Anda di halaman 1dari 12

PERNIKAHAN KRISTEN ADALAH SUATU IKAT JANJI

SUAMI DAN ISTRI KEPADA TUHAN

Di tulis oleh:
Obden Sumero Odoh S.Th., M.Pd.K.
Dosen Program Studi S. PAK STT LETS Bekasi
Email: oobden@gmail.com

ABSTRAK

Pernikahan Kristen dapat dikatakan sebagai satu bentuk perjanjian yang paling mendasar.
Pernikahan menjadi lambang atas bersatunya dua pribadi, juga dua keluarga. Keluarga adalah
bagian kecil dari masyarakat, yaitu persekutuan antara ayah, ibu, dengan atau tanpa anak.
Semua orang lahir dan bertumbuh dalam keluarga. Keluarga Kristen terbentuk atas inisiatif dan
kehendak Allah. Visi Pernikahan Kristen dilandasi sebuah perjanjian (covenant) antara seorang
laki-laki dan seorang perempuan yang diberkati oleh Allah. Dalam Alkitab kita bisa lihat tiga
macam perjanjian yaitu: perjanjian Allah dengan manusia, perjanjian antara manusia dengan
manusia, perjanjian antara Allah dengan manusia-manusia.
Pengertian perkawinan secara kontrak menurut KBBI adalah kawin berjangka. Mengelola
pernikahan adalah mengelola hubungan suami dan istri sebagai pribadi yang memiliki
panggilan, karakter, tempramen yang unik dan berebeda. Dalam pernikahan Kristen ketika
suami dan istri menjadi satu dan Tuhan memberikan tugas untuk multiplikasi. Manusia
merupakan ciptaan Tuhan yang mulia dari pada ciptaan yang lain. Manusia merupakan makhluk
sosial yang selalu berinteraksi dengan sesama. Kualitas kehidupan suatu bangsa ditentunkan
oleh kualitas kehidupan setiap keluarga dalam masyarakat.
Kata kunci : Pernikahan Kristen, Ikat Janji, Suami dan Istri, Tuhan

ABSTRACT

Christian marriage is arguably the most basic form of covenant. Marriage is a symbol of the
union of two persons, as well as of two families. The family is a small part of society, namely
the partnership between father, mother, with or without children. Everyone is born and grows
up in a family. The Christian family is formed by the initiative and will of God. The vision of
Christian marriage is based on a covenant between a man and a woman who is blessed by God.
In the Bible we can see three kinds of covenants, namely: the covenant between God and man,
the covenant between man and man, the covenant between God and humans.

The definition of contract marriage according to KBBI is term marriage. Managing a marriage
is managing a husband and wife relationship as individuals who have unique and different
vocation, character, and temperament. In Christian marriage when husband and wife become
one and God gives the task of multiplication. Humans are God's creation that is glorious than
any other creation. Humans are social creatures who always interact with each other. The
quality of life of a nation is determined by the quality of life of each family in society.

Keywords: Christian Marriage, Promise, Husband and Wife, God

83
PENDAHULUAN

Berikut dibawah ini adalah janji pernikahan Kristen yang diucapkan oleh suami dan istri saat
pemberkatan pernikahan.

(SUAMI)
Dihadapan Tuhan, hamba-Nya dan Jemaat-Nya yang kudus Saya --------- menerima engakau -
-------- sebagai istri satu-satunya dan sah didalam Ruhan, saya berjanji akan selalu
mengasihimu, baik dalam keaadaan suka maupun duka, kaya maupun miskin, sehat maupun
sakit, sampai maut memisahkan kita atau Yesus datang untuk kedua kalinya. Saya berjanji
segala milikku adalah milikmu juga.
(ISTRI)
Dihadapan Tuhan, hamba-Nya dan Jemaat-Nya yang kudus Saya --------- menerima engakau -
-------- sebagai istri satu-satunya dan sah didalam Ruhan, saya berjanji akan selalu tunduk dan
melayanimu, baik dalam keaadaan suka maupun duka, kaya maupun miskin, sehat maupun
sakit, sampai maut memisahkan kita atau Yesus datang untuk kedua kalinya. Saya berjanji
segala milikku adalah milikmu juga.

