Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP

Sekolah : MTsN 3 Tanah Laut Kelas/Semester : VIII/ Genap KD : 3.10 dan 4.10
Mata Pelajaran : IPA Alokasi Waktu : 3 x 40 menit Pertemuan Ke - 1
Materi Pokok : Sistem Ekskresi Manusia

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem ekskresi serta upaya menjaga
kesehatan sistem ekskresi
Membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

Media Pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar


Media : Media LCD projector, Laptop, Speaker aktif, Bahan Tayang
Alat/Bahan : Kertas karton, Papan tulis, Spidol
Sumber Belajar : Buku IPA Siswa Kelas VIII, Kemendikbud, Sumber lain yang relevan

B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya
Motivasi Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi
Pendahuluan Sistem Ekskresi dan Ginjal
Pemberian Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
Acuan ditempuh.
Kegiatan Inti (90 menit)
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak
Literasi dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Pendahuluan
Sistem Ekskresi dan Ginjal
Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami,
Thinking dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap
berkaitan dengan materi Pendahuluan Sistem Ekskresi dan Ginjal
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mempraktikan, mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Pendahuluan Sistem Ekskresi dan Ginjal
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal, mengemukakan pendapat
atas presentasi yang dilakukan tentang materi dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait materi
Pendahuluan Sistem Ekskresi dan Ginjal. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
Penutup (15 menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalamkegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.

C. PENILAIAN

- Sikap, Lembar pengamatan - Pengetahuan, LK peserta didik - Ketrampilan, Kinerja & observasi diskusi

Mengetahui Batu Ampar, 2 Januari 2023


Kepala MTsN 3 Tanah Laut Guru Mata Pelajaran

Fahlansyah, S.Ag Nurul Aina, S.Si


NIP. 19750428 200003 1 001 NIP. 19870525 201101 2 019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP

Sekolah : MTsN 3 Tanah Laut Kelas/Semester : VIII/ Genap KD : 3.10 dan 4.10
Mata Pelajaran : IPA Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Pertemuan Ke - 2
Materi Pokok : Sistem Ekskresi Manusia

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem ekskresi serta upaya menjaga
kesehatan sistem ekskresi
Membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

Media Pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar


Media : Media LCD projector, Laptop, Speaker aktif, Bahan Tayang
Alat/Bahan : Kertas karton, Papan tulis, Spidol
Sumber Belajar : Buku IPA Siswa Kelas VIII, Kemendikbud, Sumber lain yang relevan

B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya
Motivasi Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi
Kulit
Pemberian Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
Acuan ditempuh.
Kegiatan Inti (60 menit)
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak
Literasi dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Kulit
Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami,
Thinking dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap
berkaitan dengan materi Kulit
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mempraktikan, mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Kulit
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal, mengemukakan pendapat
atas presentasi yang dilakukan tentang materi dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait materi Kulit.
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
Penutup (10 menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalamkegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.

C. PENILAIAN

- Sikap, Lembar pengamatan - Pengetahuan, LK peserta didik - Ketrampilan, Kinerja & observasi diskusi

Mengetahui Batu Ampar, 2 Januari 2023


Kepala MTsN 3 Tanah Laut Guru Mata Pelajaran

Fahlansyah, S.Ag Nurul Aina, S.Si


NIP. 19750428 200003 1 001 NIP. 19870525 201101 2 019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP

Sekolah : MTsN 3 Tanah Laut Kelas/Semester : VIII/ Genap KD : 3.10 dan 4.10
Mata Pelajaran : IPA Alokasi Waktu : 3 x 40 menit Pertemuan Ke - 3
Materi Pokok : Sistem Ekskresi Manusia

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem ekskresi serta upaya menjaga
kesehatan sistem ekskresi
Membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

Media Pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar


Media : Media LCD projector, Laptop, Speaker aktif, Bahan Tayang
Alat/Bahan : Kertas karton, Papan tulis, Spidol
Sumber Belajar : Buku IPA Siswa Kelas VIII, Kemendikbud, Sumber lain yang relevan

E. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya
Motivasi Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi
Paru-paru, dan Hati
Pemberian Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
Acuan ditempuh.
Kegiatan Inti (90 menit)
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak
Literasi dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Paru-paru, dan
Hati
Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami,
Thinking dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap
berkaitan dengan materi Paru-paru, dan Hati
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mempraktikan, mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Paru-
paru, dan Hati
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal, mengemukakan pendapat
atas presentasi yang dilakukan tentang materi dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait materi Paru-
paru, dan Hati. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang
belum dipahami
Penutup (15 menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalamkegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.

