Anda di halaman 1dari 8

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

NOMOR : 440/ /SK-V/PUSK-STJ/2023


TENTANG : PENETAPAN ^ INDIKATOR NASIONAL MUTU ( INM)
PUSKESMAS SITUJUH

A. TARGET PENETAPAN INDIKATOR MUTU NASIONAL


(IMN) PUSKESMAS BIDANG UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN

No INDIKATOR TARGET
1
Kepatuhan petugas melakukan kebersihan tangan >85%
2 Kepatuhan penggunaan APD 100%
3 Kepatuhan melakukan identifikasi pasien dengan benar 100%
4 Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus 90%
5 Sensitif obat (SO) Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan 100%
ANC sesuai
6 Kepuasan Pelanggan >76%

B. URAIAN INDIKATOR MUTU NASIONAL PUSKESMAS (IMN)


1. PROFIL INDIKATOR KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

Judul Indikator Kepatuhan petugas melakukan kebersihan


Tangan
Dasar Pemikiran Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan
seluruh pemberi pelayanan dalam melakukan
kebersihan tangan sesuai dengan ketentuan
WHO dan aturan lainnya
Dimensi Mutu Keselamatan pasien (safe)
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan
sebagai dasar untuk memperbaiki dan
meningkatkan kepatuhan agar dapat menjamin
keselamatan pasien dengan cara mengurangi
resiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Kepatuhan kebersihan tangan adalah kepatuhan
petugas dalam prosedur kebersihan tangan yang
dilakukan dengan 5 indikasi (five moments)
menurut WHO dn 5 indikasi sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan terkait Pencegahan
dan Penanganan Covid-19 dan 6 langkah menurut
WHO. Kebersihan tangan dilakukan dengan
mencuci tangan menggunakan
sabun dan air mengalir bila tangan jelas kotor atau
terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol
bila tangan tidak tampak kotor. Indikasi
kebersihan tangan :
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sesudah kontak dengan pasien
3. Sebelum melakukan prosedur aseptik
4. Setelah bersentuhan dengan cairan
tubuh pasien
5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan
pasien
6. Melepas sarung tangan steril
7. Melepas APD
8. Setelah kontak dengan permukaan benda
mati dan objek termasuk peralatan medis
9. Setelah melepas sarung tangan steril
10. Sebelum menangani obat-obatan dan
menyiapkan makanan.