Matius 19:4-6. Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan
manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya:
Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
sehingga keduanya itu menjadi satu daging.Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan
satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Pernikahan Kristen dapat dikatakan sebagai satu bentuk perjanjian yang paling
mendasar. Pernikahan menjadi lambang atas bersatunya dua pribadi, juga dua keluarga. Mereka
berdua saling mengikat diri sehidup semati mengarungi bahtera kehidupan bersama. Pernikahan
menjadi lambang dan stabilitas masyarakat. Kekuatan suatu bangsa ditentukan oleh masyarakat
yang kuat, masyarakat yang kuat ditentukan oleh keluarga yang kuat. Pernikahan merupakan
ikatan yang sakral, namun badai acap kali tidak terhindarkan sehingga rumah tangga harus
terhempas.
Dambaan setiap pasangan suami istri akan berusaha menjaga dan merawat sebaik
mungkin agar kehidupan rumah tangganya tidak berakhir pada perceraian. Namun faktanya,
bahwa banyak kehidupan rumah tangga mengalami badai konflik dan tidak bahagia. Akhirnya,
keputusan bercerai menjadi jalan terakhir yang ditempuh oleh pasangan suami istri melalui
putusan pengadilan baik di Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Agama (pasangan yang
beragama Islam). Dalam kurun waktu tiga terakhir (2015-2017) tren perkara
84
putusan (inkracht) perceraian di Pengadilan Agama seluruh Indonesia saja mengalami
peningkatan.
Misalnya, jumlah perkara pengajuan cerai talak (suami) dan cerai gugat (istri) di 29
Pengadilan Tinggi Agama pada tahun 2015 tercatat totalnya sebanyak 394.246 perkara (cerai
talak: 113.068 dan cerai gugat: 281.178 perkara) dan yang diputus sebanyak 353.843 perkara
(cerai talak: 99.981 dan cerai gugat: 253.862 perkara). Tahun 2016 tercatat sebanyak 403.070
perkara (cerai talak: 113.968 dan cerai gugat: 289.102 perkara) dan yang diputus sebanyak
365.654 perkara (cerai talak: 101.928 dan cerai gugat: 263.726 perkara). Sedangkan tahun
2017, tercatat totalnya sebanyak 415.848 perkara (cerai talak: 113.987 dan cerai gugat:
301.861) dan yang diputus sebanyak 374.516 perkara (cerai talak: 100.745 dan cerai gugat:
273.771). Sehingga, tren perkara perceraian yang diputus dalam tiga tahun terakhir itu kisaran
353.843 hingga 374.516 perkara. Berbagai factor penyebab perceraian seperti perbedaan
prinsip, hilangnya rasa kecocokan, KDRT, faktor ekonomi, hingga perselingkuhan sering jadi
sumber masalah keretakan hubungan rumah tangga yang berujung perceraian. Perbedaan
prinsip sering digunakan oleh para pasangan suami dan istri ketika bercerai. Masalah prinsip
ini biasanya berkaitan dengan agama, karir, anak, dan perbedaan lainnya. Masalah kekerasan
dalam rumah tangga juga menjadi salah satu penyebab pasangan bercerai. Kekerasan fisik
merupakan faktor utama kenapa istri atau suami menggugat cerai pasangannya.
Perselingkuhan. Siapa yang tahan hidup dimadu? Apalagi kalau perselingkuhan itu sudah
menyangkut aktivitas seksual. Alasan ini pun sering dipakai untuk menceraikan pasangan.
Kecanduan. Banyak orang yang kecanduan seperti merokok, mabuk, sampai minum obat-
obatan terlarang. Kalau sudah kecanduan, tidak jarang mereka akan diceraikan oleh
pasangannya.
Keuangan. Uang memang tidak bisa membeli kebahagiaan. Tetapi kalau tak ada uang,
seseorang bisa lari dari pasangannya. Masalah finansial ini tak jarang ditemukan sebagai
pemicu perceraian. Komunikasi. Apa artinya hidup bersama jika tidak pernah berkomunikasi?
Terutama jika salah satu pasangan tinggal jauh dari rumah karena alasan pekerjaan. Buruknya
komunikasi pun bisa membuat sebuah rumah tangga jadi hancur. Perilaku sex. Seks jelas
penting dalam kehidupan pernikahan. Tanpa seks, semuanya akan terasa hambar. Daripada
hidup seperti itu, kebanyakan orang akhirnya memutuskan untuk bercerai.

