Anda di halaman 1dari 11

MATERIAL B3

SIMBOL MATERIAL JUMLAH SIMPAN

MAKSIMAL
NO RAK B3

Karsinoge
Gas
Mudah Berbahay nik,
Mudah Pengoksid Berbahay Berteka
Menyala/ Beracun/ Iritasi/ Korosif/ a Bagi Taratogen Jumla
Meledak/ asi/ a/ nan/ Kemasan Satuan
Flammabl Toxic Irritant Corrosive Lingkung ik & h
Explosive Oksidator Harmful Pressure
e an Mutageni
Gas
k
1 Methanol √ √ √ Btl Plastik ml
2 Buffer √ √ √ Btl Plastik 100 ml
3 Alkohol 70% √ Btl Plastik 300 ml
4 Spritus √ √ Btl Plastik 400 ml
5 HCL 0,1 N √ √ Btl Plastik 100 ml
6 IV Immersion Oil √ Btl Plastik 5 ml
7 EDTA √ Btl Plastik 100 ml
Natrium
8
Citrate 3,8 % √ Btl Plastik ml
9 Ziehl Neelsen √ √ √ Btl Kaca 1000 ml
10 Giemsa Stain √ √ √ Btl Plastik 5 ml

Kepala Puskesmas Penanggung Jawab Ruangan Pengelola B3 dan Limbah B3

Ns. Haerani, S.Kep., M.Kes Asmal Ardianto, S.S.T Riswal, A.Md.KL


NIP. 19720903 199203 2 007 NIP. 19931111 202203 1 001 NIP.199403232022031007
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

(MATERIAL SAFETY DATA SHEET/

UPT PUSKESMAS TANAH TOA MSDS)

1. Nama ALKOHOL / Ethanol


2. Kandungan ALKOHOL
3. Bentuk Cairan Jernih
4. Struktur Kimia C2H6O
5. Sifat – Sifat Bahaya  Efek Jangka Pendek : Penghirupan dapat mengakibatkan
pusing, lemah atau mau muntah. Tertelan dalam jumlah
banyak dapat menyebabkan hilang kesadaran, buta atau mati.
 Efek jangka panjang : Dermatitis pada kulit dan gangguan
pada penglihatan.

6. Penanggulangan
a. Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air
Bahaya (Pertolongan mengalir selama15 menit
Pertama) b. Segera melakukan pembilasan kulit dengan air

c. Berikan oksigen /bantuan pernapasan apabila ada gangguan


pernapasan
d. Bila tertelan segera lakukan lavase lambung, beikan charcoal
untuk menyerap sisa bahan yang masih berada dalam
lambung
7. Penanganan Bila terjadi tumpahan, serap dalam kertas, uapkan dalam almari
Tumpahan/Kebocoran asam dan bakar kertas penyerapan. Bekas tumpahan dapat
disiram dengan air
8. Tindakan Pengamanan Kebakaran dapat dipadamkan dengan pemadaman biasa seperti
Kebakaran air, gas karbon dioksida dan bubuk kimia kering. Semprotkan
air akan mengurangi daya bakar serta dapat
menurunkan suhu wadah atau tangki yang terbakar.
9. Penanganan Bahan a. Ruangan dingin dan berventilasi
b. Jauhkan dari bahaya kebakaran
c. Hindarkan dari gesekan/tumbukan mekanik
10. Penyimpanan Bahan inkompatibel dalam penyimpanan: oksidator, asetil
klorida, BrF51CA(OCI)21H2O21 perklorat, permanganat.
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

(MATERIAL SAFETY DATA SHEET/

UPT PUSKESMAS TANAH TOA MSDS)

