Askeb Coc
Askeb Coc
Disusun oleh :
NUR SYUFIYAH
NIM. 2021050088
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Puskesmas gempol Kabupaten Pasuruan” ini dapat selesai sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan asuhan kebidanan ini adalah berkat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankanlah
1. Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes,.M.M, selaku Ketua STIKES Husada Jombang.
2. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan asuhan kebidanan ini.
hasil Asuhan Kebidanan Berkelanjutan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
D. Sistematika Penulisan....................................................................7
a. Pengertian.........................................................................9
h. Asuhan/penatalaksanaan kehamilan...............................28
2. Persalinan..............................................................................29
a. Pengertian.......................................................................29
c. Tanda-tanda Persalinan..........................................................32
3. Nifas.......................................................................................41
a. Pengertian.......................................................................41
a. Pengertian.......................................................................76
B. Manajemen Kebidanan...............................................................81
2. Pendokumentasian (SOAP)....................................................83
C. Landasan Hukum (Aspek kewenangan dan aspek legal).........84
B. Ruang Lingkup.............................................................................93
1. Sasaran....................................................................................93
2. Tempat....................................................................................93
3. Waktu.....................................................................................94
1. Data Primer.............................................................................94
2. Data Sekunder........................................................................96
x
D. Alur Studi Kasus..........................................................................98
E. Etika Penulisan.............................................................................99
1. Asuhan Kehamilan.............................................................101
2. Asuhan Persalinan..............................................................120
3. Asuhan Nifas.......................................................................148
B. Pembahasan................................................................................175
1. Asuhan Hamil.......................................................................175
2. Asuhan Persalinan................................................................187
3. Asuhan Nifas........................................................................198
4. Asuhan BBL.........................................................................212
BAB V PENUTUP...............................................................................................222
A. Simpulan......................................................................................222
B. Saran.............................................................................................225
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................226
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting.
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Kematian Ibu adalah jumlah
kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas di setiap 100.000
merupakan jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per 1000 kelahiran hidup
sampai dengan 2007 yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup. Namun,
tahun 2012, angka kematian ibu masih tinggi sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup, angka ini sedikit menurun walaupun tidak signifikan. AKI
kembali menurun pada tahun 2015 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup.
dengan 2030. Salah satu targetnya yaitu mengurangi angka kematian ibu
hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup pda tahun 2030 (Kemenkes
1
2
(7,3%). Maka dari itu, untuk menilai kesejahteraan penduduk termasuk ibu
provinsi dan kabupaten yang jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar
yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
dari 111,16 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 109, 65 per 100.000
fase yaitu Fase Pra Hamil (stop jika usia diatas 35 tahun dan tunda jika usia
dasar standard an ibu hamil dengn resiko tinggi dirujuk ke Rumah Sakit
dengan rujukan melalui system SIJARI EMAS) dan Fase Nifas ( mencatat
dan monitoring ibu nifas dan bayi oleh dokter, bidan, maupun perawat dan
dipantau oleh PKK dan masyarakat) (Dinkes Jawa tengah, 2017;h. 10).
anak salah satunya yaitu seorang bidan. Dimana bidan sebagai tenaga
(Dinkes Jateng, 2017;h.10). Salah satu tempat yang dapat membantu bidan
dan mahasiswa dapat belajar langsung dari pasien. Selain itu, mahasiswa juga
melibatkan pasien yang berbeda selama masa antenatal care, intranatal care,
bersalin, BBL (bayi baru lahir), nifas di wilayah kerja Puskesmas gempol
Pasuruan .
5
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kebidanan.
3. Bagi Pasien
4. Bagi penulis
D. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelakan tentang latar belakang dari penulisan, tujuan dari
Bab ini menjelaskan tenang studi kasus, ruang lingkup, perolehan data, alur studi
Bab ini menjelaskan tentang hasil dari studi kasus yang telah dilakukan
dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan nifas. Serta membahas kasus
Bab V Penutup
Bab ini menjelaskan tentang simpulan dan saran dari studi kasus yang
telah dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
2009; h.89).
hingga ke-40. Usia ini sama dengan minggu ke-26 hingga ke-38
1) Perubahan fisik
a) Uterus
9
10
dengan TFU :
b) Serviks
c) Ovarium
e) Kulit
Selain itu, pada areola dan daerah genital juga akan terlihat
f) Payudara
g) Sistem Kardiovaskular
2007;h. 498).
i) Perubahan metabolik.
499)
napas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kea rah
hamil meliputi:
anggap berbahaya.
pada orang lain lebih lanjut dan lebih menutup diri. Wanita
1) Leukorea
besar glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh
membesar.
hati yaitu
pencernaan.
mengganggu pencernaan.
2007;h. 538).
19
4) Konstipasi
bisa.
b) Konsumsi buah-buahan.
menstimulasi peristaltik.
beban.
20
lordosis.
sistem vena. Aliran vena balik dari bagian bawah tubuh dihambat,
yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram per hari. Sumber
besi.
yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikrogram per hari.
2) Perawatan payudara
3) Perawatan gigi
Pemeriksaan gigi selama hamil paling tidak dua kali yaitu pada
tinggi.
2) Perdarahan pervagina
3) Gangguan penglihatan
12) Keluar cairan dari jalan lahir yang berbau, gatal dan berwarna.
asi eksklusif.
berikut :
1) Persiapan persalinan
persalinan.
berikutnnya.
puncaknya.
h. Asuhan/penatalaksanaan kehamilan
kehamilan.
diperlukan.
2. Persalinan
a. Pengertian
2009;100)
1) Perubahan Fisiologi
adalah
ialah peningkatan suhu yang tidak dari 0,5 sampai 1 0C, yang
d) Perubahan Hematologi
c. Tanda-tanda Persalinan
pembukaan.
3) Sering buang air kecil atau sulit berkemih karena kandung kemih
pains”.
1) Dukungan emosional
2) Mengatur posisi
33
ibu masih ingin makan selama fase laten, tetapi setelah masuk
fase aktif ibu tidak ingin makan hanya minum. Anjurkan agar
f. Partograf
1) Pengertian
2) Penggunaan partograf
pemeriksaan vagina:
U : selaput Utuh.
bersesuaian
pubis.
titik besar.
panah.
berkemih.
41
3. Nifas
a. Pengertian
2009;122)
1) Perubahan fisik
a) Uterus
pascapartum.
fundus uteri (TFU) terletak sekitar dua per tiga hingga tiga
Tabel 2.7. Tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa
involusi
b) Lokia
yang berasal dari kavu uteri dan vagina dalam masa nifas,
berbau busuk.
960).
d) Payudara
g) Perubahan gastrointestinal
i) Perubahan hematologi
2) Perubahan psikologis
sama, ibu baru frustasi karena merasa tidak mampu dan tidak bias
dengan memberikan injeksi methergin setiap hari. Bila ada sisa uri
sebagai berikut :
2) Metritis
dan syok.
tatalaksana.
jam.
3) Abses pelvis
4) Nyeri perineum
5) Tetanus
smping agar tidak teradi aspirasi pada pasien, jaga jalan napas
menit dan jauhkan pasien dari kebisingan dan cahaya, pasang jalur
6) Mastitis
keuar cairan nanah bercampur air susu. Dapat disertai dengan suhu
7) Bendungan payudara
8) Retraksi putting
Diagnosisnya yaitu
sebelum melahirkan.
1) Nutrisi
Menurut Nurjasmi (2016; h. 115) ibu nifas perlu diet gizi yang
Tujuannya adalah :
c) Mencegah konstipasi
Ibu nifas perlu tambahan 500 kalori tiap hari, dan kebutuhan
cairan/ minum 3 liter/ hari dan tambahan pil zat besi selama 40
2) Mobilisasi
3) Eliminasi
jam post partum. Anjurkan ibu berkemih 6-8 jam post partum dan
jika ibu tidak bias BAB lebih dari hari maka perlu diberi laksan/
4) Istirahat
keluarga/ suami.
perdarahan
5) Kebersihan diri
6) Keluarga berencana
diinginkan.
berikut :
(a) Pengertian
bulan pascapersalinan
(e) Keuntungan
(f) Kerugian
HIV/AIDS.
(g) Indikasi
(h) Kontraindikasi
(2) Kondom
(a) Pengertian
berhubungan seksual.
mencegah IMS.
(c) Keuntungan
pasangan.
(d) Keterbatasan
(e) Indikasi
tertular/menular IMS.
(f) Kontraindikasi
kontrasepsi.
(c) Keuntungan
panggul
61
(d) Keterbatasan
(f) Indikasi
tanpa komplikasi.
(g) Kontraindikasi
(a) Efektifitas
(c) Keuntungan
Kontrasepsi
Non kontrasepsi
(d) Keterbatasan
serius.
(f) Indikasi
kehamiln ektopik.
64
(g) Kontraindikasi
saja.
(a) Efektifitas
(c) Keuntungan
payudara.
(d) Keterbatasan
kepala, jerrawat.
(f) Indikasi
sesuai.
(g) Kontraindikasi
(a) Efektifitas
gastrointenstinal.
terganggu.
(c) Keuntungan
mengandung estrogen
(d) Keterbatasan
dari IMS.
(f) Indikasi
estrogen.
(g) Kontraindikassi
(7) Implant
(a) Efektifitasnya
menekan ovulasi.
(c) Keuntungan
(d) Keterbatasan
haid.
(f) Indikasi
ektopik.
(g) Kontraindikasi
(a) Pengertian
10 tahun.
(b) Efektifitas
(d) Keuntungan
(e) Keterbatasan
sendiri.
(f) Indikasi
(g) Kotraindikasi
dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk
secara rutin.
perawatan bayinya.
berikut:
belakag setelah buang air kecil atau besar dengan sabun dan
kelamin.
