Anda di halaman 1dari 18

PERBANYAKAN TANAMAN SECARA

VEGETATIF BUATAN

Devi Andriani Luta, SP., M.Agr

Tahta Media Group


ii
PERBANYAKAN TANAMAN SECARA
VEGETATIF BUATAN
Penulis:
Devi Andriani Luta, SP., M.Agr
Desain Cover:
Tahta Media

Editor:
Tahta Media

Proofreader:
Tahta Media

Ukuran:
vi, 62 , Uk: 15,5 x 23 cm

ISBN: 978-623-5488-75-2

Cetakan Pertama:
Oktober 2022

Hak Cipta 2022, Pada Penulis


Isi diluar tanggung jawab percetakan
Copyright © 2022 by Tahta Media Group
All Right Reserved

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit.

PENERBIT TAHTA MEDIA GROUP


(Grup Penerbitan CV TAHTA MEDIA GROUP)
Anggota IKAPI (216/JTE/2021)

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
buku ajar ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari buku ini adalah
“Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Buatan”. Penulis berharap
dengan tersajinya buku ini dapat termanfaatkan bagi pembaca, khusunya
mahasiswa, petani atau kalangan akademisi maupun mereka yang sedang
menuntut ilmu dibidang perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam proses terbit buku ini. Semoga buku ini menjadi sumber bacaan dalam
peningkatan wawasan dalam memajukan perbanyakan tanaman secara
vegetatif buatan di Indonesia.

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... iv
Daftar Isi ......................................................................................................... v
Daftar Gambar ............................................................................................... vi
Pendahuluan ................................................................................................... 1
Stek ................................................................................................................. 5
Cangkok........................................................................................................ 22
Menyambung ................................................................................................ 33
Okulasi.......................................................................................................... 44
Merunduk/Menunduk Tanaman ................................................................... 58
Daftar Pustaka .............................................................................................. 61
Biodata Penulis ............................................................................................. 62

v
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


1. Macam stek batang berdasarkan tingkat kekerasan batang. Kekerasan
batang menggambarkan tingkat perkembangan jaringan (differensiasi) 7
2. Stek batang.............................................................................................. 8
3. Ilustrasi stek akar .................................................................................... 9
4. Stek daun dengan tangkai daun ............................................................ 10
5. Ilustrasi stek daun tanpa tangkai daun .................................................. 10
6. Stek helaian daun .................................................................................. 10
7. Pembungkus dengan sabut kelapa. ....................................................... 25
8. Pembungkus dengan plastik.................................................................. 25
9. Tahapan dalam mencangkok ................................................................ 28
10. Pemangkasan daun................................................................................ 29
11. Batang bawah........................................................................................ 37
12. Batang atas ............................................................................................ 37
13. Langkah-langkah sambung pucuk ........................................................ 39
14. Ilustrasi gambar sambung lidah ............................................................ 40
15. Ilustrasi Teknik susuan duduk .............................................................. 42
16. Susuan gantung ..................................................................................... 42
17. Ilustrasi penyambungan pada Jepun ..................................................... 43
18. Okulasi huuf T ...................................................................................... 47
19. Okulasi cara forkert .............................................................................. 48
20. Okulasi segi empat ................................................................................ 49
21. Teknik okulasi jendela .......................................................................... 50
22. Okulasi haji ali ...................................................................................... 51
23. Ilustrasi penyambungan pada Adenium ................................................ 57
24. Merunduk/Menunduk tanaman ............................................................. 60

