Anda di halaman 1dari 195

PT.

KEMILAU PERMATA SAWIT


Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3


YANG DIINTEGRASIKAN DALAM PERSETUJUAN LINGKUNGAN

RUJUKA
RINCIAN N
TEKNIS PENGAT
NO PENYIMPAN KETERANGAN URAN
AN LIMBAH (Permen
B3 LHK No
6/2021)
-
1. Informasi Penjelasan Informasi Deskripsi Kegiatan Pabrik :
tentang tentang deskripsi  Nama : PT. Kemilau Permata Sawit (KPS)
Deskripsi kegiatan olah  Bidang Usaha : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit
Kegiatan Pabrik PT.  Alamat Kantor : Jalan Hayam Wuruk No. 38 Kelurahan Cempaka
ataupun Kemilau Permata Putih, Kec. Jelutung Jambi, Provinsi Jambi
Jenis Sawit (KPS),  Lokasi Kegiatan : Nagari Talang Kubu Tapan, Kec. Ranah Empat
Usaha/Kegia Nagari Kubu, Kec. Hulu Tapan, Kab. Pesisir Selatan,
tan PT. Ranah Ampek Provinsi Sumatera Barat
Kemilau Hulu Tapan, Kab.
Permata Pesisir Selatan,
Sawit (KPS), Provinsi Sumatera
Nagari Kubu, Barat
Kec. Ranah
Ampek Hulu
Tapan, Kab.
Pesisir
Selatan,
Hal. 1
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

Provinsi Rata-
Kemasan
Karakterist Rata
Sumatera Nama Kode Sumber Jumlah Masa yang Symbol
No ik Limbah Jumlah
Limbah Limbah Limbah Limbah Simpan digunak LB3
2. Barat B3 LB3 di
an
lapangan -

Melakukan
Genset, Beracun
identifikasi B3 Minyak Alat berat dan Drum
<50 90
yang dihasilkan, 1. Pelumas B105d dan Berbahaya
kg/hari Liter/Bln
365 hari Bekas
Bekas Mesin Terhadap 200 L
menyeliputi: Pabrik Lingkungan
a. Nama
Limbah B3
Nama, b. Kode
sumber, Limbah B3
karakteristik c. Sumber
dan jumlah Limbah B3
Beracun
Limbah B3 d. Karakterist Tirisan
Worksho
dan Drum
p dan <50 kg/ 40
ik Limbah 2. oli B105d
Area
Berbahaya
hari Liter/bln
365 hari Bekas
bekas Terhadap 200 L
B3 Pabrik
Lingkungan
e. Jumlah/
volume
Limbah B3
f. Masa
simpan Filter Genset Drum
<50 kg/
LB3 3. Oli B109d dan Alat Beracun 8 kg/bln 365 hari Bekas
hari
Bekas berat 200 L

Hal. 2
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

Pabrik,
Kantor
Bola Drum
dan <50 kg/
4. Lampu B107d Beracun 1 kg/bln 365 hari Bekas
perumah hari
Bekas 200 L
an
karyawan

Aki/Bat Genset
<50 kg/ Di atas
5. erai A102d dan Alat Korosif 20 kg/bln 180 hari
hari Pallet
Bekas berat

Karung
Bekas, Beracun
Worksho
Drum dan Drum
p dan <50 kg/
6. Bekas B104d Berbahaya 3 kg/bln 365 hari Bekas
Area hari
dan Terhadap 200 L
Pabrik
Jerigen Lingkungan
Bekas

Kardus
Worksho
dan
Kapasit p dan <50 kg/
7. B107d Beracun 1 kg/bln 365 hari diletakka
or bekas Area hari
n atas
Pabrik
pallet

Majun
Worksho
dan Padatan Drum
p dan <50 kg/
8. Sarung B110d Mudah 5 kg/bln 365 hari Bekas
Area hari
Tangan Menyala 200 L
Pabarik
Bekas

Hal. 3
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

Kardus
dan
Catridge Perkanto <50 kg/
9. B107d Beracun 1 kg/bln 365 hari diletakka
Bekas ran hari
n atas
pallet

Kardus
dan
Toner Perkanto <50 kg/
10. B353-1d Beracun 1 kg/bln 365 hari diletakka
Bekas ran hari
n atas
pallet

Keterangan:
Nama Limbah B3, Kode Limbah B3 dan Sumber Limbah B3 berdasarkan Lampiran IX PP No
22/2021

Hal. 4
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

2 Dokumen Penjelasan Penjelasan tentang lokasi tempat Penyimpanan Limbah B3, meliputi: Pasal 57
Yang Tentang: a. Lokasi Bebas Banjir;
menjelaskan a. Lokasi Tempat  Berdasarkan peta topografi yang wilayah Area TPS LB3 PT. Kemilau Permata
tentang Penyimpanan Sawit dapat dikategorikan area bebas banjir dikarenakan area tersebut berada
tempat Limbah B3 di ketinggian 23 mdpl, sedangkan sungai terdekat berada pada ketinggian 21
penyimpanan mdpl. Hal ini, dapat dilihat bahwa lokasi TPS LB3 lebih tinggi dari lokasi sungai
Limbah B3 dengan jarak 220 m.

Hal. 5
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

b. Tidak Rawan Bencana Alam (longsoran bahaya gunung api, gempa bumi, sesar, slink
hole, ambesan (land subsidence), tsunami, mud vulcano );
 Area yang menjadi tempat TPS LB3 merupakan tergolong daerah yang tidak
rawan terhadap ambesan (land subsidence).

Hal. 6
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

 Peta Situasi dari Bencana Tsunami

Hal. 7
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

 Peta Situasi dari Bencana Gempa Bumi

Hal. 8
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

 Peta Situasi dari Bencana Tanah Longsor

Hal. 9
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

 Peta Situasi dari Bencana Banjir

Hal. 10
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

c. Apabila Lokasi tidak bebas banjir, dan rawan bencana alam, maka agar dijelaskan
bahwa lokasi penyimpanan Limbah B3 akan direkayasa dengan teknologi dalam
rangkap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
 Dilakukan rekayasa konstrusi dalam bentuk bangunan permanen pada TPS
LB3 untuk meminimalisir terjadinya bencana alam seperti gempa.
d. Untuk fasilitas Penyimpanan Limbah B3 serupa tempat tumpukan limbah B3 (waste
pille) harus memenuhi ketentuan :
1. Permeabilitas tanah paling besar 10m-5cm/detik (sepuluh pangkat minus lima
sentimeter perdetik); atau
2. Lapisan tanah yang telah direkayasa sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
 Konstruksi lantai bangunan TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit direkayasa
dengan terbuat dari bahan kedap air sehingga Limbah B3 tidak bersentuhan
dengan tanah.
e. Untuk fasilitas Penyimpanan Limbah B3 berupa kolam penampungan Limbah B3 (
Waste impoundment) harus memenuhi ketentuan :
1) Permeabilitas tanah paling besar 10 -5 cm/detik (sepuluh pangkat minus lima
sentimeter per detik); dan
2) Memiliki lapisan kedap di atas tanah dengan permeabilitas paling besar
10-7 (sepuluh pangkat minus tujuh centimeter per detik) beruoa HDPE (High
Density Polyethylene) dan/atau lapisan konstruksi beton.
 Konstruksi lantai Bak Penampung tumpahan Limbah B3 PT. Kemilau Permata
Sawit terbuat dari konstruksi beton dengan lantai yang menggunakan bahan
kedap air dan tidak bergelombang.

Hal. 11
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

f. Lokasi berada dalam penguasaan setiap orang yang menghasilkan limbah B3


dan/atau Penimbun Limbah B3;
 Lokasi TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit berada di area Pabrik sehingga
berada dalam area penguasaan orang yang menghasilkan limbah B3.

g. Penjelasan tentang lokasi tempat Penyimpanan Limbah B3 agar dilengkapi dengan


peta, foto dan/atau gambar;

Hal. 12
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

 Gambar Bangunan TPS Limbah B3 (Tampak Depan, Samping Kiri, Samping Kanan dan
Tampak Belakang) :

Hal. 13
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

Hal. 14
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

Hal. 15
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

 Gambar Area Kering dan Area Basah TPS LB3 :

h. Titik kordinat lokasi tempat penyimpanan limbah B3 diisi paling sedikit 1 (satu)
titik koordinat fasilitas Penyimpanan Limbah B3 LS/LU dan BT.
 Titik koordinat TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit adalah 02° 12’ 7.900" S
; 101° 5’ 17.800” E.

Hal. 16
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

b. Jenis fasilitas Penghasil Limbah B3 agar menjelaskan tentang ketentuan teknis fasilitas tempat Pasal
Penyimpanan penyimpanan limbah B3 yang akan dibangun sebagai berikut: 60-61
Limbah B3 A. Fasilitas tempat Penyimpanan Limbah B3 berupa BANGUNAN;
sesuai dengan 1. Rancang bangun sesuai dengan jenis, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang
jenis dan disimpan. Penghasil Limbah B3 menjelaskan dan menyampaikan desain/gambar
karakteristik fasilitas Penyimpanan Limbah B3 sesuai dengan layout fasilitas Penyimpanan
limbah B3 Limbah B3.
Dengan mengacu kepada Peraturan Menteri LHK No. 06 Tahun 2021, Lampiran IX
Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 serta lembar MSDS dari bahan kimia
perusahaan dilakukan segregasi karakteristik limbah B3 pada perusahaan
berdasarkan tabel berikut.
Tabel Kompatibilitas Karakteristik Limbah B3 Dalam Rangka Penyimpanan Limbah B3

Sehingga Layout TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit, telah menyesuaikan dengan
jenis, karakteristik, dan jumlah B3. Hal ini, akan mempermudah dalam pengelolaan
Limbah B3 PT. Kemilau Permata Sawit-Tapan oleh pihak ketiga.

Hal. 17
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

Dari Denah diatas, kondisi TPS Limbah B3 telah dilakukan pemisahan Limbah B3
sesuai dengan karakteristik masing-masing Limbah B3 yang dihasilkan oleh pihak
PT. Kemilau Permata Sawit-Tapan, agar mempermudah dalam pengangkutan
Limbah B3 oleh Pihak Ketiga.

Hal. 18
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

2. Luas ruang penyimpanan sesuai dengan jumlah Limbah B3 yang disimpan.


a. Menjelaskan tentang ukuran/dimensi tempat Penyimpanan Limbah B3 seperti
panjang, lebar, tinggi bangunan serta kapasitas tempat Penyimpanan Limbah
B3 dalam satuan waktu, misalnya seperti ton/bulan, m 3/bulan;
b. Besaran kapasitas penyimpanan LB3 harus memperhatikan jumlah Limbah B3
yang dihasilkan dan masa simpan Limbah B3.
 Luas Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) LB3 adalah 48m 2 (6mx8m)
dengan tinggi bangunan 3 Meter yang terdiri dari luas area kering 3m x 6m
dan luas area basah 5m x 6m.
 Penyimpanan LB3 di TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit memiliki masa
simpan 365 hari untuk rerata seluruh jenis LB3 yang dihasilkan kecuali
aki/baterai bekas. LB3 yang dihasilkan setiap harinya oleh PT. Kemilau
Permata Sawit lebih kecil dari 50 kg/hari. Berdasarkan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 06 Tahun 2021 tentang Tata Cara
dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pasal
79 Ayat 1 (huruf b, c dan d).
No Nama Limbah Masa simpan
1. Minyak pelumas bekas 365
2. Tirisan oli bekas 365
3. Filter Oli Bekas 365
4. Drum bekas 365
5. Bola Lampu Bekas 365
6. Aki/Baterai Bekas 180
7. Karung Bekas 365
8. Kapasitor bekas 365
9. Majun dan Sarung Tangan Bekas 365
10. Jerigen Bekas 365
Hal. 19
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

11. Catridge bekas 365


12. Toner Bekas 365
3. Desain dan konstruksi yang mampu melindungi Limbah B3 dari hujan dan
tertutup;
 Bangunan TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit terbuat dari dinding
permanen yang materialnya terdiri dari semen, batu-bata, dan pasir. Atap
bangunan TPS LB3 menggunakan kanopi rangka baja ringan dengan atap
Zincalum/seng yang tidak mudah terbakar.

4. Atap dari bahan yang tidak mudah terbakar;


 Atap bangunan TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit menggunakan kanopi
rangka baja ringan dengan atap Zincalum/seng yang tidak mudah terbakar.

Hal. 20
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

5. Memiliki sistem ventillasi untuk sirkulasi udara;


 Ventilasi bangunan TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit menggunakan
bahan kawat harmonika dan dilapisi kawat nyamuk dengan rangka besi,
sehingga sirkulasi udara lebih terjaga.

6. Sistem pencahayaan disesuaikan dengan rancang bangun tempat Penyimpanan


Limbah B3;
 Bangunan TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit menggunakan bahan kawat
harmonika dan dilapisi kawat nyamuk dengan rangka untuk sistem
pencahayaan yang maksimal.

Hal. 21
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

 Untuk mengkondisikan gelap ruangan TPS LB3, menggunakan Lampu TL


yang telah tersedia

7. Lantai kedap air dan tidak bergelombang;


 Lantai TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit terbuat dari bahan kedap air dan
tidak bergelombang.

Hal. 22
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

8. Lantai bagian dalam dibuat melandai turun kearah bak penampung tumpahan
dengan kemiringan paling tinggi 1% (satu persen)
 Lantai TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit dibuat melandai dengan
kemiringan <1% ke arah bak penampung tumpahan LB3.

Hal. 23
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

9. Lantai bagian luar bangunan dibuat agar air hujan tidak masuk kedalam bangunan
tempat Penyimpanan Limbah B3.
 Parit air hujan dibuat mengelilingi bangunan TPS LB3 untuk menghindari
adanya air yang masuk ke bangunan TPS LB3 dengan lebar saluran 30 cm
dan kedalam saluran 27 cm.

Hal. 24
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

10. Saluran drainase ceceran, tumpahan Limbah B3 dan/atau air hasil pembersihan
ceceran atau tumpahan Limbah B3;
 Di dalam Bangunan TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit terdapat saluran di
sisi samping Bangunan dan Bak Kontrol dengan ukuran lebar 20 cm dan
kedalaman 16 cm serta total panjang saluran 19 M. Saluran ini berfungsi
untuk mengalirkan material cair yang berasal dari ceceran LB3 dan/atau air
bekas pembersihan dan/atau air hujan yang bersentuhan dengan LB3.

11. Bak kontrol tumpahan untuk menampung ceceran, tumpahan Limbah B3 dan/atau
air hasil pembersihan ceceran atau tumpahan Limbah B3. Diisi penjelasan
mengenai jumlah unit, dimensi bak penampung tumpahan dan penanganan jika
bak penampung ceceran sudah penuh di dalam TPS Limbah B3.
 Bak berjumlah 1 unit dengan dimensi 52 cm x52cm x 28 cm
 Bak ceceran Limbah B3 ketika penuh maka akan dilakukan penanganan
ceceran untuk diisi ke dirigen dengan cara manual atau dengan menggunakan
pompa.

Hal. 25
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

 Penampung ceceran dengan volume bak minimal 110% dari Volume


Kemasan.

12. Dilengkapi dengan simbol Limbah B3 sesuai dengan ketentuan Peraturan


Perundang-Undangan.
 Bangunan ini juga dilengkapi dengan papan nama TPS LB3 dan pagar
pembatas di sekelilingnya. Semua simbol LB3 yang dihasilkan akan ditempel
di bagian luar dan bagian dalam TPS LB3.

Hal. 26
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

Kesesuaian rancang bangun dengan karakteristik limbah B3 sebagaimana dimaksud dalam


angka 1 (satu) maka penjelasannya harus memperhatikan ketentuan:
1. Untuk Limbah B3 dengan karakteristik mudah menyala, bangunan wajib memenuhi
ketentuan:
a. Memiliki tembok pemisah dengan bangunan lain yang berdampingan;
 TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit memiliki tembok tembok pemisah
dengan bangunan lain.
b. Struktur pendukung atap terdiri dari bahan yang tidak mudah menyala,
konstruksi atap dibuat ringan, dan tidak mudah hancur, dan
 Struktur pendukung atap TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit terdiri
dari bahan yang tidak mudah menyala, konstruksi atap dibuat ringan,
dan tidak mudah hancur.
c. Diberikan penerangan yang tidak menyebabkan ledakan/percikan listrik
(explotion proof);
 TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit diberikan penerangan yang tidak
menyebabkan ledakan/percikan listrik (explotion proof).
2. Untuk limbah B3 dengan karakteristik mudah meledak, bangunan wajib memenuhi
ketentuan:
a. Konstruksi bangunan, lantai, dinding, dan dibuat tahan ledakan;
 Konstruksi bangunan, lantai dan dinding TPS LB3 PT. Kemilau Permata
Sawit dibuat tahan ledakan.
b. Lantai dan dinding dibuat lebih kuat dari konstruksi atap;
 TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit untuk konstruksi lantai dan dinding
dibuat lebih kuat dari konstruksi atap.
c. Setiap saat memenuhi ketentuan suhu ruangan; dan
 TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit memenuhi ketentuan suhu ruangan.

Hal. 27
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

d. Diberikan penerangan yang tidak menyebabkan ledakan/percikan listrik


(explotion proof);
 TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit diberikan penerangan yang tidak
menyebabkan ledakan/percikan listrik (explotion proof).
3. Untuk Limbah B3 dengan karakteristik reaktif dan/atau korosif dan/atau beracun,
bangunan wajib memenuhi ketentuan:
a. Konstruksi dibuat mudah untuk dilepas;
 TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit dibuat mudah untuk dilepas.
b. Konstruksi atap, dinding, dan lantai harus tahan terhadap korosi dan api;
dan
 Konstruksi atap, dinding, dan lantai TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit
dibuat tahan terhadap korosi dan api.
c. Diberikan penerangan yang tidak menyebabkan ledakan/percikan listrik
(explotion proof)
 TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit diberikan penerangan yang tidak
menyebabkan ledakan/percikan listrik (explotion proof).
c. Peralatan Penjelasan mengenai Standard Operational Procedure (SOP) penanggulangan darurat yang Pasal 67
penanggulangan dilengkapi dengan Nomor dan Tanggal dan dilengkapi dengan peralatan penanggulangan
keadaan keadaan darurat berdasarkan SOP penanggulangan darurat, seperti:
darurat 1. Sistem pendeteksi dan peralatan pemadam kebakaran.
(dilengkapi 2. Alat penanggulangan keadaan darurat lain yang sesuai.
dengan SOP  PT. Kemilau Permata Sawit memiliki SOP Siaga dan Tanggap Darurat Nomor
Tanggap KPS/SOP-SMK3-04.
Darurat)  TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit terdapat peralatan tanggap darurat seperti :
 Hydrant : 1 unit

Hal. 28
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

 APAR : 1 unit

d. Fasilitas Penjelasan mengenai fasilitas pendukung tempat Penyimpanan Limbah B3, berupa: Pasal 59
pendukung 1. Bongkar Muat:
tempat Penjelasan mengenai fasilitas bongkar muat dan ukuran fasilitas bongkar muat
penyimpanan dilengkapi dengan SOP bongkar muat.
limbah B3.  PT. Kemilau Permata Sawit sebagai penghasil limbah B3 menggunakan Pihak Ketiga
yang berizin untuk mengangkut (adanya kegiatan Bongkar Muat) Limbah B3. Pihak
ketiga yang digunakan adalah PT. Shali Riau Lestari dengan kontrak No. 017/LEG-
KPS.T/IV/2022

Hal. 29
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

 Untuk fasilitas bongkar muat, biasannya pihak pabrik PT. Kemilau Permata Sawit-
Tapan menyediaan alat angkut muat manual (Angkong) sebelum diangkut ke mobil
pengangkut dan kelengkapan APD sebelum dilakukannya bongkat muat Limbah B3
ke mobil pengangkut (Pihak Ketiga)
2. Peralatan penanganan tumpahan:
Penjelasan mengenai jumlah unit dan dimensi bak penampung tumpahan ceceran.
 TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit terdapat saluran drainase untuk menampung
tumpahan eceran.
 SOP batas level agar tidak terjadi tumpahan Limbah B3 dan penanganan jika terjadi
tumpahan telah dijelaskan di SOP Penanganan Tumpahan Limbah B3 PT. Kemilau
Permata Sawit.
 Peralatan APD (Alat Pelindung Diri) telah disiapkan oleh pihak Perusahaan PT.
Kemilau Permata Sawit ke operator LB3 untuk penanganan Limbah B3 seperti
sarung tangan, sepatu safety/AP, dan masker safety
3. Fasilitas pertolongan pertama
Penjelasan mengenai fasilitas pertolongan pertama.
 TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit terdapat Kotak P3K.

Hal. 30
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

 TPS LB3 terdapat Bak Pencucian untuk kebersihan (westafel) dan washer

3 Dokumen Penjelasan tentang: Penjelasan mengenai jenis kemasan dan kapasitas kemasan Limbah B3. Pasal 68
yang a. Jenis kemasan  Kemasan penyimpanan limbah B3 yang digunakan PT. Kemilau Permata Sawit berupa - 72
menjelaskan sesuai dengan Drum dengan kapasitas kemasan Limbah B3 yaitu 200 L dimana tinggi dari drum adalah
tentang karakteristik 88 cm dan diameter 58 cm.
pengemasan limbah B3;
Limbah B3 b. Kapasitas
kemasan.

