1. Judul Penelitian :
Aplikasi box behnken design untuk optimasi parameter proses pemesinan bubut magnesium
AZ31 menggunakan pahat putar dan udara dingin bertekanan
2. Peneliti :
arinal hamni, opi sumardi, gusri akhyar Ibrahim, achmad yahya T.P,
3. Sumber :
4. Latar Belakang :
paduan logam magnesium AZ31 adalah salah satu jenis logam padam yang
penggunaannya semakin berkembang. Perkembangan pengguaan logam panduan magnesium
AZ31 diguakan pada alat alat listrik. Alat olah raga, biomedik, dan indrustri otomotif. Salah satu
proses pemesinan pada magnesium az31 adalah proses pembubutan. Peneliti ini di tujukan
untuk mengoptimasi kecepatan dalam benda kerja, kecepatan putar pahat, pemakanan dan
kedalaman potong terhadap nilai kekasaran permukaan.
Penelitian ini menggunakan responce surface methode yaitu box behnken design dengan tiga
factor dan tiga level.
5. Materi :
Penggunaan material paduan logam yang memiliki sifat ringan dan korosi menjadi
alternatif dalam penggunaan logam yang digunakan pada proses manufaktur saat ini,
penggunaan logam paduan Magnesium AZ31 akan digunakan pada alat alat listrik, alat olahraga,
biomedik, dan indrustri otomotif. Pada proses pemesinan magnesium memiliki karakteristik
pemotongan yang sangat baik dan menguntungkan seperti dalam kekuatan potong spesifik yang
rendah.
Adapun metode respon permukaan box behnken desig dibandingkan dengan taguchi
design untuk percobaannya, karena, metode box behnken design di rekomendasikan untuk
proses optimasi dengan tiga variabel. Pada permukaan dengan response surface methode
menyebutkan bahwa salah satu perbedaan box behnken design dengan cetral composite design
adalh pada box behnken design. Dimana, tidak adanya axial/star runs ini yang menyebabkan
box-behnken akan lebih efisien pada rancangannya, karena melibatkan lebih sedikit unit
percobaan.
Dari hasil percobaan yang dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan respon
rurface method (RRM) box behnken design dapat digunakan pada proses optimasi yang memiliki
tiga variabel yang dapat memprediksi nilai optimum yang terbaik.
Dalam penelitian ini dilakukan pengaplikasian metode respon permukaan box bahnken
design untuk optimasi parameter pembubutan magnesium az31 dengan menggunkan pahat
patar yang diberi udara dingin dengan tekanan secara konstan.
6. Metode Penelitian
Berdasarkan hasil nilai kekasaran pada proses pemesinan bubut magnesium AZ31
dimana, terdapat parameter yang secara statistic sangat berpengaruh paling besar terhadap
kekasaran pada permukaan yaitu kecepatan pahat putar (Vc) dan yang terakhir adalah
kecepatan pemakanan (f), hal ini didapat dari nilai P-V alue kurang dari alfa (0.05) maka dalam
hipotesis H0 akan diterima, yang artinya menunjukan bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap nilai
dari variabel tetap. Dan adapun sebaliknya dimana hipotesis H0 akan ditolak, yang berarti menunjukan
bahwa variabel bebas tidak berpengaruh terhadap nilai vaiabel tetap.
Variabel bebas yang paling meiliki pengaruh signifikan terhadap nilai variabel tetap
adalah suatu kecepatan putaran mesin (Vs), dengan P-Valuenya adalah 0.001. kemudian,
variabel bebas yang kedua yang berpengaruh adalah kecepatan pahat putar (Vc) dengan P-
Valuenya 0.096 dan yang ketiga adalah kecepatan pemakanan (f) dengan P-Value 0.573.
Jika, salah satu dari ketiga parameter bebas mengalami kenaikan atau dinaikan satu
poin dan variabel bebas yang lain tetap, maka kenaikan suhu poin pada kecepatan putaran (Vs)
akan menaikan nilai kekesaran permukaan (Ra). Begitupun sebaliknya.
Untuk mendapatkan kesesuaian model maka dilakukan uji lack of fit dan uji koefisien
determinasi. Dimana, lack of fit ini adalah penyimpangan atau ketidaktepatan terhadap model
linier order pertama.
Nilai koefisien (Coef) response Surface Regression menunjukan nilai konstanta
(Constant ) sebesar 1.1267
8. Kesimpulan
Metode rsm box behnken design dapat digunakan untuk proses optimasi pada proses
bubut magnesium AZ31 menggunakan pahat putaar dan udara dingin bertekanan. Nilai statistik
Kolmogorov-smirnov adalah 0,127 dan nilai P-Value pada uji normal residual yaitu 0.150 yang
berarti P-Value > a. Dengan demikian residual mempunyai distribusi normal dan asumsi
normalitas dipenuhi.