1. Nama SPIRITUS
2. Kandungan METHANOL
3. Bentuk Cair
4. Struktur Kimia CH3OH
5. Sifat – Sifat Bahaya  Efek terhadap kesehatan akut: Berbahaya jika terjadi kontak
kulit, mata, tertelan dan terhirup dapat mengakibatkan iritasi,
sampai dengan kematian.
 Efek terhadap kesehatan kronik: Toksik pada darah, ginjal,
hati, otak, sistem saraf perifer, saluran pernapasan bagian
atas, kulit, sistem saraf pusat (SSP), saraf optik. Paparan
berulang atau berkepanjangan pada zat tersebut dapat
menyebabkan kemsakan organ target. Paparan berulang
terhadap bahan yang sangat beracun dapat menyebabkan
penurunan kesehatan secara umum.
6. Penanggulangan a. Terkena Mata: Basuhlah hati-hati dengan air untuk
Bahaya (Pertolongan beberapa menit, jika ragu, atau jika gejala tetap berlanjut,
Pertama) minta pertolongan medis.
b. Terkena Kulit: Dapat terjadi keracunan berat pada kontak
dengan kulit dengan permukaan luas, dalam kasus apapun
minta pertolongan medis.
c. Tertelan: Basuh mulut, lalu hubungi dokter
d. Terhirup: Segera menghirup udara segar dan jika ragu atau
jika gejala tetap berlanjut segera mencari bantuan medis.
7. Penanganan  Tindakan pencegahan: Jauhkan dari saluran air, air
Tumpahan/Kebocoran permukaan dan air tanah.
 Penanganan tumpahan: taruh di wadah yang tepat untuk
dibuang, beri ventilasi untuk area yang berdampak.
8. Tindakan Pengamanan Media pemadam: Koordinasikan pengukuran pemadaman api di
Kebakaran lingkungan api. semprotan api, busa, busa tahan alkohol, bubuk
pemadam api kering, karbon dioksida. (Media pemadam yang
tidak cocok adalah jet air)
Bahaya khusus yang timbul dari bahan atau campuran: mudah
terbakar, uap lebih berat daripada udara, menyebar ditanah dan
membentuk campuran yang dapat meledak dengan udara.
9. Penanganan Bahan Penyediaan ventilasi yang cukup, jauhkan dari sumber api,
jauhkan dari makanan, minuman, dan bahan pakan hewan
10. Penyimpanan Jaga wadah tertutup rapat, periksa petunjuk untuk penyimpanan
gabungan, gunakan ventilasi lokal dan umum, suhu
penyimpanan yang disarankan 15-25°C.
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

(MATERIAL SAFETY DATA SHEET/

UPT PUSKESMAS TANAH TOA MSDS)

1. Nama LYSOL
2. Kandungan
3. Bentuk CAIR
4. Struktur Kimia
5. Sifat – Sifat Bahaya Berbahaya bagi mata, kulit, saluran pernapasan, dan saluran
pencernaan. Ini dapat menyebabkan luka bakar serius dan bisa
berakibat fatal jika tertelan. Penghirupan, kontak kulit, dan
konsumsi adalah bentuk paparan utama.
6. Penanggulangan a. Terkena Mata : Tahan mata terbuka dan bilas perlahan dan
Bahaya (Pertolongan lembut dengan air selama 15-20 menit. Menghapus kontak
Pertama) lensa, jika ada, setelah 5 menit pertama, kemudian lanjutkan
pembilasan mata. Panggilan racun control pusat atau dokter
untuk saran pengobatan.
b. Terkena Kulit : Sesuai dengan praktek-praktek higienis yang
baik, cuci bersih derah yang terkena dengan sabun dan air
c. Terhirup : Diperlukan dalam kondisi penggunaan yang
direkomendasikan. Pindahkan keudara segar. Hubungi dokter
atau pusat kendali racun jika gejala-gejala berkembang.
Jangan memberikan apapun pada orang yang
tidak sadar untuk menelan, beri bantuan medis.
7. Penanganan Terhadap Cegah masuk ke saluran pembuangan dan perairan umum. Beri
Tumpahan/Kebocoran tahu otoritas jika cairan memasuki saluran pembuangan atau
perairan umum
8. Tindakan Pengamanan a. Media pemadam yang cocok semprotan air, busa, dan
Kebakaran kering kimia.
b. Pemadam kebakaran harus menggunakan pakaian
pelindung lengkap termasuk pernapasan
mandiri aparat.
9. Penanganan Bahan Saran umum jauhkan dari sumber nyala, tidak merokok. Jika
anda tidak merasa sehat, dapatkan nasehat medis. Cuci tangan
setelah memegang dan sebelum makan, menggunakan praktek-
praktek yang baik dalam penanganan higienis industry bahan
ini, dan gunakan paket sesuai dengan instruksi lebel.
10. Penyimpanan Simpan dalam wadah asli dalam tempat yang sejuk aman tidak
dapat diakses untuk anak-anak dan hewan peliharaan. Jangan
simpan pada suhu diatas 120°F (49°C). simpan dalam wadah
tertutup jauh dari bahan yang tidak kompatibel.
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

(MATERIAL SAFETY DATA SHEET/

UPT PUSKESMAS TANAH TOA MSDS)