Hal. 31
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

 Limbah B3 PT. Kemilau Permata Sawit, rata-rata menggunakan drum bekas sebagai
pewadahan sementara sebelum diangkut pihak ketiga. Dimana, kapasitas drum yang
dipakai pewadahan sementara, yaitu 200 Liter dan sisannya seperti aki diletakkan
diatas pallet.

c. Dilengkapi Setiap kemasan dilekati simbol dan label Limbah B3 sesuai dengan ketentuan peraturan
dengan simbol perundang-undangan.
dan Label
Limbah B3

Hal. 32
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

Hal. 33
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

d. Tata cara Penjelasan mengenai TATA CARA menympan Limbah B3 disesuaikan dengan fasilitas
menyimpan Penyimpanan Limbah B3 dan dilengkapi dengan SOP Penyimpanan Limbah B3, berupa:
limbah B3 A. Penyimpanan Limbah B3 pada BANGUNAN dilakukan dengan cara:
1. Persyaratan Kemasan:
a. Menggunakan kemasan yang terbuat dari bahan logam atau plastik yang dapat
mengemas Limbah B3 sesuai dengan karakteristik Limbah B3;
b. Mampu mendukung Limbah B3 untuk tetap berada dalam kemasan;
c. Memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat
dilakukan penyimpanan, pemindahan, dan/atau pengangkutan; dan
d. Berada dalam kondisi tidak bocor, tidak berkarat dan tidak rusak.
2. Pengemasan Limbah B3 dapat menggunakan kemasan bekas B3 dan/atau Limbah
B3 yang memenuhi ketentuan:
a. Kategori dan/atau karakteristiknya saling cocok dengan Limbah B3
sebelumnya;
b. Kategori dan/atau karakteristiknya saling cocok dengan Limbah B3 yang
dikemas sebelumnya; atau
c. Telah dilakukan pencucian, untuk kemasan bekas B3 dan/atau Limbah B3 yang
berbeda jenis dan/atau karakteristiknya mengikuti ketentuan pengolahan
Limbah B3.
3. Wajib dilakukan pengemasan, kecuali:
a. Dari sumber spesifik khusus;
b. Berupa peralatan elektronik utuh;
c. Tidak berbentuk fase cair, debu, dross, gramm logam dan cacahan.
4. Penyimpanan Limbah B3 dengan menggunakan Drum wajib memenuhi
persyaratan:
a. Ditumpuk berdasarkan jenis kemasan;

Hal. 34
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

1. Untuk kemasan berupa Drum logam dengan kapasitas 200 (dua ratus) liter,
tumpukan paling banyak 3 (tiga) lapis dengan setiap lapis diberi alat palet
untuk 4 (empat) Drum; dan/atau
2. Untuk kemasan berupa Drum plastik dengan kapasitas 200 (dua ratus) liter:
a. Tumpukan paling banyak 3 (tiga) lapis dengan setiap lapis diberi alat
palet untuk 4 (empat) Drum; atau
b. Tumpukan lebih dari 3 (tiga) lapis, wajib menggunakan rak
penyimpanan.
b. Jarak antara tumpukan kemasan dengan atap paling rendah 1 (satu) meter; dan
c. Disimpan dengan sistem blok dengan ketentuan:
1. Setiap blok terdiri dari 2 (dua) x 3 (tiga); dan
2. Memiliki lebar gang antar blok paling sedikit 60 cm (enam puluh sentimeter)
atau disesuaikan dengan kebutuhan operasional untuk lalu lintas manusia
dan kendaraan pengangkut (forklift).
5. Selain persyaratan kemasan dan/atau wadah sebagai mana diatas, Limbah B3 yang
disimpan pada bangunan harus memenuhi ketentuan:
a. Dikemas sesuai dengan jenis, karakteristik, dan/atau kompatibilitasnya; dan
b. Mempertimbangkan terjadinya pengembangan volume Limbah B3,
pembentukan gas, atau terjadinya kenaikan tekanan.
4 Kewajiban a. Melakukan 1. Pencatatan dilakukan terhadap: Pasal 80
pemenuhan pencatatan a. Jenis Limbah B3, karakteristik Limbah B3 dan waktu diterimanya Limbah B3 dari
rincian teknis nama dan setiap orang yang menghasilkan Limbah B3;
Penyimpanan jumlah Limbah b. Jenis Limbah B3, karakteristik Limbah B3, jumlah Limbah B3 dan waktu penyerahan
Limbah B3 B3 yang Limbah B3 kepada Pemanfaat Limbah B3 dan/atau Pengolah Limbah B3;
dihasilkan; c. Identitas setiap orang yang menghasilkan Limbah B3, pengangkut Limbah B3,
Pemanfaat Limbah B3 dan/atau Pengolah Limbah B3; dan

Hal. 35
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

d. Format pencatatan Penyimpanan Limbah B3 paling sedikit memuat hal-hal:

2. Neraca Limbah B3 memuat


a. Uraian sumber, jenis dan karakteristik Limbah B3 yang disimpan;
b. Jumlah atau volume Limbah B3 yang dikumpulkan setiap bulan; dan
c. Jumlah atau volume Limbah B3 yang diserahkan kepada Pengumpul Limbah B3,
Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah B3, dan/atau Penimbun Limbah B3 setiap
bulan.
d. Format Neraca Limbah B3 dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Hal. 36
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

Hal. 37
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
Nagari Kubu Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

3. Dokumen pencatatan Limbah B3 wajib dilaporkan kepada pejabat penerbit Persetujuan


Lingkungan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan sejak Nomor Induk
Berusaha dan/atau Persetujuan Lingkungan diterbitkan.
4. Pencatatan dan neraca Limbah B3 disusun dengan menggunakan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran IX PermenLHK Nomor 6 Tahun 2021.
b. Menyusun dan Laporan penyimpanan Limbah B3 disampaikan secara elektronik melalui laman Pasal 80
menyampaikan https://plb3.menlhk.go.id dengan bukti pelaporan berupa tanda terima elektronik. ayat
laporan (10)
Penyimpanan
Limbah B3

Padang, 16 Agustus 2023


PT. Kemilau Permata Sawit

Donny Petrus
Direktur

Hal. 38
RINCIAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3
KEGIATAN PENYIMPANAN LIMBAH B3
PT.KEMILAU PERMATA SAWIT

NAGARI KUBU TAPAN, KECAMATAN RANAH AMPEK HULU TAPAN


KABUPATEN PESISIR SELATAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
RINCIAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3
KEGIATAN PENYIMPANAN LIMBAH B3
PT.KEMILAU PERMATA SAWIT

NAGARI KUBU TAPAN, KECAMATAN RANAH AMPEK HULU TAPAN


KABUPATEN PESISIR SELATAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
RINCIAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3
KEGIATAN PENYIMPANAN LIMBAH B3
PT.KEMILAU PERMATA SAWIT

NAGARI KUBU TAPAN, KECAMATAN RANAH AMPEK HULU TAPAN


KABUPATEN PESISIR SELATAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-05
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 1 dari 11
PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN

0.1. LEMBARAN PENGESAHAN & DISTRIBUSI

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Royke Mulia Muhammad Bidin Donny Petrus


Ahli K3 Mill Manager Direktur
Tgl. : 29 Maret 2016 Tgl. : 30 Maret 2016 Tgl. : 31 Maret 2016

PERINGATAN

Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain
tanpa izin tertulis dari Direktur.

Alamat : Nagari Kabu, Kecamatan Basa Ampat Balai, Kabupaten Pesisir Selatan,
Provinsi Sumatra Barat

No. PENGGANDAAN & DISTRIBUSI

No. Penggandaan 01 02
Distribusi Ke DIR MM
Tgl. Distribusi 02-04-2016
Paraf Penerima

Distribusi Ke : ………MM…………………..

Status Dokumen :
√DIKENDALIKAN
TIDAK DIKENDALIKAN

*) Beri tanda √ untuk status dokumen


No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-05
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 2 dari 11
PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN

0.2. DAFTAR REVISI

NO TGL TERBIT REVISI HALAMAN URAIAN REVISI PARAF


KE KE
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-05
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 3 dari 11
PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN

1.0 TUJUAN
Prosedur ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan pengangkutan dan penyimpanan
Bahan Berbahaya dan Beracun Bahan (B3). Prosedur ini sekaligus memuat ketentuan-
ketentuan yang harus dilaksanakan sebagai pemenuhan dan bentuk ketaatan terhadap
peraturan hukum terkait, dan sebagai bentuk pengendalian operasional untuk
meminimalkan dampak lingkungan oleh Aspek Lingkungan Penting, guna pencapaian
tujuan dan sasaran lingkungan.

2.0 RUANG LINGKUP


Prosedur ini berlaku untuk semua pekerja yang terlibat dalam kegiatan pengangkutan
dan penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun Bahan (B3), di pabrik dan kebun
dalam areal konsesi perusahaan. Pekerja yang terlibat meliputi karyawan perusahaan,
dan karyawan kontraktor, jika ada.

3.0 DOKUMEN TERKAIT DAN ATAU REFERENSI

• Regulasi Terkait:
- UU RI No. 01 Tahun 1970, tentang: Keselamatan Kerja.
- PP RI No. 74 Tahun 2001, tentang: Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
- PP RI No. 07 Tahun 1973, tentang: Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan
Penggunaan Pestisida.
- PP RI No. 08 Tahun 2001, Tentang: Pupuk Budidaya Tanaman.
- Per Men LH No 03. Tahun 2008, tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label
Bahan Berbahaya dan Beracun.
- Per Men TK RI No. Per-03/MEN/1986, tentang: Syarat-syarat Keselamatan dan
Kesehatan di Tempat Kerja yang Mengelola Pestisida.
- Per Men Kes RI No. 258/MENKES/PER/III/1992, tentang: Persyaratan Kesehatan
Pengelolaan Pestisida.
- SE Men TK No. SE/01/Menaker/97, tentang: Nilai Ambang Batas Didasarkan pada
Lingkungan Kerja.
- Kep Men Tan No. 949/Kpts/TP.270/12/1998, tentang: Pestisida Terbatas.
- Kep Men TK No. 187/Men/1999, tentang: Pengendalian Bahan Kimia di Tempat
Kerja.
- Per Men Tan No. 07/permentan/sr.140/2/2007, tentang: Syarat dan Tata Cara
Pendaftaran Pestisida.
- Kep DirJen PPMPLP No. 31-I/PD.03.04.LP/1993, tentang: Persyaratan Tenaga
Penanggung Jawab Tekhnis dan Tenaga Penjamah Pestisida serta Perlengkapan
Pelindungnya.
- Kep DirJen PPMPLP No. 32-I/PD.03.04.LP/1993, tentang: Persyaratan Kesehatan
Tempat Pembuatan, Penyimpanan, Penyajian dan Pengangkutan Pestisida.
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-05
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 4 dari 11
PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN

- Kep DirJen PPMPLP No. 35-I/PD.03.04.LP/1993, tentang: Persyaratan Peredaran,


Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida Terbatas.

4.0 DEFINISI
Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah bahan yang
karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lainnya.
Untuk keperluan prosedur ini, yang dimaksud dengan Bahan Berbahaya dan Beracun
Bahan (B3) adalah Bahan Berbahaya dan Beracun Bahan (B3) yang digunakan dalam
kegiatan pabrik dan kebun.
Bahan Berbahaya dan Beracun Bahan (B3) yang umumnya digunakan dalam kegiatan
pabrik adalah berupa bahan kimia yang digunakan dalam proses Water Tretment.
Sedangkan bahan kimia yang digunakan dalam kegiatan kebun adalah berupa pestisida dan
pupuk an-organik.
Pestisida adalah Semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang
digunakan untuk:
• Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak
tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian.
• Memberantas rerumputan.
• Mematikan dan atau mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.
• Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman
tidak termasuk pupuk.
• Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan
ternak.
• Memberantas atau mencegah hama-hama air.
• Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad renik dalam rumah
tangga, bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan.
• Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan
pada tanaman, tanah atau air.

Pupuk adalah bahan kimia atau organisme yang berperan dalam penyediaan unsur hara
bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung.

Pupuk an-organik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisika dan atau biologi, dan
merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk.

Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik
yang berasal dari tanaman dan/atau hewan yang telah melalui proses
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-05
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 5 dari 11
PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN

rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik,
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

5.0 TANGGUNG JAWAB

o Manager Pabrik atau Manager Kebun, terkait dengan area kerja yang menjadi
tanggung-jawabnya, bertanggung-jawab untuk memastikan bahwa cara-cara
pengangkutan dan penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun Bahan (B3) adalah
sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam prosedur ini.
o Asisten Pabrik atau Asisten Kebun, terkait dengan area kerja yang menjadi
tanggung-jawabnya, bertanggung-jawab untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan
yang termuat dalam prosedur ini. Tanggung jawab juga meliputi pembuatan
rekaman sesuai yang termuat pada bagian 7.0. dari prosedur ini.
o EMS Officer bertanggung-jawab untuk memastikan bahwa rekaman yang ditetapkan
sebagai bukti pelaksanaan prosedur ini, dibuat oleh yang bertanggung-jawab, dan
disimpan sesuai dengan ketentuan penyimpanan rekaman EMS.
6.0 PROSEDUR
6.1 PEKERJA PENGANGKUT & PENYIMPAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
(B3)
Tenaga kerja yang dipekerjakan mengelola bahan berbahaya dan beracun (B3) harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Telah berumur 18 (delapan belas) tahun keatas.
b. Telah menjalani pemeriksaan kesehatan, yang selanjutnya diulangi secara berkala
sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan.
c. Telah mendapat penjelasan serta latihan mengenai:
- Cara pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) dan resiko-resikonya.
- Cara pemberian pertolongan pertama apabila terjadi keracunan.
- Kesiagaan dan Tanggap Darurat.
d. Tidak boleh mengalami pemaparan lebih dari 5 jam sehari, dan 30 jam dalam
seminggu.
e. Tidak dalam keadaan mabuk, atau mempunyai kekurangan fisik atau mental yang
dapat membahayakan.
f. Tidak ada luka atau penyakit kulit di anggota badan yang mudah terkena bahan
berbahaya dan beracun (B3).
g. Tidak dalam keadaan hamil atau menyusui.
h. Memakai alat pelindung diri antara lain;
- Masker
- Sarung tangan karet
- Kacamata
- Apron
i. Tidak sambil makan, minum dan merokok
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-05
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 6 dari 11
PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN

Catatan: Untuk pengelolaan pestisida terbatas, pekerja harus bersertifikat, atau bekerja
dibawah pengawasan asisten yang bersertifikat.

6.2 PENGANGKUTAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)


Setiap petugas pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3) harus mengetahui
tentang:
- Jenis dan bahaya bahan berbahaya dan beracun (B3) yang akan diangkut.
- Cara pengamanan dan tindakan darurat selama dalam perjalanan.

1. Kendaraan Pengangkut
Kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3) harus:
a. Mempunyai ruangan barang dan ruangan pengemudi yang terpisah.
b. Lantai bak kendaraan datar, tidak berlubang, dan tidak ada benda tajam yang
mencuat, misalnya paku.
c. Setiap kendaraan pengangkut berbahaya dan beracun (B3) harus menempelkan
simbol peringatan disetiap sisi dan di bagian muka dengan ketentuan sebagai
berikut:
• Dapat terlihat dengan jelas dari jarak lebih kurang 30 meter.
• Simbol yang dipasang harus satu macam simbol yang sesuai dengan
klasifikasi B3 yang diangkutnya.
• Ukuran simbol 25 cm x 25 cm dan terbuat dari bahan yang tahan
terhadap goresan, air, hujan, dan/atau bahan kimia yang mungkin
mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau plat logam). serta
menggunakan bahan warna simbol yang dapat berpendar
(flourenscence);
• Simbol tidak boleh dilepas dan diganti dengan simbol lain sebelum
muatan B3 dikeluarkan dan alat angkut yang digunakan dibersihkan
dari sisa B3 yang tertinggal.
2. Pemuatan
• Periksa jika ada kemasan rusak, bocor, atau tanpa label. Pisahkan dan jangan
dimuat sebelum diperbaiki.
• Tidak dimuat bersama bahan makanan.
• Tidak diangkut bersama penumpang.

3. Pembongkaran
Saat pembongkaran, periksa jika ada kemasan rusak, bocor, atau tanpa
label. Pisahkan.
Jika ukuran kemasan besar, jangan dijatuhkan langsung dari atas
kendaraan pengangkut. Gunakan peralatan pembantu misalnya tali, kayu
penyangga, dan ban bekas.
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-05
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 7 dari 11
PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN

6.3 PENYIMPANAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)


Gudang penyimpanan berbahaya dan beracun (B3) harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
1. Lokasi
• Lokasi gudang harus terpisah dari aktifitas umum atau pada jarak yang
aman dari lokasi permukiman.
• Terletak di areal kerja yang bebas dari limpasan air hujan dan banjir.
• Dapat dijangkau kendaraan pengangkut, pemadam kebakaran dan ambulans.

2. Konstruksi Bangunan
• Lantai dan dinding harus kedap air dan mudah dibersihkan;
• Bahan bangunan sedapat mungkin tidak mudah terbakar.
• Pelataran bangunan harus kedap air dan dikelilingi oleh parit kedap air.
• Langit-langit atap terbuat dari bahan yang ringan dan mudah pecah serta
tidak tembus cahaya.
• Bangunan dilengkapi dengan penghisap debu yang terpusat (centralized
exhaust vent), dan ventilasi udara yang baik .
• Pencahayaan cukup kuat agar label dan tanda-tanda peringatan dapat
terbaca.
• Sebaiknya terdapat pintu-pintu darurat, selain pintu-pintu utama.
• Instalasi listrik harus bebas dari kemungkinan bahaya kebakaran (fire proof).
• Pintu ditutup rapat dan diberi tanda peringatan atau dengan tulisan atau
gambar;
• Selalu dikunci apabila tidak ada kegiatan;
• Apabila terdapat B3 yang disImpan dalam bentuk cair maka dibuat
bak penampung tumpahan yang dapat menampung 10 % dari volume
bahan yang disimpan.
3. Fasilitas Sanitasi dan Peralatan Tanggap Darurat
Tempat penyimpan berbahaya dan beracun (B3) harus dilengkapi dengan:
• Tempat cuci tangan, shower, eyewash yang dilengkapi dengan sabun dan
lap.
• Pembersih lantai yang dilengkapi dengan bahan penyerap.
• Khusus untuk penyimpanan pestisida harus dilengkapi dengan kamar
mandi dan fasiltas untuk mencuci alat pelindung diri (APD) dan perlatan
semprot.
• Tempat sampah domestik.
• Dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran (fire extinguisher) yang sesuai
untuk bahan berbahaya dan beracun (B3). Alat diletakkan pada tempat
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-05
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 8 dari 11
PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN

yang mudah dijangkau dan diberi tanda yang jelas. Alat harus diperiksa
secara teratur agar tetap berfungsi dengan baik.

4. Tata Ruang, Tata Letak dan Cara Penyimpanan


a. Gudang Bahan Kimia Pabrik
Dalam penyimpanan bahan kimia sebaiknya dipisahkan antara bahan kimia
padat dan cair.
Bahan kimia disusun berdasarkan jenis dan karakteristiknya.
Setiap kemasan bahan kimia tidak boleh diletakkan langsung diatas lantai,
harus di letakkan/susun diatas balok-balok kayu/palet.
Tinggi susunan kemasan maksimal 2 (dua) meter dan jarak dari atap
gudang minimal 1 (satu) meter.
Untuk kemasan dalam jerigen dapat ditumpuk maksimal 3 tumpukan.
Setiap bahan kimia yang akan disimpan harus dilengkapi dengan “Lembar
Data Keselamatan Bahan” (MSDS) dan MSDS diletakkan dekat dengan bahan
kimia yang disimpan.
Hindari penimbunan bahan dalam jumlah yang banyak, sebaiknya untuk
pemakaian paling lama 3 bulan.
Tempat penyimpanan bahan kimia harus dilengkapi simbol bahaya dengan
mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. Simbol berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan
baik terbuat dari bahan yang tahan terhadap air, goresan dan
bahan kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik,
kertas, atau plat logam).
2. Simbol dipasang pada dinding luar (pintu) dan dinding dalam
gudang kimia.
3. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan klasifikasi bahan
kimia yang disimpan.
4. Ukuran simbol yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm dan tulisan
pada simbol dapat terlihat jelas dari jarak 20 meter.
Jumlah bahan kimia yang dismpan harus sesuai dengan catatan pada ‘Bin
Card’, penulisan berdasarkan volume/berat dan jumlah kemasannya.
Cara meletakkan dan menyusun kemasan bahan kimia harus diatur
sehingga memudahkan pemeriksaan dan stok lama selalu dapat
dikeluarkan lebih dahulu (“First In First Out”).
Pada saat mengeluarkan bahan kimia gunakanlah selalu kemasan bahan
kimia aslinya.
Hindari memindahkan sebagian isi bahan kimia kedalam kemasan lain. Jika
hal ini dilakukan, pastikan bahwa kemasan yang digunakan bukan kemasan
dari bahan kimia lain (masih baru) dan diberi tanda-tanda yang memuat
identitas bahan kimia terkait sesuai kemasan aslinya.
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-05
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 9 dari 11
PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN

b. Gudang Pestisida
• Pestisida disusun berdasarkan jenis dan klasifikasinya yaitu:
a. Kelas Ia : Pestisida yang sangat berbahaya sekali
b. Kelas Ib : Pestisida yang sangat berbahaya
c. Kelas II : Pestisida yang berbahaya
d. Kelas III : Pestisida yang cukup berbahaya
e. kelas IV : Petisida yang tidak berbahaya pada penggunaan normal

• Setiap kemasan pestisida tidak boleh diletakkan langsung diatas lantai.


- Untuk kemasan berat (drum) letakkan/susun diatas balok-balok
kayu/palet.
- Untuk kemasan kecil letakkan dan susun dalam rak.
- Rak diberi warna sesuai dengan klasifikasi pestisda yaitu:
a. Warna coklat tua untuk kelas Ia
b. Warna merah tua untuk kelas Ib
c. Warna kuning tua untuk kelas II
d. Warna biru muda untuk kelas III
e. Warna hijau untuk kelas IV
- Pestisida berbentuk cair tidak boleh diletakkan diatas pestisida berbentuk
serbuk atau bitiran.
• Tinggi susunan kemasan maksimal 2 (dua) meter dan jarak dari atap gudang
minimal 1 (satu) meter.
• Apabila menyimpan pestisida golongan pestisida terbatas (mis.: Gramoxone)
harus diletakkan pada ruang terpisah dan pintu ruangan dicat warna merah.
• Setiap pestisida yang akan disimpan harus dilengkapi dengan “Lembar Data
Keselamatan Bahan” (MSDS) dan MSDS diletakkan dekat dengan pestisida
yang disimpan.
• Tempat penyimpanan pestisida harus dilengkapi simbol bahaya dengan
mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. Simbol berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik
terbuat dari bahan yang tahan terhadap air, goresan dan bahan kimia
yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau plat
logam).
2. Simbol dipasang pada dinding luar (pintu) dan dinding dalam gudang
kimia .
3. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan klasifikasi pestisida yang
disimpan yaitu:
a. Simbol beracun untuk kelas Ia
b. Simbol beracun untuk kelas Ib
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-05
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 10 dari 11
PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN

c. Simbol berbahaya untuk kelas II


d. Simbol iritasi untuk kelas III
4. Ukuran simbol yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm dan tulisan pada
simbol dapat terlihat jelas dari jarak 20 meter.
Jumlah pestisida yang dismpan harus sesuai dengan catatan pada ‘Bin
Card’, penulisan berdasarkan volume/berat dan jumlah kemasannya.
Cara meletakkan dan menyusun pestisida harus diatur sehingga
memudahkan pemeriksaan dan stok lama selalu dapat dikeluarkan lebih
dahulu (“First In First Out”).
Pada saat mengeluarkan pestisida gunakanlah selalu kemasan
pestisida aslinya.
Hindari memindahkan sebagian isi pestisida kedalam kemasan lain. Jika hal
ini dilakukan, pastikan bahwa kemasan yang digunakan bukan kemasan
dari bahan kimia lain (masih baru) dan diberi tanda-tanda yang memuat
identitas bahan kimia terkait sesuai kemasan aslinya.
Pestisida yang telah dibuka segelnya, tetapi belum digunakan
semuanya disimpan pada ruangan tertentu dan dalam kondisi tetap terkunci.

c. Gudang Pupuk
• Pupuk disusun berdasarkan jenisnya.
• Setiap kemasan pupuk tidak boleh diletakkan langsung diatas lantai, harus di
letakkan/susun diatas balok-balok kayu/palet.
• Tinggi susunan kemasan tidak melebihi batas ventilasi udara atau jarak dari
atap gudang minimal 2 (satu) meter.
• Setiap pupuk yang akan disimpan harus dilengkapi dengan “Lembar Data
Keselamatan Bahan” (MSDS) dan MSDS diletakkan dekat dengan bahan kimia
yang disimpan.
• Hindari penimbunan bahan dalam jumlah yang banyak sebaiknya untuk
pemakaian paling lama 3 bulan.
• Jumlah pupuk yang dismpan harus sesuai dengan catatan pada ‘Bin Card’,
penulisan berdasarkan volume/berat dan jumlah kemasannya.
• Cara meletakkan dan menyusun kemasan bahan kimia harus diatur sehingga
memudahkan pemeriksaan dan stok lama selalu dapat dikeluarkan lebih
dahulu (“First In First Out”).

5. Lama Penyimpanan
Lama penyimpanan bahan berbahaya dan beracun (B3) di gudang paling lama 2
(dua) tahun. Apabila bahan berbahaya dan beracun (B3) tersebut belum digunakan
setelah 2 (dua) tahun agar segera digunakan atau dikirim sample ke R&D untuk
dianalisa keefektifannya. Apabila masih efektif maka akan didistribusikan ke kebun
lain yang masih menggunakannya, dan apbila sudah tidak efektif maka bahan
berbahaya dan beracun (B3) tersebut menjadi bahan berbahaya dan beracun (B3)
kadaluarsa yang selanjutnya harus disimpan di TPS Limbah B3.

6. Tata Cara Istirahat


No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-05
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 11 dari 11
PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN

Setiap orang dilarang berada dalam gudang bahan kimia sewaktu beristirahat,
makan dan minum, merokok, dan kegiatan lainnya yang tidak berkaitan dengan
kegiatan penyimpanan dan penggunaan barang.
7. Petunjuk Pertolongan Pertama Keracunan Pestisida
Petunjuk pertolongan pertama dapat dilihat pada Lampiran 3.