F. PENILAIAN

- Sikap, Lembar pengamatan - Pengetahuan, LK peserta didik - Ketrampilan, Kinerja & observasi diskusi

Mengetahui Batu Ampar, 2 Januari 2023


Kepala MTsN 3 Tanah Laut Guru Mata Pelajaran

Fahlansyah, S.Ag Nurul Aina, S.Si


NIP. 19750428 200003 1 001 NIP. 19870525 201101 2 019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP

Sekolah : MTsN 3 Tanah Laut Kelas/Semester : VIII/ Genap KD : 3.10 dan 4.10
Mata Pelajaran : IPA Alokasi Waktu : 3 x 40 menit Pertemuan Ke - 4
Materi Pokok : Sistem Ekskresi Manusia

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem ekskresi serta upaya menjaga
kesehatan sistem ekskresi
Membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

Media Pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar


Media : Media LCD projector, Laptop, Speaker aktif, Bahan Tayang
Alat/Bahan : Kertas karton, Papan tulis, Spidol
Sumber Belajar : Buku IPA Siswa Kelas VIII, Kemendikbud, Sumber lain yang relevan

B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya
Motivasi Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi
Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia dan Upaya untuk Mencegah atau Menanggulanginya
Pemberian Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
Acuan ditempuh.
Kegiatan Inti (90 menit)
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak
Literasi dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Gangguan pada
Sistem Ekskresi Manusia dan Upaya untuk Mencegah atau Menanggulanginya
Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami,
Thinking dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap
berkaitan dengan materi Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia dan Upaya untuk Mencegah atau
Menanggulanginya
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mempraktikan, mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia dan Upaya untuk Mencegah atau Menanggulanginya
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal, mengemukakan pendapat
atas presentasi yang dilakukan tentang materi dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait materi
Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia dan Upaya untuk Mencegah atau Menanggulanginya.
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
Penutup (15 menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalamkegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.

C. PENILAIAN

- Sikap, Lembar pengamatan - Pengetahuan, LK peserta didik - Ketrampilan, Kinerja & observasi diskusi

Mengetahui Batu Ampar, 2 Januari 2023


Kepala MTsN 3 Tanah Laut Guru Mata Pelajaran

Fahlansyah, S.Ag Nurul Aina, S.Si


NIP. 19750428 200003 1 001 NIP. 19870525 201101 2 019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP

Sekolah : MTsN 3 Tanah Laut Kelas/Semester : VIII/ Genap KD : 3.10 dan 4.10
Mata Pelajaran : IPA Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Pertemuan Ke - 5
Materi Pokok : Sistem Ekskresi Manusia

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem ekskresi serta upaya menjaga
kesehatan sistem ekskresi
Membuat karya tentang sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

Media Pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar


Media : Media LCD projector, Laptop, Speaker aktif, Bahan Tayang
Alat/Bahan : Kertas karton, Papan tulis, Spidol
Sumber Belajar : Buku IPA Siswa Kelas VIII, Kemendikbud, Sumber lain yang relevan

B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
menghubungkan dengan materi selanjutnya
Motivasi Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi
Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Ekskresi
Pemberian Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
Acuan ditempuh.
Kegiatan Inti (60 menit)
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak
Literasi dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Upaya Menjaga
Kesehatan Sistem Ekskresi
Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami,
Thinking dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap
berkaitan dengan materi Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Ekskresi
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mempraktikan, mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Upaya
Menjaga Kesehatan Sistem Ekskresi
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal, mengemukakan pendapat
atas presentasi yang dilakukan tentang materi dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait materi Upaya
Menjaga Kesehatan Sistem Ekskresi. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami
Penutup (10 menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalamkegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.

C. PENILAIAN

- Sikap, Lembar pengamatan - Pengetahuan, LK peserta didik - Ketrampilan, Kinerja & observasi diskusi

Mengetahui Batu Ampar, 2 Januari 2023


Kepala MTsN 3 Tanah Laut Guru Mata Pelajaran

Fahlansyah, S.Ag Nurul Aina, S.Si


NIP. 19750428 200003 1 001 NIP. 19870525 201101 2 019
Penilaian dan Kisi-kisi Pencapaian Kompetensi, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian
Penilaian sikap untuk mengembangkan karakter peserta didik dan keterampilan dapat dilakukan selama
pembelajaran berlangsung melalui berbagai aktivitas. Berkaitan dengan instrumen penilaian guru dapat merujuk
pada Bagian Umum Bab 3 Penilaian Pembelajaran IPA. Penilaian pengetahuan dapat dilihat pada kisi-kisi
Pencapaian Kompetensi.

2. Kisi-kisi Pencapaian Kompetensi


a. Kegiatan Peserta Didik
Kisi-kisi pencapaian kompetensi peserta didik melalui berbagai kegiatan yang telah dilakukan selama
pembelajaran bab Sistem Ekskresi Manusia dapat dilihat pada Tabel 9.4.