75
h) Konseling, dan
a. Pengertian
1) Ciri fisik
a) Ukuran :
bisul
gerakan ekstremitas
lahir adalah :
berikut :
c) Letakkan bayi di dada atau perut ibu agar ada kontak kulit
panas.
g) Rawat gabung.
i) Transportasi hangat.
keluarga.
tali pusat ialah selalu menjaga agar tali pusat tetap kering dan
bersih.
4) Pemberian vitamin K
6) Pemandikan bayi
saat memandikan bayi harus hangat (>25 0C) dan suhu air yang
optimal 400C untuk bayi yang kurang dari 2 bulan dan dapat
7) Pemberian Identitas
dan ayah, tanggal, jam lahir, dan jenis kelamin. Selain itu juga
16)
B. Manajemen Kebidanan
pengkajian.
terjadi.
segera)
berkaitan, tetapi dilihat juga dari kondisi klien atau dari setiap
83
masalah yang berkaitan tetapi dilihat juga dari apa yang akan
f. Langkah VI (pelaksanaan)
dan masalah.
2. Pendokumentasian (SOAP)
adalah:
KIA)
yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan
kesehatan.
yang dibuatnya.
mutakhir.
asuhan kebidanan.
anak.
86
sendiri.
tua.
disebutkan pada :
a. Pasal 18
berencana.
b. Pasal 19
dua kehamilan
meliputi pelayanan :
c) Persalinan normal
e) Ibu menyusui.
a) Episiotomi
perujukan
eksklusif.
postpartum.
c. Pasal 20
18 nomor (2) diberikan pada bayi baru lahir, bayi, balita, dan
anak prasekolah.
yang tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil dan tepat waktu
kompresi jantung.
tumbuh kembang.
d. Pasal 21
keluarga berencana
e. Pasal 25
penyakit tertentu.
pemerintah.
kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan
penyehatan lingkungan
92
perundangan-undangan.
BAB III
METODE STUDI
KASUS
A. Rancangan Penulisan
Studi kasus ini dilaksanakan pada ibu hamil dari TM III di Puskesmas
Rowosari II, Kendal tahun 2017. Studi kasus ini akan dilakukan untuk
Ny. R dan bayinya melalui proses asuhan kebidanan pada Ibu Hamil,
mengenai kondisi ibu dimulai dari kehamilan, persalinan, BBL, dan Nifas
B. Ruang Lingkup
1. Sasaran
2. Tempat
3. Waktu
1. Data Primer
kepada penulis (Sugiyono, 2015; h.308). Sumber data primer studi kasus
a. Wawancara
pada ibu Ny. R dari mulai Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan BBL.
b. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
ada kelainan fungsi ginjal pada ibu hamil, dan refleks patella.
4) Auskultasi
2. Data Sekunder
a. Studi dokumentasi
b. Studi kepustakaan
teori dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan
97
D. Etika Penulisan
1. Informed consent
dilakukan asuhan berkelanjutan mulai dari hamil, bersalin, nifas dan BBL
dari orang per orang dengan nama tertentu, tetapi dalam bentuk agregat
atau kelompok responden. Oleh sebab itu realisasi hak responden untuk
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Privacy adalah hak setiap orang. Semua orang mempunyai hak untuk
A. Hasil
1. Asuhan
Kehamilan
Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Biodata
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pedagang
Kab. Pasuruan
101
102
2) Alasan Datang
ini.
3) Keluhan Utama :
putih susu, cair dan ibu mengeluhkan nyeri payudara mulai dari
7 bulan kehamilannya.
pengobatan apapun.
7) Riwayat Pernikahan :
pernikahan sah.
8) Riwayat Obstetri :
a) Riwayat Haid
b) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu Tabel 4.1. Riwayat
jam
(11) BB sebelum hamil : 75kg
(12) Terapi/Obat/Jamu : obat dari bidan
yang dikonsumsi
(13) Pengambilan : Suami
keputusan
(14) Kekhawatiran : Tidak ada
khusus
9) Riwayat KB :
a) Pola Nutrisi
tempe.
sehari sehari
Tidak ada
b) Pola Eliminasi
sehari sehari
belakang belakang
d) Pola Istirahat
e) Pola Aktivitas
pertama.
mengeluarkan keputihan.
minggu.
berkeliling di lingkungannya.
b. Data Objektif
a) Kesadaran : Composmetis
b) Tanda-Tanda Vital :
e) LiLA : 32 cm
2) Status Present
bekas operasi.
oedema.
berlebih.
lidah bersih.
seperti wheezing.
j) Perut :
nyeri tekan.
bokong
ekstremitas janin.
digoyangkan.
normal.
112
(34 cm)
(34-11) x 155
= 3.565 gram
bersedia.
bersedia.
n) Ekstremitas :
ada varises.
3) Pemeriksaan penunjang :
Hasil
Golongan darah : B
HB : 10,1gr/dL
HbSAG : negatif
VCT : NR
Protein urine : +1
c. Assesment
1) Diagnosis Kebidanan
panggul (PAP).
2) Masalah
a) Leukorea
b) Nyeri payudara
bulan kehamilannya.
belakang belakang
seminggu melakukan
hubungan seksual
sebanyak 3 kali
mengeluarkan keputihan.
menerimanya.
tidak bersedia.
3) Diagnosa/masalah
d. Planning
117
10.51 Mengingatkan kembali tanda-tanda bahaya kehamilan. Tanda bahaya kehamilan ibu 11.05 Ibu mengerti dan ingat kembali tentang tanda-tanda
WIB dan keluarga harus mengetahuinya dan bila terjadi segera untuk di bawa ke bidan, WIB bahaya kehamilan.
dokter, puskesmas dan rumah sakit. Tanda bahayanya yaitu
a. Muntah terus dan tak mau makan
b. Demam tinggi terus dan tak kunjung turun
c. Bengkak pada kaki, tangan, wajah, atau sakit kepala disertai kejang
d. Pergerakan janin berkurang
e. Keluar darah dari jalan lahir sebelum wakunya melahirkan,
f. Air ketuban keluar sebelum waktunya
g. Jantung berdebar-debar
h. Batuk lebih dari 2 minggu
i. Cemas berlebihan.
11.06 Mengingatkan kembali tentang persiapan persalinan 11.15 Ibu mengatakan ingat tentang persiapan persalinan dan
WIB Persiapkan untuk persalinan supaya saat persalinan dapat berjalan dengan lancar. WIB sudah mulai mempersiapkannya bersama dengan
Siapkan dari awal jangan mendadak saat menjelang persalinan, yang harus keluarga.
dipersiapkan yaitu
a. Mempersiapkan baju, handuk, pembalut, alas bokong untuk ibu.
b. Bagi bayi baju bayi, bedong, topi, sarung tangan dan sarung kaki.
c. Pendonor darah yang sesuai dengan golongan darah ibu untuk apabila terjadi
perdarahan
d. Siapkan kendaraan untuk sewaktu-waktu melahirkan,
e. Mempersipkan tabungan untuk biaya persalinan selain juga bila punya dengan
BPJS
f. Merencanakan nantinya akan melahirkan dipuskesmas mana dan yang
menolong bidan siapa
g. Merencanaakan untuk nanti setelah melahirkan menggunakan KB apa.
118
11.16 Mengingatkan kembali tentang tanda-tanda persalinan. Tanda awal persalinannya 11.25 Ibu mengatakan mengerti dan mengingat kembali
WIB yaitu WIB tentang tanda-tanda persalinan.
a. Perut mulas-mulas yang teratur
b. Timbulnya semakin sering dan semakin lama
c. Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir atau cairan ketuban dari jalan
lahir
Bila muncul tanda di atas maka segera suami atau keluarga segera bawa ibu hamil ke
fasilitas kesehatan.
11.26 Memberitahukan kembali tentang IMD 11.35 Ibu mengatakan sudah mengingat lagi tentang IMD
WIB Inisiasi Menyusu Dini adalah inisiasi menyusu bayi pada ibu setelah lahir dan WIB sekarang.
dilakukan selama minimal 1 jam. Dengan cara meeletakkan bayi di atas perut ibu
kepala diantara pertengahan payudara dengan skin to skin.
Dilakukan IMD dengan tujuan agar bayi menjadi hangat, dan dapat menemukan
putting ibu, tidak terjadi hipotermi. Sedangkan pada ibu agar ibu tenang, menjadikan
kontraksi uterus baik sehingga meminimalisir pendarahan.
11.36 Menganjurkan ibu untuk melanjutkan terapi obat dari 11.48 Ibu mengatakan mengerti dan akan melanjutkan
WIB bidan. Berupa tablet Fe, Kalk, Asam folat WIB meminum obat yang di berikan oleh bidan.
11.49 Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi karena sudah trimester 3 11.50 Ibu mengatakan mengerti dan akan berkunjung ulang
WIB atau bila ada keluhan langsung di periksakan WIB lagi nantinya
119
2. Asuhan Persalinan
Pengkajian
Catatan Implementasi
Subjektif Objektif Asessmant Planning
Waktu Implementasi Waktu Evaluasi
1. Ibu mengatakan 1. keadaan umum : Diagnosis 1. Beritahu hasil 06.40 1. Memberitahukan 06.42 1. Ibu sudah mengetahui
ini kehamilan Baik kebidanan : pemeriksaan WIB hasil pemeriksaan WIB mengenai kondisi ibu
ketiga, persalinan a. Kesadaran : G3P1A1 umur pada ibu dan kepada ibu dan dan janinnya.
satu kali dan Composmetis 30 tahun UK keluarga keluarga bahwa
pernah keguguran b. Tanda-Tanda 38 minggu 6 kondisi ibu dan janin
satu kali Vital : hari, janin dalam keadaan baik
Tensi : tunggal, hidup dan sudah
2. Ibu mengatakan 120/80 mmHg intra uteri, pembukaan 4 cm
mulai merasakan Nadi : 80x/menit letak
mules dan Suhu : 36,60C membujur, 2. Siapkan 06.43 2. Menyiapkan 07.00 2. Ibu mengerti dan telah :
mengeluarkan 2. Status present PUKI, keadaan fisik WIB keadaan fisik ibu WIB a. Ibu telah berjalan-
lendir darah dari a. Kepala: bentuk preskep, U ibu dengan jalan ringan.
mulai jam 02.00 mesochepal, inpartu kala I a. Menganjurkan ibu b. Ibu telah tidur
WIB. Pembukaan tidak nyeri Fase Aktif untuk BAK dan miring kiri.
