yang sudah

didapat lewat wawancara hendak jadi lebih lengkap serta tajam

sehingga membatu dalam penelitian ini.

3. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Data itu di

kumpulkan untuk melengkapi data penelitian. Observasi ini dilakukan

peneliti kelas X yang meliputi IPA1, IPS1, dan IPS2. Peneliti

mengamati siswa pada saat pembelajaran SKI berlangsung dan juga

diterapkannya metode mind mapping dalam pembelajaran tersebut.

Sehingga peneliti mendapat data yang dimaksud untuk di analisis.

4. Dokumentasi

10
Jurnal Pengembangan Pendidikan, “Pendahuluan Kedudukan Observasi Dalam
Tahapan PTK Metode Observasi,” Pengembangan Pendidikan 8, no. 1 (2011): 251–56.
46

Metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang di

peroleh melalui dokumen-dokumen.2111 Metode ini di gunakan untuk

memperoleh data melalui data sejarah dan data letak geografis, data

visi dan misi, data struktur organisasi, data keadaan guru, karyawan,

dan dokumen-dokumen lain yang di perlukan sehingga data yang di

peroleh oleh peneliti valid dan jelas.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas angket motivasi belajar siswa, peneliti menggunakan

program SPSS versi 21, dari hasil angket yang sudah diberikan kepada 83

responden yang peneliti ambil sebagai sampel penelitian di MA Miftahul

Ulum Ngemplak. Hasil uji coba validitas dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 3. Data Uji Validitas Motivasi Belajar

No Item r hitung r table Keterangan

1 0,716 0,213 Valid

2 0,776 0,213 Valid

3 0,724 0,213 Valid

4 0,775 0,213 Valid

11
Prastowo andi, m7etode penelitian kualitatif dalam perspektif rancangan penelitian,
Ar-Ruzz Media, Jogjakarta,20182, hal. 226
47

5 0,850 0,213 Valid

6 0,765 0,213 Valid

7 0,743 0,213 Valid

8 0,774 0,213 Valid

9 0,796 0,213 Valid

10 0,786 0,213 Valid

11 0,747 0,213 Valid

12 0,882 0,213 Valid

13 0,725 0,213 Valid

14 0,853 0,213 Valid

15 0,768 0,213 Valid

16 0,822 0,213 Valid

17 0,657 0,213 Valid

18 0,799 0,213 Valid

19 0,772 0,213 Valid

20 0,697 0,213 Valid


48

Dari tabel diatas, dapat dilihat terdapat 20 butir item motivasi

belajar sudah valid, maka dengan demikian semua item mengenai

motivasi belajar digunakan sebagai instrument penelitian ini

2. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur ketepatan atau

kestabilan instrument penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menguji

reliabilitas instrument menggunakan rumus Alpha Cronbach dibantu

dengan program SPSS.

Tabel 4. Tampilan Output Reliabilitas Analisis Motivasi

Belajar

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.963 20

Dari hasil instrument diatas dapat dilihat bahwa jumlah

item yang dianalisis adalah 20 butir pernyataan yang valid.

Menurut Wiratna Sujerweni, kuesioner dikatakan reliable jika nilai

cronbach alpha >0,6. Sedangkan dapat dilihat bahwa hasil uji

diatas diperoleh nilai alpha 0,963 maka dengan begitu dapat

dikatakan bahwa butir – butir instrument penelitian tersebut

reliable.
BAB IV

ANALISIS IMPLEMENTASI METODE MIND MAPPING GUNA UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN SKI KELAS X DI MA MIFTAHUL ULUM

NGEMPLAK

Pada Bab ini merupakan analilis data yang penulis telah peroleh dari hasil

penelitian lapangan, dan pada bab ini penulis akan membuktikan ada atau

tidaknya pengaruh hubungan implementasi metode mind mapping dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran SKI kelas X di MA

Miftahul Ulum Ngemplak.

A. Penyajian Data
Adapun guna untuk diperolehnya data tentang implementasi metode

mind mapping terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran SKI

kelas X di MA Miftahul Ulum Ngemplak, maka penulis menggunakan

kuesioner atau angket yang telah dibagikan kepada peserta didik pada tanggal

10 Maret 2022, guna menggumpulkan data tersebut menggunakan butir soal

pertanyaan dalam bentuk kuesioner pilihan ganda dimana peserta didik hanya

memilih dari pertanyaan tersebut, dari angket tersebut diharapkan dapat

mengungkap beberapa hal yang berhubungan dengan implementasi metode

mind mapping dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

48
49

1. Penyajian data motivasi belajar

Guna mengetahui pengaruh implementasi metode mind mapping

dalam meningkatkan motivasi pembelajaran siswa kelas X MA Miftahul

Ulum Ngemplak, penulis menggunakan angket digunakan untuk alat

penelitian. Penggunaan angket ini digunakan untuk menggetahui motivasi

belajar dalam pembelajaran SKI siswa menggunakan tipe pilihan, yang

mana peserta sisik hanya memilih jawaban yang sesuai dengan apa yang

telah mereka lakukan dalam kegiatan sehari-hari. Penulis memberikan 83

angket kepada peserta didik karena guna memperkuat data yang diperoleh

untuk meneliti angket yang diberikan terdiri atas 20 butir item pertanyaan.

Dari angket tersebut terdiri atas 20 item pertanyaan yang masing-

masing memiliki lima buah pilihan jawaban sebagai berikut :

a. SS = Sangat Sesuai

b. S = Sesuai

c. C = Cukup

d. TS = Tidak Sesuai

e. STS = Sangat Tidak Sesuai

Dari tiap masing-masing pilihan jawaban telah diberi skor yaitu :

