Anda di halaman 1dari 29

Elly Trisnawati (elly.trisnawati@unmuhpnk.ac.

id)
Dari hasil penelitian di sarana kesehatan Rumah Sakit, sekitar
1.505 tenaga kerja wanita di Rumah Sakit A mengalami
gangguan muskuloskeletal (16%) di mana 47% dari gangguan
tersebut berupa nyeri di daerah tulang punggung dan
pinggang. Dan dilaporkan juga pada 5.057 perawat wanita di
18 Rumah Sakit didapatkan 566 perawat wanita adanya
hubungan kausal antara pemajanan gas anaestesi dengan
gejala neuropsikologi antara lain berupa mual, kelelahan,
kesemutan, keram pada lengan dan tangan.
Di perkantoran, sebuah studi mengenai
bangunan kantor modern di Singapura
dilaporkan bahwa 312 responden ditemukan 33%
mengalami gejala Sick Building Syndrome (SBS).
Keluhan mereka umumnya cepat lelah 45%,
hidung mampat 40%, sakit kepala 46%, kulit
kemerahan 16%, tenggorokan kering 43%, iritasi
mata 37%, lemah 31%.
Bagaimana ergonomi dan Occ Health dapat
meningkatkan kesehatan dan keselamatan?

Menerapkan ergonomic di tempat kerja dapat :

• Mengurangi potensi kecelakaan;


• Mengurangi potensi terjadinya luka dan kesakitan;
• Meningkatkan kinerja dan produktivitas.
Occupational Health

PENCEGAHAN →
PROMOSI STRESS
Peningkatan
KESEHATAN MANAGEMENT
STATUS KESEHATAN

KAPASITAS FISIK DAN


KESEHATAN TERJAGA
Upaya dan pemeliharaan fisik, mental dan sosial tenaga
kerja melalui program promosi dan pencegahan penyakit,
control terhadap risiko, adaptasi pekerjaan terhadap
pekerja dan adaptasi pekerja terhadap pekerjaannya
(ILO dan WHO)

Tujuan Occ Health


• Menjaga kesehatan seluruh pekerja termasuk pihak yang terlibat
dalam proses produksi dalam suatu industri dari segala hazards
yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan
• Promosi kesehatan pekerja
• Kepastian kepatuhan terhadap peraturan yang ada (HAM)
Upaya Untuk Mencapai Tujuan :

1. Perusahaan harus ada sistem yang didesain agar hazards bisa


diidentifikasi

2. Dikendalikannya hazards dari tempat yang berpotensi

3. Dilakukan catatan sebagai laporan pada pihak manajemen


DEFINISI

Promosi Kesh di tempat Kerja → ilmu dan seni


utk menolong pekerja mengubah gaya hidup
mereka agar bergerak menuju status kesh dan
kapasitas kerja yg optimal
→ Dapat berkontribusi bagi K3 dan meningkatkan kinerja +
produktivitas perusahaan
Program2 dlm Promkes K3

Pengukuran risiko → melakukan pengukuran risiko kesh


yg mengetahui risiko tjdnya sakit pd pekerja, kematian
akibat penyakit : jantung dan pembuluh darah, kanker,
stroke, mslh mental/kejiwaan, dan kecelakaan

Program2 PROMKES :
▪ Pengendalian tekanan darah
▪ Pengendalian asap rokok di tempat kerja
▪ Pengendalian penggunaan obat2an dan alcohol
▪ Pengendalian BB/olahraga/fitness
▪ Deteksi awal kanker
▪ Pencegahan dan investigasi kecelakaan
▪ Manajemen stress
Program Kesehatan Kerja

❑ Pembinaan Kesehatan Pekerja → informal (pos


UKK)
❑ Pembinaan Pelayanan Kesehatan Kerja – pelayanan
sarana, sasaran (TKI, pekerja perempuan, nelayan)
❑ Pengendalian faktor risiko KL dan Lingkungan Kerja
❑ Pelaksanaan K3 : K3RS, K3 FKTP, K3 Perkantoran
❑ Pembinaan SDM dan profesi Kesehatan Kerja
❑ Pembinaan kesehatan olahraga masyarakat,
khususnya di tempat kerja dan ditunjang peningkatan
awareness pribadi
Program Kesh Kerja Sektor Formal
1 4
• ASI : • Lingkungan Kerja :
– Pengadaan ruang Laktasi – KIE ttg pajanan risiko pd
– KIE ASI dan pembentukan pekerja perempuan
konselor ASI di tempat kerja – Penggunaan APD

