Tujuan:
Peneliti ingin menggunakan pelumas ramah lingkungan yaitu Cutting Fluid
Yushiroken MIC 2500 pada pemesinan. Cairan ini dikatakan ramah lingkungan
karenan bebas boron dan sifatnya anti karat. Cairan ini dipadukan dengan kombinasi
parameter pemesinan untuk mencapai nilai optimal pada kekasatan permukaan dan
keausan pahat.
Parameter:
Tabel 1
Hasil :
Parameter feed rate dan cairan pemotongan memiliki pengaruh yang besar
terhadapat kekasaran permukaan, sedangkan cutting speed dan cairan pemotongan
memiliki pengaruh besar pada keausan pahat. Cairang pemotongan ang dimkasud
yaitu LFHV. Kemudian kombinasi yang memiliki paramter optimal yaitu pada
percobaan kedua dengan cutting speed 180 (m/menit), depth of cut (1mm), dan
feed rate (0,05 mm/rev) dan cairan pemotongan LFHV.
Tabel 3
Hasil:
Metode BP TD3 mengahasilkan konsumsi energi dan waktu pemesinan yang
optimal.
Tujuan:
Peneliti ingin melakukan optimasi flat end milling dengan teknik minimum quantity
lubrication (MQL) dengan tujuan memberika cairan pelumas yang cukup pada
proses pemesinan milling. Peneliti ingin mendapatkan inputan kombinasi parameter
yang optimal pada kekasaran dan gaya resultan.
Parameter
Tabel 4
Bahan dan Metode
Peneliti melakukan uji flat end milling pada spesimen baja dengan 16 kali percobaan
pada tabel 5, seperti pada kemudian dilakukan analisa taguchi dan grey
relationanalysis. Metode taguchi berfungsi sebagai desain eksperimen, sedangkan
grey relation analysis untuk mengganbungan nilai dari kedua rasio s/n.
Tabel 5
Hasil
Kondisi optimal terdapat pada kombinasi MQL (B) dan spindle speed (7500rpm) dan
feed rate (500mm/mnt). Dari analisa taguchi dan grey analysis jenis MQL sangat
berpengaruh pada nilai respon, diikuti dengan feed rate dan spindle speed. Peneliti
melihat MQL B memiliki paling terbaik dalam penelitian ini karena memberikan hasil
yang baik, tidak memberikan banyak limbah, dan murah, sehingga tidak akan
menekan biaya. Sehingga selain mendapat optimasi pemesinan yang optimal,
penelitian ini mendapatkan pemesinan yang ramah lingkungan dan ekonomis.
Parameter
Tabel 6
Tabel 7
Hasil.
Tujuan
Peneliti ingin melihat pemesinan yang optimal pada end milling dengan
membandingkan kienraj alat karbida yang dilapisi (TiN) dan tidak dilapisi pada
pemotongan kering dan basah. Fungsi tujuan penelitian ini adalah meminimalkan
kekasaran, menemukan jenis end milling, dan lingkungan pemotongan.
Parameter
Tabel 8
Hasil
- Saat menggunakan alat karbida yang tidak dilapisi TiN di lingkungan
basah,feed rate memiliki pengaruh yang signifik terhadap kekasaran
permukaan
- Saat menggunakan alat karbida yang tidak dilapisi di lingkungan kering,
spindle speed berpengaruh signifikan terhadap kekasaran permukaan
- Saat menggunakan pahat karbida yang dilapisi TiN di lingkungan basah dan
kering , feed rate berpengaruh signifikan terhadap kekasaran permukaan
- Pada spindle speed lebih tinggi dan feed rate yang lebih rendah, lingkungan
pemotongan kering memberikan kekasaran yang lebih baik
- alat karbida yang dilapisi bekerja lebih baik daripada alat karbida yang tidak
dilapisi dengan memberikan penyelesaian permukaan yang lebih baik dengan
kekasaran permukaan yang minimum.
Tujuan:
Peneliti ingin melakukan penelitian eksperimen pada pengoptimalan faktor kontrol
pada faktor respon unutk gaya pemotong dan kekasaran pada milling dengan
material paduan titanium. Eksperimen dilakukan dengan mengggunakan end milling
dengan fixed and variable helix angle tools
Parameter
Tabel 9
Bahan dan Metode
Peneliti menggunkaan material paduan titanium karena sering digunakan dalam
industri medis, peneliti ingin melihat keausan dan kekasaran pada material pada
kondisi parameter yang terkontrol. Penelitian ini menggunkan metode Taguchi dan
TOPSIS, metode Taguchi dengan 18kali eksperimen dengan tujuan tunggal optimasi
dari masing-masing potong dan kekasaran. Metode TOPSIS memberikan nilai dari
tingkat optimal dengan gabungan faktor kontrol yang meminimalisir gaa potong dan
kekasaran.
Hasil
- untuk kekasaran permukaan minimal adalah Vc = 108 m/min kecepatan
potong , f = 0,04 mm/laju pemakanan gigi dan sudut heliks HA = 35ÿ/38ÿ.