a. Pilihan jawaban Sangat Sesuai diberi skor 5

b. Pilihan jawaban Sesuai diberi skor 4

c. Pilihan jawaban Cukup 3

d. Pilihan jawaban Tidak Sesuai diberi skor 2

e. Pilihan jawaban Sangat Tidak Sesuai diberi skor 1


50

Tabel 5. Hasil Angket Motivasi Belajar

Jawaban Skor
No. Nama
SS S C STS SS 5 4 3 2 1

1 Ahmad Maulana 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

2 Ahmad Najih 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

3 Aida Durrotul Muqoffa 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

4 Azzahra Richatul Misky 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0

5 Fajar Sakti Maulana 11 8 1 0 0 55 32 3 0 0

6 Faridhotul Hidayah 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0

7 Hanika Salsa Billa 10 10 0 0 0 50 40 0 0 0

8 Liana Lutfiyatul Hidayah 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

9 Lianatul Azizah 0 1 9 9 1 0 4 27 18 1

10 Nailal Hudha 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0

11 Nasywa Bilqis Az Zahra 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0

12 Nur Aziz 9 9 2 0 0 45 36 6 0 0

13 Nur Shofi Syarifah 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0

14 Putri Anabilla Itsnaeni 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

15 Rafi Akmalul Amal 0 0 11 6 3 0 44 33 12 3

16 Reina Syafaqotul Chabibah 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0

17 Rifatul Khamidiyah 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0
51

18 Rifqi Auliya` 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

19 Rizka Amalia 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

20 Seli Lafi Nikmati 0 1 10 7 2 0 4 30 14 2

21 Silvina Zulfa 9 11 0 0 0 45 44 0 0 0

22 Siti Aisyah 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0

23 Tika Aulia Sari 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

24 Wahdiyatul Ma`Arif 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0

25 Ahmad Bahtiar 11 7 2 0 0 55 28 6 0 0

26 Ahmad Zaenal Abidin 10 10 0 0 0 50 40 0 0 0

27 Ainun Najib 0 0 13 6 1 0 0 39 12 1

28 Amelia Putri Salsa Bila 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0

29 Aurel Safira Agustin 12 8 0 0 0 60 32 0 0 0

30 Choirur Rizky Syawali 12 7 1 0 0 60 28 3 0 0

31 Dafid Yudiono 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

32 Eka Nur Amalia 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

33 Fatimah Azzahro 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0

34 Hanifa Putri Awaliyah 11 8 1 0 0 55 4 3 0 0

35 Hasan Fadholi 11 7 2 0 0 55 28 6 0 0

36 Irgi Firmansyah 9 10 1 0 0 40 40 3 0 0

37 Muhamad Kharis Lutfi 0 0 13 6 1 0 0 39 12 1


52

38 Muhamad Nazril Maulana 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0

39 Muhammad Ainul Yakin 12 7 1 0 0 60 28 3 0 0

40 Muhammad Arin Mustawa 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0

41 Muhammad Basir 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

42 Muhammad David Irfan Fahludin 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

43 Muhammad Indra Rahman 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0

44 Muhammad Irfan Maulana 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0

45 Muhammad Luthfil Hakim 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0

46 Muhammad Syafiq 9 11 0 0 0 45 44 0 0 0

47 Muhammad Syarif Hidayatullah 0 0 12 6 2 0 0 36 12 2

48 Mukhamad Wisnu Hadi 10 10 0 0 0 50 40 0 0 0

49 Naylatul Agnisa 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

50 Rohid Nur Alifi 0 1 9 8 2 0 4 27 16 2

51 Selamet Setiawan 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

52 Siti Ana Maulidah 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

53 Tsania Tanaffasyal Maulida 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

54 Abdul Kanif 11 9 0 0 0 55 36 3 0 0

55 Ahmad Hasanuddin 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

56 Ana Firdausah 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0

57 Arina Manasikana 10 10 0 0 0 50 40 0 0 0
53

58 Aufa Anjar Abidin 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

59 Bunga Mawar Indah 0 1 8 9 2 0 4 24 28 2

60 Chabibatul Miskiyah 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

61 Chindy Febriana Firmansyah 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

62 Dimas Imam Farkhan 9 8 2 0 0 45 32 6 0 0

63 Endah Al Iffa 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0

64 Ika Febriyanti 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

65 Ita Nur Laili 0 0 13 4 3 0 0 39 8 3

66 Kholishotun Nafisah 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

67 Mahfud 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

68 Marshandha Fitri Novelia 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

69 Meilla Novita Zuhrotunniam 0 1 10 7 2 0 4 30 14 2

70 Muhammad Ade Setiawan 9 11 0 0 0 45 44 0 0 0

71 Muhammad Afif Muttakim 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0

72 Muhammad Nur Ikhsan 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

73 Muhammad Syahrul Anwar 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0

74 Mutmainah 11 7 2 0 0 55 28 6 0 0

75 Nabila Latifatul Zahra 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

76 Nadia Latifatu Zahra 0 0 13 5 2 0 0 39 10 2

77 Nanda Asfa Aulia 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0


54

78 Nova Varisa Amelia 12 7 1 0 0 60 28 3 0 0

79 Nur Aliana Fitria 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0

80 Rahma Fitri Andini 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

81 Rizki Nur Zuhhad 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

82 Siti Nur Aida 0 0 10 9 1 0 0 30 18 1

83 Sulistyowati 12 8 1 0 0 60 32 3 0 0

2. Penyajian data motivasi belajar siswa

Guna mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa kelas X MA

Miftahul Ulum Ngemplak, penulis menggunakan angket digunakan untuk

alat penelitian. Penggunaan angket ini digunakan untuk menggetahui

pengaruh motivasi dalam pembelajaran siswa menggunakan tipe pilihan,

yang mana peserta sisik hanya memilih jawaban yang sesuai dengan apa

yang telah mereka lakukan dalam kegiatan sehari-hari. Penulis

memberikan 83 angket kepada peserta didik karena guna memperkuat data

yang diperoleh untuk meneliti angket yang diberikan terdiri atas 14 butir

item pertanyaan.

Dari angket tersebut terdiri atas 14 item pertanyaan yang masing-

masing memiliki lima buah pilihan jawaban sebagai berikut :

a) SS = Sangat Sesuai

b) S = Sesuai

c) C = Cukup
55

d) TS = Tidak Sesuai

e) STS = Sangat Tidak Sesuai

Dari tiap masing-masing pilihan jawaban telah diberi skor yaitu :

