Anda di halaman 1dari 199

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU UTARA

INSPEKTORAT KABUPATEN
Jl. Koptu Mahmun Lubis Komplek Pasar Blok C No. 1-2
Telp. (0624) 693501 Aek Kanopan 21457 Email : insplabura@gmail.com

NOTA DINAS

Kepada :
Dari :
Tanggal :
Nomor :
Sifat :
Lampiran :

Berdasarkan Surat Perintah Tugas Nomor 094/367/INSP.1A/SPT/III/2021 tanggal 17


Maret 2021, dengan hormat dilaporkan ha-hal sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Penugasan
1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2 Peraturan Pemerintah, Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
3 Peraturan Pemerintah, Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pelaporan dan
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
4 Peraturan Menteri Dalam Negeri, Nomor 35 Tahun 2018 tentang
Kebijakan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Tahun
2019;
5 Surat Perintah Tugas Inspektur Kabupaten Labuhanbatu Utara Nomor
094/367/INSP.1A/SPT/III/2021 tanggal 17 Maret 2021, perihal
Melakukan Reviu Ikhtisar Kinerja Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu
Utara TA. 2020
B. Ruang Lingkup Reviu
1. Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
a.1 Capaian Kinerja Makro
Adapun capain Kinerja Makro yang menggambarkan keberhasilan
penyelenggaraan Pemerintahan secara umum Kabupaten
Labuhanbatu Utara Tahun Anggaran 2020, adalah sebagai berikut::

CAPAIN CAPAIN
INDIKATOR KINERJA PERUBAHAN
NO KINERJA KINERJA
MAKRO %
TAHUN N-1 TAHUN N
1 Indeks Pembangunan Manusia 71,43 71,61 - 28,39%
2 Angka Kemiskinan 9,57 9,53 - 90,47%
3 Angka Pengangguran 5,84 6,82 - 93,18%
4 Pertumbuhan Ekonomi 17.259,19 17.306,59 17.206,59
5 Pendapatan per Kapita 24.378,34 25.191,24 25.091,24
6 Ketimpangan Pendapatan 0,267 0,262 - 99,738%

a.2 Capaian Kinerja Penyelenggara Urusan Pemerintahan


Capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah
sebagaimana dimaksud diukur berdasarkan indikator kinerja pada
masing-masing urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah. Terdapat beberapa indikator yang menunjukkan Capaian
Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten
Labuhanbatu Utara sebagai berikut :

1
2.2. Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
2.2.1. Indikator Kinerja Kunci Keluaran Urusan Wajib
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
URUSAN WAJIB
1 PENDIDIKAN 1 Tingkat partisipasi warga Jumlah anak usia 5-6 tahun
negara usia 5-6 tahun yang sudah tamat atau
4.220
dalam pendidikan anak sedang belajar di satuan 27,01% DISDIK
usia dini (PAUD) PAUD
Jumlah anak usia 5-6 tahun 15.621
2 Tingkat partisipasi warga Jumlah anak usia 7-12
negara usia 7-12 tahun tahun yang sudah tamat
43.314
yang berpartisipasi dalam atau sedang belajar di
84,22% DISDIK
pendidikan dasar Sekolah Dasar
Jumlah anak usia 7-12
51.424
tahun
3 Tingkat partisipasi warga Jumlah anak usia 13-15
negara usia 13 - 15 tahun tahun yang sudah tamat
22.493
yang berpartisipasi dalam atau sedang belajar di
87,77 DISDIK
Pendidikan Menengah Sekolah Menengah Pertama
Pertama Jumlah anak usia 13-15
25.626
tahun
4 Tingkat partisipasi warga Jumlah anak usia 7-18 tahun
negara usia 7-18 tahun yang belum menyelesaikan
yang belum menyelesaikan pendidikan dasar dan
67
Pendidikan Dasar dan menengah, yang sudah
Menengah yang tamat atau sedang belajar di 16,75% DISDIK
berpartisipasi dalam Pendidikan Kesetaraan.
Pendidikan Kesetaraan Jumlah anak usia 7-18 tahun
(Program Paket A dan B) yang belum menyelesaikan 400
pendidikan dasar dan

2 KESEHATAN 1 Rasio Daya Tampung Jumlah daya tampung 972


Rumah Sakit Rujukan rumah sakit rujukan
0,24% DINKES
Jumlah penduduk 395.348
Kabupaten
2 Persentase RS Rujukan Jumlah rumah sakit rujukan 2
Tingkat Kabupaten/Kota yang terakreditasi 50%
DINKES
yang telah memiliki Jumlah rumah sakit di 4
akreditasi Kabupaten
3 Persentase Ibu Hamil Jumlah Ibu Hamil yang 6.848
76,6% DINKES
mendapatkan pelayanan mendapatkan pelayanan
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
kesehatan sesuai standar kesehatan
Jumlah Ibu Hamil 8.938
4 Persentase Ibu bersalin Jumlah ibu bersalin yang 6.646
mendapatkan pelayanan mendapatkan pelayanan
persalinan persalinan 77,9% DINKES
Jumlah ibu bersalin di 8.531
Kabupaten
5 Persentase bayi baru lahir Jumlah bayi baru lahir yang 6.561
mendapatkan pelayanan mendapatkan layanan
kesehatan bayi baru lahir kesehatan sesuai standar 80,8% DINKES
Jumlah bayi baru lahir di 8.125
Kabupaten
6 Cakupan pelayanan Jumlah Balita yang 22.654
kesehatan Balita sesuai mendapatkan layanan
70% DINKES
standar kesehatan sesuai standar
Jumlah Balita di Kabupaten 32.357
7 Persentase anak usia Jumlah anak usia 11.932
pendidikan dasar yang pendidikan dasar yang
mendapatkan pelayanan mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar kesehatan sesuai standar 86,4% DINKES
Jumlah anak usia 13.809
pendidikan dasar di
Kabupaten
8 Persentase orang usia 15- Jumlah orang usia 15-59 44.227
59 tahun yang tahun yang mendapatkan
mendapatkan skrining skrining kesehatan sesuai
20,23% DINKES
kesehatan sesuai standar standar
Jumlah orang usia 15-59 218.605
tahun di Kabupaten
9 Persentase warga negara Jumlah warga negara usia 14.735
usia 60 tahun ke atas 60 tahun ke atas
mendapatkan skrining mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar kesehatan sesuai standar 54,80% DINKES
Jumlah warga negara usia 26.845
60 tahun ke atas di
Kabupaten
10 Persentase penderita Jumlah penderita hipertensi 3.078
hipertensi yang berusia 15 tahun ke atas
5,43% DINKES
mendapatkan pelayanan yang mendapatkan
kesehatan sesuai standar pelayanan kesehatan sesuai
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
standar
Jumlah penderita hipertensi 56.639
di Kabupaten
11 Persentase penderita DM Jumlah penderita penderita 1.259
yang mendapatkan DM yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai pelayanan kesehatan sesuai
46,60% DINKES
standar standar
Jumlah penderita DM di 2.700
Kabupaten
12 Persentase ODGJ Berat Jumlah penderita ODGJ 47
yang mendapatkan Berat yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai pelayanan kesehatan sesuai
9,16% DINKES
standar standar
Jumlah penderita ODGJ di 513
Kabupaten
13 Persentase orang terduga Jumlah penderita TBC yang 478
TBC mendapatkan mendapatkan pelayanan
pelayanan TBC sesuai kesehatan sesuai standar 100% DINKES
standar Jumlah penderita TBC di 478
Kabupaten
14 Persentase orang dengan Jumlah orang dengan resiko 3.353
resiko terinfeksi HIV terinfeksi HIV mendapatkan
mendapatkan pelayanan pelayanan deteksi dini HIV
deteksi dini HIV (pelayanan (pelayanan kesehatan HIV) 35,17% DINKES
kesehatan HIV) sesuai sesuai standar)
standar) Jumlah orang dengan resiko 9.533
terinfeksi HIV di Kabupaten

3 PEKERJAAN 1 Rasio luas kawasan Luas kawasan permukiman 22,3 Ha


UMUM pemukiman rawan banjir rawan banjir yang
yang terlindungi oleh terlindungi oleh
infrastruktur pengendalian infrastruktur pengendalian
banjir di WS Kewenangan banjir di WS kewenangan 0,068% DINAS PU
Kabupaten kabupaten (ha)
Luas kawasan permukiman 328,42 Ha
rawan banjir di WS
kewenangan Kabupaten (ha)
2 Rasio luas kawasan Luas kawasan permukiman
DINAS
permukiman sepanjang sepanjang pantai rawan 8 Ha 0,43%
PERKIM
pantai rawan abrasi, erosi, abrasi yang terlindungi oleh
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
dan akresi yang terlindungi infrastruktur pengamanan
oleh infrastruktur pantai di WS kewenangan
pengaman pantai di WS Kabupaten (ha)
Kewenangan Kabupaten Luas kawasan permukiman
sepanjang pantai rawan
18,25 Ha
abrasi di WS kewenangan
Kabupaten (ha)
3 Luas irigasi kewenangan
Kabupaten yang dilayani
Rasio luas daerah irigasi oleh jaringan irigasi yang
254 Ha
kewenangan Kabupaten dibangun (ha), ditingkatkan
100% DINAS PU
yang dilayani oleh jaringan (ha), direhabilitasi (ha),
irigasi dioperasi dan pelihara (ha)
Luas daerah irigasi
254 Ha
kewenangan Kabupaten
4 Persentase jumlah rumah rumah tangga yang
tangga yang mendapatkan mendapatkan akses
akses terhadap air minum terhadap air minum melalui
melalui SPAM jaringan SPAM jaringan perpipaan
698
perpipaan dan bukan dan bukan jaringan DINAS
0,70%
jaringan perpipaan perpipaan terlindungi PERKIM
terlindungi terhadap rumah terhadap rumah tangga di
tangga di seluruh kabupaten
kabupaten Jumlah total proyeksi rumah
98.587
tangga di kabupaten
5 Persentase jumlah rumah Jumlah rumah tangga yang
tangga yang memperoleh memiliki akses pengolahan
layanan pengolahan air berupa cubluk + jumlah
limbah domestik rumah yang lumpur tinjanya
0 DINAS
telah dioleh di PLT + jumlah 0%
PERKIM
rumah yang memiliki
sambungan rumah dan air
limbahnya diolah di IPALD
Jumlah rumah di Kabupaten 72.871
6 Ratio kepatuhan IMB Jumlah pemanfaatan IMB 59 DINAS
Kabupaten yang sesuai peruntukannya 100% PERKIM
Jumlah IMB yang berlaku 59
7 Tingkat kemantapan jalan Panjang jalan kewenangan
278,06
Kabupaten Kabupaten yang mantap 27% DINAS PU
Panjang jalan keseluruhan di 1023,34
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
wilayah Kabupaten
8 Rasio tenaga operator Jumlah tenaga kerja
/teknisi/ analisis yang konstruksi yang terlatih di
memiliki sertifikat wilayah Kabupaten yang
13
kompetensi dibuktikan dengan sertifikat
pelatihan operator dan
36,11% DINAS PU
teknis / analisis
jumlah kebutuhan tenaga
operator dan teknis /
36
analisis di wilayah
Kabupaten
9 Rasio proyek yang menjadi jumlah proyek yang menjadi
kewenangan kewenangan pengawasannya
21
pengawasannya tanpa tanpa kecelakaan konstruksi
kecelakaan konstruksi 100% DINAS PU
jumlah total proyek yang
menjadi kewenangan 21
pengawasannya
4 PERUMAHAN 1 Penyediaan dan rehabilitasi Jumlah unit rumah korban
RAKYAT rumah layak huni bagi bencana yang ditangani pada 0
Korban Bencana Kabupaten tahun n DINAS
0%
Jumlah total rencana unit PERKIM
rumah korban bencana yang 55
akan ditangani pada tahun n
2 Fasilitasi penyediaan Rumah tangga penerima
rumah layak huni bagi fasilitasi penggantian hak
masyarakat terdampak atas penguasaan tanah dan
relokasi program atau bangunan + rumah
0
Pemerintah Kabupaten tangga penerima subsidi
uang sewa + rumah tangga
DINAS
penerima penyediaan rumah 0%
PERKIM
layak huni
Jumlah total rumah tangga
terkena relokasi program
pemerintah daerah yang 0
memenuhi kriteria penerima
pelayanan
3 Persentase Kawasan Luas kawasan Kawasan
DINAS
permukiman kumuh permukiman kumuh 0,010 0,051%
PERKIM
dibawah 10 Ha di dibawah 10 Ha di Kabupaten
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
Kabupaten yang ditangani yang ditangani (ha)
(ha) Luas kawasan permukiman
20,29
kumuh dibawah 10 Ha
4 Berkurangnya Jumlah unit Jumlah unit rumah tidak
17.433
RTLH (Rumah Tidak Layak layak huni DINAS
23,92%
Huni) Jumlah total unit rumah PERKIM
72.871
Kabupaten
5 Jumlah perumahan yang Jumlah satuan perumahan
sudah dilengkapi PSU yang sedang dibangun 1676
DINAS
(prasarana, sarana dan terfasilitasi PSU 2,29%
PERKIM
utilitas umum) Jumlah unit rumah di
72.871
Kabupaten
5 TRANTIBUM 1 Persentase gangguan Jumlah pengaduan yang
4
LINMAS Trantibum yang dapat ditangani
100% SATPOL PP
diselesaikan Jumlah pengaduan
4
pelanggaran yang masuk
2 Persentase Perda dan Jumlah Perda/Perkada yang SATPOL PP
Perkada yang ditegakkan memuat sanksi yang 4
ditegakkan
30,77%
Jumlah keseluruhan Perda
dan Perkada yang memuat 13
sanksi
3 Jumlah warga negara yang jumlah warga negara yang
memperoleh layanan memperoleh layanan 360.986 orang BPBD
informasi rawan bencana informasi rawan bencana
4 Jumlah warga negara yang Jumlah warga negara yang
memperoleh layanan memperoleh layanan
pencegahan dan pencegahan dan 360.986 orang
kesiapsiagaan terhadap kesiapsiagaan terhadap
bencana bencana BPBD
5 Jumlah warga negara yang Jumlah warga negara yang
memperoleh layanan memperoleh layanan
6.046 orang
penyelamatan dan evakuasi penyelamatan dan evakuasi
korban bencana korban bencana
6 Persentase pelayanan jumlah layanan pemadaman,
penyelamatan dan evakuasi penyelamatan dan evakuasi
korban kebakaran korban terdampak 48 100% DAMKAR
kebakaran di Kabupaten
dalam tingkat waktu tanggap
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
Dinas Pemadam Kebakaran
+ Jumlah layanan
pemadaman di Kabupaten
dalam tingkat waktu tanggap
oleh relawan kebakaran yang
dibentuk dan atau dibawah
pembinaan Dinas Pemadam
Kebakaran
Jumlah kejadian kebakaran
48
di Kabupaten
7 Waktu tanggap (response Rata-rata waktu tanggap,
time) penangangan dihitung dari pelaporan,
kebakaran penyiapan tim dan peralatan, 15 menit DAMKAR
jarak tempuh dan kesiapan
pemadaman kebakaran
6 SOSIAL 1 Persentase penyandang Jumlah penyandang
disabilitas terlantar, anak disabilitas terlantar, anak
terlantar, lanjut usia terlantar, lanjut usia
terlantar dan gelandangan terlantar dan gelandangan 1.105
pengemis yang terpenuhi pengemis yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya di luar kebutuhan dasarnya di luar
panti panti 12% DINSOS
Populasi penyandang
disabilitas terlantar, anak
terlantar, lanjut usia 9.193
terlantar dan gelandangan
pengemis
2 Persentase korban bencana Jumlah korban bencana
alam dan sosial yang alam dan sosial yang
terpenuhi kebutuhan terpenuhi kebutuhan
1600 jiwa DINSOS
dasarnya pada saat dan dasarnya dalam satu tahun
setelah tanggap darurat anggaran
bencana Kabupaten
14,33%
Populasi korban bencana
alam dan sosial di
Kabupaten yang
11.165 jiwa
membutuhkan perlindungan
dan jaminan sosial pada saat
dan setelah tanggap darurat
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
bencana daerah Kabupaten.

7 KETENAGA 1 Persentase kegiatan yang Jumlah kegiatan


KERJAAN dilaksanakan yang keseluruhan yang
0
mengacu ke rencana tenaga dilaksanakan yang mengacu DINAS
kerja ke RTKD 0% KETENAGAKERJAAN
DAN PERINDUSTRIAN
Jumlah kegiatan
keseluruhan yang 4
dilaksanakan di Kabupaten
2 Persentase tenaga kerja Jumlah tenaga kerja yang
bersertifikat kompetensi memiliki sertifikat 0 DINAS
kompetensi 0% KETENAGAKERJAAN
DAN PERINDUSTRIAN
Jumlah tenaga kerja
0
keseluruhan
3 Tingkat Produktivitas PDRB tahun berjalan (atas DINAS
Tenaga Kerja dasar harga konstan) KETENAGAKERJAAN
DAN PERINDUSTRIAN
Jumlah tenaga kerja
4 Persentase perusahaan Jumlah perusahaan yang
yang menerapkan tata menerapkan tata kelola kerja 20
Kelola kerja yang layak yang layak
(PP/PKB, LKS Bipartit, Jumlah perusahaan DINAS
19,80% KETENAGAKERJAAN
Struktur Skala Upah, dan DAN PERINDUSTRIAN
terdaftar peserta BPJS 101
Ketenagakerjaan)

5 Persentase tenaga kerja Jumlah pencari kerja


78
yang ditempatkan (dalam (penceker) yang ditempatkan
dan luar negeri) melalui Jumlah pencari kerja DINAS
mekanisme layanan antar (penceker) yang terdaftar 63% KETENAGAKERJAAN
DAN PERINDUSTRIAN
kerja dalam wilayah 122
Kabupaten

8 PEMBERDAYAA 1 Persentase ARG pada Jumlah ARG pada belanja 7.334.558.


N PEREMPUAN belanja langsung APBD langsung APBD 568
DAN Jumlah seluruh anggaran 402.092.61 1,82% DINAS PPPA
PERLINDUNGAN belanja langsung di APBD 3.948,24
ANAK
2 Persentase anak korban Jumlah anak (penduduk
61 orang 0,045% DINAS PPPA
kekerasan yang ditangani usia kurang dari 18 tahun)
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
instansi terkait korban kekerasan yang
Kabupaten/kota ditangani instansi tingkat
kabupaten/kota yang
didampingi
Jumlah anak (penduduk 136.310
usia kurang dari 18 tahun) org
3 Rasio kekerasan terhadap Jumlah perempuan yang
50 orang
perempuan, termasuk TPPO mengalami kekerasan
0,025% DINAS PPPA
(per 10.000 penduduk Jumlah penduduk 194.601
perempuan) perempuan org

9 PANGAN 1 Persentase Cadangan Jumlah cadangan pangan DINAS


86.245,89
Pangan Kabupaten HANPANG
183,45%
Jumlah kebutuhan pangan
47.014,40
Kabupaten

10 PERTANAHAN 1 Persentase pemanfaatan Luas tanah sesuai 17,8 Ha


tanah yang sesuai dengan peruntukan ijin lokasi
peruntukan tanahnya Seluruh luas tanah yang 17,8 Ha
diatas izin lokasi diberikan ijin lokasi 100% DPPMTPSP
dibandingkan dengan luas
izin lokasi yang diterbitkan
2 Persentase penetapan tanah Jumlah penetapan tanah
untuk Pembangunan untuk pembangunan 328,87 Ha
fasilitas umum fasilitas umum
100% TAPEM
Jumlah kebutuhan tanah
untuk pembangunan 328,87 Ha
fasilitas umum
3 Tersedianya Lokasi Luas tanah yang telah
Pembangunan Dalam dimanfaatkan sesuai dengan
17,8 Ha
Rangka Penanaman Modal peruntukannya di atas izin
100% DPPMTPSP
lokasi
Luas izin lokasi yang
17,8 Ha
diterbitkan
4 Persentase Tanah Obyek Jumlah penerima tanah
Landreform (TOL) yang siap obyek landreform dengan
KANTOR
diredistribusikan yang luasan yang diterima lebih 0 0% PERTANAHAN
berasal dari Tanah besar atau sama dengan 0.5
Kelebihan Maksimum dan Ha
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
Tanah Absentee Jumlah penerima tanah
obyek landreform 0

5 Persentase ketersediaan Luas tanah yang telah


tanah untuk masyarakat dimanfaatkan berdasarkan 0
KANTOR
izin membuka tanah 0% PERTANAHAN
Luas izin membuka tanah
0
yang diterbitkan
6 Persentase Penanganan Jumlah sengketa tanah
Sengketa Tanah garapan garapan yang ditangani 2
KANTOR
yang dilakukan melalui 100%
PERTANAHAN
mediasi Jumlah pengaduan sengketa
2
tanah garapan

11 LINGKUNGAN 1 Indeks Kualitas Lingkungan IKLH Prov = (IKA 30%) + Belum 0%


HIDUP Hidup (IKD 30%) + (ITH 40%) terukur

IKA = Indeks Kualitas Air DLH


IKD = Indeks Kualitas Udara
ITH = Indeks Tutupan Hutan

2 Terlaksananya pengelolaan Total volume sampah yang 34.219 ton


sampah di wilayah dapat ditangani
78,91% DLH
Kabupaten Total volume timbunan 43.362 ton
sampah Kabupaten
3 Ketaatan penanggung jawab Jumlah penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan usaha dan atau kegiatan
terhadap izin lingkungan, yang melanggar terhadap
5 unit
izin PPLH dan PUU LH yang izin lingkungan dan izin
10,5% DLH
diterbitkan oleh Pemerintah PPLH yang diterbitkan
Daerah Kabupaten Pemerintah Kabupaten
Usaha dan atau kegiatan
21 kegiatan
dilakukan pemeriksaan

12 ADMINISTRASI 1 Perekaman KTP elektronik Jumlah penduduk berumur


KEPENDUDUKAN 17 tahun ke atas yang 238.555 89,27%
DAN memiliki KTP DISDUKCAPIL
PENCATATAN Jumlah penduduk 17 tahun
SIPIL 267.210
ke atas
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
2 Persentase anak usia 0-17 Jumlah anak usia 0-17
tahun kurang 1 (satu) hari tahun kurang 1 (satu) hari 27.223
yang memiliki KIA yang sudah memiliki KIA 21,24% DISDUKCAPIL
Jumlah anak usia 0-17
128.138
tahun
3 Kepemilikan akta kelahiran Jumlah anak usia 0-18
tahun yang sudah memiliki 133.486
akta lahir 92,26% DISDUKCAPIL
Jumlah anak usia 0-18
144.670
tahun
4 Jumlah OPD yang telah Jumlah OPD yang telah
memanfaatkan data memanfaatkan data
1 OPD
kependudukan berdasarkan kependudukan berdasarkan 2,5% DISDUKCAPIL
perjanjian kerjasama perjanjian kerjasama
Jumlah OPD 40 OPD

13 PEMBERDAYAAN 1 Persentase Pengentasan Jumlah desa tertinggal yang


MASYARAKAT Desa Tertinggal memiliki kriteria desa
DAN DESA berkembang per tahun 12
berdasarkan Indeks Desa 41,37% DINAS PMD
Membangun per tahun
Jumlah desa tertinggal (per-
awal tahun n) 29

2 Persentase Peningkatan Jumlah desa berkembang


Status Desa Mandiri yang memenuhi kriteria desa
mandiri per tahun 12
berdasarkan Indeks Desa
26,6% DINAS PMD
Membangun per tahun
Jumlah desa berkembang
(per-awal tahun n) 45

14 PENGENDALIAN 1 TFR/Total Fertility Rate


PENDUDUK (Angka Kelahiran Total) TFR
DAN 7,42%
DINAS PP
KELUARGA
DAN KB
BERENCANA ASFRi =
𝑏𝑖
×𝑘
𝑓
𝑝𝑖
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
2 Pemakaian Kontrasepsi Jumlah peserta KB aktif
91.969
Modern (Modern modern DINAS PP
Contraceptive Prevalance Jumlah pasangan usia subur 86,87%
DAN KB
Rate/mCPR) 105.864

3 Persentase kebutuhan ber Jumlah PUS yang ingin ber


2.131
KB yang tidak terpenuhi KB tetapi tidak terlayani DINAS PP
2,01%
(unmet need) Jumlah Pasangan Usia DAN KB
105.864
Subur

15 PERHUBUNGAN 1 Rasio Konektivitas Rasio konektvitas Kabupaten = (0 x 70) +


Kabupaten = (IK1 x bobot angkutan 1 x 30
jalan) + (IK2 x Bobot = 0 + 30 30% DISHUB
angkutan sungai, danau dan
penyeberangan)
2 V/C Ratio di Jalan V/C Ratio di Jalan DISHUB
1.0234 Km
Kabupaten/Kota Kabupaten

16 KOMUNIKASI 1 Persentase Organisasi Jumlah OPD yang terhubung


DAN Perangkat Daerah (OPD) dengan akses internet yang
38
INFORMATIKA yang terhubung dengan disediakan oleh Dinas
100% DISKOMINFO
akses internet yang Kominfo
disediakan oleh Dinas Jumlah OPD
40
Kominfo
2 Persentase Layanan Publik Jumlah layanan publik yang
yang Diselenggarakan diselenggarakan secara 2
28,57% DISKOMINFO
Secara Online Dan online dan terintegrasi
Terintegrasi Jumlah layanan publik 7
3 Persentase Masyarakat Jumlah masyarakat yang
Yang Menjadi Sasaran menjadi sasaran penyebaran
Penyebaran Informasi informasi publik, mengetahui
267.210
Publik, Mengetahui kebijakan dan program
67,58% DISKOMINFO
Kebijakan dan Program prioritas pemerintah dan
Prioritas Pemerintah dan pemerintah Kabupaten
Pemerintah Daerah Jumlah penduduk
395.348
Kabupaten

17 KOPERASI DAN 1 Meningkatnya koperasi Jumlah koperasi yang


USAHA MIKRO yang berkualitas meningkat kualitasnya 30 21,13%
MENENGAH berdasarkan RAT, volume
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
usaha dan aset
Jumlah seluruh koperasi 142
2 Meningkatnya Usaha Mikro Jumlah usaha mikro yang
1230
yang Menjadi Wirausaha menjadi wirausaha
27,72%
Jumlah usaha mikro
4437
keseluruhan

18 PENANAMAN 1 Persentase Peningkatan (Jumlah investasi tahun n –


3.801.239.040.846 -
MODAL Investasi di Kabupaten jumlah investasi tahun n-1) 1.784.825.254.750
di Kabupaten/Kota 112% DPPMTSP
jumlah investasi tahun n-1 1.784.825.254.750

di Kabupaten/Kota

19 KEPEMUDAAN 1 Tingkat Partisipasi Pemuda Jumlah pemuda (16-30


DAN Dalam Kegiatan Ekonomi tahun) yang berwirausaha di 330
OLAHRAGA Mandiri Kabupaten/kota 0,57% DISPORA
Jumlah pemuda (16-30
57.747
tahun) di Kabupaten/kota
2 Tingkat Partisipasi Pemuda Jumlah pemuda (16-30
Dalam Organisasi tahun) yang menjadi anggota
Kepemudaan dan aktif pada organisasi
2.967
Organisasi Sosial kepemudaan dan organisasi
Kemasyarakatan sosial kemasyarakatan di 5,14% DISPORA
Kabupaten/kota
Jumlah pemuda (16-30
tahun) di Kabupaten/kota 57.747

3 Peningkatan Prestasi Jumlah perolehan medali


Olahraga pada event olahraga nasional 0 DISPORA
dan internasional

20 STATISTIK 1 Persentase Organisasi Jumlah OPD yang


Perangkat Daerah (OPD) menggunakan data statistik
yang menggunakan data dalam menyusun
statistik dalam menyusun perencanaan pembangunan 40
perencanaan pembangunan daerah 100% DISKOMINFO
daerah
Jumlah OPD
40
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
2 Persentase OPD yang Jumlah OPD yang
Menggunakan Data menggunakan data statistik
Statistik Dalam Melakukan dalam melakukan evaluasi 40
100% DISKOMINFO
Evaluasi Pembangunan pembangunan daerah
Daerah Jumlah OPD 40
21 PERSANDIAN 1 Tingkat Keamanan Jumlah nilai area per
Informasi Pemerintah keamanan informasi 7
100% DISKOMINFO
Jumlah area penilaian 7

22 KEBUDAYAAN 1 Terlestarikannya Cagar Jumlah cagar budaya yang


9
Budaya dilestarikan
20,45% DISDIK
Jumlah cagar budaya yang 44
ditetapkan

23 PERPUSTAKAAN 1 Nilai Tingkat Kegemaran Nilai tingkat kegemaran


Membaca Masyarakat membaca masyarakat yang
diukur menggunakan DISPERSIP
survei/kajian kegemaran
membaca masyarakat
2 Indek Pembangunan Nilai Indeks Pembangunan
Literasi Masyarakat Literasi Masyarakat yang
didapatkan dengan metode
sensus dengan mengukur
sejumlah unsur
pembangunan literasi
masyarakat (UPLM) dan = 1,52
aspek masyarakat (AM)
UPLM 1 = Pemerataan layanan = 9,01
3,31 %
perpustakaan = 4,92
UPLM 2 = Ketercukupan koleksi DISPERSIP
UPLM 3 = Ketercukupan tenaga = 0,40
perpustakaan
UPLM 4 = Tingkat kunjungan = 0,38
masyarakat ke perpustakaan
UPLM 5 = Perpustakaan ber-SNP = 0,00
UPLM 6 = Keterlibatan masyarakat = 6,95
dalam kegiatan perpustakaan
23,18
UPLM 7 = Anggota perpustakaan x 100
Indeks Pembangunan Literasi 7
Masyarakat =
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
𝑈𝑃𝐿𝑀
∑ 𝐴𝐿𝑀 x 100

23 KEARSIPAN 1 Tingkat Ketersediaan Arsip T = (a + i + s + j) / 4 T = (100 + 83,42%


sebagai Bahan
T = Tingkat ketersediaan arsip 100 + 100+
Akuntabilitas Kinerja, Alat
a = Persentase arsip aktif yang 33,70)
Bukti yang Sah dan telah dibuatkan daftar arsip
Pertanggungjawaban i = Persentase arsip inaktif yang
Nasional (Pasal 40 dan 59 telah dibuatkan daftar arsip
DISPERSIP
UU No. 43 Tahun 2009 s = Persentase arsip statis yang
tentang Kearsipan) telah dibuatkan sarana
bantu temu balik
j = Persentase jumlah arsip
yang dimasukkan dalam
SIKN melalui JIKN
2 Tingkat keberadaan dan T = (m + b + g + a + c + i) / 6 T = (0 + 10 5,66% DISPERSIP
keutuhan arsip sebagai + 2 +12 + 0
bahan pertanggungjawaban T = Tingkat keberadaan dan + 10)
setiap aspek kehidupan keutuhan arsip sebagai
berbangsa dan bernegara bahan
untuk kepentingan negara, pertanggungjawaban
pemerintahan, pelayanan m = Tingkat kesesuaian
kegiatan pemusnahan
publik dan kesejahteraan
arsip dengan NSPK
rakyat b = Tingkat kesesuaian
kegiatan perlindungan dan
penyelamatan arsip dari
bencana dengan NSPK

g = Tingkat kesesuaian
kegiatan penyelamatan
arsip Perangkat Daerah
Provinsi yang digabung
dan/atau dibubarkan dan
pemekaran daerah
Kabupaten/Kota dengan
NSPK
a = Tingkat kesesuaian
kegiatan autentifikasi arsip
statis dan arsip hasil alih
media dengan NSPK
c = Tingkat kesesuaian
kegiatan pencarian arsip
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
statis dengan NSPK
i= Tingkat kesesuaian
kegiatan penerbitan izin
penggunaan arsip yang bersifat
tertutup dengan NSPK

2.2.2. Indikator Kinerja Kunci Keluaran Urusan Pilihan


URUSAN SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS CAPAIAN KINERJA KET
PEMERINTAHAN DATA
PILIHAN
1 KELAUTAN DAN 1 Jumlah Total Produksi Jumlah total produksi DINAS
PERTANIAN
PERIKANAN Perikanan (Tangkap dan perikanan (tangkap dan
Budidaya) dari seluruh budidaya) dari seluruh 8.972.147 Kg
Kabupaten Kabupaten (sumber data :
one data KKP)

2 PARIWISATA 1 Persentase Pertumbuhan Jumlah wisatawan tahun n – DISPORA


0
Jumlah Wisatawan jumlah wisatawan tahun n-1
0%
Mancanegara per jumlah wisatawan tahun n-1
0
Kebangsaan
2 Persentase peningkatan Jumlah wisatawan tahun n - 13.650-67.800 DISPORA
perjalanan wisatawan Jumlah wisatawan tahun n- = - 54.150 -
nusantara yang datang ke 1 79,86%
Kabupaten/kota Jumlah wisatawan tahun n- 67.800
1
3 Tingkat Hunian Akomodasi Jumlah kamar yang terjual 12.954 13,14% DISPORA
Jumlah kamar yang tersedia 98.550
4 Kontribusi Sektor Pariwisata Kontribusi Sektor Pariwisata 273.085,3 juta
Terhadap PDRB Harga Terhadap PDRB Harga
Berlaku Berlaku
5 Kontribusi sektor pariwisata Kontribusi sektor pariwisata 1.500.000
terhadap PAD terhadap PAD

3 PERTANIAN 1 Produktivitas Pertanian per Jumlah produksi pertanian 100.780,23 ton DINAS
Hektar per Tahun pangan per hektar per tahun 553,39 PERTANIAN
Luas panen 18.211,2 Ha
2 Persentase Penurunan Jumlah kejadian penyakit 5.625 – 5.892
4,53%
Kejadian dan Jumlah Kasus kasus tahun berjalan (t) – = - 267
URUSAN SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS CAPAIAN KINERJA KET
PEMERINTAHAN DATA
Penyakit Hewan Menular jumlah kejadian/kasus
penyakit hewan menular DINAS
PERTANIAN
tahun sebelumnya
Jumlah kejadian/kasus
penyakit hewan menular 5.892
tahun sebelumnya (t-1)

4 ENERGI DAN 1 Persentase perusahaan Jumlah perusahaan


SUMBERDAYA pemanfaatan panas bumi pemanfaatan panas bumi 0 0%
MINERAL yang memiliki ijin di yang memiliki izin
kab/kota Jumlah perusahaan
0
pemanfaatan panas bumi

5 PERDAGANGAN 1 Persentase pelaku usaha Jumlah pelaku usaha yang


yang memperoleh izin sesuai telah memiliki izin sesuai 668
dengan ketentuan ketentuan
(IUPP/SIUP Pusat 53,02% DISDAGKOP
Jumlah pelaku usaha di
Perbelanjaan dan
wilayah kab/kota
IUTM/IUTS/SIUP Toko 1.260
Swalayan)
2 Persentase kinerja realisasi Realisasi 6.913 DINAS
0,03% PERTANIAN
pupuk RDKK 19.285.647
3 Persentase alat-alat ukur, Jumlah UTTP bertanda tera
takar, timbang dan yang berlaku pada tahun 1.558
DISDAGKOP
perlengkapannya (UTTP) berjalan
61,24%
bertanda tera sah yang Jumlah potensi UTTP yang
berlaku wajib ditera dan tera ulang di 2.544
wilayah Kabupaten

6 PERINDUSTRIAN 1 Pertambahan jumlah industri Jumlah industri kecil dan


kecil dan menengah di menengah tahun n – jumlah
15
Kabupaten industri kecil dan menengah
0,018 DISNAKERIN
tahun n - 1
jumlah industri kecil dan 792
menengah tahun n – 1
2 Persentase pencapaian Jika terdapat N indikator
DISNAKERIN
sasaran pembangunan pembangunan industri 30%
industri termasuk turunan dalam RPIK maka nilai
indikator pembangunan masing-masing bobot
URUSAN SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS CAPAIAN KINERJA KET
PEMERINTAHAN DATA
industri dalam RIPIN yang indikator adalah (100/N)%
ditetapkan dalam RPIK Untuk masing-masing
penilaian indikator adalah
persentase capaian indikator
dibagi target dikali (100/N)%
Nilai akhir adalah akumulasi
dari N indikator tersebut
3 Persentase jumlah hasil Jumlah izin yang dipantau
pemantauan dan dan dianalisis dalam laporan 1
pengawasan dengan jumlah hasil pemantauan
Izin Usaha Industri (IUI) Jumlah izin yang 100% DISNAKERIN
Kecil dan Industri Menengah dikeluarkan
yang dikeluarkan oleh 1
instansi terkait
4 Persentase jumlah hasil Jumlah izin yang dipantau 0
pemantauan dan dan dianalisis dalam laporan
pengawasan dengan jumlah hasil pemantauan 0% DISNAKERIN

Izin Perluasan Industri (IPUI) Jumlah izin yang 0


Kecil dan Industri Menengah dikeluarkan
yang dikeluarkan oleh
instansi terkait
5 Persentase jumlah hasil Jumlah izin yang dipantau 0
pemantauan dan dan dianalisis dalam laporan
pengawasan dengan jumlah hasil pemantauan 0% DISNAKERIN
Izin Usaha Kawasan Industri Jumlah izin yang 0
(IUKI) dan Izin Perluasan dikeluarkan
Kawasan Industri (IPKI) yang
lokasinya di Daerah
Kabupaten/Kota
6 Tersedianya Informasi 1) Keterkinian informasi
Industri Secara Lengkap dan industri :
Terkini - Tersedianya informasi
industri dengan batas
waktu 0-6 bulan (50%) DISNAKERIN
- Tersedianya informasi 0
industri dengan batas
waktu 7-12 bulan (25%)
- Tidak menyampaikan
informasi industri (0%)
URUSAN SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS CAPAIAN KINERJA KET
PEMERINTAHAN DATA
2) Kelengkapan informasi
industri meliputi :
- Informasi produksi
dan kapasitas produksi
(10%)
- Informasi bahan baku
dan bahan penolong
(10%)

Nilai akhir adalah akumulasi


dari kelengkapan dan
keterkinian informasi
industri (1 + 2)

2.2.3 Indikator Kinerja Kunci Output (Hasil)


A. Urusan Wajib
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
1 PENDIDIKAN Tingkat partisipasi warga 1 Jumlah satuan pendidikan 42 DISDIK
negara usia 5-6 tahun dalam anak usia dini Terakreditasi
pendidikan anak usia dini (Negeri dan Swasta)
(PAUD) 2 Jumlah peserta didik PAUD 0 DISDIK
(Negeri dan Swasta) yang
menerima perlengkapan dasar
peserta didik dari Pemerintah
Daerah
3 Jumlah peserta didik PAUD 0 DISDIK
(Negeri dan Swasta) yang
menerima pembebasan biaya
pendidikan
4 Jumlah kebutuhan minimal 408 DISDIK
pendidik PAUD (Negeri dan
Swasta)
5 Jumlah Pendidik pada PAUD 355 DISDIK
(Negeri dan Swasta)
6 Jumlah Pendidik PAUD (Negeri 128 DISDIK
dan Swasta) yang memiliki
ijazah diploma empat (DIV) atau
sarjana (S1) bidang pendidikan
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
anak usia dini, kependidikan
lain atau psikologi dan
sertifikat profesi guru
pendidikan anak usia dini
7 Jumlah kepala sekolah PAUD 71 DISDIK
(Negeri dan Swasta) yang
memiliki ijazah D-IV atau S1,
sertifikat pendidik dan surat
tanda tamat pendidikan dan
pelatihan calon kepala sekolah
untuk PAUD formal atau
sertifikat pendidikan dan
pelatihan kepala satuan PAUD
nonformal dari lembaga
pemerintah
Tingkat partisipasi warga
1 Jumlah SD dan SMP Negeri 336 DISDIK
negara usia 7-12 tahun yang Terakreditasi
berpartisipasi dalam
2 Jumlah peserta didik jenjang 0 DISDIK
pendidikan dasar sekolah dasar (Negeri dan
swasta) yang menerima
perlengkapan dasar peserta
didik dari Pemerintah Daerah
3 Jumlah Peserta didik jenjang 0 DISDIK
sekolah menengah pertama
(Negeri dan Swasta) yang
menerima perlengkapan dasar
peserta didik dari Pemerintah
Daerah
4 Jumlah peserta didik pada 43.314 DISDIK
jenjang sekolah dasar (Negeri
dan Swasta) yang menerima
pembebasan biaya pendidikan
5 Jumlah peserta didik pada 12.161 DISDIK
jenjang sekolah menengah
pertama (Negeri dan Swasta)
yang menerima pembebasan
biaya pendidikan
6 Jumlah kebutuhan minimal 2810 DISDIK
pendidik pada jenjang sekolah
dasar (Negeri dan Swasta)
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
7 Jumlah kebutuhan minimal 857 DISDIK
pendidik pada jenjang sekolah
menengah pertama (Negeri dan
Swasta)
8 Jumlah pendidik pada jenjang 2594 DISDIK
sekolah dasar
9 Jumlah pendidik pada jenjang 829 DISDIK
sekolah menengah
pertama(Negeri dan Swasta)
10 Jumlah kebutuhan minimal 814 DISDIK
tenaga kependidikan pada
jenjang sekolah dasar (Negeri
dan Swasta)
11 Jumlah kebutuhan minimal 251 DISDIK
tenaga kependidikan pada
jenjang sekolah menengah
pertama (Negeri dan Swasta)
12 Jumlah tenaga kependidikan 255 DISDIK
pada jenjang sekolah dasar
(Negeri dan Swasta)
13 Jumlah tenaga kependidikan 113 DISDIK
pada jenjang sekolah menengah
pertama (Negeri dan Swasta)
14 Jumlah pendidik pada jenjang 1119 DISDIK
sekolah dasar (Negeri dan
Swasta) yang memiliki ijazah
diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) dan sertifikat
pendidik

15 Jumlah pendidik pada jenjang 325 DISDIK


sekolah menengah pertama
(Negeri dan Swasta)yang
memiliki ijazah diploma empat
(D-IV) atau sarjana (S1) dan
sertifikat pendidik

16 Jumlah kepala sekolah pada 246 DISDIK


jenjang sekolah dasar (Negeri
dan Swasta) yang memiliki
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
ijazah D-IV atau S1, sertifikat
pendidik dan surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan calon
kepala sekolah

17 Jumlah kepala sekolah pada 31 DISDIK


jenjang sekolah menengah
pertama (Negeri dan Swasta)
yang memiliki ijazah D-IV atau
S1, sertifikat pendidik dan
surat tanda tamat pendidikan
dan pelatihan calon kepala
sekolah

18 Jumlah tenaga penunjang 105 DISDIK


lainnya pada jenjang sekolah
dasar (Negeri dan Swasta) yang
memiliki ijazah SMA/sederajat
19 Jumlah tenaga penunjang 55 DISDIK
lainnya pada jenjang sekolah
menengah pertama (Negeri dan
Swasta) yang memiliki ijazah
SMA/sederajat

Tingkat partisipasi warga


1 Jumlah SD dan SMP Negeri 336 DISDIK
negara usia 13-15 tahun yang Terakreditasi
berpartisipasi dalam
2 Jumlah peserta didik jenjang 0 DISDIK
pendidikan menengah sekolah dasar (Negeri dan
pertama swasta) yang menerima
perlengkapan dasar peserta
didik dari Pemerintah Daerah
3 Jumlah Peserta didik jenjang 0 DISDIK
sekolah menengah pertama
(Negeri dan Swasta) yang
menerima perlengkapan dasar
peserta didik dari Pemerintah
Daerah
4 Jumlah peserta didik pada 43.314 DISDIK
jenjang sekolah dasar (Negeri
dan Swasta) yang menerima
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
pembebasan biaya pendidikan
5 Jumlah peserta didik pada 12.161 DISDIK
jenjang sekolah menengah
pertama (Negeri dan Swasta)
yang menerima pembebasan
biaya pendidikan
6 Jumlah kebutuhan minimal 2810 DISDIK
pendidik pada jenjang sekolah
dasar (Negeri dan Swasta)
7 Jumlah kebutuhan minimal 857 DISDIK
pendidik pada jenjang sekolah
menengah pertama (Negeri dan
Swasta)
8 Jumlah pendidik pada jenjang 2594 DISDIK
sekolah dasar
9 Jumlah pendidik pada jenjang 829 DISDIK
sekolah menengah pertama
(Negeri dan Swasta)
10 Jumlah kebutuhan minimal 814 DISDIK
tenaga kependidikan pada
jenjang sekolah dasar (Negeri
dan Swasta)
11 Jumlah kebutuhan minimal 251 DISDIK
tenaga kependidikan pada
jenjang sekolah menengah
pertama (Negeri dan Swasta)
12 Jumlah tenaga kependidikan 255 DISDIK
pada jenjang sekolah dasar
(Negeri dan Swasta)
13 Jumlah tenaga kependidikan 113 DISDIK
pada jenjang sekolah menengah
pertama (Negeri dan Swasta)
14 Jumlah pendidik pada jenjang 1119 DISDIK
sekolah dasar (Negeri dan
Swasta) yang memiliki ijazah
diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) dan sertifikat
pendidik
15 Jumlah pendidik pada jenjang 325 DISDIK
sekolah menengah pertama
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
(Negeri dan Swasta)yang
memiliki ijazah diploma empat
(D-IV) atau sarjana (S1) dan
sertifikat pendidik
16 Jumlah kepala sekolah pada 246 DISDIK
jenjang sekolah dasar (Negeri
dan Swasta) yang memiliki
ijazah D-IV atau S1, sertifikat
pendidik dan surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan calon
kepala sekolah
17 Jumlah kepala sekolah pada 31 DISDIK
jenjang sekolah menengah
pertama (Negeri dan Swasta)
yang memiliki ijazah D-IV atau
S1, sertifikat pendidik dan
surat tanda tamat pendidikan
dan pelatihan calon kepala
sekolah
18 Jumlah tenaga penunjang 105 DISDIK
lainnya pada jenjang sekolah
dasar (Negeri dan Swasta) yang
memiliki ijazah SMA/sederajat
19 Jumlah tenaga penunjang 55 DISDIK
lainnya pada jenjang sekolah
menengah pertama (Negeri dan
Swasta) yang memiliki ijazah
SMA/sederajat
DISDIK
Tingkat partisipasi warga
1 Jumlah satuan pendidikan 2 DISDIK
negara usia 7-18 tahun yang kesetaraan Terakreditasi
belum menyelesaikan (Negeri dan Swasta)
pendidikan dasar dan
2 Jumlah peserta didik 0 DISDIK
menengah yang berpartisipasi pendidikan kesetaraan (Negeri
dalam Pendidikan Kesetaraan dan swasta) yang menerima
perlengkapan dasar peserta
didik dari Pemerintah Daerah
3 Jumlah Peserta didik 0 DISDIK
pendidikan kesetaraan (Negeri
dan Swasta) yang menerima
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
pembebasan biaya pendidikan
4 Jumlah kebutuhan minimal 0 DISDIK
pendidik pada satuan
pendidikan kesetaraan (Negeri
dan Swasta)
5 Jumlah pendidik pada satuan 55 DISDIK
pendidikan kesetaraan (Negeri
dan Swasta)
6 Jumlah pendidik pada satuan 55 DISDIK
pendidikan kesetaraan (Negeri
dan Swasta) yang memiliki
Ijazah D-IV atau Sarjana (S-1)
7 Jumlah kepala sekolah pada 8 DISDIK
satuan pendidikan kesetaraan
(Negeri dan Swasta) yang
memiliki Ijazah D-IV atau S-1
2 KESEHATAN Rasio Daya Tampung Rumah
1 Jumlah RS Rujukan Kabupaten 2 Unit DINKES
Sakit Rujukan yang memenuhi sarana,
prasarana dan alat kesehatan
(SPA) sesuai standar
Persentase RS Rujukan 1 Jumlah RS dibina dan 0 DINKES
Tingkat Kabupaten/Kota yang dipersiapkan akreditasinya
telah memiliki akreditasi
Persentase Ibu Hamil 1 Jumlah dukungan logistik 2.646.331 DINKES
mendapatkan pelayanan kesehatan yang tersedia
kesehatan sesuai standar (Dibuat dalam bentuk daftar)
2 Jumlah SDM Kesehatan untuk 1225 DINKES
pelayanan Antenatal
Persentase Ibu bersalin 1 Jumlah dukungan logistik 8.500 DINKES
mendapatkan pelayanan kesehatan yang tersedia
persalinan 2 Jumlah SDM Kesehatan untuk 1225 DINKES
pelayanan persalinan sesuai
standar
Persentase bayi baru lahir 1 Jumlah dukungan logistik 11.540 DINKES
mendapatkan pelayanan kesehatan yang tersedia
kesehatan bayi baru lahir 2 Jumlah SDM Kesehatan untuk 1225 DINKES
pelayanan Neonatal esensial
sesuai standar
Cakupan pelayanan 1 Jumlah dukungan logistik 237.100 DINKES
kesehatan Balita sesuai kesehatan yang tersedia
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
standar 2 Jumlah SDM Kesehatan untuk 1225 DINKES
pelayanan kesehatan Balita
sesuai standar
Persentase anak usia 1 Jumlah dukungan logistik 11.017 DINKES
pendidikan dasar yang kesehatan yang tersedia
mendapatkan pelayanan (Dibuat dalam bentuk daftar)
kesehatan sesuai standar 2 Jumlah SDM Kesehatan untuk 1225 DINKES
pelayanan kesehatan Balita
sesuai standar
Persentase orang usia 15-59 1 Jumlah dukungan logistik 400 DINKES
tahun yang mendapatkan kesehatan yang tersedia
skrining kesehatan sesuai (Dibuat dalam bentuk daftar)
standar
2 Jumlah SDM Kesehatan untuk 1225 DINKES
pelayanan kesehatan sesuai
standar
Persentase warga negara usia 1 Jumlah dukungan logistik 925 DINKES
60 tahun ke atas kesehatan yang tersedia
mendapatkan skrining (Dibuat dalam bentuk daftar)
kesehatan sesuai standar 2 Jumlah SDM Kesehatan untuk 1225 DINKES
pelayanan kesehatan sesuai
standar
Persentase penderita 1 Jumlah dukungan logistik 662.400 DINKES
hipertensi yang mendapatkan kesehatan yang tersedia
pelayanan kesehatan sesuai (Dibuat dalam bentuk daftar)
standar 2 Jumlah SDM Kesehatan untuk 1225 DINKES
pelayanan kesehatan sesuai
standar
Persentase penderita DM 1 Jumlah dukungan logistik 347.300 DINKES
yang mendapatkan pelayanan kesehatan yang tersedia
kesehatan sesuai standar (Dibuat dalam bentuk daftar)
2 Jumlah SDM Kesehatan untuk 1225 DINKES
pelayanan kesehatan sesuai
standar
Persentase ODGJ Berat yang 1 Jumlah dukungan logistik 64.469 DINKES
mendapatkan pelayanan kesehatan yang tersedia
kesehatan sesuai standar (Dibuat dalam bentuk daftar)
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
2 Jumlah SDM Kesehatan untuk 1225 DINKES
pelayanan kesehatan sesuai
standar
Persentase orang terduga TBC 1 Jumlah dukungan logistik 506 DINKES
mendapatkan pelayanan TBC kesehatan yang tersedia
sesuai standar (Dibuat dalam bentuk daftar)
2 Jumlah SDM Kesehatan untuk 1225 DINKES
pelayanan kesehatan sesuai
standar
Persentase orang dengan 1 Jumlah dukungan logistik 5.375 DINKES
resiko terinfeksi HIV kesehatan yang tersedia
mendapatkan pelayanan (Dibuat dalam bentuk daftar)
deteksi dini HIV (pelayanan 2 Jumlah SDM Kesehatan untuk 1225 DINKES
kesehatan HIV) sesuai pelayanan kesehatan sesuai
standar) standar