Tipe Indikator Proses


Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah peluang kebersihan tangan yang
dilakukan sesuai indikasi
Denominator Jumlah peluang kebersihan tangan yang
seharusnya dilakukan dalam satu periode
pengamatan/ observasi yaitu selama 15 menit
Target ≥ 85 %
Inklusi Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang
bertugas di ruang pelayanan/ perawatan pasien
serta tenaga penunjang yang bekerja sebagai
cleaning service, pemulasaraan jenazah, sopir
ambulan, dan tenaga penunjang yang kontak erat
dengan pasien/ spesimen
yang akan diobservasi
Ekslusi --
Formula Jumlah peluang kebersihan tangan yang dilakukan
sesuai indikasi dibagi Jumlah peluang kebersihan
tangan yang seharusnya dilakukan dalam satu
periode pengamatan/
observasi yaitu selama 15 menit x 100%
Desain pengumpulan data Concurrent
Sumber Data Data Primer
Populasi/ sampel Seluruh Petugas
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode waktu pelaporan Bulanan, triwulan, tahunan
data
Periode analisis data 3 bulanan
Penyajian data Bulanan
Instrumen pengambilan Formulir kepatuhan kebersihan tangan
data
Penanggung jawab Ketua Tim PPI
pengumpulan data
2. PROFIL INDIKATOR KEPATUHAN PENGGUNAAN APD
Judul Indikator Kepatuhan penggunaan APD
Dasar Pemikiran Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan
pemberi pelayanan dalam menggunakan APD
sesuai prosedur
Dimensi Mutu Keselamatan pasien (safe)
Tujuan Mengukur kepatuhan petugas Puskesmas dalam
menggunakan APD dan menjamin keselamatan
petugas dan pengguna layanan
dengan cara megurangi risiko infeksi
Definisi Operasional Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah
penilaian yang dilakukan terhadap petugas dalam
penggunaan APD saat melakukan prosedur
pelayanan kesehatan. Kepatuhan penggunaan APD
adalah kepatuhan petugas kesehatan dalam
menggunakan APD sesuai standar dan indikasi.
APD adalah perangkat alat yang dirancang sebagai
penghalang terhadap penetrai zat, partikel padat,
cair atau udara untuk melindungi pemakainya dari
cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit.
Tipe Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah petugas kesehatan yang
menggunakan APD sesuai indikasi
dan standar dalam periode pengamatan
Denominator Jumlah petugas kesehatan yang diamati
Target 100%
Inklusi Semua petugas yang terindikasi
harus
menggunakan APD
Ekslusi --
Formula Jumlah petugas kesehatan yang
menggunakan APD sesuai indikasi dan standar
dalam periode pengamatan dibagi Jumlah petugas
kesehatan yang diamati x
100%
Desain pengumpulan data Concurrent
Sumber Data Data primer melalui observasi
Populasi/ sampel Seluruh Petugas
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode waktu pelaporan Bulanan, triwulanan, tahunan
data
Periode analisis data 3 bulanan
Penyajian data Bulanan
Instrumen pengambilan Formulir observasi
data
Penanggung jawab Ketua Tim PPI
pengumpulan data
3. PROFIL INDIKATOR KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
Judul Indikator Kepatuhan identifikasi pasien dengan benar

Dasar Pemikiran Ketepatan identifikasi menjadi sangat penting


untuk menjamin keselamatan pengguna layanan
selama proses pelayanan dan mencegah insiden
keselamatan pengguna
Layanan
Dimensi Mutu Keselamatan pasien (safe)

Tujuan Meningkatkan kepatuhan pemberi layanan dalam


melaksanakan identifikasi pengguna layanan pada
proses pelayanan

Definisi Operasional Identifikasi pengguna layanan secara benar adalah


proses mencocokan identitas pengguna layanan
dengan menggunakan minimal dua dari tiga
identitas yang tidak pernah berubah. Peluang yang
diobservasi yaitu :
1. Pendaftaran
2. Sebelum tindakan
3. Penyerahan hasil lab
4. Penyerahan obat
Pengguna layanan adalah pasien, keluarga,
sasaran, kelompok masyarakat dan lintas sektor.
Tipe Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah proses identifikasi yang dilakukan
secara benar
Denominator Jumlah total peluang yang diobservasi
Target 100%
Inklusi Semua pengguna layanan yang mendapatkan
pelayanan di Puskesmas
Ekslusi --
Formula Jumlah Jumlah proses identifikasi
yang dilakukan secara benar dibagi total peluang
yang diobservasi x 100%
Desain pengumpulan data Concurrent
Sumber Data Data Primer
Populasi/ sampel 30 pasien
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data
Periode waktu pelaporan Bulanan, triwulanan, tahunan
Data
Periode analisis data 3 bulanan

Penyajian data Bulanan


Instrumen pengambilan Formulir observasi
Data
Penanggung jawab Ketua Tim Keselamatan Pasien
pengumpulan data
1. PROFIL INDIKATOR KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
4. PROFIL INDIKATOR KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB
SEMUA KASUS SENSITIF OBAT
Judul Indikator Angka keberhasilan pengobatan pasien TB
semua kasus sensitif obat (SO)
Dasar Pemikiran 1. Perpres tentang RPJMN 2020-2024 yang
mengamanatkan Tuberkulosis (TB) menjadi salah satu
program prioritas nasional Pemerintah
2. Permenkes No. 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan
Tuberkulosis
3. Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
4. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus
minimal 90% dengan memperhatikan upaya penurunan
angka putus berobat, gagal, meninggal dan pasien tidak
dilakukan evaluasi.
Dimensi Mutu Efisien, Efektif, Tepat Waktu