a. Pilihan jawaban Sangat Sesuai diberi skor 5

b. Pilihan jawaban Sesuai diberi skor 4

c. Pilihan jawaban Cukup diberi skor 3

d. Pilihan jawaban Tidak Sesuai diberi skor 2

e. Pilihan jawaban Sangat Tidak Sesuai diberi skor 1

Jawaban Skor
No. Nama
SS S C STS SS 5 4 3 2 1

1 Ahmad Maulana 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

2 Ahmad Najih 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

3 Aida Durrotul Muqoffa 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

4 Azzahra Richatul Misky 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0

5 Fajar Sakti Maulana 11 8 1 0 0 55 32 3 0 0

6 Faridhotul Hidayah 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0

7 Hanika Salsa Billa 10 10 0 0 0 50 40 0 0 0

8 Liana Lutfiyatul Hidayah 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0


56

9 Lianatul Azizah 0 1 9 9 1 0 4 27 18 1

10 Nailal Hudha 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0

11 Nasywa Bilqis Az Zahra 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0

12 Nur Aziz 9 9 2 0 0 45 36 6 0 0

13 Nur Shofi Syarifah 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0

14 Putri Anabilla Itsnaeni 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

15 Rafi Akmalul Amal 0 0 11 6 3 0 44 33 12 3

16 Reina Syafaqotul Chabibah 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0

17 Rifatul Khamidiyah 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

18 Rifqi Auliya` 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

19 Rizka Amalia 0 1 10 7 2 0 4 30 14 2

20 Seli Lafi Nikmati 9 11 0 0 0 45 44 0 0 0

21 Silvina Zulfa 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0

22 Siti Aisyah 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

23 Tika Aulia Sari 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0

24 Wahdiyatul Ma`Arif 11 7 2 0 0 55 28 6 0 0
57

25 Ahmad Bahtiar 10 10 0 0 0 50 40 0 0 0

26 Ahmad Zaenal Abidin 0 0 13 6 1 0 0 39 12 1

27 Ainun Najib 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0

28 Amelia Putri Salsa Bila 12 8 0 0 0 60 32 0 0 0

29 Aurel Safira Agustin 12 7 1 0 0 60 28 3 0 0

30 Choirur Rizky Syawali 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

31 Dafid Yudiono 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

32 Eka Nur Amalia 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0

33 Fatimah Azzahro 11 8 1 0 0 55 4 3 0 0

34 Hanifa Putri Awaliyah 11 7 2 0 0 55 28 6 0 0

35 Hasan Fadholi 9 10 1 0 0 40 40 3 0 0

36 Irgi Firmansyah 0 0 13 6 1 0 0 39 12 1

37 Muhamad Kharis Lutfi 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0

38 Muhamad Nazril Maulana 12 7 1 0 0 60 28 3 0 0

39 Muhammad Ainul Yakin 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0

40 Muhammad Arin Mustawa 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0


58

41 Muhammad Basir 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

42 Muhammad David Irfan Fahludin 0 1 11 6 2 0 4 33 12 2

43 Muhammad Indra Rahman 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0

44 Muhammad Irfan Maulana 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0

45 Muhammad Luthfil Hakim 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0

46 Muhammad Syafiq 9 11 0 0 0 45 44 0 0 0

47 Muhammad Syarif Hidayatullah 0 0 12 6 2 0 0 36 12 2

48 Mukhamad Wisnu Hadi 10 10 0 0 0 50 40 0 0 0

49 Naylatul Agnisa 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

50 Rohid Nur Alifi 0 1 9 8 2 0 4 27 16 2

51 Selamet Setiawan 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

52 Siti Ana Maulidah 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

53 Tsania Tanaffasyal Maulida 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

54 Abdul Kanif 11 9 0 0 0 55 36 3 0 0

55 Ahmad Hasanuddin 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

56 Ana Firdausah 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0
59

57 Arina Manasikana 10 10 0 0 0 50 40 0 0 0

58 Aufa Anjar Abidin 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

59 Bunga Mawar Indah 0 1 8 9 2 0 4 24 28 2

60 Chabibatul Miskiyah 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

61 Chindy Febriana Firmansyah 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

62 Dimas Imam Farkhan 9 8 2 0 0 45 32 6 0 0

63 Endah Al Iffa 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0

64 Ika Febriyanti 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

65 Ita Nur Laili 0 0 13 4 3 0 0 39 8 3

66 Kholishotun Nafisah 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

67 Mahfud 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

68 Marshandha Fitri Novelia 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

69 Meilla Novita Zuhrotunniam 0 1 10 7 2 0 4 30 14 2

70 Muhammad Ade Setiawan 9 11 0 0 0 45 44 0 0 0

71 Muhammad Afif Muttakim 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0

72 Muhammad Nur Ikhsan 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0


60

73 Muhammad Syahrul Anwar 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0

74 Mutmainah 11 7 2 0 0 55 28 6 0 0

75 Nabila Latifatul Zahra 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

76 Nadia Latifatu Zahra 0 0 13 5 2 0 0 39 10 2

77 Nanda Asfa Aulia 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0

78 Nova Varisa Amelia 12 7 1 0 0 60 28 3 0 0

79 Nur Aliana Fitria 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0

80 Rahma Fitri Andini 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0

81 Rizki Nur Zuhhad 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0

82 Siti Nur Aida 0 0 10 9 1 0 0 30 18 1

83 Sulistyowati 12 8 1 0 0 60 32 3 0 0

B. Analisis Data
1. Analisis Uji Pendahuluan

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis data statistic yakni metode yang digunakan untuk

menganalisis suatu data dengan menggunakan teknik serta tata kerja

statisktik. Analisis ini adalah pembuktian guna untuk mempermudah

langkah-langkah analisis lanjutan. Pada tahap ini data yang terkumpul dari
61

hasil angket atau pada alternative jawaban dari para responden dengan

menggunakan data yang telah melewati uji validitas dan rehabilitas

sebagaimana telah disebut pada sub subab sebelumnya.

a. Metode mind mapping

Tahap perencanaan yang dilakukan pada tanggal, peneliti

memohon izin kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian di

MA MIftahul Ulum Sampel dari penelitian ini yaitu kelas X IPA1

yang terdiri dari 29 siswa. Kemudian peneliti menemui guru mata

pelajaran yang bersangkutan yaitu Bapak Shofhal Jamil S.Pd.I., M.

Ag. dan berkonsultasi mengenai jadwal penelitian, perangkat

pembelajaran yang akan digunakan seperti Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan lembar angket yang telah dibuat oleh

peneliti.

Tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan

pembelajaran berdasarkan pada RPP yang telah dibuat sebelumnya.

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan

setiap pertemuan terdiri dari 1 jam pelajaran, dengan menggunakan

metode mind mapping.

1) Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode mind mapping

a) Pendahuluan

Dengan durasi 2x40 menit (2 jam pelajaran). Materi

yang diajarkan adalah kholifah , kegiatan yang dilakukan

pada tahap perencanaan ini adalah peneliti membuat Rencana


62

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilengkapi dengan

pedoman observasi dan menyiapkan angket motivasi belajar,

selain itu tentu saja peneliti menyiapkan bahan yang

berhubungan dengan materi yang akan diajarkan seperti

spidol, penghapus, buku penunjang pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Pada pertemuan kali ini, kegiatan pembelajaran

berlangsung selama 2x40 menit (2 jam pelajaran), dimulai

pada pukul dari 13.20-14.30. Adapun uraian proses

pembelajaranan pada pertemuan pertama adalah sebagai

berikut: Proses pembelajaran diawali dengan guru memberi

salam dan memula

memulai pembelajaran dengan mengucapkan basmalah

kemudian berdoa bersama; guru memeriksa kehadiran,

kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan

kegiatan pembelajaran; guru memotivasi siswa.