85
PEMBAHASAN

A. Visi Keluarga Kristen

Keluarga adalah bagian kecil dari masyarakat, yaitu persekutuan antara ayah, ibu, dengan
atau tanpa anak. Semua orang lahir dan bertumbuh dalam keluarga. Keluarga Kristen terbentuk
atas inisiatif dan kehendak Allah seperti tertulis dalam Kejadian 2 ayat 18,

Tuhan Allah berfirman:”Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan
menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.
Allah membentuk dan memberkati keluarga Kristen dengan anugerah, keselamatan dan
kebahagian. Tujuan Tuhan membentuk keluarga Kristen yaitu supaya keluarga Allah disorga,
Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus dimanipestasikan di bumi melalui Ayah, Ibu dan
Anak.

Kejadian 1:26-28. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan
rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas
ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka
Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya
dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah
berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi."
Visi Pernikahan Kristen dilandasi sebuah perjanjian (covenant) antara seorang laki-laki
dan seorang perempuan yang diberkati oleh Allah. Pernikahan tidak sekedar acara yang
dilakukan di gereja. Pernikahan merupakan sebuah perjanjian ilahi yang melibatkan Allah di
dalamnya. Hakekat pernikahan Kristen mengandung arti sebagai sebuah pertalian yang kudus
antara suami dan istri. Pernikahan Kristen merupakan jawaban Tuhan bagi kebutuhan manusia
hidup bersekutu dengan seseorang. Ketika manusia pertama diciptakan yaitu adam dan hawa,
kata yang digunakan dalam Kejadian 2:18 adalah kata sepadan yang berarti “saling
berhadapan.” Ayat ini mengungkapkan bahwa dalam hubungan yang begitu intim keduanya
dipersatukan dalam persekutuan yang tidak terpisahkan yang memuaskan kerinduan paling
dalam di dalam hati manusia. Dalam bahasa Ibrani kata perjanjian berasal dari berit (covenant)
yang memiliki arti sebuah kesepakatan antara dua orang atau lebih, setia dan saling menjaga.
Perjanjian dalam pernikahan merupakan hal yang penting di mata Tuhan dan masing-masing
pembuat perjanjian dituntut kesetiaan.Tuhan adalah saksi dari perjanjian pernikahan tersebut.

B. Makna Perjanjian Pernikahan Kristen.

Sejak awal penciptaan, Allah menciptakan laki-laki dan perempuan menurut gambar dan
rupa Allah. Allah memberikat perintah untuk beranak cucu dan bertambah banyak, memenuhui

86
bumi, menaklukah dan berkuasa. Dalam sebuah ibadah pemberkatan pernikahan Kristen ada
pengucapan janji pernikahan antara suami dan istri dihadapan Pendeta disaksikan oleh keluarga
dan jemaat yang ditandai dengan pemasangan cincin pernikahan, ini menggambarkan begitu
sakralnya sebuah pernikahan Kirsten.

Dalam perjanjian pernikahan Kristen ada hal yang sakral dari pada perjanjian pernikahan
lain. Hal ini karena didasari pada kasih Allah, dan komitmen semuru hidup. Perjanjian dalam
pernikahan Kristen tidak menuntut ketaatan, kesetian dan kasih agape. Pernikahan Kristen
adalah refleksi hubungan antara Kristus dan Jemaat. Kasih Kristus kepada jemaat dapat
terpancar dari hubungan suami dan istri. Pernikahan Kristen mempunyai standar-standar
pengaturannya. Pengaturan standar-standar pernikahan Kristen tidak berakar pada standar
hukum gereja (church law) dan hukum yang berlaku di masyarakat (civil law), namun
pernikahan Kristen berdasarkan kepada hukum ilahi (divine law). Hukum ilahi adalah sebuah
wahyu ilahi yang berwenang yang dapat ditemukan dalam Alkitab itu sendiri. Dalam Alkitab
kita bisa lihat tiga macam perjanjian yaitu: perjanjian Allah dengan manusia, perjanjian antara
manusia dengan manusia, perjanjian antara Allah dengan manusia-manusia

1. Perjanjian Allah Dengan Manusia.

Ini menjelaskan tujuan Tuhan bahwa kasih Allah itu sempurna, keluarga sebagai mitra
dalam perjanjian, Tuhan tetap setia kepada perjanjian-Nya,

Mazmur 89:36 Sekali aku bersumpah demi kekudusan-Ku, tentulah Aku tidak akan berbohong
kepada Daud.
Yesaya 54:10. Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih
setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang,
firman TUHAN, yang mengasihani engkau
Galatia 4:1 Yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita
dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita.
2 Timotius 1:12. Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena
aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang
telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.