Tujuan Untuk mengetahui jumlah keberhasilan pengobatan pasien TB


semua kasus sensitive obat dan mengurangi angka penularan
penyakit TB
Definisi Operasional 1. Tuberkulosis yang selanjutnya disingkat TB adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium
Tuberkulosis yang dapat menyerang paru dan organ
lainnya
2. TB Sensitif Obat (SO) adalah penderita TB yang
berdasarkan hasil pemeriksaan uji kepekaan atau Tes
Cepat Mikroskopis menunjukan hasil masih sensitif
terhadap obat anti tuberculosis (OAT) lini 1
3. OAT lini adalah obat anti tuberculosis yang terdiri dari
fifampicin isoniazid ethambutol dan pirazinamid
4. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB adalah angka
yang menunjukkan persentase semua pasien TB yang
sembuh dan pengobatan lengkap diantara semua pasien
TB yang sembuh dan pengobatan lengkap diantara semua
pasien TB yang diobati dan dilaporkan sesuai dengan
periodisasi waktu pengobatan TB. Angka ini merupakan
penjumlahan dari angka kesembuhan semua kasus dan
angka pengobatan lengkap semua kasus yang
menggambarkan kualitas pengobatan TB
5. Upaya peningkatan mutu keberhasilan pengobatan pasien
TB dilihat menurut alur pengobatan mulai dari pasien
dinyatakan positif sebagai pasien TB berdasarkan hasil
pemeriksaan bakteriologis lainnya sampai dengan pasien
dinyatakan sembuh dan pengobatan lengkap.
6. Upaya peningkatan mutu tersebut meliputi :
a. Pemeriksaan dahak yang tepat dan benar dan hasilnya
terdokumentasi (TB.06, TB.05 dan TB.04)
b. Pelaksanaan KIE TB kepada pasien TB dan Keluarga,
pembuatan kesepakatan pasien dalam menjalankan
pengobatan TB termasuk penunjukan PMO.
c. Pemberi regimen dan dosis obat yang tepat.
d. Pemantauan kemajuan pengobatan termasuk
penanganan efek samping obat.
e. Pencatatan rekam medis (medical record) secara
lengkap dan benar di setiap tahapan pengobatan
(TB.01)
7. Sembuh adalah pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan
bakteriologis positif pada awal pengobatan yang hasil
pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan dalam
periodisasi pengobatan TB menjadi negatif dan pada
salah satu pemeriksaan sebelumnya.
8. Pengobatan lengkap adalah pasien TB yang telah
menyelesaikan pengobatan secara lengkap dimana pada
salah satu pemeriksaan sebelum akhir pengobatan
hasilnya negative dan diakhiri pengobatan tidak ada bukti
hasil pemeriksaan bakteriologis (tidak dilakukan
pemeriksaan bakteriologis di akhir pengobatan)
Tipe Indikator Output
Satuan Pengukur Persentase
Numerator Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh dan pengobatan
lengkap pada tahun berjalan di wilayah kerja puskesmas
Denominator Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun
berjalan di wilayah kerja puskesmas
Target Pencapaian 90%
5. PROFIL IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC
SESUAI STANDAR
Judul Indikator Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC
sesuai standar
Dasar Pemikiran Salah satu solusi efektif dalam menurunkan angka kematian
ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) adalah dengan
cara meningkatkan pertolongan persalinan yang dilakukan
oleh tenaga medis terlatihyang disediakan oleh fasilitas
pelayanan Kesehatan.
Pemeriksaan ANC (antenatal care) merupakan pemeriksaan
kehamilan yang bertujuan meningkatkan Kesehatan fisik
dan mental pada ibu hamil secara optima, hingga mampu
menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan
pemberian ASI eksklusif serta kembalinya Kesehatan alat
reproduksi dengan wajar.