6.4 PENANGANAN CECERAN BAHAN KIMIA


Apabila terjadi ceceran bahan berbahaya dan beracun (B3) didalam gudang maupun
yang telah mencemari tanah harus dilakukan tindakan sebagai berikut:

• Ceceran bahan berbahaya dan beracun (B3) berupa cairan segera dibersihkan
dengan bahan penyerap yang telah tersedia, jangan sampai ceceran telah banyak
baru dilakukan pembersihan.
• Bahan penyerap yang telah terkontaminasi diletakkan di dalam tempat
penyimpanan bahan penyerap terkontaminasi jangan dicampur dengan bahan
penyerap yang masih bersih atau sampah domestik. Bahan penyerap yang telah
terkontaminasi selanjutnya disimpan di TPS limbah B3.
• Ceceran bahan berbahaya dan beracun (B3) berupa serbuk segera
dibersihkan/dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam tempat tertentu. Apabila masih
dapat digunakan segera digunakan kembali, kalau tidak segera disimpan di TPS
Limbah B3.
• Ceceran bahan berbahaya dan beracun (B3) yang mencemari tanah segera
dibersihkan dengan mengambil tanah yang telah tercemar oleh bahan berbahaya
dan beracun (B3) kemudian dimasukkan kedalam wadah/drum berpenutup dan
disimpan di TPS limbah B3. Areal yang tercemar tadi ditutup kembali dengan tanah
yang masih bersih (tidak tercemar).

6.5 TANGGAP DARURAT


Tata Cara Pengendalian tumpahan bahan berbahaya dan beracun (B3) mengikuti
”Pengendalian Tumpahan B3 dan Limbah B3”.

7.0 REKAMAN
Masa penyimpanan rekaman merujuk pada dokumen Rekaman EMS.
Jenis Rekaman Dibuat Oleh
‘Bin Card’ Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Asisten
Salinan Sertifikat Pestisida Terbatas Asisten
Catatan Pemeriksaan Kesehatan Asisten - Petugas Klinik
Checlist Pemeriksaan gudang Asisten
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-24
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 1 dari 7
PENGENDALIAN TUMPAHAN B3 DAN LIMBAH B3

0.1. LEMBARAN PENGESAHAN & DISTRIBUSI

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Royke Mulia Muhammad Bidin Donny Petrus


Ahli K3 Mill Manager Direktur
Tgl. : 29 Maret 2016 Tgl. : 30 Maret 2016 Tgl. : 31 Maret 2016

PERINGATAN

Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain
tanpa izin tertulis dari Direktur.

Alamat : Desa Nagari Kabu, Kecamatan Basa Ampat Balai, Kabupaten Pesisir
Selatan, Provinsi Sumatra Barat

No. PENGGANDAAN & DISTRIBUSI

No. Penggandaan 01 02
Distribusi Ke DIR MM
Tgl. Distribusi 02-04-2016
Paraf Penerima

Distribusi Ke : …………MM………………..

Status Dokumen :
√DIKENDALIKAN
TIDAK DIKENDALIKAN
*) Beri tanda √ untuk status dokumen
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-24
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 2 dari 7
PENGENDALIAN TUMPAHAN B3 DAN LIMBAH B3

0.2. DAFTAR REVISI

NO TGL TERBIT REVISI HALAMAN URAIAN REVISI PARAF


KE KE
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-24
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 3 dari 7
PENGENDALIAN TUMPAHAN B3 DAN LIMBAH B3

1.0 TUJUAN
Prosedur ini dibuat sebagai acuan dalam :
1. Pengendalian tumpahan B3 dan limbah B3, untuk mencegah dan
mengurangi terjadinya kecelakaan, insiden maupun dampak lingkungan.
2. Menetapkan rencana penanggulangan keadaan darurat untuk meyakinkan
adanya sistem yang tepat untuk menanggulangi kecelakaan maupun insiden
yang tidak diinginkan.
2.0 RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk semua pekerja yang terlibat dalam kegiatan di Pabrik dan
kebun. Pekerja yang terlibat meliputi karyawan perusahaan, dan karyawan kontraktor,
jika ada.

3.0 DOKUMEN TERKAIT DAN ATAU REFERENSI


• Regulasi Terkait:
- UU RI No. 32 Tahun 2009, tentang: Perlindungan dan Pengelolaan
LingkunganHidup.
- Kep Men TK No. 187/Men/1999, tentang: Pengendalian Bahan Kimia di
TempatKerja.
- Kep BaPeDal No. Kep-01/Bapedal/09/95, tentang: Tata Cara &
Persyaratan Teknis Penyimpanan & Pengumpulan Limbah B3.
4.0 DEFINISI

5.0 TANGGUNG JAWAB


Untuk semua keadaan darurat dikendalikan oleh tim tanggap darurat yang disetiap unit
kerja, yang terdiri dari Komandan Tanggap Darurat, Danton, Danru Logistik, Danru
Transportasi, Danru, Anggota Tim Inti dan Anggota Tim Cadangan yang mempunyai
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-24
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 4 dari 7
PENGENDALIAN TUMPAHAN B3 DAN LIMBAH B3

5.1 Komandan Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab untuk:


• Melengkapi rencana tanggap darurat.
• Melengkapkan peralatan tanggap darurat.
• Memastikan kelengkapan dan berfungsinya peralatan tanggap darurat.
• Memastikan bahwa karyawan telah dilatih dalam kesiagaan dan tanggap darurat.
• Mengadakan pengujian kesiagaan dan tanggap darurat secara periodik dan
membuat rekaman Pengujian Kesiagaan & Tanggap Darurat dan menyimpan
rekaman tersebut.
• Menyampaikan salinan Laporan Kejadian Darurat dan Laporan
• kajian kejadian darurat kepada EMS Officer.
• Memastikan bahwa para karyawan peduli terhadap tanggung jawab kesiagaan
dan tanggap darurat.
• Menanggapi kejadian darurat sesuai dengan Rencana Tanggap Darurat, dan
prosedur ini.

5.2 Danru Logistik bertanggung jawab untuk:


• Memastikan kelengkapan hal - hal yang berkaitan dengan administrasi dan logistik.
• Memastikan kelengkapan anggota regu logistik dan semua anggota regu siap
sedia setiap saat diperlukan (stand by di posko).
• Memastikan peralatan komunikasi dalam keadaan baik dan lengkap
dengan petugasnya.
• Memastikan stok konsumsi (makanan, minuman dll) tersedia dan siap
untuk dialokasikan.
• Memastikan peralatan PPPK dan Petugas Medis stand by.
• Menyiapkan peralatan administrasi dan pelaporan sesuai dengan ketentuan.
• Membuat dokumentasi kejadian darurat.
• Membuat foto-foto kejadian darurat untuk pengkajian dan pelaporan.

5.3 Danru Transportasi bertanggung jawab untuk:


• Memastikan kelengkapan hal - hal yang berkaitan dengan transportasi dan
peralatan tanggap darurat.
• Memastikan kelengkapan anggota regu transportasi dan semua anggota regu siap
sedia setiap saat diperlukan (stand by di posko).
• Memastikan kenderaan tersedia untuk mobilisasi tim Kesiagaan tanggap darurat,
peralatan dan konsumsi.
• Memastikan alat berat tersedia apabila diperlukan.
• Memastikan ketersediaan BBM dan barang-barang lain yang digunakan
untuk menangani keadaan darurat.
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-24
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 5 dari 7
PENGENDALIAN TUMPAHAN B3 DAN LIMBAH B3

5.4 Danton bertanggung jawab untuk:


• Melakukan pengendalian keadaan darurat di wilayah kerjanya.
• Menerima laporan adanya keadaan darurat dari Danru.
• Melaporkan keadaan darurat kepada Komandan Tanggap Darurat dan
berkoordinasi dengan Danru LogistiK dan Danru Transportasi.
• Memberi petunjuk pengendalian keadaan darurat kepada Danru.
• Membuat analisa mengenai usaha-usaha pengendalian keadaan darurat dan evaluasi
terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.

5.5 Danru bertanggung jawab untuk:


• Memastikan semua anggota Tim Inti dan Tim Cadangan siap sedia setiap saat
diperlukan.
• Menggerakkan anggota Tim Inti secepatnya apabila terjadi keadaan darurat.
• Menggerakkan anggota Tim Cadangan apabila diperlukan.
• Melaporkan keadaan darurat kepada Danton dan meminta bantuan apabila keadaan
darurat tidak dapat dikendalikan oleh regu tersebut.

5.6 Anggota Tim Inti bertanggung jawab untuk:


• Siap sedia setiap saat apabila diperlukan dengan standby di posko / sekitar posko.
• Bergerak cepat menuju sasaran apabila terjadi keadaan darurat.
• Bertindak sesuai instruksi yang diberikan.
• Bekerja dengan efektif, efisien dan senantiasa menjaga keselamatan.

5.7 Anggota Tim Cadangan bertanggung jawab untuk:


• Pada dasarnya Tim Cadangan adalah semua karyawan.
• Siap sedia setiap saat apabila diperlukan.
• Tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan keadaan darurat.
• Segera melaporkan kepada Danru apabila terjadi keadaan darurat.
• Bertindak sesuai instruksi yang diberikan.
• Bekerja dengan efektif, efisien dan senantiasa menjaga keselamatan.

6.0 PROSEDUR
6.1 Batasan tumpahan dan peralatan pengendalian tumpahan
• Batasan ukuran yang dikategorikan kedalam tumpahan adalah sebagai berikut:
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-24
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 6 dari 7
PENGENDALIAN TUMPAHAN B3 DAN LIMBAH B3

Bahan Batasan Ukuran


Pestisida 25 liter
Pupuk 100 kilogram
Chemical 25 liter
BBM - oli 100 liter
Pestisida kedaluarsa 25 liter
Oli bekas 25 liter

• Peralatan Tumpahan
Peralatan penanganan tumpahan yang dianjurkan terdapat dalam daftar di bawah
ini. Setiap Manager pabrik dan kebun bertanggung jawab menentukan peralatan
penanganan tumpahan yang diperlukan, dan menetapkan tempat penyimpanan
peralatan tersebut dalam rencana tanggap darurat.

Peralatan Pelindung Diri Jumlah Peralatan Penanganan Jumlah


Tumpahan
Sepatu boot 6 Cangkul 6
Sepatu kanvas 6 Sekop 6
Baju terusan lengan panjang 6 Bahan penyerap, misalnya 20 Liter
dan celana panjang topi serbuk gergaji, fiber
karung goni 6
Sarung tangan 6 Sapu 2
Apron/Celemek 6 Kain perca 4
Pelindung muka 6 Senter besar 4
Masker 6 Kotak P3K 1

6.2 Penanganan tumpahan


Semua tumpahan yang memenuhi ketentuan batasan ukuran harus dilaporkan,
SEGERA dilaporkan kepada Komandan Tim Penanganan Tumpahan.
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-24
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 7 dari 7
PENGENDALIAN TUMPAHAN B3 DAN LIMBAH B3

Saat Kejadian:
• Hentikan kegiatan rutin, matikan peralatan mesin, dan singkirkan bahan yang
mudah menyala dan meledak.
• Jika mungkin, hambat sumber tumpahan.
• Hubungi Kontak Person, dengan menginformasikan:
- Lokasi kejadian
- Kemungkinan masalah yang dapat muncul pada saat tindakan pengendalian,
dan
pembersihan tumpahan.
- Jenis dan volume tumpahan.
- Penyediaan ‘Fire extinguishers’, jika kemungkinan terjadi kebakaran.

Tindakan Pengendalian:
- Lanjutkan tindakan pengendalian dengan meminimalkan penyebaran
tumpahan, sesuai dengan kemampuan dan peralatan tangan yang
dimiliki, sampai tibanya bantuan tenaga dan peralatan.
- Gunakan ‘Heavy Equipment’, jika diperlukan dan tersedia.
- Bendung aliran tumpahan agar tidak memasuki aliran air / sungai.

Tindak Lanjut:
- Selesaikan kegiatan pembersihan tumpahan.

7.0 REKAMAN
1. Masa penyimpanan rekaman merujuk pada dokumen Rekaman EMS.

Jenis Rekaman Dibuat Oleh


Rencana Tanggap Darurat. Asisten
Pengujian Kesiagaan & Tanggap Darurat. Asisten
Laporan Kejadian Darurat. Asisten
Laporan Kajian Kejadian Darurat. Asisten
Nomor : KPS/SOP-SMK3-04
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT Tanggal : 01-04-2016
KPS Revisi :0
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Halaman : 1 dari 14

SIAGA DAN TANGGAP DARURAT

0.1. LEMBARAN PENGESAHAN & DISTRIBUSI

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Yahadi Muhammad Bidin Donny Petrus


Kepala Tata Usaha (KTU) Mill Manager Direktur
Tgl. : 29-03-2016 Tgl. : 30-03-2016 Tgl. : 31-03-2016

PERINGATAN

Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain
tanpa izin tertulis dari Direktur.

Alamat : Desa Nagari Kabu, Kecamatan Basa Ampat Balai, Kabupaten


Pesisir Selatan, Provinsi Sumatra Barat

No. PENGGANDAAN & DISTRIBUSI

No. Penggandaan 01 02
Distribusi Ke DIR MM
Tgl. Distribusi 2-04-2016
Paraf Penerima

Distribusi Ke : ……………MM………………..

Status Dokumen :
√DIKENDALIKAN
TIDAK DIKENDALIKAN

*) Beri tanda √ untuk status dokumen


Nomor : KPS/SOP-SMK3-04
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT Tanggal : 01-04-2016
KPS Revisi :0
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Halaman : 2 dari 14

SIAGA DAN TANGGAP DARURAT

0.2. DAFTAR REVISI

NO TGL TERBIT REVISI HALAMAN URAIAN REVISI PARAF


KE KE
Nomor : KPS/SOP-SMK3-04
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT Tanggal : 01-04-2016
KPS Revisi :0
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Halaman : 3 dari 14

SIAGA DAN TANGGAP DARURAT

0.3. DAFTAR ISI

BAGIAN JUDUL HALAMAN

0.1 LEMBAR PENGESAHAN 1

0.2 DAFTAR REVISI 2

0.3 DAFTAR ISI 3

1.0 TUJUAN 4

2.0 RUANG LINGKUP 4

3.0 DEFINISI 5

4.0 TANGGUNG JAWAB 4

5.0 DEFINISI 5

6.0 PROSEDUR 6

6.1 Pembentukn Tim Tanggap Darurat 6

6.2 Identifikasi Penyebab Keadaan Darurat 6

6.3 Pelatihan dan Penyuluhan. 17

6.4 Evaluasi Kedaan Darurat dan Kesiagaan 17

7.0 REKAMAN 19

8.0 LAMPIRAN 19
Nomor : KPS/SOP-SMK3-04
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT Tanggal : 01-04-2016
KPS Revisi :0
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Halaman : 4 dari 14

SIAGA DAN TANGGAP DARURAT

1.0 TUJUAN

1.1 Untuk menjamin identifikasi dan pemantauan potensi keadaan darurat


yang dapat beresiko terhadap manusia dan lingkungan.
1.2 Sebagai panduan pelaksanaan pemantuan, pencegahan, penanganan
terhadap kejadian darurat, serta panduan tindakan pemulihan
lingkungan dari kejadian darurat.

2.0 RUANG LINGKUP

Penerapan prosedur ini meliputi identifikasi, pemantauan, pencegahan dan


penanganan kejadian darurat yang mungkin terjadi di lokasi Perusahaan yang
dilakukan oleh tim siaga dan tanggap darurat, dan pihak manajemen
perusahaan.

3.0 DEFINISI

3.1 Keadaan Darurat


Situasi yang terjadi secara mendadak yang sangat merugikan pada
kesehatan dan keselamatan manusia dan berdampak negatif terhadap
lingkungan.

3.2 Tim Tanggap Darurat (Emergency Responce Team)


Satu kelompok personil atau unit organisasi yang merupakan bagian
dari P2K3 perusahaan yang ditetapkan untuk menangani suatu
keadaan gawat darurat
3.3 Evakuasi Darurat
Suatu tindakan penyelamatan atau pengungsian dari keadaan darurat
ke tempat yang dianggap aman.
3.4 Kecelakaan
Suatu kejadian yang tidak diduga dan tidak dikehendaki yang
mengganggu proses yang telah diatur pada suatu aktifitas dan dapat
menimbulkan kerugian baik manusia maupun harta benda.
3.5 Mitigasi Dampak
Tindakan mengurangi dampak.
Nomor : KPS/SOP-SMK3-04
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT Tanggal : 01-04-2016
KPS Revisi :0
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Halaman : 5 dari 14

SIAGA DAN TANGGAP DARURAT


4.0 TANGGUNG JAWAB

4.1 Wakil Manajemen bertanggung jawab memantau, mengidentifikasi


penanganan kejadian darurat dan mengevaluasi pelaksanaan kejadian
darurat disemua bagian.
4.2 Mill Manager bertanggung jawab melakukan koordinasi pelaksanaan
penanggulangan bila terjadi kejadian darurat dan situasi darurat, serta
melakukan pelatihan tentang cara penanggulangan bila terjadi kejadian
darurat dan situasi darurat.
4.3 Mill Manager bertanggung jawab membentuk tim Siaga Tanggap
Darurat.
4.4 Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
penanggulangan bila terjadi keadaan darurat, dan mengkoordinir
penanggulangan keadaan darurat dan situasi darurat pada setiap seksi.

5.0 DOKUMEN TERKAIT/ RUJUKAN


• Pedoman Sistem Manajemen Terpadu : KPS/MM-01
• SOP Pengelolaan Sumber Daya Manusia : KPS/SOP-HRD-02

6.0 PROSEDUR

6.1 Pembentukan Tim Tanggap Darurat


6.1.1 Tim Tanggap Darurat (STD) di Perusahan dibentuk dan
ditetapkan oleh Mill Manager atau Wakil Manajemen.
6.1.2 Kepala Bagian merupakan Koordinator Tim Tanggap darurat di
masing-masing bagiannya.
6.1.3 Tugas dan tanggung jawab Tim Tanggap Darurat sebagaimana
sesuai dengan isi Surat Keputusan Pembentukan Tim Tanggap
Darurat yang telah ditetapkan Wakil Manajemen diuraikan
dalam prosedur kerja ini.

6.2 Identifikasi Penyebab Keadaan Darurat


6.2.1 Penyebab Keadaan Darurat
Peristiwa-peristiwa yang diindikasikan dapat menyebabkan
keadaan darurat adalah:
a. Kecelakaan kerja yang berpotensi beresiko kepada manusia
dan lingkungan,
b. Bencana pencemaran oleh operasi atau aktifitas yang
menggunakan B3.
c. Bencana pencemaran dari resiko penyimpanan dan
pembuangan limbah B3
d. Bencana kebakaran di Pabrik dan Kebun milik Perusahaan.
Nomor : KPS/SOP-SMK3-04
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT Tanggal : 01-04-2016
KPS Revisi :0
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Halaman : 6 dari 14

SIAGA DAN TANGGAP DARURAT


e. Bencana ledakan oleh operasi/aktivitas di Pabrik
Perusahaan.
f. Kerusuhan yang beresiko kepada keamanan dan ancaman
kepada karyawan.

6.2.2 Metode identifikasi keadaan darurat


Metode identifikasi potensi keadaan darurat mengacu kepada
Identifikasi lokasi yang berpotensi terjadi kecelakaan dan
keadaan darurat. (Metode identifikasi keadaan darurat
ditentukan oleh karyawan yang berpengalaman dalam melihat
gejala-gejala akan terjadinya keadaan darurat).

6.2.3 Pencegahan, Mitigasi dan Pemulihan Keadaan Darurat.


6.2.3.1 Pencegahan, mitigasi dan pemulihan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja yang berpotensi menyebabkan
cacat permanen :
А. Pencegahan Kecelakaan Kerja
1. Pengamanan pada karyawan
a. Pada waktu melakuan pekerjaan setiap
karyawan diwajibkan memakai APD (Alat
Pelindung Diri).
b. Setiap karyawan diharuskan mematuhi
tanda rambu-rambu.
2. Pengamanan pada Mesin dan Alat Kerja
a. Mesin dan alat yang dioperasikan harus
dilengkapi dengan Standard Operating
Procedure (SOP) cara pengoperasiannya,
dan memperhatikan aspek keselamatan
operator.
b. Mesin yang berputar diberi tutup
pengaman atau pagar pembatas atau
papan peringatan bahaya..
3. Pengaman Sistem kerja
a. Setiap tahapan proses produksi dilengkapi
Standard Operating Procedure (SOP) dan
dilaksanakan dengan baik dan benar.
b. Karyawan dilarang mengubah sistem kerja
tanpa persetujuan pejabat yang terkait.
Nomor : KPS/SOP-SMK3-04
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT Tanggal : 01-04-2016
KPS Revisi :0
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Halaman : 7 dari 14

SIAGA DAN TANGGAP DARURAT


c. Bahan dan alat diletakkan di tempat yang
telah ditentukan.
4. Pengamanan Lingkungan Kerja
a. Setiap awal dan akhir pekerjaan,
lingkungan kerja dibersihkan oleh
karyawan.
b. Saluran pembuangan air atau saluran
limbah cair B3 yang terdapat disekitar area
kerja ditutup rapat dan kuat.
c. Pemasangan penerangan yang cukup
untuk mendukung lingkungan kerja yang
aman.
d. Suhu ruangan dan sirkulasi udara
senantiasa diatur sesuai dengan
persyaratan kerja.
5. Semua potensi kejadian darurat pada lokasi
dan aktifitas kerja dilakukan pemantauan
secara periodik, menyangkut kondisi dan
kesiapan personil dan sarana pengendalian
atau penanganan keadaan darurat, pengendali
kebakaran, kecelakaan kerja sesuai Standiard
Operating Procedure (SOP) yang telah
ditetapkan.
B. Mitigasi dan Pemulihan Kecelakaan dan Penyakit
akibat Kerja.
1. Personil yang ditunjuk menangani K3 segera
memberikan pertolongan pertama (P3K) kepada
karyawan yang mengalami cedera akibat
kecelakaan.
2. Apabila karyawan mengalami cedera yang serius
atau parah dan petugas K3 tidak mampu
memberikan pertolongan lebih lanjut, maka
penanganan lanjutan dapat dilakukan di Rumah
Sakit rujukan.
3. Personil yang menangani K3 membuat laporan
kejadian kecelakaan atau penyebab penyakit
akibat kerja dan diberikan ke KTU dan Mill
Manager untuk dilakukan pengusutan.
4. Mill Manajer melaporkan ke pihak berwajib jika
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Nomor : KPS/SOP-SMK3-04
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT Tanggal : 01-04-2016
KPS Revisi :0
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Halaman : 8 dari 14

SIAGA DAN TANGGAP DARURAT


menimbulkan korban jiwa untuk dilakukan
penyelidikan dan Visum et Repertum.
5. Staff umum mencatat kerugian yang timbul
sebagai dasar untuk mengurus klaim asuransi
tenaga kerja.
6.2.3.2 Pencegahan, Mitigasi dan Pemulihan Bahaya
Pencemaran B3
A. Pencegahan Bencana Pencemaran B3
1. Semua bahan B3 tidak boleh dibuang bebas
melainkan harus ditampung di Tempat
Penampungan Sementara (TPS) bahan B3 dan
harus dipisahkan dengan bahan non B3.
2. Tempat penampungan disediakan di setiap
lokasi yang berpotensi menghasilkan limbah
B3, yaitu di bagian Bengkel , gudang
spareparts serta bagian lain.
3. Penanganan limbah B3 lebih lanjut sesuai
Prosedur Pemantauan dan Pengelolaan
Lingkungan KPS/SOP-SET-............
B. Mitigasi dan Pemulihan Bencana Pencemaran B3
1. Karyawan yang melihat dan mengetahui
adanya pencemaran segera melaporkan
kepada tim tanggap darurat.
2. Area yang tercemar B3 dilokalisir, diberi
pembatas dan papan peringatan dan bahan B3
ditempatkan pada suatu tempat.
3. Pada area yang tercemar tidak boleh dilalui
aliran air.
4. Untuk pencemaran B3 yang tidak dapat
ditangani oleh tim tanggap darurat maka tim
tanggap darurat dengan persetujuan Mill
Manager, mendatangkan ahli penanggulangan
pencemaran bahan kimia dari instansi yang
terkait.