1. Nama GIEMSA’S STAIN


2. Kandungan Giemsa
3. Bentuk Cairan Berwarna Ungu
4. Struktur Kimia C14H14CIN3S
5. Sifat – Sifat Bahaya Menyebabkan gangguan mata berat dan iritasi pada kulit
6. Penanggulangan a. Jika memakai kontak lensa dibuka, segera melakukan irigasi
Bahaya (Pertolongan mata dengan menggunakan air mengalir selama 15 – 20
Pertama) menit. Bawa ke UGD jika diperlukan
b. Buka pakaian yang terkontaminasi, segera melakukan
pembilasan kulit dengan air dan sabun setelah terpapar
bahan kimia selama 15 – 20 menit
c. Bila terhirup bawa pasien ke udara bebas bila, berikan
oksigen
d. Bila tertelan dan pasien masih sadar, beriminum yang
banyak, usahakan pasien muntah. Jangan dilakukan pada
pasien yang tidak sadar
7. Penanganan  Cegah masuk ke saluran pembuangan dan perairan umum.
Tumpahan/Kebocoran Beri tahu otoritas jika cairan memasuki saluran pembuangan
atau perairan umum
 Metode pembersihan: Di darat, sapu atau sekop ke wadah
yang sesuai. Minimalkan pembentukan debu. Simpan jauh
dari bahan lain.
8. Tindakan Pengamanan  Media pemadam yang sesuai Busa. Bubuk kering. Karbon
Kebakaran dioksida. Semprotan air. Pasir.
 Media pemadam yang tidak sesuai Jangan gunakan aliran
air yang deras.
9. Penanganan Bahan  Tindakan pencegahan untuk penanganan yang aman: Cuci
tangan dan area terbuka lainnya dengan sabun dan air ringan
sebelum makan, minum atau merokok dan ketika
meninggalkan pekerjaan.
 Berikan ventilasi yang baik di area proses untuk mencegah
pembentukan uap.
 Tindakan kebersihan: Cuci kulit yang terpapar secara
menyeluruh setelah memegang.
10. Penyimpanan  Kondisi penyimpanan: Tutup wadah jika tidak digunakan.
Produk yang tidak cocok: Asam kuat. Oksidator kuat.
 Bahan yang tidak cocok: Sumber penyalaan. Cahaya
matahari langsung
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

(MATERIAL SAFETY DATA SHEET/

UPT PUSKESMAS TANAH TOA MSDS)

1. Nama Reagen METHYLENE BLUE


2. Kandungan Methylene Blue
3. Bentuk Cairan
4. Struktur Kimia C16H18CIN3S.xH2O
5. Sifat – Sifat Bahaya Berbahaya jika tertelan
6. Penanggulangan a. Setelah terhirup: hirup udara segar.Jika napas terhenti:
Bahaya (Pertolongan berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara mekanik.
Pertama) Berikan masker oksigen jika mungkin.Segera hubungi dokter.
b. Bila terjadi kontak kulit: bilaslah dengan air yang banyak.
Hubungi dokter mata.
c. Setelah kontak pada mata: bilaslah dengan air yang banyak.
Segera hubungi dokter mata.Lepaskan lensa kontak.
d. Setelah tertelan: beri air minum (paling banyak dua gelas).
Segera cari anjuran pengobatan.Hanya di dalam kasus khusus,
jika pertolongan tidak tersedia dalam satu jam, rangsang
untuk muntah (hanya jika korban tidak sadarkan diri), telan
karbon aktif and konsultasikan kepada dokter
secepatnya.
7. Penanganan  Jangan membuang ke saluran pembuangan.
Tumpahan/Kebocoran  Tutup saluran. kumpulkan, ikat dan pompa keluar tumpahan.
Ambil dengan hati-hati. Teruskan ke pembuangan. Bersihkan
area yang terkena. Hindari pembentukan debu.
8. Tindakan Pengamanan  Media pemadam yang sesuai : Air, Busa, Karbon dioksida
Kebakaran (CO2), Serbuk kering
 Media pemadam yang tidak sesuai : Untuk bahan/campuran
ini, tidak ada batasan agen pemadaman yang diberikan.
9. Penanganan Bahan Hindari penghisapan debu. Hindari kontak dengan bahan.
Pastikan ventilasi memadai. Evakuasi dari daerah bahaya, amati
prosedur darurat, hubungi ahli.
10. Penyimpanan Kondisi penyimpanan Tertutup sangat rapat dan dalam keadaan
kering.
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

(MATERIAL SAFETY DATA SHEET/

UPT PUSKESMAS TANAH TOA MSDS)