3 cm setelah tekan, tidak ada Dilaktasi BAB bila ingin c. Ibu sudah minum
periksa ke bidan benjolan, tidak Maksimal b. Menganjurkan ibu air putih terakhir
120
suryati jam 05.00 ada luka bekas Masalah : untuk jalan-jalan jam 07. 15 WIB
WIB. operasi. tidak ada ringan untuk d. Ibu mengerti dan
b. Rambut:bersih, mempercepat bersedia menarik
3. Ibu mengatakan berwarna hitam, Diagnosa proses persalinan. nafas panjang bila
keputihan dan tidak potensia : c. Menganjurkan ibu ada kontraksi atau
nyeri berketombe, tidak ada untuk tidur kenceng-kenceng.
payudaranya tidak mudah miring kiri bila e. Ibu sudah BAK
mulai berkurang rontok. Tindakan jalan-jalan capek pukul 07. 24 WIB,
sejak tanggal 30 c. Muka: tidak segera : tidak untuk Berbau khas dan
terlihat cemas, ada memperlancar berwarna kuning
4. Ibu mengatakan tidak pucat. jalannya oksigen dengan jumlah
sedang dan tidak d. Mata :simetris, ke janin. kurang lebih 150
pernah menderita sclera tidak d. Menganjurkan ibu cc
penyakit menular, kuning, untuk makan dan
menahun,kronis konjungtiva minum bila tidak
merah muda. ada kontraksi
5. Ibu mengatakan e. Hidung : tidak atau kenceng-
hari pertama haid ada nafas kenceng.
terakhirnya cuping hidung. e. Menganjurkan ibu
tanggal 2 f. Mulut : bibir untuk mengatur
Januari 2017 tidak pucat, pernafasan bila
6. Ibu mengatakan kering, tidak ada kontrasi yaitu
perkiraan pecah-pecah. dengan nafas
lahirnya tanggal 9 g. Telinga: panjang caranya
oktober 2017 simetris, fungsi tarik nafas
7. Ibu mengatakan pendengaran melalui hidung
makan terakhir baik, tidak nyeri dan dikeluarkan
pagi jam 05.30 tekan, tidak melalui mulut.
WIB teraba benjolan,
8. Ibu mengatakan bersih.
minum terakhir h. Leher :tidak
121
pagi jam 05.30 nyeri tekan, 3. Siapkan 07.01 3. Menyiapkan 07.05 3. Ibu merasa tidak cemas
WIB tidak ada keadaan WIB keadaan mental ibu WIB menghadapi persalinan
9. Ibu mengtakan pembesaran mental ibu dengan cara : dan sering bercanda,
BAB terakhir jam kelenjar tiroid, a. Memberikan Ibu banyak berdoa
04.00 WIB dan tidak ada motivasi kepada selama proses
BAK terakhir jam pembesaran ibu agar tidak persalinan dan Suami
05.30WIB. vena jugularis. cemas selalu mendampingi ibu
i. Dada : menghadapi selama proses
pernapasan persalinan. persalinan
simetris, tidak b. Menganjurkan ibu
ada luka untuk banyak
ataupun bekas berdoa selama
operasi, tidak persalinan.
terdengar suara c. Menganjurkan
napas tambahan suami atau
seperti keluarga untuk
wheezing. selalu
j. Payudara mendampingi ibu
membesar, selama proses
putting susu persalinan.
menonjol, tidak
ada nyeri tekan
pada 4. Siapkan Alat 07.05 4. Menyiapkan Alat 07.15 4. Alat dan bahan telah di
payudara,kolost WIB dan bahan yang WIB siapkan
rum belum akan di gunakan a. Partus set berisi
keluar. saat persalinan. gunting tali pusat,
k. Perut : gunting benang,
1) Inspeksi : klem 2, gunting
perut episiotomi, jarum,
membesar b. Handscun
sesuai c. Bascom tempat
122
kehamilan, plasenta
tidak ada d. Bengkok
luka bekas e. Kateter
operasi, f. Penghisap lender
terdapat g. Kasa seteril
linea nigra, h. Jenggul
terdapat i. Vit k
striae j. Oksitosin
gravidarum k. Benang
2) Palpasi : l. Senter
tidak ada m. Underpand
pembesaran
organ, tidak 5. Lakukan 07.16 5. Melakukan asuhan 07.20 5. Ibu merasa nyaman dan
ada nyeri asuhan sayang WIB sayang ibu dengan WIB tenang setelah diusap-
tekan. ibu menemani dan usap punggungnya.
Kontraksi: mengusap-usap
3x/10’/20” punggung ibu agar
a) Leopold I: mengurangi pegal-
TFU 3 jari pegal.
di bawah
processu 6. Lakukan 07.21 6. Melakukan 06.30 6. Hasil pengawasan di
xypoideus pengawasan WIB pengawasan 10 WIB dapatkan :
teraba satu 10 a. RR : 18x/menit
bagian a. KU : 4 b. Nadi : 82 x/menit
lunak, jam c. His : 3x/10’/20”
tidak b. TD : 4 d. DJJ : 145x/menit
melenting. jam e. Tanda Kala II :
Kemungki c. Suhu: 4 belum ada
nan jam
bokong d. RR : 30
b) Leopold menit
123
II: Bagian e. Nadi : 30 07.00 Hasil pengawasan di
kanan menit WIB dapatkan :
teraba f. His : 30 a. RR : 20x/menit
bagian menit b. Nadi : 80 x/menit
kecil-kecil. g. DJJ : 30 c. His : 3x/10’/20”
Kemungki menit d. DJJ : 140x/menit
nan adalah h. Bundleri e. Tanda Kala II :
ekstremitas ng : 4 belum ada
janin. jam
Bagian kiri i. PPV : 4 07.30 Hasil pengawasan di
teraba satu jam WIB dapatkan :
bagian j. Tanda a. RR : 18x/menit
keras kala II : b. Nadi : 80 x/menit
memanjan 30 menit c. His : 3x/10’/20”
g seperti d. DJJ : 145x/menit
papan. e. Tanda Kala II :
Kemungki belum ada
nan adalah
punggung 08.00 Hasil pengawasan di
janin. WIB dapatkan :
c) Leopold a. RR : 16x/menit
III:Teraba b. Nadi : 82 x/menit
satu bagian c. His : 3x/10’/20”
bulat, d. DJJ : 140x/menit
keras, e. Tanda Kala II :
melenting belum ada
dan tidak
dapat
digoyangk
an.
d) Leopold
124
IV: kedua 08.30 Hasil pengawasan di
tangan WIB dapatkan :
tidak bisa a. RR : 18x/menit
ketemu b. Nadi : 82 x/menit
(divergen), c. His : 3x/10’/25”
sudah d. DJJ : 142x/menit
masuk e. Tanda Kala II :
PAP. belum ada
e) Auskultasi
: terdengar 09.00 Hasil pengawasan di
bising usus WIB dapatkan :
dalam a. RR : 20x/menit
batas b. Nadi : 82 x/menit
normal. c. His : 4x/10’/25”
f) DJJ : d. DJJ : 142x/menit
frekuensi e. Tanda Kala II :
11, 12, 12 belum ada
(regular).
Jumlah 09.30 Hasil pengawasan di
140 kali/ WIB dapatkan :
menit a. RR : 22x/menit
punctum b. Nadi : 80 x/menit
maksimum c. His : 4x/10’/30”
di kiri d. DJJ : 145x/menit
bawah e. Tanda Kala II :
pusat belum ada
g) TFU:34
cm 10.00 Hasil 10 pengawasan
h) TBJ : WIB di dapatkan :
(34-11) x 3. KU : baik
155 4. TD : 120/80 mmHg
125
=3.565 gr 5. Suhu : 36,60C
l. Punggung : 6. RR : 22x/menit
tidak ada 7. Nadi : 82x/menit
kelainan tulang 8. His : 4x/10’/35”
belakang, nyeri 9. DJJ : 146x/menit
ketuk kanan/kiri 10. Bundlering : tidak
(-/-). ada
m. Genitalia : tidak 11. PPV: lendir darah
ada oedema, 12. Tanda kala II :
tidak ada belum ada
infeksi,
perineum belum 7. Lakukan 10.05 7. Melakukan 10.10 7. Di dapatkan hasil
menonjol, vulva pemeriksaan WIB pemeriksaan dalam WIB pemeriksaan berupa :
belum dalam dengan untuk menilai c. Genetalia :Vulva
membuka, indikasi kemajuan persalinan tidak ada oedem,
lendir darah dan kemajuan tidak ada
tidak persalinan varises,Vagina
megeluarkan tidak ada oedema,
keputihan. tidak ada infeksi,
PD PPV keluar lendir
1) Keadaan darah.
porsio : d. Pemeriksaan
Tebal Dalam :
a) Effacement 1) Keadaan
: 40% porsio :
b) Pembukaan a) Effacemen
: 4 cm t : 80%
2) Kulit b) Pembukaa
ketuban : + n : 8 cm
3) Presentasi : 2) Kulit ketuban :
kepala +
126
4) POD dan 3) Presentasi :
Posisi POD : kepala
UUK searah 4) POD dan
jam 12 posisi POD :
5) Penurunan UUK dan
BBJ : Hodge searah jam 12
III 5) Penuurunan
6) Tanda-tanda BBJ : Hodge
moulage : III
tidak ada 6) Tanda-tanda
7) Bagian moulage :
terkemuka : tidak ada
tidak ada 7) Bagian
n. Anus : tidak ada Terkemuka :
hemoroid, tidak ada
belum Ibu juga
membuka mengatakan
o. Ekstremitas mulesnya
1) Atas : kuku bertambah dan
tidak pucat, dari hasil
tidak pengawasan
oedema, terdapat
turgor kulit kemajuan
baik. kontraksi.
