Anda di halaman 1dari 14

Tujuan Pembelajaran :

Siswa mampu menguraikkan konsep sehat sakit, hubungan sehat, sakit dan penyakit, faktor
yang mempengaruhi status kesehatan, rentang sehat sakit, tahapan sakit, perilaku peran
sakit, dan dampak sakit dan dirawat.

Metode Pembelajaran:
Cooperative learning dengan cara dosen membagi mahasiswa kedalam beberapa kelompok,
kemudian masing-masing kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan dalam kasus.

Bahan diskusi :
Tugas 1 (Metode Cooperative Learning)
Diskusikan jawaban pertanyaan berikut
1. Apa yang dimaksud dengan sehat, sakit dan penyakit?
2. Jelaskan faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang?
3. Jelaskan tahapan proses sakit?
4. Jelaskan perbedaan teori terjadinya sakit menurut model ekologi, model the health
field concept dan model the enviroment of health?
5. Jelaskan perilaku peran sakit dan dampak di rawat dirumah sakit?

1
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa lalu, sebagian besar individu dan masyarakat memandang sehat dan sakit
sebagai sesuatu Hitam atau Putih. Dimana kesehatan merupakan kondisi kebalikan
dari penyakit atau kondisi yang terbebas dari penyakit. Anggapan atau sikap yang
sederhana ini tentu dapat diterapkan dengan mudah, akan tetapi mengabaikan adanya rentang
sehat-sakit.
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna
tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dan kesehatan yang demikian yang
menjadi dambaan setiap orang sepanjang hidupnya. Tetapi datangnya penyakit merupakan
hal yang tidak bisa ditolak meskipun kadang- kadang bisa dicegah atau dihindari.
Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada
faktor-faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor sosial
budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya dapat
dipahami dalam konteks pengertian yang lain.
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa:
“Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.”
Definisi sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis),
atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannyaterganggu.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep sehat sakit
2. Untuk mengetahui pengertian sehat sakit
3. Untuk mengetahui hubungan sehat sakit
4. Untuk mengetahui tahapan perilaku sehat sakit
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja konsep sehat sakit ?
2. Apa yang dimaksud sehat sakit ?
3. Apa hubungan sehat sakit ?
4. Apa tahapan perilaku sehat sakit ?

2
BAB 2
PEMBAHASAN

Tantangan pembangunan pada hakikatnya adalah mencapai ‘kesehatan bagi semua’,


yakni terpenuhinya hak setiap orang untuk hidup sehat, hingga dapat meraih hidup yang
produktif dan berbahagia.
Untuk mencapai kondisi tersebut, perlu diupayakan kegiatan dan strategi dalam setiap
aspek kehidupan. Bukan saja aspek kesehatan, tetapi diperlukan strategi pemerataan
kesehatan dengan mendayagunakan segenap potensi yang ada, baik di jajaran kesehatan, non
kesehatan maupun masyarakat sendiri, guna mengendalikan faktor lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan, dan faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan.
A. Konsep Sehat Sakit
a. Pengertian sehat-sakit
Sehat secara umum adalah kondisi yang bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi juga
meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial, dan
spiritual. Selain itu, menurut WHO (1947) yang dikutip dalam uliyah, dkk. (2012), sehat
dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental, maupun
sosial, serta tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.
Sementara pengertian sakit sendiri adalah suatu proses di mana ada gangguan dan tidak
ada kestabilan antara badan dan mental yang normal. Yang merujuk pada keabnormalan pada
kondisi tubuh yang bisa mengganggu aktifitasnya sehari- hari seperti aktifitas jasmani,
rohani maupun sosial.
Berdasarkan pengertian sehat tersebut maka sehat memiliki karakteristik sebagai berikut:
memiliki kemampuan merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia, memiliki
pandangan terhadap sehat dapat dalam konteks lingkungan baik secara internal maupun
eksternal dan memiliki hidup yang kreatif dan produktif.
Sedangkan sakit diartikan suatu keadaan terganggunya seseorang dalam proses
tumbuh kembang fungsi tubuh secara keseluruhan atau sebagian, serta terganggunya proses
penyesuaian diri manusia. Menurut parsons (1972) dikatakan sebagai gangguan dalam fungsi
yang normal dimana individu sebagai totalitas dari keadaan organisme sebagai sistem
biologis dan adaptasi sosial. Sehingga sakit dapat dilihat dari adanya gejala yang dirasakan
serta terganggunya kemapuan individu untu melaksanakan aktifitas sehari-hari.