1. Nama Ziehl-Neelsen carbol-fuchsin solution untuk mikroskopi


2. Kandungan Carbol-Fuchsin solution
3. Bentuk Cair
4. Struktur Kimia C21H22ClN3
5. Sifat – Sifat Bahaya  Cairan dan uap mudah menyala.
 Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata.
 Diduga menyebabkan kerusakan genetik.
 Sangat toksik pada kehidupan perairan dengan efek jangka
panjang.
6. Penanggulangan a. Jika terhirup: hirup udara segar. Panggil dokter.
Bahaya (Pertolongan b. Jika kontak dengan kulit : Bilas dengan polyethylene glycol
Pertama) 400 atau campuran polyethylene glycol 300/ethanol 2:1 dan
cuci dengan air yang banyak. Jika tidak tersedia, cuci dengan
air yang banyak .Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi. Segera panggil dokter.
c. Jika kontak dengan mata : Bilaslah dengan air yang
banyak. Segera hubungi dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
d. Jika tertelan : beri air minum kepada korban (paling banyak
dua gelas), hidari muntah (resiko perforasi). Segera panggil
dokter. Jangan mencoba menetralisir.

7. Penanganan  Nasihat untuk personel nondarurat Jangan menghirup uap-


Tumpahan/Kebocoran uap, aerosol. Hindari kontak dengan bahan. Pastikan ventilasi
memadai. Jauhkan dari panas dan sumber api. Evakuasi dari
daerah bahaya, amati prosedur darurat, hubungi ahli.
 Tutup saluran. Kumpulkan, ikat dan pompa keluar tumpahan.
Teruskan ke pembuangan. Bersihkan area yang terkena.
8. Tindakan Pengamanan a. Media pemadaman yang sesuai Air Busa Karbon dioksida
Kebakaran (CO2) Serbuk kering
b. Media pemadaman yang tidak sesuai Untuk bahan/campuran
ini, tidak ada batasan agen pemadaman yang diberikan.
9. Penanganan Bahan Simpan wadah tertutup rapat ditempat yang kering dan
berventilasi baik. Jauhkan dari panas dan sumber api.

10. Penyimpanan Kondisi penyimpanan Tertutup sangat rapat dan dalam keadaan
kering. Suhu penyimpanan yang direkomendasikan, lihat pada
label produk.
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

(MATERIAL SAFETY DATA SHEET/

UPT PUSKESMAS TANAH TOA MSDS)

1. Nama EOSIN
2. Kandungan -
3. Bentuk Cairan
4. Struktur Kimia C20H6Br4Na2O5
5. Sifat – Sifat Bahaya  Menyebabkan iritasi mata yang serius.
 Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata.
 Sangat toksik pada kehidupan perairan dengan efek jangka
panjang.
6. Penanggulangan a. Saran umum Pemberi pertolongan pertama harus melindungi
Bahaya (Pertolongan dirinya.
Pertama) b. Setelah terhirup: hirup udara segar.Jika napas terhenti:
berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara mekanik.
Berikan masker oksigen jika mungkin. Segera hubungi dokter
c. Bila terjadi kontak kulit: bilaslah dengan air yang banyak.
Hubungi dokter mata.
d. Setelah kontak pada mata: bilaslah dengan air yang banyak.
Segera hubungi dokter mata.Lepaskan lensa kontak.
e. Setelah tertelan: beri air minum (paling banyak dua gelas).
Segera cari anjuran pengobatan. Hanya di dalam kasus
khusus, jika pertolongan tidak tersedia dalam satu jam,
rangsang untuk muntah (hanya jika korban tidak sadarkan
diri), telan karbon aktif and konsultasikan kepada dokter
secepatnya.
7. Penanganan  Hindari penghisapan debu. Hindari kontak dengan bahan.
Tumpahan/Kebocoran Pastikan ventilasi memadai. Evakuasi dari daerah bahaya,
amati prosedur darurat, hubungi ahli.

8. Tindakan Pengamanan  Media pemadam yang sesuai Air, Busa, Karbon dioksida
Kebakaran (CO2), Serbuk kering.
 Media pemadam yang tidak sesuai Untuk bahan/campuran
ini, tidak ada batasan agen pemadaman yang diberikan.
9. Penanganan Bahan Simpan wadah tertutup rapat ditempat yang kering dan
berventilasi baik. Jauhkan dari panas dan sumber api.