2) Bawah :
kuku tidak
pucat, tidak
oedema,
tidak ada
varises.
3) Reflek
127
Patela:
ekstremitas
atas kanan
kiri (+/+),
ekstremitas
bawah kanan
kiri (+/+).
1. Ibu mengatakan 1. KU : baik 1. Diagnosis 1. Beritahu ibu 10.20 1. Memberitahu ibu dan 10.21 1. Ibu dan keluarga sudah
mulesnya a. TD : 120/80 Kebidanan dan keluarga WIB keluarga mengenai WIB tau hasil pemeriksaan
bertambah mmHg G3P1A1 umur mengenai hasil pemeriksaan
b. Suhu : 36,60C 30 tahun UK hasil
c. RR : 22x/menit 38 minggu 6 pemeriksaan
d. Nadi : 82x/menit hari, janin
e. His : 4x/10’/35” tunggal, hidup 2. Lanjutkan 10.21 2. Melanjutkan 10.30 2. Pengawasan telah
f. DJJ : 146x/m intra uteri, pengawasan WIB pengawasan 10 untuk WIB dilakukan dengan hasil :
g. Bundlering : tidak letak 10 mengetahui kemajuan a. Rr: 20x menit
ada membujur, persalinan. b. Nadi : 82x/menit
h. PPV: lendir darah PUKI, c. His :4x/10’/35”
2. Di dapatkan hasil preskep, U d. DJJ : 150x/meit
pemeriksaan berupa : inpartu kala I e. Tanda Kala II :
a. Genetalia :Vulva Fase Aktif belum ada
tidak ada oedem, Dilaktasi
tidak ada Maksimal 11.00 Pengawasan telah
varises,Vagina WIB dilakukan dengan hasil :
tidak ada oedema, 2. Masalah : a. Rr: 20x/menit
tidak ada infeksi, tidak ada b. Nadi :80x/menit
PPV keluar lendir 3. Diagnosis c. His : 4x/10’/40”
darah. potensial : d. DJJ : 146x/menit
b. Pemeriksaan tidak ada e. Tanda Kala II:
128
Dalam : 4. Tindakan tidak ada
1) Keadaan segera :tidak
porsio : ada 11.30 Pengawasan telah
a) Effacemen WIB dilakukan dengan hasil :
t : 80% a. Rr: 22x/menit
b) Pembukaa b. Nadi : 80x/menit
n : 8 cm c. His : 5/10’/45”
2) Kulit ketuban d. DJJ :140x/menit
:+ e. Tanda Kala II:
3) Presentasi : belum ada
kepala
4) POD dan 12.00 Pengawasan telah
posisi POD : WIB dilakukan dengan hasil :
UUK dan a. Rr: 20x/menit
searah jam 12 b. Nadi :84x/menit
5) Penuurunan c. His :5/10’/45”
BBJ : Hodge d. DJJ :145x/menit
III e. Tanda Kala II :
6) Tanda-tanda belum ada
moulage : f. Ketuban telah
tidak ada pecah jam 12. 25
7) Bagian WIB dengan warna
Terkemuka : jernih, bau khas,
tidak ada dan jumlah ± 500
cc
129
b. Suhu : 36,80C
c. RR :
24x/menit
d. Nadi :
80x/menit
e. His :
4x/10’/35”
f. DJJ : 146x/m
g. Bundlering :
tidak ada
h. PPV: lendir
darah
i. Rr: 24x/menit
j. Nadi
:84x/menit
k. His
:5x/10’/50”
l. DJJ :
150x/menit
m. Tanda Kala II:
Ibu
mengatakan
serasa ingin
BAB,
mulesnya juga
bertambah
Telah ada
dorongan ibu
meneran, ada
dorongan
pada anus,
130
perineum
menonjol,
pembukaan
pada vulva.
131
h. Bagian
menumbung :
tidak ada
1. Ibu mengatakan 1. KU : baik 1. Diagnosis 1. Beritahu ibu 12.40 WIB 1. Memberitahu ibu dan 12.45 1. Ibu dan keluarga sudah
serasa ingin a. TD : 120/80 Kebidanan : dan keluarga keluarga bahwa WIB tau hasil pemeriksaan
BAB mmHg G3P1A1 mengenai pembukaan sudah
b. Suhu : 36,80C umur 30 hasil lengkap.
2. Ibu mengatakan c. RR : 24x/menit tahun UK 38 pemeriksaan
mulesnya mulai d. Nadi : 80x/menit minggu 6 12.46 WIB 2. Memberitahu suami 12.48 2. Suami atau keluarga
bertambah e. His : 4x/10’/35” hari, janin 2. Beritahu atau keluarga untuk WIB sudah memposisikan ibu
f. DJJ : 146x/m tunggal, suami atau membantu dalam posisi meneran
3. Ibu mengatakan 2. Status Obstetri hidup keluarga untuk memposisikan ibu yang benar.
serasa ingin a. Genetalia :Vulva intrauteri, membantu dalam posisi
meneran. tidak ada oedem, letak memposisikan meneran yaitu kedua
tidak ada membujur, ibu. lutut ditekuk, ibu
varises,Vagina PUKI dalam posisi
tidak ada oedema, preskep, U melentang, kedua
tidak ada infeksi, inpartu kala tangan memegang
PPV keluar air II. kedua mata kaki.
ketuban.
b. Keadaan porsio : 2. Masalah : tidak 3. Dekatkan alat 12.49 WIB 3. Mendekatkan semua 12.51 3. Alat telah siap dan
a.Effacement : ada alat yang telah WIB didekatkan pada ibu
100% disiapkan ke dekat yang akan bersalin.
b. Pembukaan : 3. Diagnosa pasien .
10 cm potensial :
c. Kulit ketuban : - tidak ada
d. Presentasi : kepala 4. Siapkan diri 12.52 WIB 4. Menyiapkan diri 12.54 4. Menggunakan APD
e. POD dan posisi 4. Tindakan dengan WIB Lengkap
POD : UUK dan segera : tidak menggunakan APD
searah jam 12 ada
132
f. Penuurunan BBJ : 5. Anjurkan ibu 12.54 WIB 5. Menganjurkan ibu 12.56 5. Ibu meneran saat ada
H IV untuk meneran untuk meneran saat WIB kontraksi dan diselingi
g. Tanda-tanda dan nilai ada kontraksi dan dengan nafas panjang.
moulage : tidak perineum dilihat Penilaian perineum
ada perkembangan kaku, dan tidak
h. Bagian penurunan dan nilai meregang saat ada
menumbung : perineum dorongan dari kepala
tidak ada bayi.
133
7. Periksa DJJ 12.57 WIB 7. Memeriksa DJJ saat 12.58 7. Ibu dan suami telah
saat tidak ada tidak ada kontraksi WIB mengetahui mengenai
kontraksi dan dan memberithu ibu kondisi janinnya dengan
beritahu pada dan bapak bahwa DJJ 150 x/ menit dan
ibu dan bapak. janin dalam keadaan ibu bersedia di berikan
baik dan berikan makanan minuman.
makan dan minum
ibu saat tidak ada
kontraksi.
8. Pimpin 13.00 WIB 8. Memimpin ibu untuk 13.05 8. Ibu meneran dan kepala
meneran menenran bila ada WIB telah berada 5-6 cm dari
kontraksi vulva.
134
dialasi duk steril, terlindungi tangan
dan tangan kiri diatas kanan kiri penolong.
symfisis untuk
melindungi bagian
puncak kepala bayi.
135
melahirkan bahu
belakang dengan
lembut.
13.05 WIB g. Melakukan sangga 13.15 g. Bayi lahir spontan,
susur dengan cara WIB jenis kelamin
memindahkan tangan perempuan.
kiri untuk menyusuri
lengan, dada, dan
punggung sampai
kedua kaki lahir.
11. Lakukan 13.15 WIB 11. Melakukan penilaian 13.16 11. Bayi dengan warna kulit
penilaian selintas. WIB kemerahan, gerakan
selintas pada aktif, jenis kelamin
bayi. perempuan.
12. Letakkan bayi 13.16 WIB 12. Meletakkan bayi 13.16 12. Bayi sudah
di atas kain diatas kain kering WIB dikeringkan.
ibu dan dan mengeringaan
mengeringkan. bayi dengan
menggunakan kain
bersih dan kering
13. Lakukan cek 13.15 WIB 13. Melakukan cek untuk 13.16 13. Sudah dilakukan
Rahim memastikan janin WIB pengecekan dengan
tunggal. hasil janin tunggal, TFU
setinggi pusat, teraba
keras, plasenta belum
lahir
14. Beritahu ibu 13.16 WIB 14. Memberitahukan ibu 13.17 14. Ibu bersedia dan telah
akan akan disuntikkan WIB disuntikan oksitosin.
136
dilakukan oksitosin agar uterus
suntikan berkontraksi dengan
oksitosin baik.
15. Berikan 13.16 WIB 15. Memberikan 13.18 15. Telah disuntikan
suntikan suntikan Oksitosin WIB oksitosin dengan dosis
oksitosin kepada ibu. 10 IU secara IM di 1/3
paha atas lateral dengan
sudut 90 derajat
16. Lakukan Jepit, 13.17 WIB 16. Melakukan 13.19 16. Telah dilakukan
potong dan a. penjepitan tali WIB a. Tali pusat telah di
ikat tali pusat pusat dengan klem.
kemudian umbilical lem 3
IMD cm dari bayi.