2 5
• Gizi Kerja : • Kespro :
– Pemeriksaan Anemia – Pemeriksaan kesh berkala
– Kecukupan gizi kerja sblm hamil
– Kantin sehat – Pemeriksaan kehamilan 4x
selama hamil
3 – Menyusui sehat & ASI
• PM – PTM : eksklusif
– PHBS di tempat kerja – Konseling KB
– Deteksi penyakit TB-IMS, dll – Edukasi melahirkan di
– Deteksi fx risiko PTM Fasyankes
Program Kesh Kerja Informal → Pos UKK
1
• Promotif : 2
– Penyebarluasan informasi, • Preventif :
penyuluhan kesh pekerja / – Inventarisasi jenis pekerjaan
konseling – Pengenalan potensi bahaya di
– Pengukuran TB dan BB tempat kerja
– Aktivitas kebugaran di tempat – Penyedian contoh APD
kerja, dll – Perbaikan lingk kerja
– Deteksi dini penyakit
3 – Imunisasi
• Kuratif :
– Pemberian tablet tambah
– Pertolongan pertama pada darah, dll
kecelakaan kerja
– Pertolongan pada penyakit di
4
tempat kerja • Rehabilitatif :
– Pemulihan dengan alat dan
metode sederhana
Ergonomi dapat mengurangi kemungkinan
sebuah kecelakaan ???

Isyarat-isyarat dan kendali – kebanyakan orang


menginterpretasikan hijau sebagai suatu kondisi yang
aman. Jika lampu hijau digunakan untuk
mengindikasikan adanya ‘sebuah peringatan atau
bahaya’, maka mungkin saja hal itu akan diabaikan
atau dilewatkan begitu saja
Ergonomi dapat juga mengurangi kesakitan di tempat kerja,
seperti sakit & nyeri pergelangan tangan, bahu dan
punggung.
Pertimbangkan tata letak dari kendali-kendali dan peralatan;
seharusnya ditempatkan sesuai dengan keterbatasan
manusia/pekerja.
Peralatan tersebut harus ditempatkan pada para pekerja yang
sering menggunakan dan pertimbangkan para pekerja mudah
untuk menjangkau tanpa harus membungkuk, meregangkan, dll
MANFAAT ERGONOMI
1. Meningkatkan Unjuk Kerja
2. Mengurangi waktu, dan biaya
3. Optimalisasi SDM
4. Minimalisasi kerusakan alat
5. Meningkatkan kenyamanan bekerja

EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS


ERGONOMI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

Yunani :
ERGONOMI Ergos (Kerja)
Nomos (Hukum alam/aturan)

Ergonomi = aturan/tatacara dalam bekerja (secara harfiah)

Suatu cabang ilmu yang mempelajari perancangan pekerjaan,


pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia, sistem orang dan
mesin

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam hubungan


dengan pekerjaan, dengan segala aspek dan ruang lingkupnya
Ergonomi merupakan ilmu pengetahuan yang
terkait dengan kecocokan/kesesuaian antara
manusia dengan pekerjaannya. Ilmu ergonomi
menempatkan manusia sebagai titik
sentral dan memperhatikan kemampuan dan
keterbatasan manusia dalam pekerjaannya.

Ergonomi memastikan bahwa tugas-tugas,


peralatan, informasi dan lingkungan harus
menyesuaikan terhadap pekerja bukan sebaliknya
Manusia

Fasilitas Kerja Lingkungan

“FITTING THE TASK TO THE MAN”


KONSEP KESEIMBANGAN ERGONOMI
(Manuaba, 2000)
MATERIAL TASK PERSONAL PHYSIOLOGICAL
CHARACTERISTICS CHARACTERISTICS CAPACITY CAPACITY

TASK WORK
DEMANDS CAPACITY

ORGANIZATIONAL ENVIRONMENTAL PSYCHOLOGICAL BIOMECHANICAL


CHARACTERISTICS CHARACTERISTICS CAPACITY CAPACITY

QUALITY STRESS
FATIGUE ACCIDENT

PERFORMANCE

DISCOMFORT DESEASES
INJURY PRODUCTIVITY

Sumber : Manuaba, (2000)