2. Perjanjian Antara Manusia dengan Manusia

Bertujuan menciptakan komitmen saling terikat pada suatu hubungan, dalam hal ini milik
harta benda saling berbagi.

1 Samuel 18:1-4. Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan
jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri. Pada hari itu Saul membawa dia
dan tidak membiarkannya pulang ke rumah ayahnya.Yonatan mengikat perjanjian dengan
Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri. Yonatan menanggalkan jubah yang
87
dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya,
panahnya dan ikat pinggangnya.

3. Perjanjian Antara Allah Dengan Manusia-Manusia

Allah menetapkan lembaga pernikahan ditaman Edden sebagai bentuk perjanjian manusia
dengan manusia yang pertama. Tuhan menghendaki untuk menjadi mitra dalam setiap
perjanjian pernikahan, Ketika Tuhan menjadi bagian dalam perjanjian pernikahan, maka
perjanjian tersebut menjadi perjanjian Tuhan dengan manusia, manusia dengan manusia. Dalam
perjanjian pernikahan Kristen menandakan matinya kehidupan seseorang. Ketika sudah
menjadi pasangan suami dan istri artinya mulai saat itu tidak hanya aku, tetapi telah menjadi
kita. Dalam perjanjian pernikahan Kristen juga dimeteraikan dengan suatu sumpah atau janji
pernikahan.

Kejadian 1:27-28. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar
Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati
mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Kejadian 2:24-25. Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan
bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang,
manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Setelah kita memahami makna perjanjian pernikahan Kristen maka sebagai bentuk
implikasi yang menjadi komitmen bersama antara lain terdapat lima hal yaitu : pernikahan yang
permanen, pernikahan yang kudus, pernikahan yang intim, pernikahan yang mutual, pernikahan
yang ekslusif.

Pertama, pernikahan yang permanen. Pernikahan yang permanen yaitu pernikahn untuk
selama-lamanya sejak dibangun bersama dengan Allah (Mat. 19:6 dan Mark. 10:9). Pernikahan
adalah sebuah komitmen yang serius, bukan hanya ditujukan untuk pasangan tetapi juga kepada
Allah.

Kedua,Pernikahan yang kudus. Pernikahan yang kudus didasari karena Allah itu kudus
adanya, dan ketika pernikahan tidak hanya melibatkan persetujuan antar dua individu manusia,
melainkan adanya kehadiran Allah maka pernikahan itu haruslah kudus. Allah sangat
menentang perbuatan-perbuatan yang tidak kudus yang dilakukan manusia seperti pernikahan
sesama jenis (atau relasi homoseksual).

Ketiga, Pernikahan yang intim. Pernikahan yang intim adalah sebuah hubungan manusia
yang paling intim, penyatuan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan dalam satu

88
daging (Kej. 2:23-24). Hubungan ini menggambarkan sebuah hubungan yang sangat intim
secara roh, jiwa dan tubuh.

Keempat pernikahan yang mutual. pernikahan yang mutual maksudnya pernikahan adalah
sebuah hubungan yang bebas dari pemberian diri satu kehidupan manusia kepada pasanganya.
Pasangan merupakan perhatian yang pertama dan yang terutama dalam mencurahkan kasih.

Kelima pernikahan yang ekslusif. Pernikahan yang ekslusif artinya tidak ada satu orang pun
yang berhak mencampuri komitmen antara suami dan istri. Pernikahan hanyalah penyatuan dari
dua pribadi, bukanlah penyatuan dari dua keluarga yang berhak mencampuri urusan
pernikahan.

C. Pernikahan Kontrak.

Pengertian perkawinan secara kontrak menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
adalah kawin berjangka. Pengertian lain perkawinan kontrak adalah menikahi seseorang
berdasarkan imbalan materi tertentu dan jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan kedua belah
pihak, setelah waktu kontraknya habis otomatis kedua pasangan itu pisah tanpa harus ada
perceraian. Dan tidak memiliki konsekuensi hukum apapun seperti hak waris dan tunjangan
pasca perceraian. Bagi kita masyarakat modern, agak sulit untuk memahami bahwa fenomena
kawin kontrak itu bisa terjadi. Padahal di daerah-daerah tertentu praktek kawin kontrak itu
lazim terjadi.