3
B. Hubungan sehat-sakit
Dalam uliyah, dkk. (2012) dijelaskan bahwa hubungan sehat sakit melalui beberapa model
konsep sehat-sakit. Model tersebut di antaranya adalah model ekologi, model the health field
concept, dan the enviroment of health (bustan, 1996).
1. Model ekologi atau dikenal dengan the traditional ecological model merupakan model
status kesehatan seseorang ditentukan adanya interaksi antara tuan rumah (host), agent,
dan lingkungan. Model ini menyatakan terjadinya sakit apabila terjadi ketidakseimbangan
antara tuan rumah (host), agent, dan lingkungan.

A H

2. Model the health field concept, yang dikembangkan oleh H.L. laframboise, menjelaskan
bahwa kondisi sakit atau perubahan status kesehatan sangat ditentukan oleh emat faktor, di
antaranya adalah faktor lingkungan, gaya hidup, biologis, dan sistem pelayanan kesehatan.
3. Model the enviroment of health, yang dikembangkan oleh H.L. blum, menjelaskan kondisi
sakit atau perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor herediter, faktor
pelayanan kesehatan, gaya hidup, dan faktor lingkungan yang memiliki peran sangat
besar.
Berdasarkan model tersebut hubungan sehat dan sakit dapat digambarkan sebagai berikut.

sehat sakit

sembuh penyakit

C. Faktor pengaruh setatus kesehatan


Status kesehatan merupakan suatu keadaan kesehatan seseorang dalam batas rentang
sehat-sakit yang bersifat dinamis yang dapat di pengaruhi oleh perkembangan, sosial
kultural,, pengalaman masa lalu, harapan seseorang tentang dirinya, keturunan, lingkungan
dan pelajaran.
1. Perkembangan
Setatus kesehatan dapat di pengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempunyai arti
bahwa perubahan status kesehatan dapat di tentukan oleh faktor usia dalam hal ini usia
tumbuh kembang, mengingat proses perkembangan itu di mulai dari bayi sampai usia lanjut
4
yang memiliki pemahaman dan respon terhadap perubahan kesehatan yang berbeda-beda.
Respons dan pemahaman itulah yang dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang.
Apabila seseorang merespons dengan baik terhadap perubahan kesehatan, maka akan
memiliki kesehatan yang baik sehingga mencapai kesehatan yang optimal, demikian
sebaliknya apa bila seseorang yang merespon dengan tidak baik dengan perubahasan status
kesehatan bagi dirinya, maka dapat menimbulkan perubahan, statuss kesehatan yang kurang.
Sebagai contoh perubahan status kesehatan yang dipengaruhi oleh perkembangan adalah para
bayi atau anak-anak yang tahap perkembangannya belum mencapai kematangannya, maka
status kesehatannya sangat rentan terhadap berbagai penyakit. Bayi dan anak mudah sekali
terkena penyakit apabila dibandingkan dengan orang dewasa yang sudah memiliki
perkembangan yang matang. Demikian juga pada usia lanjut dimana daya imunitas akan
menurun, maka akan mempengaruhi status kesehatan sehingga orang yang sudah lanjut usia
akan rentan sekali terhadap penyakit dan mudah terjadi perubahan status kesehatan.
2. Sosial Kultural
Status sosial dan kultural dapat juga mempengaruhi proses prubahan status kesehatan
seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran dan keyakinan sehingga dapat menimbulkan
perubahan dalam perilaku kesehatan. Contohnya seseorang yang memiliki lingkungan tempat
tinggal yang kotor namun jarak terjadi penyakit dalam lingkungan itu, maka akan timbul
anggapan bahwa mereka dalam keadaan sehat.
3. Pengalaman masa lalu
Pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan. Hal ini dapat di
ketahui jika ada pengalaman kesehatan yang tidak di inginkan atau pengalaman kesehatan
yang buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan selanjutnya. Contohnya
seseorang yang pernah mengalami diare karena pengalaman masa lalu yang salah dalam
mengatasi diare yang menyebabkan dirinya masuk rumah sakit maka dalam kehidupannya
sehari-hari seseorang tersebut akan selalu berupaya untuk tidak mengulangi pengalaman
masa lalunya dengan mencegah hal-hal yang dapat menyebabkan diare.
4. Harapan seseorang tentang dirinya
Haranpan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan
status kesehatan kearah yang optimal. Harapan dapat menghasilkan status kesehatan
ketingkat yang lebih baik secara fisik maupun psikologis, karena melalui harapan akan timbul
motivasi bergaya hidup sehat dan selalu menghindar hal-hal yang dapat mempengaruhi status
kesehatan dirinya.
5. Keturunan
5
Keturunan dapat memberukan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang mengingat
potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik, walaupun tidak
terlalu besar tetapi akan mempengaruhi respons terhadap berbagai penyakit
6. Lingkungan
Lingkungan yang di maksud adalah lingungan fisik, seperti sanitasilingkungan, kebersihan
diri tempat pembungan limbah atau kotoran serta rumah yang kurang mempengaruhi
persyaratan kesehatan sehingga dapat mempengruhi prilaku hidup sehat yang dapat merubah
status kesehatan.
7. Pelayanan
Pelayanan kesehatan dapat tempat pelayanan atau sistem pelayan yang dapat
mempengarihi status kesehatan. Hal ini dapat dijumpai apabila tempat pelayanan kesehatan
terlalu jauh atau kualitan dalam memberikan pelayanan yang kurang baik, maka dapat
mempengaruhi seseorang dalam prilaku hidup sehat.
D. Rentang sehat-sakit
Rentang sehat sakit merupakan alat ukur untuk menilai status kesehatan yang bersifat
dinamis dan selalu berubah setiap waktu. Melalui rentang ini dapat diketahui batasan bidan
dalam melakukan praktik kebidanan dnegan jelas. Rentang sehat sakit terdiri atas rentang
sehat dan rentang sakit. Rentang sehat mulai dari sejahtera, sehat sekali, sehat normal,
sedangkan rentang sakit dimulai dari setengah sakit, sakit kronis, dan berahkir pada kematian
(uliyah, dkk., 2012).