3 PEKERJAAN Rasio luas kawasan 1 Luas kawasan permukiman 328,42 DINAS


UMUM pemukiman rawan banjir yang rawan banjir di WS PERKIM
terlindungi oleh infrastruktur kewenangan Kabupaten (ha)
pengendalian banjir di WS 2 Panjang sungai di kawasan 80.476 DINAS
Kewenangan Kab/Kota permukiman yang rawan banjir PERKIM
di WS kewenangan Kabupaten
(m)
3 Luas kawasan permukiman 18,25 DINAS
sepanjang pantai yang rawan PERKIM
abrasi erosi dan akresi di WS
kewenangan Kabupaten (ha)
4 Panjang pantai di kawasan 36.307 DINAS
permukiman yg rawan abrasi, PERKIM
erosi, akresi di WS kewenangan
Kabupaten (m)
5 Rencana Tata Pengaturan air 0 DINAS
dan tata pengairan/rencana PERKIM
pengelolaan sumber daya air
WS Kewenangan Kabupaten
6 Rencana Teknis tata 0 DINAS
pengaturan air dan tata PERKIM
pengairan/rencana pengelolaan
sumber daya air kewenangan
Kabupaten
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
7 Data prasarana dan sarana 55 DINAS
pengaman pantai dan sungai PERKIM
milik pemerintah Kabupaten

Rasio luas kawasan 1 Luas kawasan permukiman 328,42 DINAS


permukiman sepanjang pantai rawan banjir di WS PERKIM
rawan abrasi, erosi, dan kewenangan Kabupaten (ha)
akresi yang terlindungi oleh 2 Panjang sungai di kawasan 80.476 DINAS
infrastruktur pengaman permukiman yang rawan banjir PERKIM
pantai di WS Kewenangan di WS kewenangan Kabupaten
Kabupaten (m)
3 Luas kawasan permukiman 18,25 DINAS
sepanjang pantai yang rawan PERKIM
abrasi erosi dan akresi di WS
kewenangan Kabupaten (ha)
4 Panjang pantai di kawasan 36.307 DINAS
permukiman yg rawan abrasi, PERKIM
erosi, akresi di WS kewenangan
Kabupaten (m)
5 Rencana Tata Pengaturan air 0 DINAS
dan tata pengairan/rencana PERKIM
pengelolaan sumber daya air
WS Kewenangan Kabupaten
6 Rencana Teknis tata 0 DINAS
pengaturan air dan tata PERKIM
pengairan/rencana pengelolaan
sumber daya air kewenangan
Kabupaten
7 Data prasarana dan sarana 55 DINAS
pengaman pantai dan sungai PERKIM
milik pemerintah Kabupaten

Rasio luas daerah irigasi 1 Persentase panjang jaringan 1148


𝑥 100%
kewenangan Kabupaten yang irigasi primer dalam kondisi 13446 𝑚
dilayani oleh jaringan irigasi baik = 8,5%
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑟𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑖𝑘 (𝑚)
𝑥 100%
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑟𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 (𝑚)

2 Persentase panjang jaringan 0


𝑥 100%
irigasi sekunder dalam kondisi 22603 𝑚
baik =0
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑟𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑖𝑘 (𝑚)
𝑥 100%
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑟𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 (𝑚)

3 Persentase panjang jaringan 1876


𝑥 100%
irigasi tersier dalam kondisi 2779
baik = 68%
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑟𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑖𝑒𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑖𝑘 (𝑚)
𝑥 100%
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑟𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑖𝑒𝑟(𝑚)

Persentase jumlah rumah 1 Pemenuhan dokumen RISPAM ADA DINAS


tangga yang mendapatkan lintas kabupaten PERKIM
akses terhadap air minum 2 Tersusun dan ditetapkannya TIDAK ADA DINAS
melalui SPAM jaringan JAKSTRADA Kabupaten PERKIM
perpipaan dan bukan jaringan 3 Jumlah BUMD dan atau UPTD TIDAK ADA DINAS
perpipaan terlindungi Kabupaten penyelenggara PERKIM
terhadap rumah tangga di SPAM
seluruh kabupaten 4 Jumlah izin yang diberikan TIDAK ADA DINAS
kepada Badan Usaha untuk PERKIM
melakukan penyelenggaraan
SPAM
5 Jumlah kerja sama TIDAK ADA DINAS
penyelenggaran SPAM dengan PERKIM
pemerintah Pusat dan
Pemerintah daerah lain.

Persentase jumlah rumah 1 Jumlah rumah dengan akses 0 DINAS


tangga yang memperoleh unit pengolahan setempat PERKIM
layanan pengolahan air untuk kegiatan pemenuhan
limbah domestik pelayanan dasar menggunakan
SPALD S
2 Jumlah rumah dengan akses 0 DINAS
sambungan rumah untuk PERKIM
kegiatan pemenuhan
pelayanan dasar menggunakan
SPALD-T
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
3 Jumlah rumah dengan akses 0 DINAS
unit pengolahan setempat dan PERKIM
data jumlah rumah dengan
akses sambungan rumah untuk
kegiatan pemenuhan
pelayanan dasar menggunakan
SPALD S dan SPALD T
4 Jumlah rumah yang sudah 0 DINAS
menerima pelayanan jasa PERKIM
penyedotan lumpur tinja
5 Jumlah rumah yang sudah 0 DINAS
menerima pelayanan jasa PERKIM
pengolahan lumpur tinja
6 Jumlah rumah yang sudah 0 DINAS
menerima pelayanan jasa PERKIM
pengolahan air limbah
domestik
7 Kinerja penyediaan pelayanan DINAS
SPALD S akses dasar 𝟎 PERKIM
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝟎

= 0%
8 Kinerja penyediaan pelayanan DINAS
SPALD S akses aman 𝟎 PERKIM
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝟎

= 0%

9 Kinerja penyediaan pelayanan DINAS


SPALD T akses aman 𝟎 PERKIM
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝟎

= 0%
10 Kinerja penyediaan unit DINAS
pengolahan setempat 𝟎 PERKIM
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝟎

= 0%
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
11 Kinerja penyediaan sarana DINAS
pengangkutan lumpur tinja 𝟎 PERKIM
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝟎

= 0%
12 Kinerja penyediaan prasarana DINAS
pengolahan lumpur tinja 𝟎 PERKIM
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝟎

= 0%
13 Kinerja penyediaan DINAS
sambungan rumah yang 𝟎 PERKIM
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
tersambung ke IPALD 𝟎

= 0%
14 Kinerja penyediaan jasa DINAS
penyedotan lumpur tinja 𝟎 PERKIM
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝟎

= 0%

Rasio kepatuhan IMB 1 Rasio bangunan gedung DINAS


Kabupaten (kecuali rumah tinggal tunggal 𝟑𝟔𝟑𝟖 PERKIM
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
dan rumah deret sederhana) 𝟑𝟖𝟓𝟗
yang laik fungsi
= 94%

2 Jumlah IMB yang diberikan 59 DINAS


oleh Pemerintah Kab/Kota PERKIM
dalam tahun eksisting
3 Penetapan Peraturan Daerah ADA DINAS
tentang Bangunan/Gedung PERKIM
4 Penetapan Keputusan TIDAK DINAS
Bupati/Walikota tentang Tim PERKIM
Bangunan/Gedung
5 Jumlah bangunan gedung yang 0 DINAS
ditetapkan oleh Bupati/ PERKIM
Walikota untuk dilindungi dan
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
dilestarikan
6 Jumlah bangunan gedung yang 1 DINAS
ditetapkan oleh PERKIM
Bupati/Walikota untuk
kepentingan strategis daerah
Kabupaten
7 Jumlah bangunan gedung 608 DINAS
negara milik Pemerintah PERKIM
Kab/Kota
8 Jumlah bangunan gedung 607 DINAS
negara milik pemerintah PERKIM
kabupaten/kota yang
dipelihara/dirawat

Tingkat kemantapan jalan 1 Panjang jalan berdasarkan yang 1023,34 Km DINAS PU


Kabupaten ditetapkan kepala daerah
dalam SK jalan kewenangan
Kabupaten
2 Panjang jalan yang dibangun 2251 m DINAS PU
3 Panjang jembatan yg dibangun 4m DINAS PU
4 Panjang jalan yang 455 m DINAS PU
ditingkatkan (struktur/fungsi)
5 Panjang jembatan yang 0 DINAS PU
diganti/dilebarkan
6 Panjang jalan yang 845 m DINAS PU
direkonstruksi atau
direhabilitasi
7 Panjang jembatan yang 0 DINAS PU
direhabilitasi
8 Panjang jalan yang dipelihara 33,5 DINAS PU
9 Panjang jembatan yang 0 DINAS PU
dipelihara

Rasio tenaga operator


1 Jumlah Pelatihan Tenaga 0 DINAS PU
/teknisi/ analisis yang operator/teknisi/analis di
memiliki sertifikat kompetensi wilayah Kabupaten
2 Jumlah tenaga kerja 0 DINAS PU
operator/teknisi/analis yang
terlatih di wilayah Kabupaten
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
3 Jumlah tenaga kerja 0 DINAS PU
konstruksi terlatih yang
tersertifikasi operator/ teknisi/
analis di wilayah Kabupaten
4 Terselenggaranya Sistem 0 DINAS PU
Informasi Pembina Jasa
Konstruksi Cakupan
Kabupaten yang aktif dengan
data termutakhir
5 Tersedianya data dan informasi 0 DINAS PU
potensi pasar jasa konstruksi
di wilayah Kabupaten untuk
tahun berjalan yang
bersumber dari APBD
Kabupaten
6 Tersedianya data dan informasi 0 DINAS PU
potensi pasar jasa konstruksi
di wilayah Kabupaten untuk
tahun berjalan yang
bersumber dari APBN
7 Tersedianya data dan informasi 0 DINAS PU
potensi pasar jasa konstruksi
di wilayah Kabupaten untuk
tahun berjalan yang
bersumber dari pendanaan
lainnya
8 Tersedianya data dan informasi 0 DINAS PU
paket pekerjaan jasa
konstruksi sesuai
kewenangannya yang sudah
dan sedang dilaskanakan oleh
badan usaha jasa konstruksi
yang termutakhir secara
berkala
9 Tersedianya data dan profil 0 DINAS PU
OPD sub-urusan jasa
konstruksi Kabupaten
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
10 Tersedianya data dan informasi 0 DINAS PU
pelatihan tenaga operator dan
teknisi/analis konstruksi di
wilayah kabuapten/kota yang
dilaksanakan sendiri atau
melalui kerjasama dengan
Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan Kerja (LPPK) yang
diregistrasi oleh menteri yang
membidangi jasa konstruksi,
asosiasi profesi, perguruan
tinggi dan instansi pemerintah
lainnya.
11 Tersedianya data dan informasi 0 DINAS PU
tenaga kerja konstruksi yang
terlatih di wilayah Kabupaten
yang dibuktikan dengan
sertifikat pelatihan operator
dan teknisi/analis
12 Tersedianya data dan informasi 0 DINAS PU
tenaga kerja konstruksi
terlatih yang tersertifikasi
operator/ teknisi/analis di
wilayah Kabupaten
13 Tersedianya data dan informasi 0 DINAS PU
badan usaha yang
mendapatkan pembinaan di
wilayah Kabupaten
14 Tersedianya data dan informasi 0 DINAS PU
pemenuhan komitmen
permohonan IUJK badan
usaha dan TDUP yg disetujui
15 Tersedianya data dan informasi 0 DINAS PU
hasil pengawasan ketidak
sesuaian jenis, sifat,
klasifikasi, layanan usaha,
bentuk dan/atau kualifikasi
usaha dengan kegiatan usaha
jasa konstruksi yang menjadi
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
kewenangan pengawasannya
16 Tersedianya data dan informasi 0 DINAS PU
kecelakaan konstruksi pada
proyek yang menjadi
kewenangan pengawasannya
17 Tersedianya data dan informasi 0 DINAS PU
hasil pengawasan ketidak
sesuaian jenis, sifat,
klasifikasi, layanan usaha,
bentuk dan/atau kualifikasi
usaha dengan segmentasi
pasar jasa konstruksi yang
menjadi kewenangan
pengawasannya
18 Jumlah badan usaha yang 0 DINAS PU
memiliki IUJKN di wilayah
Kabupaten
19 Jumlah usaha perseorangan 0 DINAS PU
yang memiliki TDUP di
wilayah Kabupaten
20 Jumlah badan usaha yang 0 DINAS PU
memiliki IUJKN yang terlibat
dalam proyek di wilayah
Kabupaten
21 Jumlah badan usaha yang 0 DINAS PU
mendapatkan pembinaan di
wilayah Kabupaten
22 Jumlah pemenuhan 0 DINAS PU
komitmen permohonan
IUJK badan usaha dan
TDUP yang disetujui
23 Jumlah pengawasan terkait 0 DINAS PU
ketidaksesuaian jenis, sifat,
klasifikasi, layanan usaha,
bentuk dan/atau kualifikasi
usaha dengan kegiatan usaha
jasa konstruksi yang menjadi
kewenangan pengawasannya
24 Jumlah kecelakaan konstruksi 0 DINAS PU
pada proyek yang menjadi
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
kewenangan pengawasannya
25 Jumlah pengawasan terkait 0 DINAS PU
ketidaksesuaian jenis, sifat,
klasifikasi, layanan usaha,
bentuk dan/atau kualifikasi
usaha dengan segmentasi
pasar jasa konstruksi yang
menjadi kewenangan
pengawasannya
4 PERUMAHAN Penyediaan dan rehabilitasi 1 Jumlah rumah yang berada 6.589 DINAS
RAKYAT rumah layak huni bagi Korban pada kawasan rawan bencana PERKIM
Bencana Kabupaten dan rencana penanganannya
2 Jumlah rumah yang terkena 4.643 DINAS
bencana alam PERKIM
3 Jumlah RT, KK dan Jiwa 18.572 DINAS
korban yang rumahnya terkena PERKIM
bencana alam
4 Jumlah unit rumah korban 0 DINAS
bencana yang direhabilitasi PERKIM
sesuai dengan rencana aksi
5 Jumlah unit rumah korban 0 DINAS
bencana yang dibangun PERKIM
kembali sesuai dengan rencana
aksi
6 Jumlah unit rumah korban 0 DINAS
bencana yang dibangun PERKIM
baru/relokasi sesuai dengan
rencana aksi
7 Jumlah unit dan lokasi rumah 0 DINAS
sewa yang akan menjadi tempat PERKIM
tinggal sementara korban
bencana
8 Jumlah RT, KK dan Jiwa 0 DINAS
korban bencana yang PERKIM
terfasilitasi
9 Jumlah, luasan dan lokasi 2 DINAS
pencadangan lahan PERKIM
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
Fasilitasi penyediaan rumah 1 Jumlah rumah tangga 0 DINAS
layak huni bagi masyarakat penerima layanan yang telah PERKIM
terdampak relokasi program mendapatkan fasilitasi ganti
Pemerintah Kabupaten kerugian aset properti
berdasarkan rencana
pemenuhan SPM
2 Jumlah rumah tangga 0 DINAS
penerima kegiatan layanan PERKIM
yang belum mendapatkan
fasilitasi penggantian hak atas
tanah dan bangunan
berdasarkan rencana
pemenuhan SPM
3 Jumlah rumah tangga 0 DINAS
penerima kegiatan layanan PERKIM
subsidi uang sewa
berdasarkan rencana
pemenuhan SPM
4 Jumlah rumah tangga 0 DINAS
penerima kegiatan layanan PERKIM
yang telah mendapatkan
penyediaan rumah layak huni
berdasarkan rencana
pemenuhan SPM
5 Jumlah rumah tangga 0 DINAS
penerima layanan yang belum PERKIM
mendapatkan penyediaan
rumah layak huni berdasarkan
rencana pemenuhan SPM
6 Jumlah total luasan (Ha) 0 DINAS
pengadaan tanah PERKIM

Persentase Kawasan 1 Jumlah luasan (ha) kawasan 20.29 DINAS


permukiman kumuh dibawah pemukiman kumuh < 10 ha PERKIM
10 Ha di Kabupaten yang 2 Jumlah unit peningkatan 40 DINAS
ditangani (ha) kualitas RTLH PERKIM
3 Jumlah luasan (ha) 0.019 DINAS
penanganan infrastrukur PERKIM
kawasan kumuh
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
Berkurangnya Jumlah unit 1 Jumlah rumah di Kabupaten 72.871 DINAS
RTLH (Rumah Tidak Layak PERKIM
Huni) 2 Jumlah unit Peningkatan 40 DINAS
Kualitas RTLH PERKIM
3 Jumlah rumah tidak layak huni 17.433 DINAS
PERKIM
4 Jumlah rumah yang tidak 0 DINAS
dihuni PERKIM
5 Rasio rumah dan KK 1.15% DINAS
Jumlah KK PERKIM
Jumlah total unit rumah
6 Jumlah rumah pembangunan 196 DINAS
baru PERKIM

Jumlah perumahan yang 1 Jumlah perumahan yang 10 DINAS


sudah dilengkapi PSU terfasilitasi PSU PERKIM
(prasarana, sarana dan 2 Jumlah unit rumah yang sudah 1.676 DINAS
utilitas umum) difasilitasi air minum PERKIM
3 Jumlah unit rumah yang 312 DINAS
terfasilitasi jalan lingkungan PERKIM
4 Jumlah unit rumah yang 72.705 DINAS
terfasiltasi akses sanitasi (on PERKIM
site / off site)
5 Jumlah perumahan yang 0 DINAS
terfasilitasi RTNH PERKIM
6 Jumlah unit rumah yang 1.676 DINAS
terfasilitasi akses PJU PERKIM
7 Jumlah pengembang yang 0 DINAS
tersertifikasi PERKIM
8 Jumlah pengembang yang 7 DINAS
teregistrasi PERKIM
9 Jumlah pengembang yang 0 DINAS
mendapat penyuluhan atau PERKIM
pelatihan

5 TRANTIBUM Persentase gangguan 1 Jumlah pelanggaran dan 4 jenis SATPOL PP


DAN LINMAS Trantibum yang dapat pengaduan trantibum
diselesaikan Kabupaten yang ditangani
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
2 Jumlah Satlinmas yang terlatih 1.525 org SATPOL PP
dan dikukuhkan

3 Jumlah Perda dan Perkada 15 jenis SATPOL PP


yang ditegakkan

4 Jumlah Polisi Pamong Praja 2 org SATPOL PP


yang memiliki kualitas sebagai
PPNS
5 Tersedianya SOP dalam Ya SATPOL PP
penegakan Perda dan Perkada
serta penanganan gangguan
Trantibum
6 Tersedianya sarana prasarana Ya SATPOL PP
minimal
Jumlah warga negara yang 1 Persentase penyelesaian
memperoleh layanan dokumen KRB sampai dengan 𝟐 BPBD
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
informasi rawan bencana dinyatakan sah/legal 𝟐

= 100%

2 Persentase jumlah penduduk di


kawasan rawan bencana yang
memperoleh informasi rawan 𝟑𝟔𝟎. 𝟗𝟖𝟔 BPBD
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
bencana sesuai jenis ancaman 𝟑𝟗𝟓. 𝟑𝟒𝟖
bencana
= 91,3%

Jumlah warga negara yang


1 Persentase penyelesaian
memperoleh layanan dokumen RPB sampai 𝟐 BPBD
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
pencegahan dan dinyatakan sah/legal 𝟐
kesiapsiagaan terhadap 𝑲𝒆𝒎𝒂𝒋𝒖𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂𝒂𝒏 𝒅𝒐𝒌𝒖𝒎𝒆𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒔𝒖𝒔𝒖𝒏
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
bencana
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒅𝒐𝒌𝒖𝒎𝒆𝒏 𝑹𝑷𝑩 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑
𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏
= 100%

2 Persentase penyelesaian
dokumen Renkon sampai BPBD
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
dinyatakan sah/ legal 𝟐
𝑲𝒆𝒎𝒂𝒋𝒖𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂𝒂𝒏 𝒅𝒐𝒌𝒖𝒎𝒆𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒔𝒖𝒔𝒖𝒏 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒅𝒐𝒌𝒖𝒎𝒆𝒏 𝒓𝒆𝒌𝒐𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 𝟐
𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒅𝒊𝒔𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏

= 100%
3 Persentase jumlah aparatur
dan warga negara yang ikut 𝟗𝟕 BPBD
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
pelatihan 𝟑𝟗𝟓. 𝟑𝟒𝟖
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒑𝒂𝒓𝒂𝒕𝒖𝒓 𝒅𝒂𝒏 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒏𝒆𝒈𝒂𝒓𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈
𝒊𝒌𝒖𝒕 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒉𝒂𝒏
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒑𝒂𝒓𝒂𝒕𝒖𝒓 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒏𝒆𝒈𝒂𝒓𝒂 𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 0,03%
𝒅𝒊 𝒌𝒂𝒘𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒘𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂

4 Persentase warga negara yang 𝟎 BPBD


𝒙 𝟏𝟎𝟎%
ikut pelatihan 𝟑𝟗𝟓. 𝟑𝟒𝟖
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒏𝒆𝒈𝒂𝒓𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 =0%
𝒊𝒌𝒖𝒕 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒉𝒂𝒏
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒏𝒆𝒈𝒂𝒓𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒅𝒂 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝒅𝒊 𝒌𝒂𝒘𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒘𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂
5 Persentase warga negara yang BPBD
mendapat layanan pusdalops
penanggulangan bencana dan
sarana prasarana 𝟑𝟔𝟎. 𝟗𝟖𝟔
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
penanggulangan bencana 𝟑𝟗𝟓. 𝟑𝟒𝟖
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒏𝒆𝒈𝒂𝒓𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
𝒍𝒂𝒚𝒂𝒏𝒂𝒏 𝑷𝒖𝒔𝒅𝒂𝒍𝒐𝒑𝒔
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒏𝒆𝒈𝒂𝒓𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒅𝒂 𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 91,3%
𝒅𝒊 𝒌𝒂𝒘𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒘𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂

6 Persentase warga negara yang BPBD


mendapat peralatan 𝟑𝟔𝟎. 𝟗𝟖𝟔
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
perlindungan 𝟑𝟗𝟓. 𝟑𝟒𝟖
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒏𝒆𝒈𝒂𝒓𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
𝒍𝒂𝒚𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒂𝒍𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒊𝒏𝒅𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒏𝒆𝒈𝒂𝒓𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒅𝒂 𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 91,3%
𝒅𝒊 𝒌𝒂𝒘𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒘𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂

Jumlah warga negara yang


1 Persentase kecepatan respon BPBD
memperoleh layanan kurang dari 24 jam untuk 𝟏
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
penyelamatan dan evakuasi setiap status KLB 𝟏
korban bencana 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑲𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒓𝒆𝒔𝒑𝒐𝒏 𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒓𝒊
𝟐𝟒 𝒋𝒂𝒎 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒑𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑𝒂𝒏 𝑲𝑳𝑩
𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 100%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒔𝒕𝒂𝒕𝒖𝒔 𝑲𝑳𝑩

2 Persentase kecepatan respon


kurang dari 24 jam untuk 𝟑
𝒙 𝟏𝟎𝟎% BPBD
setiap status darurat bencana 𝟑

= 100%
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑲𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒓𝒆𝒔𝒑𝒐𝒏 𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒓𝒊
𝟐𝟒 𝒋𝒂𝒎 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒑𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑𝒂𝒏
𝒅𝒂𝒓𝒖𝒓𝒂𝒕 𝒃𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒔𝒕𝒂𝒕𝒖𝒔 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝒅𝒂𝒓𝒖𝒓𝒂𝒕 𝒃𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂

3 Persentase jumlah petugas


yang aktif dalam penanganan 𝟑𝟎𝟎
𝒙 𝟏𝟎𝟎% BPBD
darurat bencana 𝟑𝟎𝟎
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒕𝒖𝒈𝒂𝒔 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒕𝒊𝒇 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎
𝒑𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒖𝒓𝒂𝒕 𝒃𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒕𝒖𝒈𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 100%
𝒑𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒖𝒓𝒂𝒕 𝒃𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂

4 Persentase jumlah korban


berhasil dicari, ditolong dan 𝟔. 𝟎𝟒𝟔 BPBD
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
dievakuasi terhadap kejadian 𝟕. 𝟗𝟓𝟏
bencana
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒅𝒊𝒄𝒂𝒓𝒊, = 76,04%
𝒅𝒊𝒕𝒐𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒊 𝒆𝒗𝒂𝒌𝒖𝒂𝒔𝒊
𝑷𝒆𝒓𝒌𝒊𝒓𝒂𝒂𝒏 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒃𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂

Persentase pelayanan
1 Jumlah dan jenis layanan 13 jenis DAMKAR
penyelamatan dan evakuasi penyelamatan dan evakuasi
korban kebakaran pada kondisi membahayakan
manusia (operasi darurat non
kebakaran) oleh Dinas
Pemadam Kebakaran di
kabupaten
2 Tersedianya pos sektor damkar Ada DAMKAR
yang dilengkapi sarana 9 pos
prasarana damkar, sarana
prasarana penyelamatan di
kantor kecamatan
(ada atau tidak)
3 Tersedianya aparatur selama Ada DAMKAR
24 (jam) yang dilaksanakan
secara bergantian (shift) di
kantor Kecamatan (ada atau
tidak)
4 Pos Damkar yang dilengkapi Tidak ada DAMKAR
dengan sarana/prasarana
damkar, sarana prasarana
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
penyelamatan dan evakuasi di
setiap kelurahan/desa
(dibuat dalam bentuk daftar)
5 Jumlah dan jenis sarana 18 jenis DAMKAR
prasarana pemadaman,
penyelamatan dan evakuasi
(dibuat dalam bentuk daftar)
6 Jumlah aparatur pemadam 8 orang DAMKAR
kebakaran yang memenuhi
Standar Kualifikasi Pemadam
sebagaimana dimaksud
Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 16 Tahun 2009
tentang Standar Kualifikasi
Aparatur Pemadam Kebakaran
7 Jumlah relawan kebakaran di 0 DAMKAR
bawah binaan Dimas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan
atau perangkat daerah yang
menyelenggarakan sub urusan
kebakaran
8 Jumlah peningkatan kapasitas DAMKAR
3 orang
aparatur pemadam kebakaran

6 SOSIAL Persentase penyandang 1 Jumlah layanan data dan 1 unit DINSOS


disabilitas terlantar, anak pengaduan yang dimiliki
terlantar, lanjut usia 2 Jumlah data penyandang 20 orang DINSOS
terlantar dan gelandangan disabilitas terlantar, anak
pengemis yang terpenuhi terlantar, lanjut usia terlantar
kebutuhan dasarnya di luar dan gepeng yang masuk dalam
panti data terpadu FM dan OTM
3 Jumlah Tim Reaksi Cepat yang 1 Tim DINSOS
dibentuk
4 Jumlah penyandang disabilitas 970 orang DINSOS
terlantar, anak terlantar,
lanjut usia terlantar dan
gepeng yang dijangkau
5 Jumlah kendaraan roda 0 orang DINSOS
empat yang akses khusus
layanan kedaruratan yang
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
dimiliki
6 Jumlah penyandang disabilitas 870 orang DINSOS
terlantar, anak terlantar,
lanjut usia terlantar dan
gepeng yang menerima paket
permakanan sesuai standar
gizi
7 Jumlah rumah 1 unit DINSOS
singgah/shelter/tempat tinggal
sementara yang dimiliki
sesuai standar
8 Jumlah penyandang disabilitas 865 orang DINSOS
terlantar, anak terlantar,
lanjut usia terlantar dan
gepeng yang menerima paket
sandang
9 Jumlah penyandang disabilitas 210 orang DINSOS
terlantar, anak terlantar,
lanjut usia terlantar dan
gepeng yang memanfaatkan
alat bantu
10 Jumlah alat bantu yang 0 DINSOS
tersedia di rumah singgah/
shelter
11 Jumlah paket perbekalan 26 paket DINSOS
Kesehatan yang tersedia
12 Jumlah penyandang disabilitas 20 orang DINSOS
terlantar, anak terlantar,
lanjut usia terlantar dan
gepeng yang memanfaatkan
paket perbekalan kesehatan
13 Jumlah tenaga Kesehatan yang 2 orang DINSOS
disediakan di rumah singgah
14 Jumlah pekerja sosial 4 orang DINSOS
professional dan/atau TKS
dan/atau relawan sosial yang
disediakan
15 Jumlah penyandang disabilitas 82 orang DINSOS
terlantar, anak terlantar,
lanjut usia terlantar dan
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
gepeng yang mendapatkan
bimbingan fisik, mental dan
sosial sesuai standar di
keluarga, masyarakat, Dinas
Sosial, Rumah Singgah/Shelter
dan/atau pusat kesejahteraan
sosial
16 Jumlah bimbingan sosial yang 12 kali DINSOS
dilaksanakan kepada
keluarga dan masyarakat
17 Jumlah penyandang disabilitas 1 orang DINSOS
terlantar, anak terlantar,
lanjut usia terlantar dan
gepeng yang difasilitasi untuk
mendapatkan dokumen
kependudukan
18 Jumlah penyandang disabilitas 1 orang DINSOS
terlantar, anak terlantar,
lanjut usia terlantar dan
gepeng yang mendapatkan
akses layanan pendidikan dan
Kesehatan dasar
19 Jumlah penyandang disabilitas 119 orang DINSOS
terlantar, anak terlantar,
lanjut usia terlantar dan
gepeng yang mendapatkan
layanan penelusuran keluarga
20 Jumlah penyandang disabilitas 119 orang DINSOS
terlantar, anakterlantar, lanjut
usia terlantar dan gepeng yang
direunifikasi dengan keluarga
21 Jumlah penyandang disabilitas 8 orang DINSOS
terlantar, anak terlantar,
lanjut usia terlantar dan
gepeng yang dirujuk

Persentase korban bencana 1 Jumlah korban bencana yang 1600 jiwa DINSOS
alam dan sosial yang mendapat makanan
terpenuhi kebutuhan 2 Jumlah korban bencana yang 0 DINSOS
dasarnya pada saat dan menerima paket sandang
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
setelah tanggap darurat 3 Jumlah tempat penampungan 0 DINSOS
bencana Kabupaten pengungsi yang dimiliki
4 Jumlah paket permakanan 0 DINSOS
khusus bagi kelompok rentan
5 Jumlah korban bencana yang 111 orang DINSOS
menerima pelayanan dukungan
psikososial
6 Jumlah pekerja sosial 94 orang DINSOS
professional/tenaga
kesejahteraan sosial dan/atau
relawan sosial yang tersedia

7 KETENAGA Persentase kegiatan yang 1 Dokumen perencanaan tenaga Tidak ada DISNAKERIN
KERJAAN dilaksanakan yang mengacu kerja Kabupaten
ke rencana tenaga kerja 2 Persentase akurasi proyeksi Tidak ada DISNAKERIN
indikator dalam rencana tenaga
kerja
3 Jumlah perusahaan yang 0 DISNAKERIN
menyusun rencana tenaga kerja

Persentase tenaga kerja 1 Persentase penerapan Program 1 DISNAKERIN


𝑥 100%
bersertifikat kompetensi PBK dengan kualifikasi klaster 1
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒆𝒓𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒑𝒓𝒐𝒈𝒓𝒂𝒎 𝑷𝑩𝑲 𝒌𝒖𝒂𝒍𝒊𝒇𝒊𝒌𝒂𝒔𝒊

𝒙 𝟏𝟎𝟎%= 100%
𝑲𝑲𝑵𝑰 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒐𝒌𝒖𝒑𝒂𝒔𝒊 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏
𝑲𝒆𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒑𝒓𝒐𝒈𝒂𝒓𝒂𝒎 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒊𝒌
𝒌𝒖𝒂𝒍𝒊𝒇𝒊𝒌𝒂𝒔𝒊 𝒌𝒐𝒎𝒑𝒆𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒎𝒂𝒖𝒑𝒖𝒏 𝒌𝒍𝒂𝒔𝒕𝒆𝒓
𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏
2 Persentase instruktur 0 DISNAKERIN
𝑥 100%
bersertifikat kompetensi 0
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒏𝒔𝒕𝒓𝒖𝒌𝒕𝒖𝒓 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒆𝒓𝒕𝒊𝒇𝒊𝒌𝒂𝒕 𝒌𝒐𝒎𝒑𝒆𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊 = 100%
𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒏𝒔𝒕𝒓𝒖𝒌𝒕𝒖𝒓 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏

3 Rasio jumlah instruktur 0 DISNAKERIN


𝑥 100%
terhadap peserta pelatihan 36
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒏𝒔𝒕𝒓𝒖𝒌𝒕𝒖𝒓 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏 = 0%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏
𝒙 𝟏𝟎𝟎%

4 Persentase LPK yang 0 DISNAKERIN


𝑥 100%
terakreditasi 0
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑳𝑷𝑲 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒌𝒓𝒆𝒅𝒊𝒕𝒂𝒔𝒊 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏 = 0%
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝑳𝑷𝑲 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
5 Persentase LPK yang memiliki 2 DISNAKERIN
𝑥 100%
perizinan 3
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑳𝑷𝑲 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒛𝒊𝒏𝒂𝒏 = 66,67%
𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑳𝑷𝑲 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒅𝒂𝒕𝒂 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏

6 Jumlah penganggur yang 26 orang DISNAKERIN


dilatih
7 Persentase lulusan bersertifikat 36 DISNAKERIN
𝑥 100%
pelatihan 36
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒆𝒓𝒕𝒊𝒇𝒊𝒌𝒂𝒕 = 100%
𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒍𝒂𝒕𝒊𝒉 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏

8 Persentase penyerapan lulusan 10 DISNAKERIN


𝑥 100%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 𝒑𝒂𝒅𝒂 36
𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏
𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 27,78%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏

9 Lulusan bersertifikat 36 DISNAKERIN


𝑥 100%
kompetensi 36
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒆𝒓𝒕𝒊𝒇𝒊𝒌𝒂𝒕 = 100%
𝒌𝒐𝒎𝒑𝒆𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒆𝒓𝒕𝒊𝒇𝒊𝒌𝒂𝒕 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏
10 Jumlah calon pekerja migran 0 DISNAKERIN
𝑥 100%
Indonesia/ calon tenaga kerja 0
= 0%
indonesia (CPMI/CTKI) yang
diberikan pelatihan
∑ 𝑪𝑷𝑴𝑰 𝒅𝒊𝒍𝒂𝒕𝒊𝒉

𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑪𝑷𝑴𝑰 𝒕𝒆𝒓𝒅𝒂𝒇𝒕𝒂𝒓
11 Jumlah pelatihan Calon Pekerja 0 DISNAKERIN
𝑥 100%
Migran Indonesia/Calon Tenaga 0
= 0%
Kerja Indonesia (CPMI/CTKI)

Tingkat Produktivitas Tenaga


1 Persentase perusahaan yang 0 DISNAKERIN
𝑥 100%
Kerja menerapkan program 0
= 0%
peningkatan produktivitas
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒓𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏
𝒑𝒓𝒐𝒈𝒓𝒂𝒎 𝒑𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒕𝒊𝒇𝒊𝒕𝒂𝒔
𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
2 Data tingkat produktivitas total 0 DISNAKERIN
Pertumbuhan ekonomi –
(pertumbuhan modal +
pertumbuhan tenaga kerja.
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data

Persentase perusahaan yang 1 Persentase perusahaan yang 11 DISNAKERIN


𝑥 100%
menerapkan tata Kelola kerja telah memiliki Peraturan 99
yang layak (PP/PKB, LKS Perusahaan (PP) = 11,11%
Bipartit, Struktur Skala Upah, 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊
𝑷𝑷 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
dan terdaftar peserta BPJS 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒕𝒆𝒏𝒂𝒈𝒂
𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 𝟏𝟎 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉
Ketenagakerjaan) 2 Persentase perusahaan yang 20 DISNAKERIN
𝑥 100%
telah memiliki PKB 28
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊
𝑷𝑲𝑩 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏
= 71,42%
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝑺𝑷/𝑺𝑩
3 Rekapitulasi tahunan jumlah 7.573 orang DISNAKERIN
anggota Serikat pekerja/serikat
buruh di perusahaan tahun n
4 Persentase perusahaan yang 31 DISNAKERIN
𝑥 100%
sudah Menyusun struktur 31
skala upah = 100%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒖𝒔𝒖𝒏
𝒔𝒕𝒓𝒖𝒌𝒕𝒖𝒓 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒖𝒑𝒂𝒉
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒕𝒖𝒓 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝒔𝒚𝒂𝒓𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂
5 Persentase perusahaan yang 44 DISNAKERIN
𝑥 100%
telah terdaftar sebagai peserta 44
BPJS Ketenagakerjaan = 100%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒕𝒆𝒓𝒅𝒂𝒇𝒕𝒂𝒓
𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝒑𝒆𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 𝑩𝑷𝑱𝑺 𝑲𝒆𝒕𝒆𝒏𝒂𝒈𝒂𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂𝒂𝒏
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒂𝒔𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝒑𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏 𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃 𝒍𝒂𝒑𝒐𝒓
6 Persentase jumlah perusahaan 17 DISNAKERIN
𝑥 100%
yang berselisih 101
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉
𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 16,83%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒏
7 Jumlah mogok kerja 1 orang DISNAKERIN
8 Jumlah penutupan perusahaan 0 DISNAKERIN
9 Jumlah perselisihan 2 DISNAKERIN
kepentingan
10 Jumlah perselisihan antar 0 DISNAKERIN
Serikat Pekerja/Serikat Buruh
(SP/SB) dalam 1 perusahaan
11 Jumlah perselisihan PHK 12 DISNAKERIN
12 Jumlah pekerja/buruh yang 28 orang DISNAKERIN
ter-PHK
13 Jumlah perselisihan yang 0 DISNAKERIN
diselesaikan melalui
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
perundingan bipartit
14 Lembaga Kerja Sama (LKS) 0 DISNAKERIN
Tripartit Kabupaten yang
diberdayakan
15 Persentase perselisihan 6 DISNAKERIN
𝑥 100%
hubungan industrial yang 16
diselesaikan melalui Perjanjian = 37,5%
Bersama oleh Mediator
Hubungan Industrial
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒓𝒋𝒂𝒏𝒋𝒊𝒂𝒏 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑲𝒂𝒔𝒖𝒔 𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏
Persentase tenaga kerja yang 1 Jumlah lowongan kerja yang 0 DISNAKERIN
ditempatkan (dalam dan luar tersedia di wilayah
negeri) melalui mekanisme kabupaten/kota
layanan antar kerja dalam 2 Jumlah pencari kerja yang 122 DISNAKERIN
Wilayah Kabupaten terdaftar di kab/kota
3 Jumlah Bursa Kerja Khusus 0 DISNAKERIN
(BKK) wilayah kab/kota
4 Jumlah Tenaga Kerja Khusus 0 DISNAKERIN
terdaftar dalam satu
kabupaten/kota
5 Jumlah Pejabat Fungsional 0 DISNAKERIN
Pengantar Kerja
6 Jumlah Lembaga Penempatan 0 DISNAKERIN
Tenaga Kerja Swasta (LPTKS)
antar kerja lokal dalam satu
wilayah kab/kota
7 Jumlah perjanjian kerja yang 138 DISNAKERIN
disahkan oleh dinas bidang
ketenagakerjaan Kab/Kota
8 Jumlah penempatan tenaga 0 DISNAKERIN
kerja melalui Informasi Pasar
Kerja (IPK) Online (SISNAKER)
9 Jumlah Calon Pekerja Migran 0 DISNAKERIN
𝑥 100%
Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga 0
= 0%
Kerja Indonesia (CTKI) yang
mendapatkan sosialisasi
𝑪𝑷𝑴
∑ 𝒚𝒂𝒏𝒈𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒐𝒔𝒊𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊
𝑪𝑻𝑲𝑰
𝑪𝑷𝑴 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

𝑪𝑻𝑲𝑰
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
10 Jumlah Calon Pekerja Migran 82 DISNAKERIN
𝑥 100%
Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga 82
= 100%
Kerja Indonesia (CTKI) yang
terdata
11 Jumlah Pekerja Migran 0 DISNAKERIN
𝑥 100%
Indonesia (PMI)/ Tenaga Kerja 0
= 0%
Indonesia (TKI) yang
mendapatkan fasilitasi
kepulangan

∑𝒇𝒂𝒔𝒊𝒍𝒊𝒕𝒂𝒔𝒊 𝑷𝑴𝑰 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏


∑𝑷𝑴𝑰 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
12 Jumlah Pekerja Migran 0 DISNAKERIN
𝑥 100%
Indonesia (PMI)/ Tenaga Kerja 0
= 0%
Indonesia (TKI) yang
mendapatkan pendidikan dan
pelatihan kerja
∑𝑷𝑴𝑰
𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒊𝒅𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏
𝑻𝑲𝑰
𝒑𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
∑𝑷𝑴𝑰/𝑻𝑲𝑰
13 Data pemberdayaan Pekerja 0 DISNAKERIN
𝑥 100%
Migran Indonesia (PMI)/Tenaga 0
= 0%
Kerja Indonesia (TKI) purna dan
keluarganya
∑𝑷𝑴𝑰 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑻𝑲𝑰 𝒑𝒖𝒓𝒏𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒈𝒂𝒏𝒚𝒂
𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒃𝒆𝒓𝒅𝒂𝒚𝒂𝒌𝒂𝒏
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
∑𝑷𝑴𝑰 /𝑻𝑲𝑰 𝒑𝒖𝒓𝒏𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒈𝒂𝒏𝒚𝒂
14 Jumlah Layanan Terpadu Satu 0 DISNAKERIN
𝑥 100%
Atap (LTSA) yang dibentukan 0
∑𝑳𝑻𝑺𝑨 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒆𝒏𝒕𝒖𝒌 = 0%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒂𝒆𝒓𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒏𝒕𝒐𝒏𝒈 𝑷𝑴𝑰/𝑻𝑲𝑰
𝒙 𝟏𝟎𝟎%