Di Cisarua Puncak Kabupaten Bogor misalnya praktek ini sering terjadi antara warga asing
asal Timur Tengah dengan penduduk lokal, atau pihak yang sengaja didatangkan daerah lain
hanya untuk keperluan kawin kontrak. Pada dasarnya kawin kontrak itu tidak lebih dari praktek
prostitusi terselubung yang di bungkus hal berbau agama dan kelihatannya legal secara hukum.
Fenomena kawin kontrak ini kembali mencuat setelah ada peristiwa yang sempat viral ini
terjadi di Kalimantan Barat. Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat melakukan
penggrebekan terhadap 7 warga negara China yang disinyalir melakukan praktek perdagangan
manusia dengan modus kawin kontrak.

Hukum di Indonesia terkait kawin kontrak ini jelas dan terang melarang keras hal ini terjadi
Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan yakni "Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga, atau rumah tangga yang bahagia dan
kekal. Kata kekal itu harus digaris bawahi, konotasi kekal itu berarti terlepas dari batas waktu
selama hayat di kandung badan. Berbeda dengan kawin kontrak yang diawal pernikahan sudah
ada batasan waktu yang ditentukan kapan pernikahan itu berakhir. Dalam praktek kawin
89
kontrak ini yang sangat dirugikan adalah anak-anak yang dilahirkan sabagai hasil kawin kontrak
tersebut mereka tidak memiliki hak hukum apapun dari pernikahan tersebut.

D. Berdua Satu Tujuan

Alkitab menjelaskan suatu hubungan yang dalam, penting dan mulia yaitu hubungan antara
manusia dengan Allah. Manusia diciptakan untuk memuji dan menyembah Allah dalam roh
dan kebenaran. Setelah hubungan manusia dengan Allah terbangun, ada hubungan yang kedua
yaitu hubungan seorang laki-laki dan perempuan disebut juga hubungan suami dan istri.
Mengapa hubungan suami dan istri menjadi penting? Jawabannya adalah karena Allah telah
memulai hubungan dengan manusia sehingga suami dan istri dapat membangun diatas dasar
kasih Allah. Hubungan suami dan istri merupakan rencana Allah seperti tertulis dalam

Kejadian 1:21-24. Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur,
TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan
daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang
perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia,
tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil
dari laki-laki." Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu
dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia
dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Rencana Allah dalam hubungan suami dan istri adalah utama, saling bertanggung jawab satu
dengan lain. Dalam pernikahan Kristen suami meninggalkan orang tua, artinya meninggalkan
keluarga asal, rumah secara fisik, emosional, keuangan.

E. Merawat Pernikahan

Mengelola pernikahan adalah mengelola hubungan suami dan istri sebagai pribadi yang
memiliki panggilan, karakter, tempramen yang unik dan berebeda. Seperti dijelaskan dalam

Kejadian 2:22-23. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-
Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu:
"Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab
ia diambil dari laki-laki."
Tuhan membentuk manusia Adam menurut gambar dan rupa Allah, debuh tanah dan Allah
menghembuskan dengan nafas/Roh kedalam manusia.

Kejadian 2:7. ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk
yang hidup.
Sedangkan perempuan Hawa Tuhan mengambil dari tulang rusuk dan daging. Artinya
suami dan istri memiliki sifat ilahi yang unik dan harus ditumbukan dan dirawat.

F. Pelayanan Satu Tubuh.

90
Dalam pernikahan Kristen ketika suami dan istri menjadi satu dan Tuhan memberikan tugas
untuk multiplikasi. Tuhan memberikan otoritas kepada keluarga untuk menaklukan bumi

Kejadian 1:28. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di
bumi."
Yeremia 29:11. Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan
rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Allah memberkati keluarga Adam dan Hawa serta memberikan tugas yang dikerjakan secara
Bersama-sama. Tuhan mempunyai tugas kepada keluarga Kristen masa kini untuk dilakukan
secara tim satu daging. Tugas itu bisa dimulai dari keluarga kita, lingkungan pelayanan gereja
dan masyarakat.