Mengarahkan ke
distal dan jepit
kembali ke tali
usat 2 cm dari
klem yang
pertama.
13.18 WIB b. Melindungi perut 13.19 b. Telah di potong tali
bayi dengan WIB pusat antara 2 klem.
tangan kiri
penolong,
kemudian potong
tali pusat diantara
dua klem tadi.
c. Mengikat tali 13.19 c. Tali pusat telah
pusat bayi yang WIB diikat.
masih ke klem.
137
13.18 WIB d. Letakkan bayi di 13.19 d. Bayi sudah di dada
atas dada ibu WIB ibu unuk dilakukan
untuk IMD dan IMD.
ada kontak kulit
bayi dengan ibu.
13.18 WIB e. Menyelimuti bayi 13.19 e. Bayi telah di
dengan kain WIB selimuti dengan kain
kering dan bersih. kering dan bersih,
selain itu ibu
mengatakan
perutnya merasa
mules.
138
adanya semburan semburan darah
darah, tali pusat dari jalan lahir,
memanjang, perut membulat.
uterus membulat.
13.19 WIB d. Setelah uterus 13.20 d. Plasenta telah lahir
kontraksi , WIB di vulva.
menegangkan tali
pusat kearah
bawah sambil
tangan kiri
mendorong uterus
kearah belakang
atas
(dorsokranial)
13.19 WIB e. Menangkap 13.20 e. Plasenta telah lahir
plasenta saat WIB keseluruhan.
tanpak di vulva,
memutar searah
jarum jam,
sampai lahir
secara
keseluruhan.
139
plasenta plasenta. diameter kurang lebih
20 cm, berat kurang
lebih 700 gram, insersi
sentralis, panjang tali
pusat kurang lebih 60
cm
4. Cek laserasi 13. 25 WIB 4. Mengecek laserasi 13.25 4. Terdapat laserasi dari
dan nilai dan menilai WIB jalan lahir yaitu derajat
perdarahan perdarahan 2 dan perdarahannya
kurang lebih 50 cc
.
1. Ibu mengatakan 1. Keadaan umum : baik 1. Diagnosis 1. Beritahu 13.25 WIB 1. Memberitahu 13.25 1. Ibu bersedia untuk di
perutnya terasa a. Kesadaran : Kebidanan : kondisinya kondisinya saat ini WIB jahit
mules composmentis P2A1 umur saat ini bahwa jalan lahir ibu
2. Status present 30 inpartu terdapat robekan
a. Perut kala IV. sehingga harus dijahit
TFU : 2 jari di agar tidak mengalami
2. Ibu mengtakan bawah pusat 2. Masalah : perdarahan, dan
nyeri pada jalan Kontraksi : keras tidak ada penjahitannya
lahirnya. b. Genetalia : ada dilakukan bius
robekan jalan 3. Diagnosa terlebih dahulu.
lahir derajat potensial :
mukosa derajat 2 tidak ada 2. Pastikan 13.25 WIB 2. Memastikan uterus 13.25 2. Kontraksi keras dan
PPV : darah segar uterus berkontraksi dengan WIB sudah tidak keluar darah
kurang lebih 50 4. Tindakan berkontraksi baik dengan meraba dari luka robekan.
cc segera : dengan baik fundus uteri ibu
tidak ada
3. Lakukan 13.25 WIB 3. Melakukan 13.26 3. Lidokain sudah di
pembiusan pembiusan pada luka WIB suntikan. Ibu sudah
140
pada luka dengan lidokain di tidak merasa sakit saat
dengan daerah yang robek dijepit mengunakan
lidokain pinset.
141
8. Ajarkan ibu 13.32 WIB 8. Mengajarkan ibu 13.32 8. Ibu sudah bisa
cara massase cara massase fundus WIB melakukan masase
fundus uteri uteri yang benar fundus uteri sendiri.
yang benar. yaitu dengan
menggunakan sisi
lantar tangan dan di
masase searah jarum
jam dengan tujuan
untuk merangsang
kontraksi sehingga
tidak terjadi
perdarahan.
10. Lanjutkan 13. 50 WIB 10. Melanjutkan 13. 51 10. Hasil evaaluasi :
observasi kala observasi kala IV WIB TD : 120/70
IV pada 1 jam pertama mmHg N:
setiap 15 menit 84x/menit
kedua TFU : 2 jari dibawah
pusat.
142
Kontraksi : keras
Kandung kemih : kosong
PPV : kurang lebih 40 cc
11. Berikan obat 13.52 WIB 11. Memberian obat 13.52 11. Obat telah di berikan
kepada ibu untuk ibu berupa WIB kepada ibu dan langsung
tablet FE, Vit A, diminum ibu dengan
Asam mefenamat, menggunakan air putih.
Amoxilin.
12. Pantau tanda 13.52 WIB 12. Memantau tanda dan 13.53 12. Hasil pemeriksaan :
dan bahaya bahaya pada bayi WIB Respirasi :
pada bayi meliputi nafas dan 50x/menit Suhu :
suhu bayi. 36,80C
143
IV. pada 1 jam pertama N: 84x/menit
setiap 15 menit TFU : 2 jari dibawah
keempat. pusat.
Kontraksi : keras
Kandung kemih : kosong
PPV : kurang lebih 30
cc.
16. Pindahkan 14.25 WIB 16. Pindahkan bayi dari 14.30 16. Bayi sudah dipindahkan
bayi dari dada dada ibu ke tempat WIB dari dada ibu ke tempat
ibu ke tempat BBL untuk dilakukan BBL, dan hasil
BBL untuk pemeriksaan pemeriksaan
dilakukan antropometri dan antropometri sebagi
pemeriksaan pemberian Vit.K dan berikut :
antropometri salep mata. Bayi lahir spontan pada
dan pemberian jam 13.15 WIB
Vit.K dan Jenis kelamin
salep mata. peremuan
BB: 4000gr
PB : 52 cm
LK :34 cm
LD : 35 cm
LiLA : 14 cm
AS : 8-9-10
Anus (+), meconium (-
), miksi (-).
Sudah di beri Vit. K
secara IM dan salep
mata.
144
17. Lanjutkakan 14.50 WIB 17. Melanjutkan 14.52 17. Hasil observasi :
observasi kala observasi kala IV WIB TD : 120/80
IV setiap 30 menit pada mmHg N :
jam kedua. 84x/menit
Suhu : 370C
TFU : 2 jari dibawah
pusat
Kontraksi uterus : keras
Kandung kemih : kosong
PPV : 20 cc.
18. Berikan 15.15 WIB 18. Memberikan 15.15
imunisasi Hb imunisasi Hb0 pada WIB 18. Bayi sudah di berikan
0 pada bayi bayi baru lahir 1 jam imunisasi Hb0 di 1/3
baru lahir. setelah pemberian vit paha kanan bayi
K di paha kanan bayi
dengan cara IM 90
derajat.
145
a. 13.35:TD 120/80, N
86x/menit, T 36,80C,
TFU 2 jari dibawah
pusat, Kontraksi
keras, kandung
kemih kosong,
perdarahan 50 cc.
b. 13.50 :TD 120/70, N
84x/menit, TFU 2
jari dibawah pusat,
Kontraksi keras,
kandung kemih
kosong, perdarahan
40 cc.
c. 14.05:TD 120/70, N
84x/menit, TFU 2
jari dibawah pusat,
Kontraksi keras,
kandung kemih
kosong, perdarahan
30 cc.
d. 14.20:TD 120/70, N
84x/menit, TFU 2
jari dibawah pusat,
Kontraksi keras,
kandung kemih
kosong, perdarahan
30 cc.
e. 14.50:TD 120/80, N
84x/menit, T 370C,
TFU 2 jari dibawah
146
pusat, Kontraksi
keras, kandung
kemih kosong,
perdarahan 20 cc.
f. 15.20:TD 120/80, N
84x/menit, TFU 2
jari dibawah pusat,
Kontraksi keras,
kandung kemih
kosong, perdarahan
20 cc.
147
3. Asuhan Nifas
Pengkajian
148
3. Ibu pembengkakan, dengan tangan searah jarum jam mempraktekan
mengatakan b. Mata: simetris, ditekan, dengan tujuan untuk mencegah nya.
ASI nya sudah sclera tidak tidak perdarahan
keluar kuning, keluar
pemberiannya konjungtiva darah dari 3. Ajarkan ibu 20.21 3. Mengajarkan ibu agar menjaga 20.30 3. Ibu mengerti
setiap 2 jam merah muda. jahitan cara menjaga WIB kebersihan genetalia agar WIB dan
dan payudara c. Payudara : tetapi kebersihan jahitanya tidak terinfeksi meragakannya
sudah tidak tidak ada luka, keluar genetalia dengan cara di Puskesmas
merassakan puting darahnya setelah selesai mandi,
nyeri lagi. menonjol, dari Rahim BAB,BAK daerah genetalia
4. Ibu payudara berupa harus dibersihkan dengan air
mengatakan membesar, lokea bersih. Ganti pembaut minimal
darah yang ditekan putting rubra. 4 jam sekali untuk menghindari
keluar seperti keluar ASI 3. Diagnosa iritasi maupun infeksi.
menstruasi dan berjenis potensial :
berwarna kolostrom tidak ada
merah segar. dengan warna 4. Tindakan 4. Ingatkan ibu 20.31 4. Mengingatkan ibu agar tidak 20.35 4. Ibu mengerti
5. Ibu kekuningan segera : tidak agar tidak ada WIB ada pantangan terhadap WIB dan telah ingat
mengatakan dan agak ada pantangan makanan karena akan kembali
sudah makan kental. terhadap mempercepat proses tentang tidak
dan minum d. Perut : tidak makanan. penyembuhan pada jahitanya. ada pantangan
sekitar jam ada luka bekas Memberitahu ibu jika ada buat makan
14.00 WIB. operasi, tidak keluhan segera bilang ke tenaga
Berupa air ada kesehatan yang ada di
putih kurang pembesaran puskesmas.
lebih 1 gelas, organ dalam,
makan kurag kontraksi keras, 5. Beritahu ibu 20.36 5. Memberitahukan kepada ibu 20.40 5. Ibu dan
lebih ½ piring TFU 3 jari di jika ada WIB jika ada keluhan segera bilang WIB keluarga telah
dengan lauk bawah pusat keluhan segera ke tenaga kesehatan yang ada di mengerti dan
sayuran dan dan bilang ke Puskesmas. bersedia bila
telur, tempe. kandung kemih tenaga ada keluhan
6. Ibu kosong. kesehatan
mengatakan e. Genitalia : yang ada di
sudah kencing tidak ada Puskesmas.
