Anda di halaman 1dari 7

Lontar Raja Purana

Pustaka leluhur > Halaman 11 - 20

 
Halaman 21a

Di panggungan di depan pendeta memuja, pada stana para Dewa masing-


masing dipersembahkan sajen suci sedandanan terutama sesantun.
Diiringi gambelan dan tari-tarian sakral selengkapnya. Semua para Arya
bersembahyang ke hadapan Batara Nawa Sanga Pahalanya bumi Bali
akan subur dan makmur tidak ada mara bahaya. Ini kurban/caru bumi.
Yang memimpin/mengantar upacara: Pendeta Siwa. Buda. Sengguhu,
Dukuh, Resi Sewa Soghata di dalam memuja mengantar upacara
menghadapi: periuk kecil yang belum pernah dipakai 25, diikat dengan
benang sesuai dengan warna. periuk besar/pangedangan 5, panai besar
yang baru 5, yang kecil 10, kukusan yang baru 5, panai kecil 5, nyiru 15,
kipas 6, beras tapisan 5 kantung, uang 500 kepeng, di tengah-tengah
sekarura, kawangen secukupnya, tabuh-tabuhan dan tarian sakral. Selesai.
Kurban caru di perbatasan desa: daging banteng yang dicincang ditaruh
dengan teratur di atas 3 helai daun pepaya, sengkowi 11, nasi tamasan 2
tamas, ulam karangan 5 karang, nasi bakulan 5 bakul, nira 1 umbeh dan
uang kepeng 2000, kain secukupnya, anjing bang bungkem dipolakan
seperti hidup, cacahan 9 tanding, nira 1 umbeh/brerong. ayam hitam
sumalulung 2 ekor, tumpeng merah dan hitam 2 buah, nasi berlauk
daging pecel babi hutan, tuak setempurung kelapa ; pahalanya bahagia
dan selalu berniat baik. Ini tata cara kurban/caru pada waktu bumi tidak
tenteram, supaya ditaati oleh seluruh masyarakat.
 
Halaman 21b

Sajen Panihis mehyu di pura Besakih Dangin Kreteg, permulaannya


mempersembahkan guling itik, sajen sedandanan, rantasan (kain
secukupnya), beras acatu mujung (2 kilogram), itik dan ayam yang masih
hidup, tegen-tegenan umbi-umbian dan buah-buahan secukupnya.
Persembahan ke hadapan I Dewa Manik Mas. Lagi persembahan ke
hadapan I Dewa Tirta; guling itik putih, kain putih secukupnya. sajen
dandanan, panai yang masih baru, itik putih, ayam putih secukupnya
untuk persembahan di Tirta. Bila persemayaman Batara yang ditihis
setiap palinggih bertikar baru berkasur putih, bantal cecanden putih,
maleluhur putih, pulu sebanyak 3 buah, pasukulan sebanyak 1, pasepan
banyaknya 1, pabebeh banyaknya 1, bertali suntagi berhorti katemu.
 
Halaman 22a

Disertai pebangkit 1 pajeg adandanan. bertumpeng galahan banyaknya


20. bertumpeng talompok genap, berguling itik 1, guling babi I, babi yang
dicincang 1 dibuat gelar sanga. Kerbau seekor dipola seperti hidup.
kumaligi adandanan periuk yang masih baru dan panai baru, beras acatu
mujung (2 kilogram) benang setukal, uang 227 sebagai isi panai, lagi
uang kojong kumaligi 75. Sajen sedandanan, guling itik, mapras.
selengkapnya. Selesai. Ini kurban pabalik sumpah di Penataran Agung
dan di Bancingah Agung sewilayah Dalem. Diawali Dewa Alis
mempersembahkan upacara permohonan ampun ke hadapan Batara
dengan sesajen 11 dandanan, perinciannya sebagai berikut: guling itik I,
ayam 2, ketupat satu kelan, bulayag 1 kelan, tulung nasi tandingan 11
landing menjadi satu tempat, tumpeng 5 buah, beserta peras, jati
kembang, guru jambal samah,
 