Kemudian guru menyampaikan sedikit materi yang

terkait kemudian guru membagi kelas menjadi beberapa

kelompok sesuai banyaknya siswa, lalu guru memberi subab-

subab kepada masing-masing kelompok lalu guru menyuruh

siswa untuk melakukan diskusi dan siswa dapat menuangkan

hasil diskusinya pada metode mind mapping.

c) Observasi
63

Pada tahap observasi, guru mata pelajaran SKI yang

berperan sebagai observer, megobservasi proses

pembelajaran serta mengamati kegiatan belajar mengajar

yang dilakukan guru dan siswa. Berikut adalah kegiatan

observasi yang dilakukan peneliti.

b. Motivasi belajar

Untuk mengetahui seberapa jauh motivasi belajar di MA

Miftahul Ulum Ngemplak dapat ditempuh melalui cara :

1) Mengklarifikasi motivasi belajar dari masing-masing responden

dan menghitung jumlah dari nilai yang diberikan sesuai dengan

jawaban responden dari kategori sebagai berikut :

a) Alternatif jawaban SS memperoleh skor 5

b) Alternatif jawaban S memperoleh skor 4

c) Alternatif jawaban C memperoleh skor 3

d) Alternatif jawaban TS memperoleh skor 2

e) Alternatif jawaban STS memperoleh skor 1

Adapun daftra tabel tentang jawaban Distribusi Kuesioner

motivasi belajar dalam pembelajaran SKI di kelas X MA

Miftahul Ulum Ngemplak dapat dilihat dibawah ini :