149
sekitar jam oedema, tidak
17.00 WIB. ada infeksi,
jahitan masih
terasa nyeri,
tidak keluar
darah dari
jahitan tetapi
keluar
darahnya dari
Rahim berupa
lokea rubra.
f. Ekstremitas :
tangan dan
kaki dalam
batas normal
tanpa nyeri
tekan dan tidak
terdapat
bengkak.
150
Catatan Perkembangan I
Tanggal : 05 Oktober 2023
1. Ibu mengatakan 1. Keadaan umum : 1) Diagnosis 1. Beritahu hasil 17.00 1. Memberitahukan hasil 17.30 1. Ibu sudah
tidak mempunyai Baik Kebidanan: pemeriksaan pada WIB pemeriksaan pada ibu WIB mengetahui
keluhan 2. Kesadaran : P2A1 umur 30 tahun ibu bahwa keadaannya dalam hasil
2. Ibu mengatakan Composmetis 6 hari post partum keadaan baik pemeriksaannya
tidur malam dan 3. TTV normal. a. Keadaan umum : Baik dan merasa
siang tidak a. TD : 120/80 2) Masalah : tidak ada b. Kesadaran : Composmetis senang dalam
terganggu oleh mmHg 3) Diagnose potensial : c. TTV keadaan baik
bayinya. b. N: 80x/menit tidak ada 1) TD : 120/80 mmHg
3. Ibu mengatakan c. S: 36,40C 4) Tindakan segera : 2) N: 80x/menit
makan 3 kali/hari d. RR : 18x/menit tidak ada 3) S: 36,60C
dengan jenis 4. Status present 4) RR : 28x/menit
nasi,lauk pauk a. Muka: tidak Muka, mata tidak anemis,
sayuran dan buah. pucat, tidak ada ASI keluar lancar, TFU
Ibu tidak pembengkakan. pertengahan pusat dengan
memiliki b. Mata:simetris, simfisis, lokhea serosa
pantangan dalam sclera tidak kurang lebih 40cc.
hal makan, kuning,
sedangkan konjungtiva 2. Beri penkes 17.31 2. Memberikan penkes 17.40 2. Ibu telah
minum 8-10 merah muda. tentang cara WIB tentang cara menyusui yang WIB mengetahui cara
gelas/hari dengan c. Dada : tidak ada menyusui yang benar menyusui
151
jenis ar putih dan retraksi dinding benar dengan benar
teh. dada, a. Cuci tangan dengan air a. Telah
4. Ibu mengatakan pernapasan dan sabun. melakukan
mengeluarkan simetris, tidak cuci tangan
flek coklat terdengar suara dengan air
kekuningan napas tambahan dan sabun.
dalam jumlah seperti b. Ibu duduk dengan b. Posisi ibu
sedikit. wheezing. nyaman dan posisi dan kakinya
5. Ibu mengatakan d. Payudara punggung tegak sejajar sudah
mengganti membesar dan punggung kursi, kaki nyaman.
pembalutnya 3-4 tidak diberi penyangga
kali/hari bengkak,tidak sehingga tidak
6. Ibu mengatakan nyeri, putting menggantung.
jahitannya sudah susu menonjol c. Oleskan sedikit ASI c. Ibu telah
tidak nyeri lagi dan tidak lecet, pada putting susu dan mengoleska
dan tidak terdapat ASI keluar areola. n ASI pada
infeksi di lancar dengan putting susu
Jahitannya jenis ASI dan areola.
peralihan dan d. Bayi menghadap ke d. Bayi telah
warnanya mulai payudara ibu. mengadap
kuning ke payudara
keputihan dan ibu.
teksturnya e. Perut ibu dan perut bayi e. Perut ibu
lebiih cair dari menempel, meletakkan dan perut
kolostrom. satu tangan bayi di bayi telah
e. Perut: tidak ada belakang badan ibu. menempel,
nyeri tekan, dan tangan
uterus teraba bayi
pertengahan dibelakang
pusat dan badan ibu.
simfisis, TFU f. telinga dan badan bayi f. Telinga dan
pertengahan membentuk satu garis badan bayi
pusat dan lurus. telah
simfisis, membentuk
152
kontraksi keras. satu garis
Kandung kemih lurus.
kosong g. Kepala bayi berada g. Kepala bayi
f. Genitalia : dilengkungan siku ibu telah di
tidak ada dan bokong bayi berada lengkungan
oedema, tidak di lengan ibu. siku ibu dan
ada infeksi, bokong bayi
luka jahitan berada di
kering, tidak lengan ibu.
ada varises, h. Pegang payudara h. Payudara
lokhea dengan ibu jari diatas telah di
sanguinolenta dan jari yang lain pegang
kurang lebih 40 menopang di bawah dengan ibu
cc serta jangan menekan jari diatas
putting susu atau areola. dan jari
g. Ekstremitas : yang lain
tangan dan kaki telah
dalam batas menopang
normal tanpa di bawah.
nyeri tekan dan i. Rangsang mulut bayi i. Mulu bayi
tidak terdapat untuk membuka dengan telah
bengkak. cara menyentuh pipi mebuka.
dengan putting susu atau j. Putting susu
menyentuh sudut mulut sampai
bayi. sebagai
j. Setelah mulut bayi besar areola
membuka lebar, telah masuk
masukkan putting susu ke dalam
dan sebagian besar mulut bayi.
areola ke mulut bayi. k. Hisapan
k. Pastikan hisapan bayi bayi telah
benar , yaitu benar yaitu
1) Areola, yaitu 1) Areola
tampak lebih banyak
153
banyak areola diatas
diatas mulut bayi. mulut
ibu
2) Mulut, yaitu mulut 2) Mulut
bayi terbuka lebar. bayi
telah
membuk
a lebar
3) Bibir yaitu, bibir 3) Bibir
bawah bayi terlipat bayi
keluar (dower). telah
dower.
4) Dagu, yaitu dagu 4) Dagu
bayi menempel ke bayi
payudara ibu. telah
menemp
el ke
payudara
ibu.
154
3. Berikan penkes 17.41 3. Memberikan penkes tentang 17.45 3. Telah diberikan
tentang tanda WIB tanda bahaya nifas antara WIB penkes tentang
bahaya nifas lain : tanda bahaya
a. Perdarahan vagina yang nifas antara lain
luar biasa atau tiba-tiba :
bertambah banyak (lebih a. Ibu sudah
dari perdarahan haid paham
biasa atau bila pendarahan
memerlukan pervagina
penggantian pembalut 2 yang
kali dalam setengah berbahaya.
jam).
b. Pengeluaran pervagina b. Ibu sudah
yang berbau busuk. paham
pengeluaran
pervagina
yang berbau
busuk
adalah
termasuk
tanda
bahaya
nifas.
c. Rasa sakit di bagian c. Ibu
bawah perut atau mengerti
punggung. rasa sakit di
bagian
bawah perut
atau
punggung
termasuk
tanda
bahaya
nifas.
155
d. Sakit kepala yang terus d. Ibu
menerus, nyeri ulu hati, mengerti
atau masalah tentang sakit
penglihatan. kepala
yang terus
menerus,
nyeri ulu
hati, atau
masalah
penglihatan.
e. Pembengkakan di wajah e. Ibu mengerti
atau tangan. tentang
pembengkak
an di wajah
atau tangan.
f. Ibu
mengerti
f. Demam, muntah, rasa tanda
sakit sewaktu buang air bahaya nifas
kecil, atau jika merasa lain yaitu
tidak enak badan. demam,
muntah, rasa
sakit
sewaktu
buang air
kecil, atau
jika merasa
tidak enak
badan.
g. Ibu
g. Payudara berubah mengerti
menjadi merah, panas tanda
atau terasa sakit. bahaya nifas
156
lain yaitu
payudara
berubah
menjadi
merah,
panas atau
terasa sakit.
h. Kehilangan nafsu makan h. Ibu mengerti
dengan waktu yang tentang
lama. kehilangan
nafsu makan
dengan
waktu yang
lama.
i. Ibu mengerti
i. Perasaan sangat sedih tentang
atau tidak mampu perasaan
mengasuh anaknya sangat sedih
sendiri. atau tidak
mampu
mengasuh
anaknya
sendiri.
j. Ibu sudah
mengerti
j. Jika ibu mengalaminya bila
segera datang ke tenaga mengalami
kesehatan. tanda
bahaya nifas
segera
dating ke
tenaga
157
kesehatan
4. Beritahu ibu jika 17.45 4. Memberitahukan ibu jika 17.47 4. Ibu mengerti
ada keluhan, WIB ada keluhan segera datang WIB dan bersedia ke
segera datang ke ke tempat yang tenaga
tempat pelayanan menyediakan pelayanan kesehatan bila
kesehatan kesehatan agar keluhan ada keluhan.
segera di tangani.