Halaman 22b

jejaturan. sedah tubungan, tadah sukla, burat wangi, panghulap, tehenan


gunjangan, rantasan, tegen-tegenan, serta itik, ayam hidup, beras dalam
bakul, uang 1000, sirih dan pinang bancangan. kacang komak, sudang
taluh. Ini upacara permohonan ampun yang utama. Yang sedang (madia)
9 dandanan, yang kecil (nista) 7 dandanan, yang terkecil (nistaning nista)
5 dandanan, sesuai kemampuan banyaknya 3. Ini upacara kurban
permohonan ampun yang mempunyai kerja. Ini perihal Bhuta Pada bulan
Juli (Kasa) Bhuta Taruna (diundang) kurbannya: anjing bang bungkem,
ayam berbulu putih berkaki kuning. Kurban dilaksanakan di ujung jalan.
Pada bulan Agustus (Karo), Bhuta Pitung Lek diundang, kurbannya benjit
pelen, kukuluban, gangan rangin, sambal jahe, kurban dilaksanakan di
pertengahan jalan. Pada bulan September (Katiga), Bhuta Pulung
diundang, kurbannya: ayam berbulu merah kakinya berwarna kuning,
liwet kacang, jangan kulub ranti, sambal, pelas, kurban dilaksanakan di
ujung selatan jalan. Pada bulan Oktober (Kapat). Bhuta Lingga diundang,
kurbannya: babi langkang gading, sambat caru, ayam putih keabuan,
pupula sakadaton, kurban dilaksanakan di jalan besar.
 
Halaman 23a

Pada bulan Nopember (Kalima), Bhuta Bayuha diundang, kurbannya babi


cunduk, liwet kacang, ukem-ukem ayam, pisang, disertai umbut diurab,
sambel mayoye. sayur daun dedap yang direbus, kurban dilaksanakan di
tengah-tengah. Pada bulan Desember (Kanem) Bhuta rowelas diundang,
kurbannya: ayam dipanggang, serah wungkulan, wuwu lasasan,
dilaksanakan di jalan ke kuburan. Pada bulan Januari (Kapitu), Bhuta
Akasa diundang, kurbannya: babi belang kalung, ayam cintamani,
kukumbu kacang, sambal, pelas, dilaksanakan di ujung timur jalan tanpa
sanggar. Pada bulan Pebruari (Kawulu), Bhuta Kala Sakti diundang,
kurbannya: ukem-ukem dibuat dari ayam hitam, liwet kacang, gedang,
sinameni, sayur asam bayam, sambal lawos, pelaksanaannya di
persimpangan jalan. Pada bulan Maret (Kasanga), Bhuta awang-awang
diundang,
 
Halaman 23b

Kurbannya: anjing putih, ayam dipanggang, sayur asam bayam, sambal


berisi kemiri, dilaksanakan di ujung utara. Pada bulan April (Kadasa)
Batara Durga Dewi diundang, kurbannya: gumpalan daging mentah dan
masak. darah 1 limas, bawang jahe, ayam panggang yang tidak dibalik
(matang sebelah), liwet kacang, disertai kukutis ayam. dilaksanakan di
tengah jalan dengan puja mentera. Pada bulan Mei (Jyesta) Bhuta Misali
diundang, kurbannya: ikan laut, gumpalan ulam pajagalan mentah dan
masak, pisang kembang wangi, sanggar bertiang satu, dilaksanakan di
jalan yang di timur. Pada bulan Juni (Asada) Bhuta Durga Dewi
diundang, kurbannya: ayam hitam dipolakan seperti hidup, pecal daging
ayam putih. tumpeng berpuncak telur, berisi gegodoh tumpi,
dilaksanakan di barat daya. Ini perihal Bhuta, kurban di Penataran Agung
menurut bulan. Selesai.
 
Halaman 24a

Raja berhasil selama hidup, makmur semua murah. Peringatan tentang


kewajiban menyerahkan hasil sawah bagi yang memegang laba pura
Besakih untuk biaya pangusabayan. Pada usaba Srawana (Juli) upacara ke
hadapan Pangakan Bukit: mengadu telur, babi pacah 1, pajuwit 1, untuk
di panggungan guling 1. Pada usaba Bhadrawada (Agustus), upacara
pemujaan ke hadapan Batara di Batan Angsoka: babi pajuwit banyaknya
1, kerbau putih I, Pada usaba Asuji (September), upacara pemujaan ke
hadapan Pangakan. Manik Kentel panggungan dari semua Pemangku.
Upacara pemujaan Pengakan Penyarikan, itik 1 ekor yang dikeluarkan
oleh desa Takedan. Pada usaba Kartika (Oktober), upacara pemujaan ke
hadapan Pangakan Panghulu. Babi dicincang I, babi kecil pajuwit 1. Pada
usaba Margasira (Nopember), manelahin mabuluh, babi dicincang 1.
 
Halaman 24b

Pada usaba Posya (Desember), Bhatara Turun Kabeh: 39 babi


pinudhukan dicincang 2, pajuwit 1, babi guling 1, kerbau hitam 1. Pada
saat bulan gelap (Tilem) upacara di Melmanyema, babi dicincang 2, babi
guling 1, patabwan, daging babi seharga 100,daging banteng, kambing.
Pada usaba Magha (Januari), upacara pemujaan Pangakan Ratu Kidul:
menjamu penjudi, babi yang dicincang 1, guling 1 sebagai isi
panggungan. Panggungan dari desa. Pada usaba Palguna upacara
pemujaan Pangakan Pasek: babi dicincang I, itik dikeluarkan oleh desa
Takedan, babi guling 1. Pada usaba Cetra (Pebruari) upacara pemujaan
Pangakan Panulisan: pajuwit itik 1, nasi takilan yang dikeluarkan oleh
desa Takedan. Pada usaba Waisaka (Maret) upacara Batara Turun Kabeh:
pinudukan babi yang dicincang 1, pabulalangan 1, kerbau hitam
persembahan Dalem 3 ekor, kerbau putih 2 ekor. Pada Sugihmanik
upacara pemujaan Pangakan Maospahit, babi 1.
 