Tabel 9.4 Kisi-kisi Pencapaian Kompetensi Melalui Kegiatan Peserta Didik pada
Bab 9 Sistem Ekskresi Manusia
Ranah Kognitif
Fitur Materi
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Ayo, Kita Model penyaringan darah  
Lakukan dalam ginjal
Hasil ekskresi paru-paru   
Uji urine   
Ayo, Kita Proses pembentukan urine  
Selesaikan
Ayo, Kita Zat-zat yang dikeluarkan  
Diskusikan tubuh
Ayo, Kita Fungsi kulit 
Cari Tahu Upaya menjaga kesehatan  
sistem ekskresi
Ayo, Kita Hilangnya air dalam tubuh   
Pikirkan
Ayo, Kita Zat-zat yang dikeluarkan 
pahami oleh setiap organ ekskresi
Hemodialisis dan  
transplantasi ginjal
Ayo, Kita Gangguan dan penyakit   
Kerjakan pada sistem ekskresi serta
Proyek upaya menjaga kesehatan
sistem ekskresi

b. Uji Kompetensi
Kisi-kisi pencapaian kompetensi peserta didik melalui pengerjaan soal-soal pada uji kompetensi bab Sistem
Ekskresi Manusia dapat dilihat pada Tabel 9.5.

Tabel 9.5 Kisi-kisi Pencapaian Kompetensi Melalui Pengerjaan Soal-soal pada Uji
Kompetensi Bab 9 Sistem Ekskresi Manusia
Ranah Kognitif No Soal
Indikator Butir Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menjelaskan organ-organ penyusun sistem A1
ekskresi pada manusia
Mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi A2 B3
B1
Menjelaskan hubungan struktur dan fungsi A3 A4
pada organ ginjal A5 B2
Menjelaskan hubungan struktur dan A6
fungsi pada organ paru-paru
Menjelaskan hubungan struktur dan fungsi A7
pada organ hati
Menjelaskan hubungan struktur dan fungsi A8
pada organ kulit
Mengidentifikasi kelainan dan penyakit A9 A10 B4
yang terjadi pada sistem ekskresi
Merancang pola hidup untuk menjaga B5
kesehatan sistem ekskresi
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
 Remidial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM maupun kepada peserta
didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai
KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriterian
Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut : Sistem Ekskresi Manusia

b. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang
dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi
Dasar.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
 Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan lebih luas
misalnya :
1) Cuci Darah (Hemodialisis)
Ketika kamu membaca atau mendengar istilah cuci darah, apa yang kamu pikirkan? Ketika
seseorang melakukan cuci darah, kira-kira organ apa yang mengalami gangguan? Bagaimanakah
proses dari cuci darah itu? Agar kamu paham, simak uraian berikut ini!