G. Membangun Spiritualitas Keluarga

Dalam Alkitab, spiritual yang berasal dari kata spirit ditulis dalam bahasa
asli: ruakh (Ibrani) dan pneuma (Yunani). Arti kata ruakh atau pneuma dalam Alkitab adalah
“nafas atau angin yang menggerakkan dan menghidupkan”. Pengertian ini sama dengan
pengertian kata spirit yang sering kita pakai sehari-hari, yaitu ‘semangat’. Semangat atau spirit
yang kita butuhkan untuk bergerak dan hidup. Semangat atau spirit ini hanya kita miliki di
dalam Roh Kudus. Oleh karena spiritual berkaitan dengan kehidupan iman – apa yang
menggerakkan dan memotivasinya. Selanjutnya dalam pemahaman agama Kristen,
spiritualitas berawal pada saat seseorang percaya dan menerima Yesus sebagai Juruselamat
pribadinya seperti keluarga Elkana dalam Perjanjian Lama

1 Samuel 1: 3, 21. Orang itu dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk sujud
menyembah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN semesta alam di Silo. Di sana
yang menjadi imam TUHAN ialah kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas. Elkana, laki-laki itu,
pergi dengan seisi rumahnya mempersembahkan korban sembelihan tahunan dan korban
nazarnya kepada TUHAN.

Elkana sebagai kepala keluarga berfungsi sebagai Iman, meskipun tidak banyak bicara,
tapi ia dapat memahami hati istrinya, juga menghormati pandangan istrinya dan berusaha
untuk mengatasi kesulitan istrinya. Hana sebagai istri orang yang berdoa dan setia menanti janji
Tuhan.

1 Samuel 1:28. Maka akupun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia
kiranya kepada TUHAN." Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada TUHAN.

91
H. Membangun Sikap Sosial Keluarga

Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang mulia dari pada ciptaan yang lain. Manusia
merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesama. Manusia sebagai makhluk
sosial tidak dapat hidup sendiri, tapi sangat membutuhkan peran orang lain. Manusia
membentuk pengelompokan sosial di antara sesama dalam upaya mempertahankan hidup dan
mengembangkan kehidupan.

1 Tesalonika 5 : 23. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga
roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus
Kristus, Tuhan kita.

Tubuh adalah unsur lahiriah manusia, unsur daging yang dapat dilihat, didengar, disentuh,
dan sebagainya. Jiwa adalah unsur batiniah manusia yang tidak dapat dilihat. Jiwa manusia
meliputi beberapa unsur, pikiran, emosi (perasaaan) dan kehendak. Dengan pikirannya,
manusia dapat berpikir, Dengan perasaannya manusia dapat mengasihi dan dengan
kehendaknya, manusia dapat memilih. Roh adalah nafas yang dihembuskan oleh Allah ke
dalam manusia dan kembali kepada Allah, kesatuan spiritual dalam manusia.

1. Keluarga Akwila dan Priskila.

Kisah Para Rasul 18:1-3. Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus. Di
Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia
baru datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan,
supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke rumah mereka. Dan
karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka.
Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.
Akwila dan Priskila adalah sepasang suami-istri Kristen pada abad pertama. Mereka adalah
orang Yahudi asli yang berasal dari Pontus ( Alexandria). Mereka pernah mengungsi ke Roma,
yang kemudian mengungsi ke Korintus karena Kaisar Kladius melarang orang-orang Yahudi
untuk ada di Roma, sehingga akhirnya mereka mengungsi ke kota Korintus. Dikota inilah
mereka bertemu dengan rasul Paulus yang baru saja datang dari Athena. Rupanya keluarga ini
memiliki tempat khusus di hati Paulus, sehinga Paulus harus menulis beberapa kali mengenali
Akwila dan Priskila ini. Alkitab menulis nama Akwila dan Priskila sebanyak 7 kali, 3 kali
dalam surat Paulus dan 4 kali dalam kitab Kisah Para Rasul. ( II Tim 4:19, Roma 16:3, I Kor
16:19, Kisah 18-2, Kisah 18:18, Kisah 18:19 dan Kisah 18:26)

Arti nama Akwila adalah burung rajawali. Sedang sedangkan arti nama Priska atau Priskila
adalah, patut dimuliakan. Apa saja teladan kehidupan keluarga Akwila?