6.2.3.3 Pencegahan, Mitigasi dan Pemulihan Bencana


Pencemaran oleh Minyak,Oli dan Bahan lain yang
mengandung B3.
Nomor : KPS/SOP-SMK3-04
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT Tanggal : 01-04-2016
KPS Revisi :0
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Halaman : 9 dari 14

SIAGA DAN TANGGAP DARURAT


A. Pencegahan Bencana Minyak, Oli dan Bahan lain
yang mengandung B3.
1. Minyak bekas, oli dan bahan lain yang
mengandung B3 tidak boleh dibuang bebas
melainkan ditampung di tempat
penampungan. Tempat penampungan
disediakan di tempat yang potensial
menghasilkan minyak bekas, oli dan bahan
lain yang mengandung B3.
2. Secara rinci sesuai Standard Operating
Procedure (SOP) pembuangan sampah atau
bahan yang mengandung B3 harus
dilakukan secara benar.
B. Mitigasi dan Pemulihan Bencana Pencemaran
oleh Minyak, Oli dan Bahan lain yang
mengandung B3.
1. Karyawan yang melihat dan mengetahui
adanya pencemaran segera melaporkan
kepada tim tanggap darurat.
2. Dalam pendistribusian minyak, oli dan
bahan yang mengandung B3 baik
menggunakan pipa maupun dengan
menggunakan alat transportasi diusahakan
tidak menjadi tumpahan atau ceceran
minyak, oli dan bahan yang mengandung
B3.
3. Area yang tercemar minyak, oli dan bahan
yang mengandung B3 dilokalisir, diberi
pembatas dan papan peringatan dan untuk
minyak, oli dan bahan yang mengandung
B3 di tempatkan pada suatu tempat khusus.
4. Apabila pencemarannya disebabkan
kebocoran tangki/drum/kemasan minyak,
oli dan bahan yang mengandung B3 maka
diupayakan agar kebocoran dapat segera
diatasi.
5. Pada area yang tercemar ditimbun dengan
tanah dan tidak boleh dilalui aliran air.
6. Untuk pencemaran minyak, oli dan bahan
yang mengandung B3 yang tidak dapat
ditangani oleh tim tanggap darurat maka
Nomor : KPS/SOP-SMK3-04
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT Tanggal : 01-04-2016
KPS Revisi :0
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Halaman : 10 dari 14

SIAGA DAN TANGGAP DARURAT


tim tanggap darurat dengan persetujuan
Mill Manager mendatangkan ahli
penanggulangan pencemaran bahan kimia
dari Instansi Terkait.
6.2.3.4 Pencegahan, Mitigasi dan Pemulihan Bencana
Kebakaran
А. Pencegahan Bencana Kebakaran
1. Proses yang dilakukan di lingkup PT.
KEMILAU PERMATA SAWIT harus diawasi
dengan seksama terutama pada proses yang
berdampak terjadinya bahaya kebakaran dan
membuat sarana untuk penanggulangan bila
terjadi hal tersebut serta membuat Standard
Operating Procedure (SOP) yang dapat
memandu semua pihak bila terjadi keadaan
darurat.
2. Sambungan instalasi listrik harus sempurna,
breaker atau pengaman harus berfungsi
sempurna, tahanan isolasi harus berfungsi
dengan baik, peralatan yang digunakan
harus Standard dan harus dihindari
terjadinya sambungan arus pendek.
3. Semua karyawan tidak diperbolehkan
merokok dan membuang puntung rokok
ditempat yang berbahaya (rawan
kebakaran).
4. Pelumasan bagian dari alat atau mesin yang
berputar harus dilakukan untuk menghindari
timbulnya percikan api.
5. Kontak langsung antara peralatan yang
mengandung panas dengan bahan yang
mudah terbakar harus dihindari.
6. Pemasangan instalasi penyalur petir pada
tempat yang potensial tersambar petir.
7. Mematuhi semua ketentuan mengenai
pengangkutan, penyimpanan, penggunaan
bahan yang mudah terbakar.
8. Menyiapkan Tim Tanggap Darurat yang siap
secara periodik melakukan pemantauan
kepada sarana pengendalian kebakaran
seperti Hydrant dan APAR (Alat Pemadam
Nomor : KPS/SOP-SMK3-04
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT Tanggal : 01-04-2016
KPS Revisi :0
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Halaman : 11 dari 14

SIAGA DAN TANGGAP DARURAT


Api Ringan) menggunakan form ......(Kartu
Inspeksi Alat).
В. Mitigasi dan Pemulihan Bencana Kebakaran
1. Orang pertama yang mengetahui adanya
kebakaran agar segera menyampaikan berita
kepada tim tanggap darurat yang kemudian
anggota Regu Pemadam Api dapat segera
melakukan tindakan untuk memadamkan
api dengan menggunakan alat pemadam api
yang sesuai dengan sifat kebakaran
tersebut.
2. Bila diperkirakan Regu Pemadam Api tidak
mampu mengatasi kebakaran maka harus
langsung dilaporkan ke Petugas pemadam
kebakaran setempat dengan menggunakan
alat komunikasi yang telah disediakan.
3. Regu Pemadam Api dapat menyebarluaskan
informasi kebakaran dengan menggunakan
alat komunikasi yang tersedia, misalnya HP
atau alat komunikasi lainnya yang dinilai
dapat menyebarluaskan informasi dengan
efektif.
4. Regu Penyelamat Personil mengendalikan
kepanikan massa dan melakukan evakuasi
karyawan keluar lokasi kebakaran menuju
lokasi yang aman dan melakukan
inventarisasi terhadap karyawan. Bila
terdapat karyawan yang cedera diberi
pertolongan pertama oleh regu P3K sesuai
dengan instruksi kerja yang telah ditetapkan.
5. Regu Penyelamat Dokumen Penting dan
surat-surat Berharga mengamankan barang
dan dokumen penting dan surat-surat
berharga.
6. Regu Pengaman Area melakukan
pengamanan lokasi kebakaran dengan
malakukan isolasi lokasi dan penjagaan.
6.2.3.5 Pencegahan, Mitigasi dan Pemulihan Bencana
Ledakan
A. Pencegahan Bencana Ledakan
Nomor : KPS/SOP-SMK3-04
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT Tanggal : 01-04-2016
KPS Revisi :0
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Halaman : 12 dari 14

SIAGA DAN TANGGAP DARURAT


1. Setiap proses operasi yang menggunakan
alat atau mesin yang bertekanan harus
diperhatikan dengan baik dengan cara
pengontrolan secara rutin.
2. Segera lakukan tindakan pencegahan
ledakan pada mesin listrik pembangkit jika
terdapat indikasi kemungkinan akan
terjadinya kebakaran, misalnya dari mesin
bila dilihat pada indikator pengukur tekanan
terlihat kenaikan tekanan cukup drastis.
3. Menghindari segala aktifitas yang
menggunakan api dan yang potensial
menimbulkan api dari unit operasi yang
menggunakan tekanan.

В. Mitigasi dan Pemulihan Bencana Ledakan


Karyawan yang berada di sekitar sumber
terjadinya ledakan segera merunduk atau
merebahkan badannya ke tanah dan
menjauhi pusat terjadinya ledakan.
Tim tanggap darurat segera melakukan
evakuasi dan segera memberikan
pertolongan pertama jika terdapat korban
sesuai dengan Standard Operating
Procedure.
Tim tanggap darurat melakukan penyelidikan
dan mencari sebab terjadinya ledakan.
Lokasi tempat terjadinya peristiwa ledakan
dibersihkan dan selanjutnya dilakukan
koordinasi dengan bagian lain untuk
dilakukan perbaikan.

6.3 Pelatihan dan penyuluhan


6.3.1 Untuk menjamin agar prosedur ini dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang ada maka ketua tim tanggap darurat membuat
usulan adanya pelatihan atau penyuluhan serta dilakukan
simulasi keadaan darurat yang selanjutnya usulan tersebut di
ajukan ke Factory Manager.
Nomor : KPS/SOP-SMK3-04
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT Tanggal : 01-04-2016
KPS Revisi :0
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Halaman : 13 dari 14

SIAGA DAN TANGGAP DARURAT


6.3.2 Pelaksanaan uji coba dilakukan minimal 1 tahun sekali dan
pelatihan mengenai keadaan gawat darurat dikoordinasikan
oleh tim tanggap darurat.
6.3.3 Untuk selanjutnya metode pelaksanaan pelatihan dan
penyuluhan dapat merujuk pada perusahaan atau instansi lain

6.4 Evaluasi Keadaan Darurat dan Kesiapannya


6.4.1 Setelah terjadi keadaan gawat darurat dilakukan evaluasi
mengenai prosedur ini dalam hal kelengkapan cakupan dan
aspek yang tercakup di dalamnya.
6.4.2 Dilakukan juga evaluasi mengenai kesesuaian antara prosedur
dan pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat.
6.4.3 Dari hasil evaluasi kemungkinan dilakukan penyempurnaan
pada prosedur ini.
6.4.4 Kemungkinan dilakukannya pelatihan baru atau peningkatan
pelatihan.
6.4.5 Semua kejadian darurat dilaporkan kepada Factory Manajer
secara tertulis oleh ketua tim tanggap darurat dalam bentuk
Laporan Peristiwa Darurat/Gangguan
6.4.6 Setelah kejadian darurat tim tanggap darurat melakukan
pemeriksaan kondisi bangunan dan instalasi akibat kejadian.
Hasil pemeriksaan dilaporkan kepada Mill Manajer oleh ketua
tim STD dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan Pasca
Kejadian yang dilengkapi dengan form Hasil Pemeriksaan
(KPS/Form-...........)
6.4.7 Hasil uji coba dan evaluasi tanggap darurat juga
didokumentasikan dalam Laporan Uji Coba dan Evaluasi
Tanggap Darurat (KPS/Form-......)
6.4.8 Dokumentasi dibuat oleh Ketua Tim tanggap darurat diperiksa
oleh Sekretariat Sistem Manajemen Terpadu dan disetujui oleh
Mill Manager atau Wakil Manajemen.

7.0 REKAMAN.

8.0 LAMPIRAN.
- Mekanisme Tanggap Darurat
No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-10
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 1 dari 15
PENANGANAN LIMBAH B3

0.1. LEMBARAN PENGESAHAN & DISTRIBUSI

Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Yahadi Muhammad Bidin Donny Petrus


Kepala Tata Usaha (KTU) Mill Manager Direktur
Tgl. : 29 Maret 2016 Tgl. : 30 Maret 2016 Tgl. : 31 Maret 2016

PERINGATAN

Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain
tanpa izin tertulis dari Direktur.

Alamat : Nagari Kabu, Kecamatan Basa Ampat Balai, Kabupaten Pesisir Selatan,
Provinsi Sumatra Barat

No. PENGGANDAAN & DISTRIBUSI

No. Penggandaan 01 02
Distribusi Ke DIR MM
Tgl. Distribusi 02-04-2016
Paraf Penerima

Distribusi Ke : …………MM………………..

Status Dokumen :
√DIKENDALIKAN
TIDAK DIKENDALIKAN

*) Beri tanda √ untuk status dokumen

File ID : KPS/SOP-EFP-10 Create by : BT, FA, AD SuperVenture


No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-10
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 2 dari 15
PENANGANAN LIMBAH B3

0.2. DAFTAR REVISI

NO TGL TERBIT REVISI HALAMAN URAIAN REVISI PARAF


KE KE

File ID : KPS/SOP-EFP-10 Create by : BT, FA, AD SuperVenture


No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-10
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 3 dari 15
PENANGANAN LIMBAH B3

0.3. DAFTAR ISI

BAGIAN JUDUL HALAMAN

0.1 LEMBAR PENGESAHAN 1

0.2 DAFTAR REVISI 2

0.3 DAFTAR ISI 3

1.0 TUJUAN 4

2.0 RUANG LINGKUP 4

3.0 DEFINISI 4

4.0 DOKUMEN TERKAIT 5

5.0 TANGGUNG JAWAB 6

6.0 PROSEDUR 6

7.0 REKAMAN 12

8.0 LAMPIRAN 12

File ID : KPS/SOP-EFP-10 Create by : BT, FA, AD SuperVenture


No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-10
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 4 dari 15
PENANGANAN LIMBAH B3

1.0 TUJUAN

Prosedur ini dibuat sebagai acuan dalam penanganan limbah bahan berbahaya
beracun (limbah B3). Prosedur ini sekaligus memuat ketentuan-ketentuan
yang harus dilaksanakan sebagai pemenuhan dan bentuk ketaatan terhadap
peraturan hukum terkait, dan sebagai bentuk pengendalian operasional
untuk meminimalkan dampak lingkungan oleh Aspek Lingkungan Penting,
guna pencapaian tujuan dan sasaran lingkungan.

2.0 RUANG LINGKUP

Prosedur ini berlaku untuk semua pekerja yang terlibat dalam kegiatan
penanganan bahan berbahaya beracun (limbah B3), di pabrik dan di kebun
dalam areal konsesi perusahaan. Pekerja yang terlibat meliputi karyawan
perusahaan, dan karyawan kontraktor, jika ada.

3.0 DEFINISI

Untuk keperluan prosedur ini, yang dimaksud dengan limbah bahan


berbahaya dan beracun (limbah B3) adalah limbah-limbah yang didaftar
dalam KPSI No. 85/1999, Lampiran 1, 2, dan 3, yang dihasilkan dari
kegiatan produksi di pabrik dan kebun, beserta kegiatan pendukungnya.
o Limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan.
o Limbah bahan berbahaya dan beracun, disingkat limbah B3, adalah sisa
suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusakkan lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lain.
o Limbah Mudah Meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat
dapat merusak lingkungan sekitarnya.
o Limbah Mudah Terbakar adalah limbah yang apabila berdekatan
dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah
menyala atau terbakar dan apabila telah nyala akan terus terbakar hebat
dalam waktu yang lama.
o Limbah Reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena
melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang
tidak stabil dalam suhu tinggi.

File ID : KPS/SOP-EFP-10 Create by : BT, FA, AD SuperVenture


No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-10
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 5 dari 15
PENANGANAN LIMBAH B3

o Limbah Beracun adalah limbah yang mengandung pencemar yang


bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan
kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan kulit, atau mulut.
o Limbah Infeksi adalah bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan
dari tubuh manusia yang terkena infeksi, limbah dari laboratorium atau
limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.
o Limbah Korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi (terbakar) pada
kulit atau mengkorosikan baja. Limbah ini mempunyai pH ≥ 2.0 untuk
limbah bersifat asam dan ≥ 12.5 untuk yang bersifat basa.

4.0 DOKUMEN TERKAIT


SOP Pengolahan Kelapa Sawit : KPS/SOP-PKS-01
SOP Perawatan : KPS/SOP-PKS-02
SOP Proses KCP : KPS/SOP-KCP-01
SOP Laboratorium : KPS/SOP-LAB-01
SOP Pengendalian Mutu : KPS/SOP-LAB-02

• Regulasi Terkait:
- UU RI No. 32 Tahun 2009, tentang: Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
- PP RI No. 101 Tahun 2014, tentang: Pengelolaan Limbah B3
- PP RI No. 101 Tahun 2014, tentang: Perubahan Atas PP RI No. 85 Tahun
1999, tentang Pengelolaan Limbah B3
- Per Men LH No. 02 Tahun 2008, tentang: Pemanfaatan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.
- Per Men LH No 30. Tahun 2009, tentang: Tatacara Perizinan Pengelolaan
Limbah B3 serta Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah B3.
- Kep BaPeDal No. Kep-01/Bapedal/09/95, tentang: Tata Cara & Persyaratan
Teknis Penyimpanan & Pengumpulan Limbah B3
- Kep BaPeDal No. Kep-02/Bapedal/09/95, tentang: Dokumen Limbah B3
- Per Men LH No. 14 Tahun 2013, tentang: Simbol dan Label Limbah B3
- Kep BaPeDal No. Kep-255/Bapedal/08/1995, tentang: Tata Cara dan
Persyaratan Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas.
- SE BaPedal No. 08/SE/02/1997, tentang: Penyerahan Minyak Pelumas
Bekas.

File ID : KPS/SOP-EFP-10 Create by : BT, FA, AD SuperVenture


No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-10
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 6 dari 15
PENANGANAN LIMBAH B3

5.0 TANGGUNG JAWAB


o Manager Pabrik atau Manager Kebun, terkait dengan area kerja
yang menjadi tanggung-jawabnya, bertanggung-jawab untuk
memastikan bahwa penanganan limbah bahan berbahaya dan
beracun (limbah B3) adalah sesuai dengan ketentuan yang termuat
dalam prosedur ini.
o Asisten Pabrik, Asisten Kebun, atau unit lainnya, terkait dengan area
kerja yang menjadi tanggung-jawabnya, bertanggung-jawab untuk
melaksanakan cara-cara penanganan limbah sebagaimana yang
termuat dalam prosedur ini, untuk setiap limbah yang berasal dari
areal yang menjadi tanggung-jawabnya. Tanggung jawab juga
meliputi pembuatan rekaman sesuai yang termuat pada bagian
7.0. dari prosedur ini.
KTU bertanggung-jawab untuk memastikan bahwa rekaman yang
ditetapkan sebagai bukti pelaksanaan prosedur ini, dibuat oleh yang
bertanggung-jawab dan disimpan sesuai dengan ketentuan penyimpanan
rekaman EMS.

6.0 PROSEDUR
6.1 Sumber & Jenis limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3)
Limbah bahan berbahaya beracun (limbah B3) dapat berasal dari
kegiatan pabrik, kegiatan kebun, dan kegiatan pendukungnya. Berikut
sumber dan jenis Limbah bahan berbahaya beracun (limbah B3):
1. Pabrik:
• Pengolahan TBS: Oli bekas;
• Water Treatment: Sisa bahan kimia atau yang kadaluarsa, Kemasan
bahan kimia;
• IPAL dan LA: Oli bekas, Sludge IPAL
• Laboratorium: Sisa bahan kimia atau yang kadaluarsa, Kemasan
bahan kimia, sisa sampel yang mengandung bahan kimia
• Kantor: Lampu bekas yang mengandung merkuri
2. Kebun:
• Pembibitan: Oli bekas, Filter Bekas, Sisa pestisida atau yang
kadaluarsa, Kemasan pestisida;
• Pembuatan dan Pemeliharaan Prasarana: Oli bekas, Filter Bekas;
• Persiapan Lahan dan Penanaman: Oli bekas, Filter Bekas, Sisa
pestisida atau yang kadaluarsa, Kemasan pestisida, Alat semprot
bekas;
• Pemeliharaan dan Pemanenan: Sisa pestisida atau yang

File ID : KPS/SOP-EFP-10 Create by : BT, FA, AD SuperVenture


No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-10
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 7 dari 15
PENANGANAN LIMBAH B3

kadaluarsa, Kemasan pestisida, Alat semprot bekas.

3. Workshop/Traksi: Oli bekas, Oli Kotor, Filter Bekas, Battery basah


bekas, Sisa grease/grease bekas, Bahan penyerap terkontaminasi.
4. Power Generator: Oli bekas, Battery basah bekas.
5. Gudang: Sisa bahan kimia atau yang kadaluarsa, Sisa pestisida
atau yang kedaluarsa, Peralatan elektronik/listrik bekas, Bahan
penyerap terkontaminasi.
6. Kantor dan Perumahan: Battery kering bekas, Toner Photocopy
cartridge dan kemasannya, Pita printer, Printer Toner Cartriage,
Peralatan elektronik/listrik bekas dan neon bekas
7. Klinik: Obat kadaluarsa, Limbah medis

6.2 Penanganan Umum


Semua limbah B3 yang dihasilkan diserahkan ke pengelola limbah B3
tanpa ada yang digunakan kembali, sebelum diserahkan disimpan
terlebih dahulu di TPS limbah B3 dengan cara penanganan sebagai berikut:

Jenis Limbah (Kode Limbah) Cara Penanganan


Sisa bahan kimia atau yang kadaluarsa,
• Dikumpulkan dalam drum plastik, ditumpuk di TPS,
Sisa pestisida atau yang kadaluarsa,
1. diserahkan ke Pengelola Limbah B3.
(D202).
• Dibersihkan (3 x), Air sisa pembersihan digunakan
Kemasan bahan kimia, Kemasan kembali sesuai fungsi bahan kimia tersebut. Dirusak,
2. Pestisida (D202). Dikumpulkan dalam drum plastik, ditumpuk di
TPS, diserahkan ke Pengelola Limbah B3.

• Dibersihkan, Dikumpulkan dalam drum plastik


Alat semprot bekas terkontaminasi
ditumpuk di TPS, diserahkan ke Pengelola Limbah
3. pestisida.
B3.
• Dikumpulkan dalam drum plastik/besi, ditumpuk di
4. Oli Bekas, Filter Bekas (D1005d/D251).
TPS, diserahkan ke Pengelola Limbah B3.
Bahan Penyerap (Kain Majun, Serbuk
Gergaji, dll), Sarung Tangan • Dikumpulkan dalam drum plastik/besi, ditumpuk di
5. terkontaminasi Oli/Grease/Bahan kimia TPS, diserahkan ke Pengelola Limbah B3.
(D251/D202).

Battery sel kering (D217), Toner


Photocopy cartridge dan kemasannya, • Dikumpulkan dalam ember plastik, ditumpuk di TPS,
6. Pita printer, Printer Toner Cartriage diserahkan ke Pengelola Limbah B3.
(D248) , Lampu Neon bekas , Aki bekas.
Peralatan elektronik/listrik bekas • Dikumpulkan dalam drum plastik/besi, ditumpuk di
7.
(D219/D249). TPS, diserahkan ke Pengelola Limbah B3.
• Ditumpuk di TPS, diserahkan ke Pengelola Limbah
8. Battery basah (D218).
B3.

File ID : KPS/SOP-EFP-10 Create by : BT, FA, AD SuperVenture


No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-10
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 8 dari 15
PENANGANAN LIMBAH B3

• Dikumpulkan dalam drum plastik/besi, ditumpuk di


9. Kemasan cat.
TPS, diserahkan ke Pengelola Limbah B3.
10. Sludge IPAL (D240). • Pengelolaan mengikuti prosedur terkait.

6.3 Tata Cara Pengemasan/Pewadahan Limbah B3.


1. Pengemasan
o Limbah B3 dikemas berdasarkan jenisnya.
o Kemasan dalam kondisi baik, tidak rusak, dan bebas dari
pengkaratan serta kebocoran.
o Kemasan dapat terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP atau PVC) atau
bahan logam (teflon, baja karbon, SS304, SS316 atau SS440) dengan
syarat bahan kemasan tersebut tidak bereaksi dengan limbah B3 yang
disimpan.
o Pengisian limbah ke dalam kemasan tidak sampai sangat
penuh/sesak, dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya
pengembangan volume,pembentukan gas, atau terjadinya kenaikan
tekanan.
o Dapat ditutup rapat dan kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan
saat dilakukan pemindahan atau pengangkutan.

• Perlakuan terhadap kemasan:


- Ditandai dengan simbol dan label sesuai dengan penandaan
ketentuan mengenai penandaan pada kemasan limbah B3
- Selalu dalam keadaan tertutup rapat dan hanya dibuka jika akan
dilakukan penambahan atau pengambilan limbah dari dalamnya.
- Disimpan di tempat penyimpanan sementara (TPS) limbah B3
serta mematuhi tata cara penyimpanannya.
- Diperiksa sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu satu kali, dan:
o Limbah dari wadah yang rusak (karat atau bocor)
dipindahkan ke wadah baru.
o Bersihkan ceceran atau tumpahan dengan bahan penyerap
serbuk gergaji.
• Kemasan bekas dapat digunakan kembali, dengan ketentuan:
- Untuk jenis limbah yang sama karakteristiknya dengan limbah
sebelumnya
- Kemasan dicuci bersih terlebih dahulu, jika akan digunakan untuk
mengemas jenis limbah yang berbeda karakteristiknya.
• Kemasan bekas yang telah kosong, jika tidak segera digunakan kembali,
harus dicuci bersih, diberi label KOSONG, dan diletakkan di TPS Limbah
B3

2. Simbol & Label


Simbol dan label untuk limbah B3 dapat dilihat pada lampiran 1 & 2.
Berikut ketentuan mengenai simbol dan label:

File ID : KPS/SOP-EFP-10 Create by : BT, FA, AD SuperVenture


No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-10
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 9 dari 15
PENANGANAN LIMBAH B3

a. Simbol Pada Kemasan Limbah


o Ukuran minimum 10 x 10 cm.
o Dipasang pada sisi kemasan yang terlihat.
b. Simbol Pada Kendaraan Pengangkut Limbah
o Ukuran minimum 25 x 25 cm.
o Dipasang di setiap sisi kendaraan pengangkut, dan di bagian muka
kendaraan, serta dapat terlihat jelas pada jarak 30 meter.
c. Simbol Pada Tempat Penyimpanan Limbah B-3.
o Ukuran minimum 25 x 25 cm.
o Dipasang pada setiap pintu tempat penyimpanan limbah dan
bagian luar dinding yang tidak terhalang.
d. Label Kemasan Limbah.
o Ukuran minimum 15 x 20 cm.
o Dipasang pada kemasan di sebelah atas simbol.
o Label juga dipasang pada kemasan yang akan dimasukkan ke dalam
kemasan yang lebih besar

6.4 Tata Cara Penyimpanan Limbah B3.

Limbah B3 disimpan di tempat yang telah ditetapkan sebagai Tempat


Penyimpanan Sementara (TPS) dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Persyaratan Lokasi TPS.


