Ojs Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Buatan
Ojs Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Buatan
VEGETATIF BUATAN
Editor:
Tahta Media
Proofreader:
Tahta Media
Ukuran:
vi, 62 , Uk: 15,5 x 23 cm
ISBN: 978-623-5488-75-2
Cetakan Pertama:
Oktober 2022
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
buku ajar ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari buku ini adalah
“Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Buatan”. Penulis berharap
dengan tersajinya buku ini dapat termanfaatkan bagi pembaca, khusunya
mahasiswa, petani atau kalangan akademisi maupun mereka yang sedang
menuntut ilmu dibidang perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam proses terbit buku ini. Semoga buku ini menjadi sumber bacaan dalam
peningkatan wawasan dalam memajukan perbanyakan tanaman secara
vegetatif buatan di Indonesia.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... iv
Daftar Isi ......................................................................................................... v
Daftar Gambar ............................................................................................... vi
Pendahuluan ................................................................................................... 1
Stek ................................................................................................................. 5
Cangkok........................................................................................................ 22
Menyambung ................................................................................................ 33
Okulasi.......................................................................................................... 44
Merunduk/Menunduk Tanaman ................................................................... 58
Daftar Pustaka .............................................................................................. 61
Biodata Penulis ............................................................................................. 62
v
DAFTAR TABEL
vi
PENDAHULUAN
Pendahuluan | 1
Ada beberapa alasan kenapa dilakukan perbanyakan secara vegetatif,
yaitu :
1. Tanaman tidak menghasilkan atau sedikit menghasilkan biji
2. Biji yang dihasilkan oleh tanaman sukar berkecambah
3. Tanaman yang diperbanyak secara vegetatif akan lebih cepat berbuah
dibandingkan dengan tanaman yang berasal dari biji
4. Beberapa tanaman lebih resisten terhadap hama dan penyakit bila timbul
pada akar yang berhubungan pada tanaman tersebut
5. Tanaman akan lebih kuat bila disambungkan
6. Tanaman lebih ekonomis bila dibiakkan secara vegetatif.
Banyak cara pembiakan vegetatif yang bisa dilakukan, dan pemilihan
dari macam teknik tersebut tergantung pada tanamannya dan tujuan
pembiakan. Jadi, menurut prosesnya perbanyakan vegetatif dibagi menjadi
tiga yaitu :
• Vegetatif alamiah :
a. Tunas
b. Rhizome
c. Umbi
d. Geragih
• Vegetatif buatan :
a. Stek
b. Cangkok
c. Merunduk
• Vegetatif-generatif
a. Okulasi
b. Sambung
Perbanyakan tanaman memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun
kelebihan dan kelemahan seperti :
Kelebihan perbanyakan Vegetatif :
1. Tanaman yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan tanaman
induknya
2. Tanaman lebih cepat berbuah
3. Tanaman dapat tumbuh didaerah yang memiliki lapisan tanah dangkal
karena umumnya bibit yang dihasilkan memiliki sistem perakaran
dangkal
2 | Pendahuluan
4. Biaya yang dikeluarkan lebih murah
5. Tanaman baru dapat di dapat dengan cara mudah dan tepat
Kelemahan perbanyakan Vegetatif
1. Pohon induk akan rusak bentuknya karena pengambilan beberapa bagian
tubuh tumbuhan
2. Perakaran kurang kokoh
3. Lebih sulit dikerjakan karena membutuhkan keahlian khusus
4. Jangka waktu berubah menjadi pendek
Persiapan dalam melakukan perbanyakan tanaman seperti pohon induk
dan bahan tanam. Pohon induk yaitu tanaman yang dijadikan bahan awal
untuk kegiatan perbanyakan tanaman. Pohon induk berasal dari penyilangan
bibit, biji. Syarat pohon induk : tanaman yang sudah jelas asal-usulnya,
memiliki sifat unggul, memiliki kualitas dan kuantitas potensi produksi
maupun ketahanan terhadap serangan hama penyakit. Bahan tanam yaitu
bagian dari pohon induk yang digunakan untuk memperbanyak tanaman baik
secara vegetatif maupun generatif. Bahan tanam harus berasal dari pohon
induk yang sehat dan telah diketahui asal usulnya. Bahan tanam Biji, Benih,
bibit dapat diperoleh secara generatif dan vegetatif.