64

Tabel 6. Data Distribusi Jawaban Kuisioner Motivasi Belajar

Responden Skor
No. Jawaban Nilai
Total

1 SS S C TS STS 5 4 3 2 1 89

2 Ahmad Maulana 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 89

3 Ahmad Najih 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 87

4 Aida Durrotul Muqoffa 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0 91

5 Azzahra Richatul Misky 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0 90

6 Fajar Sakti Maulana 11 8 1 0 0 55 32 3 0 0 91

7 Faridhotul Hidayah 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0 90

8 Hanika Salsa Billa 10 10 0 0 0 50 40 0 0 0 89

9 Liana Lutfiyatul Hidayah 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 50

10 Lianatul Azizah 0 1 9 9 1 0 4 27 18 1 88

11 Nailal Hudha 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0 88

12 Nasywa Bilqis Az Zahra 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0 87

13 Nur Aziz 9 9 2 0 0 45 36 6 0 0 88

14 Nur Shofi Syarifah 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0 89

15 Putri Anabilla Itsnaeni 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 48

16 Rafi Akmalul Amal 0 0 11 6 3 0 44 33 12 3 88


65

17 Reina Syafaqotul Chabibah 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0 89

18 Rifatul Khamidiyah 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 87

19 Rifqi Auliya` 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0 50

20 Rizka Amalia 0 1 10 7 2 0 4 30 14 2 89

21 Seli Lafi Nikmati 9 11 0 0 0 45 44 0 0 0 88

22 Silvina Zulfa 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0 87

23 Siti Aisyah 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0 88

24 Tika Aulia Sari 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0 89

25 Wahdiyatul Ma`Arif 11 7 2 0 0 55 28 6 0 0 88

26 Ahmad Bahtiar 10 10 0 0 0 50 40 0 0 0 52

27 Ahmad Zaenal Abidin 0 0 13 6 1 0 0 39 12 1 89

28 Ainun Najib 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0 90

29 Amelia Putri Salsa Bila 12 8 0 0 0 60 32 0 0 0 91

30 Aurel Safira Agustin 12 7 1 0 0 60 28 3 0 0 89

31 Choirur Rizky Syawali 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 87

32 Dafid Yudiono 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0 91

33 Eka Nur Amalia 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0 90

34 Fatimah Azzahro 11 8 1 0 0 55 4 3 0 0 89

35 Hanifa Putri Awaliyah 11 7 2 0 0 55 28 6 0 0 88

36 Hasan Fadholi 9 10 1 0 0 40 40 3 0 0 52
66

37 Irgi Firmansyah 0 0 13 6 1 0 0 39 12 1 88

38 Muhamad Kharis Lutfi 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0 91

39 Muhamad Nazril Maulana 12 7 1 0 0 60 28 3 0 0 88

40 Muhammad Ainul Yakin 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0 89

41 Muhammad Arin Mustawa 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 87

42 Muhammad Basir 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0 51

Muhammad David Irfan


43 0 1 11 6 2 0 4 33 12 2 89
Fahludin

44 Muhammad Indra Rahman 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0 91

45 Muhammad Irfan Maulana 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0 88

46 Muhammad Luthfil Hakim 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0 89

47 Muhammad Syafiq 9 11 0 0 0 45 44 0 0 0 50

48 Muhammad Syarif Hidayatullah 0 0 12 6 2 0 0 36 12 2 90

49 Mukhamad Wisnu Hadi 10 10 0 0 0 50 40 0 0 0 87

50 Naylatul Agnisa 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0 49

51 Rohid Nur Alifi 0 1 9 8 2 0 4 27 16 2 89

52 Selamet Setiawan 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 89

53 Siti Ana Maulidah 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 87

54 Tsania Tanaffasyal Maulida 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0 91

55 Abdul Kanif 11 9 0 0 0 55 36 3 0 0 89
67

56 Ahmad Hasanuddin 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 91

57 Ana Firdausah 11 9 0 0 0 55 36 0 0 0 90

58 Arina Manasikana 10 10 0 0 0 50 40 0 0 0 89

59 Aufa Anjar Abidin 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 48

60 Bunga Mawar Indah 0 1 8 9 2 0 4 24 28 2 89

61 Chabibatul Miskiyah 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 88

62 Chindy Febriana Firmansyah 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 87

63 Dimas Imam Farkhan 9 8 2 0 0 45 32 6 0 0 88

64 Endah Al Iffa 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0 89

65 Ika Febriyanti 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 50

66 Ita Nur Laili 0 0 13 4 3 0 0 39 8 3 88

67 Kholishotun Nafisah 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0 89

68 Mahfud 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 87

69 Marshandha Fitri Novelia 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0 50

70 Meilla Novita Zuhrotunniam 0 1 10 7 2 0 4 30 14 2 89

71 Muhammad Ade Setiawan 9 11 0 0 0 45 44 0 0 0 88

72 Muhammad Afif Muttakim 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0 87

73 Muhammad Nur Ikhsan 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0 88

74 Muhammad Syahrul Anwar 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0 89

75 Mutmainah 11 7 2 0 0 55 28 6 0 0 88
68

76 Nabila Latifatul Zahra 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 51

77 Nadia Latifatu Zahra 0 0 13 5 2 0 0 39 10 2 88

78 Nanda Asfa Aulia 9 10 1 0 0 45 40 3 0 0 91

79 Nova Varisa Amelia 12 7 1 0 0 60 28 3 0 0 88

80 Nur Aliana Fitria 8 12 0 0 0 40 48 0 0 0 89

81 Rahma Fitri Andini 10 9 1 0 0 50 36 3 0 0 87

82 Rizki Nur Zuhhad 8 11 1 0 0 40 44 3 0 0 51

83 Siti Nur Aida 0 0 10 9 1 0 0 30 18 1 90

2) Langkah selanjutnya yakni mengklarifikasi motivasi belajar .

Peserta didik menjadi lebih baik, baik, cukup, kurang dan

kurang sekali. Untuk memdapatkan nilai interval. Maka peneliti

menggunakan rumus sebagai berikut:

Dari table di atas di peroleh data

Nilai tertinggi : 91

Nilai terendah : 49

Jadi lebar interval dari data di atas yaitu 7, sehingga diperoleh

data interval motivasi belajar adalah sebagai berikut:

85-91 dengan klarifikasi baik sekali (A)

76-84 dengan klarifikasi baik (B)

67-75 dengan klarifikasi cukup (C)

58-66 dengan klarifikasi kurang (D)


69

49-57 dengan klarifikasi Sangat Kurang (E)

Tabel 7. Data Distribusi Inverensial Motivasi Belajar

No. Interval X F XF Presentase Keterangan

1 85-91 88 50 4.400 60,2% Baik Sekali

2 76-84 80 20 1.600 24% Baik

3 67-75 71 10 426 12% Cukup

4 58-66 62 4 248 4,8% Kurang

5 48-57 53 3 159 3,6% Sangat Kurang

3) Pada tabel diatas telah diperoleh kesimpulan bahwa responden

sebanyak 83 siswa yang dijadikan sampel memiliki tingkat

motivasi belajar yang berbeda. Untuk lebih jelasnya akan

peneliti uraikan sebagai berikut :

a) Responden yang memiliki skor 85-91 sebanyak 50 siswa

(60,2%)

b) Responden yang memiliki skor 76-84 sebanyak 20 siswa (

24%)

c) Responden yang memiliki skor 65-75 sebanyak 10 siswa

(12%)

d) Responden yang memiliki skor 58-66 sebanyak 4 siswa

(4,8%)
70

e) Responden yang memiliki skor 48-57 sebanyak 3 siswa (3,6)

2. Analisis Hipotesis

Analisis hipotesis merupakan lanjutan dari analisis pendahuluan.

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kebenaran hipotesis yang telah

diajukan serta untuk mengetahui sejauh mana pengaruh metode mind

mapping terhadap motivasi belajar siswa di MA Miftahul Ulum Ngenplak.

Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan diterima atau tidaknya yang telah

diajukan oleh peneliti. Uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan

SPSS versi 21, kemudian mencari nilai korelasi antara variabel X dan Y

dengan n = 83 dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 atau 5% dengan asumsi

jika nilai koefisien korelasi r hitung > r tabel maka hipotesis (Ha) diterima.

Berdasarkan hasil korelasi diatas, pada motivasi belajar terhadap

aktivitas belajar PAI siswa diperoleh nilai koefisien korelasi (rh ) sebesar

0,771. Untuk menghubungkan antara rh dengan rt , baik pada taraf

signifikan 5% maupun 1% maka dikatakan :

a. Apabila nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel maka hipotesis

diterima dan hasil yang diperoleh adalah signifikan

b. Apabila nilai r hitung lebih kecil daripada r tabel maka hipotesis

ditolak dan hasil yang diperoleh non signifikan.

Tabel 8.Tabel nilai r Product Moment pada N 83


71

N Taraf Signifikan

5% 1%

83 0,213 0,278

Dari hasil yang diperoleh dari hasil analisis koefisien korelasi

diatas, apabila dipasangkan dengan r tabel hasilnya dikatakan signifikan

karena perhitungan koefisien korelasi menghasilkan r hitung lebih besar

dari pada r tabel dengan taraf signifikan 5% maupun 1% dan hasil angka

koefisien korelasi sebesar 0,771.

Sedangkan taraf signifikan 5% adalah 0,213 dan 1% adalah 0,278

sehingga dapat diartikan bahwa hipotesis r hitung diterima dan signifikan,

artinya terdapat korelasi yang signifikan antara metode mind mapping

dengan motivasi belajar siswa.

Tabel 9. Tabel Pedoman Derajat Hubungan

PEDOMAN DERAJAT HUBUNGAN

Nilai Person Correlation 0,00 s/d 0,20 = tidak ada korelasi

Nilai Person Correlation 0,21 s/d 0,40 = korelasi lemah

Nilai Person Correlation 0,41 s/d 0,60 = korelasi sedang

Nilai Person Correlation 0,61 s/d 0,80 = korelasi kuat


72

Nilai Person Correlation 0,81 s/d 1,00 = korelasi sempurna

Dapat dilihat dari tabel diatas, bahwa Nilai korelasi 0,771 memiliki

bentuk hubungan korelasi kuat serta memiliki hubungan korelasi yang

positif dimana dengan diterapkannya metode mind mapping maka siswa

lebih meiliki tingkat motivasi yang lebih tinngi. Untuk perhitungan manual

analisis uji hipotesis secara manual dapat dilihat pada lampiran

3. Analisis Lanjutan

Dari hasil perolehan data lapangan yang telah diolah dengan

berbagai tahapan serta menggunakan ketentuan tertentu. Peneliti dapat

menunjukkan apakah hasil tersebut dapat menjawab hipotesis yang telah

diajukan diterima atau tidak.

Proses pengajuan hipotesis tersebut telah dikonsultasikan dengan

tabel ―r2 Product momen dengan ketentuan df = N (83), r hitung (rh). jika

r hitung (rh) lebih besar atau sama dengan r tabel (rt), maka hipotesis yang

diajukan diterima (signifikan). Akan tetapi jikan r hitung (rh) lebih kecil

dari r tabel (rt) maka hipotesis ditolak (non signifikan). Sedangkan untuk

mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak

digunakan pengujian taraf signifikan 5% maupun 1%.