vi
PENDAHULUAN

Perbanyakan tanaman adalah Proses menciptakan tanaman baru dari


berbagai sumber atau bagian tanaman yang bertujuan untuk mencapai
pertambahan jumlah, memelihara sifat-sifat penting dari tanaman, dan
mempertahankan eksistensi jenisnya. Ilmu perbanyakan tanaman akan
mempelajari pengetahuan dasar mengenai pertumbuhan tanama, ilmu
mengenai proses perkembangan tanaman, ilmu mengenai rekayasa dan
manipulasi pertumbuhan tanaman dalam rangka meningkatkan kualitas
tanaman.
Pembiakan secara tak kawin merupakan dasar pembiakan vegetatif,
dimana terlihat kesanggupan tanaman membentuk kembali jaringan atau
bagian lain. Pada banyak tanaman pembiakan secara vegetatif merupakan
proses alamiah yang sempurna, tetapi dalam hal lain juga bisa dilakukan oleh
manusia. Perbanyakan secara vegetatif merupakan proses perbanyakan
tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman seperti
daun, batang, umbi, pucuk untuk menghasilkan tanaman baru yang sama
dengan induknya. Perbanyakan secara vegetatif merupakan perbanyakan tak
kawin atau aseksual yang terjadi tanpa adanya penyatuan sel jantan dan sel
betina tanaman. Perbanyakan secara vegetatif banyak melibatkan regenerasi
sel jaringan vegetatif tanaman. Prinsipnya juga merangsang tunas adventif
yang ada di bagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman
sempurna yang memiliki akar, batang dan daun sekaligus.
Pembiakan vegetatif buatan merupakan upaya perbanyakan tanaman
jenis-jenis tertentu yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Tanpa campur tangan manusi, tanaman bersangkutan tidak
dapat membiak dengan sendirinya, walaupun pada dasarnya tanaman
bersangkutan telah memiliki calon tanaman hanya saja belum tumbuh dan
berkembang sehingga diperoleh tanaman baru yang utuh.

Pendahuluan | 1
Ada beberapa alasan kenapa dilakukan perbanyakan secara vegetatif,
yaitu :
1. Tanaman tidak menghasilkan atau sedikit menghasilkan biji
2. Biji yang dihasilkan oleh tanaman sukar berkecambah
3. Tanaman yang diperbanyak secara vegetatif akan lebih cepat berbuah
dibandingkan dengan tanaman yang berasal dari biji
4. Beberapa tanaman lebih resisten terhadap hama dan penyakit bila timbul
pada akar yang berhubungan pada tanaman tersebut
5. Tanaman akan lebih kuat bila disambungkan
6. Tanaman lebih ekonomis bila dibiakkan secara vegetatif.
Banyak cara pembiakan vegetatif yang bisa dilakukan, dan pemilihan
dari macam teknik tersebut tergantung pada tanamannya dan tujuan
pembiakan. Jadi, menurut prosesnya perbanyakan vegetatif dibagi menjadi
tiga yaitu :
• Vegetatif alamiah :
a. Tunas
b. Rhizome
c. Umbi
d. Geragih
• Vegetatif buatan :
a. Stek
b. Cangkok
c. Merunduk
• Vegetatif-generatif
a. Okulasi
b. Sambung
Perbanyakan tanaman memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun
kelebihan dan kelemahan seperti :
Kelebihan perbanyakan Vegetatif :
1. Tanaman yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan tanaman
induknya
2. Tanaman lebih cepat berbuah
3. Tanaman dapat tumbuh didaerah yang memiliki lapisan tanah dangkal
karena umumnya bibit yang dihasilkan memiliki sistem perakaran
dangkal