Lokasi TPS dengan persyaratan:
o Terletak di areal bebas banjir.
o Jarak minimum antara lokasi dengan fasilitas umum adalah 50
meter.

2. Persyaratan Bangunan TPS


Bangunan TPS Limbah B3 harus:
o Terlindung dari masuknya air hujan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
o Dibuat tanpa plafon dan memiliki sistem ventilasi udara yang
memadai untuk mencegah terjadinya akumulasi gas di dalam
ruang penyimpanan, serta memasang kasa atau bahan lain untuk
mencegah masuk burung atau binatang kecil lainnya ke dalam
ruang penyimpanan.
o Memiliki sistem penerangan (lampu/cahaya matahari) yang
memadai untuk operasional penggudangan atau inspeksi rutin. Jika
menggunakan lampu, maka lampu penerangan harus dipasang
minimal 1 meter di atas kemasan dengan sakelar (stop kontak)

File ID : KPS/SOP-EFP-10 Create by : BT, FA, AD SuperVenture


No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-10
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 10 dari 15
PENANGANAN LIMBAH B3

harus terpasang disisi luar bangunan.


o Pada bagian luar tempat penyimpanan diberi penandaan (simbol)
sesuai dengan tata cara yang berlaku.
o Lantai bangunan kedap air, tidak bergelombang, kuat dan tidak
retak.
o Bagian luar bangunan dikelilingi oleh sekat kedap air setinggi kira-
kira 15 cm.
o Tersedia papan petunjuk TPS.

3. Sarana Pendukung
o Dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran (fire extinguisher)
yang sesuai untuk berbahaya dan beracun (B3). Alat diletakkan
pada tempat yang mudah dijangkau dan diberi tanda yang jelas.
Alat harus diperiksa secara teratur agar tetap berfungsi dengan
baik.
o Pagar pengaman.
o Kotak P3K.
o Bahan penyerap tumpahan.
o Alarm.
o Wastafel.
o Eye Washer.

4. Masa Penyimpanan
o Limbah B3 dapat disimpan paling lama 90 (sembilan puluh) hari
sebelum diserahkan kepada pengumpul, pemanKPSt, pengolah, atau
penimbun limbah.
o Bila limbah yang dihasilkankurang dari 50 (lima puluh) kilogram
per hari, limbah B3 dapat disimpan lebih dari 90 (sembilan
puluh) hari sebelum diserahkan kepada pengumpul, pemanfaat,
pengolah, atau penimbun limbah, dengan persetujuan kepala
instansi yang bertanggung-jawab.

5. Catatan & Pelaporan

o Limbah B3 harus disertai dengan catatan limbah B3


o Catatan limbah B3 dilaporkan sekali dalam tiga bulan kepada
instansi yang bertanggung-jawab dengan tembusan kepada instansi
yang terkait.

6.5 Pengangkutan Limbah B3.


Limbah B3 yang telah disimpan di TPS Limbah B3 selama jangka waktu

File ID : KPS/SOP-EFP-10 Create by : BT, FA, AD SuperVenture


No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-10
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 11 dari 15
PENANGANAN LIMBAH B3

yang ditentukan dalam izin penyimpanan limbah B3 harus diangkut ke


pihak pengumpul yang mempunyai izin. Pengangkutan Limbah B3 harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
o Kenderaan pengangkut harus memiliki izin pengangkutan limbah B3
dari instansi terkait.
o Periksa kondisi kendaraan, pastikan dalam keadaan baik dan
kemungkinan terjadi kerusakan di jalan sangat kecil.
o Kemasan Limbah B3 yang diangkut harus dalam keadaan baik dan
tidak bocor serta dilengkapi dengan simbol dan label sesuai karakteristik
Limbah B3 tersebut.
o Pastikan kemasan tertutup rapat sebelum diangkut ke atas kendaraan.
o Tahan/ikat kontainer agar tidak terbalik/tumpah atau tidak meluncur
kesana kemari pada saat kendaraan berjalan.
o Pastikan limbah B3 yang dikirim disertai dengan dokumen limbah B3
dan catatan serah terima limbah B3.

6.6 Pekerja Penanganan Limbah B3


Tenaga kerja yang dipekerjakan mengelola limbah B3 harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a. Telah berumur 18 (delapan belas) tahun ke atas.
b. Telah menjalani pemeriksaan kesehatan, yang selanjutnya diulangi
secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan.
c. Telah mendapat penjelasan serta latihan mengenai:
• Cara pengelolaan limbah B3 dan resiko-resikonya.
• Cara pemberian pertolongan pertama apabila terjadi keracunan.
• Kesiagaan dan Tanggap Darurat.
d. Tidak boleh mengalami pemaparan lebih dari 5 jam sehari, dan 30
jam dalam seminggu.
e. Tidak dalam keadaan mabuk, atau mempunyai kekurangan fisik atau
mental yang dapat membahayakan.
f. Tidak ada luka atau penyakit kulit di anggota badan yang mudah
terkena limbah B3.
g. Tidak dalam keadaan hamil atau menyusui.
h. Memakai alat pelindung diri antara lain;
• Masker
• Sarung tangan karet
• Kacamata
• Apron
i. Tidak sambil makan, minum dan merokok.

File ID : KPS/SOP-EFP-10 Create by : BT, FA, AD SuperVenture


No. Dokumen : KPS/SOP-EFP-10
KEMILAU PERMATA SAWIT
Tgl. Efektif : 01-04-2016
KPS No.Revisi :0
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
No. Halaman : 12 dari 15
PENANGANAN LIMBAH B3

6.7 Tanggap Darurat

Tata Cara Pengendalian tumpahan limbah bahan berbahaya dan beracun


(limbah B3) mengikuti ”Pengendalian Tumpahan B3 dan Limbah B3

7.0 REKAMAN

Masa penyimpanan rekaman merujuk pada dokumen Rekaman EMS.

Jenis Rekaman Dibuat Oleh

Catatan Limbah B3 Asisten

Catatan Serah Terima Limbah B3 Asisten

Lembaran Neraca Limbah B3 Asisten

Catatan Pemeriksaan Kesehatan Asisten - Petugas Klinik

8.0 LAMPIRAN

- Catatan Limbah B3 : FM-EFP-010-001


- Lembaran Neraca Limbah B3 : FM-EFP-010-002
- Catatan Serah Terima Limbah B3 : FM-EFP-010-003

File ID : KPS/SOP-EFP-10 Create by : BT, FA, AD SuperVenture


PT. KEMILAU PERMATA SAWIT
CATATAN LIMBAH B3

AREA : PERIODE : _____________________, 20__

DIHASILKAN DISERAHKAN Limbah di TPS


Waktu Waktu Ke
Jenis / Kode Limbah Karakteristik Jumlah Unit Jumlah Jumlah Kemasan
(dd-mm-yy) (dd-mm-yy) (Pengangkut/Pemanfaat)

Catatan: Catatan Limbah B-3 dibuat dengan periode 3 bulanan, namun data diperbaharui setiap saat selama jangka waktu suatu periode.

Dibuat Oleh, Diketahui Oleh,

File Name : FM-EFP-010-001 No.Revisi Format : 0 Tgl. Efektif: 02-01-2015 No Halaman: 1 dari 1
Create by : BT, FA
LEMBAR NERACA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

UNIT :
JENIS LIMBAH B3 :
PERIODE : - 20__

MASUKNYA LIMBAH B3 DARI TPS KELUARNYA LIMBAH B3 DARI TPS SALDO


No Tanggal Jumlah
Sumber Jumlah limbah Maksimal Tanggal Tujuan Bukti nomor Sisa limbah B3
masuk limbah limbah B3
Limbah B3 B3 masuk Penyimpanan1) keluar limbah Penyerahan dokumen2) tersimpan
B3 keluar

__________, / /
1)
tanggal masuk + 90 hari, 180 hari Dibuat oleh :
2)
Pengeluaran limbah B3 dari TPS limbah B3 wajib menyertakan bukti
permintaan/penyerahan

( )

File Name : FM-EFP-010-002 No.Revisi Format : 0 Tgl. Efektif: 02-01-2015 No Halaman: 1 dari 1
Create by : BT, FA
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT

CATATAN SERAH – TERIMA LIMBAH B3

No. :
Diserahkan Oleh
*)
PT. Unit : Kebun / Pabrik _________
Diterima Oleh
*)
PT. Unit : Kebun / Pabrik _________
Tanggal Serah – Terima Limbah B3

Untuk keperluan : ____________________________________________________________

____________________________________________________________

Limbah B3 yang diserahterimakan :


No Jenis Karakteristik Jumlah Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
*) coret yang tidak perlu

Diserahkan Oleh, Diterima Oleh,

(__________________) (___________________)

File Name : FM-EFP-010-003 No.Revisi Format : 0 Tgl. Efektif: 02-01-2015 No Halaman: 1 dari 1
Create by : BT, FA
RINCIAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3
KEGIATAN PENYIMPANAN LIMBAH B3
PT.KEMILAU PERMATA SAWIT

NAGARI KUBU TAPAN, KECAMATAN RANAH AMPEK HULU TAPAN


KABUPATEN PESISIR SELATAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
RISALAH SARAN DAN MASUKAN HASIL PEMERIKSAAN KELENGKAPAN ADMINISTRASI
PENGAJUAN PERUBAHAN PERSETUJUAN LINGKUNGAN
PT. KEMILAU PERMATA SAWIT-PESISIR SELATAN
Nomor: 660/187/TL/DLH-2023 Tanggal 26 Januari 2023

Halaman/ Hal
Saran/Masukan/Pertanyaan/Tanggapan Tindakan Perbaikan
Bab/ Sub Bab Perbaikan
1 Uji kompabilitas karakteristik limbah B3 dalam rangka 1 Tabel uji karakteristik limbah B3 dalam rangka
penyimpanan limbah B3. penyimpanan limbah B3 telah ditambahkan dalam
Hal-8
Rincian Teknis Limbah B3 PT. Kemilau Permata
Sawit-Tapan.
2 Dimensi atau luas bangunan penyimpanan limbah B3. 2 Dimensi atau luas bangunan penyimpanan limbah
B3 telah tertuang dalam Rincian Teknis Limbah B3
PT. Kemilau Permata Sawit-Tapan yaitu 48m2
Hal-10
(6mx8m) dengan tinggi bangunan 3 m yang terdiri
dari luas area kering 3m x 6m dan luas area basah
5m x 6m.
3 Dimensi saluran drainase, bak kontrol dan bak penampungan. 3 Dimensi saluran drainase LB3 dengan lebar saluran
30 cm dan kedalaman saluran 27cm, bak kontrol
dengan ukuran lebar 20cm dan kedalaman 16cm
serta total panjang saluran 19m, dan bak
Hal-12
penampungan berjumlah 1 unit dengan dimensi
52cmx52cmx28cm yang telah tertuang dalam
Rincian Teknis Limbah B3 PT. Kemilau Permata
Sawit-Tapan.
4 Lokasi sumur pantau dan bak penampungan belum 4 Tidak terdapat sumur pantau di lokasi PT. Kemilau
tergambarkan pada denah Permata Sawit-Tapan dan terdapat bak
Hal-9
penampunan pada Denah TPS Limbah B3 yang telah
tertuang dalam Rincian Teknis.
5 Belum memuat Detail Engineering Design (DED) dari bangunan 5 Telah termuat Detail Engineering Design (DED)
dan wadah penyimpanan limbah B3 Hal-7 dalam Rincian Teknis Limbah B3 PT. Kemilau
Permata Sawit-Tapan.

H a l . 1| 1
RINCIAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3
KEGIATAN PENYIMPANAN LIMBAH B3
PT.KEMILAU PERMATA SAWIT

NAGARI KUBU TAPAN, KECAMATAN RANAH AMPEK HULU TAPAN


KABUPATEN PESISIR SELATAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
FORM SARAN/MASUKAN/PERTANYAAN/TANGGAPAN
PEMBAHASAN TEKNIS DALAM RANGKA RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LB3

Hari/Tanggal : Selasa/ 4 Juli 2023


Jam : 09.00 WIB s/d selesai
Kelengkapan yang Dibahas : Rincian Teknis
Lingkup Persetujuan Teknis : Penyimpanan Limbah B3
Pemrakarsa : PT. KPS
Lokasi Kegiatan : Kabupaten Pessel
Jenis Kegiatan : Kelapa Sawit
Pembahas/Penilai : Andi Irawan, MT
Jabatan/Instansi : Dinas LH

Halaman/Sub
No. Saran/Masukan/Pertanyaan/Tanggapan
Bab/Bab

1 Dokumen Sebaiknya ditambahkan nomor halaman agar mudah dalam


pembahasan
Nama Agar lebih dijelaskan lagi jumlah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan
Karakteristik dan ini, bukan hanya keterangan <50 kg/hari saja, karena dengan perkiraan
Jumlah LimbahB3 jumlah untuk masing-masing jenis limbah akan berpengaruh pada
volume/dimensi tempat penyimpanan dan lama waktu penyimpanan
sesuai dengan kapasitas/dimensi tempat penyimpanan yang hanya 6x8
meter.

Lokasi 1. Penjelasan bahwa tidak berada pada rawan bencana agar di


penyimpanan lengkapi dengan Peta Rawan Bencana ( dari RTRW) yang
Limbah B3 menjelasakan bahwa lokasi TPS LB3 ini memang berada di luar
kawasan bencana.
2. Jika Waste Pille dan Waste Impoundment tidak di gunakan
sebaiknya tidak perlu dimasukkan/dijelaskan
3. Poin g ( Foto TPS) dan Gambar DED agar di sinkronkan serta di
sinkronkan dengan lay out TPS LB3 ( Fasilitas tempat
penyimpanan Limba B3 berupa bangunan)
Fasilitas tempat Agar di lengkapi dengan ukuran dan volume ruangan penyimpanan
penyimpanan sehingga sinkron dengan data waktu simpan dan jumlah LB3 yang di
Limba B3 berupa hasilkan dan lay out ini agar di sibnkronkan dengan DED dan Foto TPS
bangunan) LB3

Tabel Masa Agar di sesuaikan kembali dengan masa simpan dengan jenis masing2
Simpan LB3 karakteristik LB3
Tata Cara Agar diseuaikan kembali apakah susunan drum sebanyak 2 lapis atau 3
Penyimpanan LB3 lapis dan apakah memang menggunakan Forklif? Jika tidak sesuai
dengan kenyataan maka agar disesuaikan kembali.
Pembahas/Penilai,
ttd

( Andi Irawan, MT)

1
BERITA ACARA
RAPAT PEMERIKSAAN RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3 PT. KEMILAU PERMATA SAWIT NAGARI KUBU TAPAN
KEC. RANAH AMPEK HULU TAPAN KAB. PESISIR SELATAN DALAM RANGKA KEGIATAN PERUBAHAN PERSETUJUAN LINGKUNGAN
(Berdasarkan Lembar Pertanyaan / Tanggapan/Masukkan/Saran Perbaikan Rapat Pemeriksaan Dokumen Rincian Teknis Penyimpanan
Limbah B3 Kegiatan PT. Kemilau Permata Sawit Nagari Kubu Tapan Kec. Ranah Ampek Hulu Tapan Kab. Pesisi r Selatan
Nomor: 660/1176/PSLB3PK-2023 – Tanggal 21 Juni 2023
Halaman/ Tindakan Perbaikan
No. Saran/Masukan/Pertanyaan/Tanggapan
Bab/ Sub Bab Hal Perbaikan
Meri Zelni (Perkimtan LH Kab. Pessel), Tanggal 04 Juli 2023
 Oli Bekas menggunakan Drum
oli bekas kapasitas 200 Liter.
 Tirisan Oli bekas menggunakan
Drum Oli Bekas kapasitas 200 L.
 Filter Oli Bekas menggunakan
drum bekas kapasitas 200 Liter.
 Lampu TL menggunakan kotak
terbuat dari papan.
 Kain majun Bekas menggunakan
1. Halaman 26 Kapasitas masing-masing wadah belum disampaikan Hal. 26 drum oli bekas kapasitas 200
Liter.
 Aki bekas diletakkan diatas
pallet.
 Kapasitor akan diletakkan
didalam kardus dan diletakkan
diatas pallet.
 Catridge bekas dan toner bekas
akan diletakkan di dalam kardus
dan diletakkan diatas pallet.

H a l . 1 | 21
Rincian wadah masing-masing
sesuai karakteristik limbah B3
yang dihasilkan, meliputi :
a. Minyak Pelumas Bekas dan
Tirisan Oli Bekas (B105d) :
Beracun dan Berbahaya
Terhadap Lingkungan
b. Filter Oli Bekas (B109d) :
Beracun
c. Drum Bekas, Jerigen Bekas,
Karung bekas (B104d) :
Beracun dan Berbahaya
Terhadap Lingkungan
d. Bola Lampu TL (B107d) :
Beracun
Halaman 1 dan Wadah masing-masing sesuai karakteristik limbah B3 yang Hal.
2. e. Aki/Baterai Bekas (A102d) :
2 dihasilkan 1 dan 2
Korosif
f. Kapasitor Bekas (B107d) :
Beracun
g. Majun dan Sarung Tangan
Bekas (B110d) : Padatan
mudah menyala
h. Catridge Bekas (B107d) :
Beracun
i. Toner Bekas (B353-1d) :
Beracun

Masing-masing wadah untuk


penyimpanan Limbah B3 ini, akan
dipasang simbol karakteristik
LB3nya

H a l . 2 | 21
Berdasarkan dilapangan, pihak
PT. Kemilau Permata Sawit-
Tapan, untuk wadah Limbah B3
rata-rata menggunakan drum
bekas untuk tempat wadahnya,
antara lain :
 Oli Bekas menggunakan Drum
oli bekas kapasitas 200 Liter.
 Tiisan Oli /Bekas menggunakan
drum Oli Bekas kapasitas 200 L.
 Filter Oli Bekas menggunakan
drum bekas kapasitas 200 Liter.
 Lampu TL menggunakan drum
bekas kapasitas 200 L.
 Kain majun Bekas menggunakan
drum oli bekas kapasitas 200
Liter.
Belum ada penjelasan penyimpanan berdasarkan kapasitas wadah
dengan volume limbah B3 belum ada di dalam dokumen namun  Aki bekas diletakkan diatas
waktu simpan sudah ditetapkan pallet.
3. Halaman 26 Hal. 26  Kapasitor akan diletakkan di
dalam kardus dan diletakkan di
atas pallet.
 Catridge bekas dan Toner bekas
akan diletakkan di dalam kotak
kardus dan diletakkan di atas
pallet.

H a l . 3 | 21
Moch. Sidik Pramono, S.T (DLH Prov. Sumbar), Tanggal 04 Juli 2023
A. Pertanyaan/Tanggapan a. Halaman judul, informasi
a. Dokumen tanpa cover (halaman judul), tidak ada informasi tentang deskripsi kegiatan,
tentang deskripsi kegiatan; jenis usaha/kegiatan bergerak jenis usaha/kegiatan akan
dibidang apa, karena terkait Limbah B3 yang dihasilkan. dilengkapi di dalam Perbaikan
b. Tidak memiliki nomor halaman sehingga menyulitkan dalam Dokumen Rincian Teknis
memberikan masukkan/saran perbaikan Penyimpanan Limbah B3.
B. Penjelasan yang harus diperbaiki Format Rincian Teknis
a. Agar dilengkapi dengan halaman judul (cover), dst, layaknya Hal. Penyimpanan Limbah B3 telah
1. Halaman 1-33
sebuah dokumen untuk bisa memberikan informasi lengkap. 1 s/d 33 memenuhi ketentuan dengan
Agar diinformasikan/ditambahkan dalam bentuk Surat Edaran KLHK-RI 2022
narasi/deskripsi kegiatan, bergerak dibidang apa, apa saja yang lalu.
usaha/kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, bagaimana b. Nomor halaman dokumen
menghasilkan LB3 Rincian Teknis Limbah B3
b. Tambahkan nomor halaman pada dokumen akan dibuatkan di dalam
Dokumen rincian teknis
Limbah B3

H a l . 4 | 21
A. Pertanyaan/Tanggapan a. Tata nama Kode Limbah akan
a. Penulisan kode Limbah B3 (menggunakan huruf D besar), diperbaiki kode belakang (D
seperti B105D besar menjadi d kecil) di rincian
b. Kode LB3 Filter Oli Bekas : B325-1? teknis penyimpanan Limbah B3
c. Apabila dimungkinkan , agar ditambahkan jenis LB3 lainnya. per masing-masing Limbah B3
d. Apakah LB3 dari divisi kebun juga disimpan di TPS LB3 pabrik? yang dihasilkan PT. Kemilau
e. Bagaimana LB3 dari klinik? Permata Sawit.
B. Penjelasan yang harus diperbaiki b. Filter Oli bekas berdasarkan PP
a. Agar diperbaiki penulisan kode limbah B3 (huruf kecil) 22 /2021 menjelaskan filter oli
b. Kode Filter Bekas : B109d bekas termasuk ke bekas
c. Agar diidentifikasi kembali terkait jenis Limbah B3 yang fasilitas pengendaian
dihasilkan untuk bisa ditambahkan, seperti catridge bekas pencemaran udara, dan kode
(B107d), toner bekas (B353-1d), dll Limbah B3 yaitu B109d, karena
d. Untuk kode limbah yang sama, jika memungkinkan dapat filter oli bekas sumber
ditulis sekali saja, missal B104d untuk kemasan bekas penghasil dari Genset,
terkontaminasi Limbah B3 (jerigen bekas, karung bekas) Kendaraan dan alat berat
pabrik.
c. Ditambahkan di dokumen
2. Halaman 2 Hal. 2
rincian teknis Limbah B3 PT.
Kemilau Permata Sawit, untuk
penghasil catridge bekas
(B107d) dan toner bekas
(B353-1d) yang bersumber dari
kegiatan kantor.
d. Telah digabungkan beberapa
limbah yang dihasilkan dengan
kode limbah yang sama yaitu
jerigen, karung bekas dan drum
bekas (B104d) di dalam table
penghasil Limbah B3.
e. Tidak ada aktivitas dari kebun,
sehingga Limbah B3 dihasilkan
hanya dari pabrik saja
f. Tidak ada penghasil limbah B3
klinik, karena tidak ada
aktivitas klinik di area Hpabrik.
a l . 5 | 21
A. Pertanyaan/Tanggapan Saran diterima dan telah
Penjelasan tentang lokasi Tempat Penyimpanan Limbah B3, tidak ditambahkan Peta Rawan Banjir
cukup dengan peta kontur dari perusahaan. dalam Rincian Teknis Limbah B3.
B. Penjelasan yang harus diperbaiki
3. - -
Agar ditambahkan/dilengkapi data-data dari instansi teknis yang
mengeluarkan data bahwa lokasi ini tidak rawan bencana (peta
RT/RW rawan bencana tsunami, gempa, tanah longsor, dll), misal
dari BMKG, dst.
A. Pertanyaan/Tanggapan a. Gambar TPS LB3 akan
a. Gambar layout TPS Limbah B3 tidak jelas untuk tampak diperbaiki dan diperjelas
samping, depan, belakang. tampak samping, depan dan
b. Belum ada informasi yang mana area kering dan area basah belakang di dokumen Rincian
Halaman 9, 10 Hal. Teknis LB3.
4.
dan 11 B. Penjelasan yang harus diperbaiki 9, 10 dan 11 b. Akan ditambahkan dimana
Agar diperjelas gambar layout TPS LB3, termasuk berapa area kering dan area basah TPS
ukurannya. Bisa satu halaman untuk satu pandangan. LB3.
Tambahkan informasi yang mana area kering dan area basah

A. Pertanyaan/Tanggapan Untuk APAR ada berjumlah 1 unit


Belum ada informasi terkait jumlah dan lokasi peralatan tanggap dan hydrant ada 1 unit di TPS LB3
darurat (seperti hydrant dan APAR). dan untuk dokumentasi akan kita
B. Penjelasan yang harus diperbaiki lengkapi di rincian teknis LB3.
Halaman 23 & Hal.
5. Agar dilengkapi informasi terkait jumlah dan lokasi peralatan
24 23 & 24
tanggap darurat (seperti hydrant dan APAR).
Agar didukung juga dengan foto/dokumentasi yang dapat
menunjukkan bahwa kedua sarana tersebut memang berada di
dalam/diluar bangunan TPS Limbah B3.