Taraf signifikan 5% dari responden yang berjumlah N = 83

didapatkan tabel sebesar 0,213 (lihat pada tabel..) sedangkan rh diperoleh

data sebesar 0,771, dengan ketentuan df= N (83), maka diperoleh rh =

0,771 dan rt = 0,213. Sehingga (0,771 > 0,213), dengan demikian rh lebih
73

besar dari pada rt . Dengan demikian hasilnya adalah ada pengaruh yang

signifikan antara kedua variabel penelitian.

Diterapkannya metode mind mapping dalam pembelajaran SKI

sudah terbilang baik, dimana dari hasil wawancara dengan guru SKI kelas

X di MA Miftahul Ulum Ngemplak menjelaskan bahwa dengan

diterapkannya metode mind mapping dalam pembelajaran SKI peserta

didik tampak lebih aktif yang mana dibandingkan dengan diterapkannya

metode yang lain. Guru SKI bukan hanya menerapkan juga menerapkan

metode-metode yang lain yang lebih variatif supaya peserta didik tidak

jenuh disaat pembelajaran berlangsung. Akan tetapi sesuai penelitian

metode mind mapping ini juga merupakan metode yang dipakai oleh guru

SKI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yang mana guru membagi

kelas menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok mendapatkan

materi masing-masing. Sesuai hasil wawancara dan juga di dukung dari

hasil observasi peneliti bahwasannya peserta didik tampak terlihat aktif

bahkah menurut guru SKI itu sendiri hamper 90% peserta didik ikut

berpartisipasi dalam pembelajaran tersebut.

Dengan demikian dilihat interpretasi sederhana dari hasil analisis di

atas menunjukkan angka korelasi variable X dan variable Y yang bertanda

positif berarti diantara kedua variable tersebut terdapat korelasi positif atau

dapat dikatakan korelasi yang berjalan searah. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa hipotesis yang diajukan oleh peneliti diterima dan hipotesis nol

ditolak, artinya ada korelasi positif dan signifikan antara pengaruh


74

motivasi belajar terhadap aktivitas belajar PAI, yang artinya dengan

diterapkannya metode mind mapping semakin tinggi motivasi belajar

siswa.
71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data hasil penelitian dan pembahasan skripsi

yang berjudul Implementasi Metode Mind Mapping guna untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran SKI Kelas X di

MA Miftahul Ulum Ngemplak Jawa Tengah Tahun Ajaran 2022, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Motivasi Belajar siswa dalam kategori baik. Hal ini dapat diketahui

berdasarkan angket yang dibagikan kepada siswa yang menunjukkan

nilai rata – rata sebesar 58.

2. Implementasi metode mind mapping dalam pembelajaran SKI berjalan

dengan baik. Dimana peneliti melihat keaktifan para siswa yang saling

bekerjasama dalam kelompoknya menjadikan siswa saling bertukar

pikiran satu sama lain, sehingga pembelajaran berlangsung dengan

baik.

3. Berdasarkan analisa pada hasil penelitian implementasi metode mind

mapping guna meningkatakn motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran SKI kelas X di MA Miftahul Ulum Ngemplak

termasuk efektif. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis sebesar

0,771. Hasil penelitian ini lebih besar dari hasil tabel yaitu taraf

signifikan 5% nilai tabel 0,213 dan pada taraf signifikan 1% nilai tabel

0,268.
72

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan dengan

diterapkannya metode mind mapping dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa dalam pembelajaran SKI termasuk efektif. Dimana dapat

dilihat dari hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada masing-

masing peserta didik dan juga wawancara serta observasi yang

dilakukan oleh peneliti yang menunjukkan bahwa peserta didik tampak

berperan aktif dalam pembelajaran SKI tersebut.

B. Saran

1. Untuk Kepala Sekolah

Hendaknya kepala sekolah memberikan masukkan sebagai bahan

pertimbangan penyusunan program yang dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa.

2. Untuk Guru

Hendaknya guru dapat menggunakan metode yang variatif sehingga

dapat membatu memningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Untuk Siswa

Hendaknya siswa memiliki motivasi yang baik dalam mengikuti

pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

-, Suharni, and Purwanti -. “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.” G-


Couns: Jurnal Bimbingan Dan Konseling 3, no. 1 (2019): 73–82.
https://doi.org/10.31316/g.couns.v3i1.89.

Abdullah, Usep Mudani Karim, and Abdul Azis. “Efektifitas Strategi


Pembelajaran Analisis Nilai Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Pada
Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.” Jurnal Penelitian Pendidikan
Islam 7, no. 1 (2019): 51. https://doi.org/10.36667/jppi.v7i1.355.

Acesta, Arrofa. “Pengaruh Penerapan Metode Mind Mapping Terhadap


Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa.” NATURALISTIC : Jurnal Kajian
Penelitian Pendidikan Dan Pembelajaran 4, no. 2b (2020): 581–86.
https://doi.org/10.35568/naturalistic.v4i2b.766.

Alwafi Ridho Subarkah. “Pengaruh Sarana Prasarana Dan Motivasi Belajar


Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X IIS SMAN 11 Kita Jambi.”
Eva Safitriyani, 2018.

Anggun Atika Widya Utami. “Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Map Dan
Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ski Di Min
15 Jakarta Selatan.” Binamadani 4, no. 2 (2021): 120–33.

Faelasofi, Rahma. “Penerapan Metode Mind Mapping Pada Pembelajaran


Matematika.” Jurnal E-DuMath 2, no. 2 (2016): 185–92.

Frimayanti, Ade Imelda. “Implementasi Pendidikan Nilai Dalam Pendidikam


Agama Islam.” Al-Tadzkiyyah 8, no. 2 (2017): 227–47.

Fuhadha, Alfan. “Upaya Guru Dalam Memotivasi Siswa Pada Pembelajaran


Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode „Timeline‟ Di
Kota Palangka Raya,” 2017.

Hamdu, Ghullam, and Lisa Agustina. “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Pestasi Belajar Ipa Di Sekolah Dasar.” Jurnal Penelitian Pendidikan 12, no.
1 (2011): 90–96.

Harmon, Mark, Bradford Skow, Peter Simonson, Janice Peck, Robert T Craig,
John P Jackson, Peter Simonson, et al. Metode Penelitian Kuantitatif.
Philosophy of Science. Vol. 4, 2016.