158
4. Asuhan Bayi Baru Lahir
Pengkajian
159
ASI keluar sisa-sisa air ketuban. menggunakan kasa steril mengingat
lancar c. Mata : tidak ada tanpa penambahan apapun. dan benar
3. Ibu kotoran atau secret. Membungkus nya dengn dalam
mengatakan d. Muka : simetris, kassa di bentuk segitiga memprakteka
bayinya warna kemerahan, kemudian bagian yang nnya.
sudah BAK tidak pucat, tidak runcing menutupi bagian tali
jam 15.00 ada pembengkakan, pusat atas setelah itu ujung
WIB dan tidak ada kelainan. yang untuk mengikat putar
BAB dengan e. Hidung : simetris, dan posisi mengikatnya di
warna hijau berlubang dua, nafas bagian bawah tali pusat
jam 18.00 teratur, tidak ada
WIB pernafasan cuping 4. Jaga kehangatan 20.16 4. Menjaga kehangatan bayi 20.18 4. Ibu mengerti
4. Ibu hidung, tidak da bayi dengan WIB dengan membungkus WIB dan bayi telah
mengatakan lender. membungkus menggunakan kain bersih dan di bungkus
bayinya di f. Mulut : pallatum menggunakan kain kering. menggunakan
taruh di dada molle, tidak ada lesi, bersih dan kering kain bersih
ibu kurang tidak ada labioskisis dan kering.
lebih 1 jam dan tidak ada
yaitu dari jam pengeluaran saliva 5. Anjurkan ibu 20.19 5. Menganjurkan ibu untuk 20.22 5. Ibu mau
13.15 WIB berlebihan. untuk memberikan WIB memberikan ASI awal WIB menyusui
sampai 14.15 g. Telinga : simetris, ASI Awal bayinya dan
WIB. ada daun telinga, langsung
5. Ibu tidak adda kelainan, memprakteka
mengatakan ada lubang telinga, nnya agar ASI
bayinya telah ada tulang rawan keluar dan
di beri sudah terbentuk. bayi
imunisasi Vit h. Leher :tidak ada mendapatkan
K setelah pembengkakan pada ASI.
lahir, HB0 kelenjar getah
bayi lahir bening, kelenjar 6. Ingatkan kepada 20.23 6. Memberitahukan kepada ibu 20.25 6. Ibu mengerti
kurang lebih tyroid, dan vena ibu untuk WIB untuk menyusui bayi sesering WIB dan akan
1 jam, dan jugularis. menyusui bayi mungkin minimal 2 jam melakukannya
Polio jam i. Dada: simetris, sesering mungkin sekali. .
19.00. pernafasan normal, minimal 2 jam
160
jantung dan paru- sekali
paru normal.
j. Perut : perut terlihat
lebih besar dari pada
dada, tidak ada
kelainan, tali pusat
masih menempel
dan tertutup kassa
steril.
k. Punggung : bersih,
tidak ada kelainan
tulang belakang.
l. Genetalia : labia
mayora menutupi
labia minora, tidak
ada kelainan, ada
lubang vagina.
m. Anus : terddapat
lubang, tidak ada
kelainan.
n. Ekstremitas
1) Atas : simetris,
jumlah jari-jari
normal, tidak
ada kelainan,
garis tangan
udah terlihat.
2) Bawah:
simetris,
jumlah jari-jari
normal, tidak
ada kelainan,
garis kaki
sudah terlihat.
161
o. Refleks
1) Refleks moro
:+
2) Refleks rooting
:+
3) Refleks plantar
:+
4) Refleks
sucking : +
162
Catatan perkembangan 1
Tanggal : 05 Oktober 2023
163
bayinya dan merah muda. tetap, tidak mengalami
mengganti c. Muka : muka penurunan.
kassa bayi kemerahan,tida
masih dukun. k kuning 3. Anjurkan ibu 16.11 3. Mengajurkan ibu 16.15 3. Ibu mengerti
d. Dada: simetris , untukmenjaga WIB untukmenjaga kehangatan WIB dalam menjaga
tidak ada kehangatan bayi dengan cara, jangan bayinya agar
wheezing, tidak bayi membiarkan bayi tetap hangat.
kuning, jantung bersentuhan langsung
dan paru-paru dengan benda dingin, missal
normal, tangan yang dingin, lantai.
pernafasan Jangan meletakkannya di
normal, tidak dekat jendela atau kipas.
berwarna Segera keringkan bayi
kuning. setelah mandi untuk
e. Perut : perut mengurangi peguapan dan
terlihat lebih menjaga ingkungan sekitar
besar dari pada bayi tetap hangat
dada, tali pusat .
sudah terlepas, 4. Ingatkan ibu 16.16 4. Mengingatkan ibu cara 16.20 4. Ibu tekah
kering, dan cara menjaga WIB menjaga kebersihan kulit WIB mengerti
tidak berbau, kebersihan pada bayi dengan cara bagaimana cara
tidak ada kulit pada bayi. membasahi bagian tubuh menjaga
kelainan pada tidak sekaligus, hindri sabun kebersihan
perut,tidak terkena bagian mata, dan bayinya.
kekuningan. setelah BAB atau BAK
f. Genetalia : tidak segera bersihkn
ada kelainan, menggunakan air hangat.
tidak ada iritasi,
tidak memerah, 5. Jelaskan 16.21 5. Menjelaskan tentang tanda 16.25
tidak ada luka. tentang tanda WIB bahaya bayi baru lahir yaitu WIB 5. Ibu mengerti atas
g. Anus : bokong bahaya bayi bayi tidak dapat penjelasan yang
tidak memerah, baru lahir menyusu,kejang, tidak telah di berikan
tidak ada iritasi. sadar, napas cepat dan akan
h. Ekstremitas >60xmenit, merintih, ada membawanya
164
1. Atas : tarikan dinding dada, ketenaga
bergerak tampak biru pada ujung kesehatan bila
aktif, kuku kaki, tangan,bibir, badan mengalami tanda
tidak pucat, bayi kuning, kaki tangan bahaya tersebut.
tidak terasa dingin atau demm.
kuning, Jika bayi mengalami hal
tidak tersebut keluarga dapat
oedema. segeramembawanya ke
2. Bawah : tempat pelayanan kesehatan.
bergerak
aktif, kuku
tidak pucat,
tidak
kuning,
tidak
oedema.
165
175
B. Pembahasan
kesesuaian antara teori dan lahan praktek dengan harapan untuk memperoleh
gambaran secara nyata dan sejauh mana asuhan kebidanan pada Ny. R dari
1. Asuhan Hamil
a. Data subjektif
20-30 tahun, jika terjadi kehamilan dibawah atau diatas usia tersebut
(2003) pada umur ibu >35 tahun atau lebih, dimana pada usia
jalan lahir tidak lentur lagi. Bahaya yang dapat terjadi yaitu tekanan
176
satu kali dan melahirkan satu kali, usianya sekarang adalah 30 tahun.
kehamilan tapi tidak berbau, tidak gatal, berwarna putih susu, cair
jumlah besar, dengan kosistensi kental atau cair, yang dimulai pada
sejumlah besar glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat
normal.
konsepsi sampai lahirnya janin dengan lama 280 hari (40 minggu)
(HPL) dengan rumus Naegle, hari (+7), bulan (+9), dan tahun (+0).
Pada kasus ini HPHT ibu adalah tanggal 02-01-2017 maka dapat
177
trimester kedua (K2), minimal 2 kali pada trimester ketiga (K3 &
jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram per
hari, Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari, Asupan
Hal ini penulis tidak mengetahui kalori, protein, kalsium yang ibu
b. Data objektif
dengan 120/80 mmHg. Dalam hal ini menunjukkan antara teori dan
maupun preeklamsi.
KIA ibu. Hal ini menunjukkan bahwa Ny. R tinggi badannya dalam
badanya 75 kg. Dan IMT nya dengan rumus (BB (kg) : TB(m) 2)
sering sakit
180
tekan pada payudara kanan, kolostrum belum keluar. Hal ini Ny. R
termasuk fisiologis.
minggu TFU yaitu 33-38 cm, tapi pada kasus Ny. R ukuran TFU 34
cm. Sehingga pada kasus ini tidat ada kesenjangan antara teori
untuk usia kehamilan 9 bulan adalah diatas 2500 gr sampai 4000 gr,
pada kasus Ny. R taksiran berat janin adalah sebesar 3.565 gr, maka
bahwa LiLA nya 32 cm. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
kurang dan lebih dari normal menunjukkan adanya gawat janin. Pada
L1, L2, L3 L4 untuk mengetahui letak janin di dalam perut ibu. Pada
ginjalnya.
183
c. Assessment
1) Diagnosis Kebidanan
minggu.