92
1. Keluarga Akwila adalah pasangan memiliki kesehatian ( pikiran, perasaan dan
kehendak)
2. Perhatikan ayat-ayat yang menulis tentang Akwila dan Priskila, selalu disebut bersama-
sama
3. Keluarga Akwila adalah pasangan suami-istri yang peduli kepada pekerjaan Tuhan.
4. Pertobatan mereka ( Kisah 2:8-11). Keluarga Akwila satu setengah tahun menampung
Paulus ( Kisah 18:3, 11)
5. Keluarga Akwila adalah keluarga yang taat kepada Firman Tuhan ( Kisah 18:24-28)
Yeremia 15:16

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi yang digunakan dalam penelitian implementasi Pernikahan Kristen Suatu


Ikat Janji Suami dan Istri Kepada Tuhan adalah penelitian tinjauan pustaka (Library Research)
yakni pengumpulan dari buku-buku dan jurnal seperti yang tercantum dalam daftar pustaka.
Penulis kemudian melakukan analisis terhadap sumber-sumber yang terkait yang rinci dan
mendalam. Hasil analisis dari kajian implementasi Pernikahan Kristen Suatu Ikat Janji Suami
dan Istri Kepada Tuhan
Metodologi penelitian yang digunakan untuk memperdalam Pernikahan Kristen Suatu
Ikat Janji Suami dan Istri Kepada Tuhan ( Library Research ) yakni pengumpulan dari jurnal
dan buku seperti yang tercantum dalam daftar pustaka. Penulis kemudian melakukan analisis
terhadap sumber-sumber yang terkait yang rinci dan mendalam. Hasil analisis dari kajian teori
akan impelementasikan ke dalam hidup konteks Pernikahan Kristen Suatu Ikat Janji Suami dan
Istri Kepada Tuhan masa kini.

KESIMPULAN

Kualitas kehidupan suatu bangsa ditentunkan oleh kualitas kehidupan setiap keluarga
dalam masyarakat. Keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai Kristiani dalam pernikahan
dengan membangun sikap spiritulitas dan sikap sosial karena manusia memiliki kebutuhan
rohani, jiwani dan jasmani. Mari kita belajar menjadi keluarga Kristen yang selalu menjaga
kesehatian, setia dan peduli kepada pekerjaan Tuhan dan keluarga yang menjadi pelaku firman
Tuhan dengan menerapkan hal berikut ini.

93
1. Matius 4:4. Membaca dan merenungkan Firman Tuhan setia hari. Membaca Alkitab
dengan motto tidak baca Alkitab tidak makan dipagi hari, tidak baca Alkitab tidak makan
disiang hari, tidak baca Alkitab tidak makan dimalam hari.
2. Roma 8:14. Hidup dipimpin oleh Roh Allah
3. Yohanes 4:23-24. Memiliki gaya hidup pujan dan penyembahan
4. Matius 17:21. Memiliki gaya hidup doa dan puasa secara teratur dan konsisten

DAFTAR PUSTAKA

Alkitab, 2017, Lembaga Alkitab Bahasa Indonesia, Jakarta


Yehtie Besssie, 2019, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti kelas 11, BPK Gunung
Mulia, Jakarta
Warren Rick,2005, The Purpuse Driven Life, Gandum Mas, Jakarta
Thomas Gery, 2013, Sacred Marriage, Yayasan Gloria, Yogyakarta
Smedes Lewis, 2000, Sex Untuk Orang Kristen, Nafiri Gabriel, Jakarta
Silvoso Ed, 2001, Wanita Senjata Rahasia Allah, Metanoia, Jakarta
Eferin Lily, 2001, Memulai dan Membangun Keluarga Bersama, Literatur SAAT, Malang
Mike dan Marylin, 2005, Pernikahan Seumur Hidup
Munroe Myles, 2011, The Poweor of Love and Marriage, cetakan ketiga.
https://sttlets.education/pembaharu/
https://www.kemenkopmk.go.id/kemenko-pmk-kawal-implementasi-ripb-2020-2044-dan-
renas-pb-2020-2024
https://manado.tribunnews.com/2019/12/03/
https://smartlegal.id/smarticle/2018/12/20/tiga-provinsi-dengan-jumlah-perceraian-tertinggi/
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5b1fb923cb04f/melihat-tren-perceraian-dan-
dominasi-penyebabnya/
https://www.merdeka.com/gaya/7-faktor-penyebab-perceraian.html
https://www.kompasiana.com/fery87654/5d0598dbea4d9657b22b40e7/fenomena-kawin-
kontrak?page=all

94

Anda mungkin juga menyukai