Perbanyakan vegetatif untuk persiapan alat lebih spesifik dan relatif lebih
banyak tergantung pemilihan metode perbanyakan vegetatifnya. Persiapan
bahan dalam perbanyakan vegetatif mempersiapakn bahan utama lebih
banyak seperti bahan tanam berupa batang bawah (rootstock) dan batang atas
(entres) dan untuk perkiraan biaya relatif lebih mahal karena membutuhkan
alat khusus dan Teknik pelaksanaannya lebih spesifik dan memerlukan
keahlian khusus. Tingkat keberhasilan perbanyakan vegetatif relatif lebih
susah tetapi untuk pembibit ahli tingkat keberhasilan lebih dari 80%.
Sifat hasil perbanyakan vegetatif memiliki sifat dan kualitas buah yang
sama dengan induknya. Sifat tanaman hasil perbanyakan ini menghasilkan
100% genetic yang sama dengan sifat induk apabila lingkungan tumbuh
optimal dan menghasilkan populasi tanaman yang seragam baik segi ukuran
tanaman maupun genetik. Memperoleh bibit yang unggul sebaiknya
perbanyakan dilakukan dengan cara pembiakan vegetatif. Hal ini disebabkan
pada pembiakan vegetatif akan diperoleh hasil yang yang mewarisi seluruh
sifat iduk tanaman, sehingga kinerja genotipe unggul yang terdapat pada
pohon induk akan diulangi secara konsisten pada keturunan.
Pendahuluan | 3
PERANAN PEMBIAKAN VEGETATIF DALAM BIDANG
HORTIKULTURA
Arti penting pembiakan vegetatif pada tanaman hortikultura dijadikan
alasan mengapa metode perbanyakan tanaman ini dipilih terutama bagi
pembiakan buatan.
Alasan tersebut antara lain sebagai berikut ini.
1. Banyak tanaman hortikultura tidak akan menyerupai induknya
bilamana dibiakkan dengan biji (pembiakan seksual),
2. Tanaman hortikultura banyak yang tidak atau sedikit menghasilkan
biji. Contoh tanaman ini adalah apel, pisang, dan nanas,
3. Tanaman hortikultura menghasilkan biji, tetapi biji tersebut
sulit dikecambahkan. Contoh tanaman ini adalah mawar, beberapa
jenis anggrek dan beberapa jenis palma,
4. Beberapa tanaman hortikultura dapat bertahan hidup dalam
lingkungan yang tidak mendukung (buruk). Hal ini biasanya terjadi
pada tanaman hasil penyambungan maupun penempelan, dan
5. Beberapa tanaman hortikultura justru lebih ekonomis bila
dibiakkan secara vegetatif. Contohnya adalah pisang, kentang, dan
stroberi
4 | Pendahuluan
STEK
Stek | 5
Waktu penyetekan yang idela yaitu pada pagi hari (sebelum pukul 10.00)
atau pada sore hari (setelah pukul 15.00). Perbanyakan sebaiknya dilakukan
pada akhir musim kemarau atau awal musim hujan. Hal ini bertujuan untuk
menghidnari melakukan perbanyaka stek pada saat matahari sedang terik atau
pada lingkungan yang kering dan tingkat kelembapan rendah untuk
mengurangi tingkat transpirasi (hilangnya uap air dari permukaan tanaman)
bahan stek karena bagian tanaman yang diambil belum mampu berkembang
dengan baik.