10. Penyimpanan Tertutup sangat rapat, dalam keadaan kering. Suhu


penyimpanan yang direkomendasikan, lihat label produk.
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

(MATERIAL SAFETY DATA SHEET/

UPT PUSKESMAS TANAH TOA MSDS)

1. Nama Anti-A, Anti-B dan Anti-AB Monoclonal Blood Grouping


Antisera
2. Kandungan -
3. Bentuk Cairan berwarna
4. Struktur Kimia -
5. Sifat – Sifat Bahaya a. Kontak kulit: Mungkin ada iritasi ringan di tempat kontak.
b. Kontak mata: Mungkin ada iritasi dan kemerahan.
c. Tertelan: Mungkin ada iritasi tenggorokan.
d. Inhalasi: Tidak ada gejala
6. Penanggulangan a. Kena kulit: Segera cuci dengan sabun dan air yang banyak.
Bahaya (Pertolongan b. Kontak mata: Mandikan mata dengan air mengalir selama
Pertama) 15 menit.
c. Tertelan: Cuci mulut dengan air.
d. Terhirup: Dapatkan perhatian medis
7. Penanganan  Wadah yang bocor menghadap ke atas untuk mencegah
Tumpahan/Kebocoran keluarnya cairan. Tindakan pencegahan lingkungan: Jangan
buang ke saluran pembuangan atau sungai. Mengandung
tumpahan besar menggunakan bundel.
 Prosedur pembersihan: Serap ke dalam tanah kering atau
pasir. Transfer ke penyelamatan yang dapat ditutup dan diberi
label wadah untuk dibuang dengan metode yang tepat.
8. Tindakan Pengamanan  Media pemadam: Tidak mudah terbakar. Media pemadam
Kebakaran yang cocok untuk sekitarnya api harus digunakan. Gunakan
semprotan air untuk mendinginkan wadah. Bahaya paparan:
Dalam pembakaran memancarkan asap beracun.
 Perlindungan petugas pemadam kebakaran: Kenakan alat
bantu pernapasan mandiri. Kenakan pelindung pakaian untuk
mencegah kontak dengan kulit dan mata.
9. Penanganan Bahan Persyaratan penanganan: Hindari pembentukan aerosol. Hindari
kontak langsung dengan zat

10. Penyimpanan Kondisi penyimpanan: Simpan di tempat sejuk (2ºC hingga 8


ºC), berventilasi baik. Simpan wadah dengan rapat tertutup.
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

(MATERIAL SAFETY DATA SHEET/

UPT PUSKESMAS TANAH TOA MSDS)

1. Nama WIDAL KIT


2. Kandungan S.typhi ‘O’, S.typhi ‘H’, S.paratyphi ‘AH’, S.paratyphi ‘BH’
3. Bentuk Cairan
4. Struktur Kimia -
5. Sifat – Sifat Bahaya a. Kontak kulit: Mungkin ada iritasi ringan di tempat kontak.
b. Kontak mata: Mungkin ada iritasi dan kemerahan.
c. Tertelan: Mungkin ada iritasi tenggorokan.
d. Inhalasi: Tidak ada gejala
6. Penanggulangan a. Kontak mata: Segera bilas dengan air, jangan gunakan agen
Bahaya (Pertolongan penetral, konsultasikan dengan dokter/pelayanan medis.
Pertama) b. Kontak kulit: Bilas dengan air, konsultasikan dengan
dokter/pelayanan medis jika iritasi berlanjut.
c. Setelah terhirup: Pindahkan korban ke udara segar, tidak
sadar: pertahankan jalan napas dan pernapasan yang adekuat,
konsultasikan dengan dokter/layanan medis jika timbul
masalah pernapasan.
d. Setelah tertelan: Basuh mulut dengan air yang banyak,
minum banyak air, panggil Dokter.
7. Penanganan  Ambil tumpahan cairan ke dalam bahan penyerap
Tumpahan/Kebocoran  Masukkan bahan yang terserap ke dalam wadah penutup
 Kumpulkan tumpahan/sisa makanan dengan hati-hati
 Bersihkan permukaan yang terkontaminasi dengan kelebihan
air
 Cuci pakaian dan peralatan setelah penanganan
8. Tindakan Pengamanan Media pemadam yang cocok : Semua media pemadam yang
Kebakaran tidak mudah terbakar diizinkan
9. Penanganan Bahan  Mencegah pencemaran tanah dan air
 Bahan tidak boleh dibuang ke saluran pembuangan
 Mengandung zat yang bocor, pompa dalam wadah yang
sesuai
 Colokkan yang bocor, putuskan suplainya
10. Penyimpanan  Tetap tertutup rapat
 Jauhkan dari panas, percikan api dan api terbuka.
 Simpan di tempat kering yang sejuk

Anda mungkin juga menyukai