8 PERLINDUNGAN Persentase ARG pada belanja


1 Jumlah lembaga pemerintah 4 Lembaga DPPPA
PEREMPUAN DAN langsung APBD tingkat daerah kabupaten/kota  Bappeda
PERLINDUNGAN yang telah dilatih PUG  DPPPA
ANAK
 BPKAD
 Inspektorat
2 Jumlah program/kegiatan PUG 22 program DPPPA
pada perangkat daerah yang dan
sudah dievaluasi melalui 52 Kegiatan
analisis gender di tingkat
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
kabupaten/kota
Persentase anak korban
1 Jumlah media massa (cetak, 7 jenis DPPPA
kekerasan yang ditangani elektronik) yang bekerja sama Plank, spanduk,
instansi terkait dengan Pemkab/Kota (Dinas stiker, leaflet,
Kabupaten/Kota PPPA) untuk melakukan KIE brosur, poster
pencegahan kekerasan dan radio
terhadap anak
2 Jumlah lembaga layanan anak 3lembaga DPPPA
yang telah memiliki standar  KPAD
pelayanan minimal  LPPA
 SATGAS PPA
3 Persentase korban kekerasan 61 𝑜𝑟𝑔 DPPPA
𝑥 100%
anak yang terlayani 61 𝑜𝑟𝑔
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒌𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒂𝒏𝒂𝒌
𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒚𝒂𝒏𝒊
= 100%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒌𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒅𝒊 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑲𝒂𝒃𝒖𝒑𝒂𝒕𝒆𝒏
4 Jumlah lembaga layanan anak 3 lembaga DPPPA
yang mendapat pelatihan  KPAD
 LPPA
 SATGAS PPA
5 Jumlah lembaga layanan anak 1 lembaga DPPPA
yang mendapatkan bantuan yaitu KPAD
keuangan/fasilitasi oleh
Pemerintah Daerah Pemkab
(APBD Kab)
Rasio kekerasan terhadap 1 Jumlah organisasi 2 organisasi DPPPA
perempuan, termasuk TPPO kemasyarakatan yang bergerak  LPPLU
(per 100.000 penduduk dlm bidang perempuan tingkat  DWP
perempuan) kabupaten/kota yang
mendapatkan pelatihan
2 Jumlah kader perempuan 0 org DPPPA
tingkat kabupaten/kota yang
sudah dilatih
3 Jumlah lembaga layanan 2 lembaga DPPPA
perempuan yang mendapat  LPPLU
pelatihan  DWP
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
4 Jumlah lembaga layanan 3 lembaga DPPPA
pemberdayaan perempuan yang  LPPLU
mendapatkan bantuan  DWP
keuangan oleh pemerintah  PKK
kabupaten/kota
5 Jumlah kebijakan/program 10 (sepuluh) DPPPA
pencegahan kekerasan kebijakan
terhadap perempuan termasuk
TPPO pada perangkat daerah
yang sudah dievaluasi
6 Jumlah lembaga penyediaan 3 lembaga DPPPA
layanan perlindungan hak  KPAD
perempuan yg telah  LPPA
terstandardisasi  Satgas PPA
7 Persentase korban kekerasan 𝟓𝟎
𝒙 𝟏𝟎𝟎% DPPPA
perempuan yang terlayani 𝟓𝟎
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒌𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒆𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 = 100%
𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒚𝒂𝒏𝒂𝒏
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒌𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝒑𝒆𝒓𝒆𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏
9 PANGAN Persentase ketersediaan 1 Tersedianya infrastruktur Ada HANPANG
pangan (Tersedianya pergudangan dan sarana 5 unit lumbung
cadangan beras/ jagung pendukung lainnya untuk pangan
sesuai kebutuhan penyimpanan cadangan pangan
2 Tersalurkannya pangan pokok Ada HANPANG
dan pangan lainnya Penyaluran
gabah 100 ton
3 Tersedianya regulasi harga Ada HANPANG
minimum daerah untuk pangan
lokal
4 Terlaksananya kegiatan Ada HANPANG
pemberdayaan masyarakat Kegiatan P2I
dalam rangka pemenuhan APBN dan
konumsi pangan yang beragam kegiatan KRPL
dan bergizi seimbang APBD

5 Tersedianya peta ketahanan Ada HANPANG


dan kerentanan pangan
6 Tertanganinya kerawanan Ada HANPANG
pangan
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
7 Tersalurkannya cadangan Ada HANPANG
pangan pada daerah rentan
rawan pangan
8 Terlaksananya pengawasan Ada HANPANG
keamanan pangan segar

10 PERTANAHAN Persentase pemanfaatan


1 SK Izin Lokasi Yang Diterbitkan 𝟏
𝒙 𝟏𝟎𝟎% DPPMTSP
tanah yang sesuai dengan Oleh Bupati/Wali kota 𝟏

peruntukkan tanahnya diatas 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒛𝒊𝒏 𝒍𝒐𝒌𝒂𝒔𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕𝒌𝒂𝒏+


𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒖𝒓𝒂𝒕 𝒑𝒆𝒓𝒎𝒐𝒉𝒐𝒏𝒂𝒏 𝒊𝒛𝒊𝒏 𝒍𝒐𝒌𝒂𝒔𝒊 = 100%
izin lokasi dibandingkan 𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖𝒊 𝒑𝒓𝒐𝒔𝒆𝒔 (𝒅𝒊𝒕𝒐𝒍𝒂𝒌
dengan luas izin lokasi yang 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉𝒏𝒚𝒂)
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒎𝒐𝒉𝒐𝒏𝒂𝒏 𝒊𝒛𝒊𝒏 𝒍𝒐𝒌𝒂𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
diterbitkan 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
2 SK Bupati/Wali kota tentang 𝟎
𝒙 𝟏𝟎𝟎% BADAN
PERTANAHAN
Penetapan Tanah Obyek 𝟎
Landreform yang bersumber
= 0%
dari Tanah Kelebihan
Maksimum/ Absentee dan
Daftar Subyek
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒏𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕𝒂𝒏 𝑺𝑲 𝑷𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑𝒂𝒏 𝑻𝒂𝒏𝒂𝒉
𝑶𝒃𝒚𝒆𝒌 𝑳𝒂𝒏𝒅𝒓𝒆𝒇𝒐𝒓𝒎 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒖𝒎𝒃𝒆𝒓 𝒅𝒂𝒓𝒊
𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 𝒂𝒃𝒔𝒆𝒏𝒕𝒆𝒆
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒎𝒐𝒉𝒐𝒏𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒖𝒔𝒖𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑷𝒂𝒏𝒊𝒕𝒊𝒂 𝑷𝒆𝒓𝒕𝒊𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑳𝒂𝒏𝒅𝒓𝒆𝒇𝒐𝒓𝒎
3 Jumlah SK Bupati/ Walikota 𝟎
𝒙 𝟏𝟎𝟎% BADAN
PERTANAHAN
tentang Penetapan Besarnya 𝟎

Ganti Rugi Kepada Bekas


= 0%
Pemilik Tanah Kelebihan
Maksimum/ Absentee
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉
𝒅𝒊𝒃𝒂𝒚𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒓𝒖𝒈𝒊 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒃𝒆𝒌𝒂𝒔
𝒑𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌 𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
𝒂𝒃𝒔𝒆𝒏𝒕𝒆𝒆
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒊𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝒐𝒃𝒚𝒆𝒌 𝒍𝒂𝒏𝒅𝒓𝒆𝒇𝒐𝒓𝒎 𝒚𝒂𝒏𝒈
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
𝒂𝒃𝒔𝒆𝒏𝒕𝒆𝒆 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒇𝒕𝒂𝒓 𝒔𝒖𝒃𝒚𝒆𝒌
4 Dokumen Izin membuka tanah 𝟎
𝒙 𝟏𝟎𝟎% BADAN
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒌𝒖𝒎𝒆𝒏 𝒊𝒛𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒌𝒂 𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝟎 PERTANAHAN
𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒔𝒆𝒕𝒖𝒋𝒖𝒊+𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒛𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒖𝒌𝒂
𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒐𝒍𝒂𝒌
= 0%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒌𝒖𝒎𝒆𝒏 𝒊𝒛𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒌𝒂 𝒕𝒂𝒏𝒂𝒉 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒎𝒐𝒉𝒐𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
5 Dokumen perencanaan 𝟐
𝒙 𝟏𝟎𝟎% TAPEM
penggunaan tanah Kabupaten 𝟐
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒌𝒖𝒎𝒆𝒏 𝒑𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒔𝒊𝒕𝒆 𝒍𝒐𝒌𝒂𝒔𝒊 = 100%
𝒑𝒆𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒇𝒊𝒔𝒊𝒌
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒐𝒌𝒖𝒎𝒆𝒏 𝒑𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒔𝒊𝒕𝒆 𝒍𝒐𝒌𝒂𝒔𝒊 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝒑𝒆𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈𝒖𝒏𝒂𝒏 𝒇𝒊𝒔𝒊𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒓𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏
𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
11 LINGKUNGAN Indeks Kualitas Lingkungan
1 Hasil Perhitungan Kabupaten 0% DLH
HIDUP Hidup (IKLH) Kabupaten terhadap
a. Indeks Kualitas Air (IKA)
b. Indeks Kualitas Udara
(IKU)
c. Indeks Tutupan Hutan
(ITH)
Terlaksananya pengelolaan
1 Tersedianya data dan informasi 1. Tersedia DLH
sampah di wilayah kabupaten penanganan sampah di wilayah
kabupaten 34.219 𝑡𝑜𝑛
𝑥 100
43.462 𝑡𝑜𝑛
= 78,91%
2. Tersedia
 TPA Berangir
(100.000 m3)
 TPA M. Muda
(300.000 m3)
Ketaatan penanggung jawab 1 Data izin PPLH dan PUU LH 20 DLH
𝑥 100
usaha dan/atau kegiatan yang diterbitkan oleh 20
terhadap izin lingkungan, izin pemerintah daerah kabupaten
PPLH dan PUU LH yang = 100%
diterbitkan oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten

2 Rasio pejabat pengawas LH di DLH


daerah (PPLHD) di 1 𝑜𝑟𝑔
𝑥 100
Kabupaten/Kota terhadap 15 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛
usaha yang izin lingkungan,
izin PPLH dan PUULH yang = 6,67%
diterbitkan oleh pemerintah
kabupaten

3 Penetapan hak MHA terkait 0 DLH


𝑥 100
dengan PPLH yang berada di 0
Daerah kabupaten/ kota
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝐻𝐴 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖ℎ𝑎𝑛 = 0%
𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝐻𝐴 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
4 Terfasilitasinya kegiatan 0 DLH
𝑥 100
peningkatan pengetahuan dan 0
ketrampilan masyarakat
hukum adat terkait PPLH =0%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝐻𝐴 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖ℎ𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝐻𝐴 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
𝑥 100
5 Jumlah lembaga 0 DLH
𝑥 100
kemasyarakatan yang diberikan 0
diklat
=0%

6 Penanganan Pengaduan 1 DLH


𝑥 100
masyarakat terkait izin 1
lingkungan, izin PPLH dan PUU
LH yang di terbitkan oleh = 100%
Pemerintah daerah
kabupaten/kota, lokasi usaha
dan dampaknya di Daerah
kabupaten/kota yang ditangani

12 ADMINISTRASI Perekaman KTP Elektronik 1 Penerbitan akta perkawinan 48.928 DISDUKCAPIL


KEPENDUDUKAN 𝑥 100
x 100 169.687
DAN = 28,83%
PENCATATAN 2 Penerbitan akta perceraian 994 DISDUKCAPIL
SIPIL 𝑥 100
2.934
x 100 = 33,87%

3 Penerbitan akta kematian 6.221 DISDUKCAPIL


𝑥 100
6.221
x 100 = 100%

4 Penyajian data kependudukan 2 𝑘𝑎𝑙𝑖


𝑥 100 DISDUKCAPIL
2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= 100%
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data

13 PEMBERDAYAAN Persentase Pengembangan 1 Jumlah desa yang terfasilitasi 2 Desa DINAS PMD
MASYARAKAT Desa Tertinggal dalam kerja sama antar desa
DAN DESA 2 Jumlah desa yang melakukan 2 Desa DINAS PMD
kerja sama antar desa tahun
berjalan dikurangi jumlah desa
yang melakukan kerja sama
antar desa tahun sebelumnya
3 Jumlah lembaga 2 LKD DINAS PMD
kemasyarakatan dan lembaga
adat di desa yang terfasilitasi
dalam peningkatan kapasitas
dan diberdayakan
4 Jumlah peningkatan desa yang 2 Desa DINAS PMD
lembaga kemasyarakatan dan
lembaga adatnya melaksanakan
kegiatan ekonomi produktif dan
pemberdayaan
Persentase Peningkatan 1 Jumlah desa yang terfasilitasi 2 Desa DINAS PMD
Status Desa Mandiri dalam kerja sama antar desa
2 Jumlah desa yang melakukan 2 Desa DINAS PMD
kerja sama antar desa tahun
berjalan dikurangi jumlah desa
yang melakukan kerja sama
antar desa tahun sebelumnya
3 Jumlah lembaga 2 LKD DINAS PMD
kemasyarakatan dan lembaga
adat di desa yang terfasilitasi
dalam peningkatan kapasitas
dan diberdayakan
4 Jumlah peningkatan desa yang 6 Desa DINAS PMD
lembaga kemasyarakatan dan
lembaga adatnya melaksanakan
kegiatan ekonomi produktif dan
pemberdayaan

14 PENGENDALIAN TFR (Angka Kelahiran Total) 1 Tersedianya dokumen Grand Ada DPPKB
PENDUDUK Design Pembangunan Keputusan
DAN Kependudukan (GDPK) yang di Bupati
KELUARGA Perda kan Labuhanbatu
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
BERENCANA Utara
2 Median Usia Kawin Pertama 193 DPPKB
Perempuan (MUKP) seluruh
wanita umur 25-49 tahun
3 Angka kelahiran remaja umur 9,43% DPPKB
15-19 tahun (Age Specific
Fertility Rate/ASFR 15-19
𝑏
ASFRi = 𝑓𝑖 × 𝑘
𝑝𝑖
ASFR adalah angka kelahiran
di kelompok usia 15-19 tahun
4 Persentase masyarakat yang 1345 DPPKB
𝑥 100
terpapar isi pesan Program 1345
KKBPK (advokasi dan KIE) = 100%

5 Jumlah stakeholder/pemangku 2 SKPD DPPKB


kepentingan dan mitra kerja
(termasuk organisasi
kemasyarakatan) yang berperan
serta aktif dalam pengelolaan
Program KKBPK
Pemakaian Kontrasepsi
1 Persentase fasilitasi kesehatan 23 DPPKB
𝑥 100
Modern (faskes)yang siap melayani KB 23
(Modern Contraceptive MKJP = 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑎𝑠𝑘𝑒𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑎𝑝
Prevalance Rate (mCPR) 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖 𝐾𝐵 𝑀𝐽𝐾𝑃
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑎𝑠𝑘𝑒𝑠
𝑥 100

2 Persentase peserta KB Aktif (PA) 26.647 DPPKB


𝑥 100
Metode Kontrasepsi Jangka 105.864
Panjang (MKJP) = 25,19%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐾𝐵 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑈𝑆
𝑥 100
3 Pemerintah Daerah 14 DPPKB
Kabupaten/Kota yang memiliki Kelompok
Kelompok Kerja KKBPK yang KKBPK
efektif
4 Persentase pelayanan KB Pasca 2.131 DPPKB
𝑥 100
Persalinan 105.864
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐾𝐵 𝑝𝑎𝑠𝑐𝑎 =2.01%
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑙𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑡 𝑚𝑒𝑡𝑜𝑑𝑒
𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑒𝑝𝑠𝑖 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑚𝑜𝑑𝑒𝑟𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐾𝐵 𝑥 100
𝑝𝑎𝑠𝑐𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑙𝑖𝑛𝑎𝑛

Persentase kebutuhan ber 1 Persentase kesertaan KB di 141 DPPKB


KB yang tidak terpenuhi Kabupaten dan Kota dengan MOP
(unmet need) kesertaan rendah
2 Persentase kesertaan KB 0 DPPKB
𝑥 100
keluarga Penerima Bantuan 0
Iuran (PBI)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐾𝐵 𝑝𝑎𝑑𝑎 = 0%
𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑃𝐵𝐼
𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝐵𝐼

15 PERHUBUNGAN Rasio Konektivitas Kab 1 Persentase tersedianya 14 DISHUB


𝑥 100
fasilitas penyelenggaraan 35
terminal penumpang = 40%
angkutan tipe C

2 Terlaksananya pelayanan uji 1.013 DISHUB


𝑥 100
berkala 1013
=100%

3 Penetapan tarif angkutan 1 𝑖𝑡𝑒𝑚 DISHUB


𝑥 100
orang antar kota dalam 1 𝑡𝑟𝑎𝑦𝑒𝑘
Kabupaten, serta angkutan
perkotaan dan pedesaan kelas = 100%
ekonomi

4 Persentase pelaksanaan 2 𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 DISHUB


𝑥 100
manajemen dan rekayasa lalu 2 𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡
lintas untuk jaringan jalan
= 100%
Kabupaten
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data

V/C Ratio di Jalan


1 Persentase pelaksanaan 2 𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 DISHUB
𝑥 100
Kabupaten manajemen dan rekayasa 2 𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡
lalulintas untuk jaringan jalan
= 100%
Kabupaten

16 KOMUNIKASI Persentase Organisasi 1 Persentase perangkat daerah 38 DISKOMINFO


DAN Perangkat Daerah (OPD) yang yang terkoneksi di Jaringan 𝑥 100
40
INFORMATIKA terhubung dengan akses Intra Pemerintah atau
internet yang disediakan oleh menggunakan akses internet = 95%
Dinas Kominfo yang diamankan yang
disediakan oleh Dinas Kominfo
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑠𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑜𝑛𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑡𝑟𝑎
𝑃𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑛𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑎𝑛𝑘𝑎𝑛
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑘𝑎𝑛 𝐷𝑖𝑠𝑘𝑜𝑚𝑖𝑛𝑓𝑜
𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ

2 Persentase perangkat daerah 38 DISKOMINFO


yang menggunakan akses 𝑥 100
40
internet yang berkualitas yang
disediakan Dinas Kominfo = 95%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑛𝑒𝑡
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑘𝑎𝑛
𝑜𝑙𝑒ℎ 𝐷𝑖𝑠𝑘𝑜𝑚𝑖𝑛𝑓𝑜
𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ

3 Tersedianya sistem elektronik Ada DISKOMINFO


komunikasi intra pemerintah
yang disediakan Dinas Kominfo
(berbasis suara, video, teks,
data dan sinyal lainnya) dengan
memanfaatkan jaringan intra
pemerintah
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
Persentase Layanan Publik1 Persentase kegiatan (event), 3 DISKOMINFO
perangkat daerah dan 𝑥 100
yang Diselenggarakan Secara 3
Online Dan Terintegrasi pelayanan publik pada
Pemerintah Daerah yang = 100%
dimanfaatkan secara daring
dengan memanfaatkan domain
dan sub domain Instansi
Penyelenggara
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝑒𝑣𝑒𝑛𝑡) 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡
𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑏𝑙𝑖𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎
𝑃𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛
𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑔𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛
𝑑𝑜𝑚𝑎𝑖𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑏 𝑑𝑜𝑚𝑎𝑖𝑛 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖
𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎 𝑁𝑒𝑔𝑎𝑟𝑎
𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝑒𝑣𝑒𝑛𝑡) 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡
𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑏𝑙𝑖𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎
𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ

2 Persentase perangkat daerah 40 DISKOMINFO


𝑥 100
yang memiliki portal dan situs 40
web yang sesuai standar = 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑝𝑜𝑟𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑡𝑢𝑠 𝑤𝑒𝑏
𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
3 Persentase perangkat daerah 9 DISKOMINFO
𝑥 100
yang mengimplementasikan 40
layanan aplikasi umum dan
aplikasi khusus yang = 22,5%
ditetapkan sesuai dengan
ketentuan perundang-
undangan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛
𝑢𝑚𝑢𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑘ℎ𝑢𝑠𝑢𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑑𝑖𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑛𝑑𝑎𝑛𝑔 − 𝑢𝑛𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
4 Persentase layanan SPBE 1 DISKOMINFO
𝑥 100
(layanan publik dan layanan 1
administrasi pemerintahan)
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
yang tercantum dalam = 100%
dokumen proses bisnis yang
telah diimplementasikan
secara elektronik
𝐿𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑆𝑃𝐵𝐸 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑐𝑎𝑛𝑡𝑢𝑚
𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠 𝑏𝑖𝑠𝑛𝑖𝑠
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛
𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑛𝑖𝑘 𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛
5 Persentase layanan SPBE 2 DISKOMINFO
𝑥 100
(layanan publik dan layanan 15
administrasi pemerintahan)
yang memanfaatkan sertifikat = 13,33%
elektronik
𝐿𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑆𝑃𝐵𝐸 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛
𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑛𝑖𝑘
𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛
6 Persentase sistem elektronik 3 DISKOMINFO
𝑥 100
yang terdaftar sesuai 3
ketentuan peraturan = 100%
perundang-undangan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑛𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑛𝑑𝑎𝑛𝑔 − 𝑢𝑛𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑛𝑖𝑘
7 Persentase layanan publik 1 DISKOMINFO
𝑥 100
dan layanan administrasi 1
yang terintegrasi dengan
sistem penghubung layanan = 100%
pemerintah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑏𝑙𝑖𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛
𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑒𝑔𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑔𝑛
𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ
𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑏𝑙𝑖𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛
𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛𝑖𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖

8 Persentase perangkat daerah 11 DISKOMINFO


𝑥 100
yang menggunakan layanan 40
pusat data pemerintah
= 27,5%
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ
𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
9 Persentase perangkat daerah 11 DISKOMINFO
𝑥 100
yang menyimpan data di 40
pusat data pemerintah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 = 27,5%
𝑚𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑖 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡
𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
10 Persentase perangkat daerah 40 DISKOMINFO
𝑥 100
yang memperbaharui datanya 40
sesuai siklus jenis data
(sesuai renstra kominfo) = 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎ℎ𝑎𝑟𝑢𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖
𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎
𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
11 Persentase data yang dapat 4 DISKOMINFO
𝑥 100
berbagi pakai 4
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑎𝑔𝑖
𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 = 100%
𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖
𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ

12 Persentase perangkat daerah 0 DISKOMINFO


𝑥 100
yang mengimplementasi 40
inovasi yang mendukung
smart city = 0%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑚𝑝𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑖𝑛𝑜𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑚𝑒𝑛𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔 𝑆𝑚𝑎𝑟𝑡 𝐶𝑖𝑡𝑦
𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ

13 Persentase ASN pengelola TIK 1 DISKOMINFO


𝑥 100
yang tersertifikasi kompetensi 1
di bawah pengelolaan Dinas
Kominfo = 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑆𝑁 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑜𝑙𝑎 𝑇𝐼𝐾 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ
𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑜𝑙𝑎𝑎𝑛 𝐷𝑖𝑠𝑘𝑜𝑚𝑖𝑛𝑓𝑜
𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑆𝑁 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑜𝑙𝑎 𝑇𝐼𝐾
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
14 Tersedianya peraturan daerah Ada DISKOMINFO
atau peraturan kepala daerah Peraturan
terkait implementasi e- Bupati tentang
government TIK

Persentase Masyarakat Yang 1 Persentase komunitas 2 DISKOMINFO


𝑥 100
Menjadi Sasaran Penyebaran masyarakat/mitra strategis 2
Informasi Publik, pemerintah daerah provinsi
Mengetahui Kebijakan Dan yang menyebarkan informasi = 100%
Program Prioritas dan kebijakan pemerintah dan
Pemerintah Dan Pemerintah pemerintah Kabupaten
Daerah Provinsi 𝑘𝑜𝑚𝑢𝑛𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚𝑖𝑡𝑟𝑎
𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒𝑔𝑖𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏
∑ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛
𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑏𝑖𝑗𝑎𝑘𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
𝑥 100
𝑘𝑜𝑚𝑢𝑛𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢
∑ 𝑚𝑖𝑡𝑟𝑎 𝑘𝑜𝑚𝑢𝑛𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ
𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛
2 Persentase konten informasi 2
𝑥 100
terkait program dan kebijakan 2
pemerintah dan pemerintah
Kabupaten sesuai dengan = 100%
strategi komunikasi
(STRAKOM)
𝑘𝑜𝑛𝑡𝑒𝑛 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑎𝑖𝑡
𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑏𝑖𝑗𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ

𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑆𝑇𝑅𝐴𝐾𝑂𝑀
𝑥 100
𝑘𝑜𝑛𝑡𝑒𝑛 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑎𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚
∑ 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑏𝑖𝑗𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛

3 Persentase diseminasi dan 2


𝑥 100
layanan informasi publik yang 2
dilaksanakan sesuai dengan
strategi komunikasi = 100%
(STARKOM) dan SOP yang
telah ditetapkan
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
𝑑𝑖𝑠𝑒𝑚𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖
∑ 𝑝𝑢𝑏𝑙𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑆𝑇𝑅𝐴𝐾𝑂𝑀 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑂𝑃
𝑥 100
𝑑𝑖𝑠𝑒𝑚𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛

𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑢𝑏𝑙𝑖𝑘

17 KOPERASI, Meningkatnya koperasi yang 1 Persentase fasilitasi penerbitan 22 DISDAGKOP


USAHA KECIL berkualitas ijin usaha simpan pinjam 𝑥 100
27
DAN untuk koperasi dengan wilayah
MENENGAH keanggotaan lintas daerah kab = 81,48%
dalam 1 daerah Kabupaten
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑏𝑖𝑡𝑎𝑛 𝑖𝑧𝑖𝑛 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛
𝑝𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑑𝑖𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑘𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚 𝑥 100
𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑢𝑛𝑦𝑎𝑖
𝑖𝑧𝑖𝑛 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚
2 Persentase fasilitasi penerbitan 0 DISDAGKOP
izin pembukaan kantor cabang, 𝑥 100
0
cabang pembantu dan kantor
kas usaha simpan pinjam oleh = 0%
koperasi untuk koperasi
dengan wilayah keanggotaan
lintas daerah kab/kota dalam 1
daerah Kabupaten/kota
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑏𝑖𝑡𝑎𝑛 𝑖𝑧𝑖𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛
𝑘𝑎𝑛𝑡𝑜𝑟 𝑐𝑎𝑏𝑎𝑛𝑔,𝑐𝑎𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑡𝑢 𝑑𝑎𝑛
𝑘𝑎𝑛𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑎𝑑𝑎
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑘𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑜ℎ𝑜𝑛𝑎𝑛 𝑖𝑧𝑖𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑥 100
𝑘𝑎𝑛𝑡𝑜𝑟 𝑐𝑎𝑏𝑎𝑛𝑔,𝑐𝑎𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑡𝑢 𝑑𝑎𝑛
𝑘𝑎𝑛𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑠 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑎𝑑𝑎
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑘𝑎𝑛

3 Persentase pemeriksaan dan 50 DISDAGKOP


pengawasan yang dilakukan 𝑥 100
142
untuk koperasi dengan wilayah
keanggotaan dalam daerah = 35,21%
Kabupaten
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎
𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑎𝑤𝑎𝑠𝑖
𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
4 Persentase usaha simpan 19 DISDAGKOP
pinjam oleh koperasi yang 𝑥 100
27
dimilai kesehatannya untuk
koperasi dengan wilayah = 70,37%
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
keanggotaan lintas daerah
kab/kota dalam 1 daerah
Kabupaten/kota
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚 𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100
𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎

5 Persentase koperasi yang 33 DISDAGKOP


mengikuti pelatihan untuk 𝑥 100
142
koperasi dengan wilayah
keanggotaan lintas daerah = 23,42%
kab/kota dalam 1 daerah
kabupaten/kota
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖ℎ𝑎𝑛
𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎

6 Persentase jumlah anggota 70 DISDAGKOP


koperasi yang telah mengikuti 𝑥 100
20.338
pelatihan perkoperasian untuk
koperasi dengan wilayah = 0,34%
keanggotaan lintas daerah
kab/kota dalam 1 daerah
kabupaten/kota
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
𝑥 100

7 Persentase koperasi yang telah 34 DISDAGKOP


menyelenggarakan pendidikan 𝑥 100
142
dan pelatihan perkoperasian
untuk koperasi dengan wilayah = 23,94%
keanggotaan lintas daerah
kab/kota dalam 1 daerah
kabupaten/kota
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ
𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖ℎ𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
𝑥 100
8 Persentase fasilitasi penerbitan 22 DISDAGKOP
sertifikat Nomor Induk Koperasi 𝑥 100
142
(NIK) untuk koperasi dengan
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
wilayah keanggotaan dalam = 15,49%
daerah Kabupaten
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ
𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑏𝑖𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑁𝐼𝐾
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
𝑥 100
9 Persentase koperasi yang 80 DISDAGKOP
diberikan dukungan fasilitasi 𝑥 100
142
pembiayaan untuk koperasi
dengan wilayah keanggotaan = 56,34%
dalam daerah kabupaten
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑓𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
𝑥 100
10 Persentase yang diberikan 1 DISDAGKOP
dukungan fasilitasi pemasaran 𝑥 100
142
untuk koperasi dengan wilayah
dalam daerah kabupaten = 0,70%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑓𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
11 Persentase koperasi yang 19 DISDAGKOP
diberikan dukungan fasilitasi 𝑥 100
142
pemdampingan kelembagaan
dan usaha untuk koperasi = 13,38%
dengan wilayah keanggotaan
dalam daerah kabupaten
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑓𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑘𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
𝑥 100
12 Persentase koperasi yang 0 DISDAGKOP
diberikan dukungan fasilitasi 𝑥 100
0
kemitraan untuk koperasi
dengan wilayah keanggotaan = 0%
dalam daerah kabupaten
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑓𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑚𝑖𝑡𝑟𝑎𝑎𝑛
𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎

Meningkatnya Usaha Mikro 1 Rasio pertumbuhan wirausaha 500 DISDAGKOP


yang Menjadi Wirausaha baru yang berskala mikro 𝑥 100
1.230
𝑥 100 = 40,65%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑤𝑖𝑟𝑎𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑤𝑖𝑟𝑎𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
2 Persentase jumlah usaha mikro 1.170 DISDAGKOP
yang diinput ke dalam sistem 𝑥 100
4.437
online data system (ODS)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑘𝑒 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚
𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑜𝑛𝑙𝑖𝑛𝑒 (𝑂𝐷𝑆)
= 26,37%
𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
3 Persentase jumlah usaha mikro 200 DISDAGKOP
yang bermitra 𝑥 100
4.437
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑖𝑡𝑟𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
𝑥 100
= 4,51%
4 Persentase jumlah usaha mikro 50 DISDAGKOP
yang diberikan dukungan 𝑥 100
4.437
fasilitasi standarisasi dan
sertifikasi produk usaha = 1,13%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑓𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛
𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑥 100
𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
5 Persentase jumlah usaha mikro 50 DISDAGKOP
yang dberikan dukungan 𝑥 100
4.437
fasilitasi pemasaran
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑓𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛
= 1,13%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑥 100
𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛

6 Rasio usaha mikro yang 800 DISDAGKOP


diberikan dukungan fasilitasi 𝑥 100
4.437
pelatihan
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑓𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖ℎ𝑎𝑛
= 18,03%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
𝑥 100

7 Persentase usaha mikro yang 20 DISDAGKOP


diberikan pendampingan 𝑥 100
4.437
melalui lembaga pendampingan
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎
= 0,45%
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
𝑥 100
18 PENANAMAN Persentase Peningkatan 1 Jumlah fasilitas/insentif di 0 DPPMTSP
MODAL Investasi di Kabupaten/Kota bidang penanaman modal yang
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
menjadi kewenangan daerah
Kabupaten yang bisa diberikan
kepada investor
2 Tersedianya dokumen SOP Tidak ada DPPMTSP
pelaksanaan Pemberian
fasilitas/Insentif penanaman
modal (ada/tidak)
3 Jumlah laporan evaluasi 0 DPPMTSP
pelaksanaan Pemberian
fasilitas/Insentif penanaman
modal pertahun
4 Jumlah kegiatan seminar 0 DPPMTSP
bisnis/business forum, one on
one meeting
5 Jumlah kegiatan pameran 0 DPPMTSP
penanaman modal
6 Jumlah Kegiatan penerimaan 0 DPPMTSP
misi penanaman modal
7 Jumlah konsultasi perizinan 668 DPPMTSP
dan nonperizinan penanaman
modal
8 Jumlah penerbitan perizinan 668 DPPMTSP
dan nonperizinan
9 Jumlah nilai realisasi 112% DPPMTSP
penanaman modal yang
terpantau
10 Jumlah aparatur dan penanam 39 DPPMTSP
modal yang memahami
ketentuan pelaksanaan
kegiatan penanaman modal
11 Jumlah perusahaan yang 54 DPPMTSP
mendapatkan pengawasan dan
pelaksanaan penanaman modal
12 Jumlah permintaan data dan 668 DPPMTSP
informasi yang terpenuhi/
Jumlah permintaan data dan
informasi yang diterima
19 KEPEMUDAAN Tingkat Partisipasi Pemuda 1 Jumlah pemuda yang 36 DISPORA
DAN Dalam Kegiatan Ekonomi mendapat pelatihan
OLAHRAGA Mandiri kewirausahaan
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
2 Jumlah pemuda yang 256 DISPORA
mendapat bantuan
kewirausahaan
Tingkat Partisipasi Pemuda 1 Jumlah pemuda yang 601 orang DISPORA
Dalam Organisasi mendapat pelatihan kader
Kepemudaan dan Organisasi pengembangan kepemimpinan,
Sosial Kemasyarakatan kepedulian, kesukarelawanan
dan kepeloporan pemuda
2 Jumlah pengelola organisasi 21 orang DISPORA
kepemudaan yang mendapat
pelatihan manajemen
organisasi kepemudaan
Peningkatan Prestasi Olahraga 1 Jumlah pelatih olah raga yang 10 orang DISPORA
memiliki kompetensi di satuan2
pendidikan
2 Jumlah penyelenggaraan event 0 (tidak ada) DISPORA
OR prestasi tingkat daerah

20 STATISTIK Persentase Organisasi 1 Tersedianya buku profil daerah Ada DISKOMINFO


Perangkat Daerah (OPD) yang (Labura dalam Angka 2020)
menggunakan data statistik 2 Jumlah survey statistik sektoral 13 sektor DISKOMINFO
dalam menyusun yang dilakukan
perencanaan pembangunan 3 Jumlah kompilasi statistik 179 DISKOMINFO
daerah sektoral yang dilakukan
4 Jumlah survey statistik 13 sektor DISKOMINFO
sektoral yang mendapat
rekomendasi BPS
5 Jumlah kompilasi statistik 179 DISKOMINFO
sektoral yang mendapat
rekomendasi dari BPS
6 Persentase kelengkapan 16 DISKOMINFO
𝑥 100
metadata kegiatan statistik 16
sektoral = 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑡𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠𝑡𝑖𝑘
𝑠𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟𝑎𝑙
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠𝑡𝑖𝑘 𝑠𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟𝑎𝑙
𝑥 100
7 Persentase kelengkapan 16 DISKOMINFO
𝑥 100
metadata indikator sectoral 16
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑡𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠𝑡𝑖𝑘 = 100%
𝑠𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟𝑎𝑙
𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠𝑡𝑖𝑘 𝑠𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟𝑎𝑙
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data

21 PERSANDIAN Tingkat Keamanan Informasi


1 Persentase kegiatan strategis DISKOMINFO
Pemerintah yang telah diamankan melalui 4
𝑥 100
kegiatan pengamanan sinyal 4
dibanding banyaknya jumlah = 100%
kegiatan strategis yang harus
diamankan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒𝑔𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑚𝑎𝑛𝑘𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒𝑔𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
𝑥 100

2 Persentase sistem elektronik 1 DISKOMINFO


𝑥 100
yang telah menerapkan prinsip 1
sistem manajemen yang telah = 100%
menerapkan prinsip
manajemen keamanan
informasi (SMKI) dan atau
aplikasi persandian dibanding
jumlah sistem elektronik yang
ada pada pemerintah daerah

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝐸 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 𝑆𝑀𝐾𝐼


𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑎𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑛𝑖𝑘
𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑛𝑑𝑖𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝐸 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
𝑥 100

3 Persentase sistem 1 DISKOMINFO


𝑥 100
elektronik/asset informasi yang 1
telah diaudit dengan resiko = 100%
kategori rendah

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝐸 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔


𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑎𝑢𝑑𝑖𝑡 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝐸 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎

4 Persentase titik yang 0 DISKOMINFO


𝑥 100
diamankan dibanding dengan 0
jumlah seluruh titik pada = 100%
pemerintah (PHKS) yang
diterapkan pemerintah daerah
berdasarkan pola hubungan
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
komunikasi sandi

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑚𝑎𝑛𝑘𝑎𝑛


𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑃𝐻𝐾𝑆

22 KEBUDAYAAN Terlestarikannya Cagar 1 Jumlah objek PK yang 64 DISDIK


Budaya (diinventaris + diamankan +
dipelihara + diselamatkan +
dipublikasikan)
2 Jumlah objek PK 64 DISDIK
(disebarluaskan + dikaji +
dikayakan keberagamannya)
3 Jumlah objek dimanfaatkan 64 DISDIK
4 Jumlah SDM ditingkatkan 109 DISDIK
kompetensi + Jumlah SDM
disertifikasi + Jumlah lembaga
distandarisasi + Jumlah
lembaga ditingkatkan kapasitas
tata kelola + Jumlah pranata
ditingkatkan kapasitas tata
kelola
5 Jumlah CB ditetapkan - 44 DISDIK
Jumlah CB dihapuskan
6 Jumlah CB (diselamatkan + 44 DISDIK
diamankan + dizonasi +
dipelihara + dipugar
7 Jumlah CB diberikan izin ke 0 DISDIK
luar kabupaten/kota
8 Jumlah CB (diteliti + 44 DISDIK
direvitalisasi + diadaptasi)
9 Jumlah CB dimanfaatkan 29 DISDIK
10 Jumlah koleksi museum 0 DISDIK
(dikelola + diamankan +
dikembangkan + dimanfaatkan)
11 Jumlah pengunjung museum 0 DISDIK
12 Jumlah masyarakat yang 0 DISDIK
berpartisipasi dalam
pengelolaan museum
13 Pengelolaan, pengamanan, 0 DISDIK
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
pengembangan dan
pemanfaatan koleksi museum
14 Jumlah tim pendaftaran CB 0 DISDIK
yang dibentuk
15 Jumlah pembentukan tim ahli 0 DISDIK
CB
16 Jumlah ahli CB yang 0 DISDIK
disertifikasi
17 Jumlah SDM CB + Jumlah sdm 0 DISDIK
Museum
18 Jumlah SDM yang ditingkatkan 0 DISDIK
kompetensinya (CB + Museum)
19 Jumlah sarana dan prasarana 0 DISDIK
(CB + Museum)
20 Jumlah kegiatan museum yang 0 DISDIK
melibatkan masyarakat

23 PERPUSTAKAAN Nilai Tingkat Kegemaran


1 Rasio ketercukupan koleksi 29.596 DISPERSIP
𝑥 100
Membaca Masyarakat perpustakaan dengan 395.348
penduduk
𝐾𝑜𝑙𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑠𝑡𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 = 7,49%
𝑑𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑠𝑡𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑖
𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ𝑛𝑦𝑎 (𝑒𝑘𝑠𝑒𝑚𝑝𝑙𝑎𝑟)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ𝑛𝑦𝑎
𝑥 100

2 Persentase ketermanfaatkan 1.298 DISPERSIP


𝑥 100
perpustakaan oleh masyarakat 395.348
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑢𝑠𝑡𝑎𝑘𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑠𝑡𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑖𝑘
𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑜𝑛𝑙𝑖𝑛𝑒 𝑚𝑎𝑢𝑝𝑢𝑛 𝑜𝑛𝑠𝑖𝑡𝑒 = 0,33%
𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ𝑛𝑦𝑎

3 Rasio ketercukupan tenaga 13 DISPERSIP


𝑥 100
perpustakaan dengan 395.348
penduduk
𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑠𝑡𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑖 = 0,003%
𝑏𝑒𝑟𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑠𝑡𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ𝑛𝑦𝑎
𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ𝑛𝑦𝑎

4 Persentase perpustakaan sesuai 1 DISPERSIP


𝑥 100
standar nasional perpustakaan 264
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑠𝑡𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
𝑛𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑠𝑡𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑠𝑡𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑥 100 = 0,38%
𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ𝑛𝑦𝑎

5 Jumlah pemasyarakatan gemar 0 DISPERSIP


membaca di masyarakat

Indek Pembangunan Literasi


1 Jumlah naskah kuno yang 3 DISPERSIP
Masyarakat diakuisisi/dialih media
(digitalisasi)/terdaftar yang ada
di wilayahnya
2 Jumlah naskah kuno yang 3 DISPERSIP
dialih aksara dan dialih bahasa
3 Jumlah koleksi budaya etnis 20 DISPERSIP
nusantara yang tersimpan
dan/atau terdaftar yang ada di
wilayahnya

24 KEARSIPAN Tingkat Ketersediaan Arsip 1 Persentase arsip aktif yang 10 DISPERSIP


𝑥 100
sebagai Bahan Akuntabilitas telah dibuatkan daftar arsip 10
Kinerja, Alat Bukti yang Sah
dan Pertanggungjawaban 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ = 100%
𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝
Nasional (Pasal 40 dan 59 UU 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑥 100
No. 43 Tahun 2009 tentang 2 Persentase arsip in-aktif yang 34 DISPERSIP
Kearsipan) 𝑥 100
telah dibuatkan daftar arsip 34
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝 𝑖𝑛𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ
𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝 𝑖𝑛𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑥 100 = 100%

3 Persentase arsip statis yang 45 DISPERSIP


𝑥 100
telah dibuatkan sarana bantu 45
temu balik
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝 𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ = 100%
𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑏𝑎𝑛𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑢 𝑏𝑎𝑙𝑖𝑘
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝 𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠
𝑥 100

4 Persentase jumlah arsip yang 30 DISPERSIP


𝑥 100
dimasukkan dalam SIKN 89
melalui JIKN
= 33,70%
Urusan IKK OUTPUT / Sumber
No IKK OUTCOME Capaian kinerja Ket
Pemerintahan RUMUS Data
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛
𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑆𝐼𝐾𝑁 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝐽𝐼𝐾𝑁
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝 𝑑𝑖𝑛𝑎𝑚𝑖𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑥 100
𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝 𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛
Tingkat keberadaan dan 1 Pemusnahan arsip yang sesuai Belum ada DISPERSIP
keutuhan arsip sebagai bahan NSPK Masih dalam
pertanggungjawaban setiap tahap
aspek kehidupan berbangsa penyusunan
dan bernegara untuk 2 Perlindungan dan 10 arsip DISPERSIP
kepentingan negara, penyelamatan arsip akibat
pemerintahan, pelayanan bencana yang sesuai NSPK
publik dan kesejahteraan 3 Penyelamatan arsip perangkat 2 OPD DISPERSIP
rakyat daerah Kabupaten yang  Dinas
digabung dan atau dibubarkan Pertambangan
dan pemekaran daerah dan Energi
kabupaten yang sesuai NSPK di  Dinas
Kabupaten Kehutanan dan
Perkebunan
4 Autentifikasi arsip statis dan 12 folder dalam DISPERSIP
arsip hasil alih media yang Hardisk
dikelola oleh lembaga kearsipan
Kabupaten yang sesuai NSPK
5 Pencarian arsip statis yang Tidak ada DISPERSIP
pengelolaannya menjadi
kewenangan daerah Kabupaten
yang dinyatakan hilang dalam
bentuk daftar pencarian arsip
yang sesuai NSPK
6 Penerbitan izin penggunaan 10 orang DISPERSIP
arsip yang bersifat tertutup
yang disimpan di lembaga
kearsipan daerah provinsi yang
sesuai NSPK

B. Urusan Pilihan
Urusan IKK OUTPUT / Capaian Sumber
No IKK OUTCOME Ket
Pemerintahan RUMUS kinerja Data
1 KELAUTAN DAN Jumlah Total Produksi 1 Jumlah rumah tangga nelayan 952 KK DINAS
PERIKANAN Perikanan (Tangkap dan yang melakukan diversifikasi PERTANIAN
Budidaya) dari seluruh usaha (RTP)
Kabupaten/Kota di Wilayah 2 Persentase Tempat Pelelangan DINAS
Provinsi Ikan yang operasional 0 PERTANIAN
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑃𝐼 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑥 100 = 0%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑇𝑃𝐼 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖 0
𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛

3 Jumlah Izin Usaha Perikanan


(IUP) di bidang pembudidayaan 0 DINAS
ikan yang usahanya dalam 1 PERTANIAN
(satu) Daerah Kabupaten yang
diterbitkan

4 Jumlah pembudidaya ikan yang


memperoleh kegiatan
pemberdayaan (pendidikan dan
pelatihan/ penyuluhan dan DINAS
28 orang
pendampingan/ kemitraan PERTANIAN
usaha/ kemudahan akses iptek
dan informasi/dan penguatan
kelembagaan)
5 Jumlah benih budidaya air
DINAS
tawar dan air payau yang di 12.000 ekor
PERTANIAN
produksi

2 PARIWISATA Persentase Pertumbuhan 1 Jumlah entitas pengelolaan DISPORA


19
Jumlah Wisatawan destinasi
Mancanegara per Kebangsaan 2 Jumlah kelengkapan DISPORA
infrastruktur dasar, fasilitas 14
umum, dan fasilitas pariwisata
3 Jumlah tanda daftar usaha
pariwisata per sub jenis usaha 30 DISPORA
di kabupaten/kota
4 Jumlah wisatawan
0 DISPORA
mancanegara per kebangsaan
5 Jumlah promosi event daerah
0 DISPORA
yang terlaksana di dalam negeri
6 Jumlah event luar negeri yang 0 DISPORA
Urusan IKK OUTPUT / Capaian Sumber
No IKK OUTCOME Ket
Pemerintahan RUMUS kinerja Data
diikuti kabupaten/kota
7 Jumlah industri pariwisata
daerah yang berpartisipasi pada
0 DISPORA
even promosi pariwisata di
dalam negeri
8 Persentase tenaga kerja di
sektor parwisata yang 0
disertifikasi = 0% DISPORA
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑎𝑟𝑖𝑤𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎 67
𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖
𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑎𝑟𝑖𝑤𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎
9 Persentase SDM peserta
pembekalan sektor
kepariwisataan 0
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑘𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 = 0% DISPORA
𝑘𝑒𝑝𝑎𝑟𝑖𝑤𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛
𝑥 100 0
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑘𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑘𝑒𝑝𝑎𝑟𝑖𝑤𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛
10 Jumlah lokasi yang
memperoleh pemberdayaan 0
DISPORA
masyarakat dan pembinaan
kemitraan usaha masyarakat

3 PERTANIAN Produktivitas Pertanian per 1 Jumlah Sarana dan prasana 36 unit DINAS
Hektar per Tahun pertanian yang diberikan PERTANIAN
2 Prasaran pertanian yang 36 unit DINAS
digunakan PERTANIAN
3 Penerbitan izin usaha pertanian 0 DINAS
PERTANIAN
4 Persentase prasarana yang 36
𝑥 100 DINAS
36
digunakan = 100% PERTANIAN
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛
𝑥 100
5 Persentase jumlah usulan izin 0
𝑥 100 DINAS
usaha pertanian Kabupaten 0 PERTANIAN
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑓𝑎𝑠𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 = 0%
𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛

Persentase Penurunan 1 Persentase fasilitasi 0 𝑥 100 DINAS


Kejadian dan Jumlah Kasus penanggulangan bencana 0 PERTANIAN
Penyakit Hewan Menular 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑖 = 0%
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎 𝑏𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎
𝑥 100
Urusan IKK OUTPUT / Capaian Sumber
No IKK OUTCOME Ket
Pemerintahan RUMUS kinerja Data

4 PERDAGANGAN Persentase pelaku usaha yang 1 Persentase perizinan yang 6


a. 𝑥 100 DISDAGKOP
memperoleh izin sesuai diterbitkan sesuai dengan 6
= 100 %
dengan ketentuan (IUPP/SIUP ketentuan untuk izin : 6
Pusat Perbelanjaan dan a. Pusat perbelanjaan b. 𝑥 100
6
IUTM/IUTS/SIUP Toko b. Toko swalayan = 100 %
Swalayan)
2 Persentase penerbitan TDG 9 DISDAGKOP
𝑥 100
9
= 100%

3 Persentase Gudang yang tidak 9 DISDAGKOP


𝑥 100
mempunyai TDG 9
= 100%

4 Persentase penerbitan STPW DISDAGKOP


yang tepat waktu untuk 0
a. 𝑥 100
a. Penerima waralaba dari 0
waralaba dalam negeri =0%
0
b. Penerima waralaba b. 𝑥 100
0
lanjutan dari waralaba dalam =0%
negeri 0
c. 𝑥 100
0
c. Penerima waralaba =0%
lanjutan dari waralaba luar
negeri
5 Persentase pemeriksaan 0
𝑥 100 DISDAGKOP
fasilitas penyimpanan bahan 0
= 0%
berbahaya dan pengawasan
distribusi, pengemasan dan
pelabelan bahan berbaya di
tingkat daerah Kab/Kota
6 Persentase penerbitan SKA 0
𝑥 100 DISDAGKOP
yang tepat waktu 0
= 0%
7 Persentase pengembangan dan DISDAGKOP
pengelolaan sarana distribusi
perdagangan di wilayah 0%
kerjanya
Urusan IKK OUTPUT / Capaian Sumber
No IKK OUTCOME Ket
Pemerintahan RUMUS kinerja Data
8 Persentase koefisien DISDAGKOP
variasi harga antar 0%
waktu
Persentase alat-alat ukur, 1 Persentase alat-alat ukur, DISDAGKOP
takar, timbang dan takar, timbang dan 1.558
perlengkapannya (UTTP) perlengkapannya (UTTP) yang 𝑥 100
2.544
bertanda tera sah yang ditera/tera ulang dalam tahun = 61,24%
berlaku berjalan
2 Persentase kesesuaian BDKT 0 DISDAGKOP
yang diawasi terhadap
𝑥 100
0
ketentuan yang berlaku = 0%