Ii, B A B, A Metode Pembelajaran, Inquiry Discovery, and Pengertian Metode


Pembelajaran. “BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Pembelajaran,”
2007, 9–34.

Indah Kharisma Sulistyorini, Soetarno Joyoatmojo, Dewi Kusuma Wardani.

72
73

“Implementasi Model Pembelajaran Quantum Learning Dengan


Menggunakan Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Peserta Didik.” Jurnal Pendidikan Bisnis
Dan Ekonomi 4, no. 2 (2018): 1–18.

Irawan, Feri. “Implementasi Metode Mind Mapping Dalam Pembelajaran Fiqh


Pada Materi Haji Dan Umrah Di Mts Ma‟ruf NU 1 Subang Kabupaten
Banyumas,” 2020.

Mariyam, S., R. Triwoelandari, and K. H Nawawi. “Pengaruh Metode Resitasi


Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas VII
SMP Pembangunan Bogor.” Jurnal Mitra Pendidikan 2, no. 11 (2018):
1282–96. http://www.e-jurnalmitrapendidikan.com/index.php/e-
jmp/article/view/438.

Masni, Harbeng. “Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa.” Dikdaya


5, no. 1 (2015): 34–45.

Muhlison. “Revitalisasi Pendidikan Islam Dan Tantangan Global.” Thariqah


Ilmiah 01, no. 01 (2014): 59–73.

Nopella Erlinda. “PENGGUNAAN BERBAGAI METODE DALAM MATA


PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) DI MTsN 2
MURUNG RAYA,” 2017.

Pendidikan, Jurnal Pengembangan. “Pendahuluan Kedudukan Observasi Dalam


Tahapan PTK Metode Observasi.” Pengembangan Pendidikan 8, no. 1
(2011): 251–56.

Rahman, Abdul. “Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam - Tinjauan


Epistemologi Dan Isi - Materi.” Eksis 8, no. 1 (2012): 2053–59.

Solichin, Mujianto, and Ulin Nuha. “Implementasi Metode Resitasi Dan Ceramah
Pada Bidang Studi SKI Di Madrasah Tsanawiyah.” Jurnal Pendidikan Islam
03, no. 01 (2019): 162–91.

Sulinawati. “Pengaruh Gaya Mengajar Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil
Belajar Ekonomi Di SMK N 2 Sarolangun,” 2018.

Suminah, Suminah, Imam Gunawan, and Sri Murdiyah. “Peningkatan Hasil


Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Behavior
Modification.” Ilmu Pendidikan: Jurnal Kajian Teori Dan Praktik
Kependidikan 3, no. 2 (2019): 221–30.
https://doi.org/10.17977/um027v3i22018p221.

Sumyati, Sumyati, and Eneng Muslihah. “Hubungan Persepsi Siswa Tentang


Metode Resitasi Dan Project Based Learning Dengan Kemandirian Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.” Qathrunâ 6, no. 2

73
74

(2019): 1. https://doi.org/10.32678/qathruna.v6i2.4150.

Susiyanti. “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Membentuk


Karakteristik Islam (Akhlak Mahmudah) Di Sma Negri 9 Bandar Lampung.”
Pendidikan Agama Islam, 2016, hlm 32.

Syahrir, Elma Heliati. “Analisis Mind Map Siswa Kelas VII C SMPN 6 Kopang.”
Jurnal Ilmiah Mandala Education 110265, no. 1 (2017): 110493.

Tenriawaru, Eka Pratiwi. “Implementasi Mind Mapping Dalam Kegiatan


Pembelajaran Dan Pengaruhnya Terhadap Pendidikan Karakter.” Prosiding
Seminar Nasional 01, no. 1 (2014): 85–91.

Vuspa, Licia Sin. “Pengaruh Media Pembelajaran Video Terhadap Motivasi


Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih Di Mts Patra Mandiri Plaju
Palembang,” 2017.

Wicaksono, Bagus Arif, and Info Artikel. “Suharsimi Ari Kunto.” E-Jurnal
Physical Education, Sport, Health and Recreation 4, no. 7 (2015): 1911–14.

74
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1, Angket/Kuesioner
PETUNJUK UMUM PENGERJAAN
1. Pada kuesioner ini terdapat 20 pertanyaan, bacalah pernyataan-pernyataan
di bawah ini dengan teliti
2. Beri tanda silang (X) pada pernyataan yang paling sesuai dengan keadaan
Anda sesungguhnya, dengan cara mengsilang pada salah satu pilihan
jawaban yang berada sebelah kanan sebagai berikut :
SS : Bila pernyataan tersebut Sangat Setuju dengan diri Anda
S : Bila pernyataan tersebut Setuju dengan diri Anda
C : Bila pernyataan tersebut Cukup dengan diri Anda
TS : Bila pernyataan tersebut Tidak Setuju dengan diri Anda
STS : Bila pernyataan tersebut Sangat Tidak Setuju dengan diri Anda

Contoh
Cara Menjawab

No Pernyataan SS S C TS STS

1. Saya sangat bersemangat X

Jika ingin mengganti jawaban


No Pernyataan SS S C TS STS

1. Saya sangat bersemangat X X

3. Semua jawaban adalah benar, selama jawaban tersebut sesuai dengan


pendapat, pikiran, atau perasaan Anda.
4. Periksalah kembali jawaban Anda sebelum kuesioner ini dikembalikan,
jangan sampai ada jawaban yang terlewatkan.

I
SELAMAT MENGERJAKAN

Nama :

Kelas :

Angket Motivasi Belajar Siswa

No. Pernyataan Jawaban Saran/Perbaikan

(SS) (S) (C) (TS) (STS)

1 Seorang siswa

seyogyanya tidak

mudah putus asa dalam

belajar SKI

2 Seorang siswa

seyogyanya

mempertahankan serta

lebih giat dalam belajar

3 Seorang siswa

seharusnya rajin

mencari informasi pada

buku materi SKI

4 Seorang siswa tertarik

II
dalam menyelesaikan

soal SKI

5 Belajar SKI harus

dengan sungguh-

sungguh agar cita-cita

mudah tercapai

6 Cita-cita yang saya

inginkan harus

diusahakan

7 Ketika siswa ingin

faham hendaknya siswa

rajin bertanya

8 Saya tertarik

menyelesaikan soal SKI

9 Saya mempelajari

materi yang diberikan

berulangkali

10 Saya belajar SKI di luar

jam pelajar

11 Saya lebih giat belajar

III
ketika saya

mendapatkan nilai dan

hadiah

12 Saya rajin sehingga

saya mendapat pujian

13 Saya malas belajar

Karena orang tua

membari hukuman

14 Saya puas dengan nilai

SKI walaupun jelek

15 Saya hanya sekedar

belajar

16 Kekurangan saya adalah

pendorong bagi saya

untuk lebih giat belajar

agar tidak diremehkan

orang

17 Saya aktif berdiskusi

18 Saya tidak suka

permainan/kuis/latihan

IV
ketika belajar SKI

19 Ketika mendapat nilai

jelek saya mudah

menyerah dan malas

20 Fasilitas nyaman

sehingga saya semangat

mengikuti pelajaran

SKI

Lampiran 2, RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : MA Miftahul Ulum

