Anda di halaman 1dari 1

Budaya pernikahan adat suku sawe

A. Latar belakang
Pernikahan adat sawe ada bertujuan untuk mengesahkan secara adat-istiadat
dalam suku dalam ikatan pernikahan baik sebelum dan sesudah nikah adat,
kedua mempelai pihak laki-laki dan perempuan.
B. Ritual adat
Setelah pulang dari pemberkatan digereja dilanjutkan dengan penyambutan
oleh kedua pihak keluaga terhadap kedua mempelai, selanjutnya pada jam 1
malam dimulai acara adat/buis pekain adapun uraian dan jenis ada pekain
sebagai berikut : 1. Babi 3 ronti/45kg, 2.ayam kampong 3 ekor, 3.tuak 3
tempayan, 4. Serta padi dan beras ketan secukupnya,3 biji telur dan nasi
ajan/lemang 6 batang (bahan, kujuh tampus)

Adapun adat tersebut : 1. Satu bijik tajau, satu buah tempayan bijap,
mangkuk romak/ penante air susu 6 buah, 5 buah piring berisi beras biasa, 2
buah mangkok beras kombang diatas beras kombang diletakan potongan
daging babi masing-masing 1 potong di setiap mangkok, besi setunggah
duduk, kain hitam 2 meter, kain putih 2 meter, ini disebut buis pekain/harga
badan tubuh badan perempuan sebagai tanda terima kasih kepada orang tua
da adat ini juga melambangkan bahwa kedua mempelai telah sah menjadi
pasangan suami istri.

Adat buis pekain ini jika diuangkan senilai 5.000.000 jt dan 2.500.000
kembali pada ibu perempuan sebagai ucapan terima kasih anak kepada
ibunya jika bahan adat yang akan dikembalkan ke ibunya ialah mangkok
romak dan tempayan bijab (penante air susu) sisanya buat kedua mempelai
Setelah jam 1 malam tiba dan semua bahan adat telah disiapkan oleh kedua
mempelai maka kedua orang ketua adat dari kedua mempelai menamburkan
beras kombang untuk menadakan kedua mempelai bersatu secara adat dan
tidak bias dipisahkan sampai maut memisahkan,

Anda mungkin juga menyukai