Setiap orang umumnya mempunyai sepasang ginjal, kiri dan kanan. Bentuknya seperti kacang
polong dengan ukuran panjang sekitar 10 cm, lebar 5,5 cm, tebal 3 cm, dengan massa sekitar 150
gram. Ginjal mempunyai fungsi utama sebagai penyaring darah kotor, yaitu darah yang telah
tercampur dengan sisa metabolisme tubuh. Sisa hasil metabolisme antara lain urea, asam urat, dan
lain-lain. Hasil saringan kemudian akan dikeluarkan dalam bentuk air seni, sedangkan darah yang
telah bersih dikembalikan ke pembuluh darah besar untuk beredar kembali ke seluruh tubuh. Dalam
sehari ginjal harus menyaring sekitar 170 liter darah. Jika dengan suatu sebab, ginjal tidak dapat
berfungsi maka harus dicarikan suatu terapi pengganti, artinya menggantikan pekerjaan ginjal yang
tidak berfungsi lagi. Kerusakan ginjal ini mengakibatkan sisa metabolisme dan air tidak dapat lagi
dikeluarkan.
Dalam kadar tertentu, sampah tersebut dapat meracuni tubuh, sesak napas karena penimbunan
cairan, gangguan asam-basa di dalam darah ataupun karena gangguan elektrolit, kemudian
menimbulkan kerusakan jaringan bahkan kematian. Untuk mengatasi keadaan ini ada beberapa
alternatif yang ditawarkan yakni hemodialisis dan transplantasi ginjal.
Hemodialisis (cuci darah) berasal dari kata haemo yang berarti darah dan dialisis yang berarti
dipisahkan. Hemodialisis merupakan salah satu dari terapi pengganti ginjal, yang digunakan pada
penderita dengan penurunan fungsi ginjal, baik akut maupun kronik. Prinsip dasar dari
Hemodialisis adalah dengan menerapkan proses difusi dan ultrafiltrasi pada ginjal buatan, dalam
membuang sisa-sisa metabolisme tubuh dengan menggunakan mesin.
Pada proses hemodialisis, darah dari pembuluhnya disalurkan melalui selang kecil ke mesin
yang disebut dializer. Setelah itu, darah yang telah bersih Bdikembalikan ke tubuh. Di dalam
dializer, darah akan melewati membran yang berfungsi sebagai saringan. Sampah hasil penyaringan
akan dimasukkan ke dalam cairan yang disebut larutan dialisat. Selanjutnya, dialisat yang telah
tercampur dengan sampah hasil penyaringan akan dipompa keluar, kemudian diganti dengan
larutan dialisat yang baru.
Walaupun hemodialisis berfungsi mirip dengan cara kerja ginjal, tindakan ini hanya mampu
menggantikan sekitar 10% kapasitas ginjal normal. Selain itu, hemodialisis bukannya tanpa efek
samping. Beberapa efek samping hemodialisis antara lain tekanan darah rendah, anemia, kram otot,
detak jantung tak teratur, mual, muntah, sakit kepala, infeksi, pembekuan darah (trombus) dan
udara dalam pembuluh darah (emboli). Pada gagal ginjal kronik, hemodialisis biasanya dilakukan 3
kali seminggu. Satu sesi hemodialisis memakan waktu sekitar 3 sampai 5 jam. Selama ginjal tidak
berfungsi, selama itu pula hemodialisis harus dilakukan, kecuali ginjal yang rusak diganti ginjal
yang baru dari donor. Tetapi, proses pencangkokan ginjal sangat rumit dan membutuhkan biaya
besar. Hemodialisis dapat dikerjakan untuk awal pada penderita gagal ginjal. Walaupun cuci darah
menyelamatkan nyawa dan memperbaiki kualitas hidup pasien, namun upaya ini tidak dapat
memulihkan pasien kembali normal seperti sedia kala. Selain itu biaya untuk melakukan cuci darah
juga lumayan mahal.
Gagal ginjal merupakan lanjutan dari penyakit ginjal menahun. Jumlah pasien dengan penyakit
ginjal menahun banyak sekali, ratusan ribu di seluruh Indonesia. Masalahnya, pasien penyakit
ginjal menahun yang belum masuk tahap gagal ginjal akan sakit untuk diketahui. Jadi, tantangan
pemerintah adalah melaksanakan program yang efektif untuk mencegah pasien penyakit ginjal
menahun agar tidak memburuk, agar tidak progresif menjadi tahap gagal ginjal menahun yang
memerlukan cuci darah.
Proses kerusakan ginjal biasanya makan waktu sepuluh tahun atau lebih. Ada beberapa
penyakit yang paling sering menyebabkan kerusakan ginjal progresif, yaitu kencing manis
(diabetes) dan tekanan darah tinggi. Beberapa penyakit lain yang kemudian dapat berlanjut ke gagal
ginjal antara lain adalah penyakit batu ginjal, infeksi ginjal, dan nefritis. Namun untuk yang sudah
telanjur gagal ginjal, yang sedang menjalani cuci darah, maka perlu dilanjutkan secara teratur,
karena mutlak diperlukan untuk menggantikan fungsi ginjal dan bermanfaat untuk dapat
menjalankan aktivitas sehari-hari.

2) Transplantasi Ginjal
Transplantasi ginjal berarti ginjal dipindahkan dari donor ke resipien. Transplantasi ginjal
merupakan pilihan ideal untuk pengobatan gagal ginjal. Organ ginjal yang ditransplantasikan dapat
berasal dari donor jenazah) atau dari donor hidup. Di Indonesia transplantasi ginjal pertama
dilaksanakan pada tahun 1977 oleh dr. Sidabutar dkk. Umur termuda yang pernah mengalami
transplantasi ginjal di Indonesia ialah umur 14 tahun.
Di negara maju, transplantasi ginjal pada anak dapat dilakukan sejak neonatus sampai umur 20
tahun. Ketahanan ginjal donor hidup (living donor grafts) adalah 87% untuk 1 tahun pertama dan
68% untuk 5 tahun pertama. Sedangkan untuk donor cadaver (cadaveric grafts) masing 72% dan
50%.

c. Interaksi dengan Orangtua


Peserta didik dapat bertanya atau didampingi orang tua ketika melakukan wawancara dengan tenaga medis
apabila tempatnya jauh dari rumah

Mengetahui Batu Ampar, 2 Januari 2023


Kepala MTsN 3 Tanah Laut Guru Mata Pelajaran

Fahlansyah, S.Ag Nurul Aina, S.Si


NIP. 19750428 200003 1 001 NIP. 19870525 201101 2 019

Anda mungkin juga menyukai