5 PERINDUSTRIAN Pertambahan jumlah industri 1 Persentase jumlah penetapan DISNAKERIN


kecil dan menengah di izin usaha kawasan industri
Kabupaten/Kota (IUKI) dan izin perluasan 0
kawasan industri (IPKI) yang
lokasinya di daerah kabupaten
Persentase pencapaian 1 Persentase terselesaikannya 50% DISNAKERIN
sasaran pembangunan dokumen RPIP sampai dengan - Naskah
industri termasuk turunan ditetapkannya menjadi Perda Akademik
indikator pembangunan (30%)
industri dalam RIPIN yang - Draft Ranperda
ditetapkan dalam RPIP RPIP (20%)
Persentase jumlah hasil 1 Persentase Jumlah izin yang DISNAKERIN
pemantauan dan pengawasan diterbitkan usaha industri (IUI)
dengan jumlah Izin Usaha kecil dan IUI menengah yang 1
Industri (IUI) Kecil dan diterbitkan 𝑥 100
1
Industri Menengah yang = 100%
dikeluarkan oleh instansi
terkait
Persentase jumlah hasil 1 Persentase jumlah izin 0 DISNAKERIN
𝑥 100
pemantauan dan pengawasan perluasan industri (IPUI) bagi 0
dengan jumlah Izin Perluasan industri Kecil dan menengah = 0%
Industri (IPUI) Kecil dan yang diterbitkan
Industri Menengah yang
dikeluarkan oleh instansi
terkait
Tersedianya Informasi Industri 1 Persentase data perusahaan DISNAKERIN
Secara Lengkap dan Terkini industri kecil, menengah dan 0
perusahaan kawasan industri
Urusan IKK OUTPUT / Capaian Sumber
No IKK OUTCOME Ket
Pemerintahan RUMUS kinerja Data
di Kabupaten/Kota yang masuk
dalam SIINas terhadap total
populasi perusahaan industri
kecil, menengah dan
perusahaan kawasan industri
di Kabupaten/Kota

6 ENERGI DAN Persentase perusahaan 1 Penerbitan izin pemanfaatan


SUMBER DAYA pemanfaatan panas bumi langsung panas bumi dalam Tidak ada
MINERAL yang memiliki ijin di kab/kota daerah kab/kota

7 TRANSMIGRASI Transmigrasi 1 Jumlah kawasan transmigrasi


Tidak ada
yang difasilitasi penetapannya
2 Jumlah satuan pemukiman
transmigrasi yang difasilitasi Tidak ada
pembangunannya
3 Jumlah satuan permukiman
transmigrasi yang difasilitasi Tidak ada
pembinaannya

2.2.4. Indikator Kinerja Kunci Fungsi Penunjang Pemerintahan

URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER


NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
URUSAN FUNGSI PENUNJANG PEMERINTAHAN
1 FUNGSI 1 Rasio Belanja Pegawai di Jumlah belanja pegawai di 10.400.716.464,0
PENUNJANG 0
Luar Guru dan Tenaga luar guru dan tenaga
PEMERINTAHAN Kesehatan kesehatan 2,70% BPKAD
Jumlah APBD 384.646.134.327,
00

2 Rasio PAD Jumlah PAD 55.501.375.092, 227,66


23
Jumlah PDRB Non Migas 24.378.344,14 BPKAD
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
3 Maturitas Sistem Tingkat Maturitas SPIP
Pengendalian Intern (belum dinilai (0)/level
Pemerintah (SPIP) 1/level 2/level 3) 3
berdasarkan Laporan Hasil INSPEKTORAT
Quality Assurance (QA) yang
dikeluarkan oleh BPKP

4 Peningkatan Kapabilitas Tingkat Kualitas APIP (belum


Aparat Pengawasan Intern dinilai (0)/level 1/level
Pemerintah (APIP) 2/level 3) berdasarkan 2
Laporan Hasil Quality INSPEKTORAT
Assurance (QA) yang
dikeluarkan oleh BPKP
5 Rasio Belanja Urusan Jumlah belanja urusan 977.406.484.182,6
8
Pemerintahan Umum pemerintahan- transfer -
(dikurangi transfer expenditures 147.416.441.200,0
expenditures) 0 77,52% BPKAD

Jumlah belanja APBD 1.070.647.194.254,


55
6 Opini Laporan Keuangan Opini Laporan Keuangan WTP BPKAD
7 Persentase jumlah total Jumlah kontrak
proyek konstruksi yang infrastruktur dengan nilai 0
dibawa ke tahun berikutnya. besar yang perlu
yang ditandatangani pada pembangunan dalam 3
kuartal pertama kuartal yang ditandatangani 0%
pada kuartal pertama tahun
n
Jumlah kontrak keseluruhan 106
tahun n
8 Persentase Jumlah Jumlah pengadaan yang
Pengadaan yang Dilakukan dilakukan dengan metode 140
Dengan Metode Kompetitif kompetitif
28,57
Jumlah pengadaan yang
dilakukan tanpa metode 490
kompetitif
9 Rasio Pegawai Pendidikan Jumlah pegawai menurut 701
Tinggi dan Menengah/Dasar pendidikan PT keatas 73,09% BKD
(%) (PNS tidak termasuk guru
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
dan tenaga kesehatan) Jumlah seluruh pegawai 959
dengan pendidikan SMA ke
bawah
10 Rasio pegawai Fungsional (%) Jumlah pegawai PNS 40
(PNS tidak termasuk guru Fungsional (diluar guru dan
dan tenaga kesehatan) tenaga kesehatan)
4,41% BKD
Seluruh jumlah pegawai 906
pemerintah (tidak termasuk
guru dan tenaga kesehatan)
11 Rasio Jabatan Fungsional Jumlah pegawai fungsional 26
bersertifikat Kompetensi (%) yang memiliki sertifikat
(PNS tidak termasuk guru kompetensi
dan tenaga kesehatan) 65% BKD
Seluruh jumlah fungsional 40
(tidak termasuk guru dan
tenaga kesehatan)
12 Deviasi realisasi belanja Nilai absolut dari total 829.990.042.982,6
8
terhadap belanja total dalam belanja dalam realisasi
APBD Total belanja APBD 922.068.378.381,3 90.01% BPKAD
3
dikurangi satu

13 Deviasi realisasi PAD Nilai absolut dari total PAD 55.501.375.092,23


terhadap anggaran PAD dalam realisasi
dalam APBD Total PAD dalam APBD 55.920.283.256,00 99,25% BPKAD
dikurangi satu
14 Assets Management Apakah ada daftar asset Ya
tetap? (Ya/Tidak)
Apakah ada manual untuk Ya BPKAD
menyusun daftar asset
tetap? (Ya/Tidak
Apakah ada proses Ya BPKAD
inventarisasi asset tahunan?
(Ya/Tidak)
Apakah nilai asset tercantum Tidak BPKAD
dalam laporan anggaran?
(Ya/Tidak)
15 Rasio Anggaran Sisa Nilai realisasi SiLPA 93.538.222.361,10 BPKAD
Terhadap Total Belanja Total belanja anggaran 1.070.647.194.254 8,73%
,55
Dalam APBD Tahun tahun sebelumnya
URUSAN CAPAIAN KINERJA SUMBER
NO IKK KELUARAN RUMUS KET
PEMERINTAHAN DATA
Sebelumnya
16 Informasi Ketersediaan Belanja anggaran untuk unit 1.386.474.182,00 99,24% BPKAD
Informasi tentang Sumber pelayanan dapat diakses
Daya yang Tersedia Untuk website Pemda
Pelayanan (Information on
Resources Available to
Frontline Service Delivery
Units)
Realisasi belanja untuk unit 1.499.897.000,0 BPKAD
0
pelayanan dapat diakses
website Pemda
17 Akses Publik Terhadap Jumlah dokumen yang 1
Informasi Keuangan Daerah dipublikasikan di website 100% BPKAD
(Public Access to Fiscal Pemda
Information) Total jumlah dokumen yang 1
telah dirinci
a.3 Capaian akuntabilitas kinerja pemerintahan daerah.

Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi


pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para
pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara
terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui
laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara selaku pengemban amanah
masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara berkewajiban
mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pemerintahan melalui
penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu
Utara yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian
target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam
dokumen RPJMD Tahun 2016-2021 maupun RKPD Tahun 2020. Sesuai
dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi
pemerintah.
Dalam dokumen pelaporan ini, pengukuran capaian kinerja
penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2020,
dilakukan berdasarkan kinerja 7 (tujuh) tujuan dan 21 (dua puluh satu)
sasaran, melalui 64 (Enam Puluh Empat) indikator kinerja utama.

A. Kerangka Pengukuran dan Evaluasi Kinerja


Penyelenggaraan SAKIP Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
yang meliputi rencana strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja,
pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, serta review dan evaluasi
kinerja berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Pengukuran capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dilakukan
dengan cara membandingkan antara realisasi capaian target kinerja
pada akhir tahun pelaksanaan anggaran dengan rencana target kinerja
yang telah ditetapkan pada awal tahun pelaksanaan anggaran dengan
bentuk Penetapan Kinerja(PK).
Pengukuran kinerja pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara,
memanfaatkan data kinerja yang diperoleh melalui sistem
pengumpulan data kinerja dari dua sumber, yaitu :
1) Data internal yang berasal dari sistem informasi dan pelaporan yang
ada, baik laporan kegiatan reguler yang ada seperti laporan
bulanan, triwulanan, semesteran, laporan kinerja Perangkat Daerah,
laporan keuangan Perangkat Daerah/laporan keuangan pemerintah
daerah maupun laporan kegiatan tahunan lainnya;
2) Data eksternal, digunakan data-data skunder sepanjang relevan
dengan pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu
Utara, khususnya data-data yang bersumber atas hasil hitung
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Labuhan batu Utara.

Perhitungan persentase pencapaian target kinerja memperhatikan


karakteristik komponen realisasi dalam kondisi:

1. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja semakin


baik, maka digunakan rumus:

Realisasi
Capaian = X 100%
Target

2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja,


maka digunakan rumus:
% Capaian = Realisasi - (Realisasi target) X 100%
Target
Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokkan dalam skala
pengukuran ordinal sebagai berikut:
95 s/d 100 : Sangat Berhasil
80 s/d <95 : Berhasil
50 s/d <80 : Cukup Berhasil
0 s/d <50 : Kurang Berhasil

Berdasarkan pengukuran kinerja sasaran, dilakukan analisis dan evaluasi


terhadap capaian setiap indikator kinerja untuk memberikan penjelasan
tentang keberhasilan atau ketidak berhasilan pelaksanaan suatu kegiatan dan
program dalam mewujudkan kondisi sasaran yang diharapkan. Evaluasi juga
bertujuan agar dapat diukur dan diketahui tingkat kemajuan pencapaian
realisasi kinerja dalam upaya perwujudan visi dan misi. Lebih lanjut hasil
evaluasi merupakan bahan yang penting untuk dipelajari karena berguna
untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan yang harus diperbaiki dalam
pelaksanaan program dan kegiatan di masa yang akan datang.

B. Capaian Kinerja Organisasi


Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2020, dari 7 (tujuh)
tujuan yang telah ditetapkan berdasarakan Misi Kabupaten
Labuhanbatu Utara, ditetapkan 21 (dua puluh satu) sasaran dengan 64
(Enam Puluh Empat) Indikator utama, dengan didukung oleh program
dan kegiatan yang dilaksanakan melalui Dinas maupun Badan di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara, untuk
mewujudkan target kinerja sasaran-sasaran strategis di Kabupaten
Labuhanbatu Utara.
Adapun hasil pengukuran atas indikator-indikator kinerja dari setiap
sasaran stragis Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara, diuraikan
dalam penjelasan berikut di bawah ini.
1. Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja Organisasi :
Tujuan 1 “Meningkatkan Kinerja Perencanaan Pembangunan”

Tujuan meningkatkan kinerja perencanaan pembangunan, diukur


melalui 1 (satu) sasaran dengan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran.
Capaian kinerja dari setiap sasaran dalam tujuan ini diuraikan
melalui tabel pengukuran kinerja sasaran dan dengan penjelasan
tabel berikut di bawah ini :

1.1 Sasaran 1 : Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam


Perencanaan Pembangunan

a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran


Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara, Secara teknis kinerja
sasaran ini didukung oleh SKPD Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda), Untuk pengukuran keberhasilan
pencapaian sasaran ini ditetapkan 3 (tiga) indikator kinerja
sasaran sebagaimana diuraikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.1.
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 1
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan
Pembangunan
Realisasi
No Kinerja Uraian Kinerja Tahun Target
Indikator kinerja tahun 2020 RPJMD
Utama 2019 Tahun
Realisasi Target Realias % 2021
i Capaian
1 Tersedianya dokumen-
dokumen perencanaan 85% 100% 117% 90%
pembangunan yang 100%
berdasarkan
partisipasi.
2 Partisipasi Masyarakat
dalam perumusan
100%
kebijakan publik 95% 100% 105% 95%
dalam pelaksanaan
musrenbang
3. Tersedianya 100% 1 1 1
dokume 1 Pebub Pebub 100% Pebub
n Perencanaan RPJMD RPJMD RKPD RKPD RKPD
dan RKPD yang 1 RKPD
ditetapkan
PERDA/PERKADA
Rata-rata capaian 107,3
indikator kinerja %
Sangat
Berhasil
*Sumber Data : Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Tahun 2020
b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Analisis capaian kinerja sasaran, Meningkatnya kinerja
perencanaan pembangunan dicapai dengan 3 (tiga) indikator
kinerja sasaran antara lain sebagai berikut :
1. Capaian indikator kinerja sasaran, Tersedianya dokumen-
dokumen perencanaan pembangunan yang berdasarkan
partisipasi masyarakat, dengan realisasi sebanyak 1 dokumen
dari target yang ditetapkan sebanyak 1 dokumen sehingga
capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 100% dengan
katagori Sangat Berhasil.
- Dengan ditetapkan Peraturan Bupati Labuhanbatu Utara Nomor 28
Tahun 2020 tentang Perubahan Rencana Kerja Perangkat Daerah
Tahun 2019
- Pelaksanaan musrembang desa
- Pelaksanaan musrembang kecamatan
- Pelaksanan musrembang RKPD
- Penyusunan rencana pengembangan ekonomi masyarakat
2. Capaian indikator kinerja sasaran, Partisipasi Masyarakat dalam
perumusan kebijakan publik dalam pelaksanaan musrenbang,
dengan realisasi 1 kegiatan dari target yang ditetapkan sebesar
1 kegiatan sehingga capaian indikator kinerja sasaran tersebut
sebesar 100% dengan kategori Sangat Berhasil.
- Terlaksananya pelaksanaan kegiatan pengembangan
partisipasi masyarakat dalam perumusan program kebijakan
layanan publik
3. Capaian indikator kinerja sasaran, tersedianya dokumen
Perencanaan RPJMD dan RKPD yang ditetapkan
PERDA/PERKADA, dengan realisasi sebesar (1 Pebub RKPD) dari
target yang ditetapkan sebesar (1 Pebub RKPD) sehingga capaian
indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 100% dengan katagori
Sangat Berhasil.
- Peraturan Bupati Labuhanbatu Utara Nomor 28 Tahun 2020
tentang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2019 ditetapkan
tanggal 11 Agustus 2020.

c. Saran
Untuk meningkatkan hasil capaian, saran untuk BAPPEDA
sebagai berikut :
1. Menugaskan aparatur bidang perencanaan untuk mengikuti diklat
atau bimtek tentang perencanaan;
2. Mengusahakan terlaksananya pelaksanaan Musrembang desa dan
Kecamatan dengan cukup baik dalam rangka menghimpun saran dan
masukan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah;
3. Komitmen semua pihak yang sangat tinggi dalam percepatan
penyusunan RPJMD dengan ditetapkannya Peraturan Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Utara Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembagunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016- 2021 pada
tanggal 22 November 2016; dan
4. Tersusunnya Dokumen RKPD Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun
2019 berdasarkan hasil musrembang Desa dan Musrembang
Kecamatan
d. Capaian indikator kinerja sasaran tersebut dicapai melalui beberapa
program sebagai berikut :
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator kinerja sasaran
tersebut sebesar Rp. 785.829.776.00,- dari anggaran sebesar
Rp. 922.284.900.00,- atau 85,20%

2. Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja Organisasi


Tujuan 2. “Terlaksananya reformasi birokrasi”
Tujuan terlaksananya reformasi birokrasi, diukur melalui 4 (Empat)
sasaran dengan 14 (Empat Belas) indikator kinerja sasaran. Capaian
kinerja dari setiap sasaran dalam tujuan ini diuraikan melalui tabel
pengukuran kinerja sasaran dan dengan penjelasan tabel berikut di
bawah ini.

2.1. Sasaran 1 : Terwujudnya Pemerintahan Yang Bersih dan Bebas


KKN

a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran


Hasil pengukuran kinerja sasaran terwujudnya pemerintahan
yang bersih dan bebas KKN, secara teknis kinerja sasaran ini
didukung oleh SKPD Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah, Sekretariat Daerah dan Inspektorat, untuk
pengukuran keberhasilan pencapaian sasaran ini ditetapkan 1
(satu) indikator kinerja sasaran sebagaimana diuraikan dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 3.2
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 1
Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN
Realisasi
Kinerja Uraian Kinerja Tahun Target
No Indikator kinerja Tahun 2020 RPJMD
2019 Tahun
Realisas Target Realias %Capaia 2021
i i n
1 Perbaikan indeks
persepsi korupsi - 15% - - 5%
(Menurunnya jumlah
kasus korupsi sektor
keuangan)
Nilai Rata-rata capaian 0
indikator kinerja Tidak
Berhasil
* Sumber Data : Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun 2020

b. Analisis Capaian Indikator KinerjaSasaran


Analisis capaian kinerja sasaran, Terwujudnya pemerintahan
yang bersih dan bebas KKN ditetapkan dengan 1 (satu)
indikator kinerja sasaran antara lain sebagai berikut;
1. Capaian indikator kinerja sasaran, Perbaikan indeks
persepsi korupsi (Menurunnya jumlah kasus korupsi sektor
keuangan) Tidak terealisasi dikarenakan tidak adanya
pelaksanaan kegiatan terkait pelaksanaan indikator
dimaksud.
c. Hambatan/ Permasalahan
Dalam menangani masalah korupsi, tugas Inspektorat belum
maksimal melaksanakan sepenuhnya kegiatan pengawasan
dan pembinaan Pemerintah Daerah sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017.

d. Strategi Pemecahan Masalah


Strategi Inspektorat untuk mencegah kasus korupsi sebagai berikut :
1. Meberikan pemahaman kepada para pimpinan SKPD tentang
pentingnya fungsi pengawasan dalam manajemen pemerintahan;
dan
2. Melakukan koordinasi yang lebih intens dengan instansi terkait
mengenai tindak lanjut hasil pemeriksaan.

e. Capaian indikator kinerja sasaran tersebut dicapai melalui


beberapa program sebagai berikut :
1. Program Perbaikan Indeks Persepsi Korupsi
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar 0 dari anggaran sebesar 0 atau 0%.

2.2. Sasaran 2 : Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran


Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran Terwujudnya
peningkatan kualitas pelayanan publik, secara teknis kinerja
sasaran ini didukung oleh SKPD Inspektorat, Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil untuk pengukuran keberhasilan
pencapaian sasaran ini ditetapkan 8 (delapan) indikator
kinerja sasaran sebagaimana diuraikan dalam tabel di bawah
ini.
Tabel 3.3
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 2
Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Realisas
i Kinerja
Uraian Kinerja Tahun
Tahun Target
2020
No 2019 RPJMD
Indikator
% Tahun
Kinerja Realisas
Target Realiasi Capaia 2021
i
n
Pelaksanaan
pengawasan
sistem
1 38 72
pengendalian 89 SKPD 189% 95%
dokumen dokumen
internal
pemerintah
Opini BPK
Terhadap
2
Laporan WTP WTP - 0 WTP
Keuangan Daerah
Ditetapkannya
Sistem
Perencanaan dan
1 1 1 1
3 Penganggaran
Dokume Dokum Dokum 100% Dokum
terpadu melalui
n en en en
peratur
an daerah (Perda)
Persenta
sekepemilikan
4 akta kelahiran 83,88 90 92,27 102,52 95
anak usia
0– 18 tahun
Persentase
5 kepemilikan akta 36,23 90 40,47 44,97 95
perkawinan
Persentase
6 kepemilikan KTP- 82,72 90 89,27 99,19 95
el
Persentase
7 86,00 95 89,52 94,23 99
perekaman KTP-el
Persenta
8 sekepemilikan 96,08 97 96,29 99,27 99
Kartu Keluarga
Nilai Rata-rata 91,15
capaian indikator Berhasi
kinerja l
*Sumber Data : 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Tahun 2020
2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2020
3. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Tahun 2020

b. Analisis Capaian Indikator KinerjaSasaran


Analisis capian kinerja sasaran, Terwujudnya peningkatan
kualitas pelayanan publik dicapain dengan 8 (delapan)
indikator kinerja sasaran antara lain sebagai berikut;
1. Capaian indikator kinerja sasaran, Presentase SKPD
Kabupaten menerapkan sistem pengendalian intern
pemerintah, dengan realisasi sebanyak 72 dokumen dari
target yang ditetapkan sebanyak 38 dokumen sehingga
capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 189%
dengan katagori Sangat Berhasil.
- Terbentuknya Tim Sistem Pengedalian Internal Pemerintah
Kabupaten Labuhanbatu Utara
- Pengawasan internal secara berkala pada tahun 2020
sebanyak 72 dokumen
- Kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah yang
ditangani sebanyak 3 Kasus pada tahun 2020
- Kasus pada wilayah pemerintah bawahannya
yang ditangani sebanyak 6 Kasus pada tahun 2020
- Tindak lanjut temuan pengawas 3 Dokumen
- Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan 1 dokumen
- Penutupan buku kas akhir tahun pada 40 SKPD sebanyak
40 dokumen
- Reviu LPPD 1 dokumen, reviu LKPD 1 dokumen, reviu
LAKIP 1 dokumen, reviu RKA SKPD R-APBD 1 dokumen,
reviu RKA P-APBD 3 dokumen, evaluasi Laporan Kinerja
SKPD 1 laporan, review pengadaan barang dan jasa 11
dokumen, reviu DAK SKPD 10 dokumen, reviu rancangan
RKPD 1 dokumen, dan reviu R-PRKPD 1 dokumen.
- Pemeriksaan dalam rangka serah terima jabatan 8
laporan
- Koordinasi pengawasan yang lebih komperehensif 25
laporan
2. Capaian indikator kinerja sasaran, Opini BPK Terhadap
Laporan Keuangan Daerah sebesar 0% dari target yang
ditetapkan sebesar WTP sehingga capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar WTP
- Laporan Keuangan kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun
2020 Anggaran 2020 sedang dilakukan evaluasi oleh
Badan Pemeriksa Keuangan sehingga belum diketahui
hasilnya.
- Pada Tahun anggaran 2019 Pemerintah Kabupaten
Labuhanbatu Utara mendapat opini atas laporan
keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh Badan
Pemeriksa Keuangan Provinsi Sumatera Utara nomor :
338/s/XVII.MDN/06/2020 tanggal 25 Juni 2020.
3. Capaian indikator kinerja sasaran, Ditetapkannya Sistem
Perencanaan dan Penganggaran terpadu melalui peraturan
daerah (Perda) sebesar 100% dari target yang ditetapkan
sebesar 1 Dokumen sehingga capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar 1 Dokumen, dengan kategori
Sangat Berhasil.
- Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Nomor 7
Tahun 2019 tentang Anggaran dan Pendapatan Belanja
Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun Anggaran
2020.
4. Capaian indikator kinerja sasaran presentase kepemilikan
akta kelahiran anak usia 0-18 tahun mengalami kenaikan
sebesar 8,39%, dari data awal capaian tahun 2019 sebesar
83,88%, menjadi 92,27% pada tahun 2020 sehingga capaian
indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 102,52% dengan
kategori Sangat Berhasil. Angka tersebut dihasilkan dari
perhitungan pada tahun 2020 sebagai berikut :

PresentasiJumlah Σ anak 0-18


Anak 0-18 Tahun kelahiran yang 133.486
yang memiliki = memiliki akta =
akta kelahiran Σ jumlah anak 0-18 144.670

5. Capaian indikator kinerja sasaran, Persentase kepemilikan


akta perkawinan sebesar 36,23% dari target yang ditetapkan
sebesar 90% sehingga capaian indikator kinerja sasaran
tersebut sebesar 42,62%, dengan kategori Kurang Berhasil
Presentase Σ kepemilikan akta perkawinan
kepemilikian bagi kepemilikan pasangan non
akta muslim yang telah menikah
perkawinan = 10.613
=
bagi pasangan Σ penduduk non muslim yang 26.222
non muslim telah menikah
yang telah
menikah

- Dari indikator yang ada, capaian kinerja kepemilikan akta


perkawinan bagi pasangan non muslim yang telah menikah
tahun 2020 mengalami peningkatan dari tahun 2019, akan
tetapi belum mencapai target dikarenakan hal-hal sebagai
berikut :
a. Masih minimnya pengurusan akta nikah bagi pasangan non
muslim yang telah menikah;
b. Kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat akan pentingnya
kepemilikan akta perkawinan;
c. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pembuatan akta
perkawinan.
6. Capaian indikator kinerja sasaran, Persentase kepemilikan KTP-el
sebesar 82,72% dari target yang ditetapkan sebesar 90% sehingga
capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 99,19%, dengan
kategori Sangat Berhasil.
Pada indikator kepemilikan KTP-el juga mengalami
peningkatan sebesar 6,55% dari data awal pencapaian tahun
2019 sebesar 82,72% menjadi 89,27% pada tahun 2020.
Angka tersebut didapatkan dari perhitungan sebagai berikut:

Σ kepemilikan KTP-el (>17


Persentase kepemilikan 238.559
= tahun atau sudah menikah) =
KTP-el
Σ penduduk wajib KTP 267.227

Capaian indikator kepemilikan KTP-el juga mengalami


peningkatan namun belum dapat mencapai target
dikarenakan hal-hal sebagai berikut:
a. Jumlah penduduk wajib KTP yang terus bertambah;
b. Masih terbatasnya blangko KTP-el;
c. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan
perekaman KTP-el.
7. Capaian indikator kinerja sasaran, Persentase jumlah
penduduk yang telah melakukan perekaman sebesar 89,52%
dari target yang ditetapkan sebesar 95% sehingga capaian
indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 94,23% dengan
katagori Berhasil
Pada indikator penduduk yang telah melakukan perekaman
KTP-el mengalami peningkatan sebesar 3,52% dari data awal
pencapaian tahun 2019 sebesar 86,00% menjadi 89,52%
pada tahun 2020. Angka tersebut didapatkan dari
perhitungan sebagai berikut:
Persentase Σ penduduk yang melakukan
jumlah perekaman 239.225
penduduk KTP-el
yang telah = =
melakukan
Σ penduduk wajib KTP 267.227
perekaman
KTP-el
Capaian indikator penduduk yang telah melakukan
perekaman KTP-el mengalami peningkatan namun belum
dapat mencapai target dikarenakan hal-hal sebagai berikut:
a. Jumlah wajib KTP yang terus bertambah;
b. Masih terbatasnya peralatan perekaman KTP-el;
c. Masih sering terjadi gangguan jaringan;
d. Kurangnya kesadaran masyarakat melakukan perekaman
KTP-el
8. Capaian indikator kinerja sasaran, Persentase jumlah
kepala keluarga yang memiliki kartu keluarga sebesar
96,29% dari target yang ditetapkan sebesar 97% sehingga
capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 99,27%
dengan katagori Sangat Berhasil.
Pada indikator Kepala Keluarga yang telah memiliki Kartu
Keluarga mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,21% dari
data awal pencapaian tahun 2019 sebesar 96,08% menjadi
96,29% pada tahun 2020. Angka tersebut didapatkan dari
perhitungan sebagai berikut:
Σ Kepala Keluarga yang memiliki
Persentase Kepala 103.832
Kartu Keluarga
Keluarga yang memiliki = =
Kartu Keluarga Σ Kepala Keluarga 107.831

Dari indikator yang ada, capaian indikator Kepala Keluarga


yang memiliki Kartu Keluarga terbilang cukup tinggi dan
melebihi target.

c. Hambatan/Permasalahan:
1. Hambatan yang dihadapi inspektorat dalam pencapaian indikator
kinerja sebagai berikut :
a. Masih kurangnya personil APIP dalam melaksanakan
pengawasan dan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan;
dan
b. SKPD terkait masih lambat/kurang respon dalam menanggapi
rekomendasi tindak lanjut.
2. Dalam pelaksanaan capaian indikator, BPKAD memliki hambatan
yaitu :
a. Penilaian opini dari BPK mendapatkan hasil pada pertengahan
tahun, sedangkan penyusunan Laporan Kinerja diawal tahun
sehingga belum mendapatkan hasil; dan
b. Kurangnya kemampuan SDM dibidang pengelolaan keuangan.
3. Dari apa yang disampaikan pada laporan ini dapat disimpulkan
bahwa target Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Labuhanbatu Utara secara keseluruhan belum
mencapai target. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
a. Jumlah penduduk yang semakin bertambah disebabkan faktor
kelahiran dan minimnya pelaporan kematian penduduk;
b. Masih ada penduduk yang memiliki data ganda;
c. Masih berlangsungnya proses konsolidasi;
d. Pindah datang (ke dalam/ke luar daerah) yang masih relatif
tinggi;
e. Kurangnya sosialisasi tentang Peraturan Perundang-Undangan
dan Kebijakan Administrasi Kependudukan;
f. Masih terbatasnya sarana dan prasarana dalam meningkatkan
capaian indikator kinerja;
g. Masih sering terjadi gangguan jaringan;
h. Kurangnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya
kepemilikan dokumen kependudukan.

d. Strategi Pemecahan Masalah sebagai berikut :


1. Strategi pemecahan masalah yang digunakan dalam menghadapi
hambatan yaitu :
a. Menyusun keputusan Bupati Labuhanbatu Utara tentang
Pembentukan Tim Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara; dan
b. Membuat pedoman dalam pelaksanaan audit sesuai dengan
ketentuan berlaku.
2. Dengan adanya beberapa kendala dalam pelaksanaan, BPKAD
mempunyai upaya pemecahannya yaitu :
a. Optimalisasi sumber daya manusia untuk mencapai sasaran
demi mewujudkan tujuan organisasi; dan
b. Melakukan perencanaan anggaran untuk tahun anggaran
berikutnya setelah dilakukan evaluasi pada tahun sebelumnya.
3. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam menghadapi
hambatan dengan menggunakan strategi sebagai berikut :
a. Memberikan pengetahuan kepada SKPD, LSM, dan Masyarakat
tentang mekanisme dan peraturan tentang proses administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil.
b. Melakukan sosialisasi, memberikan pemahaman dan pengertian
kepada DRPD, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya
bahwa proses administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
itu memerlukan prosedur, proses dan waktu.

e. Capaian indikator kinerja sasaran tersebut dicapai melalui


beberapa program sebagai berikut:
1. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 1.430.425.000.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 1.724.514.000.00,- atau 82,95%.
2. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 1.204.660.383,00,- dari
anggaran sebesar Rp. 1.604.440.300,00,- atau75,08%
3. Program Penataan Administrasi Kependudukan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 1.821.742.178.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 1.980.243.900.00,-atau92,00%
2.2 Sasaran 3 : Meningkatnya Kapasitas Dan Akuntabilitas
Kinerja Birokrasi
a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran
Hasil Pengkurungan indikator kinerja sasaran
Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi,
secara teknis capain indikator kinerja sasaran ini didukung
oleh SKPD Sekretariat Daerah (Bagian Organisasi), Bagian
Hukum, Sekretariat DPRD, Badan Pengelolaan keuangan
dan Aset Daerah, untuk pengukuran keberhasilan
pencapaian sasaran ini ditetapkan 3 (Tiga) indikator kinerja
sasaran sebagaimana diuraikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.4
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 3
Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
Realisasi
Kinerja
Uraian Kinerja Tahun
Tahun Target
2020
2019 RPJMD
Indikator Kinerja
No % Tahun
Utama Realia
Realisasi Target Capaia 2021
si
n
APBD dan Perubahan 68,95
1 100% 95% 72,58% 95%
APBD Tepat Waktu %
Nilai Akuntabilitas
2 Kinerja Pemerintah CC B - - B
Daerah
Jumlah Perda
yang 3 4
dikeluarkan dan 7Perda Ranper Ranper 133% 5 Perda
3
Perda atas inisiatif da da
DPRD
Nilai Rata-rata capaian 68,6%
indikator Cukup
kinerja Berhasil

b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran


Analisis capian kinerja sasaran, Meningkatnya kapasitas
dan akuntabilitas kinerja birokrasi dicapai dengan 3 (tiga)
indikator kinerja sasaran antara lain sebagai berikut:
1. Capaian indikator kinerja sasaran, APBD dan
Perubahan APBD Tepat Waktu dengan realisasi sebesar
68,95% dari target yang ditetapkan sebesar 95%
sehingga capaian indikator kinerja sasaran tersebut
sebesar 72,58% dengan katagori Cukup Berhasil
- Hasil capaian kinerja indikator persentase adanya 1 (satu)
dokumen Perda Nomor 7 Tahun 2019 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020
yang tertangani pada Tahun 2020 adalah sebesar 38,22 %
dengan nilai skala pengukuran sangat rendah
dikarenakan Kegiatan Penyusunan APBD TA.2021 di
TA.2020 hanya terlaksana sampai pada Pengambilan
keputusan bersama antara Bupati dan Pimpinan DPRD
terhadap Rancangan APBD dan kemudian
menyampaikannya ke Gubernur Sumatera Utara cq.
BPKAD Provinsi Sumatera Utara untuk dievaluasi,
sehingga kegiatan cetak dan penggandaan dan beberapa
kegiatan operasional lainnya pada penyusunan Perda
tentang APBD Kabupaten Labuhanbatu Utara TA.2021
dan Perbup tentang Penjabaran APBD Kabupaten
Labuhanbatu Utara TA.2021 tidak terlaksana pada
TA.2020
- Hasil capaian kinerja indikator persentase 1 (satu)
dokumen Perda Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2019 adalah sebesar 99,68 % dengan
nilai skala pengukuran sangat berhasil dikarenakan
capaian persentase realisasi sangat berhasil.
- Penetapan APBD dan Perubahan APBD tepat waktu
juga didukung dengan tersedianya Penerimaan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Labuhanbatu Utara
berdasarkan data Tahun 2019 Badan Pengelolaan
Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara
ada 9 (Sembilan) PAD sebagai berikut :
Jumlah Realisasi Persent
No Uraian Pajak Target Target ase
(Rp) (Rp) (%)
1 2 3 4 5
I Pendapatan
45.000.00
HOTEL 25.750.000 57,22
0
900.000.0 1.007.095.0
RESTORAN 111,90
00 32
20.000.00
HIBURAN 6.600.000 33,00
0
300.000.0 309.973.30
REKLAME 103,32
00 0
12.750.00 13.000.493.
PAJAK PENERANGAN JALAN 101,96
0.000 341
250.000.0 330.283.87
AIR BAWAH TANAH 132,11
00 6
BAHAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN 870.000.0 704.108.85
80,93
BATUAN 00 4
6.000.000 5.524.163.4
PBB 92,07
.000 53
1.700.000 1.287.342.1
BPHTB 75,73
.000 75
22.835.0 22.195.810
Total Pendapatan 97,20
00.000 .031

- Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah


dapat dilihat sebagai berikut :

Program Peningkatan dan


Jumlah Anggaran Realisasi Persentase
Pengembangan Pengelolaan
(Rp) Anggaran (Rp) (%)
Keuangan Daerah
1 Penagihan Pajak Daerah 149.000.000,00 94.235.000,00 63,24%
Pemeriksaan dan Pengendalian
2 133.800.000,00 49.125.000,00 36,72%
Pajak Daerah
Pengolahan Data Penerimaan
3 195.000.000,00 152.025.100,00 77,96%
Pendapatan Daerah
Pelayanan dan
4 Pengadministrasian Benda 200.000.000,00 144.485.000,00 72,24%
Berharga
Penerbitan dan Pengendalian
5 266.220.000,00 240.512.000,00 90,34%
SPPT PBB
6 Pembinaan dan Penyuluhan PBB 137.700.000,00 13.320.000,00 9,67%
7 Sosialisasi Pendapatan Daerah 593.850.000,00 588.635.100,00 99,12%
8 Penagihan dan Monitoring PBB 110.000.000,00 108.026.500,00 98,21%
Total 1.785.570.000,00 1.390.363.700,00 77,87

2. Capaian indikator kinerja sasaran, Nilai Akuntabilitas


Kinerja Instansi Pemerintah Daerah pada Tahun 2020
belum ada penilaian dari Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sehingga belum
bisa diukur.
- Penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Daerah untuk Kabupaten Labuhanbatu Utara pada tahun
2019 adalah CC, dikarenakan masih ada beberapa faktor
yang belum sesuai dengan kriteria penilaian.
- Berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Cq. Deputi Bidang
Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan
Pengawasan Nomor : B/381/AA.05/2019 Tanggal 30
Desember 2019 Perihal : Laporan Hasil Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018,
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara mendapat
nilai 51,58 atau dengan predikat “CC” dengan rincian
sebagai berikut :

No Komponen Bobot Nilai Hasil


Evaluasi
a. Perencanaan Kinerja 30 17,74
b. Pengukuran Kinerja 25 9,48
c. Pelaporan Kinerja 15 8,8
d. Evaluasi Internal 10 5,61
e. Pencapaian Sasaran/Kinerja 20 9,95
Organisasi
Nilai Hasil Evaluasi 100 51,58
Tingkat Akuntabilitas Kinerja CC CC
3. Capaian indikator kinerja sasaran, Jumlah Perda yang di
keluarkan dan Perda atas inisiatif DPRD dengan realisasi
sebanyak 4 Perda dari target yang ditetapkan sebesar 3
Raperda sehingga capaian indikator kinerja sasaran
tersebut sebesar 133% dengan katagori Sangat Berhasil
- Adapun Raperda yang telah disahkan menjadi Peraturan
Daerah adalah :
a. Peraturan Daerah tentang LKPJ Tahun 2019
b. Peraturan Daerah tentang LKPD Tahun 2019
c. Peraturan Daerah tentang Pengesahan APBD Tahun
2020
d. Peraturan Daerah tentang Pengesahan APBD Tahun
2021

c. Hambatan/Permasalahan:
1. Beberapa permasalahan yang mengiringi proses penyusunan
APBD itu yang dihadapi BPKAD adalah :
a. proses perencanaan seringkali hanya bersifat formalitas
belaka;
b. keterlambatan penyusunan RAPBD sehingga terlambat
diserahkan Kepala Daerah kepada DPRD.
2. Faktor-faktor yang menghambat penilaian LAKIP yang
disusun Bagian Organisasi Setda adalah :
a. Rumusan tujuan dan sasaran strategis masih bersifat
proses dan belum berorientasi hasil/outcome;
b. Ketidakselarasan penjabaran rumusan tujuan, sasaran,
dan indikator kinerja pada RPJMD, Renstra Perangkat
Daerah dan dokumen Perjanjian Kinerja.
3. Dalam mencapai indikator kinerja sasaran, Sekretariat DPRD
memiliki beberapa hambatan yaitu :
a. Kuantitas dan kualitas SDM yang belum sesuai
kebutuhan;
b. Adanya volume kegiatan rapat-rapat DPRD yang tinggi
dan padat;
c. Adanya kegiatan DPRD yang dilaksanakan di luar jam
kerja.
d. Adanya tuntutan akan fasilitasi terhadap agenda kegiatan
DPRD yang tepat dan cepat.

d. Strategi Pemecahan Masalah :


1. Beberapa terobosan perlu dilakukan untuk mengatasi
permasalahan yang muncul dalam penyusunan APBD pada
BPKAD, yakni:
a. perlu dilakukan inovasi-inovasi dalam proses
perencanaan partisipatif sedemikian rupa sehingga
aspirasi-aspirasi politik diyakini benar-benar terserap
dalam dokumen perencanaan;
b. perlu penguatan kapasitas dan komitmen, baik bagi
kalangan Pemda maupun DPRD. Pada umumnya Pemda
yang mengalami keterlambatan APBD adalah daerah
tertinggal, sehingga perlu fasilitasi dan pengawasan lebih
intensif dari Pemprov maupun Pemerintah Pusat.
2. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh Bagian
Organisasi setda, maka memiliki strategi dalam menghadapi
hambatan yakni :
a. Menyempurnakan dokumen-dokumen perencanaan
kinerja untuk memastikan tujuan dan sasaran strategis
yang berorientasi hasil/outcome berupa manfaat
langsung yang dirasakan masyarakat;
b. Memperbaiki penjabaran perencanaan kinerja dari level
pemerintah daerah kepada hingga level individu.
3. Sekretariat DPRD dalam menghadapi permasalahan memiliki
strategi sebagai berikut :
a. Adanya kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan dan atau bimbingan teknis;
b. Adanya hubungan koordinasi dengan Organisasi
Perangkat Daerah terkait;
c. Adanya hubungan kerja yang baik antara sekretariat
DPRD dengan anggota DPRD.

e. Capaian indikator kinerja sasaran tersebut dicapai melalui


beberapa program sebagai berikut:
1. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 1.204.660.383,00,-
dari anggaran sebesar Rp. 1.604.440.300,00,- atau
75,08%
2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan dengan 1 kegiatan pada
Bagian Organisasi. Realisasi dana yang digunakan untuk
capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar Rp.
61.368.600.00.- dari anggaran sebesar Rp. 42.573.100.00,-
atau 69%
3. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan
Rakyat Daerah
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 4.040.207.251.00,-
dari anggaran sebesar Rp. 4.342.466.480.00,- atau
93,04%

1.2. Sasaran 4 : Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan Berbasis


E-Goverment
a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran
Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran mengembangkan
tata kelola pemerintahan berbasis e-government, secara
teknis kinerja sasaran ini didukung oleh SKPD Dinas
Komunikasi dan Informatika, Bappeda, BPKAD, Sekretariat
Daerah (Bagian Pengadaan Barang dan Jasa) untuk
pengukuran keberhasilan pencapaian sasaran ini ditetapkan
1 (Satu) indikator kinerja sasaran sebagaimana diuraikan
dalam tabel di bawah ini

Tabel 3.5
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 4
Mengembangkan Tata kelola Pemerintahan berbasis E-Government
Realisa
si Uraian Kinerja Tahun Target
No Indikator Kinerja Kinerja 2020 RPJMD
Utama Tahun Tahun
2019 2021
Realisa Target Realia %
si si Capaia
n
Peningkatan Tata
Kelola Pemerintahan
dengan sistem
1 aplikasi seperti : 50% - - - 20%
 e-Office
 e-Planning
 e-Budgeting
 e-Procurement
 e-Performance
Nilai Rata-rata capaian -
indikator Kurang
kinerja Berhasil

b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran


Analisis capian kinerja sasaran, mengembangkan tata kelola
pemerintahan berbasis e-government dicapai dengan 1 (Satu)
indikator kinerja sasaran antara lain sebagai berikut:
1. Capaian indikator kinerja sasaran, peningkatan tata
kelola Pemerintah berbasis e-government pada Tahun
2020 adalah sebesar 0% hal ini dikarenakan adanya
kebijakan pemerintah melakukan refocusing anggaran
terkait penanganan wabah covid-19 di Kabupaten
Labuhanbatu Utara, dan dalam hal ini anggaran untuk
pelaksanaan kegiatan dimaksud menjadi salah satu
kegiatan yang anggarannya direfocusing.
2. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan dengan sistem
aplikasi seperti:
 e-Office dikembangkan oleh Dinas Komunikasi dan
Informatika
 e-Planning dikembangkan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
 e-Budgeting dikembangkan oleh Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah
 e-Procurement dikembangkan oleh Bagian Pengadaan
Barang/Jasa Sekretariat Daerah
 e-Performance
capaian indikator kinerja utama tersebut Sangat
Berhasil bila dibandingkan dengan target yang
ditetapkan.

c. Hambatan/masalah :
1. Adanya refocusing anggaran untuk wabah Covid-19
2. Tidak ada perencanaan terkait pelaksanaan tata kelola
pemerintahan berbasis e-government antara lain :
- e Performance

d. Stratagi pemecahan masalah:


Beberapa permasalahan untuk mengantisipasi permasalahan yang
dihadapi yakni :
Mengembalikan anggaran untuk program kegiatan yang telah
direncanakan sehingga bisa dilakukan pengembangan pada e-
government.
e. Capaian indikator kinerja sasaran tersebut dicapai melalui
beberapa program sebagaiberikut:
Program Pembinaan dan Pengembangan Jaringan Komunikasi dan
Informasi
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar 0 dari anggaran sebesar 0 atau 0%

1. Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja Organisasi


Tujuan 3. “Pemenuhan Kebutuhan Infrastruktur Dan Sarana Prasarana
Pelayanan Publik”
Tujuan Pemenuhan kebutuhan infrastruktur dan sarana prasarana
pelayanan publik, diukur melalui 3 (tiga) sasaran dengan 10 (sepuluh)
indikator kinerja sasaran. Capaian kinerja dari setiap sasaran dalam
tujuan ini diuraikan melalui tabel pengukuran kinerja sasaran dan
dengan penjelasan tabel berikut di bawah ini.