2) Masalah
besar glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh
3) Diagnosis Potensial
4) Tindakan Segera
d. Planning
masalah atau diagnosis yang diidentifikasi baik pada saat ini maupun
1) Perencanaan
III meliputi pemberian terapi zat besi dan KIE sesuai kebutuhan.
ibu untuk melanjutkan terapi obat dari bidan, anjurkan ibu untuk
kunjungan ulang.
pemberian air susu ibu (ASI eksklusif) dan IMD, penyakit yang
2) Pelaksanaan
untuk terapi obat dari bidan tanpa menanyakan berapa lama sudah
3) Evaluasi
2. Asuhan Persalinan
06.00 WIB hingga pukul 16.35 WIB. Data persalinan diperoleh dari
a. Subjektif
dan fundus uteri setinggi pusat karena berisi plasenta yang menjadi
subjektif yang di bahas pada kasus ini yaitu usia, keluhan yang
mules pada pukul 02.00 WIB, dan pada pukul 05.00 WIB Ny. R
ibu dan bayi dan pergi ke puskesmas, dan pada pukul 06.00 WIB ibu
ingin buang air besar, perut mulas. Kala III ibu mengatakan perutnya
merasa mules dan nyeri pada jahitan. Hal ini anamnesa yang
189
b. Objektif
1 yaitu ada fase laten dimulai dari sejak awal berkontraksi yang
hingga serviks membuka kurang dari 4 cm, pada umumnya fase laten
uterus akan meningkat bertahap (adekuat jika 3 kali atau lebih dalam
dan lama pada multi ½-1 jam (Mochtar, 2012;h.73). Kala III otot
kemudian lepas, (Mochtar, 2011; h. 87) setelah bayi lahir maka TFU
Keadaan jalan lahir tidak ada oedema, tidak ada infeksi, perineum
POD dan Posisi POD UUK searah jam 12 penurunan kepala 3/5,
(sudah pecah) Presentasi kepala, POD dan posisi POD UUK dan
searah jam 12, Penurunan janin 1/5 Tanda-tanda moulage tidak ada,
191
menit
dan plasenta belum lahir. Kala III berlangsung 5 menit. Pada kala IV
keras, ada robekan di jalan lahir derajat 2 dan PPV kurang lebih
c. Assessment
1) Diagnosis kebidanan
janin hidup atau tidak, intra uteri atau tidak, letak janin, letak
2) Masalah
3) Diagnosis potensial
4) Tindakan segera
diagnosis potensial.
d. Planning
1) Perencanaan
lakukan Jepit, potong dan ikat tali pusat kemudian IMD, lakukan
ibu dan rendam alat, anjurkn ibu cara masase fundus uteri yang
196
pernafasanya.
197
2) Pelaksanaan
kesenjangan berupa :
kontraksi Rahim dan janin tunggal, selain itu juga agar penolong
3) Evaluasi
evalusi pada Ny. R dari mulai kala I sampai dengan kala IV.
IV 3 jam 35 menit. Hasil evaluasi kondisi ibu dan bayi sehat dan
3. Asuhan Nifas
a. Subjektif
yaitu keluhan yang dialami ibu, pola nutrisi, eliminasi dari BAK dan
sudah melahirkan normal tadi siang jam 13.15 WIB pada tanggal 1
Oktober 2017 pada jam 16.00 WIB sudah bisa bangun dari tempat
tidur dan sudah mulai belajar berjalan tetapi masih merasakan nyeri
pada jahitan, lemes karena kecapean dan perutnya mules. Hal ini
penulis melihat dari teori dan keluhan ibu, maka Ny. R dalam
keadaan normal
sehingga produksi ASI akan lancar. Pada Ny. R mengatakan ASI nya
sudah keluar.
berkemih 6-8 jam post partum dan setiap 4 jam setelahnya, karena
dilakukan toilet training untuk BAB, jika ibu tidak bias BAB lebih
dari hari maka perlu diberi laksan/ pelancar, BAB tertunda 2 hari
200
17.00 WIB.
adalah cairan sekresi yang berasal dari kavum uteri dan vagina
dalam masa nifas. Pada massa nifas ke 6 hari maka normanya yaitu
Menurut Nurjasmi (2016; h. 115) ibu nifas perlu diet gizi yang
tambahan 500 kalori tiap hari, dan kebutuhan cairan/ minum 3 liter/
hari dan tambahan pil zat besi selama 40 hari post partum, serta
kapsul vitamin A 200.000 unit. Pada Ny. R Ibu sudah makan dan
minum sekitar jam 14.00 WIB. Berupa air putih kurang lebih 1
gelas, makan kurag lebih ½ piring dengan lauk sayuran dan telur,
tempe.
yaitu Ibu hanya mengatakan tidak ada pantangan makan, ibu makan
3x/hari dengan jenis lauk, sayur dan buah. Ibu minum 8-10
gelas/hari jenisnya air putih dan teh. Ibu tidak menyebutkan berapa
Nurjasmi (2016; h.115) ibu nifas membutuhkan 500 kalori tiap hari
b. Objektif
membesar, ditekan putting keluar ASI, Perut tidak ada luka bekas
jari di bawah pusat, perut tidak ada nyeri tekan, uterus teraba 3 jari di
bawah pusat, genitalia tidak ada oedema, tidak ada infeksi, jahitan
masih terasa nyeri, tidak keluar darah dari jahitan tetapi keluar
adalah cairan sekresi yang berasal dari kavu uteri dan vagina dalam
Genitalia tidak ada oedema, tidak ada infeksi, jahitan masih terasa
nyeri dengan ditekan, tidak keluar darah dari jahitan tetapi keluar
menonjol dan tidak lecet, ASI keluar lancar, perut tidak ada nyeri
oedema, tidak ada infeksi, luka jahitan kering, tidak ada varises,
berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas. Lokia
tidak ada infeksi, bekas luka jahitan kering, tidak ada varises, lokhea
c. Assessment
1) Diagnosis kebidanan
2) Masalah
3) Diagnosis potensial
potensial.
4) Tindakan segera
dengan praktik.
d. Planning
selama masa nifas yaitu minimal 4 kali berupa 6-8 jam, 6 hari
data yang diperoleh selama asuhan masa nifas pada Ny. R dilakukan
1) Perencanan
207
2) Pelaksanaan
diet gizi yang baik dan lengkap, biasa disebut juga dengan menu
Ibu nifas perlu tambahan 500 kalori tiap hari, dan kebutuhan
3) Evaluasi
4. Asuhan BBL
a. Subjektif
28). Data subjektif yang akan di bahas oleh penulis yaitu riwayat
hanya 5 jam.
menyusu sendiri. Pada bayi Ny. R dilakukan IMD selama 1 jam atau
60 menit.
tepat diberikan pada waktu satu jam setelah kelahiran. Bayi baru
1 jam setelah pemberian vitamin K maka saat usia 2 jam. Pada kasus
dilakukan IMD atau usia bayi 1 jam sedangkan HB0 di berikan pada
bersih. Pada By. Ny. R tali pusat lepas pada tanggal 5 Oktober 2017
b. Objektif
Pada data objektif yang dibahas oleh penulis yaitu ciri-ciri bayi
normal, kenaikan BB dan PB, dan TTV dan pemeriksaan fisik bayi.
kg, panjang lahir 48-52 cm, LK 33-37 cm. pada Bayi Ny. R
212
tidak menonjol, tidak ada kotoran atau sekret pada mata bayi normal,
pada mulut bayi bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada bagian
yang terbelah dan mengisap kuat. tali pusar bayi, bayi yang normal
pembengkakan, nanah, bau yang tidak enak pada tali pusat, atau
yang utuh, tidak terdapat lubang dan benjolan pada tulang belakang,
ekstermitas jumlah jari tangan dan kaki lengkap, kaki posisinya baik,
Rambut warna hitam, tipis, halus dan massih terdapat sisa-sisa air
ketuban, mata tidak ada kotoran atau secret, muka simetris, warna
tidak ada lesi, tidak ada labioskisis dan tidak ada pengeluaran saliva
ada lubang telinga, ada tulang rawan sudah terbentuk, leher tidak
paru normal, perut perut terlihat lebih besar dari pada dada, tidak ada
tidak ada pembekakan, tidak ada luka, mata sclera tidak ikterik,
terlihat lebih besar dari pada dada, tali pusat sudah terlepas, kering,
genetalia tidak ada kelainan, tidak ada iritasi, tidak memerah, tidak
ada luka, anus bokong tidak memerah, tidak ada iritasi, ekstremitas
atas bergerak aktif, kuku tidak pucat, tidak kuning, tidak oedema,
bawah bergerak aktif, kuku tidak pucat, tidak kuning, tidak oedema.
c. Assessment
1) Diagnosis Kebidanan
pelaksanaan kebidanan.
III saat kunjungan diagnosis pada Bayi Ny. R yaitu Bayi umur
tidak cepat dan tidak lambat, tidak ada tarikan dinding dada
pada telapk tangan atau kaki. Dalam hal ini bayi Ny. R termasuk
kategori normal.
2) Masalah
(varney, 2007; h. 26). Pada Bayi Ny. R dari hasil pengkajian dan
praktik.
3) Diagnosis potensial
potensial.
216
4) Tindakan segera
d. Planning
1) Perencanaan
kesenjangan.
2) Pelaksanaan
bayi, pengenal berisi identits nama ibu dan ayah, tanggal, jam
3) Evaluasi
maupun komplikasi.
BAB V
PENUTUP
Bab V ini berisi mengenai simpulan dan saran penulis atau tahap terakhir dari
Berikut ulasannya;
A. Simpulan
(Continuity Of Care )pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan
1. Asuhan hamil
dan membuat evaluasi secara mandiri dan kolaborasi dengan bidan desa.
kesenjangan salah satunya yaitu pola nutrisi ibu yang tidak dapat di
222
223
2. Asuhan Bersalin
tepat, kain untuk mengeringkan bayi tidak diletakkan diatas perut ibu
melainkan di depan jalan lahir ibu untuk mengeringkan bayi, duk steril
pernafasanya.
3. Asuhan BBL
dan evalusinya juga secara mandiri dan kolaborasi dengan bidan desa.
berupa gelang yang digunakan pada bayi dan ibunya untuk menghindari
pertukaran bayi, pengenal berisi identits nama ibu dan ayah, tanggal, jam
4. Asuhan Nifas
secara mandiri dan kolaborasi dengan bidan desa. Beberapa asuhan yang
B. Saran
2. Bagi pasien
bayinya seperti mengikuti kelas ibu hamil, kelas ibu nifas, posyandu dan
Manuaba, dkk. 2007. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. EGC.
Jakarta
PPIBI. 2016. Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta : Pengurus Pusat Ikatan
Bidan Indonesia.
Saifuddin, A. etc, al. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Ed., Cet.5. PT bina pustaka, Jakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan RMD. Alfa beta.
Bandung
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1. Jakarta :
EGC.
Varney, Hellen; Kriebs J.M; Gegor C.L. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Volume
1. Jakarta :EGC; 2007.
226
227