2 | Pendahuluan
4. Biaya yang dikeluarkan lebih murah
5. Tanaman baru dapat di dapat dengan cara mudah dan tepat
Kelemahan perbanyakan Vegetatif
1. Pohon induk akan rusak bentuknya karena pengambilan beberapa bagian
tubuh tumbuhan
2. Perakaran kurang kokoh
3. Lebih sulit dikerjakan karena membutuhkan keahlian khusus
4. Jangka waktu berubah menjadi pendek
Persiapan dalam melakukan perbanyakan tanaman seperti pohon induk
dan bahan tanam. Pohon induk yaitu tanaman yang dijadikan bahan awal
untuk kegiatan perbanyakan tanaman. Pohon induk berasal dari penyilangan
bibit, biji. Syarat pohon induk : tanaman yang sudah jelas asal-usulnya,
memiliki sifat unggul, memiliki kualitas dan kuantitas potensi produksi
maupun ketahanan terhadap serangan hama penyakit. Bahan tanam yaitu
bagian dari pohon induk yang digunakan untuk memperbanyak tanaman baik
secara vegetatif maupun generatif. Bahan tanam harus berasal dari pohon
induk yang sehat dan telah diketahui asal usulnya. Bahan tanam Biji, Benih,
bibit dapat diperoleh secara generatif dan vegetatif.
Perbanyakan vegetatif untuk persiapan alat lebih spesifik dan relatif lebih
banyak tergantung pemilihan metode perbanyakan vegetatifnya. Persiapan
bahan dalam perbanyakan vegetatif mempersiapakn bahan utama lebih
banyak seperti bahan tanam berupa batang bawah (rootstock) dan batang atas
(entres) dan untuk perkiraan biaya relatif lebih mahal karena membutuhkan
alat khusus dan Teknik pelaksanaannya lebih spesifik dan memerlukan
keahlian khusus. Tingkat keberhasilan perbanyakan vegetatif relatif lebih
susah tetapi untuk pembibit ahli tingkat keberhasilan lebih dari 80%.
Sifat hasil perbanyakan vegetatif memiliki sifat dan kualitas buah yang
sama dengan induknya. Sifat tanaman hasil perbanyakan ini menghasilkan
100% genetic yang sama dengan sifat induk apabila lingkungan tumbuh
optimal dan menghasilkan populasi tanaman yang seragam baik segi ukuran
tanaman maupun genetik. Memperoleh bibit yang unggul sebaiknya
perbanyakan dilakukan dengan cara pembiakan vegetatif. Hal ini disebabkan
pada pembiakan vegetatif akan diperoleh hasil yang yang mewarisi seluruh
sifat iduk tanaman, sehingga kinerja genotipe unggul yang terdapat pada
pohon induk akan diulangi secara konsisten pada keturunan.

Pendahuluan | 3
PERANAN PEMBIAKAN VEGETATIF DALAM BIDANG
HORTIKULTURA
Arti penting pembiakan vegetatif pada tanaman hortikultura dijadikan
alasan mengapa metode perbanyakan tanaman ini dipilih terutama bagi
pembiakan buatan.
Alasan tersebut antara lain sebagai berikut ini.
1. Banyak tanaman hortikultura tidak akan menyerupai induknya
bilamana dibiakkan dengan biji (pembiakan seksual),
2. Tanaman hortikultura banyak yang tidak atau sedikit menghasilkan
biji. Contoh tanaman ini adalah apel, pisang, dan nanas,
3. Tanaman hortikultura menghasilkan biji, tetapi biji tersebut
sulit dikecambahkan. Contoh tanaman ini adalah mawar, beberapa
jenis anggrek dan beberapa jenis palma,
4. Beberapa tanaman hortikultura dapat bertahan hidup dalam
lingkungan yang tidak mendukung (buruk). Hal ini biasanya terjadi
pada tanaman hasil penyambungan maupun penempelan, dan
5. Beberapa tanaman hortikultura justru lebih ekonomis bila
dibiakkan secara vegetatif. Contohnya adalah pisang, kentang, dan
stroberi

4 | Pendahuluan
STEK

Pembiakan vegetatif tanaman melalui stek atau penyetekan diar tikan


sebagai upaya perbanyakan tanaman dengan memisahkan organ vegetatif
tanaman seperti akar, batang, dan daun dari pohon induknya.
Potongan bahan perbanyakan disebut sebagai stek kemudian ditanam
pada medium tumbuh agar terbentuk akar dan kemudian tunas. Fase awal
pertumbuhan tanaman pada penyetekan diawali dari pemisahan bagian
tanaman seperti akar, batang, dan daun. Fase awal ini kemudian diakhiri
dengan fase pembentukan akar dan kemudian tunas. Setelah tanaman
hasil penyetekan dipindahtanamkan, tanaman memasuki fase yuwana atau
fase belia (juvenile) hingga kurun waktu tertentu. Fase pertumbuhan belia
sering pula disebut sebagai fase vegetatif yang akan diakhiri oleh fase
pertumbuhan yang sangat lambat untuk beberapa saat sebelum memasuki
fase generatif atau fase dewasa. Periode dari sejak belia hingga dewasa dapat
membutuhkan waktu yang cukup panjang (2–4 tahun) pada beberapa jenis
tanaman hortikultura seperti tanaman buah-buahan, sedangkan pada
beberapa tanaman hortikultura lainnya seperti tanaman hias hanya
membutuhkan waktu yang singkat (6–8 bulan).
Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan
dengan menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk
ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Stek adalah Teknik perbanyakan
tanaman secara vegetatif dengan cara menumbuhkan akr dan pucuk dari
potongan atau bagian tanaman seperti akar, batang dan pucuk daun. Potongan
atau bagian tanaman induk tersebut ditanam di dalam media agar tumbuh
menjadi tanaman baru. Teknik perbanyakan ini hanya cocok untuk tanaman
yang dapat bertahan hidup selama setelah dipisahkan dari pohon induk.
Perbanyakan stek umumnya dilakukan pada tanaman hias dan beberapa
tanaman buah yang sifatnya perdu atau berkayu lunak seprti aglonema,
mawar, sukun, anggur, jambu air dan jenis tanaman lainnya.