1.1. Sasaran 1 : Pembangunan Sarana Perkantoran dan Pelayanan


Umum Lainnya.
a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran
Hasil pengukurungan indikator kinerja sasaran Pembangunan
sarana perkantoran dan pelayanan umum lainnya, Secara
teknis kinerja sasaran ini didukung oleh SKPD Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman, Untuk pengukuran
keberhasilan pencapaian sasaran ini ditetapkan 2 (dua)
indikator kinerja sasaran sebagaimana diuraikan dalam tabel di
bawah ini.
Tabel 3.6
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 1
Pembangunan Sarana Perkantoran dan Pelayanan Umum Lainnya
Realisasi
Kinerja Uraian Kinerja Tahun Target
No Indikator Kinerja Tahun 2020 RPJMD
Utama 2019 Tahun
Realisasi Target Realias % 2021
i Capaia
n
Tersedianya
1 Bangunan Gedung 0 50% 0 0 95%
Kantor SKPD
Tersedianya
Bangunan Gedung
Pendukung Lain dan 50% 100%
2 0 3 unit 100%
Kantor-kantor (3 unit) 40 SKPD
Kepala
Desa/Kelurahan
Nilai Rata-rata 50%
capaian Kurang
Indikator kinerja Berhasil
* Sumber Data : Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Perumahan dan
Kawasan
Permukiman Tahun 2020
b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Analisis capian indikator kinerja sasaran, Pembangunan
sarana perkantoran dan pelayanan umum lainnya dicapai
dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran antara lain sebagai
berikut:
1. Capaian indikator kinerja sasaran, Tersedianya Bangunan
Gedung Kantor SKPD dengan realisasi sebanyak 0 unit dari
target yang ditetapkan sebanyak 70% dari 40 unit SKPD
sehingga capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar
0% dengan kategori Kurang Berhasil.
- Pembangunan gedung pemerintahan yang terbangun di tahun
2020 adalah 0 unit, adapun penyebabnya karena adanya
pengurangan dana APBD refocusing wabah Covid-19.
2. Capaian indikator kinerja sasaran, Tersedianya Bangunan
Gedung Pendukung Lain dan Kantor-kantor Kepala
Desa/Kelurahan terrealisasi sebesar 3 unit atau 50% dari
target yang ditetapkan sebesar 3 unit sehingga capaian
indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 100% dengan
kategori Sangat Berhasil.
- Pemasangan Paving Blok di halaman MTS Al Amin Desa
Kampung Pajak Kec. NA IX-X
- Pemasangan Paving Blok di halaman Z.F Hikmatul Ikhwan
di Sukarame Kel. Aek Kota Batu Kec. NA. IX-X
- Penimbunan Halaman Kantor DPRD Kabupaten
Labuhanbatu Utara

c. Hambatan/Permasalahan
1. Adanya pengahapusan atau pengalihan dana anggaran
pembangunan untuk penanganan wabah covid-19;
2. Masih rendahnya anggaran pembiayaan rehabilitasi dan perawatan
gedung pada tiap SKPD; dan
3. Rendahnya kualitas SDM yang menangani pembangunan gedung.

d. Strategi Pemecahan Masalah


1. Tersedianya anggaran dan perencanaan yang baik dalam
Pembangunan serta perawatan gedung Kantor SKPD untuk
meningkatkan Kinerja Aparatur dan meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat;
2. Peningkatan kualitas SDM melalui diklat maupun bimtek
tentang pembangunan gedung.

e. Capaian indikator kinerja sasaran dilaksanakan melalui beberapa


program sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 3.422.940.444,30,- dari
anggaran sebesar Rp. 3.935.775.925,43,- atau 86,95%
2.1. Sasaran 2 : Perbaikan dan Peningkatan Jalan Kabupaten, Jalan
Poros Desa dan Jalan Lingkungan

a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran


Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran Perbaikan dan
peningkatan jalan Kabupaten, jalan poros desa dan jalan
lingkungan, secara teknis kinerja sasaran ini didukung oleh
SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman, untuk pengukuran
keberhasilan pencapaian sasaran ini ditetapkan 3 (Tiga)
indikator kinerja sasaran sebagaimana diuraikan dalam tabel di
bawah ini.
Tabel 3.7
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 2
Perbaikan dan Peningkatan Jalan Kabupaten, Jalan Poros Desa dan Jalan
Lingkungan
Realisasi
Kinerja Uraian Kinerja Tahun Target
No Indikator Kinerja Tahun 2020 RPJMD
Utama 2019 Tahun
Realisas Target Realias % 2021
i i Capaia
n
Tersedianya jembatan
1 dan jalan desa
menuju ibukota 93,45% 60% 0 0
90%
Kabupaten (Jalan
Kabupaten/Poros)
Tersedianya jembatan
2 dan jalan poros desa
30,36% 60% 0 0
menuju ibukota 90%
kabupaten
Tersedianya jembatan
3 dan jalan lingkungan 30,36% 60% 100% 166,7
90%
Nilai Rata-rata capaian 55,5
indikator kinerja Cukup
Berhasil
*Sumber Data : 1. Laporan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Tahun 2020
2. Laporan Kinerja Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Tahun 2020

b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran


Analisis capaian indikator kinerja sasaran, Perbaikan dan
peningkatan jalan Kabupaten, jalan poros desa dan jalan
lingkungan dicapai dengan 3 (Tiga) indikator kinerja sasaran
antara lain sebagai berikut:
1. Capaian indikator kinerja sasaran, tersedianya jembatan
dan jalan desa menuju ibukota Kabupaten (Jalan
Kabupaten/Poros) dengan realisasi sebesar 0 dari target
yang ditetapkan sebesar 60% sehinga capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar 0% dengan katagori
Kurang Berhasil
- Tidak terealisasinya program pembangunan jembatan dan
jalan poros menuju ibukota kabupaten dikarena adanya
pandemik covid-19 yang mengakibatkan terjadinya refocusing
dan realokasi anggaran.
2. Capaian indikator kinerja sasaran, Tersedianya jembatan
dan jalan poros desa menuju ibukota kabupaten dengan
realisasi sebesar 0 dari target yang ditetapkan sebesar 60%
sehinga capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar
0 dengan katagori Kurang Berhasil.
- Sama halnya dengan pembangunan jembatan dan jalan poros
desa menuju ibukota tidak dapat terealisasi karena refocusing
dan realokasi anggaran.
3. Capaian indikator kinerja sasaran, Persentase kondisi jalan
dan jembatan dalam kondisi Baik dengan realisasi sebesar 8
ruas dari target yang ditetapkan sebesar 60% (8 ruas)
sehingga capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar
100% dengan katagori Sangat Berhasil.

c. Hambatan/masalah :
1. Permasalahan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
dalam pembangunan jalan dan jembatan yakni :
a. Refocusing anggaran pembangunan karena wabah covid;
b. Kurangnya perencanaan yang matang sehingga pembangunan
belum bisa terlaksana tepat waktu;
c. Tonase yang melebihi mempercepat kerusakan jalan;
d. Terjadinya pelanggaran pemanfaatan ruang milik jalan;
dan
e. Keterbatasan peralatan penunjang untuk pemeliharaan
jalan.

d. Strategi pemecahan masalah :


1. Untuk menghadapi permasalahan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang memiliki strategi sebagai berikut :
a. Pada proses perencanaan perlu dipertimbangkan dari aspek
waktu, anggaran hingga ketersediaan SDM saat proses
pembangunan;
b. Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait dalam
pembatasan tonase dan pemanfaatan ruang milik jalan; dan
c. Mengotimalkan peralatan penunjang yang ada dan
mengusulkan penambahan alat penunjang.
2. Saran untuk Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam
penyediaan jembatan dan jalan lingkungan yaitu :
a. Agar pembangunan jalan lingkungan tidak dilakukan berulang
harus ada komitmen masyarakat dan pemerintah untuk
pemeliharaan jembatan dan jalan pada lingkungan masing-
masing.

e. Capaian indikator kinerja sasaran dilaksanakan melalui beberapa


program sebagai berikut:
1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 13.759.470.693,45,-
dari anggaran sebesar Rp. 15.941.461.677,32,- atau 86,31%
2. Program Pengembangan Perumahan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja Pembangunan Jalan Lingkungan sebesar
Rp. 2.577.666.688,35,- dari anggaran sebesar
Rp. 2.727.000.000,- atau 94,52%

2.2. Sasaran 3: Perbaikan dan Peningkatan atas Kebutuhan


Saluran Irigasi, Sarana Air Minum dan Drainase

a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran


Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran Perbaikan dan
peningkatan atas kebutuhan saluran irigasi, sarana air minum
dan drainase, secara teknis kinerja sasaran ini didukung oleh
SKPD Dinas Pekerjaan Umum, untuk pengukuran keberhasilan
pencapaian sasaran ini ditetapkan 4 (empat) indikator kinerja
sasaran sebagaimana diuraikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.8
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 3
Perbaikan dan Peningkatan atas Kebutuhan Saluran Irigasi, Sarana
Air Minum dan Drainase
Realisas
i Kinerja
Uraian Kinerja Tahun
Tahun Target
Indikator Kinerja 2020
2019 RPJMD
N Utama
% Tahun
o Realisas
Target Realiasi Capai 2021
i
an
Optimalisasi Jaringan
1 42,6% 70% 0 0% 80%
Irigasi (%)
Optimalisasi
ketersediaan sumber
2 air baku sebagai 94,13% 70% 0 0% 70%
pendukung sarana
air minum
Peningkatan
Kelembagaan
3 3 unit 70% 0 unit 0% 90%
Pengelolaan Air
Bersih
Peningkatan Survey 2 1
1Dokume
4 dan Data Investasi dokume dokume 0 0%
n
Drainase dan Irigasi n n
0
Nilai Rata-rata capaian Kura
indikator ng
kinerja Berhas
il
* Sumber 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Perumahan dan
Data : Kawasan Permukiman Tahun 2020
2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Tahun 2020
b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Analisis capaian indikator kinerja sasaran, Perbaikan dan
peningkatan atas kebutuhan saluran irigasi, sarana air
minum dan drainase dicapai dengan 4 (empat) indikator
kinerja sasaran antara lain sebagai berikut:
1. Capaian indikator kinerja sasaran, Optimalisasi Jaringan
Irigasi (%) dengan realisasi sebesar 0 dari target yang
ditetapkan sebesar 70% sehinga capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar 0 dengan kategori Tidak
Berhasil.
- Persentase jaringan irigasi dengan luas lahan yang terelasisasi
di tahun 2020 tidak ada. Hal ini dikarenakan adanya pandemi
covid-19 yang mengakibatkan refocusing dan realokasi
anggaran sehingga anggaran pembangunan ataupun
rehabilitasi irigasi harus dipangkas, sehingga pada TA. 2020
tidak ada pembangunan atau rehabilitasi irigasi.
- Persentase jaringan irigasi pada tahun 2020 adalah 253
hektar dari Total lahan Kabupaten Labuhanbatu Utara
sesuai SK Kementerian Pekerjaan Umum No 14 Tahun
2015. Selain itu ada juga daerah irigasi rawa yang
sampai saat ini masih ditangani oleh Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang.
2. Capaian indikator kinerja sasaran, Optimalisasi
ketersediaan sumber air baku sebagai pendukung sarana
air minum dengan realisasi sebanyak 0 rumah tangga dari
target yang ditetapkan sebanyak 0 rumah tangga sehinga
capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 0%
dengan kategori Kurang Berhasil
3. Capaian indikator kinerja sasaran, Peningkatan
Kelembagaan Pengelolaan Air Bersih dengan realisasi
sebesar 0% dari target yang ditetapkan sebesar 0% sehinga
capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 0%
dengan katagori Kurang Berhasil
- Berdasarkan data yang di sampaikan Dinas Perumahan
dan Kawasan Permukiman bahwa terdapat 3
Pengelolaan Air Bersih di wilayah Kabupaten
Labuhanbatu Utara antara lain
a. PAM GuntingSaga
b. PAM Tanjung Leidong
c. PAM Marbau
4. Capaian indikator kinerja sasaran, Peningkatan Survey dan
Data Investasi Drainase dan Irigasi dengan realisasi sebesar (0
Dokumen) dari target yang ditetapkan sebesar (1 Dokumen)
sehinga capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 0%
dengan katagori Tidak Berhasil.
- Persentase panjang drainase yang dibangun di tahun 2020
terealisasi sebesar 12,33% atau sepanjang 355 meter dari
target yang diharapkan sebesar 2480 meter. Kecilnya realisasi
ini dikarenakan adanya pandemi covid-19, selain itu anggaran
untuk bidang pengairan yang kecil, serta tidak adanya dana
dari luar yang masuk ke Kabupaten Labuhanbatu Utara atau
kegiatan ini hanya dari dana APBD Labuhanbatu Utara.
c. Hambatan/Permasalahan
1. Hambatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam
mencapai sasaran 3 yaitu :
a. Minimnya anggaran dalam pelaksanaan irigasi; dan
b. Kurangnya SDM yang berkompeten dalam pelaksanaan
irigasi.
2. Permasalahan yang dihadapi Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman yakni :
a. Kurang aktifnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan
sumber daya air bersih; dan
b. Sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam
penyediaan sumber air baku.

d. Strategi Pemecahan Masalah


1. Strategi pemecahan masalah yang digunakan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang adalah :
a. Menambah anggaran untuk irigasi karena sebagian besar
penduduk Labuhanbatu Utara sebagai petani; dan
b. Mengadakan formasi CPNS untuk pengelolaan irigasi.
2. Demi memenuhi sasaran 3, Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman memiliki solusi untuk menghadapi hambatan yakni
:
a. Adanya alokasi anggaran dalam peningkatan
pengelolaan sumberdaya air bersih demi terpenuhinya
akses air bersih kepada masyarakat; dan
b. Terlaksananya pemasangan jaringan air bersih kepada
masyarakat.

e. Capaian indikator kinerja sasaran dilaksanakan melalui beberapa


program sebagai berikut:
1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya.
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 57.423.823,00,- dari
anggaran sebesar Rp. 1.314.872.667,49.00,- atau 4,37%
2. Program Lingkungan Sehat Perumahan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 1.244.343.569,00,-
dari anggaran sebesar Rp. 1.398.366.050,00,- atau 88,99%.
3. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp.436.570.000,00,-
dari anggaran sebesar Rp. 544.253.190,00,- atau 80,21%.

4. Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja Organisasi


Tujuan 4. “Meningkatkan Cakupan Kualitas Pelayanan Pendidikan Dan
Kesehatan”
Tujuan Meningkatkan cakupan kualitas pelayanan pendidikan dan
kesehatan, diukur melalui 5 (lima) sasaran dengan 20 (dua puluh)
indikator kinerja sasaran. Capaian kinerja dari setiap sasaran dalam
tujuan ini diuraikan melalui tabel pengukuran kinerja sasaran dan
dengan penjelasan tabel berikut di bawah ini.
4.1. Sasaran 1: Meningkatkan Cakupan dan Kualitas Pelayanan
Pendidikan Dasar, Menengah Dan Luar Sekolah
a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran
Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran Meningkatkan
cakupan dan kualitas pelayanan pendidikan dasar, menengah
dan luar sekolah, Secara teknis kinerja sasaran ini didukung
oleh SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Untuk
pengukuran keberhasilan pencapaian sasaran ini ditetapkan 8
(delapan) indikator kinerja sasaran sebagaimana diuraikan
dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.9
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 1
Meningkatkan Cakupan dan Kualitas Pelayanan Pendidikan Dasar,
Menengah dan Luar Sekolah
Realisas
i Uraian Kinerja Tahun Target
No Indikator Kinerja Kinerja 2020 RPJM
Utama Tahun D
2019 Tahun
Realisas Target Realiasi % 2021
i Capaian
1 Lama Usia 10,2 10,2 8,31 81,5% 11,4
Sekolah (Tahun)
Angka Melek
2 Huruf Penduduk 98% 98% 100% 102% 99%
Usia ≥ 15 Tahun
(%)
3 APK PAUD Non 68,7% 80% 16.7 20,87% 100%
Formal (%)
4 APM SD/MI (%) 99,96% 100% 94% 94% 100%
5 APK SD/MI (%) 114% 100% 98% 98% 100%
6 APM SMP/MTs (%) 93,7% 100% 87% 87% 99%
7 APK SMP/MTs (%) 93,8% 98% 88% 89,79% 99%
8 Persentase 56% 8104 1156 14,26% 70%
jumla Pemustak Pemustak
h pemustaka a a
Nilai Rata-rata 73,42
capaian %
indikator Cukup
Berhas
il
*Sumber Data : 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Tahun
2020
2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Tahun 2020

b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran


Analisi capaian indikator kinerja sasaran, Meningkatkan
cakupan dan kualitas pelayanan pendidikan dasar, menengah
dan luar sekolah dicapai dengan 8 (delapan) indikator kinerja
sasaran antara lain sebagai berikut:
1. Capaian indikator kinerja sasaran, Lama Usia Sekolah
(Tahun) dengan realisasi sebesar 8,31 dari target yang
ditetapkan sebesar 10,2 sehinga capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar 81,5% dengan katagori Berhasil
- Indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten
Labuhanbatu Utara 71,08
- Rata-rata lama sekolah Kabupaten Labuhanbatu Utara
8,35
- Harapan lama sekolah Kabupaten Labuhanbatu Utara
12,8
2. Capaian indikator kinerja sasaran, Angka Melek Huruf
Penduduk Usia ≥ 15 Tahun (%) dengan realisasi sebesar
100% dari target yang ditetapkan sebesar 98% sehinga
capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 102%
dengan katagori Sangat Berhasil
- Angka Melek Huruf (dewasa) adalah proporsi penduduk berusia
15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis dalam
huruf latin atau lainnya. Angka Melek Huruf pada tahun 2020
mencapai 100,00.
- AMH dapat digunakan untuk :
a. Mengukur keberhasilan program-program pemberantasan
buta huruf, terutama didaerah pedesaan di Indonesia
dimana masih tinggi jumlah penduduk yang tidak pernah
bersekolah atau tidak tamat SD.
b. Menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah
dalam menyerap informasi dari berbagai media.
c. Menunjukkan kemampuan dalam berkomunikasi secara
lisan dan tertulis.
d. Sehingga angka melek huruf dapat mencerminkan potensi
perkembangan intelektual sekaligus kontribusi terhadap
pembangunan daerah.
- Capaian kinerja angka melek huruf didukung dengan program
seperti penyelenggaraan kejar paket A, B dan C serta melalui
keaksaraan fungsional, pelaksanaan beberapa pelatihan
kecakapan hidup serta peningkatan kualitas pendidikan
informal seperti pelatihan pengelolaan kursus-kursus yang ada
di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
3. Capaian indikator kinerja sasaran, APK PAUD Non Formal
(%) terealisasi sebesar 16.7 dari target yang ditetapkan
sebesar 80% sehinga capaian indikator kinerja sasaran
tersebut sebesar 20,87% dengan katagori Kurang Berhasil
- Hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti masih rendahnya
tingkat ekonomi masyarakat yang pada akhirnya mengalami
kesulitan biaya untuk melanjutkan sekolah dan masih
rendahnya kesadaran masyarakat untuk menempuh
pendidikan setinggi mungkin.
4. Capaian indikator kinerja sasaran, APM SD/MI (%) dengan
realisasi sebesar 94% dari target yang ditetapkan sebesar
100% sehinga capaian indikator kinerja sasaran tersebut
sebesar 94% dengan katagori Berhasil
5. Capaian indikator kinerja sasaran, APK SD/MI (%) dengan
realisasi sebesar 98% dari target yang ditetapkan sebesar
100% sehinga capaian indikator kinerja sasaran tersebut
sebesar 98% dengan katagori Sangat Berhasil
6. Capaian indikator kinerja sasaran, APM SMP/MTs (%)
dengan realisasi sebesar 87% dari target yang ditetapkan
sebesar 100% sehinga capaian indikator kinerja sasaran
tersebut sebesar 87% dengan katagori Berhasil
- Capaian APM Kabupaten Labuhanbatu Utara tahun 2020 belum
sesuai dengan target yang ditetapkan.Hal tersebut disebabkan
oleh beberapa hal diantaranya:
a. Pola piker sebagian besar masyarakat Kabupaten
Labuhanbatu Utara yang beranggapan bahwa kualitas
lembaga pendidikan diluar Kabupaten Labuhanbatu Utara
lebih baik,sehingga sebagian besar masyarakat Kabupaten
Labuhanbatu Utara menyekolahkan putra putrinya di luar
Kabupaten Labuhanbatu Utara.
b. Adanya pola pikir anak-anak usia sekolah yang
beranggapan bahwa sekolah diluar Kabupaten
Labuhanbatu Utara lebih praktis dari pada sekolah di
Kabupaten Labuhanbatu Utara.
c. Adanya kebijakan pendidikan gratis diluar Kabupaten
Labuhanbatu Utara, sehingga secara tidak langsung
berpengaruh terhadap keputusan orangtua untuk
menyekolahkan anak - anaknya di luar Kabupaten
Labuhanbatu Utara.
- Untuk meningkatkan APM di Kabupaten Labuhanbatu Utara,
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara melalui Dinas
Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Utara terus membenahi
dan melengkapi sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten
Labuhanbatu Utara serta mensosialisasikan prestasi - prestasi
sekolah yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
7. Capaian indikator kinerja sasaran, APK SMP/MTs (%)
dengan realisasi sebesar 88% dari target yang ditetapkan
sebesar 98% sehinga capaian indikator kinerja sasaran
tersebut sebesar 89,79% dengan katagori Berhasil
8. Capaian indikator kinerja sasaran, Persentase jumlah
pemustaka dengan realisasi sebesar 1156 Pemustaka dari
target yang ditetapkan sebesar 8104 Pemustaka sehinga
capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 14,26%
dengan katagori Kurang Berhasil
- Pengembangan minat dan budaya baca pada tahun 2020
jumlah pengunjung menurun drastis dikarenakan
refocusing Covid-19.

c. Hambatan/masalah
1. Hambatan Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Utara
selanjutnya adalah:
a. Kualifikasi tenaga pendidik yang belum sepenuhnya
terpenuhi;
b. Pemenuhan sarana dan prasarana dasar sesuai dengan SPM
wajib pelayanan dasar bidang pendidikan pada semua jenjang
pendidikan;
c. Program Wajib Belajar 12 tahun yang belum berjalan secara
maksimal;
d. Fleksibilitas anggaran dan pemerintah daerah untuk
pendidikan relatif terbatas untuk pembangunan di bidang
pendidikan;
e. Angka partisipasi sekolah yang masih fluktuatif;
f. Tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Labuhanbatu Utara
Masih didominasi oleh lulusan SD;
g. Pemberian Pelayanan PAUD yang berkualitas;
h. Peserta Didik dan Pendidik diajang lomba prestasi dan
kreatifitas pada tingkat provinsi dan nasional masih belum
berdaya saing
2. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan memiliki hambatan yaitu :
a. Masih kurangnya minat baca masyarakat;
b. Belum adanya gedung permanen perpustakaan; dan
c. Belum adanya tenaga pustakawan

d. Strategi Pemecahan Masalah :


1. Pemecahan masalah yang digunakan Dinas Pendidikan dalam
menghadapi hambatan sebagai berikut :
a. Adanya Program Dana Bantuan Operasional Sekolah untuk
sekolah SD dan SMP
b. Adanya kerjasama dengan pihak Universitas dalam meningkat
tara pendidikan di kabupaten Labuhanbatu Utara
c. Adanya bantuan imbal swadaya rehab gedung dan Dana
Alokasi Khusus
d. Penerapan Program Prioritas Pengembangan SMP Kelas
Unggulan
e. Pelaksanaan dan Penerapan Gerakan Literasi Nasional
f. Pelaksanaan dan Penerapan Pendidikan Berbasis Hak
Konvensasi Anak
g. Manajemen Sistem Pengelolaan Data Pendidikan
Terpusat/Terpadu
h. Pengadaan berbagai program kegiatan yaitu mengikuti Kejar
Paket A setara SD/MI, Kejar Paket B setara SMP/MTs, Kejar
Paket C setara SMA/SMK/MA
2. Dalam memecahkan masalah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
memiliki strategi sebagai berikut :
a. Memohon agar diadakannya formasi perpustakaan pada
penerimaan CPNSD
b. Memohon agar dibangun gedung permanen Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan
c. Meningkatkan layanan perpustakaan dan pelestariannya
d. Meningkatkan kualitas dan kapasitas perpustakaan
e. Meningkatkan budaya gemar membaca
f. Meningkatkan koleksi perpustakaan
g. Meningkatkan kualitas layanan

e. Capaian indikator kinerja sasaran melalui beberapa


program sebagai berikut:
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 338.042.000.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 377.842.000.00,- atau 97,37%.
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 21.191.013.800.00,-
dari anggaran sebesar Rp. 21.044.565.830.00,- atau 99,31%.
3. Program pengembangan budaya baca dan Pembinaan
Perpustakaan dan Program penyelematan dan pelestarian
dokumen/arsip daerah
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 99.909.200.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 100.000.000.00,- atau 99.91%

2.1. Sasaran 2: Meningkatkan Cakupan dan Kualitas Sarana dan


Prasarana Pendidikan
a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran
Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran Meningkatkan
cakupan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan,
Secara teknis kinerja sasaran ini didukung oleh SKPD Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan, Untuk pengukuran keberhasilan
pencapaian sasaran ini ditetapkan 3 (Tiga) indikator kinerja
sasaran sebagaimana diuraikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.10
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 2
Meningkatkan Cakupan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Pendidikan
Realisas Uraian Kinerja Tahun Target
iKinerja 2020 RPJM
Tahun D
No Indikator Kinerja 2019 Tahun
Utama 2021
Realisas Target Realisas %
i i Capaia
n
1 Presentase Guru 55,2% 65% 83,93% 129% 85%
SD/SDLB berkualitas
akademik S1/D4 (%)
2 Presentase Guru
SMP/SMPLB berkualitas 70,5% 83% 93,85% 113% 90%
akademik S1/D4(%)
3 Tersedianya sarana dan
prasarana pendidikan 91,13% 92% 62,63% 68,07 80%
yang layak %
Nilai Rata-rata capaian 103,3
indikator Kinerja 5
Sangat
Berhasi
l
* Sumber Data :Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Tahun
2020

b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran


Analisis capaian indikator kinerja sasaran, meningkatkan
cakupan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan
dicapai dengan 3 (Tiga) indikator kinerja sasaran antara lain
sebagai berikut:
1. Capaian indikator kinerja sasaran, Presentase Guru
SD/SDLB berkualitas akademik S1/D4 (%) dengan realisasi
sebesar 83,93% dari target yang ditetapkan sebesar 65%
sehingga capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar
129% dengan katagori Sangat Berhasil
2. Capaian indikator kinerja sasaran, Presentase Guru
SMP/SMPLB berkualitas akademik S1/D4 (%) terealisasi
sebesar 93,85% dari target yang ditetapkan sebesar 83%
sehingga capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar
113% dengan katagori Sangat Berhasil
3. Capaian indikator kinerja sasaran, Tersedianya sarana dan
prasarana pendidikan yang layak terealisasi sebesar 62,63%
dari target yang ditetapkan sebesar 92% sehingga capaian
indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 68,07% dengan
katagori Cukup Berhasil.
1. Jumlah PAUD sebanyak 202 dengan jumlah rombongan
belajar 377 dan jumlah ruang kelas 407
2. Jumlah SD sebanyak 290 dengan jumlah rombongan
belajar 846 dan jumlah ruang kelas 2003
3. Jumlah SMP sebanyak 51 dengan jumlah rombongan
belajar 472 dan jumlah ruang kelas 429

c. Hambatan/Permasalahan
1. Belum sadarnya tenaga pendidik tentang peningkatan kualitas;
2. Pengalihan anggaran akibat wabah covid-19 terhadap
pembangunan sarana dan prasarana pendidikan yang layak.

d. Strategi Pemecahan Masalah


1. Mendorong para tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas
akademik ke jenjang yang lebih tinggi;
2. Adanya Program Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dana
Alokasi Khusus untuk sekolah SD dan SMP dan SMA/SMK
untuk perbaikan ruang kelas;
3. Ketersediaan anggaran dalam pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru;
4. Ketersediaan anggaran dalam perbaikan ruang kelas yang
memadai.

e. Capaian indikator kinerja sasaran dilaksanakan melalui beberapa


program sebagai berikut:
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian kinerja sasaran
tersebut sebesar Rp. 327.842.000,00,- dari anggaran Rp.
338.042.000,00,- sebesar atau 97,37%
2. Program Wajib Belajar Sembilan Tahun
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian kinerja
sasaran tersebut sebesar Rp. 21.044.565.830,00,- dari
anggaran Rp. 21.191.013.800,00,- sebesar atau 99,31%
3. Program Pendidikan Non Formal
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian kinerja
sasaran tersebut sebesar Rp. 314.400.000,00,- dari anggaran
sebesar Rp. 360.000.00,00,- atau 87,33%
4. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidik.
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian kinerja
sasaran tersebut sebesar Rp. 20.809.000,00,- dari anggaran
Rp. 20.809.000,00,- sebesar atau 100%
5. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian kinerja
sasaran tersebut sebesar Rp. 118.198.000,00,- dari anggaran
sebesar Rp. 118.248.000,00,- atau 99,96%

2.2. Sasaran 3: Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan


a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran
Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran Meningkatkan
cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan, secara teknis
kinerja sasaran ini didukung oleh SKPD Dinas Kesehatan,
Rumah Sakit Umum Daerah, Badan Pemberdayaan Perempuan,
Keluarga Berancana dan Perlindungan Anak, Untuk
pengukuran keberhasilan pencapaian sasaran ini ditetapkan 4
(empat) indikator kinerja sasaran sebagaimana diuraikan dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 3.11
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 3
Meningkatkan Cakupan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Realisas
iKinerja Uraian Kinerja Tahun Target
No Indikator Kinerja Tahun 2020 RPJMD
Utama 2019 Tahun
Realisas Target Realias % 2021
i i Capaia
n
4,7/
Angka kematian bayi 0,4/100 2,8/100
1 1000K 59,57 3,1
(AKB)/1000 KH 0 KH 0 KH
H
7/ 7802/
Angka kematian ibu
2 00 100.00 100.00 0,09 98,9
(AKI)/100.000 KH
0 KH 0 KH
Prevalen sigizi buruk
32 22 22
3 dan 100 85%
balita balita balita
kurang (%)
Usia Harapan Hidup
4 69,60 70,20 69,37 98,82 72,00
(UHH) Tahun
64,62%
Nilai Rata-rata capaian
Cukup
Indikator kinerja
Berhasil
* Sumber Data : 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Tahun
2020
2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan perlindungan Anak Tahun 2020
3.Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pengendalian penduduk
dan keluarga Berencana tahun 2020

b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran


Analisis capaian indikator kinerja sasaran, Meningkatkan
cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan dicapai dengan 4
(empat) indikator kinerja sasarana antara lain sebagai berikut:
1. Realisasi capaian indikator kinerja sasaran, Angka kematian
bayi (AKB)/1000 KH dengan realisasi sebesar 2,8/1000 KH
dari target yang ditetapkan sebesar4,7/ 1000KH
Sehingga capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar
59,57% dengan katagori Kurang Berhasil
1. Ada sebanyak 23 kematian bayi /8.125 kelahiran hidup x
1000 = 2,8/1000 KH
2. Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah dalam
tingkat kematian bayi melaksankan beberapa kegiatan
dengan hasil kinerja sebagai berikut :
o Ada sebanyak 7.207 ibu hamil yang melakukan
kunjungan ke-4/8.938 sasaran ibu hamil dalam 1
tahun x 100% = 81%
o Ada sebanyak636 ibu hamil, bersalin, dan nifas
dengan komplikasi yang ditangani oleh tenaga
kesehatan/1.788 (20% sasaran ibu hamil dalam 1
tahun) x 100% = 36%
o Ada sebanyak 6 .561 neonatus dengan komplikasi
yang ditangani oleh tenaga kesehatan/8.125 (15%
dari sasaran bayi) x 100% = 81 %
2. Realisasi capaian indikator kinerja sasaran, Angka kematian
ibu (AKI)/100.000 KH dengan realisasi sebesar 7802/
100.000 KH Kematian Ibu dari target yang ditetapkan
sebesar 7/ 100.000 KH sehingga capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar 0,09% dengan katagori Tidak
Berhasil
1. Dinas Kesehatan melakukan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau meliputi :
o Pelayanan nifas ada sebanyak 6.652 ibu nifas / 8.642
sasaran ibu melahirkan x 100 % = 77 %.
o Pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan KB
sesuai standar (100%) sebanyak 18 puskesmas
o Ada sebanyak 7.465 bayi yang melakukan kunjungan
/ 7.999 sasaran bayi 1 tahun x 100% = 93%
o Pelayanan anak balita sebanyak 22.654 balita yang
mendapat pelayanan kesehatan / 32.357 sasaran
balita 1 tahun x 100% = 70 %
o Pelayanan kesehatan lansia sebanyak 41.735 lansia
yang berkunjung/26.845 sasaran lansia umur 60
tahun keatas x 100% = 64,32%
o Pelayanan kesehatan masyarakat telah terlaksana di
tingkat Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas,
Poskesdes, Pustu dan Posyandu.
o Pelayanan kesehatan bayi ada sebanyak 7.465 bayi
yang memperoleh pelayanan kesehatan / 7.999
sasaran bayi dalam satu tahun = 93 %
o Pelayanan kunjungan neonatal ada sebanyak 6.561
neonatus yang berusia 6 jam sampai 3 hari yang
mendapat pelayanan kesehatan /8.125 sasaran bayi
dalam1 tahun x 100% = 81%
o Pelayanan persalinan oleh bidan atau tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
sebanyak 6.645 pertolongan persalinan /8.642 sasaran
ibu bersalin dalam 1 tahun x 100% = 77%
o Ada sebanyak10.327 bayi usia 12-23 bulan yang
melakukan imunisasi campak /14.165 bayi dalam 1
tahun x 100% = 73%
2. Untuk menekan terjadinya ibu meninggal pada waktu
melahirkan yang salah satu faktor adalah pernikahan
terlalu dini dan tidak jaga jarak kelahiran. Dimana pada
Tahun 2020 Dinas Pengendalian Penduduk dan KB serta
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
melaksanakan berbagai kegiatan sebagai berikut :
o Pembinaan Keluarga Berencana yang dilaksanakan oleh
Dinas Pengendalian Penduduk dan KB dengan realisasi
sebanyak 650 PPKBD dan Sub PPKBD dari target 650
PPKBD dan Sub PPKBD dengan capaian 100%
o Hasil capaian kinerja indikator rasio akseptor KB pada
tahun 2020 adalah sebesar 76% dengan nilai skala Berhasil.
Hasil capaian pemasangan Kotrasepsi dari 8 kecamatan
dengan realisasi sebanyak 9.425 orang dengan target
sebanyak 12.331 orang capaiannya 76%.
o Pencegahan dan penangan perempuan korban
kekerasan/KDRT :
INDIKATOR TAHUN 2020 CAPAIAN
TARGET REALISASI %
Rasio perempuan 0,025 0,26 1040
korban kekerasan
termasuk TPPO
Rasio Kekerasan 0,0001 0,0002 200
Dalam Rumah
Tangga (KDRT)
Jumlah 20 17 kasus 85
penanganan kasus kasus
kekerasan terhadap
perempuan / KDRT
yang difasilitasi
Rata-rata capaian Indikator Kinerja 441,67

o Hasil capaian kinerja indikator jumlah penanganan kasus


kekerasan terhadap perempuan / KDRT yang difasilitasi
pada tahun 2020 adalah sebesar 85% dengan nilai skala
pengukuran sangat berhasil. Realisasi indikator kinerja
pada tahun 2019 adalah sebesar 18 kasus, apabila
dibandingkan dengan realisasi indikator kinerja pada tahun
2020 sebesar 17 kasus, maka realisasi indikator kinerja
menurun sebesar 1 kasus.
o Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja sasaran
Meningkatnya Pencegahan dan Penanganan Perempuan
Korban Kekerasan/KDRT menunjukkan angka rata-rata
sebesar 441,67.% dengan skala kurang berhasil. Capaian
sasaran tersebut dicapai melalui program sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan.
o Pencegahan dan penanganan anak korban kekerasan
INDIKATOR TAHUN 2020 CAPAIAN
TARGET REALISASI %
Persentase anak korban 0,035% 0,045% 128,57
kekerasan
Jumlah penanganan kasus 45 47 kasus 104,4
kekerasan terhadap anak yang kasus
difasilitasi
Rata-rata capaian Indikator Kinerja 116,49

o Hasil capaian kinerja indikator jumlah penanganan kasus


kekerasan terhadap anak yang difasilitasi pada tahun 2020
adalah sebesar 104,4% dengan nilai skala pengukuran
kurang berhasil. Realisasi indikator kinerja pada tahun
2019 adalah sebesar 53 kasus, apabila dibandingkan
dengan realisasi indikator kinerja pada tahun 2020 adalah
sebesar 47 kasus, maka realisasi indikator kinerja menurun
sebesar 6 kasus.
o Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja sasaran
Meningkatnya Pencegahan dan Penanganan Anak Korban
Kekerasan menunjukkan angka rata-rata sebesar 116,49%
dengan skala pengukuran kurang berhasil. Capaian sasaran
tersebut dicapai melalui beberapa program sebagai berikut:
1. Program Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Anak
2. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Anak.

3. Realisasi capaian indikator kinerja sasaran, Prevalensi gizi


buruk dan kurang sebesar 100% balita dari target yang
ditetapkan sebanyak100% sehinga capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar 100% dengan katagori Sangat
Berhasil
1. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada
anak usia 6-24 bulan keluarga miskin, ada sebanyak
15.226 (anak usia 6-24 bulan) yang ditimbang mendapat
MP.ASI/15.226 seluruh Balita kurus yang ditimbang x
100% = 100%
2. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan ada
sebanyak 22 balita gizi buruk yang mendapat perawatan
/22 balita gizi yang ada x 100% = 100%
3. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat/
pelayanan kesehatan anak sekolah ada sebanyak 4.650
siswa SD/5.481 total siswa SD x 100% = 84,8%
4. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat
miskin ada sebanyak 56.565 orang kunjungan/115.258
orang jumlah penduduk tahun 2020 x 100% = 49,08%
5. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan ada sebanyak
56.565 orang pasien masyarakat miskin yang mendapat
pelayanan kesehatan rujukan/115.258 orang penduduk
miskin di Kabupaten Labuhanbatu Utara x 100 = 49,08%
6. Persentase TTU yang memenuhi syarat ada sebanyak 853
TTU yang memenuhi syarat/ 1.234 TTU keseluruhan
yang diperiksa x 100% = 69,04%
7. Persentase TPM memenuhi syarat ada sebanyak458 TPM
yang memenuhi syarat/799 TPM keseluruhan yang di
data x 100% = 57,32%
8. Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) ada
sebanyak 25.607 balita ditimbang/31.062 sasaran balita
tahun 2017 x 100% = 82,4%
9. Rumah dengan bebas jentik di daerah endemis ada
sebanyak 2.440 rumah bebas jentik/2.707 rumah yang
diperiksa x 100% = 90%
4. Realisasi capaian indikator kinerja sasaran, Usia Harapan
Hidup (UHH) Tahun 2020 dengan realisasi sebesar 69,37
Tahun dari target yang ditetapkan sebesar 70,20 Tahun
sehingga capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar
98,81% dengan katagori Sangat Berhasil.
1. Angka Usia Harapan Hidup (UHH) sebesar pertahun
merupakan Data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten
Labuhanbatu Utara
2. Cakupan pelayanan desa/kelurahan UCI ada sebanyak
81 desa UCI /90 desa yang ada x 100% = 90 %
Cakupan pelayanan desa/kelurahan UCI mempunyai target
100% dengan realisasi 90% karena kesadaran masyarakat
Kabupaten Labuhanbatu Utara mengikuti program imunisasi
nasional atau UCI (Universal Child of Imunitation)
3. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi <24 jam ada sebanyak Ada 2
KLB tahun 2019 yaitu :
1. Difteri terkena 1 orangan : Gilbert umur 7 tahun berjenis
kelamin laki – laki di Pasar III Desa Air Hitam Puskesmas
Aek Ledong dan telah meninggal dunia.
2. Ada sebanyak 19 orang terdeteksi positif terkena Virus Covid
19 di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
4. Cakupan desa siaga aktif ada sebanyak 70 desa siaga aktif/82
desa yang ada 100% = 85,36
5. Cakupan desa siaga aktif mempunyai target 85% dengan
realisasi 85,36% karena tingginya animo masyarakat
menggunakan program desa siaga aktif
6. Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum
berkualitas ada sebanyak 65.244 KK yang memiliki akses air
minum /105.988 total KK Kabupaten Labuhanbatu Utara x
100% = 61,55%
7. Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat.
Ada sebanyak19.563 KK yang memiliki kualitas air minum
yang memenuhi syarat/105.988 total KK Kabupaten
Labuhanbatu Utara x 100% = 18,45%
8. Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat
ada sebanyak 79.210 KK yang memiliki jamban
sehat/105.988 total KK Kabupaten Labuhanbatu Utara x 100%
= 74,7%
9. Telah dilaksanakan penyuluhan kelompok masyarakat
sebanyak 90 desa/90 total desa yang ada x 100% = 100%

c. Hambatan/masalah :
1. Kelemahan Dinas Kesehatan dalam memenuhi sasaran
dalam Meningkatkan Cakupan dan Kualitas Pelayanan
Kesehatan, yaitu :
a. Tenaga kesehatan strategis masih kurang baik kwalitas
termasuk distribusi penempatan. Hal ini menyebabkan
penempatan tenaga kesehatan tidak sesuai dengan
kebutuhan.
b. Pembiayaan kesehatan lebih mengutamakan oleh pemerintah
sendiri, selain belum efektif dan efisiensi, penggunaannya
belum optimal karena alokasi yang belum optimal karena
alokasi yang belum sesuai dengan prioritas kesehatan.
Partisipasi pihak swasta kurang mendukung terhadap
pembiayaan kesehatan.
2. Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
meliputi :
a. Pengungkapan KDRT terhambat faktor psikologis keluarga
sehingga sulit untuk mengungkap kejahatan yang terjadi
dalam keluarga;
b. Penanganan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan
masih kurang maksimal;
c. Perlindungan terhadap perempuan belum masuk dalam
Peraturan Daerah.
3. Hambatan dalam pelaksanaan program sesuai dengan sasaran
pada Dinas Pengendalian Penduduk dan KB pada Tahun 2020:
a. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang KB;
b. Belum optimalnya pasangan usia subur yang menggunakan
alat kontrasepsi jangka panjang;
c. Masih kurangnya kader BKB, BKR, dan BKL dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.

d. Strategi pemecahan masalah sebagai berikut :


1. Strategi yang digunakan Dinas Kesehatan dalam
menghadapi permasalahan sebagai berikut :
a. Mengalokasikan dan mengajukan formasi kebutuhan tenaga
kesehatan melalui seleksi CPNS dan ditempatkan sesuai
dengan kebutuhan.
b. Bekerja sama dengan pihak swasta dan BPJS kesehatan
maupun ketenagakerjaan.
2. Beberapa permasalahan yang dihadapi baik internal maupun
eksternal mempengaruhi hasil capaian kinerja dari sasaran yang
telah ditetapkan. Berikut beberapa saran untuk mengantisipasi
permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Labuhanbatu Utara pada Tahun 2021:
a. Memaksimalkan promosi perlindungan perempuan dan anak
melalui penyebaran sticker, leaflet, banner, plank himbauan
serta sosialisasi;
b. Memaksimalkan peran serta masyarakat, organisasi, mitra
kerja dalam program dan kegiatan di bidang Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak;
c. Memaksimalkan peran serta Organisasi Perangkat
Daerah/Instansi terkait terhadap Perencanaan dan
Penganggaran yang Responsif Gender serta terwujudnya
Kabupaten Layak Anak;
d. Adanya penambahan anggaran belanja langsung untuk
mendukung pelaksanaan program dan kegiatan Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Labuhanbatu Utara;
e. Memaksimalkan fasilitas zoom meeting atau pun penerapan
protokol kesehatan pada saat pelaksanaan kegiatan (apabila
memungkinkan) demi tercapainya target kinerja pelaksanaan
kegiatan.
3. Untuk mengantisipasi permasalahan yang dihadapi dalam
pencapaian kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan KB pada
Tahun 2020:
a. Memperbanyak promosi tentang Program KB melalui
penyebaran brosur pamphlet sertasiaran radio;
b. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya kaum
pasangan usia subur (PUS) agar tidak menunda untuk ber
KB;
c. Melibatkan peran serta masyarakat, organisasi, mitra kerja
dalam Program Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana.

e. Capaian indikator kinerja sasaran dilaksanakan melalui beberapa


program sebagai berikut:
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 7.443.051.127.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 7.446.786.712,68,- atau 99,68%.
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 23.639.236.454.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 25.858.274.361.00,- atau 91,42%.
3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 30.009.200.00,- dari
anggaran sebesar Rp.38.500.000.00,- atau 77,95%.
4. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 628.304.000.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 706.388.000.00,- atau 88,95%
5. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 4.667.715.000,.00- dari
anggaran sebesar Rp. 4.957.200.000.00,- atau 94,16%
6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 854.107.200.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 968.591.000.00,- atau88,18%
7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp.950.239.500.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 1.464.294.000,00,- atau 64,89%
8. Program Keluarga Berencana
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp.3.361.564.450.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 3.520.456.000.00,- atau 59,49%
9. Program Pelayanan Kontrasepsi,
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp.12.621.500.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 12.700.000.00- atau 95,49%
10. Program Penguatan Kelembagaan Pengurusutamaan Gender
dan Anak
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp.14.988.867.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 15.000.000.00- atau 99,38%
11. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp.170.675.000.00,- dari
anggaran sebesar Rp.182.597.500.00- atau 93,47%
12. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender
Dalam Pembangunan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 41.936.000.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 53.720.000.00,- atau 78,06%
13. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Anak
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 21.012.500.00,- dari
anggaran sebesar Rp.40.867.500.00,- atau 51,42%.
14. Program Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Anak
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp.24.375.000.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 27.300.000.00,- atau 89,29%
15. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Anak
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 48.596.200.00,- dari
anggaran sebesar Rp.48.823.200.00,- atau 99,54%.