H a l . 6 | 21
Saran diterima dan telah
A. Pertanyaan/Tanggapan
ditambahkan foto/dokumentasi
Dukungan foto lokasi dan bangunan TPS Limbah B3 belum
dilapangan (PT. Kemilau Permata
memadai.
Halaman 15 s/d Hal. Sawit) seperti atap, ventilasi,
6. B. Penjelasan yang harus diperbaiki
21 15 s/d 21 kemiringan lantai, pencahayaan,
Agar ditambahkan foto/dokumentasi :
logbook dan neraca LB3, kotak
Atap, ventilasi, kemiringan lantai, pencahayaan, logbook dan
P3K, bak penampungan ceceran,
neraca, kotak P3K, bak penampungan ceceran, dsb
dsb.
A. Pertanyaan/Tanggapan Untuk kemasan yang dipakai
Pengemasan Limbah B3 :
B. Penjelasan yang harus diperbaiki  Oli Bekas menggunakan Drum
Agar lebih detail informasi Limbah B3 mana saja. oli bekas kapasitas 200 Liter
 Tirisan Oli bekas
menggunakan drum bekas
kapasitas 200 Liter
 Filter Oli Bekas menggunakan
drum bekas kapasitas 200
Liter
 Lampu TL menggunakan drum
7. Hal.26 Hal.26 bekas kapasitas 200 Liter
 Kain majun Bekas
menggunakan drum oli bekas
kapasitas 200 Liter
 Aki Bekas diletakkan di pallet
kayu
 Kapasitor diletakkan di dalam
kardus dan diletakkan diatas
pallet
 Catridge dan Toner Bekas akan
diletakkan di dalam kardus
dan diletakkan di atas pallet

H a l . 7 | 21
A. Pertanyaan/Tanggapan Untuk masa simpan Limbah B3
Masa simpan Limbah B3 yang dihasilkan PT. KPS :
B. Penjelasan yang harus diperbaiki a. Minyak Pelumas Bekas dan
Agar dilengkapi dengan satuannya untuk lama masa simpan Tirisan Oli Bekas (B105d) : 365
Limbah B3 yang dihasilkan hari
b. Filter Oli Bekas (B109d) : 365
hari
c. Drum Bekas, Jerigen Bekas,
Karung bekas (B104d) : 365
hari
d. Bola Lampu TL (B107d) : 365
8. Halaman 2 Halaman 2
hari
e. Aki/Baterai Bekas (A102d) :
180 hari
f. Kapasitor Bekas (B107d) : 365
hari
g. Majun dan Sarung Tangan
Bekas (B110d) : 365 hari
h. Catridge Bekas (B107d) : 365
hari
i. Toner Bekas (B353-1d) : 365
hari
A. Pertanyaan/Tanggapan Untuk pengelolaan Limbah B3
Lampiran akan ditambahkan di dalam suatu
B. Penjelasan yang harus diperbaiki matrik RKL-RPL, untuk memuat
9. Lampiran Jika dimungkinkan, tambahkan sebagai lampiran: Matriks RKL- Lampiran - persyaratan lingkungan hidup,
RPL untuk pengelolaan Limbah B3 yang telah memuat persyaratan dan kewajiban pemenuhan
lingkungan hidup, dan kewajiban pemenuhan rincian teknis rincian teknis penyimpanan
penyimpanan sementara Limbah B3 sementara limbah B3.

H a l . 8 | 21
A. Pertanyaan/Tanggapan Akan dilakukan
Umum pemantauan/pengawasan rutin
B. Penjelasan yang harus diperbaiki terkait masuknya binatang
10. - Agar selalu dilakukan pemantauan/pengawasan rutin terkait - (seperti burung, kalelawar, dsb)
masuknya binatang (seperti burung, kalelawar, dsb) ke dalam di dalam TPS LB3 agar tidak
gudang TPS Limbah B3 dan bersarang di dalam gudang TPS bersarang di dalam gudang TPS
LB3.
Diyanda Yasrizal, ST (DLH Prov. Sumbar), Tanggal 04 Juli 2023
Disebutkan bahwa 10 jenis limbah B3 yang dihasilkan sebesar < 50 Limbah B3 yang dihasilkan Rata-
kg/hr. rata/perbulan (Data dari PT. KPS
Mohon dijabarkan lebih spesifik, berapa jumlah masing-masing Tapan) :
limbah B3 dalam periode tertentu (per bulan/per tahun).  Minyak pelumas bekas : 90
liter/bulan
 Tirisan oli bekas : 40
liter/bulan
 Filter Oli Bekas : 8 kg/bulan
1. Hal. 2 & 3 Hal. 2 & 3  Lampu TL : 1 kg/bulan
 Aki bekas : 20 kg/bulan
 Kain majun bekas : 5 kg/bulan
 Kapasitor bekas : 1 kg/bulan
 Drum bekas : 40 kg/bulan
 Karung bekas : 3 kg/bulan
 Jerigen bekas : 5 kg/bulan
 Catridge Bekas : 1 kg/bulan
 Toner Bekas : 1 kg/bulan
Saran diterima dan denah lokasi
2. Halaman 4 Denah lokasi TPS LB3 terlalu kecil, mohon diperbesar. Hal. 4 TPS LB3 telah dibesarkan dalam
Rincian Teknis LB3.
Limbah bola lampu diletakkan bersebelahan dengan limbah aki Untuk denah lay out sudah kita
Hal. 13. Denah Hal. 13. Denah
bekas. Kedua jenis ini mempunyai karakteristik tidak saling cocok partisi/sekatnya agar dipisahkan
lay out lay out
3. yaitu antara beracun dan korosif. Jika karakteristik Limbah B3 tidak sesuai karakteristik Limbah B3
penempatan penempatan
saling cocok maka tidak boleh diletakkan berdekatan dan harus masing-masing.
Limbah B3 Limbah B3
diberi penyekat/partisi.

H a l . 9 | 21
Masa simpan mohon dikoreksi lagi : Untuk masa simpan Limbah B3 di
 Minyak pelumas bekas 365 hari; TPS, telah diperbaiki :
Hal. 14  Tirisa oli bekas 365 hari; Hal. 14  Minyak pelumas bekas 365
4.
Masa simpan  Aki bekas 180 hari. Masa simpan hari;
 Tirisan oli bekas 365 hari;
 Aki bekas 180 hari.
Mohon ditambahkan system pencahayaan menggunakan lampu apa Untuk sistem pencahayaan TPS
Hal. 16 LB3 PT. Kemilau Permata Sawit,
Hal. 16 Sistem
5. Sistem menggunakan Lampu TL untuk
Pencahayaan
Pencahayaan mengkondisikan kegelapan
ruangan TPS LB3.
Hal. 20 Bak Mohon ditambahkan penanganan lanjutan jika bak kontrol Hal. 20 Bak Untuk penanganan lanjutan pada
6. Kontrol tumpahan sudah penuh Kontrol bak kontrol telah dijelaskan di
Tumpahan Tumpahan SOP Pengendali Tumpahan LB3.
Karena karakteristik mudah meledak tidak ada pada Limbah B3 yang Untuk karakteristik Limbah B3
dihasilkan mohon ketentuan bangunan mudah meledak dihapus saja yang mudah meledak sebenarnya
tidak ada dihasilkan di penghasil
7. - - Limbah B3 PT. Kemilau Permata
Sawit, hanya saja yang dibuat
hanya sebagai acuan saja sesuai
Permen LHK No. 06 Tahun 2021.
Peralatan penanggulangan kedaruratan mohon ditambahkan kotak Untuk kelengkapan Kotak P3K,
P3K dan Alat Pelindung Diri dan Bak pencucian untuk kebersihan APD dan Bak Pencucian
8. Hal. 24 dan 25 Hal. 24 dan 25
Kebersihan telah dituangkan ke
dokumen Rincian Teknis LB3.
Hal. 15 Area Mohon dijelaskan area bongkar muat berada diluar ruangan TPS Saran diterima dan telah
9. Hal. 24
Bongkar Muat Limbah B3 atau didalam TPS Limbah B3 tambahkan pada denah. ditambahkan

H a l . 10 | 21
Hal. 26 Kemasan yang dijelaskan hanya kemasan untuk minyak pelumas. Untuk kemasan yang dipakai
Kemasan Mohon kemasan untuk jenis limbah B3 yang lain juga dijelaskan Limbah B3 :
 Oli Bekas menggunakan Drum
oli bekas kapasitas 200 Liter
 Tirisan Oli Bekas
menggunakan Dru Oli Bekas
kapasitas 200 L
 Filter Oli Bekas menggunakan
drum bekas kapasitas 200
Liter
 Lampu TL menggunakan drum
Hal. 26
10. bekas kapasitas 200 Liter
Kemasan
 Kain majun Bekas
menggunakan drum oli bekas
kapasitas 200 Liter
 Aki bekas diletakkan diatas
pallet
 Kapasitor diletakkan di dalam
kardus dan diletakkan di atas
pellet
 Catridge dan Toner Bekas akan
diletakkan di dalam kardus
dan diletakkan di atas pallet
Hal. 26 7 27 Simbol yang digunakan hanya simbol dari Limbah B3 yang Simbol LB3 PT. KPS-Tapan, hanya
Hal. 26 7 27
11. Simbol dihasilkan digunakan sesuai karakteristik
Simbol
Limbah B3 dihasilkan
Dikarama Kaula (Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda/DLH Prov. Sumbar), Tanggal 04 Juli 2023
a. Ada 2 (dua) jenis Limbah B3 dengan kode yang sama, yakni B105 a. Untuk jenis limbah B3 dengan
Nama, Sumber, D. Mohon di cek kembali dan disesuaikan karena keduannya Nama, Sumber, kode limbah B3 yang sama
karakteristik merujuk pada oli bekas. karakteristik telah digabungkan sesuai
1.
dan jumlah dan jumlah karakteristik LB3 di dalam
Limbah B3 Limbah B3 dokumen rincian teknis LB3.

H a l . 11 | 21
b. Salah satu karakteristik Limbah B3 yang dicantumkan adalah b. PT.Kemilau Permata Sawit
beracun dan berbahaya terhadap lingkungan? Jelaskan telah melakukan telaah sesuai
maksudnya? Apa bedannya dengan yang beracun saja? Sesuaikan PermenLHK Nomor 6 Tahun
nomenklatur karakteristik dengan ketentuan dalam Permen LHK 2021, karakteristik Beracun
No. 6 Tahun 2021. dan Berbahaya Terhadap
Lingkungan akan tetap
dimasukan.
c. Kolom rujukan pengaturan agar diisi, tidak harus hanya mengacu c. Kodefikasi dan identifikasi
pada Permen LHK No.6 Tahun 2021. Untuk kodefikasi dan mengacu pada PermenLHK
identifikasi Limbah B3 mengacu pada PP No. 22 Tahun 2021. Nomor 6 Tahun 2021 dan PP
Nomor 22 Tahun 2021.
d. Jika TPS Limbah B3 sudah operasional, maka sebaiknya untuk d. Limbah B3 yang dihasilkan
timbulan Limbah B3 dapat didukung dengan data riil volume dari Rata-rata/perbulan (Data dari
setiap jenis Limbah B3 yang dihasilkan. PT.Kemilau Permata Sawit):
 Minyak pelumas bekas : 90
liter/bulan
 Tirisan oli bekas : 40
liter/bulan
 Filter Oli Bekas : 8 kg/bulan
 Lampu TL : 1 kg/bulan
 Aki bekas : 20 kg/bulan
 Kain majun bekas : 5
kg/bulan
 Kapasitor bekas : 1 kg/bulan
 Drum bekas : 40 kg/bulan
 Karung bekas : 3 kg/bulan
 Jerigen bekas : 5 kg/bulan
 Catridge Bekas : 1 kg/bulan
 Toner Bekas : 1 kg/bulan
Dokumen yang a. Informasi mengenai ketinggian lokasi/area TPS Limbah B3 dari a. Ketinggian pada uraian dan
menjelaskan atas permukaan laut tidak sinkron antara yang tercantum di peta telah disinkronkan.
2. Hal. 1-33
tentang TPS narasi dengan peta yang disajikan, agar di cek kembali; b. Justifikasi lokasi TPS Limbah
Limbah B3- B3 untuk Rawan Bencana

H a l . 12 | 21
bagian (a) b. Justifikasi lokasi TPS Limbah B3 tidak rawan bencana agar telah ditambahkan dalam
lokasi TPS didukung dengan data yang representative; bentuk uraian dan Peta.
Limbah B3 c. Untuk item persyaratan lokasi yang tidak relevan dengan c. Untuk Items yang tidak
jenis/bentuk fasilitas penyimpanan Limbah B3 sebaiknya tidak relevan telah dihapus dalam
usah dicantumkan. Rincian Teknis Limbah B3.
a. Ada pernyataan bahwa Limbah B3 akan ditimbun, apa memang a. Tidak ada Limbah B3 yang
demikian? ditimbun, Limbah B3 diangkut
dan diolah oleh Pihak Ketiga.
b. Pernyataan masa simpan re-rata seluruh jenis Limbah B3 selama b. Telah dijelaskan untuk masa
365 hari pada narasi kurang tepat karena ada beberapa jenis simpan masing-masing Limbah
Limbah B3 yang sesuai ketentuan masa simpannya maksimal 180 B3 dan untuk masa simpan 180
hari. Cek lagi data masa simpan yang dicantumkan dengan hari hanya untuk jenis Limbah
peraturan terkait; B3 Aki/ Baterai Bekas (A102d).
Jenis fasilitas Jenis fasilitas selebihnya masa simpan 365
Penyimpanan Penyimpanan hari.
Limbah B3 c. Persyaratan yang berkaitan dengan struktur/tatanan/sarana Limbah B3 c. Telah terlampir dokumentasi
sesuai dengan prasarana TPS Limbah B3 seperti atap dari bahan yang tidak sesuai dengan yang diminta di rincian teknis
jenis dan mudah terbakar, adannya sistem ventilasi, system pencahayaan, jenis dan LB3.
3.
karakteristik lantai kedap air/tidak bergelombang, lantai dibuat melandai ke karakteristik
limbah B3 arah bak penampungan tumpahan (1%), dan lain-lain agar limbah B3
didukung dengan dokumentasi (bukti berupa foto) terutama
Halaman 14 s/d apabila sudah dibangun dan beroperasi. Halaman
21 d. (penampung ceceran) dengan ketentuan terkait dengan volume 14 s/d 21 d. Penampung ceceran dengan
bak minimal 110% dari volume kemasan terbesar untuk volume bak minimal 110% dari
penyimpanan Limbah B3 fase cair (pasal 62, Permen LHK No. 6 Volume Kemasan sudah sesuai
Tahun 2021). dan telah tersedia dalam TPS
LB3.
e. Informasi mengenai kesesuaian rancang bangun yang disajikan e. Informasi mengenai kesesuaian
sebaiknya yang relevan saja dengan karakteristik Limbah B3 yang rancang bangun yang disajikan
dihasilkan, serta didukung dengan pernyataan dan bukti telah sesuai dengan bentuk
pemenuhannya. aktual TPS LB3.
Dokumen yang a. Infokan jenis peralatan penanggulangan darurat yang ada di Dokumen yang a. Peralatan penanggulangan
4. menjelaskan dalam/di dekat TPS Limbah B3; menjelaskan darurat yang ada di
tentang TPS tentang TPS dalam/didekat TPS Limbah B3

H a l . 13 | 21
Limbah B3- Limbah B3- yaitu 1 unit APAR dan 1 unit
bagian (c) bagian (c) Hydrant.
peralatan b. Cantumkan foto/dokumentasi yang dapat menunjukkan bahwa peralatan b. Foto/dokumentasi peralatan
penanggulangan peralatan penanggulangan keadaan darurat memang berada di penanggulangan penanggulangan akan
keadaan dalam dan/atau dekat dengan TPS Limbah B3. keadaan dilampirkan di dokumen rincian
darurat darurat teknis LB3.

Halaman 23 Halaman 23
a. Apakah ada area khusus sebagai tempat/lokasi bongkar muat? a. Area khusus bongkar muat
Agar dijelaskan. langsung dalam TPS LB3 dan
dimasukan ke Mobil Truk
Fasilitas Fasilitas
Pengangkut LB3 yang telah
pendukung pendukung
berizin dan telak melakukan
tempat tempat
kontrak dengan PT. Kemilau
penyimpanan penyimpanan
5. Permata Sawit.
limbah B3. limbah B3.
b. Selain peralatan pertolongan pertama, apakah ada fasilitas b. Didalam TPS LB3 juga
pendukung lainnya di dalam TPS Limbah B3 seperti eyeswasher, dilengkapi eyeswasher, tempat
Halaman 24 & Halaman 24 &
tempat cuci tangan, dan lain-lain? Dukung informasi denga cuci tangan, dan lain-lain.
25 25
menyajikan bukti beupa foto/dokumentasi. Dokumentasi telah
dilampirkan di dalam Rincian
Teknis LB3.
a. Apakah kemasan Limbah B3 yang digunakan memang hanya a. Beberapa kemasan yang
Dokumen yang berupa drum kapasitas 200 L? Termasuk untuk Limbah B3 selain Dokumen yang digunakan drum bekas sebagai
menjelaskan fasa cair? menjelaskan wadah sementara LB3 dan aki
tentang tentang bekas dan catridge serta toner
6. pengemasan pengemasan bekas digunakan pallet kayu
Limbah B3 Limbah B3 sebagai wadah sementara.
b. Idem dengan pertanyaan/saran point (3.d) b. Saran diterima dan telah
Halaman 26 Halaman 26 ditambahkan dalam Rincian
Teknis LB3.
Kewajiban Karena kegiatan telah operasional, sebaiknya dicantumkan kondisi Neraca Limbah B3 telah
pemenuhan eksisting pengelolaan Limbah B3 saat ini dengan membuat neraca dilampirkan dalam Lampiran
7. Lampiran
rincian teknis Limbah B3 sesuai format/ketentuan Permen LHK No. 6 Tahun 2021. Rincian Teknis LB3.
penyimpanan

H a l . 14 | 21
Limbah B3
Novriyanti (DLH Prov. Sumbar), Tanggal 04 Juli 2023
Saran diterima dan telah
Tabel Agar ditambahkan keterangan nama limbah :
1. Hal.26
dijelaskan dalam Rincian Teknis
Identifikasi Misalkan : drum bekas apa? Karung bekas apa? Dll
LB3.
Telah disinkronkan uraian dan
2. Peta kontur Sesuaikan informasi ketinggian pada narasi dengan gambar Hal.4
peta dalam Rincian Teknis LB3.
Dok. Saran diterima dan telah dihapus
Hapus point. D fasilitas penyimpanan Limbah B3 waste pille & point
3. Penyimpanan sub judul untuk waste pille dan
e. waste impoundment
Limbah B3 waste impoundment.
Table masa Cek kembali masa simpan maksimal untuk masing-masing limbah Table masa Masa simpan sudah dicek dan
4. saimpan, sesuai dengan kategorinya. Pedomani PP 22/2021 & Permen LHK simpan menyesuaikan sesuai aturan PP
Halaman 14 6/2021 Halaman 14 22/2021 & Permen LHK 06/2021
c. Peralatan  Agar dijelaskan secara rinci pada rintek. Untuk peralatan penanggulangan
Peralatan
penanggulangan  SOP sebagai lampiran. keadaan darurat dan fasilitas
penanggulangan
keadaan pendukung TPS LB3 telah
keadaan
darurat dan d. dijelaskan secara terperinci
darurat dan d.
5. fasilitas kelengkapannya di Rincian Teknis
fasilitas
pendukung TPS LB3.
pendukung TPS
LB3
LB3
Halaman 23
Halaman 23
Agar dapat ditambahkan table pengemasan untuk masing-masing Telah dijelaskan pengemasan
Limbah B3 pada masing-masing Limbah B3
yang dihasilkan PT. Kemilau
No. Nama Kode Karakteristik Kemasan Kapasitas Masa Simbol Permata Sawit-Tapan.
6. Halaman 26
Limbah simpan Halaman 26

 SOP sebaiknya diupdate, karena acuan yang digunakan sebagian


7. SOP sudah tidak berlaku lagi. Lampiran
 Limbah B3 pada SOP tidak sinkron dengan hasil identifikasi pada

H a l . 15 | 21
rintek. Agar disesuaikan.
MoU masih memakai MoU 2022
dan belum habis kontrak, nanti
Limbah B3 yang akan diserahkan pada pihak ketiga berbeda dengan
8. MOU Lampiran pada saat MoU 2023 akan
rintek. Pada rintek hanya 10 jenis. Agar dapat disesuaikan.
disesuaikan dengan Rincian
Teknis LB3 yang terbaru.
Dwi Elvia Ningsih , ST (DLH Prov. Sumbar), Tanggal 04 Juli 2023
a. Terdapat kesalahan penulisan untuk kode limbah seperti B105D, a. Kode Limbah B3 telah selesai
B104D, B325-1 dan B107D. agar dapat diperbaiki. diperbaiki di rincian teknis LB3.
b. Jenis limbah B3 yang dihasilkan : b. MoU masih memakai MoU 2022
 Pada surat kerjasama PT. Kemilau Permata Sawit dengan PT. dan belum habis kontrak, nanti
Shali Riau Lestari dinyatakan bahwa PT. Kemilau Permata Sawit pada saat MoU 2023 akan
juga menghasilkan Limbah B3 seperti filter hawa bekas, kaleng disesuaikan dengan Rincian
Nama, sumber, Teknis LB3 yang terbaru.
cat/thinner bekas, ember bekas grease, rasin bekas, catridge
karakteristik
1. printer bekas, material terkontaminasi dan kemasan pestisida.
dan jumlah
 Pada SOP penanganan Limbah B3 dinyatakan bahwa PT. SOP telah disesuaikan dengan
Limbah B3
Kemilau Permata Sawit juga menghasilkan Limbah B3 seperti karakteristik jenis LB3 terbaru.
Sludge IPAL, sisa bahan kimia atau kadarluarsa, sisa pestisida,
alat semprot bekas, toner fotocopy, catridge, obat kadarluarsa,
limbah medis, dll.
Agar diidentifikasi kembali jenis Limbah B3 yang dihasilkan oleh PT.
Kemilau Permata Sawit.
a. Lokasi tempat penyimpanan Limbah B3 a. Lokasi tempat penyimpana
 Agar ditambahkan overlay lokasi dengan Peta Rawan Bencana Limbah B3 :
Provinsi Sumatera Barat seperti rawan banjir, longsoran,  Peta Rawan Bencara Alam
Dokumen yang gempa bumi, dll telah ditambahkan dalam
menjelaskan  Peta yang disajikan terlalu kecil, agar diperbaiki; Rincian Teknis LB3.
2. tentang Tempat  Gambar TPS yang disajikan terlalu kecil, agar diperbaiki.  Peta Letak TPSLB3 telah
Penyimpanan diperbesar di dokumen
Limbah B3 rincian teknis LB3.
 Gambar TPS LB3 telah
diperbaiki di rincian teknis
LB3.