Adapun keuntungan dan kerugian bibit dari stek yaitu :
• Keuntungan
1. Tanaman akan mempunyai sifat yang sama persis dengan induknya,
terutama dalam hal bentuk, buah, ukuran, warna dan rasanya
2. Tanaman asal stek bisa ditanam pada tempat yang permukaan air
tanahnya dangkal, karena tanaman asal setek tidak mempunyai akar
tunggang
3. Stek dapat dikerjakan dengan cepat, mudah dan murah dan dalam
pengerjaannya tidak harus memiliki keahlian seperti pada cangkok
dan okulasi
4. Sifat unggul tanaman induk bis amenurun hingga 100%
5. Menghasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak dan umur yang
seragam
• Kerugian
1. Perakaran dangkal dan tidak ada akar tunggang saat terjadi angin
kencang gampang roboh
2. Apabila musim kemarau panjang, tanaman tidak menjadi tahan
kekeringan
3. Penyerapan air dan nutrisi oleh akar kurang baik dibandingkan
dengan hasil sambung atau okulasi
4. Sistem perakaran terbatas dan tidak memiliki akar tunggang
5. Tidak semua tanaman dapat diperbanyak dengan cara stek
6. Produktivitas lebih rendah dibandingkan dengan sambung atau
okulasi
7. Percabangan hasil stek kurang baik dibandingkan dengan hasil
sambung atau okulasi
6 | Stek
Perbanyakan hasil stek dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan
bagian tanaman induk yang diambil sebagai bahan perbanyakan stek, seperti
stek batang, stek akar dan stek daun.
A. STEK BATANG
Stek batang yaitu stek yang dilakukan dengan cara memotong batang
tumbuhan yang akan dikembangbiakan kemudian menanamnya di dalam
tanah.Tanaman yang dpaat diperbanyak dengan stek batang yaitu anggur,
jeruk, jambu air, durian, alpukat dan mawar. stek batang terbagi menjadi
beberapa jenis berdasarkan jenis batangnya yaitu stek batang kayu keras, stek
batang kayu stengah keras, stek batang lunak, dan stek tanaman herba atau
terna. Dari seluruh jenis stek, stek batang lunak merupakan jenis stek yang
banyak digunakan dalam perbanyakan tanaman buah. Stek batang juga dapat
dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan bagian yang diambil yaitu stek batang
bawah, stek batang tengah dan stek batang atas atau pucuk. Stek batang atas
atau pucuk lebih disukai untuk perbanyakan karena tingkat keberhasilannya
yang paling tinggi. Karena bagian batang muda atau pucuk memiliki jaringan
meristem dan hormone tumbuh yang lebih baik banyak sehingga akar dan
tunasnya lebih cepat keluar dibandingkan dengan jenis stek lainnya. Namun,
bagian batang yang maish sukulen dan lemah dapat membuat stek pucuk
mudah mati. Stek batang dapat berupa batang berkayu lunak maupun berkayu
keras. Namun secara umum stek batang dapat juga terbagi ke dalam tiga
macam stek, yaitu stek ujung batang, stek batang tengah, dan stek pangkal
batang.
Stek | 7
Doc. bunga bunga
B. STEK AKAR
Setek akar merupakan perbanyakan tanaman dengan
memanfaatkan akar, batang, dan daun tanaman. Hal yang harus diperhatikan
dari metode ini adalah penanaman akar yang jangan sampai
terbalik. Akar akan disemai dengan posisi sejajar dengan permukaan tanah
atau sedikit masuk ke dalam tanah. Tanaman yang dapat diperbanyak dengan
stek akar yaitu apel, sukun, dan sengon.
Bagian bahan tanaman yang diambil untuk stek akar adalah bagian yang
terletak di antara pangkal batang bagian bawah hingga bagian ujung akar.
Pemotongan bagian akar bisa juga menyertakan rambut akar. Untuk tanaman
besar dan sedang, perakaran dipilih adalah perakaran sekunder dan tersier.
sementara itu, untuk tanaman kecil hanya perlu perakaran sekunder. Akar
sekunder adalah akar yang tumbuh dari akar lain atau biasa disebut akar
cabang, Sedangkan akar tersier adalah akar yang tumbuh dari akar sekunder
dan tumbuhnya dekat dengan permukaan tanah. Beberapa hal perlu
diperhatikan ketika menggunakan stek akar dalam perbanyakan tanaman
salah satunya ialah jangan sampai penanamannya terbalik. Umumnya stek
akar disemai sejajar dengan permukaan tanah atau sedikit masuk ke dalam
tanah atau media tanam.
8 | Stek
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka | 61
BIOGRAFI PENULIS
62 | Biodata Penulis