1. Work capacity : personal capacity, fisiological
capacity, psychological capacity, biomechanical
capacity
2. Task demand : material characteristics, task/work
place characteristics, organizational
characteristics, Environmental characteristics
3. Performance ditentukan oleh kapasitas
kerja/kemampuan kerja dan tuntutan tugas
❖Jika tuntutan tugas lbh besar dibanding
kemampuan kerja → over stress, discomfort,
lelah, cidera,celaka, sakit, berpengaruh pada
produktivitas
❖Jika tuntutan tugas lbh rendah dibanding
kemampuan kerja → bosan, lesu, tidak produktif

Harapannya adalah antara tuntutan tugas sama


dengan kemampuan tugas → maka akan
menghasilkan performa optimal
Untuk mengkaji kesesuaian antara seseorang dengan
pekerjaannya, maka sudah seharusnya ahli ergonomi
mempertimbangkan beberapa aspek :

Pekerjaan yang sedang dilakukan dan Lingkungan fisik (Suhu,


tuntutan pekerja; kelembaban, pencahayaan,
kebisingan, getaran

Peralatan yang digunakan (ukuran,


bentuk, dan bagaimana peralatan
Lingkungan sosial (seperti
tersebut cocok dengan tugasnya);
kerjasama tim dan manajemen
yang mendukung).

Informasi yang digunakan (bagaimana


informasi tersebut dihadirkan, diakses,
dan diubah);
Untuk mengkaji kesesuaian antara seseorang dengan
pekerjaannya, maka sudah seharusnya ahli ergonomi
mempertimbangkan beberapa aspek

Aspek fisik seseorang, seperti:


• Ukuran dan bentuk tubuh;
• Kebugaran dan kekuatan;
• Postur;
• Indera manusia, terutama penglihatan, pendengaran
• Ketegangan pada otot-otot, jaringan, kegelisahan dll.
Untuk mengkaji kesesuaian antara seseorang dengan
pekerjaannya, maka sudah seharusnya ahli ergonomi
mempertimbangkan beberapa aspek

Aspek psikologis seseorang,


seperti:
• Kemampuan mental;
• Kepribadian;
• Pengetahuan; dan
• Pengalaman.
Contoh-contoh sebagian
permasalahan Ergonomi yang
khas ditemukan di tempat kerja :
1. Penempatan layar yang kurang baik, misalnya terlalu
tinggi,terlalu rendah, menutupi, jauh dari pekerja dll;
2. Mouse ditempatkan terlalu jauh dan memerlukan peregangan
untuk menggunakannya;
3. Kursi yang tidak disesuaikan dengan keterbatasan yang ada
pada pekerja, misalnya ketinggian kursi dan kursi tidak
memberikan kenyamanan bagi pekerja;
4. Layar silau yang berasal dari jendela atau lampu,
meningkatkan risiko kelelahan mata;
5. Panjang egrek yang tidak sesuai dengan antropometri
pemanen
PENANGANAN SECARA MANUAL

• Beban yang terlalu berat dan atau besar sekali ukurannya;


• Beban diangkat dari lantai dan! atau di atas bahu
• Pengangkatan benda yang berulang dan frekuensinya
sering;
• Pelaksanaan tugas membutuhkan postur yang canggung
atau tidak benar, seperti lenturan atau puntiran;
• Beban tidak bisa digenggam dengan baik;
• Pekerjaan dilakukan pada lantai yang tidak seimbang,
basah atau miring;
• Tugas atau pekerjaan dilaksanakan di bawah tekanan
waktu dan terlalu sedikit waktu untuk beristirahat.
Stress yang berkaitan dengan kerja :

• Tuntutan kerja terlalu tinggi atau terlalu rendah;


• Dukungan lemah dari manajemen dan/atau rekan kerja;

Pengaturan hari kerja :

• Waktu pemulihan yang tidak cukup antara shift;


• Penjadwalan shift yang kurang sesuai;
• Karyawan bekerja melebihi jam kerja normal.
Gema Daya K3
TERIMAKASIH “Occ Health &
Safety for
Everybody”

Anda mungkin juga menyukai