Rentang sehat dan sakit dapat digambarkan sebagai berikut:


Rentang sehat Rentang sakit

Sejahtera Sehat Sehat setengah Sakit sakit Mati


sekali normal sakit kronis

E. Tahapan Perilaku Dan Dampak Sakit


Selama sakit, seseorang dapat mengalami berbagai perubahan perilaku pada dirinya, di
antaranya perasaan ketakutan, menarik diri, egosentris, sensitif, emosional, perubahan
persepsi, dan berkurangnya minat.
Selain terjadi perubahan perilaku, sakit juga memiliki dampak yang dialami pada individu
yang telah mengalami sakit baik dirawat dirumah sakit maupun dirumah, seperti terjadi
perubahan peran dalam keluarga, gangguan psikologis, masalah keuangan, kesepian,

6
perubahan kebiasaan sosial, terganggunya privasi seseorang, ekonomi, dan terjadi perubahan
gaya hidup.
Berdasarkan batasan perilaku dari skiner tersebut, maka perilaku kesehatan adalah suatu
respons seseorang (organisme) terhadap stimulus objek yang berkaitan dengan sakit dan
penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan. Dari batasan
ini, perilaku kesehatan dapat disklasifikasikan sebagai berikut :

1. Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintanance).


Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan
agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. oleh sebab itu perilaku
pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari tiga aspek.
a. Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan
kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit.
b. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat. perlu dijelaskan
di sini, bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan relatif, maka dari itu orang yang sehatpun
perlu diupayakan supaya mencapai tingkat kesehatan yang seoptimal mungkin.
c. Perilaku gizi (makanan dan minuman). makanan dan minuman dapat memelihara dan
meningkatkan kesehatan seseorang, tetapi sebaliknya makanan dan minuman dapat
menjadi penyebab menurunnya kesehatan seseorang, bahkan dapat mendatangkan
penyakit. hal ini sangat tergantung pada perilaku orang terhadap makanan dan minuman
tersebut.
2. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan, atau sering
disebut perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior) perilaku ini adalah
menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau
kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri (self treatment)
sampai mencari pengobatan ke luar negeri.
 Perilaku kesehatan lingkungan
Adalah bagaimana seseorang merenspons lingkungan baik maupun sosial budaya, dan
sebagainya. Sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Dengan
perkataan lain, bagaimana seseorang mengelola lingkungannya sehingga tidak menggangu
kesehatannya sendiri, keluarga, dan masyarakatnya. Seorang ahli lain (becker, 1979: 214)
membuat klasifikasi lain tentang perilaku kesehatan ini.
 Perilaku hidup sehat