2.3. Sasaran 4 : Meningkatnya Cakupan Kualitas Sarana Dan


Prasarana Kesehatan
a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran
Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran Meningkatnya
cakupan kualitas sarana dan prasarana kesehatan, secara
teknis kinerja sasaran ini didukung oleh Dinas
Kesehatan, Untuk pengukuran keberhasilan pencapaian
sasaran ini ditetapkan 2 (Dua) indikator kinerja sasaran
sebagaimana diuraikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.12
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 4
Meningkatnya Cakupan Kualitas Sarana dan Prasarana Kesehatan
Realisasi
Kinerja Uraian Kinerja Target
No Indikator Kinerja Tahun Tahun 2020 RPJMD
2019 Tahun
Realisasi Target Realia % 2021
si Capaian
1 Tersedianya sarana 69,5% 70% 65% 92,90
100
dan prasarana
kesehatan yang layak

2 Cakupan Ketersediaan
sarana dan prasarana
kesehatan 100% 100% 100% 100 80%
yang
terakreditasi
Nilai Rata-rata capaian 96,45
indikator kinerja Sangat
Berhasil
* Sumber Data :Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Tahun
2020

b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran


Analisis capaian indikator kinerja sasaran, Meningkatnya
cakupan kualitas sarana dan prasarana kesehatan dicapai
dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran antara lain sebagai
berikut:
1. Capaian indikator kinerja sasaran, Tersedianya sarana dan
prasarana kesehatan yang layak dengan realisasi sebesar
65% dari target yang ditetapkan sebesar 70% sehingga
capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 92,90%
dengan katagori Sangat Berhasil
Jumlah Puskesmas, Pustu, Poskesdes/Polides
Menurut Kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun
2020
JUMLAH
No Kecamatan Poskesdes/
Puskesmas Pustu
Polindes
1 Kualuh Hulu 4 9 15
2 Kualuh Selatan 3 7 18
3 KualuhHilir 2 6 10
4 KualuhLeidong 1 7 8
5 AekNatas 2 6 12
6 Na. IX-X 3 7 15
7 Marbau 2 8 18
8 AekKuo 1 5 7
Jumlah 18 55 103

1. Pembangunan puskesmas dan jaringannya mempunyai target


100% dengan capaian realisasi 100% karena ada beberapa
pembangunan yang dilakukan yaitu : pembangunan ruang
tunggu puskesmas tanjung pasir, pembangunan sumur bor
poskesdes dusun II pangkalan lunang, sumur bor poskesdes
batu tunggal, sumur 46 bor puskesmas belongkut, paving blok
puskesmas batu tunggal, kanopi parkir dan paving blok
puskesmas tanjung leidong, kanopi parkir dan paving blok
gunting saga, paving blok dan draina sepuskesmas kampung
mesjid, kanopi parkir puskesmas marbau, kanopi parker
puskesmas sukarame, paving blok puskesmas aek korsik,
paving blok puskesmas londut, pembangunan IPAL puskesmas
belongkut, IPAL puskesmas aek korsik, IPAL puskesmas
simangalam, IPAL puskesmas tanjung pasir, IPAL puskesmas
sonomartani terlaksana.
2. ada sebanyak 5 buah puskesmas yang mampu
memberikan pelayanan PONED/18 puskesmas yang ada
di Kabupaten Labuhanbatu Utara x 100% = 27,77%
3. ada sebanyak 1 buah puskesmas yang melaksanakan
pelayanan PONEK/18 puskesmas yang ada di Kabupaten
Labuhanbatu Utara x 100% = 5,55%
Puskesmas ada 18/ jumlah penduduk 363.816 = (1 : 20.212)
4. ada sebanyak 55 pustu (sarana kesehatan) yang ada/90 desa
yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara x100% = 61,11%
Ada sebanyak 55 pustu/jumlah penduduk 363.816 = (1 :
6.615)
5. sudah ada RSUD Aek Kanopan yang merupakan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan
2. Capaian indikator kinerja sasaran, Cakupan Ketersediaan
sarana dan prasarana kesehatan yang terakreditasi realisasi
sebesar 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%
sehingga capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar
100% dengan katagori Sangat Berhasil
1. Puskesmas Aek Kota Batu kecamatan Na IX-X
2. Puskesmas Gunting Saga Kecamatan Kualuh Selatan
3. Puskesmas Aek Kanopan Kecamatan Kualuh Hulu
4. Puskesmas Londut Kecamatan Kualuh Hulu
5. Puskesmas Sukarame Kecamatan Kualuh Hulu
6. Puskesmas Sonomartani Kecamatan Kualuh Hulu
7. Puskesmas Tanjung Pasir Kecamatan Kualuh Selatan
8. Puskesmas Simangalam Kecamatan Kualuh Selatan
9. Puskesmas Bandar Durian Kecamatan Aek Natas
10. Puskesmas Aek Korsik Kecamatan AekKuo
11. Puskesmas Kampung Pajak Kecamatan Na IX-X
12. Puskesmas Simonis Kecamatan Na IX-X
13. Puskesmas Marbau Kecamatan Marbau
14. Puskesmas Belongkut Kecamatan Marbau
15. Puskesmas Batu Tunggal Kecamatan Na IX-X
16. Puskesmas Kuala Bangka Kecamatan Kualuh Hilir
17. Puskesmas Kampung Mesjid Kecamatan Kualuh Hilir
18. Puskemas Tanjung Leidong KecamatanKualuhLeidong

c. Hambatan/masalah :
1. Dalam penyediaan sarana dan prasarana kesehatan Dinas
Kesehatan menghadapi hambatan, meliputi :
a. Pengadaan alat-alat kesehatan di beberapa sarana
pelayanan kesehatan sudah memenuhi standar namun
belum diikuti dengan alokasi anggaran untuk
pemeliharaan dan kemampuan petugas untuk
menggunakan belum maksimal.
b. Sebagian besar Puskesmas PONED kurang berfungsi
secara optimal karena keterbatasan sarana dan prasarana
serta belum didukung kesiapan dan ketersedian tenaga
terlatih.
2. RSUD Aek Kanopan memiliki permasalahan, yaitu :
a. Anggaran yang minim terhadap pemeliharaan sarana dan
prasarana rumah sakit.
d. Strategi pemecahan masalah:
1. Dibutuhkan strategi untuk memecahkan permasalahan yang
ada pada Dinas Kesehatan dalam menyediakan sarana dan
prasarana sebagai berikut :
a. Melakukan pembangunan dan renovasi puskesmas dan
jaringannya.
b. Menyediakan alat-alat kesehatan di Puskesmas dan
jaringannya
2. RSUD Aek Kanopan memiliki strategi pemecahan masalah,
yaitu :
a. Menyediakan anggaran guna mendukung pemeliharaan
serta rehabilitasi sarana prasarana

e. Capaian indikator kinerja sasaran dilaksanakan melalui beberapa


program sebagai berikut:
1. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan
jaringannya Realisasi dana yang digunakan untuk capaian
indikator kinerja sasaran tersebut sebesar Rp.
7.289.069.459.00,- dari anggaran sebesar Rp.
7.369.928.200.00,- atau 98,90%.
2. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana
rumah sakit (kegiatan pengembangan tipe rumah sakit)
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 123.362.400.00,- dari
anggaran sebesar Rp.124.188.000.00,- atau 99,34%.
3. Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 15.879.871.578.00,-
dari anggaran sebesar Rp. 16.848.893.411.00,- atau 94,25%.
4. Program Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 15.879.871.578.00,-
dari anggaran sebesar Rp. 16.848.893.411.00,- atau 94,25%.

2.4. Sasaran 5 : Menciptakan Implementasi Kehidupan Masyarakat


Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal
a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran
Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran Menciptakan
implementasi kehidupan masyarakat berbasis budaya dan
kearipan lokal, Secara teknis kinerja sasaran ini didukung
oleh SKPD Dinas Pendidikan, Dinas Kepemudaan, Olahraga
dan Pariwisata, Dinas Sosial, Untuk pengukuran keberhasilan
pencapaian sasaran ini ditetapkan 3 (Tiga) indikator kinerja
sasaran sebagaimana diuraikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.13
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 5
Menciptakan Implementasi Kehidupan Masyarakat Berbasis Budaya
dan Kearifan Lokal
Realisa
siKiner Uraian Kinerja
ja Tahun 2020 Target
No Indikator Kinerja Tahun RPJMD
2019 Tahun
Realisa Realis % 2021
si Targe asi Capaia
t n
Peningkatan pelestarian dan
1 aktualisasi adat/budaya 80% - - - 80%
yang ada di Labura
2 Meningkatkan sarana dan 0 3 0 0 90%
prasarana desa/
keolahragaan dan kelura
kepemudaan han
Terwujudnya peningkatan
3 kesejahteraan sosial 62,18 74% 11,6 15,81 97%
masyarakat % 9% %
Nilai Rata-rata capaian indikator 5, 27%
kinerja Kurang
Berhasil
* Sumber Data : 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Tahun
2020
2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kepemudaan,
Olahraga dan Pariwisata Tahun 2020
3. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Sosial Tahun 2020

b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran


Analisis capaian indikator kinerja sasaran, Menciptakan
implementasi kehidupan masyarakat berbasis budaya dan
kearifan lokal dicapai dengan 3 (Tiga) indikator kinerja sasaran
antara lain sebagai berikut:
1. Capaian indikator kinerja sasaran, Peningkatan pelestarian
dan aktualisasi adat/budaya yang ada di Labuhanbatu
Utara pada Tahun 2020 tidak melaksanakan kegiatan
tersebut karena anggaran telah direfocusing akibat wabah
covid-19.
2. Realisasi capaian indikator kinerja sasaran, Meningkatkan
sarana dan prasarana ke olahragaan dan kepemudaan
dengan realisasi sebesar 0 dari target yang ditetapkan
sebanyak 3 desa/kelurahan sehingga capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar 0 dengan katagori Tidak
Berhasil
1. Capaian kinerja Terlaksananya Peningkatan pembangunan
Sarana dan Prasarana Olahraga. Dalam hal ini peningkatan
pembangunan sarana dan prasarana olahraga ini
dilaksanakan kegiatan pembuatan Detail Engineering Design
(DED) untuk pembangunan Gedung Olahraga (GOR).
2. Masalah yang dihadapai dari tahun sebelumnya dan sampai
sekarang adalah karena anggaran yang diberikan ke Dinas
Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata masih relatif kecil
sehingga tidak terealisasinya target sasaran meningkatkan
sarana dan prasarana olahraga. Solusinya yakni menambah
anggaran agar tercapainya sasaran meningkatnya sarana dan
prasarana olahraga yakni kegiatan yang dilaksanakan adalah
pembuatan benteng lapangan dan rehab lapangan bola kaki,
bola volly dan tribun di Desa/Kelurahan Kabupaten
Labuhanbatu Utara.
3. Capaian indikator kinerja sasaran Terwujudnya peningkatan
kesejahteraan sosial masyarakat dengan realisasi sebesar 74%
dari target yang ditetapkan sebesar 11,69% sehingga capaian
indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 15,81% dengan
katagori Kurang Berhasil.
1. Fakir miskin yang mendapatkan pelatihan keterampilan
berusaha pada tahun 2020 adalah sebanyak 0 dari
target sebanyak 45%. Langkah-langkah perhitungan
capaian kinerja indikator persentase fakir miskin yang
mendapatkan bantuan mendapatkan pelatihan
keterampilan berusaha pada tahun 2020 adalah sebagai
berikut:
Menghitung realisasi indikator kinerja persentase fakir
miskin yang mendapatkan pelatihan keterampilan
berusaha pada tahun 2020
=Fakir miskin yang mendapatkan pelatihan X 100
Target fakir miskin yang mendapat pelatihan
=0
- Kegiatan ini tidak dilaksanakan akibat keterbatasan
anggaran di Dinas Sosial.
2. fakir miskin yang mendapatkan bantuan sarana dan
prasarana pendukung usaha pada tahun 2020 tidak ada
akibat keterbatasan anggaran Dinas Sosial.
3. fakir miskin yang mendapatkan bantuan rehabilitasi
rumah tidak layak huni pada tahun 2020 adalah
sebesar 0% , karena kegiatan rehabilitasi rumah tidak
layak huni tidak lagi dilaksanakan pada Dinas Sosial
Kabupaten Labuhanbatu Utara melainkan dilaksanakan
oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten
Labuhanbatu Utara.
4. Hasil capaian kinerja indikator persentase penyandang
disabilitas dan lanjut usia yang mendapatkan bantuan
sosial pada tahun 2020 adalah sebesar 37,05% dengan
nilai skala pengukuran kurang berhasil.
5. Jumlah pekerja sosial yang turut melaksanakan
pelayanan bidang sosial pada tahun 2020 adalah
sebesar 136% dengan nilai skala pengukuran
memuaskan. Realisasi indikator kinerja pada tahun
2019 adalah sebesar 95,65%, apabila dibandingkan
dengan realisasi indikator kinerja pada tahun 2020
sebesar 136%, maka realisasi indikator kinerja
meningkat sebesar 40,35%.
6. Jumlah organisasi sosial yang turut berpartisipasi dalam
melakukan pelayanan sosial di masyarakat pada tahun
2020 adalah sebesar 33,33% dengan nilai skala
pengukuran cukup berhasil. Realisasi indikator kinerja
pada tahun 2019 adalah sebesar 66,66%, apabila
dibandingkan dengan realisasi indikator kinerja pada
tahun 2020 sebesar 33,33%, maka realisasi indikator
kinerja mengalami penurunan sebesar 33,33% yaitu
organisasi sosial Karang Taruna dan Tagana.

c. Hambatan/ Permasalahan :
1. Hambatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam pelestarian
kebudayaan yang ada di Kabupaten Labuhan batu Utara yaitu :
a. kurang sadarnya dan dukungan masyarakat tentang
pelestarian budaya karena sudah tercampur dengan budaya
asing;
2. Dalam mewujudkan tercapainya hasil maksimal kegiatan yang
telah dilaksanakan di Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata
Kabupaten Labuhan batu Utara Tahun 2020, terdapat beberapa
permasalahan yang dihadapi dapat dikelompok kan beberapa
aspek permasalahan yakni:
a. Masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung yang
tersedia di Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata
Kabupaten Labuhanbatu Utara.
b. Dana yang dianggarkan masih relatif kecil pada kegiatan tahun
2020 sedangkan kegiatan yang ditangani meliputi kegiatan
pariwisata dan promosi, kegiatan pemuda dan olahraga yang
membutuhkan dana cukup besar.
c. Kurangnya Pelatihan bagi Pemuda/i yang ada di Kabupaten
Labuhanbatu Utara.
d. Kurangnya sosialisasi Olahraga kepada sekolah-sekolah dan
masyarakat luas.
e. Kurangnya Penataan tempat wisata yang ada di Kabupaten
Labuhanbatu Utara.
3. Capaian indikator yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial terdapat
hambatan yaitu :
a. Anggaran yang minim untuk tahun ini akibat pandemi covid-
19; dan
b. Ada beberapa program kegiatan yang kurang tepat sasaran.

d. Strategi Pemecahan Masalah sebagai berikut:


1. Stretegi yang digunakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
dalam melestarikan kebudayaan antar lain:
a. Melakukan kegiatan sosialisasi tentang pelestarian budaya
kepada masyarakat; dan
b. Memberikan pertunjukan atau pentas budaya yang dimiliki
oleh masyarakat Labuhanbatu Utara sehingga terciptanya
rasa memiliki.
2. Untuk meningkatkan capaian kinerja Dinas Kepemudaan
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Labuhan batu Utara, ada
beberapa hal yang perlu dilakukan secara umum antara lain:
a. Melakukan re-orientasi terhadap program/kegiatan yang
kurang tepat sasaran;
b. Meningkatkan kualitas dan sinkronisasi dokumen-dokumen
perencanaan dan kinerja;
c. Memanfaatkan hasil evaluasi kinerja sebagai bahan
perbaikan pelaksanaan program/kegiatan;
d. Memberdayakan sumber daya yang ada di Dinas
Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
Labuhanbatu Utara secara menyeluruh, efektif dan efisien;
3. Untuk menghadapi hambatan, maka Dinas Sosial memiliki
strategi yakni :
a. Adanya penambahan anggaran belanja langsung untuk
mendukung pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Sosial;
dan
b. Melakukan re-orientasi terhadap program kegiatan yang
kurang tepat sasaran.

e. Capaian indikator kinerja sasaran melalui beberapa program


sebagai berikut:
1. Program Pengelolaan Keragaman Budaya dan Program
Pengembangan Nilai Budaya
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar 0 dari anggaran sebesar 0
atau 0%
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 0,- dari anggaran sebesar
Rp.0,- atau 0%
3. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) lainnya, Program Pelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial, Program Pemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial dan Program pembinaan para
penyandang cacat dan trauma
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 358.794.700.00,- dari
anggaran sebersar Rp. 371.902.700.00,- atau 96,47%.

4. Pengukuran Dan Analisis Capaian Kinerja Organisasi


Tujuan 5. “Membentuk SDM yang Berakhlak Mulia Berlandaskan pada
Perwujudan dan Toleransi dan Pembinaan Umat Beragama’’
Tujuan Membentuk SDM yang berakhlak mulia berlandaskan pada
perwujudan toleransi dan pembinaan umat beragama, diukur melalui 1
(Satu) sasaran dengan 4 (Empat) indikator kinerja sasaran. Capaian
kinerja dari setiap sasaran dalam tujuan ini diuraikan melalui tabel
pengukuran kinerja sasaran dan dengan penjelasan tabel berikut di
bawah ini.

4.1. Sasaran 1: Terwujudnya Kehidupan Harmoni Sesama Dan Antar Umat


Beragama
a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran
Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran terwujudnya
kehidupan harmoni sesama dan antar umat beragama, secara
teknisi kinerja sasaran ini didukung oleh SKPD Sekretariat
Daerah Kabupaten, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik,
Satuan Polisi Pamong Praja, Untuk pengukuran keberhasilan
pencapaian sasaran ini ditetapkan 3 (Tiga) indikator kinerja
sasaran sebagaimana diuraikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.14
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 1
Terwujudnya Kehidupan Harmoni Sesama dan antar Umat Beragama
Realisas
iKinerja Uraian Kinerja Tahun Target
No Indikator Kinerja Tahun 2020 RPJMD
2019 Tahun
Realisas Target Realiasi % 2021
i Capaia
n
1 Tingkat kerukunan
100% 100 % 100% 100% 100%
antar umat beragama
2 Persentase
penangana
17
n 9 orang 0 orang 0% 95%
orang
Penyalahgunaan
Narkoba
3 Meningkatkan 74%
7 87
keamanan (100
kegiata kegiata 86,3% 97%
lingkungan kegiata
n n
n)
Nilai Rata-rata capaian 62,1%
indikator kinerja Cukup
Berhasil
* Sumber Data: 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Tahun 2020
2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong
Praja Tahun2020

b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran


Analisis capian indikator kinerja sasaran, Terwujudnya
kehidupan harmoni sesama dan anta rumat beragama dicapai
dengan 3 indikator kinerja sasaran antara lain sebagai berikut:
1. Capaian indikator kinerja sasaran, Tingkat kerukunanan
tarumat beragama dengan realisasi sebesar 100% dari target
yang ditetapkan sebesar 100% sehingga capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar 100% dengan katagori
Sangat Berhasil
- Toleransi antar umat beragama merupakan hal yang
penting. Hal ini menjadi faktor pemersatu bangsa dan
negara. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik telah
berupaya dalam menjaga kerukunan dan toleransi antar
umat beragama. Hal ini dicapai dengan peningkatan
toleransi antar umat beragama di wilayah Kabupaten
Labuhan batu Utara. Sepanjang tahun 2020 tidak
terdapat konflikan tarumat beragama di Labuhanbatu
Utara.
- kegiatan pembinaan dan pengembangan wawasan
kebangsaan telah mencapai target sepenuhnya. 5 (Lima)
kegiatan tersebut antara lain: Peningkatan Toleransi dan
Kerukunan Dalam Kehidupan Beragama, Pemeliharaan
Kerukunan Umat Beragama Melalui FKUB, Revitalisasi
dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila, Peningkatan
Wawasan Kebangsaan Bagi Masyarakat dan Pemantauan
Kegiatan Keagamaan.
2. Capaian indikator kinerja sasaran, Persentase penanganan
penyalahgunaan Narkoba dengan realisasi sebesar 17 orang
dari target yang ditetapkan sebesar 0 orang sehingga capaian
indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 0% dengan
katagori Tidak Berhasil.
Generasi muda merupakan penerus bangsa di masa
mendatang. Bahaya narkoba telah memasuki dunia generasi
muda. dari data dan hasil tesurin yang ada pada Badan
Kesatuan Bangsa dan Politikada sejumlah 17 orang yang
telah mengonsumsi (pecandu) narkoba. Kalau dilihat dari
persentase memasing masih kecil bila dibandingkan jumlah
penduduk sebesar 322.740 jiwa. Namun, bila tidak
diantisipasi sejak dini angka tersebut biasa saja bertambah
tiap tahunnya. Untuk itu perlu peran pemerintah untuk
terus menggalakkan bahaya narkoba.
3. Capaian indikator kinerja sasaran, meningkatkan keamanan
lingkungan dengan realisasi sebesar 87 kegiatan dari target
yang ditetapkan sebesar 74% (100 kegiatan) sehingga
capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 86,3%
dengan katagori Berhasil.
- Jumlah Kegiatan Pengamanan Pejabat/Asset Pemerintah
Berdasarkan evaluasi terhadap capaian indikator, bahwa
realisasi capaian indikator kinerja sasaran tersebut terlaksana
yaitu 42 Orang dari target 50 Orang atau 84% (Sangat Baik).
Untuk kegiatan ini sifanya adalah pengamanan yang bersifat
insidentil bila ada terjadi demonstrasi masyarakat di
lingkungan Pemkab Labuhanbatu Utara.
- Jumlah Kegiatan Pengamanan terhadap Bupati dan Pejabat
Daerah dan Tamu VIP
Berdasarkan evaluasi terhadap capaian indikator, bahwa
realisasi capaian indikator kinerja sasaran tersebut terlaksana
yaitu 24 Orang dari target 30 Orang atau 80% (Sangat Baik).
- Jumlah Kegiatan Pengamanan Terhadap Pedagang Kaki Lima
Berdasarkan evaluasi terhadap capaian indikator, bahwa
realisasi capaian indikator kinerja sasaran tersebutt erlaksana
yaitu 19 Orang dari target 20 Orang atau 95% (Memuaskan).

c. Hambatan/masalah :
1. Permasalahan yang dihadapi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
yakni :
a. Permasalahan dalam peningkatan kerukunan antar umat
beragama; dan
b. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap
pendidikan politik dan toleransi agama.
2. Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan sasaran memiliki
beberapa hambatan yaitu :
a. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga
ketentraman ketertiban dalam masyarakat
b. Sedikitnya Personil yang yang paham peraturan dan belum
memiliki kompetensi PPNS.

d. Strategi Pemecahan Masalah sebagai berikut:


1. Pemecahan masalah yang dilakukan Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik adalah :
a. Mengajak masyarkat membangun ormas-ormas guna
meningkatkan kerukunan umat beragama; dan
b. Sosialisasi kepada masyarakat tentang pendidikan politik
sehingga masyarakat paham dan meminimalisir konflik.
2. Dalam menghadapi hambatan, Satuan Polisi Pamong Praja memiliki
strategi sebagai berikut :
a. Terjalinnya hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan
lembaga atau organisasi keagamaan demi teciptanya situasi
yang kondusif;
b. Komitmen dari dari pemerintah dan masyarakat dalam
meningkatkan ketentraman dan ketertiban di lingkungan
masyarakat;
c. Peningkatan motivasi kerja personal maupun tim, disamping
peningkatan kapasitas sumber daya aparatur melalui pelatihan
dan Pendidikan; dan
d. Adanya kegiatan rutin yang dilakukan oleh satuan polisi
pamong praja dalam melaksanakan penegakan peraturan.

e. Capaian indikator kinerja sasaran dilaksanakan melalui beberapa


program sebagai berikut:
1. Program Pendidikan Politik Masyarakat
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar Rp. 172.281.176.00,-dari anggaran
sebersar Rp. 198.598.476.00,-atau 86,75%.
2. Program Pemberdayaan Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar Rp. 182.994.900.00,-dari anggaran
sebesar Rp. 235.412.600.00,-atau77,73%.
3. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar Rp. 163.013.000,00,-dari anggaran
sebesar Rp. 176.608.000,00,-atau 92,30%
4. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar Rp. 79.350.000,00,- dari anggaran
sebesar Rp. 93.375.000,00,- atau 86,3%

5. Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja Organisasi Tujuan 6.


“Pembangunan perekonomian daerah yang berpihak pada pengentasan
kemiskinan, pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan”
Tujuan Membentuk SDM yang berakhlak mulia berlandaskan pada
perwujudan toleransi dan pembinaan umat beragama, diukur melalui
3 (tiga) sasaran dengan 8 (delapan) indikator kinerja sasaran. Capaian
kinerja dari setiap sasaran dalam tujuan ini diuraikan melalui tabel
pengukuran kinerja sasaran dan dengan penjelasan tabel berikut di
bawah ini :
Sasaran 1: Peningkatan Produksi dan Daya Saing Produk Pertanian,
Perikanan, Industri Kecil Menengah, Koperasi, UMKM dan Pariwisata
a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran
Hasil pengukuran kinerja indikator sasaran Peningkatan
produksi dan daya saing produk pertanian, perikanan, industri
kecil menengah, koperasi, UMKM dan pariwisata, Secara teknis
kinerja sasaran ini didukung oleh SKPD Dinas Pertanian, Dinas
Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
,Untuk pengukuran keberhasilan pencapaian sasaran ini
ditetapkan 2 (dua) indikator kinerja sasaran sebagaimana
diuraikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.15
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran
PeningkatanProduksi dan Daya Saing Produk Pertanian, Perikanan,
Industri Kecil Menengah, Koperasi, UMKM dan Pariwisata
Realisasi
Kinerja Tahun Uraian Kinerja Tahun 2020 Target
No Indikator 2019 RPJMD
Kinerja Tahun
2021
Realisasi Target Realiasi %
Capaian
 3.500 benih
pohon buah
buahan
 1.500 bibit pohon
mangga, rambutan,
jambu air madu,
dan kelengkeng
 10.500 benih
 0 benih pohon
Persentase pohon
komoditas
peningkatan komoditas
perkebunan
pemasaran perkebunan
126%  1.600 batang bibit 40% 97%
1 produksi  3.543 benih
pohon buah-
pertanian/perkeb pohon buah
buahanya alpukat,
unan. buahan
durian, dan matoa
untuk
 0 ekor bibit sapi
masyarakatde
sa binaan  Benih ikan 12.000
ekor yaitu ikan
 43 ekor bibit
gurame
sapi
 Benih ikan
12.000 ekor
Meningkatnya
2 UMKM yang 140,8% 70% 75% 107% 90%
berdaya saing
dan
meningkatnya
daya Tarik
produk UMKM.
Nilai Rata-rata capaian 73,5%
indikator Cukup
kinerja Berhasil

* Sumber Data : 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas PertanianTahun


2020
2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Perdagangan dan
Koperasi Usaha kecil dan menengahTahun 2020

b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran


Analisis capian indikator kinerja sasaran, Peningkatan produksi dan
daya saing produk pertanian, perikanan, industri kecil menengah,
koperasi, UMKM dan pariwisata dicapai dengan 2 (dua) indikator
kinerja sasaran antara lain sebagai berikut:
1. Capaian indikator kinerja sasaran, Persentase peningkatan
pemasaran produksi pertanian/perkebunan dengan realisasi
sebesar 40% dengan katagori Kurang Berhasil.
- Bibit/benih pertanian dan perkebunan direncanakan
diberikan kepada masyarakat rmelalui kelompok tani
perkebunan, kelompok masyarakat dan kelompok desa
binaan. Namun terjadi pengurangan anggaran di Dinas
Petanian akibat Pandemi Covid-19 sehingga mempengaruhi
alokasi jumlah bantuan yang diberikan kepada masyarakat.
Bantuan yang dapat diberikan yaitu bantuan untuk kelompok
masyarakat dan masyarakat Desa Binaanya itu bibit pohon
mangga, rambutan, jambu air madu, dan kelengkeng (Bidang
TanamanPangan dan Hortikultura). Melalui Bidang
Perkebunan bibit pohon buah-buahan yang dapat diberikan
untuk masyarakat Desa Binaan berupa alpukat, durian, dan
matoa. Sedangkan bibit pohon komoditas perkebunan
sebanyak 10.500 bibit berupa kelapa sawit, kelapa, dan lada
perdu tidak dapat direalisasikan karena masuk kedalam
refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
- Bibit ternak juga direncanakan diberikan sebanyak 43 ekor
sapi namun tidak dapat direalisasikan karena kegiatan
tersebut dihapuskan dan anggarannya direfocusing untuk
penanganan Covid-19.
- Benih perikanan berupa benih ikan gurame diberikan ke 12
kelompok masyarakat pembudidaya ikan yang ada di
beberapa kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
- Selain pemberikan bantuan benih, pemerintah melalui Dinas
Pertanian juga memberikan bantuan 24 paket
pengembangbiakan ikan budidaya yang diharapkan
memudahkan aktivitas perikanan masyarakat. Bantuan yang
diberikan berupa terpal, bibit ikan lele, dan pakan ikan
2. Capaian indikator kinerja sasaran, Meningkatnya UMKM yang
berdaya saing dan meningkatnya daya tarik produk UMKM
terealisasi sebesar 75% dari target yang ditetapkan sebesar 70%
sehingga capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 107%
dengan katagor Sangat Berhasil
- Jumlah Pelaku UMKM yang ditingkatkan kinerjanya dan
kompetensinya tentang manajemen berwirausaha dan
pengelolaan keuangan 360 UMKM
- Jumlah masyarakat yang mengikuti pelatihan IRT, Industri
kecil dan industri menengah 6 desa

c. Hambatan/Masalah:
1. Upaya Dinas Pertanian dalam peningkatan pemasaran
produksi pertanian/ perkebunan memiliki hambatan yaitu :
a. Dari aspek pelaksanaan program dan kegiatan kinerja yang
dicapai secara umum dapat dikategorikan sangat baik, 4
sasaran strategis yang dimuat dalam Renstra dapat
terakomodir dalam program kegiatan di Tahun 2020, namun
dari ketepatan waktu dan kualitas masih memerlukan
perbaikan dan peningkatan.
b. Pandemi Covid-19 yang menimpa berbagai Negara di dunia
termasuk Negara Indonesia sangat mempengaruhi berbagai
aspek kehidupan masyarakat sehingga pemerintah Indonesia
mengambil keputusan untuk mengutamakan penanganan
pandemi tersebut di berbagai specter khusus kesehatan dan
perekonomian masyarakat. Salah satu langkah yang diambil
pemerintah yaitu melakukan refocusing anggaran minimal
50% baik APBN dan APBD. Hal ini mengakibatkan
menurunnya kinerja SKPD Dinas Pertanian dalam mencapai
target kinerja yang telah ditetapkan di awal Tahun 2020
c. Kominten pemerintah dalam memberikan penyuluhan
dan pembinaan kepada petani dan pengrajin dalam
rangka meningkatkan produksi dan kualitas dari hasil
petanian, pekebunan dan k e r a j i n a n
2. Permasalahan Dinas Perdagangan dan Koperasi UMKM adalah :
a. Terbatasnya kemampuan SDM pelaku usaha;
b. Kurangnya promosi tentang produk lokal atau home industry.

d. Strategi Pemecahan Masalah sebagai berikut:


1. Untuk mengatasi permasalahan dalam peningkatan
pemasaran produksi pertanian/ perkebunan yaitu :
a. Dalam penyusunan Anggaran program dan kegiatan yang
direncanakan kira nya disusun dengan matang agar
penyelesaiannya bias sesuai target sasaran dan tepat waktu.
b. Agar program kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik,
perlu melengkapi personil aparatur yang cukup dan memiliki
kualitas sumberdaya yang baik dan profesional.
c. Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran sebaiknya dapat
terkoordinasi dengan instansi lain yang terkait, agar dapat
terhindar dari adanya rencana yang tumpang tindih atau over
kegiatan.
2. Solusi yang digunakan oleh Dinas Perdagangan dan
Koperasi UMKM dalam menghadapi permasalahan yaitu :
a. Adanya seminar atau lokakarya untuk pelaku usaha
agar meningkatkan cara berwiraswasta; dan
b. Perlu mengikutkan usaha-usaha lokal saat acara-acara
publik agar produk dikenal masyrakat luas.

e. Capaian indikator kinerja sasaran dilaksanakan melalui beberapa


program sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp.353.204.800,00,-dari
anggaran sebesar Rp. 380.995.500,00,-atau 92,71%
2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp.478.723.700,00,-
darianggaran sebesar Rp. 484.001.100,00,-atau 98,91%
3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 2.307.389.805,00,-dari
anggaran sebesar Rp. 2.381.123.501,00,-atau 96,90%
4. Program PeningkatanProduksi Hasil Peternakan.
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 143.524.400,00,-dari
anggaran sebesar Rp. 112.135.600,00,-atau 127,99%
5. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 242.370.100,00,-
darianggaran sebesar Rp. 248.569.100,00,-atau 97,51%
6. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 242.370.100,00,-dari
anggaran sebesar Rp. 248.569.100,00,-atau 97,51%
7. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/
Perkebunan Lapangan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 738.093.800,00,-dari
anggaran sebesar Rp. 740.239.200,00,-atau 99,70%
8. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp.62.947.100,00,-dari
anggaran sebesar Rp.63.542.100,00,- atau 99,06%

Sasaran 2 : Meningkatkan Pendapatan Masyarakat dengan


Pengembangan Sektor Ekonomi Kerakyatan

a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran


Hasil pengukuran indikator kinerja Meningkatkan pendapatan
masyarakat dengan pengembangan sektor ekonomi kerakyatan,
Secara teknis kinerja sasaran ini didukung oleh SKPD Dinas
Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Koperasi Usaha Kecil
dan Menengah, Sekretariat Daerah, Dinas Sosial dan Tenaga
Kerja, Dinas Pendidikan dan kebudayaan, Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata,Untuk pengukuran keberhasilan
pencapaian sasaran ini ditetapkan 3 (Tiga) indikator kinerja
sasaran sebagaimana diuraikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.16
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 2
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat dengan Pengembangan Sektor
Ekonomi Kerakyatan
Realisasi
Kinerja Uraian Kinerja Target
No Indikator Kinerja Tahun Tahun 2020 RPJM
2019 D
Realisasi Targe Reali % Tahu
t asi Capaian n
2021
1 Laju Pertumbuhan 5,11 6,3% 5,11 81,11% 6,6%
Ekonomi (%)
2 Pengangguran (%) 6,98% 6,72% 6,98% 103,86% 5,11%
3 Persentase peningkatan 12
10 0 0
pasar tradisional. 15
Nilai Rata-rata capaian 61,65
indikator kinerja Cukup
Berhasil
* SumberData : 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pusat Statistik
Tahun 2020
2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Perdagangan dan
Koperasi Usaha kecil dan menengah Tahun 2020

b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran


Analisis capaian indikator kinerja sasaran, Meningkatkan
pendapatan masyarakat dengan pengembangan sektor ekonomi
kerakyatan dicapai dengan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran
antara lain sebagai berikut:
1. Capaian indikator kinerja sasaran, Laju Pertumbuhan
Ekonomi (%) terealisasi sebesar 5,11 dari target yang
ditetapkan sebesar 6,3% sehingga capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar 81,11% dengan katagori Berhasil
Capaian laju pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten
Labuhan batu Utara sebagaimana upaya dan data dari
berbagai SKPD antara lain :
- Peran serta pemerintah dalam peningkatan dan pemberian
pelatihan, pendampingan serta permodalan dunia usaha
khususnya UMKM
- Peningkatan promosi, Objek Usaha dibidang pariwisata
Kabupaten Labuhanbatu Utara
- Peran serta pemerintah dalam peningkatan dan pemberian
pelatihan, pendampingan industri kecil dan menengah
- Pemerintah melaksanakan pelatihan, pendampingan serta
penempatan tenaga kerja masyarakat Kabupaten Labuhanbatu
Utara
2. Capaian indikator kinerja sasaran, Pengangguran (%)
terealisasi sebesar 6,98% dari target yang ditetapkan
sebesar 6,72% sehingga capaian indikator kinerja sasaran
tersebut sebesar 103,86% dengan katagori Sangat Berhasil
- Persentase tingkat pengangguran terbuka dapat
dipengaruhi beberapa hal, yang antara lain jumlah
penduduk usia kerja dan jumlah angkatan kerja. Tingkat
pengangguran terbuka berdasarkan data tahun 2017
sebesar 6,34% terdapat penurunan sebesar 2,41% pada
data tahun 2017 menjadi 0,67%, dan pada tahun 2019
menjadi 5,67%. Pada tahun 2020 terdapat penurunan
sehingga tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,84%.
- Sebagaimana data Dinas Ketenagakerjaan dan
Perindustrian Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat
dilihat sebagai berikut :
Indikator Satuan 2020
Jumlah Penduduk Usia Kerja (PUK) Jiwa 242.935
Jumlah Angkatan Kerja Jiwa 162.015
Jumlah Bekerja Jiwa 152.549
Jumlah Penganggur Jiwa 9.466
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 5,84
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 66,69
(TPAK)
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) % 1,49%

3. Capaian indikator kinerja sasaran, Persentase peningkatan


pasar tradisional terealisasi sebesar 0 dari target yang
ditetapkan sebesar 10 sehingga capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar 0 dengan katagori Kurang
Berhasil.
- Tidak adanya pembangunan pasar tradisional karena
realokasi dan refocusing untuk penanganan wabah covid.

c. Hambatan/masalah :
1. Dinas Perdagangan dan Koperasi UMKM mempunyai
hambatan dalam mencapai target sasaran yaitu :
a. Tidak adanya komoditas unggulan dan barang kerajinan
hasil UMKM yang dapat di ekspor keluar negeri; dan
b. Keterbatasan anggaran pada Tahun 2020 menyebabkan
tidak ada pembangunan pasar tradisional.
2. Hambatan yang dihadapi Dinas Ketengakerjaan dan
Perindustrian dalam mengurangi pengangguran di
Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah :
a. masih minimnya pendidikan dan pelatihan
kewirausahaan di Kabupaten Labuhanbatu Utara;
b. ketrampilan dan produktivitas tenaga kerja masih
rendah; dan
c. sedikitnya lowongan pekerjaan.

d. Strategi pemecahan masalah:


1. Strategi dalam mengatasi hambatan yang digunakan oleh
Dinas Perdagangan dan Koperasi UMKM yakni :
a. Meningkatkan penyuluhan dan pelatihan kepada pelaku
UMKM untuk meningkatkan produksi secara kuantitas
dan kualitas untuk menjadi bahan unggulan
pemerintah yang bisa di ekspor keluar negeri serta
mempermudah dalam permodalan usaha bagi UMKM;
dan
b. Penyediaan atau pembangunan pasar tradisional oleh
Pemerintah.
2. Cara yang digunakan oleh Dinas Ketenagakerjaan dan
Perindustrian dalam mengatasi pengangguran yakni :
a. mendukung pelaku usaha untuk menyediakan lapangan
kerja;
b. mengadakan pendidikan dan pelatihan kerja untuk usia
angkatan kerja.

e. Capaian indikator kinerja sasaran dilaksanakan melalui beberapa


program sebagai berikut:
1. Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Menengah yang
Kondusif
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 1.033.560.000.00,-
dari anggaran sebesar Rp. 1.034.000.000.00,- atau
99,96%.
2. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 91.120.900.00,-dari
anggaran sebesar Rp. 92.570.000.00,- atau 98,43%.
3. Program Peningkatan Efisien Perdagangan Dalam Negeri
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 1.374.873.625,00,-
dari anggaran sebesar Rp. 1.554.928.006,10,- atau
88,42%.
4. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 15.000.000.00,- dari
anggaran sebesar Rp.15.000.000.00,- atau 100%.
5. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 300.000.000.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 300.000.000.00,- atau 100%
6. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 29.832.400.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 30.252.400.00,- atau 98,619%.

1.2. Sasaran 3 : Meningkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang


Berkualitas.
a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran
Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup yang berkualitas,
secara teknis kinerja sasaran ini didukung oleh SKPD Dinas
Lingkungan Hidup, Badan Penaggulangan Bencana Daerah dan
Dinas Pemadam Kebakaran Untuk pengukuran keberhasilan
pencapaian sasaran ini ditetapkan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran
sebagaimana diuraikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.17
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran
Meningkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Berkualitas
Realisasi
Kinerja
Uraian Kinerja Tahun Target
Tahun
2020 RPJMD
2019
Tahun
No Indikator Kinerja %
Realias 2016-
Realisasi Target Capaia
i 2021
n
Cakupan pelayanan 100
1 100% 100% 100% 100
AMDAL %
Cakupan pelayanan
kasus-kasus lingkungan 100 100
2 100% 100% 100%
hidup % %
Peningkatan sarana dan
Kesiapan penanggulangan
3. 97% 74% 100% 135% 90%
korban bencana alam dan
pasca bencana
111,6
Nilai Rata-rata capaian Sangat
indikator kinerja Berhasi
l
* Sumber Data : 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Lingkungan
Hidup tahun 2020
2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pemadam
Kebakaran Tahun 2020
3. Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Penaggulangan
Bencana Daerah Tahun 2020

b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran


Analisis capaian indikator kinerja sasaran, Meningkatkan
pengelolaan lingkungan hidup yang berkualitas dicapai dengan
3 (tiga) indikator kinerja sasaran antara lain sebagai berikut:
1. Capaian indikator kinerja sasaran cakupan pelayanan
AMDAL dengan realisasi sebesar 100% dari target yang
ditetapkan sebesar 100% sehingga capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar 100% dengan katagori Sangat
Berhasil
- Pada Tahun 2020 yang melakukan pengurusan AMDAL hanya
1 (satu) perusahaan yaitu PT. Jalahan Batubara Prima.
- Selama tahun 2020 ini, beberapa usaha tambang galian C yang
selama ini belum mengurus dokumen / izin lingkungannya
sudah melengkapi izinnya, sehingga semakin bertambah usaha
galian C yang lengkap dokumen / izin lingkungannya.
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝐶 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑟𝑢𝑠 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ x 100%
𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝐶 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎
= 18 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 x 100% = 90% (capaian)
20 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
- Setelah usaha tambang galian C selesai melaksanakan
kegiatannya, Dinas Lingkungan Hidup selalu meminta kepada
perusahaan untuk melakukan rehabilitasi di lokasi kegiatan.
Hal ini dicantumkan kedalam dokumen UKL - UPL nya agar
secara hukum, perusahaan wajib melakukan rehabilitasi.
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝐶 𝑦𝑎𝑛𝑔 melaksanakan rehabilitasi x
100%
𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝐶 yang beroperasi
= 12 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 x 100% = 60% (capaian)
20 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
- Pada tahun 2020 ini, tidak ada lagi usaha seperti PKS, PPK,
Hotel dan RS yang belum memiliki izin lingkungan, semuanya
sudah karena sudah diperketat dalam hal perizinannya. Maka
capaian untuk PKS, PPK, Hotel dan RS sudah 100%.
o Jumlah PKS = 17 Unit (Sudah Memiliki dokumen / Izin
Lingkungan)
o Jumlah PPK = 4 Unit (Sudah Memiliki dokumen / Izin
Lingkungan)
o Jumlah Hotel = 6 Unit (Sudah Memiliki dokumen / Izin
Lingkungan)
o Jumlah RS = 6 Unit (Sudah Memiliki dokumen / Izin
Lingkungan)
o Total = 33 Unit
- Semua PKS, PPK sudah seluruhnya memiliki IPAL, sedangkan
Rumah sakit hanyalah RSUD Aek Kanopan dan Rumah Sakit
Rangkuti, sedangkan hotel sebenarnya tidak di wajibkan
memiliki IPAL karena septic tank saja sudah cukup. Maka
capaiannya adalah sebagai berikut:
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 yang memiliki IPAL x 100%
Jumlah Usaha
= 23 𝑈𝑠𝑎ℎa (PKS,PPK dan 2 RS) x 100% = 85% (capaian)
27 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 yang Wajib IPAL
- Setiap bulan Dinas Lingkungan Hidup melakukan pengujian
air limbah, namun air limbah in imasih dari usaha pabrik
kelapa sawit dan pabrik pengolahan karet, sedangkan rumah
sakit belum dilakukan namun untuk hotel tidak perlu karena
air limbah kegiatannya tidak berdampak terhadap lingkungan.
Maka capaiannya adalah sebagai berikut :
= Jumlah 𝐷𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛 𝐴𝑖𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑀𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝐵𝑎𝑘𝑢 𝑀𝑢𝑡𝑢 x
100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑊𝑎𝑗𝑖𝑏 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛
= 22 𝑈𝑠𝑎ℎ (PKS dan PPK saja) x 100% = 81,4% (capaian)
27 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
- Capaian indikator kinerja sasaran, Cakupan pelayanan
kasus–kasus lingkungan hidup dengan realisasi sebesar
100% dari target yang ditetapkan sebesar 100% sehingga
capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 100%
dengan katagori Sangat Berhasil
- Jumlah pengaduan masyarakat yang diterima oleh Dinas
Lingkungan Hidup selama tahun 2020 adalah sebanyak 4
kasus pengaduan, semua pengaduan masih diakibatkan
karena pencemaran oleh usaha pabrik kelapa sawit.
Capaian ini adalah 4 kasus dan semua nya sudah
ditangani
= Jumlah 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠 𝐿𝑖𝑛𝑔𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 2020 x100% = 4 = 100%
(Capaian)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎ni 4
2. Capaian indikator kinerja sasaran, Peningkatan sarana dan
kesiapan penanggulangan korban bencana alam dan pasca
bencana dengan realisasi sebesar 100% dari target yang
ditetapkan sebesar 74% sehingga capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar 135% dengan katagori Sangat
Berhasil.
- Tersedianya 11 unit kendaraan pemadam kebakaran
Kendaraan Roda 10 (mobil damkar) : 1 Unit
Kenderaan Roda 6 (mobil damkar) : 8 Unit
Kenderaan Roda 4 (mobil Damkar) : 2 Unit
- Tersedianya tenda dan sarana dapur umum bila terjadi
bencana
- Jumlah penangan bencana kebakaran sepanjang tahun
2020 sebagai berikut :
No Jenis Kebakaran Jumlah Kerugian
18 Rp.
1. Rumah
kejadian 1.216.000.000,-
Kantor/Fasilitas 11 Rp.
2.
Umum kejadian 150.000.000,-
10 Rp.
3. Lahan
Kejadian 645.000.000,-
Rp.
4. Kendaraan 4 Kejadian
150.000.000,-
Rp.
5. Lainnya 5 Kejadian
67.500.000,-
Rp.
Total Kerugian
2.228.500.000,-

- adanya sosialisasi untuk pencegahan kebakaran pada


instansi/sekolah, pelaksanaannya tidak tercantum dalam DPA
Dinas Pemadam Kebakaran Tahun 2020, namun dilaksanakan
dengan adanya kunjungan dari sekolah-sekolah dan diundang
oleh instansi menjadi pembicara dalam kegiatan sosialisasi
kebakaran. Adapun sekolah yang melakukan kunjungan ke
Dinas Pemadam Kebakaran:
1. TK Aishiyah Busthanu Athfal Aek Kanopan
2. Paud Latansa Asahan
3. TK IT Al Muzammil
4. TK Muhammadiyah Aek Kanopan
5. Tk Rhaudathul Firdaus
c. Hambatan/Masalah
1. Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan pelayanan AMDAL
dan menangani kasus – kasus lingkungan hidup terdapat beberpa
permasalahan, yaitu :
a. Terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas
Lingkungan Hidup dalam mengelola kebersihan di Kabupaten
Labuhanbatu Utara.
b. Belum ada nya laboratorium untuk dapat melakukan
pengujian kualitas air dan udara.
c. Kurangnya penguasaan dan kemampuan tentang pengelolaan
lingkungan hidup yang dimiliki personil di Dinas Lingkungan
Hidup.
d. Kurangnya jumlah personil ASN di Dinas Lingkungan Hidup.
e. Masih minimnya anggaran yang dialokasikan pada bidang
Lingkungan Hidup
2. Hambatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam
mencapai target pada sasaran adalah :
a. Kurang sinerginya upaya penanggulangan bencana dengan
perencanaan pembangunan; dan
b. Koordinasi dengan stakeholder masih sangat kurang terutama
pada penyelesaian tugas-tugas pra bencana dan pasca
bencana.

d. Strategi Pemecahan Masalah


1. Strategi yang akan digunakan Dinas Lingkungan Hidup dalam
mengatasi permasalahan untuk memanfaatkan peluang :
a. Tingkatkan keterlibatan stakeholder dalam setiap pelaksanaan
kebijakan
b. Tingkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia melalui
pendidikan, pelatihan, seminar, lokakarya dan sebagainya
c. Kembangkan need assessment dalam rekrutmen pegawai
d. Tingkatkan efektivitas sistem pengendalian dan evaluasi
kegiatan kewilayahan
e. Tingkatkan pemanfaatan sistem informasi untuk mendukung
pelayanan masyarakat
f. Pemanfaatan keberadaan SKPD yang ada untuk
pengembangan IPTEK

e. Capaian indikator kinerja sasaran dilaksanakan melalui beberapa


program sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 4.186.335.243.00,-dari
anggaran sebesar Rp. 4.914.997.150,50,- atau 85,17%.
2. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp 18.363.000.00,-dari
anggaran sebesar Rp. 60.868.000.00,- atau 30,17%.
3. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya
Kebakaran
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar 0 dari anggaran sebesar 0
atau 0%.
4. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban
Bencana Alam
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar 0 dari anggaran sebesar 0
atau 0%.

7. Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja Organisasi Tujuan 7.


“Meningkatkan pemerataan aksesibilitas masyarakat terhadap sumber
daya ekonomi dan kesejahteraan masyarakat”
Tujuan Meningkatkan pemerataan aksessibilitas masyarakat terhadap
sumberdaya ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, diukur melalui 4
(empat) sasaran dengan 8 (Delapan) indikator kinerja sasaran. Capaian
kinerja dari setiap sasaran dalam tujuan ini diuraikan melalui tabel
pengukuran kinerja sasaran dan dengan penjelasan tabel berikut di
bawah ini.