H a l . 16 | 21
b. Jenis fasilitas penyimpanan limbah B3 sesuai dengan jenis dan b. Jenis fasilitas penyimpanan LB3
karakteristik Limbah B3 sesuai jenis dan arakteristik
 Tabel kompatibilitas karakteristik Limbah B3 dalam rangka LB3
penyimpanan Limbah B3 agar disesuaikan kembali table ini  Saran diterima dan telah
dengan karakteristik Limbah B3 yang dihasilkan oleh diperbaiki dalam dokumen.
PT.Kemilau Permata Sawit karena terdapat karakteristik
Limbah B3 yang tidak dihasilkan seperti cairan mudah
terbakar, rekatif, infeksius. Agar dapat diperbaiki;
 Agar ditambahkan kapasitas tempat penyimpanan Limbah B3  Telah dijelaskan timbulan
daam satuan waktu misalkan ton/bulan atau m3/bulan; LB3 dalam satuan bulanan di
dalam dokumen rincia teknis
LB3.
 Terdapat penjelasan mengenai kewajiban bangunan TPS  Saran diterima dan telah
Limbah B3 dengan karakteristik mudah meledak. Apakah dihapus dalam Rincian
PT.Kemilau Permata Sawit menghasilkan limbah B3 dengan Teknis LB3.
karakteristik mudah meledak?;
 Agar dijelaskan mengenai kemasan lebih dirincikan untuk  Untuk kemasan telah
masing-masing Limbah B3 yang dihasilkan; dijelaskan didalam dokumen
rician teknis LB3
 Pada SOP penanganan Limbah B3, masa simpan Limbah B3  SOP dibuatkan 90 hari,
hanya 90 hari, sedangkan pada muatan rincian teknis ini ada sedangkan beberapa limbah
yang 180 hari dan 365 hari. Agar dapat disingkronkan kembali. B3 dirincian teknis dibuatkan
180 hari dan 365 hari
sebenarnya tidak ada
masalah, kecuali masa
simpan melebihi persyaratan
masa simpan sesuai regulasi
Penyimpanan LB3, berrti
agar penanganannya lebih
cepat dari batas masa simpan
Limbah B3
c. Peralatan penanggulangan keadaan darurat dilengkapi SOP c. Telah ditambahkann SOP
tanggap darurat tanggap darurat di peralatan

H a l . 17 | 21
 Agar ditambahkan jumlah unit masing-masing peralatan tanggap darurat dan jumah unit
pemadam kebakaran yang dimiliki. pemadam kebakaran di TPS
LB3 telah disampaikan di
dokumen rincian teknis LB3
d. Fasilitas pendukung tempat penyimpanan Limbah B3 : d. Fasilitas pendukung tempat
 Pada SOP penanganan Limbah B3 terdapat sarana pendukung penyimpanan LB3 :
seperti westafel, eye washer, dill. Namun, dalam rincian teknis  Telah ditambahkan sarana
tidak penjelasan mengenai sarana pendukung tersebut. Agar pendukung seperti westafel
ditambahkan; dan washer di rincian teknis
LB3.
 Agar ditambahkan penjelasan mengenai fasilitas bongkar muat
 Penjelasan bongkar muat
dan ukuran fasilitas bongkar muat dilengkapi dengan SOP
bongkar muat. telah ditambahkan dalam
Rincian Teknis LB3.

 Setelah mendapatkan
Rincian Teknis LB3, PT.
Kemilau Permata Sawit akan
mengintegrasikan Rincian
 Setelah rincian teknis Limbah B3 telah dinyatakan final,
Teknis LB3 dalam
PT. Kemilau Permata Sawit agar melengkapi rincian teknis ini
Perubahan Persetujuan
denga UKL-UPL yang dimiliki serta matrik UKL-UPL yang mana
Lingkungan.
di dalamnya telah mengakomodir pengelolaan dan
pemantauan Limbah B3 sesuai rincian teknis;  PT. Kemilau Permata Sawit
telah mendapatkan
3. Umum Lampiran
Rekomendasi Perpanjangan
Izin LB3 dari Dinas
 Diketahui izin TPS Limbah B3 PT. Kemilau Permata Sawit telah
Lingkungan Hidup
habis masa berlakunnya tahun 2021. Bagaimana pengelolaan
Kabupaten Pesisir Selatan
Limbah B3 yang dilakukan PT. Kemilau Permata Sawit dari
Nomor:660/106/P3K/DLH-
masa berlaku berakhir hingga saat ini?
PS/IV/2021 Tanggal 28
April 2021.

H a l . 18 | 21
Repi Erita, S.Si, MIL (Dinas Perkimtan LH Kab. Pesisir Selatan), Tanggal 04 Juli 2023
Apakah hanya ini Limbah B3 yang dihasilkan? Bagaimana dengan Untuk catridge bekas dan toner
1. 1. catridge bekas, kemasan bekas tinta, bahan kimia kadarluarsa, bekas akan ditambahkan,
kemasan bekas B3. Agar dapat ditambahkan! sedangkan limbah kimia, terpaki
Apakah semua karakteristik Limbah B3 kemasannya drum?
Akan dibuatkan penjelasan
Bagaimana dengan aki bekas, lampu TL bekas. Pada bagian ini agar
tempat/wadah perletakkan
2. 3. lebih dirinci (bisa dibuat dalam bentuk table) misal oli bekas
Limbah B3 PT. KPS-Tapan di
ditempatkan di dalam drum, Lampu TL dalam box kayu atau drum,
rincian teknis LB3
aki bekas ditempatkan di atas pallet kayu.
 Ketentuan teknis symbol dan
 Untuk bagian simbol dan label agar ditambahkan uraian detail
label LB3 pada kemasan LB3
misalnya berapa ukuran symbol yang dipasang didinding
Hal.25 telah ditambahkan dalam
3. 3.c bangunan, ukuran label dan kapan menggunakan simbol kosong;
Hal.10 Rincian Teknis LB3.
 Lay out TPS LB3 telah ada
 Tambahkan lay out penempatan TPS Limbah B3 di pabrik.
dalam Rincian Teknis LB3.
Saran diterima dan telah
4. 2.7 Tambahkan informasi jenis bahan lantai! Hal.16 ditambahkan dalam Rincian
Teknis Limbah B3.
 Tambahkan uraian bahwa Bak penampung harus kedap air!  Saran diterima dan telah
ditambahkan bahwa bak
penampung LB3 memiliki
5. 2.11 Hal.19 kualitas kedap air.
 TPS Limbah B3 minimal mmiliki alat tanggap darurat Kotak P3K,  Telah ditambahkan penjelasan
Safety Shower, APAR, Alarm. Di layout TPS Limbah B3 tidak dan gambar untuk Kotak P3K,
terlihat. Agar ditambahkan! Safety Shower, APAR, Alarm.
Andi Irawan, MT (Dinas LH), Tanggal 04 Juli 2023
Saran diterima dan halaman
Dokumen Sebaiknya ditambahkan nomor halaman agar mudah dalam Dokumen
1. dokumen telah dibuatkan di
Halaman 1 & 33 pembahasan; Halaman 1 & 33
dokumen rincian teknis LB3
Nama, Agar lebih dijelaskan lagi jumlah Limbah B3 yang dihasilkan oleh Nama, Limbah B3 yang dihasilkan
Karakteristik kegiatan ini, bukan hanya keterangan < 50 kg/hari saja, karena Karakteristik PT.Kemilau Permata Sawit Rata-
2.
dan jumlah dengan perkiraan jumlah untuk masing-masing jenis Limbah B3 dan jumlah rata/perbulan :
Limbah B3 akan berpengaruh pada volume/dimensi tempat penyimpanan dan Limbah B3  Minyak pelumas bekas : 90

H a l . 19 | 21
Halaman 2 lama waktu penyimpanan sesuai dengan kapasitas /dimensi tempat Halaman 2 liter/bulan
penyimpanan yang hanya 6 x 8 meter.  Tirisan oli bekas : 40
liter/bulan
 Filter Oli Bekas : 8 kg/bulan
 Lampu TL : 1 kg/bulan
 Aki bekas : 20 kg/bulan
 Kain majun bekas : 5 kg/bulan
 Kapasitor bekas : -
 Drum bekas : 40 kg/bulan
 Karung bekas : 3 kg/bulan
 Jerigen bekas : 5 kg/bulan

Penjelasan ini telah disampaikan


di dalam dokumen rincian teknis
LB3
a. Lokasi TPS LB3 berada di
a. Penjelasan bahwa tidak berada pada rawan bencana agar
Kawasan beban bencana alam
dilengkapi dengan Peta Rawan Bencana (dariRT/RW yang
dan telah ada dalam Peta
menjelaskan bahwa lokasi TPS Limbah B3 ini memang berada di
Rawan Bencana yang overlay
luar kawasan bencana;
dengan Lokasi TPS LB3.
Lokasi b. Sub judul Waste Pille dan
b. Jika kawasan Pilled an Waste Impoundment tidak digunakan
3. penyimpanan Waste Impoundment telah
sebaiknya tidak perlu dimasukkan/dijelaskan;
Limbah B3 dihapus dalam Rincian Teknis
Limbah B3.
c. Telah disinkronkan antara
c. Point g (foto TPS) dan gambar DED agar disingkronkan serta
gambar DED dengan lokasi
disingkronkan dengan lay out TPS LB3 (fasilitas tempat
TPS Eksisting PT. Kemilau
penyimpanan Limbah B3 berupa bangunan)
Permata Sawit.
Fasilitas tempat Lokasi penyimpanan LB3 untuk
Agar dilengkapi dengan ukuran dan volume ruangan penyimpanan
penyimpanan Area Kering dan Area Basah telah
sehingga singkron dengan data waktu simpan dan jumlah Limbah B3
4. Limbah B3 disinkronkan, sehingga kapasitas
yang dihasilkan dan lay out ini agar disingkronkan dengan DED dan
berupa Limbah B3 PT.Kemilau Permata
foto TPS Limbah B3
bangunan Sawit untuk menampung Limbah

H a l . 20 | 21
B3 selama 365 mencukupi, serta
dalam Lampiran juga
ditambahkan Neraca Limbah B3.
Agar disesuaikan kembali dengan masa simpan dengan jenis masing- Untuk masa simpan telah
Tabel Massa Tabel Massa
masing karakteristik Limbah B3. disesuaikan di dalam dokumen
Simpan Limbah Simpan Limbah
5. Rincian Teknis LB3 sesuai
B3 B3
karakteristik Limbah B3
Halaman 14 Halaman 14
penghasil.
Tata cara Agar disesuaikan kembali apakah susunan drum sebanyak 2 lapis Saran diterima dan telah
6. Penyimpanan atau 3 lapis dan apakah memang menggunakan forklift? Jika tidak Hal.28 diperbaiki menjadi maksimal
Limbah B3 sesuai dengan kenyataan maka agar disesuaikaikan kembali. tumpukan adalah 2 (dua) lapis.

H a l . 21 | 21
RINCIAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH B3
KEGIATAN PENYIMPANAN LIMBAH B3
PT.KEMILAU PERMATA SAWIT

NAGARI KUBU TAPAN, KECAMATAN RANAH AMPEK HULU TAPAN


KABUPATEN PESISIR SELATAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
TANGGAPAN ATAS HASIL PEMERIKSAAN PERBAIKAN

Dokumen yang Diperiksa : Rincian Teknis


Hari/Tanggal Diperiksa : Senin/ 31 Juli 2023
Lingkup Rincian Teknis : Penyimpanan Limbah B3
Pemrakarsa : PT. Kemilau Permata Sawit – Tapan
Lokasi Kegiatan : Nagari Kubu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan
Jenis Kegiatan : Penyimpanan Limbah B3
Pemeriksa : Dikarama Kaula
Jabatan/Instansi : Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda/ DLH Prov. Sumatera Barat

No. Halaman/Sub Bab/Bab Saran/Masukan/Pertanyaan/Tanggapan

1. Nama, sumber, a. OK.


karakteristik dan jumlah
b. OK.
limbah B3
c. OK.

d. OK.

2. Dokumen yang a. OK, namun untuk informasi ketinggian sungai terdekat masih belum
menjelaskan tentang TPS sinkron antara narasi dengan informasi pada peta, agar dicek dan
limbah B3 – bagian (a) disesuaikan.
lokasi TPS limbah B3
b. OK.

c. OK.

3. Dokumen yang a. Pada narasi di bagian Fasilitas Penyimpanan Limbah B3, setelah
menjelaskan tentang TPS Tabel Kompatibilitas, masih ditemukan pernyataan: “Sehingga
limbah B3 – bagian (b) layout TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit, telah menyesuaikan
jenis fasilitas dengan jenis, karakteristik, dan jumlah B3 yang akan ditimbun”,
penyimpanan limbah B3 mohon dicek kembali.

a. OK.

b. OK, namun untuk bukti foto/dokumentasi yang menunjukkan parit


air hujan dibuat mengelilingi bangunan TPS LB3 (untuk
menghindari adanya air yang masuk ke bangunan TPS LB3) agar
dicek kembali (diganti) karena sepertinya tidak menginterpretasikan
kondisi di lapangan.

c. Justifikasi kesesuaian dimensi bak kontrol tumpahan dengan


ketentuan volume bak minimal 110% dari volume kemasan terbesar
belum dicantumkan dalam rincian teknis (hanya dicantumkan
pada jawaban/tanggapan pertanyaan), mohon dicek lagi.

d. OK.

4. Dokumen yang a. OK.


menjelaskan tentang TPS
b. OK.
limbah B3 – bagian (c)
peralatan
penanggulangan
keadaan darurat

5. Dokumen yang a. OK.


menjelaskan tentang TPS
b. OK.
limbah B3 – bagian (d)

Hal. | 1
No. Halaman/Sub Bab/Bab Saran/Masukan/Pertanyaan/Tanggapan

fasilitas pendukung

6. Dokumen yang a. OK.


menjelaskan tentang
b. OK.
pengemasan limbah B3

7. Kewajiban pemenuhan OK.


rincian teknis
penyimpanan limbah B3

Pemeriksa,

(DIKARAMA KAULA)

Hal. | 2
TANGGAPAN ATAS HASIL PEMERIKSAAN PERBAIKAN

Dokumen yang Diperiksa : Rincian Teknis


Hari/Tanggal Diperiksa : Senin/ 31 Juli 2023
Lingkup Rincian Teknis : Penyimpanan Limbah B3
Pemrakarsa : PT. Kemilau Permata Sawit – Tapan
Lokasi Kegiatan : Nagari Kubu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan
Jenis Kegiatan : Penyimpanan Limbah B3
Pemeriksa : Dikarama Kaula
Jabatan/Instansi : Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda/ DLH Prov. Sumatera Barat

No. Halaman/Sub Bab/Bab Saran/Masukan/Pertanyaan/Tanggapan

1. Nama, sumber, a. OK.


karakteristik dan jumlah
b. OK.
limbah B3
c. OK.

d. OK.

2. Dokumen yang a. OK, namun untuk informasi ketinggian sungai terdekat masih belum
menjelaskan tentang TPS sinkron antara narasi dengan informasi pada peta, agar dicek dan
limbah B3 – bagian (a) disesuaikan.
lokasi TPS limbah B3
b. OK.

c. OK.

3. Dokumen yang a. Pada narasi di bagian Fasilitas Penyimpanan Limbah B3, setelah
menjelaskan tentang TPS Tabel Kompatibilitas, masih ditemukan pernyataan: “Sehingga
limbah B3 – bagian (b) layout TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit, telah menyesuaikan
jenis fasilitas dengan jenis, karakteristik, dan jumlah B3 yang akan ditimbun”,
penyimpanan limbah B3 mohon dicek kembali.

a. OK.

b. OK, namun untuk bukti foto/dokumentasi yang menunjukkan parit


air hujan dibuat mengelilingi bangunan TPS LB3 (untuk
menghindari adanya air yang masuk ke bangunan TPS LB3) agar
dicek kembali (diganti) karena sepertinya tidak menginterpretasikan
kondisi di lapangan.

c. Justifikasi kesesuaian dimensi bak kontrol tumpahan dengan


ketentuan volume bak minimal 110% dari volume kemasan terbesar
belum dicantumkan dalam rincian teknis (hanya dicantumkan
pada jawaban/tanggapan pertanyaan), mohon dicek lagi.

d. OK.

4. Dokumen yang a. OK.


menjelaskan tentang TPS
b. OK.
limbah B3 – bagian (c)
peralatan
penanggulangan
keadaan darurat

5. Dokumen yang a. OK.


menjelaskan tentang TPS
b. OK.
limbah B3 – bagian (d)

Hal. | 1
No. Halaman/Sub Bab/Bab Saran/Masukan/Pertanyaan/Tanggapan

fasilitas pendukung

6. Dokumen yang a. OK.


menjelaskan tentang
b. OK.
pengemasan limbah B3

7. Kewajiban pemenuhan OK.


rincian teknis
penyimpanan limbah B3

Pemeriksa,

(DIKARAMA KAULA)

Hal. | 2
RAPAT PEMERIKSAAN RINCIAN TEKNIS LB3

Usaha/Kegiatan : Rincian Teknis LB3


Lokasi : Kabupaten Pesisir Selatan
Pemrakarsa : PT. Kemilau Permata Sawit
Jadwal Rapat : Selasa/ 4 Juli 2023
Pemeriksa : Dwi Elvia Ningsih, ST
Instansi : Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat
Alamat : Jalan Khatib Sulaiman No. 22, Padang
Telepon/Faks. : 0751-7055231/0751-445232

No. Saran/Masukan/Tanggapan/Pertanyaan Tanggapan


1. a. Terdapat kesalahan penulisan untuk a. Ok
kode limbah seperti B105D, B104D, b. Ok
B325-1 dan B107d. agar diperbaiki.
b. Jenis limbah B3 yang dihasilkan:
- Pada surat kerjasama PT. Kemilau
Permata Sawit dengan PT. Shali
Riau Lestari dinyatakan bahwa PT.
Kemilau Permata Sawit juga
menghasilkan limbah B3 seperti
filter hawa bekas, kaleng cat/thiner
bekas, ember bekas grease, rasin
bekas, catridge printer bekas,
material terkontaminasi dan
kemasan peptisida.
- Pada SOP penangangan limbah B3
dinyatakan bahwa PT. Kemilau
Permata Sawit juga menghasilkan
limbah B3 seperti sludge IPAL, sisa
bahan kimia atau kadaluarsa, sisa
pestisida, alat semprot bekas, toner
fotokopi, catridge, obat kadaluarsa,
limbah medis, dll.
Agar diidentifikasi kembali jenis limbah B3
yang dihasilkan oleh PT. Kemilau Permata
Sawit.
2. a. Lokasi tempat penyimpanan limbah B3 a. Peta lokasi belum dioverlaykan dengan
 Agar ditambahkan overlay lokasi peta rawan bencana provinsi sumatera
dengan Peta Rawan Bencana barat
Provinsi Sumatera Barat seperti b. Ok
rawan banjir, longsoran, gempa c. Ok
bumi, dll. d. Belum ada penjelasan fasilitas bongkar
 Peta yang disajikan terlalu kecil, muat
agar diperbaiki.
 Gambar TPS yang disajikan terlalu
kecil, agar diperbaiki.
b. Jenis fasilitas penyimpanan limbah B3
sesuai dengan jenis dan karakteristik
limbah B3
 Tabel kompatibilitas karakteristik
limbah B3 dalam rangka
penyimpanan limbah B3  agar
disesuaikan kembali tabel ini
dengan karakteristik limbah B3
yang dihasilkan oleh PT. Kemilau
Permata Sawit karena terdapat
No. Saran/Masukan/Tanggapan/Pertanyaan Tanggapan
karakteristik limbah B3 yang tidak
dihasilkan seperti cairan mudah
terbakar, rekatif, infeksius. Agar
diperbaiki
 Agar ditambahkan kapasitas tempat
penyimpanan limbah B3 dalam
satuan waktu misal ton/bulan atau
m3/bulan.
 Terdapat penjelasan mengenai
kewajiban bangunan TPS Limbah
B3 dengan karakteristik mudah
meledak. Apakah PT. Kemilau
Permata Sawit menghasilkan
limbah B3 dengan karakteristik
mudah meledak?.
 Agar dijelaskan mengenai kemasan
lebih dirincikan untuk masing-
masing limbah B3 yang dihasilkan.
 Pada SOP penanganan limbah B3,
masa simpan limbah B3 hanya 90
hari, sedangkan pada muatan
rincian teknis ini ada yang 180 hari
dan 365 hari. Agar disinkronkan
kembali.
c. Peralatan penanggulangan keadaan
darurat dilengkapi SOP tanggap darurat
 Agar ditambahkan jumlah unit
masing-masing peralatan pemadam
kebakaran yang dimiliki
d. Fasilitas pendukung tempat
penyimpanan limbah B3
 Pada SOP penanganan Limbah B3
terdapat sarana pendukung seperti
wastafel, eye washer, dll. Namun
dalam rincian teknis tidak
penjelasan mengenai sarana
pendukung tersebut. Agar
ditambahkan.
 Agar ditambahkan penjelasan
mengenai fasilitas bongkar muat
dan ukuran fasilitas bongkar muat
dilengkapi dengan SOP bongkar
muat.
3. Setelah rincian teknis LB3 telah dinyatakan ok
final, PT. Kemilau Permata Sawit agar
melengkapi rincian teknis ini dengan UKL-
UPL yang dimiliki serta matrik UKL-UPL
yang mana di dalamnya telah
mengakomodir pengelolaan dan
pemantauan limbah B3 sesuai rincian
teknis
Diketahui Izin TPS Limbah B3 PT. Kemilau ok
Permata Sawit telah habis masa berlakunya
tahun 2021. Bagaimana pengelolaan limbah
B3 yang dilakukan PT. Kemilau Permata
Sawit dari masa berlaku berakhir hingga
saat ini?
Diperiksa di : Padang
Pada tanggal : 3 Agustus 2023

Pemeriksa Jabatan Tanda tangan

1. Dwi Elvia Ningsih, ST Fungsional Pengendali Dampak


NIP. 19860705 201502 2 001 Lingkungan Ahli Pertama
LEMBAR TANGGAPAN ATAS PERBAIKAN RINTEK PT.KPS-TAPAN

Jenis dokumen : Rincian Teknis


Rencana kegiatan : Penyimpanan Limbah B3
Pemrakarsa : PT. Kemilau Permata Sawit
Lokasi : Nagari Kubu Tapan, Kec. Ranah Ampek Hulu Tapan, Kab. Pesisir Selatan
Hari/tanggal : Selasa / 3 Juli 2023
Penilai : Moch. Sidik Pramono, S.T.
Instansi/asal : DLH Prov. Sumbar
No. Telp/hp/faks : 085263641677

Masukan/Saran Perbaikan Hal Perbaikan Tanggapan atas


No Hal Pertanyaan/Tanggapan (yang seharusnya dimuat perbaikan
dalam dokumen)

1 a. Dokumen tanpa cover a. Agar dilengkapi dengan Hal 1-33 OK


(halaman judul), tidak ada halaman judul (cover), dst,
informasi tentang deskripsi layaknya sebuah dokumen
kegiatan; jenis untuk bisa memberikan
usaha/kegiatan bergerak di informasi lengkap. Agar
bidang apa, karena terkait diinformasikan/ditambahk
dengan LB3 yang dihasilkan. an dalam bentuk
b. Tidak memiliki nomor narasi/deskripsi kegiatan,
halaman sehingga bergerak di bidang apa,
menyulitkan dalam apa saja usaha/kegiatan
memberikan masukan/saran yang dilakukan oleh
perbaikan. perusahaan, bagaimana
menghasilkan LB3
b. Tambahkan nomor
halaman pada dokumen.
2 Penulisan kode limbah B3 - Agar diperbaiki penulisan - Hal 2 - OK
(menggunakan huruf D besar), kode limbah B3 (huruf d
seperti B105D kecil)
Kode LB3 filter oli bekas: B325- - Kode filter bekas: B109d
1?? - Agar diidentifikasi kembali
terkait jenis LB3 yang
Apabila dimungkinkan, agar dihasilkan untuk bisa
ditambahkan jenis LB3 lainnya. ditambahkan, seperti
Apakah LB3 dari divisi kebun juga Cartridge bekas: B107d;
disimpan di TPS LB3 pabrik? toner bekas: B353-1, dll
- Untuk kode limbah yang
Bagaiamana LB3 dari klinik?
sama, jika memungkinkan
dapat ditulis sekali saja,
misal B104d untuk
Kemasan bekas
terkontaminasi LB3
(jerigen bekas, karung
bekas)
3 Penjelasan tentang Lokasi Agar - Blm ada data-data
Tempat Penyimpanan Limbah B3, ditambahkan/dilengkapi dari instansi teknis
tidak cukup dengan peta kontur data-data dari instansi teknis yang mengeluarkan
dari perusahaan yang mengeluarkan data data/peta bahwa
bahwa lokasi ini tidak rawan lokasei ini tidak
bencana (peta RTRW rawan rawan bencana (peta
bencana tsunami, gempa, RTRW rawan
tanah longsor dll), misal dari bencana tsunami,
BMKG, dst. gempa, tanah
longsor dll), misal
dari BMKG, dst.