7
adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya, perilaku ini mencakup antara lain:
1. Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang disini dalam arti
kualitas (mengandung zat-zat gizi yang diperlukan tubuh), dan kuantitas dalam arti
jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh(tidak kurang, tetapi juga tidak lebih).
Secara kualitas mungkin di indonesia dikenal dengan ungkapan empat sehat lima
sempurna
2. Olahraga teratur, yang juga mencakup kualitas (gerakan), dan kuantitas dalam arti
frekuensi dan waktu yang digunakan untuk olahraga. Dengan sendirinya kedua aspek ini
akan tergantung dari usia, dan status kesehatan yang bersangkutan.
3. Tidak merokok. Merokok adalah kebiasaan jelek yang mengakibatkan berbagai macam
penyakit. Ironisnya kebiasaan merokok ini, khususnya di indonesia usia dewasa merokok.
Bahkan dari hasil suatu penelitian, sekitar 15% remaja kita telah merokok. Inilah
tantangan pendidikan kesehatan kita.
4. Tidak minum-minuman keras dan narkoba. Kebiasaan minum-minuman keras dan
narkoba. Kebiasaan minuman keras dan mengkonsumsi narkoba (narkotika dan bahan-
bahan berbahaya lainnya) juga cenderung meningkat. Sekitar 1% penduduk indonesia
dewasa diperkirakan sudah mempunyai kebiasaan minuman keras ini.
5. Istirahat cukup. Dengan meningkatnya kebutuhan hidup akibat tuntutan hidup untuk
penyesuaian lingkungan modern, mengharuskan orang untuk bekerja keras dan berlebihan,
sehingga kurang waktu istirahat. Hal ini dapat juga membahayakan kesehatan.
6. Mengendalikan stress. Stress akan terjadi pada siapa saja, dan akibatnya bermacam-
macam bagi kesehatan. Lebih-lebih sebagai akibat dari tuntutan hidup yang keras seperti
diuraikan di atas. Kecenderungan stres akan meningkat pada setiap orang. stres tidak dapat
kita hindari, maka yang penting agar stres tidak menyebabkan gangguan kesehatan, kita
harus dapat mengendalikan atau mengelola stres dengan kegiatan-kegiatan yang positif.
7. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya : tidak berganti-ganti
pasangan dalam hubungan seks, penyesuaian diri kita dengan lingkungan, dan sebagainya
 Perilaku sakit (illness behavior)
Perilaku sakit ini mencakup respons seseorang terhadap sakit dan penyakit, persepsinya
terhadap sakit, pengetahuan tentang : penyebab dan gejala penyakit, pengobatan penyakit,
dan sebagainya.

8
F. Perilaku Peran Sakit (The Sick Role Behavior)
Dari segi sosiologi, orang sakit (pasien) mempunyai peran, yang mencakup hak-hak orang
sakit (right) dan kewajiban sebagai orang sakit (obligation). Hak dan kewajiban ini harus
diketahui oleh orang sakit sendiri maupun orang lain (terutama keluarganya), yang
selanjutnya disebut perilaku peran orang sakit (the sick role). Perilaku ini mliputi :
1) Tindakan untuk memperoleh kesembuhan.
2) Mengenal / mengetahui fasilitas atau sarana pelayanan penyembuhan penyakit yang layak.
Mengetahui hak (misalnya : hak memperoleh perawatan, memperoleh pelayanan kesehatan,
dsb) dan kewajiban orang sakit (memberitahukan penyakitnya kepada orang lain terutama
kepada dokter/petugas kesehatan, tidak menularkan penyakit kepada orang lain, dan
sebagainya)
seseorang selama mengalami sakit akan mengalami berbagai perubahan perilaku pada
akhirnya, diantaranya:
1. Adanya perasaan ketakutan
Perubahan perilaku ini dapat terjadi pada semua orang yang sakit ditandai dengan adanya
perasaan takut sebagai dampak dari sakit. Apabila sikap penerimaan terhadap sakitnya
serta dampak yang ditimbulkan belum dapat diterima secara penuh pada seseorang yang
mengalami sakit, maka orang tersebut akan dihantui perasaan ketakutan padahal apabila
dibiarkan akan menggangu status mental seseorang.
2. Menarik diri
Pada orang sakit akan selalu mengalami proses kecemasan. Tingkat kecemasakan yang
dialami seseorang akan berbeda. Untuk mengurangi kecemasan,, maka umumnya
seseorang akan berperilaku menarik diri, seperti diam jika tidak diberi pertanyaan. Hal
tersebut dilakukan dalam upaya menghindari kecemasan.
3. Egosentris
Perilaku ini dapat terjadi pada orang sakit yang ditunjukkan dengan selalu banyak
mempersoalkan dirinya sendiri dan tidak mau mendengarkan orang lain atau memikirkan
orang lain. Perilaku ini juga ditunjukkan dengan selalu ingin bercerita tentang
penyakitnya.
4. Sensitif terhadap persoalan kecil
Pada orang sakit perubahan perilaku ini biasanya selalu ditimbulkan dengan selalu
mempersoalkan hal-hal yang kecil sebagai damapak terganggunya psikologis, seperti
selalu mengomel jika keadaan tersebut tidak sesuai dengan dirinya.