7.1. Sasaran 1: Membaiknya Iklim Investasi dan Usaha Serta


Kemudahan Pelayanan Perizinan
a. Pengkuran Indikator Kinerja Sasaran
Hasil pengukuran indikator sasaran Membaiknya iklim
investasi dan usaha serta kemudahan pelayanan perizinan,
Secara teknis kinerja sasaran ini didukung oleh SKPD Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan terpadu Satu Pintu,
Untuk pengukuran keberhasilan pencapaian sasaran ini
ditetapkan 2 (Dua) indikator kinerja sasaran sebagaimana
diuraikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.18
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran
Membaiknya Iklim Investasi dan Usaha serta Kemudahan Pelayanan
Perizinan
Realisasi
Kinerja Uraian Kinerja Tahun Target
No Indikator Kinerja Tahun 2020 RPJM
2019 D
Realisasi Target Realia % Tahu
si Capaian n
2021
1 Meningkatkan 814 600izin 668 111,33% 95%
kapasitas izin izin
dan
ketepatan pelayanan
perizinan
2 Indeks kepuasan 100% 75% - - 95%
masyarakat
Nilai Rata-rata capaian 55,67%
indikator kinerja Cukup
Berhasil
* Sumber Data : 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Penanaman
Modal dan Perizinan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
tahun 2020
2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Daerah
Tahun 2020
b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Analisis capaian indikator kinerja sasaran, Membaiknya iklim
investasi dan usaha serta kemudahan pelayanan perizinan.
Dicapai dengan 2 indikator kinerja sasaran antara lain sebagai
berikut:
1. Capaian indikator kinerja sasaran, Meningkatnya kapasitas
dan ketepatan pelayanan perizinan dengan terealisasi
sebanyak 668 izin dari target yang ditetapkan sebanyak 600
izin sehingga capaian indikator kinerja sasaran tersebut
sebesar 111,33% dengan katagori Sangat Berhasil
Berdasarkan data Sistem informasi SIELOK Labura (sistem
elektronik online Kabupaten Labuhanbatu Utara) ada 814
pelayanan perizinan atau izin yang dikeluarkan pada Tahun
2020 sebagai berikut :
- Izin Pendidikan Dasar yang diselenggarakan masyarakat
14 izin
- Izin Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Nonformal yang diselenggarkan masyarakat 20 izin
- Izin Apotek 1 izin
- Izin Toko Obat 7 izin
- Izin Optikal 3 izin
- Izin Operasional Rumah Sakit Kelas C dan D 1 izin
- Izin Mendirikan Klinik Pratama Rawat Inap 5 izin
- Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga 3 izin
- Izin Usaha Jasa Kontruksi Nasional (kecil dan non kecil)
26 izin
- Izin Lokasi 1 izin
- Izin Usaha Industri (IUI) Menengah 3 izin
- Izin Lingkungan 8 izin
- Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) 8 izin
- Izin Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
1 izin
- Izin Pembuangan Limbah Cair 4 izin
- Tanda Daftar Usaha Pariwisaata 1 izin
- Surat Izin Praktek Dokter (SIP) Umum 68 izin
- Surat Izin Praktek Dokter (SIP) Spesialis 1 izin
- Surat Izin Praktek Dokter Gigi 7 izin
- Surat Izin Kerja Bidan (SIKB) 223 izin
- Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) 13 izin
- Surat Izin Kerja Perawat (SIKP) 149 izin
- Surat Izin Praktek Perawat (SIPP) 1 izin
- Surat Izin Praktek Asisten Apoteker (SIPA) 5 izin
- Surat Izin Kerja Sanitarian 1 izin
- Surat Izin Kerja Radiografer 1 izin
- Surat Izin Kerja Rekam Medik 2 izin
- Surat Izin Praktik Tenaga Teknis Kefarmasian (SIPTTK) 17
izin
- Surat Izin Praktek Ahli Teknologi Laboratorium Medik
(SIP-ATLM) 8 izin
- Izin Mendirikan Bangunan (IMB) PT/CV 23 izin
- IzinMendirikanBangunan (IMB) Perorangan 34izin
- IzinMendirikan Klinik Pratama Rawat Jalan 6 izin
- Izin Kerja Tenaga Gizi 1 izin
2. Capaian indikator kinerja sasaran, pelaksanaan Indeks
Kepuasan Masyarakat telah direncanakan pada Tahun
2020. Namun terjadi pengurangan anggaran di Bagian Organisasi
Sekretariat Daerah akibat Pandemi Covid-19 sehingga capaian
indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 0% dengan
katagori Tidak Berhasil.

c. Hambatan / Masalah:
1. Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu memiliki hambatan yaitu :
a. Kurangnya promosi potensi daerah untuk mendatangkan
investasi di kabupaten labuhanbatu utara untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
b. Masih kurangnya sarana dan prasarana dalam
mendukung pelaksanaan pelayanan perizinan dan non
perizinan pada Bidang Perizinan
c. Masih banyaknya Perusahaan yang belum paham terkait
pembuatan Dokumen LKPM Perusahaannya.
2. Permasalahan dalam pelaksanaan pelayanan publik,
Sekretariat Daerah terdapat hambatan sebagai berikut :
a. Belum adanya kotak saran maupun aduan pada
perangkat daerah yang melaksanakan pelayanan publik
sehingga belum bisa terukur pelaksanaan indeks
kepuasan masyarakat.

d. Stratagi pemecahan masalah:


1. Dalam menghadapi permasalahan, Dinas Penanaman Modal
dan Perizinan Pelayanan Terpadu Satu Pintu memiliki strategi
sebagai berikut :
a. Meningkatkan promosi potensi daerah untuk
mendatangkan investasi di Kabupaten Labuhanbatu
Utara serta menambahkan sarana prasarana yang
dibutuhkan dalam pelayanan kepada masyarakat
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat;
b. Menyediakan sarana dan prasarana
2. Strategi Bagian Organisasi Sekretariat Daerah untuk
memecahkan masalah dalam pelayanan publik yaitu :
a. Tersedianya kotak saran atau aplikasi pada Perangkat
Daerah yang melaksanakan pelayanan publik sehingga
apabila ada saran maupun aduan dari masyarakat
segera bisa ditindaklanjuti.

e. Capaian indikator kinerja sasaran dilaksanakan melalui beberapa


program sebagai berikut:
1. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Pelayanan
Perizinan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 72.999.100.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 72.689.100.00,- atau 100,42%.
2. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana, dan
Prasarana Daerah
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp.9.632.000.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 9.707.000.00,- atau 99,23%.
3. Program Indeks Kepuasan Masyarakat
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar 0 dari anggaran sebesar 0
atau 0%.

7.2. Sasaran 2 : Menurunnya Tingkat Pengangguran


a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran
Hasil pengukuran indikator sasaran Menurunnya tingkat
pengangguran, Secara teknis kinerja sasaran ini didukung oleh
SKPD Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Koperasi
Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja, Untuk
pengukuran keberhasilan pencapaian sasaran ini ditetapkan 3
(tiga) indikator kinerja sasaran sebagaimana diuraikan dalam
tabel di bawah ini.

Tabel 3.19
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 2
Menurunnya Tingkat Pengangguran
Realisas
i Uraian Kinerja Tahun Target
No Indikator Kinerja Kinerja 2020 RPJMD
Tahun Tahun
2019 2021
Realisa Target Realias %
si i Capaia
n
Jumlah pelaku
usaha (UMKM) yang
1 dapat berdaya saing
50 5004 5004
dalam kualitas dan 100% 99,96
UMKM UMKM UMKM
produk untuk
pertumbuhan
ekonomi Daerah.
Jumlah pelatihan/
magang diluar
Daerah dalam 95 150 peserta 36 24% 150
2 rangka peserta peserta
peningkatan daya
saing untuk
menciptaka
n barang/jasa
yang
berkualitas.
Jumlah Tenaga 118 300 20 6,6%
3 Kerja yang peserta orang peserta 500
mendapatka
n pelatihan kerja
Nilai Rata-rata 43,53
capaian indikator %
kinerja Kurang
Berhasil
* Sumber Data : 1.Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Perdagangan dan
Koperasi UMKM tahun 2020
2. Laporan Akuntabiltas Kinerja Dinas Ketenagakerjaan
dan Perindustrian Tahun 2020

b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran


Analisi capian indikator kinerja sasaran, Menurunnya tingkat
pengangguran dicapain dengan 3 indikator kinerja sasaran
antara lain sebagai berikut:
1. Capaian indikator kinerja sasaran, Jumlah pelaku usaha
(UMKM)yang dapat berdaya saing dalam kualitas dan
produk untuk pertumbuhan ekonomi Daerah dengan
realisasi sebesar 5004 UMKM dari target yang ditetapkan
sebesar 5004 UMKM sehingga capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar 100 % dengan katagori Sangat
Berhasil
2. Capaian indikator kinerja sasaran, Jumlah
pelatihan/magang di luar Daerah dalam rangka
peningkatan daya saing untuk menciptakan barang/jasa
yang berkualitas dengan realisasi sebesar 36 peserta dari
target yang ditetapkan sebesar 150 peserta sehingga
capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 24%
dengan katagori Kurang Berhasil
3. Capaian indikator kinerja sasaran, Jumlah Tenaga Kerja
yang mendapatkan pelatihan kerja dengan realisasi sebesar
20 Tenaga Kerja dari target yang ditetapkan sebesar 300
Tenaga kerja sehingga capaian indikator kinerja sasaran
tersebut sebesar 6,6% dengan katagori Kurang Berhasil

c. Hambatan/masalah :
1. Dinas Perdagangan dan Koperasi UMKM memiliki hambatan yakni
:
a. Lemahnya kemampuan permodalan pelaku usaha industri,
perdagangan, koperasi dan UMKM; dan
b. Rendahnya kualitas SDM pelaku usaha industry, perdagangan,
koperasi dan UMKM.
2. Permasalahan yang dihadapi Dinas Ketenagakerjaan dan
Perindustrian dalam melaksanakan indikator kinerja yaitu :
a. Tidak adanya pelatihan/magang diluar Daerah dalam
rangka peningkatan daya saing untuk menciptakan
barang/jasa yang berkualitas;
b. Kurangnya pelatihan tenaga kerja yang mendapatkan
pelatihan kerja; dan
c. Tidak adanya data pencarikerja yang ditempatkan Sesuai
dengan klasifikasi pendidikan.

d. Strategi pemecahan masalah :


1. Dalam mengahadapi hambatan, diperlukan pemecahan masalah
yang digunakan Dinas Perdagangan dan Koperasi UMKM sebagai
berikut :
a. Melakukan pembinaan terhadap UMKM dan pemberi bantuan.
2. Strategi pemecahan masalah Dinas Ketenagakerjaan dan Koperasi
UMKM adalah :
a. Pemerintah Labuhanbatu Utara memfasilitasi pelatihan
kerja bagi para tenaga kerja dan selanjutnya melakukan
penempatan sesuai dengan keahliannya; dan
b. Penyelesaian permasalahan hubungan industrial di Kabupaten
Labuhanbatu Utara.

e. Capaian indikator kinerja sasaran dilaksanakan melalui beberapa


program sebagai berikut :
1. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 37.700.800.00,-dari
anggaran sebesar Rp. 37.720.000.00,- atau 99,95%.
2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif UKM
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 2.703.254.900.00,-
dari anggaran sebesar Rp. 2.705.837.000.00,- atau 99,90%.
3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar Rp. 366.855.980.00,- dari
anggaran sebesar Rp. 366.949.300.00,- atau 99,97%.

7.3 Sasaran3 : Terjaminnya Ketersediaan, Distribusi dan


Keterjangkauan Bahan Pangan
a. Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran
Hasil pengukuran kinerja sasaran terjaminnya ketersediaan,
distribusi dan keterjangkauan bahan pangan, Secara teknis
kinerja sasaran ini didukung oleh SKPD Dinas Pertanian, Dinas
Ketahanan Pangan, Badan Lingkungan Hidup, Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa untuk
pengukuran keberhasilan pencapaian sasaran ini ditetapkan 2
(dua) indikator kinerja sasaran sebagaimana diuraikan dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 3.20
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 2
Terjaminnya Ketersediaan, Distribusi dan Keterjangkauan Bahan
Pangan

Realisas
iKinerja Uraian Kinerja Tahun Target
No Indikator Kinerja Tahun 2020 RPJM
2019 D
Realisas Target Realias % Tahun
i i Capaia 2021
n
Perbaikan infrastruktur 100% 100% 100% 100% 95%
1 dan sarana dan
prasarana pertanian
2 Penguatan ketahanan 47% 75% 100% 133% 95%
pangan
Nilai Rata-rata capaian 116,5
indikator kinerja %
Berhasi
l
* SumberData : 1.Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pertanian Tahun
2020
2. Laporan Akuntabiltas Kinerja Dinas Ketahanan Pangan
Tahun 2020

b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran


Analisis capian indikator kinerja sasaran, Terjaminnya
ketersediaan, distribusi dan keterjangkauan bahan pangan
dicapai dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran antara lain
sebagai berikut:
1. Capaian indikator kinerja sasaran, Perbaikan infrastruktur
dan sarana dan prasarana pertanian dengan realisasi
sebesar 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%
sehingga capaian indikator kinerja sasaran tersebut sebesar
100% dengan katagori Sangat Berhasil.
- Pemberian bibit unggul pertanian dimaksud adalah benih
unggul padi non hibrida sebanyak 24.500 kg dan bibit/benih
sayur-sayuran meliputi kacang panjang, bayam, timun, cabe
besar, terong, dan kangkung. Benih tersebut disampaikan
kemasyarakat melalui kelompok tani di wilayah Kabupaten
Labuhanbatu Utara.
- Jumlah bibit/benih sayur-sayuran meliputi kacang panjang,
bayam, timun, cabe besar, terong, dan kangkung. Benih
tersebut di salurkan ke masyarakat melalui Kelompok Tani
dan Kelompok Masyarakat Kab. Labuhanbatu Utara. Hasil
yang dicapai tidak sesuai dengan target karena Tahun 2020
kondisi Pandemi Covid-19 di Kabupaten Labuhanbatu Utara
mengakibatkan pengurangan anggaran di Dinas Pertanian.
Namun pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara melalui
Dinas Pertanian tetap memaksimalkan anggaran yang ada
untuk merealisasikan bantuan benih ke masyarakat.
- Jenis pembangunan fisik sarana prasarana pertanian
dimaksud adalah berasal dari Dana APBD dan DAK Tahun
Anggaran 2020. Realisasi yang dicapai adalah sebanyak 2
jenis pembangunan sarana prasarana fisik bidang pertanian.
Yang bersumber dari DAK Penugasan Cadangan Bidang
Pertanian yaitu Pembangunan Pintu Air sebanyak 36 Unit di
19 lokasi di Kabupaten Labuhanbatu Utar dan yang
bersumber dari dana APBD dilaksanakan 1 jenis
pembangunan bidang fisik yaitu Pembangunan Unit
Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) sebanyak 2 Paket masing-
masing paket di Desa Simangalam dan Desa Damuli Pekan
Kec. Kualuh Selatan. Pengerjaan fisik Dana APBD dapat
dilaksanakan 100% di Tahun 2020.
- Dalam pengerjaan kegiatan fisik DAK yang dilakukan secara
swakelola dihadapi kendala yaitu forcer major bencana banjir
di 3 desa lokasi sehingga pelaksanaan kegiatan terhambat.
Sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanan kegiatan DAK
dilakukan perpanjangan kontrak dimana pekerjaan
pembangunan dilanjutkan di awal Tahun 2021 dan pekerjaan
sudah selesai 100%.
2. Capaian indikator kinerja sasaran, Penguatan ketahanan
pangan dengan realisasi sebesar 100% dari target yang
ditetapkan sebesar 75% Kasus sehingga capaian indikator
kinerja sasaran tersebut sebesar 133% dengan katagori
Sangat Berhasil.
- Penguatan ketahanan pangan di Kabupaten Labuhanbatu
Utara dengan pelaksanaan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan penetapan 5 lokasi Kawasan rumah pangan
lestari
Realisasi Kinerja : 3 Kegiatan atau 100%
Realisasi Hasil : 3 Dokumen laporan Kawasan Rumah
Pangan Lestari atau 100%
b. Penguatan cadangan pangan
Realisasi Kinerja : 100 Ton gabah atau 100%
Realisasi Hasil : 1 Dokumen laporan
Kegiatan ini merupakan kegiatan alokasi Dana Insentif
Daerah (DID) terkait penanganan Pandemi Covid 19.
c. Penanganan Daerah Dawan Pangan.
Realisasi Kinerja : 1 Kegiatan atau 100%
Realisasi Hasil : 1 Dokumen laporan 100 % dan 0 Peta
daerah rawan pangan atau 0 %.
Pencapaian kinerja pada indikator ini dipengaruhi beberapa
faktor anatara lain : pelaksanaan kegiatan tersebut
terkendala keterbatasan anggaran dan ketidaksesuaian
dengan penetapan perencanaan.
d. Pendampingan panel harga bahan pangan pokok strategis
Realisasi Kinerja : 1 Kegiatan atau 100%
Realisasi Hasil : Pelatihan Pendampingan panel harga
bahan pangan pokok strategis sebanyak 18 peserta.
Rendahnya pencapaian kinerja pada indikator ini
dipengaruhi beberapa faktor antara lain : Keterbatasan
anggaran terkait realokasi dan refocusing anggaran pada
dinas terkait.

c. Hambatan/Permasalahan
1. Dalam mencapai target sasaran, Dinas Pertanian memiliki
hambatan yaitu :
a. Sarana dan prasarana operasional pertanian belum memadai;
b. Keterbatasan anggaran pada tahun 2020 karena wabah
covid-19.
2. Permasalahan pada Dinas Ketahanan Pangan sebagai berikut :
a. Program dan kegiatan pada Tahun 2020, kinerja yang dicapai
dapat dikatagorikan kurang, dari segi ketersediaan anggaran,
ketepatan waktu dan kualitas masih memerlukan perbaikan
dan peningkatan.

d. Strategi Pemecahan Masalah


1. Strategi pemecahan masalah yang digunakan oleh Dinas
Pertanian yaitu :
a. Dukungan dan komitmen Pemerintah Kabupaten
Labuhanbatu Utara dalam peningktan ketahanan pangan di
Kabupaten Labuhanbatu Utara.
2. Untuk menghadapi hambatan, Dinas Ketahanan Pangan memiliki
strategi sebagai berikut :
a. Penyusunan Program dan Kegiatan yang direncanakan
dalam Anggaran diupayakan berpedoman pada Rencana
Kerja dan Rencana Strategis, kemudian sesuai dengan
ketepatan waktu;
b. Program dan kegiatan yang dilaksanakan dapat sesuai
dengan target sasaran yang telah ditetapkan baik sercara
kualitas maupun kuantitas;
c. Untuk pencapaian Kinerja dan Pelaksanaan Program
kegiatan yang sangat baik, perlu melengkapi personil
Aparatur yang cukup dan memiliki kualitas sumber daya
yang baik dan professional; dan
d. Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran sebaiknya dapat
terkoordinasi dengan intansi terkait, agar dapat terhindar
dari adanya Rencana yang tumpang tindih atau over kegiatan.

e. Capaian indikator kinerja sasaran dilaksanakan melalui beberapa


program sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar Rp. 2.307.389.805,00,-dari anggaran Rp.
2.381.123.501,00,- atau 96,84%.
2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar Rp.1.411.967.500.00,-dari anggaran Rp.
1.429.492.500.00,- atau 98,77%.

7.2. Sasaran 4: Terjaminnya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat


Serta Iklim Investasi
a. Pengukuran Kinerja Sasaran
Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran Terjaminnya
keamanan dan ketertiban masyarakat serta iklim investasi,
Secara teknis kinerja sasaran ini didukung oleh SKPD Satuan
Polisi Pamong Praja, Untuk pengukuran keberhasilan
pencapaian sasaran ini ditetapkan 1 (satu) indikator kinerja
sasaran sebagaimana diuraikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.21
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 4
Terjaminnya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Serta Iklim
Investasi
Realisas
i Uraian Kinerja Tahun Target
No Indikator Kinerja Kinerja 2020 RPJM
Tahun D
2019 Tahun
Realisas Target Realias % 2021
i i Capaia
n
1 Persentase 0 84% 0 0 99%
penangana
n gangunan keamanan
dan ketertiban
Nilai Rata-rata capain 0
indikator kinerja Kurang
Berhasil
b. Analisis Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Analisis capaian indikator kinerja sasaran, Terjaminnya
keamanan dan ketertiban masyarakat serta iklim investasi
dicapai dengan 1 indikator kinerja sasaran antara lain sebagai
berikut:
1. Realisasi capaian indikator kinerja sasaran, Persentase
penanganan gangunan keamanan dan ketertiban
terrealisasi sebesar 0 dari target yang ditetapkan sebesar 84%
Kasus sehingga capaian indikator kinerja sasaran tersebut
sebesar 0 dengan katagori Kurang Berhasil
Terkait capaian indikator penanganan gangguan keamanan dan
ketertiban berdasarkan data pada Satuan Polisi Pamong Praja
bahwa pada Tahun 2020 tidak ada penanganan gangguan
keamanan dan ketertiban di Kabupaten Labuhanbatu Utara
yang berakibat kepada keamanan dan ketertiban masyarakat
serta iklim investasi.

c. Hambatan/Permasalahan
Permasalahan penanganan gangguan dan keamanan belum ada pada
saat penyusunan rencana kegiatan pada Satpol PP sehingga tidak
dapat dilaksanakan kegiatan tersebut.

d. Strategi Pemecahan Masalah


Perencanaan kegiatan yang sesuai dan tepat sasaran sehingga
terlaksana program-program yang tertuang pada RPJMD.

e. Capaian indikator kinerja sasaran melalui beberapa program


sebagai berikut:
1. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak
kriminal.
Realisasi dana yang digunakan untuk capaian indikator kinerja
sasaran tersebut sebesar Rp. 46.825.000.00,- dari anggaran
sebesar Rp. 51.125.000.00,- atau 91,5

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN.
Hasil pengukuran penggunaan biaya untuk mencapai 21 Sasaran, 64
indikator kinerja pada tahun 2020 sesuai dengan Penetapan Kinerja
Tahun 2020 dialokasikan anggaran sebesar Rp. 354.371.479.495,24,-
dan terealisasi sebesar Rp. 316.602.975.874.67,- atau 89,34%

Adapun anggaran dan penggunaan dana untuk masing-masing sasaran


terdapat dalam Tabel sebagai berikut :
Tabel 3.22 Akuntabilitas Keuangan
NO SKPD/URUSAN ANGGARAN REALISASI %
Urusan Pemerintah Berdasarkan Undang-Undang 23 Tahun 2014
1 Sekretarariat Daerah 27.361.908.541,1 22.010.193.979,1 80,44
0,- 1,-
2 Sekretariat DPRD 11.704.538.519,0 10.803.916.022,0 92,31
0,- 0,-
3 Inspektorat 1.724.514.000,00, 1.430.425.000,0 82,95
- 0,-
4 Dinas Pendidikan 32.939.473.252,8 31.713.512.476, 96,28
0,- 00,-
5 Dinas Kesehatan 79.875.732.181,20,- 73.257.908.492,61, 91,71
-
6 Dinas Pekerjaan Umum 43.942.181.378,1 37.765.045.800,5 85,94
dan Penatan Ruang 1,- 1,-
7 Dinas Perumahan dan 10.321.587.468,7 9.195.168.948,64,- 89,09
Kawasan Permukiman 1,-
8 Satuan Polisi Pamong 6.039.746.336,00, 5.465.918.064,0 90,50
Praja - 0,-
9 Dinas Sosial 5.863.792.976,00,- 5.476.953.792,00,- 93,40
10 Dinas Ketenagakerjaan 366.949.300,00,- 366.855.980,00,- 99,97
dan Perindustrian

11 Dinas Pemberdayaan 3.340.993.429,76, 3.070.503.419,0 91,90


Perempuan dan - 0,-
Perlindungan Anak

12 Dinas Ketahanan 2.316.239.503,20 2.239.078.892,0 96,67


Pangan ,- 0-
13 Dinas Pemadam 9.880.762.082,70, 8.735.631.505,00 88,41
Kebakaran - ,-
14 Dinas Lingkungan Hidup 6.450.389.635,78 5.453.473.015,0 84,54
,- 0,-
15 Dinas Kependudukan 6.672.299.590,00 6.116.536.867,00 91,67
dan Pencatatan Sipil ,- ,-
16 Dinas Pemberdayaan 3.373.484.750,56 1.600.703.548.0 47,45
Masyarakat dan Desa ,- 0,-

17 Dinas Pengendalian 4.703.488.248.32 4.445.094.449.0 94,51


Penduduk dan Keluarga ,- 0,-
Berencana
18 Dinas Perhubungan 3.535.943.489.76,-
3.071.180.029.0 86,86
0,-
19 Dinas Komunikasi dan 5.790.246.594,40 5.347.399.665.00 92,35
Informatika ,- ,-
20 Dinas Perdagangan dan 7.253.887.705,5 7.026.167.054,00,- 96,86
Koperasi Usaha Kecil 4,-
dan Menengah
21 Dinas Penanaman Modal 809.363.942,24,- 725.343.109,00,- 89,62
dan Pelayanan Perijinan
Terpadu Satu Pintu

22 Dinas Kepemudaan, 2.663.720.000,00,- 1.324.220.237,00 49,71


Olahraga dan Pariwisata ,-
23 Dinas Pertanian 7.246.923.975,10 6.807.329.403,00 93,93
,- ,-
24 Dinas Perpustakaan dan 905.738.985.68,- 861.210.477.00, 95,08
Kearsipan -
25 Badan Penanggulangan 1.466.124.904,00 1.389.581.909,0 94,78
Bencana Daerah ,- 0,-

26 Badan Kesatuan 1.343.216.945,00,- 1.203.735.747,00,- 89,62


Bangsa dan Politik
27 Rumah Sakit Umum 49.525.000.035, 45.156.859.184, 91,18
Daerah 00,- 80,-
28 Badan Perencanaan 2.847.345.162,00,- 2.373.789.569,00,- 83,37
Pembangunan Daerah

29 Badan Pengelolaan 5.316.571.204,80 3.919.094.765,00,- 73,71


Keuangan dan Aset ,-
Daerah
30 Badan Penelitian dan 1.041.892.531.7 954.797.972.00, 91,64
Pengembangan 6,- -
31 Badan Pengelola 4.365.293.686.0 3.435.651.720.0 78,70
Pendapatan Daerah 0,- 0,-
32 Badan Kepegawaian 4.721.628.903.7 3.859.694.784.0 81,74
Daerah 2,- 0,-
Jumlah 354.371.479.495, 316.602.975.874 87,09
24,- .67,- %
BAB III
TUGAS PEMBANTUAN
Dasar Hukum Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana
diamanahkan UUD 1945 dan dijabarkan dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 bahwa Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada
daerah otonom untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah Provinsi
kepada Daerah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan sebagian Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah provinsi.
Penyelenggaraan asas tugas pembantuan merupakan cerminan dari
sistem dan prosedur penugasan Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/ atau desa, serta dari
pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk menyelenggarakan urusan
pemerintahan dan pembangunan yang disertai dengan kewajiban melaporkan
pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada yang memberi
penugasan. Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan
pembangunan, dan pelayanan umum.

3.1. Tugas Pembantuan Pusat yang dilaksanakan Kabupaten


3.1.1. Target Kinerja
Adapun Target Kinerja terhadap Tugas Pembantuan yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu Utara,
adalah sebagai berikut :
1. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana
Pertanian, dengan Kegiatan meliputi :
- Dukungan Manajemen dan dukungan teknis lainnya
- Fasilitasi Manajemen serta asuransi usaha tani padi dan kredit
usaha tani.
Program dan kegiatan ini anggarannya bersumber dari APBN sebesar
Rp. 344.960.000,-.

2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Hasil


Tanaman Pangan, dengan kegiatan meliputi :
- Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan
- Dukungan manajemen dan teknis lainnya
- Barang penunjang tugas pembantuan untuk diserahkan kepada
Pemerintah Daerah.
Program dan kegiatan ini angggarannya bersumber dari APBN
sebesar Rp. 1.100.770.000.
3.1.2. Realisasi
1. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana
Pertanian, dengan realisasi anggaran Rp.
305.567.162,- dan capaian realisasi anggaran sebesar 88,58% serta
capaian realisasi kinerja 100% dimana fasilitasi manajemen serta
asuransi usaha tani padi dan kredit usaha tani terlaksana.

2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Hasil


Tanaman Pangan, dengan realisasi anggaran Rp.
1.100.640.000 dan capaian realisasi anggaran sebesar 99,99% serta
capaian realisasi kinerja 100% yaitu terlaksananya pemberian
bantuan benih Padi Inbrida untuk lahan seluas 4.000 Ha, dengan
pemberian bantuan 25Kg benih/Ha dan tersedianya Scanner untuk
menunjang tugas dan pekerjaan.
Tabel Matriks Capaian Kinerja Pelaksanaan Tugas Pembantuan Pusat yang dilaksanakan Kabupaten
DASAR PROGRAM, KEGIATAN, SKPD REALISASI
NO ALOKASI REALISASI
K/LPNK PELAKSANAAN OUTPUT, DAN RINCIAN LOKASI PELAKSANA (%) CAPAIAN (%)
. ANGGARAN (Rp) ANGGARAN (Rp)
PENUGASAN (TP) KEGIATAN TP KINERJA
1 Kementerian DIPA No. : Program : Kabupaten Dinas Fasilitasi 100
Labuhanbatu
Pertanian SP.DIPA- Utara Pertanian 344,960,000.00 305,567,162.00 88.58 manajemen
Ditjen 018.08.4.079132 Penyediaan dan Pengembangan Kabupaten serta
Prasarana dan /2020 tanggal 12 Prasarana dan Sarana Pertanian Labuhanbatu fasilitasi
Sarana November 2020 Utara asuransi
usaha tani
Kegiatan :
padi dan
Kredit usaha
• Dukungan Manajemen dan
tani
Dukungan Teknis lainnya Ditjen
Prasarana dan Sarana Pertanian
• Fasilitasi Pupuk dan Pestisida
• Fasilitasi Pembiayaan
Pertanian
Output :
Tersedianya fasilitasi
manajemen dan dukungan
teknis prasarana dan sarana
pertanian
Rincian Kegiatan :

• Dukungan Manajemen dan


Dukungan Teknis lainnya Ditjen
Prasarana dan Sarana Pertanian
• Fasilitasi manajemen serta
asuransi usaha tani padi dan
Kredit Usaha Tani

DASAR PROGRAM, KEGIATAN, SKPD ALOKASI REALISASI REALISASI


NO. K/LPNK PELAKSANAAN OUTPUT, DAN RINCIAN LOKASI PELAKSANA ANGGARAN ANGGARAN (%) CAPAIAN (%)
PENUGASAN (TP) KEGIATAN TP (Rp) (Rp) KINERJA
Kementerian DIPA No. : SP.DIPA- Program : Kabupaten Dinas • Bantuan 100
2 Labuhanbatu 1.100.770.000 1.100.640.000 99.99
Pertanian, 018.03.4.079124/2020 Pertanian Benih Padi
Ditjen tanggal 12 November Peningkatan Produksi, Utara Kabupaten Inbrida
Tanaman 2019 Produktivitas Dan Mutu Hasil Labuhanbatu untuk lahan
Pangan Tanaman Pangan Utara seluas 4000
Ha x 25 Kg
Kegiatan : benih/ha
• Pengelolaan Sistem • Pengadaan
Penyediaan Benih Tanaman Scanner
Pangan
• Dukungan Manajemen Dan
Teknis Lainnya Pada Ditjen
Tanaman Pangan
• Barang Penunjang Tugas
Pembantuan untuk
Diserahkan kepada
Pemerintah Daerah
Output :
Meningkatnya Produksi dan
Produktivitas Hasil Tanaman
Pangan
Rincian Kegiatan :
• Pengelolaan Sistem
Penyedian Benih Tanaman
Pangan Berupa Bantuan
Benih Padi Inbrida untuk
lahan seluas 4.000 ha
• Dukungan Manajemen Dan
Teknis Lainnya Pada Ditjen
Tanaman Pangan
• Barang Penunjang Tugas
Pembantuan untuk
Diserahkan kepada
Pemerintah Daerah berupa
Pengadaan Scanner
BAB IV
PENERAPAN DAN PENCAPAIAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

4.1. Urusan Pendidikan


4.1.1. Jenis Pelayanan Dasar
Penyelenggaraan pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Labuhanbatu
Utara yang secara teknis dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan memiliki tugas di dalam
pengelolaan Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan pengelolaan sarana prasarana
pendidikan, namun demikian dalam pelaksanaannya baru Pendidikan Dasar yang sudah
memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu:
a. Pendidikan anak usia dini;
b. Pendidikan dasar; dan
c. Pendidikan kesetaraan

4.1.2. Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal


Beberapa Indikator Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Labuhanbatu Utara yang telah dilaksanakan
pada Tahun 2020, dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Indikator 1
Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu
maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman
permanen di daerah terpencil.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100
SMP 51 100

b) Indikator 2
Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32
orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang.Untuk setiap rombongan belajar
tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk
peserta didik dan guru, serta papan tulis.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100
SMP 51 100

c) Indikator 3
Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja
dan kursi yang cukup untuk 36 siswa dan minimal 1 (satu) set peralatan praktek IPA
untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SMP 51 100
d) Indikator 4
Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru, kepala sekolah dan staf
kependidikan lainnya; dan di setiap SMP dan MTs tersedia ruang kepala sekolah yang
terpisah dari ruang guru.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100
SMP 51 100

e) Indikator 5
Di setiap SD dan MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan 6
(enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4
(empat) orang guru setiap satuan pendidikan.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100

f) Indikator 6
Di setiap SMP dan MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan
untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SMP 51 100

g) Indikator 7
Di setiap SD dan MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi
akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat
pendidik.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100

h) Indikator 8
Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D- IV sebanyak
70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat
pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SMP 51 100

i) Indikator 9
Di setiap SMP dan MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran
Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SMP 51 100
j) Indikator 10
Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD dan MI berkualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100

k) Indikator 11
Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SMP dan MTs berkualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SMP 51 100

l) Indikator 12
Di setiap Kabupaten/Kota semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi
akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100
SMP 51 100

m) Indikator 13
Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk
membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses
pembelajaran yang efektif.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100
SMP 51 100

n) Indikator 14
Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan
setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100
SMP 51 100

o) Indikator 15
Setiap SD dan MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh
Pemerintah mencakup mata pelajaran Bhs. Indonesia, IPA, IPS dan Pkn dengan
perbandingan 1 (satu) set untuk setiap perserta didik.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100

p) Indikator 16
Setiap SMP dan MTS menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya
oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan 1 (satu) set
untuk setiap peserta didik.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SMP 51 100

q) Indikator 17
Setiap SD dan MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model
kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia globe), contoh peralatan
optik, KIT IPA untuk eksperimen dasar dan poster/carta IPA.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100

r) Indikator 18
Setiap SD dan MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi, dan
setiap SMP dan MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100
SMP 51 100

s) Indikator 19
Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk
merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
membimbing atau melatih peserta didik dan melaksanakan tugas tambahan.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100
SMP 51 100

Indikator 20
Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34 minggu per
tahun dengan kegiatan pembelajaran sebagai berikut :
 Kelas 1-2 : 18 Jam per minggu
 Kelas 3 : 24 Jam per minggu
 Kelas 4-6 : 27 Jam per minggu
 Kelas 7-9 : 27 Jam per minggu
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100
SMP 51 100

t) Indikator 21
Satuan pendidikan menerapkan Kurikulum sesuai dengan peraturan yang berlaku.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100
SMP 51 100

u) Indikator 22
Setiap guru menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun
berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100
SMP 51 100

v) Indikator 23.
Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu
meningkatkan kemampuan belajar peserta didik.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100
SMP 51 100

w) Indikator 24
Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru
dua kali setiap semester.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100
SMP 51 100

x) Indikator 25
Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian
setiap peserta didik kepada Kepala Sekolah pada akhir semester dalam bentuk
laporan hasil belajar.
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100
SMP 51 100
y) Indikator 26
Kepala Sekolah atau Madrasah menyampaikan laporan hasil UAS, UKK serta Ujian
Akhir (US/UN).
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100
SMP 51 100

z) Indikator 27
Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
SATUAN SASARAN TARGET DALAM
PENDIDIKAN DALAM TAHUN TAHUN (%)
SD 290 100
SMP 51 100

4.1.3. Realisasi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal


Beberapa Indikator Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Labuhanbatu Utara yang telah dilaksanakan
pada Tahun 2020, dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Indikator 1
Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu
maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman
permanen di daerah terpencil.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 290 100
SMP 51 51 100

b) Indikator 2
Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32
orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang.Untuk setiap rombongan belajar
tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk
peserta didik dan guru, serta papan tulis.

SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 290 100
SMP 51 51 100

c) Indikator 3
Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja
dan kursi yang cukup untuk 36 siswa dan minimal 1 (satu) set peralatan praktek IPA
untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SMP 51 25 49,01
d) Indikator 4
Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru, kepala sekolah dan staf
kependidikan lainnya; dan di setiap SMP dan MTs tersedia ruang kepala sekolah yang
terpisah dari ruang guru.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 181 62,41
SMP 51 20 39,21%

e) Indikator 5
Di setiap SD dan MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan 6
(enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4
(empat) orang guru setiap satuan pendidikan.

SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 187 64,48%

f) Indikator 6
Di setiap SMP dan MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan
untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SMP 51 20 39,21

g) Indikator 7
Di setiap SD dan MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi
akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat
pendidik.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 235 93,62%

h) Indikator 8
Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D- IV sebanyak
70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat
pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SMP 51 20 39,21%

i) Indikator 9
Di setiap SMP dan MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran
Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SMP 51 20 39,21
j) Indikator 10
Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD dan MI berkualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 240 82,75

k) Indikator 11
Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SMP dan MTs berkualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SMP 51 51 100

l) Indikator 12
Di setiap Kabupaten/Kota semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi
akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 290 100
SMP 51 51 100

m) Indikator 13
Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk
membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses
pembelajaran yang efektif.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 290 100
SMP 51 51 100

n) Indikator 14
Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan
setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 290 100
SMP 51 51 100

o) Indikator 15
Setiap SD dan MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh
Pemerintah mencakup mata pelajaran Bhs. Indonesia, IPA, IPS dan Pkn dengan
perbandingan 1 (satu) set untuk setiap perserta didik.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 200 68,96
p) Indikator 16
Setiap SMP dan MTS menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya
oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan 1 (satu) set
untuk setiap peserta didik.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SMP 51 20 39,21

q) Indikator 17
Setiap SD dan MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model
kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia globe), contoh peralatan
optik, KIT IPA untuk eksperimen dasar dan poster/carta IPA.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 223 88,84

r) Indikator 18
Setiap SD dan MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi, dan
setiap SMP dan MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 191 76,09
SMP 51 18 35,29

s) Indikator 19
Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk
merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
membimbing atau melatih peserta didik dan melaksanakan tugas tambahan.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 290 100
SMP 51 51 100

t) Indikator 20
Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34 minggu per
tahun dengan kegiatan pembelajaran sebagai berikut :
 Kelas 1-2 : 18 Jam per minggu
 Kelas 3 : 24 Jam per minggu
 Kelas 4-6 : 27 Jam per minggu
 Kelas 7-9 : 27 Jam per minggu

SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 290 100
SMP 51 51 100
u) Indikator 21
Satuan pendidikan menerapkan Kurikulum sesuai dengan peraturan yang berlaku.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 290 100
SMP 51 51 100

v) Indikator 22
Setiap guru menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun
berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 290 100
SMP 51 51 100

w) Indikator 23.
Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu
meningkatkan kemampuan belajar peserta didik.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 290 100
SMP 51 51 100

x) Indikator 24
Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru
dua kali setiap semester.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 290 100
SMP 51 51 100

y) Indikator 25
Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian
setiap peserta didik kepada Kepala Sekolah pada akhir semester dalam bentuk
laporan hasil belajar.
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 290 100
SMP 51 51 100

z) Indikator 26
Kepala Sekolah atau Madrasah menyampaikan laporan hasil UAS, UKK serta Ujian
Akhir (US/UN).
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 290 100
SMP 51 51 100
aa) Indikator 27
Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
SATUAN SASARAN
REALISASI REALISASI
PENDIDIKAN DALAM TAHUN
%
SD 290 290 100
SMP 51 51 100

4.1.4. Alokasi Anggaran


Urusan Bidang Pendidikan selama Tahun 2020 telah mengalokasikan anggaran
untuk Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp.
73.512.603.345 dan Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Dana sebesar Rp. 20.809.000.

4.1.5. Dukungan Personil


Jumlah pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Labuhanbatu Utara Tahun 2020 sebanyak 95 orang dengan perincian :
a) Berdasarkan Kepangkatan /Golongan :
 Pembina Tk I (IV/b) : 2 Orang
 Pembina (IV/a) : 9 Orang
 Penata TK I : 2 Orang
 Penata : 8 Orang
 Penata Muda Tk I : 5 Orang
 Penata Muda : 3 Orang
 Pengatur Tk I : - Orang

 Pengatur : 1 Orang
 Pengatur Muda Tk I : 1 Orang
 Pengatur Muda : - Orang
b) Berdasarkan Jenjang Pendidikan (PNS)
 Magister (S2) : 7 Orang
 Sarjana (S1) : 56 Orang
 Diploma 3 : 5 Orang
 Tamat SLTA/ SMK : 20 Orang

5. Permasalahan dan Solusi


Pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Labuhanbatu Utara secara umum
mengalami perkembangan kearah yang lebih baik. Hal tersebut ditandai dengan
meningkatnya pencapaian Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar, serta
pencapaian Rata-rata Lama Sekolah setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup
menggembirakan. Namun demikian, dalam penyelenggaraannya dengan perubahan yang
sangat pesat di bidang pendidikan mengakibatkan adanya permasalahan yang harus
dicarikan alternatif pemecahannya. Adapun permasalahan yang dihadapi dalam
penyelenggaraan pendidikan adalah sebagai berikut :
a) Permasalahan
 Kondisi bangunan ruang kelas Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) terdapat bangunan yang rusak, kondisi tersebut secara langsung berdampak
pada kelancaran proses belajar mengajar;

 Masih terdapat sekolah SD yang belum memenuhi standar ruang belajar;


 Masih terdapat sekolah SD dan SMP yang belum memiliki ruang Kepala Sekolah dan
Ruang Guru;
 Berdasarkan Standar kualifikasi tenaga pendidik secara formal di SD dan SMP masih
terdapat guru yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan S1;
 Pemerataan guru, belum sepenuhnya dapat dilaksanakan khususnya pada jenjang
Sekolah Dasar, untuk sekolah-sekolah yang berlokasi didaerah terpencil kebutuhan
guru belum sepenuhnya terpenuhi;
 Standar Kompetensi tenaga Pendidik dan Kependidikan masih perlu diupayakan
standar Nasional;
 Pencapaian Rata-Rata Lama Sekolah berdasarkan metode penghitungan baru belum
mencapai angka 7,58 Tahun sebagai indikasi penuntasan wajib Belajar Pendidikan
dasar 9 Tahun.

b) Solusi
 Optimalisasi penggunaan dana, baik yang bersumber dari APBD Kabupaten, Provinsi
maupun APBN serta mendorong peran serta masyarakat agar peduli terhadap
kondisisekolah;
 Pengadaan sarana ruang belajar dan ruang guru;
 Perlunya sosialisasi atas beban kinerja Kepala Sekolah dan Pengawas;
 Memberikan kesempatan pendidikan penyetaraan S-1, baik yang dibiayai pemerintah
maupun swadaya murni para guru;
 Perlunya pengadaan alat peraga IPA dan mobiler;
 Melalui pemeratan di tingkat kecamatan dan menekan adanya perpindahan dari SD
yang kurang guru ke sekolah yang sudah memenuhi kecukupan guru;
 Melakukan optimalisasi kegiatan PKG dan PKB;
 Melakukan inventarisasi dan penyisiran ke daerah-daerah yang pencapaian angka
partisipasi sekolahnya masih rendah.

4.2. Bidang Urusan Kesehatan


4.2.1. Jenis Pelayanan Dasar
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota Jenis pelayanan dasar yang
tertuang dalam standar pelayanan minimal bidang kesehatan sebagai berikut :
a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
b. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
c. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
d. Pelayanan Kesehatan Balita
e. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
f. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
g. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
h. Pelayanan Kesehatan pada Penderita Hypertensi
i. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus
j. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat
k. Pelayanan Kesehatan Orang dengan TB
l. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Resiko Terinfeksi HIV

4.2.2. Target SPM


Capaian kinerja pemerintah daerah kabupaten/Kota dalam memberikan standar
pelayanan Minimal bidang kesehatan dengan target capaian kinerja pemerintahan dalam
pelayanan adalah 100 persen (%).
No INDIKATOR SASARAN TARGET TAHUN
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil : 8.216 100% 2020
Jumlah semua Ibu Hamil di
wilayah kabupaten/ kota
tersebut dalam kurun waktu
satu tahun yang sama.
2. Pelayanan Kesehatan Ibu 7.727 100% 2020
Bersalin :
Jumlah Ibu Bersalin yang ada di
No INDIKATOR SASARAN TARGET TAHUN
wilayah kabupaten/ kota
tersebut dalam kurun waktu
satu tahun.
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru 7.173 100% 2020
Lahir :
Jumlah semua Bayi Baru Lahir
yang ada di wilayah kabupaten/
kota tersebut dalam kurun
waktu satu tahun.
4. Pelayanan Kesehatan Balita : 31.062 100% 2020
Jumlah Balita 0-59 tahun yang
ada di wilayah kerja dalam
kurun waktu satu tahun yang
sama.

5. Pelayanan Kesehatan Pada Usia 13.809 100% 2020


Pendidikan Dasar :
Jumlah semua anak usia
pendidikan dasar kelas 1 dan 7
yang ada di wilayah kerja
kabupaten/ kota tersebut dalam
kurun waktu satu tahun ajaran.
6. Pelayanan Kesehatan Pada Usia 245.500 100% 2020
Produktif :
JumlahWarga Negara usia 15-59
tahun yang ada di wilayah kerja
dalam kurun waktu satu tahun
yang sama.
7. Pelayanan Kesehatan Pada Usia 26.845 100% 2020
Lanjut :
Jumlah semua penduduk
berusia usia 60 tahun ke atas
yang ada di wilayah kabupaten/
kota tersebut dalam kurun
waktu satu tahun perhitungan.
8. Pelayanan Kesehatan Penderita 62.013 100% 2020
Hypertensi :
Jumlah estimasi penderita
Hypertensi berdasarkan angka
prevalensi kabupaten/ kota
dalam kurun waktu satu tahun
pada tahun yang sama.

9. Pelayanan Kesehatan Penderita 2.700 100% 2020


Dibetes Melitus :
Jumlah penyandang DM
berdasarkan angka prevalensi
DM Nasional di wilayah kerja
dalam kurun waktu satu tahun
yang sama.
10 Pelayanan Kesehatan Dengan 513 100% 2020
Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat :
Jumlah ODGJ berat (Psikotik)
yang ada di wilayah kerja
kabupaten/ kota dalam kurun
waktu yang sama.
11 Pelayanan Kesehatan Orang 965 100% 2020
DenganTuberkulosis (TB) :
Jumlah orang dengan TB yang
ada di wilayah kerja pada kurun
waktu satu tahun yang sama.
12 Pelayanan Kesehatan Orang 9.533 100% 2020
Dengan Resiko Terinfeksi HIV :
Jumlah orang beresikoterinfeksi
HIV yang ada di wilayah kerja
pada kurun waktu satu tahun
yang sama.