Halaman 25a

Pada Panampahan Galungan upacara pemujaan Pangakan Menek Kangin:


babi I. Di Cambah babi 2. Pemujaan khusus para Dewa pada hari, Selasa
Kliwon, Rabu Kliwon, Sabtu Keliwon dan tamu desa dari luar desa dan
utusan Dalem, utusan para Gusti dan semua penguasa desa yang datang
menerima suguhan. Dan bila malis ke sungai, babi pabhidukan dicincang
1, kerbau hitam 2, kerbau putih 1 dikuliti, babi 1. Peringatan untuk
masyarakat desa yang berkewajiban mengusung usungan Dewa. Banjar
Penataran berkewajiban mengusung 2 yaitu: Pangakan Atu dan Pangakan
Manik Makentel. Banjar Watumadeg 2 yaitu: Pangakan Watumadeg dan
Pangakan Manik Api. Masyarakat Padang Bujuh 2 yaitu: Pangakan
Bagus Botoh dan Pangakan Manik Bungkah. Masyarakat Kayu Selem 1
yaitu ; Pangakan Buncing. Banjar Dangin Kreteg 3 yaitu: semua Dewa di
Dangin Kreteg. Banjar Basukihan I yaitu: Pangakan Bagus Wisesa.
Masyarakat Kumukus 1 yaitu: Pangakan Basukihan.
 
Halaman 25b

Banjar Banwa 2 yaitu: Pangeran Tegal Besung dan Pangeran Dimade.


Banjar Kelod I yaitu: Pangakan di Batur. Banjar Nangka 3 yaitu:
Pangakan Panganten, Pangakan Watu Enggong, Pangakan Manginte.
Banjar Galihyang 2 yaitu: Pangakan Anyar, Sang Hyang Penataran.
Masyarakat Badheg 1 yaitu: Pangakan Maospahit. Masyarakat Sasana I
yaitu: Pangakan Bekung. Masyarakat Watusesa I yaitu: Pangakan
Swarga. Masyarakat Pangakan Den Bancingah 2 yaitu: Pangakan Bakas
dan Pangakan Tambesi. Dan bila para Dewa diusung ke luar, masyarakat
desa dan banjar yang tidak mengusung usungan Dewa, dikenakan denda
20.000 bila tanpa ijin dan didenda 5.500 kalau minta ijin. Dan bila ada
masyarakat yang terlambat mengusung usungan Dewa dan sudah
melewati batas desa, masyarakat yang demikian itu didenda sebanyak
1000 kepeng. Akan tetapi denda yang sebesar 1000 kepeng itu harus
dibayar pada hari itu juga.
 
Halaman 26a

Dan apabila Batara sedang diiring bercengkrama lalu ditinggalkan pulang


ke desanya oleh yang mengusung Dewa itu, mereka yang demikian itu '
didenda sebanyak 1000 kepeng. Dan babi pabidhukan dagingnya dibagi
tiga, sepertiga untuk beliau yang di timur dan dua pertiga untuk desa.
Jumlah persembahan masyarakat desa Yeh Bias ke hadapan Batara di
Besakih pada usaba Waisaka ;babi besar 1 seharga 3000 kepeng, beras 40
catu, babi\ panggang 1 dan barang bawaan lainnya sesuai dengan
kewajiban yang sudah-sudah. Jumlah beras dari Selat pada waktu usaba
Posya; 40 catu, babi 1, beras itu dibagi tiga. Sepertiga untuk beliau yang
di timur, untuk desa Besakih sepertiga dan untuk Pemangku Dangin
Kreteg sepertiga. Dan daging babi dibagi enam dibagikan kepada semua
Pemangku. Untuk bahu sebanyak 2 bagian di Bahan, juru pembawa
perintah (juru arah) 2 bagian, beliau yang di timur 1 bagian dan sebagian
lagi untuk Pemangku Dangin Kreteg dan masyarakat Selat, juga untuk
banjar Dangin Kreteg.
 
