Anda di halaman 1dari 9

Mesra

Satya putra
Mesra

Ahmad: Kau suka padanya?

Pertanyaan itu membuyarkan fokus seorang siswa


yang sedang asyik mengamati seorang perempuan
teman sekelasnya.

Andre: Apakah terlihat sedemikian rupa?

Ahmad: Sepertinya iya.

Andre: Hmm, begitu ya.

Ahmad: Kau benar-benar suka padanya?

1
Mesra

Andre: Memangnya kenapa?

Ahmad: Ha-ha, tidak. Kau sudah mengutarakan


perasaanmu?

Andre: Tidak. Aku sudah berteman dengannya


sejak masih duduk di bangku SD.

Ahmad: Loh, kenapa? Hubungan tanpa status?


Atau friendzone?

Andre: Bukan, bukan.

Ahmad: Kau belum berani mengutarakannya?

Andre: Bukan juga.

Ahmad: Lalu apa?

Andre: Pria Modelan sepertiku, mengungkapkan


pernyataan cinta untuk sang kekasih melalui
perilaku dan perlakuan. Bukan melalui kata-kata
yang indah. Bahkan, saking indahnya, mampu
membuat sang kekasih terbang ke langit.

2
Mesra

Ahmad: Hmm, benar juga sih. Kalau sudah


terlanjur terbang tinggi, jatuhnya-pun dari
ketinggian yang amat tinggi, pasti rasanya sakit.
Tapi kalau tanpa kata-kata, mungkin itu bisa
membuat cinta kita tak tersampaikan.

Andre: Kenapa bisa begitu?

Ahmad: Sudah sistemnya. Ungkapan yang paling


valid adalah dengan kata-kata.

Andre: Hmm, kalau begitu... Orang yang puasa


tapi lupa mengucapkan niat bagaimana? Apakah
puasanya sah atau tidak?

Ahmad: Kata kakekku sih sah-sah aja. Karena


niat adanya di dalam hati dre. Dengan kita ikut
sahur-pun bisa dikatakan sudah ada niat
berpuasa.

Andre: Nah sama dengan puasa, berarti api


cinta-pun adanya di dalam hati, bukan ucapan.
Salahkah aku?

3
Mesra

Ahmad: Tidak salah sih. Tapi, pantas saja kau


sulit mendapatkan kekasih. Di zaman ini, mau
gimana juga, tetap perlu ungkapan berbentuk
ucapan atau kata-kata dre.

“Sungguh, cinta itu ada di sana, tapi ia hidup di


dalam.”

Tiba-tiba Amir berkata-kata dengan lantang di


tengah keributan segala aktivitas di dalam kelas.

Andre: Apa yang kamu maksud mir?

Amir: Kalian mengobrol saja, biar aku yang


menyimpulkan dengan quotes.

Ahmad: Bisa jadi yang dimaksud si amir itu,


selain butuh niat berpuasa di dalam hati, tapi
perlu juga diucapkan untuk disampaikan?

Andre: Ah, tapi kan, Tuhan tahu kita sudah


punya niat dalam hati. Buktinya saja ia ikut
sahur. Secara fakta saja sudah benar.

4
Mesra

Ahmad: Yang kamu maksud, benar secara fakta,


apa dre?

Andre: Ayahku sangat suka dengan salah satu


quotes dari penyair India Rabindranath Tagore.
“Fakta itu banyak, tapi kebenaran hanya satu.”
Dan ayahku yakin, benar dan salahnya sesuatu,
hanya Tuhan yang tahu. Kalau fakta itu harus
pakai bukti supaya dianggap benar secara akal.
Ayahku menganggapnya seolah-olah benar. Tapi
kebenaran yang mutlak, itu harus pakai hati
supaya kita sampai kepada apa yang dianggap
benar secara Ilahiah.

Ahmad: Oke. Tapi itu kan tentang niat dre.


Urusannya antara kita dengan Tuhan. Kalau
tentang cinta?

Andre: Cinta itu hidupnya di dalam, lalu


dimanifestasikan dalam tingkah laku atau
perbuatan. Seperti seseorang yang mencintai

5
Mesra

orang lain yang dibuktikan dalam berbagai


perbuatan. Mungkin begitu.

Ahmad: Tetap ada yang kurang dre. Lagian,


bagaimana kita bisa tahu bahwa seseorang sedang
mencintai kita? Jika clue-nya hanya lewat
perbuatan?

Andre: Hmm. Iya ya, ada yang kurang. Tapi


tentang bagaimana kita bisa tahu itu, Ayahku
bilang sih, ini hanya masalah penerjemahnya saja.
Apakah kita sanggup menerjemahkan bahasa
cinta yang diberikan oleh seseorang lewat bahasa
yang diberikan. Aku berpendapat : perilaku dan
perbuatan adalah penerjemah paling valid dari
ekspresi cinta yang ada di dalam diri.

Ahmad: Berarti masuk akal, mengapa kita sangat


menyukai bahasa kata-kata dalam mengungkap-
kan perasaan. Karena kalau pakai bahasa itu,
semua orang gampang mengerti.

6
Mesra

Andre: Bisa jadi mad. Tapi, bahasa kata-kata itu


kan banyak kurangnya, tak jarang akan ada
salah tafsir dan banyak disalahgunakan.

Ahmad: Benar. Kita bisa saja berkata A tapi


dalam hatinya B. Sedangkan manusia bukanlah
Tuhan yang maha mengetahui. Atau malah
kadang ada yang ujug-ujug bilang cinta.

Andre: Itulah mengapa aku lebih suka ungkapan


pernyataan cinta melalui perilaku dan perlakuan.
Karena sangat minim kebohongan. Walaupun
pada akhirnya tetap pakai kata “I Love you”
bahasa kata-kata juga.

Ahmad: Berarti api cinta itu hidup di dalam diri,


seperti niat, cinta yang tidak diungkapkan
melalui kata-kata tetap sah. Tapi ada di sana?
Maksud si amir apa?

7
Mesra

Andre: Itu mungkin mad. Ada di sana itu


maksudnya, cinta kita itu punya tujuan kepada
siapa-siapanya. Tapi, entahlah.

Ahmad: Kalau bahas cinta, kita kurang


pengalaman dre, sehingga kita kurang
pengetahuan. Kita harus banyak ngobrol sama
Ayah dan Ibumu, Ha-ha.

“Pengucapan niat itu penting sebagai ekspresi


kemesraan dan membangun hubungan dengan Tuhan
dalam nuansa cinta dan kemesraan.”

Begitu juga cinta antara manusia dengan manusia.

“Walaupun sudah dibuktikan dalam berbagai


perbuatan, tetap memerlukan ekspresi kemesraan
(I love you) setiap saat.”

Anda mungkin juga menyukai