Dimensi Mutu 1. Efektif


2. Keselamatan
3. Fokus kepada pasien
Tujuan Meningkatkan kualitas Pelayanan ANC sesuai
Standar
Penurunan angka kematian ibu
Definisi Operasional Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC
sesuai standar adalah ibu hamil yang telah mendapat
pelayanan ANC lengkap sesuai dengan standar kuantitas dan
standar kualitas selama periode kehamilan di wilayah kerja
Puskesmas Situjuh
Tipe Indikator Hasil
Satuan Pengukuran Persentase
Neumator Jumlah ibu hamil bersalin yang telah mendapatkan pelayanan
ANC lengkap sesuai standar pada tahun berjalan
Denumerator Jumlah ibu hamil bersalin di wilayah kerja Puskesmas pada
tahun berjalan
Target Pencapaian 100%
Kriteria Kriteria Inklusi
- Inklusi Seluruh ibu hamil bersalin di wilayah kerja Puskesmas pada
- Ekslusi tahun berjalan
Kriteria Ekslusi
1. Ibu hamil dengan K1 bukan di trimester 1
2. Ibu hamil yang pindah domisili (drop out)
3. Ibu hamil yang tidak menyelesaikan kehamilan 9abortus)
4. Ibu hamil pindahan yang tidak meiliki catatan riwayat
lengkap
5. Ibu hamil meninggal sebelum bersalin
Formula Jumlah ibu hamil bersalin yang telah mendapatkan pelayanan
ANC lengkap sesuai standar wilayah kerja Puskesmas pada
tahun berjalan
Jumlah seluruh ibu hamil bersalin di wilayah puskesmas

Desain Pengumpulan Retrospektif


Data
Sumber Data Kohort Ibu, Kohort PWS,KIA,Buku Register Ibu

Besar Sampel Jumlah ibu hamil bersalin yang berada di wilayah kerja
Puskesmas
Frekuensi Pengumpuulan Bulanan
Data
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulan, Tahuunan
Periode Analisa Data Bulanan, Triwulan, Tahuunan
Penyajian Data Control chart, run chart,tabel
Instrumen pengambilan Data Sekunder
data
Penanggung jawab Penanggung jawab program KIA
6. PROFIL INDIKATOR KEPUASAN PELANGGAN
Judul Indikator Kepuasan Pelanggan
Dasar Pemikiran Puskesmas harus memperhatikan kepuasan
pengguna layanan sesuai PermenPAN 14 tahun
2017
Dimensi Mutu Berorientasi kepada pasien (people-centred)
dan adil (equitable)
Tujuan Untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna
layanan Puskesmas sebagai dasar peningkatan
mutu penyelenggaraan pelayanan Puskesmas
Definisi Operasional Kepuasan pengguna layanan adalah hasil pendapat
dan penilaian masyarakat terhadap kinerja
pelayanan yang diberikan kepada aparatur
penyelenggara pelayanan publik dibandingkan
dengan harapan terhadap pelayanan.
Survei kepuasan masyarakat adalah kegiatan
pengukuran secara komprehensif tentang tingkat
kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan
yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
Tipe Indikator Outcome
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan
dari pasien yang disurvei (dalam prosen)
Denominator Jumlah responden yang disurvei
Target >76%
Inklusi Semua penerima pelayanan Puskesmas baik
UKM maupun UKP
Ekslusi --
Formula Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan
dari pasien yang disurvei (dalam prosen) dibagi
Jumlah responden yang disurvei x 100%
Desain pengumpulan data Concurrent
Sumber Data Data Primer
Populasi/ sampel Morgan kricjke
Frekuensi Pengumpulan Triwulanan, tahunan
Data
Periode waktu pelaporan Triwulanan
data
Periode analisis data Triwulanan, tahunan
Penyajian data Triwulanan, tahunan
Instrumen pengambilan Kuesioner survei kepuasan pengguna layanan
data
Penanggung jawab Ketua Tim Umpan Balik
pengumpulan data

Anda mungkin juga menyukai