1
Masukan/Saran Perbaikan Hal Perbaikan Tanggapan atas
No Hal Pertanyaan/Tanggapan (yang seharusnya dimuat perbaikan
dalam dokumen)

4 Gambar layout TPS LB3 tidak Agar diperjelas gambar Hal 9,10,11 OK
jelas untuk tampak samping, layout TPS LB3, termasuk
depan, belakang berapa ukurannya. Bisa satu
halaman untuk satu
Belum ada informasi yang mana pandangan.
area kering dan area basah Tambahkan informasi yang
mana area kering dan area
basah.
5 Belum ada informasi terkait Agar dilengkapi informasi Hal 23&24 OK
jumlah dan lokasi peralatan terkait jumlah dan lokasi
tanggap darurat (seperti hydrant peralatan tanggap darurat
dan APAR). (seperti hydrant dan APAR)
Agar didukung juga dengan
foto/ dokumentasi yang
dapat menunjukkan bahwa
kedua sarana tersebut
memang berada di dalam /di
luar bangunan TPS limbah
B3.
6 Dukungan foto lokasi dan Agar ditambahkan Hal 15s/d21 OK
bangunan TPS LB3 belum foto/dokumentasi:
memadai Atap, ventilasi, kemiringan
lantai, pencahayaan,
logbook dan neraca, kotak
P3K, bak penampung
ceceran, dsb.
7 Pengemasan Agar lebih detail informasi Hal 26 OK
LB3 mana saja

8 Masa Simpan LB3 Agar dilengkapi dengan Hal 2 OK


satuannya untuk lama masa
simpan LB3 yang dihasilkan

9 Lampiran Jika dimungkinkan, Lampiran OK


tambahkan sebagai
lampiran: Matriks RKL-RPL
untuk pengelolaan LB3 yang
telah memuat persyaratan
lingkungan hidup, dan
kewajiban pemenuhan
rincian teknis penyimpanan
sementara LB3
10 Umum Agar selalu dilakukan - OK
pemantauan/ pengawasan
rutin terkait masuknya
binatang (seperti burung,
kelelawar, dsb) ke dalam
gudang TPS LB3 dan bersarang
di dalam gudang TPS.

Padang, 4 Juli 2023

(M. Sidik)

2
SARAN / MASUKAN / TANGGAPAN
PERBAIKAN DOKUMEN

Jenis Dokumen : UKL - UPL


Usaha / Kegiatan : Pabrik Kelapa Sawit
Lokasi : Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Pemrakarsa : PT. Kemilau Permata Sawit
Penilai : Meri Zelni
Instansi Asal : DInas PerkimtanLH Kab. Pesisir Selatan

Tanggapan terhadap Perbaikan


No Poin Saran/Masukan/Tanggapan
Dokumen
1 Mohon Tambahkan kapasitas OK
masing-masing wadah
2 Tambahkan penjelasan masing- OK
masing wadah yang benar sesuai
dengan LB3 yang dihasilkan
3 Belum ada kejelasan penyimpanan OK
berdasarkan kapasitas wadah
dengan volume limbah B3 belum
ada namun waktu simpan sudah
ditetapkan. Tambahkan volume
limbah B3 yang dihasilkan sesuai
berdasarkan karaktertik LB3nya

Penilai

Meri Zelni
BERITA ACARA
RAPAT PEMERIKSAAN RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3 PT. KEMILAU PERMATA SAWIT NAGARI KUBU TAPAN
KEC. RANAH AMPEK HULU TAPAN KAB. PESISIR SELATAN DALAM RANGKA KEGIATAN PERUBAHAN PERSETUJUAN LINGKUNGAN
(Berdasarkan Lembar Pertanyaan / Tanggapan/Masukkan/Saran Perbaikan Rapat Pemeriksaan Dokumen Rincian Teknis Penyimpanan
Limbah B3 Kegiatan PT. Kemilau Permata Sawit Nagari Kubu Tapan Kec. Ranah Ampek Hulu Tapan Kab. Pesisir Selatan )
Nomor: 660/1176/PSLB3PK-2023 – Tanggal 21 Juni 2023

H a l . 1| 5
Halaman/ Tindakan Perbaikan
No. Saran/Masukan/Pertanyaan/Tanggapan
Bab/ Sub Bab Hal Perbaikan
Dwi Elvia Ningsih, ST (DLH Provinsi Sumatera Barat) Tanggal 04 Juli 2023
A. Pertanyaan/Tanggapan a. Telah dimasukkan Peta Rawan
a. Lokasi tempat Penyimpanan Limbah B3 Bencana di rincian teknis LB3
 Agar ditambahkan overlay lokasi dengan Peta Rawan
Bencana Provinsi Sumatera Barat Seperti Rawan banjir, b. Fasilitas pendukung TPS LB3 :
longsoran, gempa bumi, dll  Telah ditambahkan
 Peta yang disajikan terlalu kecil, agar diperbaiki mengenai sarana westafel
 Gambar TPS LB3 yang disajikan terlalu kecil, agar diperbaiki dan washer di rincian teknis
b. Fasilitas pendukung tempat penyimpanan limbah B3 LB3
 Pada SOP penanganan Limbah B3 terdapat sarana  Telah ditambahkan
pendukung seperti westafel, eye washer, dll. Namun dalam menngenai fasilitas bongkar
rincian teknis teknis tidak penjelasan mengenai sarana muat LB3
pendukung tersebut. Agar ditambahkan
 Agar ditambahkan penjelasan mengenai fasilitas bongkar
Halaman 6. Dan muat dan ukuran fasilitas bongkar muat dilengkapi dengan Halaman 6. Dan
1. Halaman 25, 26 SOP bongkar muat Halaman 25, 26
dan 27 B. Penjelasan yang harus diperbaiki dan 27
a. Peta lokasi belum dioverlaykan dengan peta rawan bencana
provinsi sumatera barat
b. Belum ada penjelasan fasilitas bongkar muat

H a l . 2| 5
Moch. Sidik Pramono, S.T (DLH Prov. Sumbar), Tanggal 04 Juli 2023
A. Pertanyaan/Tanggapan
Agar ditambahkan/dilengkapi data-data dari instansi teknis yang
mengeluarkan data bahwa lokasi ini tidak rawan bencana (peta
RT/RW rawan bencana tsunami, gempa, tanah longsor, dll), missal
dari BMKG Telah dimasukkan Peta Rawan
2. Halaman 6 Halaman 6
B. Penjelasan yang harus diperbaiki Bencana di rincian teknis LB3
Belum ada data-data dari instansi teknis yang mengeluarkan data
bahwa lokasi ini tidak rawan bencana (peta RT/RW rawan
bencana tsunami, gempa, tanah longsor, dll), missal dari BMKG

Dikarama Kaula (Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda/DLH Prov. Sumbar), Tanggal 04 Juli 2023
OK, namun untuk informasi ketinggian sungai terdekat masih belum Telah disingkronkan ketinggian
1. Halaman 4 singkron antara narasi dengan informasi pada peta, agar dicek dan Halaman 4 dipeta dengan narasi rintek LB3
disesuaikan
a. Telah diperbaiki rintek LB3
tentang timbun LB3, KPST
a. Pada narasi di bagian Fasilitas Penyimpanan Limbah B3, setelah
untuk pengelolaan LB3 setelah
Tabel Kompatibilitas, masih ditemukan pernyataan: “Sehingga
dilakukan penyimpanan LB3
Layout TPS LB3 PT. Kemilau Permata Sawit, telah menyesuaikan
sesuai masa simpan masing-
dengan jenis, karakteristik, dan jumlah B3 yang akan ditimbun,
masing LB3, diangkut oleh
mohon dicek kembali.
pihak ketiga LB3 untuk
b. Ok, namun untuk bukti foto/dokumentasi yang menunjukkan parit
dilakukan pengelolaan
Halaman 13, air hujan dibuat mengelililngi bangunan TPS LB3 (untuk Halaman 13,
selanjutnya.
2. Halaman 20, menghindari adannya air yang masuk ke bangunan TPS LB3) agar Halaman 20,
b. Parit hujan telah dilengkapi di
Halaman 22 dicek kembali (diganti) karena sepertinya tidak Halaman 22
rintek LB3 (dokumentasi
menginterprestasikan kondisi di lapangan
lapangan)
c. Justifikasi kesesuaian dimensi bak control tumpahan dengan
c. Telah dicantumkan di
ketentuan volume bak minimal 110% dari volume kemasan
penjelasan rintek LB3 tentang
terbesar belum dicantumkan dalam rincian teknis (hanya
penampung ceceran dengan
dicantumkan pada jawaban/tanggapan pertanyaan), mohon dicek
colume bak minimal 110% dari
lagi.
volule kemasan terbesar

H a l . 3| 5
Diyanda Yasrizal, ST (DLH Prov. Sumbar), Tanggal 04 Juli 2023
A. Pertanyaan/Tanggapan
Denah lokasi TPS LB3 terlalu kecil, mohon diperbesar Telah diperbesar Denah lokasi
1. Hal. 5 B. Penjelasan yang harus diperbaiki Hal. 5 LB3
Masih sangat susah dibaca gambarnya. Mohon ditampilkan lokasi
TPS LB3 pada layout PT. KPS Tapan
A. Pertanyaan/Tanggapan
Limbah bola lampu bekas diletakkan bersebelahan dengan
limbah aki bekas. Kedua jenis ini mempunyai karakteristik tidak
saling cocok yaitu antara beracun dan korosif. Jika karakteristik Telah diberikan sekat/partisi
2. Halaman 14 limbah B3 tidak saling cocok maka tidak boleh diletakkan Halaman 14 pada LB3 Lampu TL dengan aki
berdekatan dan harus diberi penyekat/partisi. bekas, agar tidak berdekatan.
B. Penjelasan yang harus diperbaiki
Mohon diperjelas pada gambar symbol sekat dan dibuat
narasinya pada dokumen
A. Pertanyaan/Tanggapan
Telah dijelaskan penanganan
Mohon ditambahkan penanganan lanjutan jika bak control
ceceran limbah B3 ketika penuh,
tumpahan sudah penuh
maka dilakukan pengutipan
3. Halaman 21 B. Penjelasan yang harus diperbaiki Halaman 21
dengan cara manual atau dengan
Jika bak penampung ceceran sudah penuh. Apa dilakukan. Apakah
menggunakan pompa untuk
disedot dengan pompa kemudian dimasukkan ke dalam dirigen.
diisikan ke dirigen
Mohon dibuat narasinya pada dokumen
A. Pertanyaan/Tanggapan
Mohon dijelaskan area bongkar muat berada diluar ruangan TPS
LB3 atau didalam TPS LB3 tambahkan pada denah Telah dijelaskan posisi bongkar
4. Halaman 14 B. Penjelasan yang harus diperbaiki Halaman 14 muat LB3 di pertanda didenah lay
OK. Mohon ditambahkan dibagian mana area bongkar muat out di dalam TPS LB3 KPS-Tapan
kendaraan pengangkut pada layout/denah karena terdapat
beberapa pintu pada bangunan TPS LB3

H a l . 4| 5
TANGGAPAN PERBAIKAN DOKUMEN

Jenis Dokumen : UKL - UPL


Usaha / Kegiatan : Pabrik Kelapa Sawit
Lokasi : Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
Pemrakarsa : PT. Kemilau Permata Sawit
Penilai : Repi Erita, S.Si, MIL
Instansi Asal : DInas PerkimtanLH Kab. Pesisir Selatan

Saran/Masukan/Tangga Tanggapan Perbaikan Dokumen


No Poin
pan
1 1 Apakah hanya ini LB3 yang OK
dihasilkan ? Bagaimana
dengan catridge bekas,
kemasan bekas tinta, bahan
kimia kadaluarsa, kemasan
bekas B3. Agar ditambahkan
!
2 3 Apakah semua karakteristik OK
LB3 kemasannya drum ?
bagaimana dengan Aki
bekas, lampu TL Bekas,.
Pada bagian ini agar lebih
dirinci (bisa dibuat dalam
bentuk tabel) misal oli bekas
ditempatkan dalam drum,
lampu TL dalam box kayu
atau drum, aki ditempatkan
di atas palet kayu..
3 3c Untuk bagian simbol dan OK
label agar ditambahkan
uraian detail misalnya
berapa ukuran simbol yang
dipasang di drum, yang
dipasang di dinding
bangunan, ukuran label dan
kapan menggunakan simbol
kosong.
4 Tambahkan layout OK
penempatan TPS LB3 di
pabrik
5 2.7 Tambahkan informasi jenis OK
bahan lantai !
6 2.11 Tambahkan uraian bahwa OK
Bak penampung harus
kedap air !
7 TPS LB3 minimal memiliki OK
alat tanggap darurat Kotak
P3K, Safety Shower, APAR,
Alarm. Di layout TPS LB3
tidak terlihat. Agar
ditambahkan !
OK

Penilai

Repi Erita, S.Si, MIL


LAMPIRAN HASIL RISALAH MASUKAN/SARAN
TANGGAPAN PERBAIKAN DOKUMEN
RINCIAN TEKNIS PT.KEMILAU PERMATA SAWIT
DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA BARAT

NO. Nama Penilai Halaman Masukan/Saran Hal Perbaikan Tanggapan Perbaikan


1 Diyanda Hal I. Timbulan Disebutkan bahwa 10 jenis limbah Hal 2&3 OK
Yasrizal, ST LB3 B3 yang dihasilkan sebesar <50
kg/hr.
Mohon dijabarkan lebih spesifik
berapa jumlah masing-masing
limbah B3 dalam periode tertentu
(per bulan/pertahun)
Hal 5 poin f Denah Lokasi TPS LB3 terlalu kecil, Hal 4 Masih sangat susah dibaca
Mohon diperbesar gambarnya. Mohon
ditampilkan lokasi TPS LB3
pada layout PT.KPS tapan
Hal 9 Denah Limbah bola lampu bekas diletakkan Hal 13 Mohon diperjelas pada
penempatan bersebelahan dengan limbah aki Denah Layout penempatan gambar symbol sekat dan
Limbah B3 bekas. Kedua jenis ini mempunyai Limbah B3 dibuat narasinya pada
karakteristik tidak saling cocok yaitu dokumen
antara beracun dan korosif. Jika
karakteristik limbah B3 tidak saling
cocok maka tidak boleh diletakkan
berdekatan dan harus diberi
penyekat/partisi
Hal 10 Masa Masa simpan mohon dikoreksi lagi Hal 14 OK
Simpan Minyak pelumas bekas 365 hari
Tirisan oli bekas 365 hari
Aki/Baterai bekas 180 hari
Hal 11 Sistem Mohon ditambahkan sistem Hal 16 OK
Pencahayaan pencahayaan menggunakan lampu
apa
Hal 12 Bak Kontrol Mohon ditambahkan penanganan Hal 20 Jika bak penampung ceceran
Tumpahan lanjutan jika bak control tumpahan sudah penuh. Apa yang akan
sudah penuh dilakukan. Apakah disedot
dengan pompa kemudian
dimasukkan ke dalam
dirigent. Mohon dibuat
narasinya pada dokumen
Hal 13 poin 2 Karena karakteristik mudah OK
meledak tidak ada pada limbah B3
yang dihasilkan mohon ketentuan
bangunan mudah meledak dihapus
saja.
Hal 14 Peralatan penanggulangan Hal 23 ok
kedaruratan mohon ditambahkan
kotak P3K dan Alat Pelindung Diri
dan bak pencucian untuk
kebersihan
Hal 15 Area Mohon dijelaskan area bongkar Hal 22 OK. Mohon ditambahkan di
Bongkar Muat muat berada diluar ruangan TPS bagian mana area bongkar
atau di dalam TPS tambahkan pada muat kendaraan pengangkut
denah pada layout/denah karena
terdapat beberapa pintu
pada bangunan TPS LB3
Hal 15 Kemasan Kemasan yang dijelaskan hanya Hal 2 OK
kemasan untuk minyak pelumas.
Mohon kemasan untuk jenis limbah
B3 yang lain juga dijelaskan
Hal 16 Simbol Simbol yang digunakan hanya Hal 26 &27 OK
symbol dari limbah B3 yang
dihasilkan

Penilai

( Diyanda Yasrizal)
FORM SARAN/MASUKAN/PERTANYAAN/TANGGAPAN
RINCIAN TEKNIS

Hari/Tanggal : Selasa/ 4 Juli 2023


Jam : 09.00 WIB s/d selesai
Kelengkapan yang Dibahas : Rincian Teknis
Lingkup Persetujuan Teknis : Penyimpanan LB3
Pemrakarsa : PT. Kemilau Permata Sawit - Tapan
Lokasi Kegiatan : Kabupaten Pesisir Selatan
Jenis Kegiatan : Penyimpanan LB3
Pembahas/Penilai : Novriyanti
Jabatan/Instansi : DLH Sumbar

Halaman/Sub Halaman Crosscheck


No. Saran/Masukan/Pertanyaan/Tanggapan
Bab/Bab perbaikan
1 Tabel identifikasi Agar ditambahkan keterangan nama limbah: Ok
Misalnya: drum bekas apa? Karung bekas apa? dll

2 Peta kontur Sesuaikan informasi ketinggian pada narasi dengan gambar 4 Ketinggian sungai pada narasi berbeda dengan
keterangan pada peta

3 Dok Hapus point d. fasilitas peniympanan LB3 waste pille & point e. waste Ok
penyimpanan impoundment
LB3

1
Halaman/Sub Halaman Crosscheck
No. Saran/Masukan/Pertanyaan/Tanggapan
Bab/Bab perbaikan
4 Table masa Cek kembali masa simpan maksimal untuk masing-masing limbah sesuai Ok
simpan dengan kategorinya. Pedomani PP 22/2021 & PermenLHK 6/2021
5 c. Peralatan Agar dijelaskan secara rinci pada rintek. Ok
penanggulangan SOP sebagai lampiran.
keadaan darurat
dan d. fasilitas
pendukung TPS
LB3
6 Dokumen Agar ditambahkan table pengemasan untuk masing-masing LB3 2 (Tabel Tambahkan kolom symbol untuk masing-masing limbah.
pengemasan LB3 Masa
identifikasi)
No Nama limbah kode Karakteristik Kemasan Kapasitas Simbol
simpan

1 Pelumas
bekas

3 dst

7 SOP - SOP sebaiknya diupdate, karena acuan yang digunakan sebagian - SOP-SOP yang berkaitan dengan pengelolaan LB3 agar
sudah tidak berlaku lagi direvisi karena banyak peraturan yang dijadikan sebagai
- Limbah B3 pada SOP tidak sinkron dengan hasil identifikasi pada acuan, sudah tidak berlaku lagi (gunakan peraturan
rintek. Agar disesuaikan. terupdate).
8 MoU LB3 yang akan diserahkan pada pihak ketiga berbeda dengan rintek.
Pada rintek hanya 10 jenis.
Agar disesuaikan

2
Pembahas/Penilai,

NOVRIYANTI
(……………………………………….)

Format RinTek

1. Identifikasi LB3
Limbah yg dihasilkan sebaiknya disajikan dalam bentuk table
No na ma kode s umber ka ra kter jml simbol
LB3
1 Ol i
bekas
2 …
dst …

2. TPS LB3
a. Lokasi penyimpanan
jelaskan lokasinya apakah berada di rawan banjir/bencana gempa dsb dan berada dalam penguasaan penghasil LB3. Tambahkan titik koordinat dan denah/layout TPS
LB3.
b. Fasilitas penyimpanan
jelaskan jenis fasilitasnya berupa apa (bangunan/silo/wastepile/tangki/dll); jelaskan luasnya berapa (disesuaikan dengan jumlah/volume LB3 yang dihasilkan) dan
fasilitas apa saja yang ada didalamnya (disesuaikan dengan karakteristik LB3 yang dihasilkan); tambahkan gambar desainnya secara detail.
c. Peralatan tanggap darurat
- jelaskan apa saja peralatannya

3
- jelaskan SOP tanggap darurat
d. Fasilitas pendukung TPSLB3
jelaskan apa saja fasilitas pendukung, misalnya peralatan bongkar muat LB3, P3K, eyewash/wastafel, dll. Jelaskan SOP bongkar muat
3. Pengemasan LB3
a. Jenis, kapasitas, Symbol/label
Sajikan dalam bentuk table
No na ma kemasan kapsts Bentuk Jml simbol
za t LB3
1 Ol i
bekas
2 …
dst …

Tambahkan ilustrasi pemasangan symbol & label


b. Tata cara penyimpanan
jelaskan mekanisme penyimpanan LB3 (blok/ lebar gang/tinggi tumpukan, dll), termasuk pencatatan pada logbook dan neraca serta lamanya penyimpanan LB3
sebelum diserahkan ke pihak ketiga. Uraikan SOP penyimpanan LB3.
Tambahkan ilustrasi penyimpanan LB3.
4. Kewajiban pemenuhan Rintek
a. Melakukan pencatatan: pencatatan saat limbah masuk ke TPS LB3 dan saat diserahkan ke pihak ketiga (pencatatan logbook dan neraca LB3). Format pencatatan lihat
di PermenLH 6/2021

Melakukan pelaporan: pelaporan ke instansi penerbit persetujuan lingkungan minimal 1 x 6 bulan. Disampaikan ke https://plb3.menlhk.go.id

4
BERITA ACARA
RAPAT PEMERIKSAAN RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3 PT. KEMILAU PERMATA SAWIT NAGARI KUBU TAPAN
KEC. RANAH AMPEK HULU TAPAN KAB. PESISIR SELATAN DALAM RANGKA KEGIATAN PERUBAHAN PERSETUJUAN LINGKUNGAN
(Berdasarkan Lembar Pertanyaan / Tanggapan/Masukkan/Saran Perbaikan Rapat Pemeriksaan Dokumen Rincian Teknis Penyimpanan
Limbah B3 Kegiatan PT. Kemilau Permata Sawit Nagari Kubu Tapan Kec. Ranah Ampek Hulu Tapan Kab. Pesisir Selatan)
Nomor: 660/1176/PSLB3PK-2023 – Tanggal 21 Juni 2023

H a l . 1| 3
Halaman/ Tindakan Perbaikan
No. Saran/Masukan/Pertanyaan/Tanggapan
Bab/ Sub Bab Hal Perbaikan
Novriyanti, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan (04 Juli 2023)
Ketinggian Sungai pada narasi
telah sesuai keterangan pada Peta,
yaitu ketinggian sungai 21 Mdpl,

1. Halaman 5 Sesuaikan informasi ketinggian pada narasi dengan gambar Halaman 5

Telah ditambahkan kolom simbol


Agar ditambahkan table pengemasan untuk masing-masing LB3 untuk masing-masing Limbah B3
sesuai Karakteristiknya masing-
No Nama limbah kode Karakteristik Kemasan Kapasitas Masa Simbol
simpan masing.
Halaman 2, 3, 1 Pelumas
Halaman 2, 3,
dan 4 bekas
2. dan 4
2

3 dst

H a l . 2| 3
 SOP sebaiknya di update, karena acuan yang digunakan sebagian SOP akan direvisi terkait regulasi
SOP SOP
sudah tidak berlaku lagi terbaru tentang Limbah B3 dan
3. Penanganan Penanganan
 Limbah B3 pada SOP tidak singkron dengan hasil identifikasi singkronkan Limbah B3 di SOP
Limbah B3 Limbah B3
rintek, agar disesuaikan dengan rintek Limbah B3.
Moch. Sidik Pramono, S.T (DLH Prov. Sumbar), Tanggal 04 Juli 2023
A. Pertanyaan/Tanggapan Telah dimasukkan Peta Rawan
Agar ditambahkan/dilengkapi data-data dari instansi teknis yang Bencana di rincian teknis LB3.
mengeluarkan data bahwa lokasi ini tidak rawan bencana (peta Untuk Sumber yang diambil dari
RT/RW rawan bencana tsunami, gempa, tanah longsor, dll), missal BNPB.
Halaman 7, 8, 9 dari BMKG Halaman 7, 8, 9
1.
dan 10 B. Penjelasan yang harus diperbaiki dan 10
Belum ada data-data dari instansi teknis yang mengeluarkan data
bahwa lokasi ini tidak rawan bencana (peta RT/RW rawan
bencana tsunami, gempa, tanah longsor, dll), missal dari BMKG

H a l . 3| 3

Anda mungkin juga menyukai