9.sop Dispepsia

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

DISPEPSIA

No.
:
Dokumen
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal
:
Terbit
Halaman :

UOBF PUSKESMAS Aris Kurniawan


PASREPAN NIP. 19831224 201001 1 018

1. Pengertian Dispepsia adalah tiap bentuk rasa tidak enak, baik episodik atau
persisten yang berkaitan dengan saluran cerna,khususnya bagian
atas.Keluhan tersebut meliputi rasa pedih,panas,atau nyeri
epigastrium, rasa penuh,cepat kenyang, bersendawa, kembung,
mual,dan kadang-kadang muntah.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan dispepsia dan mencegah


terjadinya komplikasi.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UOBF Kesehatan Puskesmas Pasrepan No.


440/ /424.072.07/20… tentang Kebijakan Pelayanan Klinis

4. Referensi Pedoman Diagnosis dan Terapi Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan


2014.

ALAT:
5. Alat dan Bahan
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Thermometer
BAHAN:

Lembaran resep

Dokter atau perawat melakukan anamnesis:


6. Prosedur/
Langkah-langkah  Adanya rasa tidak enak atau terbakar di abdomen atas;
 Adanya rasa kembung,rasa penuh,cepat kenyang,mual
terutama pagi hari,kadang-kadang sampai muntah;
 Nyeri perut sering terjadi pada malam hari,nyeri berkurang
setelah setelah minum antacid ,serangan nyeri hilang

1
timbul,lokasi rasa tidak enak epigastrium dapat ditunjukkan
dengan satu atau dua jari;
Dokter atau perawat memeriksa kondisi fisik pasien:
 Keadaan umum pasien.;
 Tanda-tanda vital pasien:tekanan darah,nadi,suhu,RR dan
bising usus;
 Ada tidaknya nyeri tekan epigastrium;
 Ada tidaknya tanda-tanda dehidrasi;
3. Dokter atau perawat memeriksa kondisi fisik pasien
3.1 Mengubah cara hidup.
Menghentikan kebiasaan merokok,minum alkohol,obat- obatan
yang dapat menganggu saluran makanan terutama aspirin dan
golongan nonsteroid anti inflamasi lainnya;
3.2 Terapi dengan obat.
 Tablet antacid DOEN.
Alumunium hidroksida 200mg atau magnesium
hidroksida 200mg,diberikan sehari 6-7 kali 2 tablet yakni
1jam setelah makan,dan sebelum tidur malam hari;
 Antagonis reseptor H2.
a. Tablet cimetidine 3-4x200mg atau 2x400mg per hari
atau 800mg malam hari;
b. Tablet ranitidine 2x150mg atau 300mg malam hari;
c. Tablet famotidine 2x20mg atau 40mg malam hari;
 Inhibitor K-H-Atpase.
Diberikan omeprazole 1 kapsul 20mg tiap pagi,terutama
digunakan untuk tukak duodenum;
4. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang bila dalam
pemantauan selama 4 (empat) minggu tidak ada perbaikan klinis
maka dilakukan pemeliharaan USG atau endoskopi;

5.Dokter melakukan rujukan bila ditemukan diagnosa dispepsia


rekurens,meskipun dengan terapi adekuat yang ada di Puskesma

2
7. Diagram Alir

Dokter atau perawat melakukan


anamnesis

Dokter atau perawat memeriksa kondisi fisik pasien

8. Unit Terkait 1.Rawat Inap


2.Poli Umum
3.UGD
9. Dokumen Terkait 1.Rekam Medis
2.Buku Register
10. Rekaman Historis
Perubahan N Tanggal mulai
Yang di ubah Isi Perubahan
O berlaku

3
4

Anda mungkin juga menyukai