Stek | 5
Waktu penyetekan yang idela yaitu pada pagi hari (sebelum pukul 10.00)
atau pada sore hari (setelah pukul 15.00). Perbanyakan sebaiknya dilakukan
pada akhir musim kemarau atau awal musim hujan. Hal ini bertujuan untuk
menghidnari melakukan perbanyaka stek pada saat matahari sedang terik atau
pada lingkungan yang kering dan tingkat kelembapan rendah untuk
mengurangi tingkat transpirasi (hilangnya uap air dari permukaan tanaman)
bahan stek karena bagian tanaman yang diambil belum mampu berkembang
dengan baik.
Adapun keuntungan dan kerugian bibit dari stek yaitu :
• Keuntungan
1. Tanaman akan mempunyai sifat yang sama persis dengan induknya,
terutama dalam hal bentuk, buah, ukuran, warna dan rasanya
2. Tanaman asal stek bisa ditanam pada tempat yang permukaan air
tanahnya dangkal, karena tanaman asal setek tidak mempunyai akar
tunggang
3. Stek dapat dikerjakan dengan cepat, mudah dan murah dan dalam
pengerjaannya tidak harus memiliki keahlian seperti pada cangkok
dan okulasi
4. Sifat unggul tanaman induk bis amenurun hingga 100%
5. Menghasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak dan umur yang
seragam
• Kerugian
1. Perakaran dangkal dan tidak ada akar tunggang saat terjadi angin
kencang gampang roboh
2. Apabila musim kemarau panjang, tanaman tidak menjadi tahan
kekeringan
3. Penyerapan air dan nutrisi oleh akar kurang baik dibandingkan
dengan hasil sambung atau okulasi
4. Sistem perakaran terbatas dan tidak memiliki akar tunggang
5. Tidak semua tanaman dapat diperbanyak dengan cara stek
6. Produktivitas lebih rendah dibandingkan dengan sambung atau
okulasi
7. Percabangan hasil stek kurang baik dibandingkan dengan hasil
sambung atau okulasi

6 | Stek
Perbanyakan hasil stek dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan
bagian tanaman induk yang diambil sebagai bahan perbanyakan stek, seperti
stek batang, stek akar dan stek daun.

A. STEK BATANG
Stek batang yaitu stek yang dilakukan dengan cara memotong batang
tumbuhan yang akan dikembangbiakan kemudian menanamnya di dalam
tanah.Tanaman yang dpaat diperbanyak dengan stek batang yaitu anggur,
jeruk, jambu air, durian, alpukat dan mawar. stek batang terbagi menjadi
beberapa jenis berdasarkan jenis batangnya yaitu stek batang kayu keras, stek
batang kayu stengah keras, stek batang lunak, dan stek tanaman herba atau
terna. Dari seluruh jenis stek, stek batang lunak merupakan jenis stek yang
banyak digunakan dalam perbanyakan tanaman buah. Stek batang juga dapat
dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan bagian yang diambil yaitu stek batang
bawah, stek batang tengah dan stek batang atas atau pucuk. Stek batang atas
atau pucuk lebih disukai untuk perbanyakan karena tingkat keberhasilannya
yang paling tinggi. Karena bagian batang muda atau pucuk memiliki jaringan
meristem dan hormone tumbuh yang lebih baik banyak sehingga akar dan
tunasnya lebih cepat keluar dibandingkan dengan jenis stek lainnya. Namun,
bagian batang yang maish sukulen dan lemah dapat membuat stek pucuk
mudah mati. Stek batang dapat berupa batang berkayu lunak maupun berkayu
keras. Namun secara umum stek batang dapat juga terbagi ke dalam tiga
macam stek, yaitu stek ujung batang, stek batang tengah, dan stek pangkal
batang.