- untuk cutting force minimum adalah Vc = 108 m/min cutting speed , f = 0,05
mm/laju pemakanan gigi dan sudut heliks HA = 35ÿ/38ÿ
- Untuk gaya pemotongan minimum dan kekasaran permukaan secara
bersamaan, kombinasinya yaitu sudut heliks=i 35ÿ/38ÿ, Vc = 108 m/menit
dan f = 0,04 mm/kondisi pemotongan gigi.
Tujuan:
Peneliti ingin melakukan pemesinan ramah lingkingan dengan melakukan optimasi
pemesinan dengankondisi pemesinan kering dan pemesinan dengan minimum
pelumas. Penelitian ini berfokus pada kualiatas permukaan dengan melihat
kekasaran dan laju pembuangan material
Parameter:
Tabel 10
Hasil
- Untuk mencapai kekasaran minimum Deptf of cut sangat berpengaruh,
setelah itu Spindel Speed, dan Feed Rate dalam kondisi kering dan sedikit
pelumas, tetapi dengan sedikit pelumas tingkat kekasaran dapat lebih
minimum.
- Untuk laju pembuangan material yang maksimum, Deptf of cut sangat
berpengaruh, setelah itu Spindel Speed, dan Feed Rate dalam kondisi kering
dan sedikit pelumas, tetapi dengan sedikit pelumas laju pembuangan material
yang lebih maksimum
- Untuk kombinasi parameter yang memberikan nilai optimal yaotu pada
percobaan ke tujuh dengan spindel speed 3000 rpm, depth of cut 0,4 mm,
dan feed rate 30 mm/min
Tujuan
Peneliti ingin melihat bagaimana pemesinan pada paduan magnesium ZM21 biar
optimum dengan memaksimalkan laju pembuangan material, meminmalisir
kekasaran da, meminimalisir tingkat degradasi. Peneliti menemukan dari penelitian
sebelumna bahwa variasi parameter memiliki pengaruh yang signifkan pada
permukaan material paduan magnesium ZM21.
Paremeter
Tabel 13
Hasil
- Cutting Speed yang tinggi membuat MRR, SR dan DR mengalami Penurunan
dan Feed rate merupakan faktor yang lebih berpengaruh untuk ketiga
parameter kinerja. Laju pembuangan material, kekasaran dan digradasi
meningkat saat meningkatnya Feed rate dan depth of cut
- metode Taguchi menghasilkan laju pembuangan material maksimum dengan
parameter cutting speed 1700 rpm; Feed Rate: 100 mm/mnt dan Depth of
Cut: 1,25 mm; dan untuk kekarasan dan digradasi minimal dengan parameter
cutting speed : 2700 rpm; Feed Rate: 25 mm/mnt dan Depth of Cut: 0,5 mm.
- Grey Relational Analysisn memberikan kombinasi cutting speed: 2700 rpm;
Feed Rate: 25 mm/mnt dan Depth of cut C: 1,25 mm yang merupakan
kombinasi optimal terbaik untuk pengoptimalan multirespons.
Tujuan:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik permesinan pada end milling yang
akan menghasilkan kekasaran permukaan, gaa potong, keausan, dan laju
pembuangan material. Variasi parameter paduan material menjadi salah satu faktor
yang ikut diperhitungan selain spindle speed, feed rate, dan depth of cut.
Parameter
Tabel 15
Bahan dan Metode
Komposit Al7075 menjadi bahan yang digunakan pada penelitian ini, paduan ini
terdiir dari aluminum dan silika. Bahan silika divariasiakan menjadi tiga yaitu 5%,
10%, dan 15% untuk melihat seberapa engaruh material terhdap pemesinan.
Metode ang digunakan dalam desain eksperimen adalah Response Surface
Methodology (RSM). Metode ini dapat memberikan tingkat akurasi dan kevadlidan
dalam ekperimen. Analisis dapat untuk memecahkan masalah optimisasi multi-
respons dengan mengubah bobot untuk respons yang berbeda sesuai kualitas atau
produktivitas. Kemudian pengaturan parameter optimal yang diperoleh diverifikasi
melalui percobaan eksperimen konfirmasi. Setelah itu analisis varians dilakukan
untuk mendapatkan kontribusi masing-masing parameter terhadap karakteristik
permesinan seperti pada tabel 16
Tabel 16
Hasil
- Kombinasi parameter terbaik didapat dari spindle speed 1000 rpm, feed rate
0,03 mm/putaran, depth of cut1 mm dan 5% berat SiC.
- Spindel speed dan persentase SiC merupakan faktor paling signifikan yang
mempengaruhi permesinan komposit hybrid
Hasil:
Pengoptimalan milling berkecepatan tinggi dengan kekaran permukaan sebesar
11,11%, dan tool wear, vibration, dan cuting force masing-masing sebesar 13,72%,
15,78%, dan 16,59%.
Penelitin menunjukan bahwa feed rate paling banyak pengaruh diikuti oleh depth of
cut dan cutting speed
Grey Relational Analysis-Based Optimization of Machining Processes: a
Comprehensive Review
Penelitian pada jurnal review ini memberika gambaran penelitian-peneltian pada
salah satunya pada mesin CNC Milling dengan berbagia tujuan, metode, material
yang digunakan dan parameter.
Tabel 19