9
5. Reaksi emosional tinggi
Perilaku ini dapat ditunjukkan dari seseorang yang mengalami sakit dengan mudah
menangis, tersinggung, marah serta tuntutan perhatiannya yang lebih dari orang sekitar.
6. Perubahan persepsi
Terjadinya perubahan persepsi selama sakit ini dapat ditunjukkan dengan timbul persepsi
bahwa dokter, perawat, bidan adalah orang yang membantu menyembuhkannya sehingga
menaruh harapan sangat bsar pada tenaga kesehatan tersebut.
7. Berkurangnya minat
Perubahan perilaku yang ditunjukkan pada seseorang yang mengalami sakit ini adalah
berkurangnya minat terjadi ketegangan (sterss) yang diakibatkan penyakit yang dirasakan
serta menurunnya kemapuan dalam melakukan aktifitas sehari-hari`

10
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sehat secara umum adalah kondisi yang bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi juga
meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial, dan
spiritual.
Sedangkan sakit diartikan suatu keadaan terganggunya seseorang dalam proses tumbuh
kembang fungsi tubuh secara keseluruhan atau sebagian, serta terganggunya proses
penyesuaian diri manusia.

3.2. Saran
Sebaiknya kita sebagai manusia yang diciptakan tuhn pada dasrnya diberikan kesehatan dan
kesempurnaan dibanding mahkluk ciptaan-Nya yang lain supaya dapat menjaga kesehatan
kita, karena sehat itu sangatlah mahal harganya

11
MAKALAH KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN
“KONSEP, HUBUNGAN, RENTANG, PERILAKU SEHAT-
SAKIT”

DOSEN PEMBIMBING : TRI SARTIKA, SST, M.Kes.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1
1. CICIT ARISKA 15.15401.10.46
2. DEVIA OKTAVIANI 15.15401.10.37
3. KIRANA SARI 15.15401.10.44
4. NEFIA OLFIONICA 15.15401.10.07
5. NI LUH PUTU WIDHI WARDANI 15.15401.10.21
6. RANI KIRANA 15.15401.10.04
7. REKA MARISKA 15.15401.10.39
8. SINTA PURNAMA SARI 15.15401.10.42

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2015/2016

12
KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat tuhan yang maha esa, karena atas rahmat dan karunianya
makalah yang berjudul “KONSEP, HUBUNGAN, RENTANG, SEHAT-SAKIT” ini dapat
kami selesaikan tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing,
teman-teman dan semua yang telah berpertisipasi dalam pembuatan makalah ini sehingga
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Demikianlah makalah ini kami susun, dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat
bagi siapa saja yang membacanya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Karena itu, semua kritik dan saran senantiasa kami harapkan untuk
kesmpurnaan makalah ini agar menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi pemabacanya.
Kepada tuhan yang maha esa, kami mohon rahmat dan hidayahnya semoga usaha
yang kami lakukan ini dalam keridhoannya selalu.

Palembang, September 2015

Penyusun

13
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................2
1.1. Latar belakang.....................................................................................................2
1.2. Tujuan ................................................................................................................2
1.3. Rumusan masalah...............................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................3
A. Konsep Sehat Sakit........................................................................................3
B. Hubungan Sehat Sakit....................................................................................4
C. Rentang Sehat Sakit.......................................................................................6
D. Tahapan Prilaku Dan Dampak Sakit..............................................................6
E. Perilaku Peran Sakit ......................................................................................9
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12

14

Anda mungkin juga menyukai