Gambar 1. Macam stek batang berdasarkan tingkat kekerasan batang.


Kekerasan batang menggambarkan tingkat perkembangan jaringan
(differensiasi)

Stek | 7
Doc. bunga bunga

Gambar 2. Stek Batang

B. STEK AKAR
Setek akar merupakan perbanyakan tanaman dengan
memanfaatkan akar, batang, dan daun tanaman. Hal yang harus diperhatikan
dari metode ini adalah penanaman akar yang jangan sampai
terbalik. Akar akan disemai dengan posisi sejajar dengan permukaan tanah
atau sedikit masuk ke dalam tanah. Tanaman yang dapat diperbanyak dengan
stek akar yaitu apel, sukun, dan sengon.
Bagian bahan tanaman yang diambil untuk stek akar adalah bagian yang
terletak di antara pangkal batang bagian bawah hingga bagian ujung akar.
Pemotongan bagian akar bisa juga menyertakan rambut akar. Untuk tanaman
besar dan sedang, perakaran dipilih adalah perakaran sekunder dan tersier.
sementara itu, untuk tanaman kecil hanya perlu perakaran sekunder. Akar
sekunder adalah akar yang tumbuh dari akar lain atau biasa disebut akar
cabang, Sedangkan akar tersier adalah akar yang tumbuh dari akar sekunder
dan tumbuhnya dekat dengan permukaan tanah. Beberapa hal perlu
diperhatikan ketika menggunakan stek akar dalam perbanyakan tanaman
salah satunya ialah jangan sampai penanamannya terbalik. Umumnya stek
akar disemai sejajar dengan permukaan tanah atau sedikit masuk ke dalam
tanah atau media tanam.

8 | Stek
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, E. 2016. Perbanyakan Tanaman. PT. AgroMedia Pustaka.

Rahardjo, P. C dan Wahyu, W. 2003. Aneka Cara Memperbanyak Tanaman.


Agromedia Pustaka. Jakarta.

Redaksi AgroMedia, 2007. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman.


Agromedia Pustaka. Jakarta.

Santoso, B, B. Pembiakan Vegetatif Tanaman Hortikultura. UNRAM PRESS.


https://docplayer.info/62057391-Bab-1-tinjauan-umum-pembiakan-
vegetatif.html

Suhartanto, R dan Gunawan, E. 2012. Untung Besar dari Bisnis Bibit


Tanaman Buah. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Soesatrijo, J. TEKNIK PERBANYAKAN TANAMAN PENUTUP TANAH


(Mucuna bracteata) DENGAN CARA RUNDUK GULUNG.
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/172-Article%20Text-607-1-10-
20190629.pdf

Wiraatmaja, I, Wayan. 2017. Bahan Ajar” PEMBIAKAN VEGETATIF


SECARA ALAMIAH DAN BUATAN.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/ccecf3da58aa2
95d7a16da5d9d83e93a.pdf

Daftar Pustaka | 61
BIOGRAFI PENULIS

Devi Andriani Luta, Lahir 13 Maret 1989 di Binjai.


Memiliki jabatan fungsional sebagai Asisten ahli di
Universitas Pembangunan Panca Budi Medan. Gelar
Sarjana Pertanian (2011) diperoleh di Fakultas
Pertanian Universitas Pembangunan Panca Budi, Gelar
Magister Agroteknologi (2017) diperoleh dari
Universitas Sumatera Utara. Selain Pendidikan formal
pernah mengikuti Pendidikan non-formal dalam bentuk
pelatihan, workshop. Bekerja sebagai Asisten dosen sejak tahun 2012 sampai
2017 dan tahun 2018 sebagai staf pengajar di program studi Agroteknologi
Fakultas Sains dan Teknologi di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan
sampai saat ini. Dari Tahun 2021 menjabat di Lembaga Pengabdian
Masyarakat dan Bina Desa sebagai kepala urusan bina desa di universitas
pembagunan panca budi sampai saat ini.

62 | Biodata Penulis

Anda mungkin juga menyukai