Halaman 26b

Peringatan pemberian kepada desa Tusan: bawang 6 tigeh, belandingan


20 ikat, gaplek 20 catu bertempat dalam bakul baru 2 buah, yang
dikeluarkan oleh orang-orang Galihyang. Desa Nangka mengeluarkan
gula 2 toros, desa Kamukus mengeluarkan dasun dua tenah, masyarakat
Besakih, junggul sebanyak 2 pikul, Yang dikeluarkan oleh Desa Tusan.
Kalau malis ke laut, kerbau hitam I, babi kecil 1, itik 1, ayam 10, beras
200 catu. Bila Dewa malis ke sungai: kerbau hitam 1, babi kecil 5, itik 5,
ayam 10, beras 100 catu. Semua yang dikeluarkan oleh Desa Tusan,
pimpinan masyarakat bagian Timur desa Tusan, guling I, pajuwit 1,
tumpeng itik 1, tumpeng ayam 4, guru 1, pulut 1 catu, kain seperangkat.

 
Halaman 27a

Tambahan yang dikeluarkan desa Tusan: tumpeng guling 2, tumpeng itik


1, tumpeng ayam 2. ketupat 12, telur 2, babi guling 1, pajuwit, kue kukus
pulut dan injin, pisang kembang. Itik dan ayam dikeluarkan dari desa
Takedan. Beras dipakai macacaya yang dikeluarkan oleh masyarakat desa
Tusan, juga babi, itik dan ayam. Bila Dewa malis ke Tusan: babi guling
1, babi pajuwit, ini dari Desa Tusan. Jika usaba malis ke sungai: pajuwit
itik 7, yang berkewajiban membuat panggungan di Penataran bila usaba
dane Dauh Patandakan 2 buah serta panggungan untuk menyongsong
Batara. I Dewa Manik Makentel oleh Desa Geriana, I Dewa Lod Peken
oleh Sedahan Badung, I Dewa Maospahit oleh Sedahan Pikandel.
 
Halaman 27b

I Dewa Atu oleh Sedahan Ler, I Dewa Bagus Wisesa oleh Sedahan
Subagan, I Dewa Bukit oleh Sedahan Beji, di Batumadeg oleh Sedahan
Pesaren, Mi Sedahan Tastasan, Ni Sedahan Taran. Di Dangin Kreteg oleh
Sedahan Pikandel. Peringatan tentang ketentuan masyarakat desa
Kawubakal, Sasana, Nyanggelan untuk mempersembahkan apa yang
menjadi kewajibannya ke Besakih. Sepatutnya taat. Jika tidak taat kepada
bunyi piagam dikenakan denda sebesar 1600. Hari kedelapan rah 0,
tenggek 6. Peringatan bagi yang mempunyai tugas mengatapi balai
pendopo di Penataran, bagian atas yang sebelah timur, banjar Basukihan,
di bawahnya banjar Nangka, di atas bagian utara, banjar Watumadeg, di
bawahnya banjar Penataran. Di atas bagian barat banjar Galihyang, di
bawahnya banjar Dangin Kreteg, di atas bagian selatan banjar Kelod, di
bawahnya banjar Banwa.
 
Halaman 28a

Pajak persembahan dari banjar Galihyang: uang 1000, bawang 10 tigeh,


gaplek 10 catu, paketus, sayur-sayuran dari nangka, abutan bawang dari
Badheg 7 ikat. Peringatan pada waktu Dewa turun Kajeng; patut
berkumpul hari itu. Pada hari Pasah dipersembahkan sajen di Penataran.
Sekarang diingatkan bila Dewa malis. Sesudah daharan, Dewa ke Keren
esok harinya wawayon di Watumadeg, esok harinya di Menek kangin,
lalu bersuci dan terus naik, esok harinya di Panganten. Peringatan untuk
orang yang mengadu ayam pada usaba Srawana (Juli) ialah orang yang
sudah bersuami istri, orang-orang Nangka, Cabulik. Pada usaba Magha
semua yang senang mengadu ayam. ayam aduannya siap di tempat arena.
Pada Sugihmanik para penghulu yang mengadu ayam. Pada Penampahan
Galungan upacara ngebekin di Dangin Kreteg. Pada usaba Waisaka dan
usaba Posya putaran mengadu ayam aduan wajib, dan yang keluar bahan-
bahan yang diperlukan di Keren: Kawubakal; Nyanggelan, masyarakat
desa Sesana keluar nasi 10,
 
Halaman 28b

tuak satu pikulan dipakai untuk macacaya di Keren. Dagingnya daging


kerbau yos brana, dipakai untuk memulai pekerjaan. Masyarakat
Nyanggelan lagi keluar beras 20 catu, janur 100 muncuk. Masyarakat
Panida keluar babi seharga 2000 kepeng untuk persiapan. beras 20 catu.
diterimakan kepada Jero Kebayan.
Selesai
 

sumber : Dinas P dan K Bali 1986

© Yayasan Bali Galang 2000 - 2003. All rights reserved.

Anda mungkin juga menyukai