Mata Pelajaran : SKI (Sejarah Kebudayaan Islam)

Kelas / semester : X / Ganjil

Materi Pokok : Khulafaurrosyiddin

Sub Materi : Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali

Alokasi Waktu : 2 x 30 Menit (2 pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

 Menjelaskan sejarah kerajaan Islam di Indonesia

 Mengidentifikasi kerajaan Islam di Indonesia

 Menjelaskan peran kerajaan Islam dalam proses penyebaran islam

V
B. Langkah-langkah

Pendahuluan (10 menit)


 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan menyapa peserta
didik
 Berdoa dipimpin oleh ketua kelas untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Guru mengaitkan peserta didik terhadap materi sebelumnya dengan
bertanya
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi Kerajaan
Islam di Indonesia
Inti
 Guru menjelaskan point-point materi yang akan diajarkan
 Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok
 Guru memberikan penjelasan tentang metode Mind Mapping
 Guru memberikan contoh mind mapping Kholifah Abu bakar serta
menjelaskannya
 Guru memberikan masing-masing kelompok 1 mapping dengan judul
Khulafaurrosyiddin
 Setiap kelompok mengisi point-point tentang sejarah kerajaan tersebut
 Kelompok yang selesai mempresentasikan hasil dari mind mapping
tersebut
 Guru bertanya untuk mengetahui pemahaman yang telah diajarkan

Penutup
 Guru mengadakan refleksi hasil belajar
 Guru mengajak peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran
 Guru menutup pembelajaran dilanjutkan dengan salam

VI
C. Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian sikap

Teknik/ bentuk penilaian : Pengamatan/ observasi

2. Penilaian pengetahuan

Teknik/ bentuk penilaian : Tanya jawab

3. Penilaian ketrampilan

Teknik/ bentuk penilaian : Hasil Mind Mapping

VII
Lampiran 3, nama daftar pendidik dan tenaga kerja di MA Miftahul Ulum
Ngemplak

No. Nama NIK Jenis Kualifikasi Fungsi


kelamin

1. Abdul Khanip 3321042707850005 L S1 Guru

2. AHMAD WAZIR 3321011007750004 L S1 Guru

3. Ainul Ghuri 3321012503830004 L S1 Guru

4. ari minggowati 3321016502790001 P S1 Guru

5. ARIF
TAUFIQURRAHMAN 3321010906860002 L S1 Guru

6. ERBAWATI 3321014212750004 P S1 Guru

7. Hijroh Kurniasih 3374056802810003 P S1 Guru

8. IDA MAS`ODAH 3321015604650004 P S1 Guru

9. Liswandi 3321042504940004 L S1 Guru

10. Masrokim 3321030301780001 L S2 Guru

11. MAT RIDLWAN 3321012104780004 L S1 Guru

12. Muh Amir 3321010304680003 L S1 Guru

13. Muhamad Ridwan 3321023103860002 L S1 Guru

14. MUSTAHAR 3321031612840001 L S1 Guru

15. Niken Ari Setyawati 3321015812890002 P S1 Guru

16. Nur Haryanto 3321040612720001 L S1 Guru

17. Okti Murnisari 3374105810880001 P S1 Guru

18. Retno Palupi 3321046008730001 P S1 Guru

19. Shofhal Jamil 3321011804810001 L S2 Guru

20. SILVI RAHMAWATI 3321114207030002 P SMA Staf

VIII
21. Taukhid 3321042611660001 L S2 Guru

22. Abdul Khanip 3321042707850005 L S1 Guru

IX
Lampiran 4, Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA KEPADA GURU
Nama :
Jabatan :
Tempat :
Hari/Tanggal :
Bidang Studi :
1. Menurut bapak/ibu, bagaimanakah proses pembelajaran SKI di MA
Miftahul Ulum Ngemplak?
2. Metode apa saja yang bapak/ibu gunakan ketika proses pembelajaran SKI
di MA Miftahul Ulum Ngemplak?
3. Apakah dengan metode tersebut dapat menambah konsentrasi siswa ketika
pembelajaran SKI berlangsung?
4. Menurut bapak/ibu, bagaimanakah motivasi siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran SKI?
5. Apa yang bapak/ibu melakukan untuk membangkitkan motivasi belajar
siswa ketika pembelajaran SKI?
6. Menurut ibu, faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi rendahnya
motivasi belajar siswa ?
7. Apakah siswa senang dalam mengikuti pembelajaran SKI dengan
menggunakan metode mind maping yang dilakukan oleh guru?
8. Menurut bapak/ibu berapa persen ketertarikan siswa belajar SKI dengan
menggunakan metode mind mapping?
9. Bagaimana tingkat kemampuan siswa terhadap pembelajaran SKI?
10. Apakah siswa mengerjakan atau mengumpulkan tugas tepat waktu?
11. Apakah siswa dalam pembelajaran SKI aktif bertanya dan berani dalam
menyampaikan pendapat?
12. Upaya apa saja yang menurut bapak/ibu dapat meningktakan motivasi
belajar siswa terhadap pembelajaran SKI?

X
Lampiran 5, Tabel Nilai r Produc moment

XI
Lampiran 6, Surat Perizinan

Surat izin penelitian

XII
Surat pemberian izin dari sekolahan

XIII
Lampiran 7, Hasil SPSS Analisis Uji Validitas Motivasi Belajar

XIV
Lampiran 8, Hasil SPSS Uji Reabilitas Motivasi Belajar

XV
Lampiran 9, Dokumentasi Penelitian

Foto Gedung MA Miftahul Ulum Ngemplak

Foto sedang melakukan wawancara dengan guru mapel SKI Bapak Shofhal
Jamil

Foto ketika sedang melakukan observasi

XVI
Foto ketika siswa sedang membuat mind mapping

Foto Hasil mind mapping dari salah satu kelompok

Gambar ketika siswa sedang mengisi angket kuesioner penelitian

XVII
XVIII

Anda mungkin juga menyukai