4.2.3. Realisasi SPM


No INDIKATOR SASARAN REALISASI %
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil : 8.216 6.738 82 %
Jumlah semua Ibu Hamil di
wilayah kabupaten/ kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun
yang sama.

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 7.727 6.646 86 %


Jumlah Ibu Bersalin yang ada di
wilayah kabupaten/ kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun.
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru 7.173 6.561 91 %
Lahir :
Jumlah semua Bayi Baru Lahir
yang ada di wilayah kabupaten/
kota tersebut dalam kurun waktu
satu tahun.
4. Pelayanan Kesehatan Balita : 31.062 25.607 82 %
Jumlah Balita 0-59 tahun yang
ada di wilayah kerja dalam kurun
waktu satu tahun yang sama.
5. Pelayanan Kesehatan Pada Usia 13.809 11.932 86 %
Pendidikan Dasar :
Jumlah semua anak usia
pendidikan dasar kelas 1 dan 7
yang ada di wilayah kerja
kabupaten/ kota tersebut dalam
kurun waktu satu tahun ajaran.
6. Pelayanan Kesehatan Pada Usia 245.500 44.227 18 %
Produktif :
JumlahWarga Negara usia 15-59
tahun yang ada di wilayah kerja
dalam kurun waktu satu tahun
yang sama.
7. Pelayanan Kesehatan Pada Usia 26.845 14.735 55 %
Lanjut :
Jumlah semua penduduk berusia
usia 60 tahun ke atas yang ada di
wilayah kabupaten/ kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun
No INDIKATOR SASARAN REALISASI %
perhitungan.
8. Pelayanan Kesehatan Penderita 62.013 3.004 5%
Hypertensi :
Jumlah estimasi penderita
Hypertensi berdasarkan angka
prevalensi kabupaten/ kota dalam
kurun waktu satu tahun pada
tahun yang sama.
9. Pelayanan Kesehatan Penderita 2.700 1.259 47 %
Dibetes Melitus :
Jumlah penyandang DM
berdasarkan angka prevalensi DM
Nasional di wilayah kerja dalam
kurun waktu satu tahun yang
sama.
10 Pelayanan Kesehatan Dengan 513 47 9%
Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat :
Jumlah ODGJ berat (Psikotik)
yang ada di wilayah kerja
kabupaten/ kota dalam kurun
waktu yang sama.

11 Pelayanan Kesehatan Orang 965 479 50 %


DenganTuberkulosis (TB) :
Jumlah orang dengan TB yang
ada di wilayah kerja pada kurun
waktu satu tahun yang sama.
12 Pelayanan Kesehatan Orang 9.533 3.353 35 %
Dengan Resiko Terinfeksi HIV :
Jumlah orang beresikoterinfeksi
HIV yang ada di wilayah kerja
pada kurun waktu satu tahun
yang sama.

4.2.4 Alokasi Anggaran


Alokasi anggaran tahun 2020 di Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Utara
dalam rangka pencapaian target Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten
Labuhanbatu Utara berjumlah Rp 68.717.556.452 dengan rincian sebagai berikut :
a. APBD Kabupaten Labuhanbatu Utara : 30.312.468.360
b. DAK Fisik Bidang Kesehatan : 3.160.000.000
c. APBD Provinsi Sumatera Utara :-
d. APBN (DAK Non Fisik)
- BOK : 19.285.517.163
- Akreditasi Puskesmas : 1.285.594.000
- Jampersal : 3.005.122.000
- Akreditasi Labkesda : -
- Sumber lain yang sah
(Dana Kapitasi JKN) : 11.668.854.928
4.2.5 Dukungan Personil
Jumlah tenaga PNS sebanyak 637 orang, berdasarkan pangkat dan pendidikan formal
dengan perincian sebagai berikut :
a. Dokter Umum : 55 Orang
b. Dokter Gigi : 13 Orang
c. Bidan : 372 Orang
d. Perawat : 197 Orang

a) Berdasarkan Kepangkatan/Golongan
 Pembina Utama Muda (IV/c) : 1 orang
 Pembina Tk.1 (IV/b) : 1 orang
 Pembina (IV/a) : 18 orang
 Penata Tk.1 (III/d) : 107 orang
 Penata (III/c) : 45 orang
 Penata Muda Tk.1 (III/b) : 150 orang
 Penata Muda (III/a) : 83 orang
 Pengatur Tk.1 (II/d) : 81 orang
 Pengatur (II/c) : 204 orang
 Pengatur Muda Tk.1 (II/b) : 14 orang
 Pengatur Muda (II/a) : 9 orang
b) Berdasarkan Jenjang Pendidikan (PNS)
 Magister : 9 orang
 Sarjana (S1) : 115 orang
 Diploma 4 : 3 orang
 Diploma 3 : 467 orang
 Diploma 1 : 70 orang
 Tamat SLTA/SMK : 49 orang

4.2.6. Permasalahan dan Solusi SPM Bidang Kesehatan


a) Permasalahan
Ada beberapa indikator SPM Bidang Kesehatan yang kurang mendapatkan dukungan
dana untuk pelaksanaan program/ kegiatan sehingga target tidak tercapai, beberapa
indikator SPM yang tidak mencapai target salah satunya yaitu pelayanan kesehatan
pada usia produktif (18 %), pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi (5 %),
pelayanan kesehatan dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat (9 %), pelayanan kesehatan
pada Orang yang terinfeksi HIV (35 %) yang sangat jauh dari target.
b) Solusi
Memaksimalkan program/ kegiatan yang mendapat dukungan dana dan melaksanakan
kegiatan dengan membuat evaluasi pertemuan untuk pemahaman definisi operasional
(DO) dan melakukan skrining ke sasaran lebih ditingkatkan. Kegiatan lebih banyak
didanai oleh Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk puskesmas yang bersumber
dari APBN. Pemanfaatan yang lebih efektif dan efisien dengan tetap mengedepankan
akuntabilitas

4.3. Bidang Urusan Pekerjaan Umum


4.3.1. Pelayanan Dasar
Kebijakan umum pembangunan daerah Tahun 2016-2021 menggambarkan arah
kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator
kinerja.

Dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan, Pemerintah Daerah telah menetapkan


rangkaian program sesuai dengan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Daerah.
Program pembangunan daerah yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi
pembangunan Kabupaten Labuhanbatu Utara, yang terbagi ke dalam program urusan
wajib dan program urusan pilihan, dan yang berkaitan dengan Bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang adalah sebagai berikut :
1. Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari
2. Penyediaan layanan pengolahan air limbah

4.3.2. Target Pencapaian SPM


Batas
No Jenis Pelayanan Dasar Sasaran Target
waktu
1 Pemenuhan kebutuhan 88 SR 100% 2020
pokok air minum sehari-
hari

2 Penyediaan pelayanan 2 unit 100% 2020


pengolahan air limbah
domestik

4.3.3. Realisasi Pencapaian SPM


Batas
No Jenis Pelayanan Dasar Realisasi %
waktu
1 Pemenuhan kebutuhan 88 SR 100% 2020
pokok air minum sehari-
hari

2 Penyediaan pelayanan 0 0% 2020


pengolahan air limbah
domestik

4.3.4. Alokasi Anggaran


Alokasi anggaran untuk mendukung penerapan percepatan SPM berkaitan dengan
tugas pokoknya yang bersifat pelayanan pada urusan bidang Pekerjaan Umum adalah
sebagai berikut :

PENDAPATAN 1.000.000.000,00 350.824.000,00


PENDAPATAN ASLI DAERAH 1.000.000.000,00 350.824.000,00
Hasil Retribusi Daerah 1.000.000.000,00 350.824.000,00
Retribusi Jasa Usaha 1.000.000.000,00 350.824.000,00

4.3.5. BELANJA 137.511.789.899,77 122.352.467.944,06


Dukun BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.520.711.561,00 3.306.160.267,00
gan Belanja Pegawai 3.520.711.561,00 3.306.160.267,00
Person
Belanja Gaji dan 1.982.981.961,00 1.909.514.667,00
il Tunjangan
A Belanja Tambahan 1.487.729.600,00 1.396.645.600,00
dapun Penghasilan PNS
jumla Insentif Pemungutan 50.000.000,00 0,00
h ASN Retribusi Daerah
di BELANJA LANGSUNG 133.991.078.338,77 119.046.307.677,06
lingku
Belanja Pegawai 1.330.700.000,00 1.149.450.000,00
ngan
Dinas Honorarium PNS 1.330.700.000,00 1.149.450.000,00
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Labuhanbatu Utara sebanyak 127
orang dengan rincian sebagai berikut :
1. Jumlah Pegawai Negeri Sipil : 35 Orang
2. Tenaga Kerja Honorer/ TKS sebanyak : 92 Orang
3. Berdasarkan Kepangkatan/ Golongan :
 Pembina Tk I (IV/b) : 2 Orang
 Pembina (IV/a) : - Orang
 Penata Tk I : 7 Orang
 Penata : 8 Orang
 Penata Muda Tk I : 1 Orang
 Penata Muda : 11 Orang
 Pengatur Tk I : 2 Orang
 Pengatur :-
4. Berdasarkan Jenjang Pendidikan (PNS) :
 Magister (S2) : 2 Orang
 Sarjana (S1) : 27 Orang
 Diploma 3 : - Orang
 Tamat SLTA/ SMK : 6 Orang

4.3.6. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
Dalam Penerapan SPM di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan ruang Kabupaten
Labuhanbatu Utara, belum semua urusan dan program yang telah ditargetkan dapat
dilaksanakan.

Hal ini dikarenakan terbatasnya anggaran dan belum terakomodirnya beberapa


kegiatan dalam perencanaan kerja serta masih kurangnya SDM aparatur dalam
menunjang pelaksanaan kegiatan dan belum terdapatnya sinergi upaya implementasi
SPM.

b. Solusi
Diharapkan adanya penambahan ASN yang memiliki kompetensi dan diharapkan dapat
terakomodirnya kegiatan sesuai SPM dalam RENJA dan tersedianya anggaran yang
cukup untuk pelaksanaan kegiatan.

4.4. Bidang Urusan Perumahan Rakyat


4.4.1. Jenis Pelayanan Dasar
Jenis Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat 2, Standar
Pelayanan Minimal Perumahan Rakyat adalah sebagai berikut :
a. Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana Kabupaten;
b. Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena relolasi
program Pemerintah Kabupaten.

4.4.2. Target Pencapaian SPM


Batas
No Jenis Pelayanan Dasar Target Target
waktu
1 Penyediaan dan rehabilitasi 55 rumah 100% 2020
rumah yang layak huni bagi
korban bencana Kabupaten
2 Fasilitasi penyediaan rumah 20 rumah 100% 2020
yang layak huni bagi
masyarakat yang terkena
relokasi program pemerintah
daerah Kabupaten
4.4.3. Realisasi Pencapaian SPM
Batas
No Jenis Pelayanan Dasar Realisasi Capaian
waktu
1 Penyediaan dan rehabilitasi 0 0% 2020
rumah yang layak huni bagi
korban bencana Kabupaten
2 Fasilitasi penyediaan rumah 0 0% 2020
yang layak huni bagi
masyarakat yang terkena
relokasi program pemerintah
daerah Kabupaten

4.4.4 Alokasi Anggaran


Alokasi anggaran untuk mendukung penerapan percepatan SPM berkaitan dengan
tugas pokoknya yang bersifat pelayanan pada urusan bidang Perumahan Rakyat adalah
sebagai berikut :
No Uraian Belanja Langsung Belanja Tidak
Langsung
1 Anggaran 10.321.587.468,71 2.929.790.426,00

2 Realisasi 9.195.168.948,65 2.643.367.869,00

Selanjutnya anggaran untuk penyediaan dan rehabilitasi rumah layak huni bagi korban
bencana Kabupaten Rp. 0, dan anggaran untuk fasilitasi penyediaan Rumah layak huni
bagi masyarakat yang terkena relokasi Program Kabupaten Rp. 0.

4.4.5 Dukungan Personil


Adapun jumlah ASN di lingkungan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Labuhanbatu Utara sebanyak 26 orang dengan rincian sebagai berikut :
1. Jumlah Pegawai Negeri Sipil : 26 Orang
2. Tenaga Kerja Honorer/ TKS sebanyak : 58 Orang
3. Berdasarkan Kepangkatan/ Golongan :
 Pembina Tk I (IV/b) : 2 Orang
 Pembina (IV/a) : 1 Orang
 Penata Tk I : 4 Orang
 Penata : 6 Orang
 Penata Muda Tk I : 3 Orang
 Penata Muda : 10 Orang
 Pengatur Tk I :-
 Pengatur :-
4. Berdasarkan Jenjang Pendidikan (PNS) :
 Magister (S2) : 4 Orang
 Sarjana (S1) : 21 Orang
 Diploma 3 : 1 Orang
 Tamat SLTA/ SMK :

4.4.6. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
Dalam Penerapan SPM di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Labuhanbatu Utara, bahwa terhadap Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Layak Huni
bagi Korban Bencana Kabupaten belum terlaksana karena belum dilakukan pendataan,
dan untuk fasilitasi rumah layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi program
Pemerintah Kabupaten karena tidak adanya rumah yang relokasi program pemerintah,
serta belum tersusunnya dokumen perencanaan pengolahan air limbah domestik
sehingga penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik belum dapat terlaksana.

b. Solusi
Bahwa terhadap Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Layak Huni bagi Korban Bencana
Kabupaten akan dilakukan pendataan pada tahun anggaran 2021 dan untuk pengolahan
air limbah domestik akan dilakukan study banding ke daerah yang telah melaksanakan
pengolahan air limbah.

4.5. Urusan Sosial


4.5.1. Jenis Pelayanan Dasar
Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2018
tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial
di Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, bahwa jenis pelayanan dasar yang tertuang
dalam standar pelayanan minimal bidang sosial adalah sebagai berikut:
a. Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas terlantar di luar panti;
b. Rehabilitasi sosial dasar anak terlantar di luar panti sosial;
c. Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar di luar panti;
d. Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis di luar
panti sosial;
e. Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi
korban bencana daerah kabupaten/kota.

4.5.2. Target SPM


Dalam penerapan dan pencapaian SPM pemerintah daerah mengacu kepada
penerapan dan pencapaian SPM pusat yaitu kepada Kementerian Sosial dimana
kementerian telah menetapkan indikator sebagaimana pada tabel berikut ini :

Jenis Pelayanan Dasar & Standar Pelayanan Minimal


Tahun
No Sub Kegiatan
Indikator Target
Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial :
1. Persentase (%) PMKS
a. Pemberian bantuan skala kab/kota yang
1. sosial bagi Penyandang memperoleh bantuan
Masalah Kesejahteraan sosial untuk 100% 2020
Sosial skala Kabupaten/ pemenuhan
Kota kebutuhan dasar

2. Persentase (%) PMKS


skala kab/kota yang
menerima program
pemberdayaan sosial
b. Pelaksanaan kegiatan
melalui Kelompok
pemberdayaan sosial 100% 2020
Usaha Bersama
skala Kabupaten/Kota
(KUBE) atau kelompok
sosial ekonomi sejenis
lainnya.

Penyediaan sarana dan prasarana sosial :


3. Presentase (%) panti
sosial skala
2. a. Penyediaan sarana kabupaten/kota yang
prasarana panti sosial menyediakan sarana 100% 2020
skala kabupaten/kota prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial.
4. Presentase (%) wahana
kesejahteraan sosial
b. Penyediaan sarana berbasis masyarakat
prasarana pelayanan (WKBSM) yang
100% 2020
luar panti skala menyediakan sarana
Kabupaten/Kota prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial.

Penanggulangan korban Bencana:


5. Presentase (%) korban
bencana skala
a. Bantuan sosial bagi kabupaten/kota yang
korban bencana skala menerima bantuan 100% 2020
Kabupaten/Kota sosial selama masa
tanggap darurat
3.
6. Presentase (%) korban
bencana skala
kabupaten/kota yang
b. Evakuasi korban
dievakuasi dengan
bencana skala 100% 2020
menggunakan sarana
Kabupaten/kota
prasarana tanggap
darurat lengkap

4. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik


dan mental, serta lanjut usia tidak potensial:

a. Penyelenggaraan 7. Presentase (%)


jaminan sosial skala penyandang cacat fisik
Kabupaten/Kota dan mental, serta
lanjut usia tidak 100 2020
potensial yang telah
menerima jaminan
sosial

4.5.3. Realisasi SPM


Jenis Pelayanan Dasar & Standar Pelayanan Minimal
Tahun
No Sub Kegiatan
Indikator Capaian
Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial :
1. Persentase (%) PMKS
a. Pemberian bantuan skala kab/kota yang
1. sosial bagi Penyandang memperoleh bantuan
Masalah Kesejahteraan sosial untuk 70% 2020
Sosial skala Kabupaten/ pemenuhan
Kota kebutuhan dasar

2. Persentase (%) PMKS


skala kab/kota yang
menerima program
b. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial
pemberdayaan sosial melalui Kelompok 0% 2020
skala Kabupaten/Kota Usaha Bersama
(KUBE) atau kelompok
sosial ekonomi sejenis
lainnya.

Penyediaan sarana dan prasarana sosial :

2. a. Penyediaan sarana
3. Presentase (%) panti
prasarana panti sosial 100% 2020
sosial skala
skala kabupaten/kota
kabupaten/kota yang
menyediakan sarana
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial.

4. Presentase (%) wahana


kesejahteraan sosial
b. Penyediaan sarana
berbasis masyarakat
prasarana pelayanan
(WKBSM) yang 0% 2020
luar panti skala
menyediakan sarana
Kabupaten/Kota
prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial.

Penanggulangan korban Bencana:


5. Presentase (%) korban
bencana skala
a. Bantuan sosial bagi kabupaten/kota yang
korban bencana skala menerima bantuan 14,33% 2020
Kabupaten/Kota sosial selama masa
tanggap darurat
3.
6. Presentase (%) korban
bencana skala
kabupaten/kota yang
b. Evakuasi korban
dievakuasi dengan
bencana skala 0% 2020
menggunakan sarana
Kabupaten/kota
prasarana tanggap
darurat lengkap

4. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik


dan mental, serta lanjut usia tidak potensial:

b. Penyelenggaraan 8. Presentase (%)


jaminan sosial skala penyandang cacat fisik
Kabupaten/Kota dan mental, serta
lanjut usia tidak 10% 2020
potensial yang telah
menerima jaminan
sosial

Realisasi Pencapaian SPM Dinas Sosial Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2020
SASARAN
REALISASI
NO INDIKATOR TARGET
JML % JML %
1 2 3 4 5 6
PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN BIDANG SOSIAL
Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang
1
memperoleh bantuan sosial untuk 29.785 100 20.804 70
pemenuhan kebutuhan dasar.
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN SOSIAL
PMKS skala Kab/Kota yang menerima
2 program pemberdayaan sosial melalui
0 100 0 0
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau
kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya.
PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA SOSIAL
Panti sosial skala kabupaten/kota yang
3
menyediakan sarana prasarana pelayanan 1 Panti 100 1 100
kesejahteraan sosial
PENYEDIAAN SARANA PELAYANAN LUAR PANTI
Wahana kesejahteraan sosial berbasis
4 masyarakat (WKBSM) yang menyediakan
0 100 0 0
sarana prasarana pelayanan kesejahteraan
sosial.
SASARAN
REALISASI
NO INDIKATOR TARGET
JML % JML %
1 2 3 4 5 6
BANTUAN SOSIAL BAGI KORBAN BENCANA KAB/KOTA
Korban bencana skala kabupaten/kota yang
5
menerima bantuan sosial selama masa
11.165 100 1.600 14,33
tanggap darurat

EVAKUASI KORBAN BENCANA


Presentase (%) korban bencana skala
kabupaten/kota yang dievakuasi dengan
6
menggunakan sarana prasarana tanggap 0 0 0 0
darurat lengkap

PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL


Penyandang cacat fisik dan mental, serta
7 lanjut usia tidak potensial yang telah
9.708 100 970 10
menerima jaminan social

4.5.4. Alokasi Anggaran


Berdasarkan hasil realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember Tahun
2020, maka diperoleh data sebagai berikut :
Realisasi
No. Uraian Pagu Anggaran
Anggaran
1. Belanja Tidak Langsung 2.038.430.233 1.889.356.164
1.1 Gaji dan Tunjangan 1.131.230.233 1.109.600.964
1.2 Tambahan Penghasilan PNS 907.200.000 779.755.200
2. Belanja Langsung 3.825.362.743,84 3.587.597.628
2.1 Belanja Pegawai 92.080.000 82.080.000
2.2 Belanja Barang dan Jasa 3.667.752.743,84 3.440.040.628
2.3 Belanja Modal 65.530.000 65.477.000

4.5.5. Dukungan Personil


Pada aspek internal organisasi yang menyangkut kepegawaian, saat ini Dinas
Sosial Kabupaten Labuhanbatu Utara didukung 35 orang, terdiri 17 orang PNS, 20
orang TKS. Keadaan pegawai dilihat dari pangkat dan golongan, kualifikasi pendidikan
serta jabatan struktural dan fungsional sebagaimana tabel - tabel berikut:
Keadaan PNS Menurut Pangkat / Golongan Tahun 2020

NO PANGKAT / GOL JUMLAH

1. Pembina (Gol. IV.c) -


2. Pembina Tk I (Gol. IV.b) 1
3. Pembina (Gol. IV.a) 2
4. Penata Tk. I (Gol. III.d) 6
5. Penata (Gol. III.c) 4
6. Penata Muda Tk. I (Gol. III.b) 2
7. Penata Muda (Gol. III.a) 0
8. Pengatur Tk I (Gol. II.d) 2
9. Pengatur (Gol. II.c) -
10. Pengatur Muda Tk. I (Gol. II.b) -
11. Pengatur Muda (Gol. II.a) -

JUMLAH 17

Keadaan PNS Tahun 2020

PNS GOLONGAN
NO PENDIDIKAN JUMLAH
I II III IV
1. S2 2 2
2. S1 12 12
3 AKADEMI / D3 1 1
4 D2
5 SLTA 2 2
6 SLTP
7 SD

4.5.6. Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1. NIK Penerima Bantuan Sosial Anggaran APBN banyak yang mengalami masalah.
2. Belum terealisasinya pemberian stiker labeling pada Keluarga Penerima Manfaat
3. Kurangnya fasilitas/ alat pendukung dalam proses pengolahan data PMKS
4. Tingginya beban kerja Operator DTKS/ SIKS-NG baik di Kabupaten maupun di
tingkat desa/ kelurahan serta rendahnya insentif yang diberikan (hanya Rp.
300.000,-/ 6 bulan)
5. Kepala Desa/ Lurah masih banyak yang tidak memahami sepenuhnya tentang
pentingnya DTKS
6. Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) skala Kabupaten semakin
bertambah
7. Pemenuhan jaminan sosial bagi penyandang disabilitas dan lanjut usia masih belum
terpenuhi dan pemberian bantuan modal usaha bagi penyandang disabilitas
8. Belum terlaksananya pemenuhan jaminan sosial kepada korban bencana alam dan
bencana sosial Kabupaten.

Solusi
1. Perlunya koneksi langsung/ Data Wire House (Link Online) yang dapat diakses untuk
perbaikan data secara cepat

2. Agar menjadi prioritas anggaran pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021.
3. Pengalokasian anggaran untuk pengadaan 4 unit laptop, 2 unit PC dan 2 unit printer.
4. Mengalokasikan anggaran untuk penambahan honor operator DTKS tingkat desa/
kelurahan
5. Harus melakukan sosialisasi yang lebih massif
6. Mengalokasikan anggaran untuk pemberian bantuan sosial pemenuhan kebutuhan
dasar dan perluasan lapangan pekerjaan bagi PMKS karena penyebab utama
bertambahnya jumlah PMKS adalah karena mereka tidak memiliki penghasilan untuk
pemenuhan kebutuhan dasarnya
7. Memaksimalkan pemenuhan jaminan sosial bagi penyandang disabilitas dan lanjut
usia seperti pelayanan BPJS/ kesehatan dan pemberian bantuan modal usaha bagi
penyandang disabilitas agar mereka dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.
8. Memberikan prioritas anggaran dalam pemenuhan jaminan sosial korban bencana
alam dan bencana social khususnya jaminan sosial pangan dan pelayanan
rehabilitasi karena hal ini merupakan salah satu indicator capaian pada Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Dinas Sosial.
Berdasarkan hasil pendataan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
terutama Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) tahun 2020 PMKS yang
terdiri dari 26 kategori di Kabupaten adalah sebagai berikut :
Penyandang Masalah
No Jumlah Satuan
Kesejahteraan Sosial (PMKS)

1 Anak balita terlantar 3 Orang


2 Anak terlantar 2 Orang

3 Anak Berhadapan dengan Hukum 10 Orang

4 Anak jalanan 20 Orang


Anak Dengan Kedisabilitasan
5 - Orang
(ADK)
Anak yang menjadi korban tindak
6 10 Orang
kekerasan
Anak yang memerlukan
7 - Orang
perlindungan khusus
8 Lanjut Usia Terlantar 10 Orang

9 Penyandang Cacat / Disabilitas 621 Orang

10 Tuna Susila 42 Orang

11 Gelandangan 8 Orang
12 Pengemis 7 Orang

13 Pemulung - Orang

14 Kelompok minoritas - Orang


Bekas Warga Binaan Lembaga
15 12 Orang
Pemasyarakatan (BWBLP)
16 Orang Dengan HIV / AIDS(ODHA) 20 Orang

17 Korban Penyalahgunaan NAPZA 33 Orang


18 Korban trafficking - Orang
19 Korban Tindak Kekerasan - Orang

20 Pekerja Migran Bermasalah Sosial - Orang


21 Korban Bencana Alam 12.965 Jiwa
22 Korban Bencana Sosial - KK

23 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi - Orang

24 Fakir Miskin 20.804 KK


Keluarga Bermasalah Sosial
25 - Kel
Psikologis
26 Komunitas Adat Terpencil - Orang
4.6. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Linmas
4.6.1. Jenis Pelayanan Dasar
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2012 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 121 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Mutu
Pelayanan Dasar Sub Urusan Ketentraman dan Ketertiban Umum di Provinsi dan
Kabupaten/Kota. Jenis pelayanan dasar yang tertuang dalam Standar Pelayanan
Minimal adalah sebagai berikut :
 Pelayanan Ketentraman dan Ketertiban Umum
 Cakupan luas wilayah manajemen kebakaran
 Jumlah Kebakaran yang tertangani dalam waktu 15 menit
 Jumlah Petugas yang memiliki sertifikat
 Jumlah mobil pemadam dengan kapasitas 3000-5000 l
 Jumlah pos dengan sumber air yang cukup
 Penanggulangan Bencana

4.6.2. Target Pencapaian SPM


Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten telah memasukan target SPM pada
RPJMD dengan program ketertiban umum, ketentraman masyarakat dan
perlindungan masyarakat serta Penanggulangan Bencana Kebakaran adalah
sebagai berikut :

No Program Indikator Target %

1) Jumlah Warga Negara


Pelayanan yang memperoleh
1 Ketentaraman dan layanan akibat dari 100%
Ketertiban Umum Penegakan Hukum
Perda dan Perkada

Cakupan luas wilayah


54,40
manajemen kebakaran
Jumlah Kebakaran yang
tertangani dalam waktu 87,79
15 menit
Penanggulangan Jumlah Petugas yang
2 Bencana Kebakaran 5,20
memiliki sertifikat

Jumlah mobil pemadam


dengan kapasitas 3000- 90,90
5000 l

Jumlah pos dengan


66,66
sumber air yang cukup

Penyelesaian dokumen
100
kajian resiko bencana

Jumlahpenduduk di
Pelayanan informasi
3 kawasan rawan bencana
rawan bencana
yang memperoleh
100
informasi rawan bencana
sesuai jenis ancaman
bencana
Penyelesaian dokumen
Rencana Penanggulangan 100
bencana
Penyelesaian dokumen
100
rencana kontijensi
Jumlah aparatur dan
warga negara yang ikut
Pelayanan 100
pelatihan mitigasi
pencegahan dan
4
kesiapsiagaan
Jumlah warga Negara
terhadap bencana
yang mendapat layanan
pusdalops
100
penanggulangan bencana
dan sarana prasarana

Jumlah warga Negara


yang mendapat peralatan 100
perlindungan
Kecepatan respon kurang
dari 24 jam untuk setiap 100
status KLB
Kecepatan respon kurang
dari 24 jam untuk setiap 100
Pelayanan
status darurat bencana
penyelamatan dan
5 Jumlah petugas yang
evakuasi korban
aktif dalam penanganan 100
bencana
darurat bencana
Jumlah korban berhasil
dicari, ditolong dan di
100
evakuasi terhadap
kejadian bencana

4.6.3. Realisasi Pencapaian SPM


Realisasi pencapaian SPM pada urusan Ketentraman dan Ketertiban
Umum, Perlindungan Masyarakat serta Penanggulangan Bencana dan Bencana
Kebakaran adalah sebagai berikut :
Realisasi
No Program Indikator
%
1) Jumlah Warga Negara
Pelayanan yang memperoleh
1 Ketentaraman dan layanan akibat dari 0%
Ketertiban Umum Penegakan Hukum
Perda dan Perkada
Cakupan luas wilayah
44,51%
manajemen kebakaran
Jumlah Kebakaran yang
tertangani dalam waktu 70,83%
15 menit

Penanggulangan Jumlah Petugas yang


4,16%
2 Bencana Kebakaran memiliki sertifikat

Jumlah mobil pemadam


dengan kapasitas 3000- 81,81%
5000 l

Jumlah pos dengan


55,55
sumber air yang cukup
Realisasi
No Program Indikator
%
Penyelesaian dokumen
100
kajian resiko bencana

Jumlahpenduduk di
Pelayanan informasi
3 kawasan rawan bencana
rawan bencana
yang memperoleh
91,3
informasi rawan bencana
sesuai jenis ancaman
bencana
Penyelesaian dokumen
Rencana Penanggulangan 100
bencana
Penyelesaian dokumen
100
rencana kontijensi
Jumlah aparatur dan
Pelayanan warga negara yang ikut 0,024
pencegahan dan pelatihan mitigasi
4
kesiapsiagaan Jumlah warga Negara
terhadap bencana yang mendapat layanan
pusdalops
91,3
penanggulangan bencana
dan sarana prasarana

Jumlah warga Negara


yang mendapat peralatan 91,3
perlindungan
Kecepatan respon kurang
dari 24 jam untuk setiap 100
status KLB
Kecepatan respon kurang
dari 24 jam untuk setiap 100
Pelayanan
status darurat bencana
penyelamatan dan
5 Jumlah petugas yang
evakuasi korban
aktif dalam penanganan 100
bencana
darurat bencana
Jumlah korban berhasil
dicari, ditolong dan di
76,04
evakuasi terhadap
kejadian bencana

Layanan Penyelamatan dan Evakuasi pada kondisi membahayakan manusia


(operasi non kebakaran) oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dalam
waktu tanggap.

Kondisi membahayakan manusia adalah peristiwa yang menimpa, membahayakan,


dan/atau mengancam keselamatan manusia.
Secara teknis dikenal dengan operasi darurat non kebakaran, yaitu operasi
penyelamatan terhadap kondisi yang membahayakan manusia di luar kebakaran dengan
2 indikator diantaranya adalah pertama, Layanan Pemadaman, Penyelamatan dan
Evakuasi oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dalam waktu tanggap
(Response Time), dan yang kedua, Layanan Pemadaman yang dilakukan oleh relawan
kebakaran (Balakar, Satlakar, dan atau komunitas masyarakat lainnya) yang dibentuk
dan/atau dibawah pembinaan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat
Daerah.
Layanan Penanggulangan Bencana dimulai dengan tahapan pencegahan dan
mitigasi dengan strategi yang ditempuh mengupayakan penanganan preventif agar
kerusakan dan korban jiwa dapat diminimalisir dan saat terjadi bencana dilakukan
upaya penyelematan, pencarian dan evakuasi serta pemberian bantuan darurat berupa
tempat penampungan sementara, bantuan pangan dan penanganan medis bagi korban
bencana. Selanjutnya tahap rehabilitasi dilakukan upaya perbaikan fisik dan non fisik
serta memberdayakan dan mengembalikan harkat hidup terhadap korban bencana
secara manusiawi.

Gambaran pemenuhan indikator SPM bidang ketentraman Umum, ketentraman


masyarakat dan perlindungan masyarakat adalah sebagai berikut :
a. Cakupan pelayanan Ketentraman dan Ketertiban Umum di Kabupaten pada Tahun
2020 adalah jumlah warga negara yang memperoleh layanan akibat dari penegakan
hukum Perda dan Perkada tidak ada, baik pelayanan kerugian Materil maupun
Pelayanan Pengobatan.
b. Cakupan luas wilayah manajemen kebakaran
Cakupan luas wilayah manajemen kebakaran di Kabupaten Labuhanbatu Utara
adalah 1589,62 Km2. Hal ini berdasarkan pada luas potensi kebakaran di Kabupaten
Labuhanbatu Utara 3.571 Km2 dan wilayah manajemen Kebakaran 176,62 Km2,
dimana terdapat 9 Pos jaga Wilayah Kebakaran.
c. Jumlah Kebakaran yang tertangani dalam waktu 15 Menit.
Dari jumlah kejadian kebakaran yang tertangani sebanyak 34 kejadian, tingkat
waktu tanggap pelayanan tertangani adalah sebesar 70,83%. Nilai ini diperoleh dari
48 kasus kejadian kebakaran di beberapa wilayah yang berada di dalam wilayah
manajemen kebakaran.
d. Jumlah petugas yang memiliki sertifikat
Berdasarkan sertifikasi standar yang dilegalisasi Kementerian Dalam Negeri
capaiannya 4,16 % atau ada 8 orang aparat dari total 192 orang aparat pemadam
kebakaran Kabupaten Labuhanbatu Utara yang memiliki sertifikat tahun 2020.
e. Jumlah Mobil Pemadam dengan kapasitas 3000-5000 L
Sampai dengan akhir tahun 2020, jumlah Mobil Pemadam dengan kapasitas 3000-
5000 L di Kabupaten Labuhanbatu Utara berjumlah 8 unit mobil dari 11 unit yang
telah tersedia dan 9 WMK/pos pemadam kebakaran.
f. Jumlah pos dengan sumber air yang cukup
Sampai dengan akhir Tahun 2020, jumlah pos dengan sumber air yang cukup di
wilayah manajemen kebakaran di Kabupaten Labuhanbatu Utara berjumlah 5 pos
dari total keseluruhan 9 Pos wilayah manajemen kebakaran, masih terdapat 5 Pos
kebakaran yang belum memenuhi sumber air yang cukup.

4.6.4 Alokasi Anggaran


Alokasi anggaran untuk mendukung penerapan percepatan SPM berkaitan dengan
tugas pokoknya yang bersifat pelayanan pada urusan bidang Pemeliharaan Ketertiban
Umum, Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat serta Penanggulangan
Bencana dengan rincian sebagai berikut :
NO SKPD Anggaran Realisasi
1 Satpol PP 6.039.746.336,00, 5.465.918.064,00,-
2 Dinas Pemadam 9.880.762.082,70,- 8.735.631.505,00,-
Kebakaran
3 BPBD 1.466.124.904,00,- 1.389.581.909,00,-

4.6.5 Dukungan Personil


Pelaksanaan SPM Pemeliharaan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat dan
Perlindungan Masyarakat serta Penanggulangan Bencana Kebakaran pada Tahun 2020
sebagai berikut :
a) Satpol PP
No Jenis Kepegawaian Jumlah
1 PNS 15 orang
2 Non PNS 125 orang

b) Dinas Pemadam Kebakaran


No Jenis Kepegawaian Jumlah
1 PNS 18 orang
2 Staf Honor 6 orang
3 Petugas Damkar 192 orang

c) Badan Penanggulangan Bencana


No Jenis Kepegawaian Jumlah
1 PNS 19 orang
2 Staf Honor 24 orang

4.6.6. Permasalahan dan Solusi


a) Permasalahan
 Kurangnya petugas lapangan yang bersertifikat.
 Belum tersedianya sumber air yang memadai di pos pemadam (WMK).
 Kurang memadainya sarana dan prasarana yang dimiliki.

b) Solusi
 Memfasilitasi petugas lapangan agar mendapatkan pelatihan yang bersertifikat.
 Menambah jumlah sumber air (tandon air) di sekitar pos pemadam (WMK)
 Menyusun kebutuhan sarana dan prasarana dan kebutuhan pemeliharaan
operasional secara tepat.

4.7. Program dan Kegiatan


1. Urusan Kesehatan
Mengacu pada Visi, Misi, tujuan dan strategi yang telah ditetapkan, maka program-
program Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Utara pada Tahun 2020 adalah sebagai
berikut :

NO PROGRAM KEGIATAN

1 Program Pelayanan Administrasi Penyediaan Jasa Surat Menyurat


Perkantoran Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
Undangan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi Kantor


Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah

2 Program Peningkatan Sarana Pembangunan Rumah Dinas


dan Prasarana Aparatur Pembangunan Gedung Kantor
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Pengadaan Mebeleur
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Dinas

3 Program Peningkatan Disiplin Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya


Aparatur
4 Program Peningkatan Kapasitas Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-
Sumber Daya Aparatur Undangan
5 Program Peningkatan Penyusunan dan Pelaporan Data Aset Daerah
Pengembangan Sistem Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran
Pelaporan Capaian Kinerja dan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
Keuangan

6 Program Obat dan Perbekalan Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan


Kesehatan Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan
7 Program Upaya Kesehatan Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
Masyarakat Perbaikan Gizi Masyarakat
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bagi Pengungsi Korban
Bencana
Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah
Kesehatan
Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas dan
Jaringannya Melalui Dana Kapitasi JKN
Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Kegiatan Jaminan Persalinan (Jampersal)

8 Program Pengawasan Obat dan Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Makanan Berbahaya
9 Program Promosi Kesehatan dan Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup
Pemberdayaan Masyarakat Sehat
Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
10 Program Perbaikan Gizi Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi
Masyarakat Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi
Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang
Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya
11 Program Pengembangan Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat
Lingkungan Sehat Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat

12 Program Pencegahan dan Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk


Penanggulangan Penyakit
Menular
Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita dan Anak Sekolah
Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik
Peningkatan Imuniasasi
Peningkatan Survellance Epidemiologi dan Penanggulangan
Wabah

Peningkatam Komunikasi, Informasi dan Edukasi (Ide)


Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

13 Program Standarisasi Pelayanan Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan


Kesehatan Pembangunan dan Pemutakhiran Data Dasar Standar
Pelayanan Kesehatan
14 Program Pelayanan Kesehatan Pelayanan Operasi Katarak
Penduduk Miskin Pelayanan Sunatan Masal
Penanggulangan ISPA
Penanggulangan Penyakit Cacingan

15 Program Pengadaan, Pembangunan Puskesmas


Peningkatan dan Perbaikan Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas
Sarana dan Prasarana Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskemas Puskesmas
Pembantu dan Jaringannya Rehabilitasi Sedang/Berat Poskesdes/Polindes

16 Program Kemitraan Peningkatan Kemitraan Jaminan Kesehatan Masyarakat


Pelayanan Kesehatan
17 Program Peningkatan Pelayanan Penyuluhan Kesehatan Anak Balita
Kesehatan Anak Balita Immunisasi Bagi Anak Balita
Pelatihan dan Pendidikan Perawatan Anak Balita

18 Program Peningkatan Pelayanan Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan


Kesehatan Lansia

2. Bidang Urusan Sosial


Program kerja Dinas Sosial Tahun 2020 seperti diuraikan di atas tidak terlepas dari tujuan,
sasaran dan kebijakan yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Sosial.
Untuk dapat merealisasikan tujuan, sasaran dan kebijakan tersebut, maka perlu disusun
program dan kegiatan. Adapun sumber dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan program dan
kegiatan tersebut diatas berasal dari APBD Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Bantuan dari
Pemerintah Pusat / APBN (Kementrian Sosial, dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia).
Sesuai dengan prioritas dan strategi pelaksanaan yang telah ditetapkan maka rencana
Program dan Kegiatan Dinas Sosial Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2020 yang telah diuraikan
diatas dapat digambarkan dalam tabel Sebagai berikut :

NO PROGRAM KEGIATAN

1 Program Pelayanan Administrasi Penyediaan Jasa Surat Menyurat


Perkantoran Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Pengggandaan

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan

Bangunan Kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
Undangan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi Perkantoran

Penyediaan Rapat-Rapat Koordinasi Ke Dalam Daerah

Penyediaan Penatausahaan Keuangan

2 Program Peningkatan Sarana Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional


dan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Prasarana Aparatur Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Pengadaan Mebeleur
Penyediaan Jasa Sewa Gedung dan Tempat
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

3 Program Peningkatan Disiplin Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya


Aparatur Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu

4 Program Peningkatan Kapasitas Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan


Sumber Daya Aparatur

5 Peningkatan Sistem Pelaporan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Capaian Kinerja dan Keuangan Kinerja SKPD dan Penyusunan Laporan Keuangan

6 Program Pemberdayaan Fakir


Miskin, Komunitas Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Peningkatan Kemampuan (Capacity Building) Petugas dan
Masalah Kesejahteraan Sosial Pendamping Sosial Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan
(PMKS) Lainnya PMKS Lainnya

Layanan Pendistribusia Rastra dan Bantuan Pangan Non


Tunai
Manajemen Pemutakhiran Basis Data Terpadu (BDT)
Pemutahiran data PBI JK
6 Program Pelayanan dan Pelayanan Psokososial Bagi PMKS Di Trauma Centre
Rehabilitasi Termasuk Bagi Korban Bencana
Kesejahteraan Sosial Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Bagi PMKS
Penanganan Masalah-Masalah Kesejahteraan Sosial
Pembinaan dan Pelayanan Sosial Lanjut Usia Potensial
Penertiban/Razia Tuna Sosial, Anak Jalanan dan Penyandang
Disabilitas

Bimbingan Pencegahan Bahaya HIV/AIDS dan NAPZA


7 Program Pembinaan Para
Penyandang Cacat dan Trauma Peringatan Hari Penyandang Cacat

8 Program Pemberdayaan Pembentukan, Pelatihan dan Pembinaan Organisasi Sosial


Kelembagaan Kesejahteraan Program Keluarga Harapan
Sosial

3. Urusan Ketentraman dan Ketertiban Umum


a) Satuan Polisi Pamong Praja
NO PROGRAM KEGIATAN
1 Program Pelayanan Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Administrasi Perkantoran
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan


Dinas/Operasional
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
Undangan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

Penyediaan jasa pendukung administrasi perkantoran

Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah

Penyediaan Penatausahaan Keuangan


2 Program Peningkatan Sarana Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
dan Prasarana Aparatur Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

3 Program Peningkatan Disiplin Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya


Aparatur Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
4 Program Peningkatan Kapasitas Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-
Sumber Daya Aparatur Undangan

Pendidikan Penyidik Pegawai Negeri Sipil


Pelatihan Pembinaan Keterampilan dan Kemampuan Petugas
Satpol PP
5 Program Peningkatan Pengendalian Kebisingan, dan Gangguan Dari Kegiatan
Keamanan dan Kenyamanan Masyarakat
Lingkungan
Pengendalian Keamanan Lingkungan
Pengamanan Pedagang Kaki Lima
Penertiban PNS di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten
Labuhanbatu Utara
Fasilitasi dan Pemberdayaan Kapasitas Penyelenggaraan
Perlindungan Masyarakat
6 Program Pemeliharaan Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Peraturan Daerah
Kantrantibmas dan Pencegahan dan Peraturan Bupati
Tindak Kriminal
7 Program Peningkatan Operasi Rutin dan Pembinaan Pencegahan
Pemberantasan Penyakit Peredaran/Penggunaan Minuman Keras dan Narkoba serta
Masyarakat (Pekat) Perkembangan Praktek Prostitusi
Operasi Pembinaan Penanggulangan Anak Bolos Sekolah

b) Dinas Pemadam Kebakaran


NO PROGRAM KEGIATAN

1 Program Pelayanan Penyediaan Jasa Surat Menyurat


Administrasi Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Perkantoran
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi Perkantoran
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah
Penyediaan Penatausahaan Keuangan
2 Program Peningkatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Sarana dan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Prasarana Aparatur
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
3 Program Peningkatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
Disiplin Aparatur

4 Program Peningkatan Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan


Kapasitas Sumber
Daya Aparatur

5 Program Peningkatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Pengembangan
Sistem Pelaporan
Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran
Capaian
Penyusunan Pelporan Keuangan Akhir Tahun
6 Program Peningkatan Sosialisasi Norma, Standart, Prosedur, dan Manual Pencegahan Bahaya
Kesiagaan dan Kebakaran
Pencegahan Bahaya
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan Pencegahan
Kebakaran
Kebakaran
Kegiatan Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran

Peningkatan Pelayanan Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Peringatan HUT Pemadam Kebakaran

c) Badan Penanggulangan Bencana


NO PROGRAM KEGIATAN
1 Program Pelayan Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Administrasi Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Perkantoran Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi Perkantoran
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi keDalamDaerah
Penyediaan Penatausahaan Keuangan
2 Program Peningkatan Pengadaan Kendaraan Dinas/ Operasional
Sarana dan Prasarana Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Aparatur Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional
3 Program Peningkatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
Disiplin Aparatur
4 Program Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Formal
Kapasitas Sumber Daya Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan
Aparatur Penyusunan SOP
5 Program Peningkatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Iktisar Realisasi Kinerja
Pengembangan Sistem SKPD
Pelaporan Capaian Penyusunan Pelaporan Keuangan Semester
Kinerja dan Keuangan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
6 Program Pencegahan Pemantauan dan Penyebarluasan Informasi Potensi Bencana Alam
Dini dan
Penanggulangan
Korban Bencana Alam

4. Urusan Pendidikan
NO PROGRAM KEGIATAN

1 Program Pelayanan Penyediaan Jasa Surat Menyurat


Administrasi Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Perkantoran Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi Teknis Perkantoran
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah
Penyediaan Penatausahaan Keuangan
2 Program Peningkatan Pembangunan Gedung Kantor
Sarana dan Prasarana Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Aparatur Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
3 Program Peningkatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
Disiplin Aparatur Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu

4 Program Peningkatan Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan


Kapasitas Sumber Daya Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan
Aparatur
5 Program Peningkatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
Pengembangan Sistem SKPD
Pelaporan Capaian Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran
Kinerja dan Keuangan Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
Penyusunan dan Pelaporan Data Aset
6 Program Pendidikan Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa
Anak Usia Dini Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Sekolah
Pelatihan Kompetensi Tenaga Pendidik
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
Jambore PTK-PAUDNI Tingkat Kabupaten Labuhanbatu Utara

7 Program Wajib Belajar Pembangunan Rumah Dinas Kepala Sekolah, Guru, Penjaga Sekolah
Pendidikan Dasar Penambahan Ruang Kelas Sekolah
Sembilan Tahun Pembangunan Taman, Lapangan Upacara dan Fasilitas Parkir
Pembangunan Pepustakaan Sekolah
Pembangunan Sarana Air Bersih dan Sanitary
Pengadaan Buku-Buku dan Alat Tulis Siswa
Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa
Pengadaan Mebeluer Sekolah
Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Dinas Kepala Sekolah, Guru,
Penjaga Sekolah
Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah
Pelatihan Kompetensi Tenaga Pendidik
Pelatihan Kompetensi Siswa Berprestasi
Pelatihan Penyusunan Kurikulum
Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang SD/MI/SDLB
dan SMP/MTS Serta Pesantren Salafiyah dan Satuan Pendidikan Non-
Islam Setara SD dan SMP
8 Program Pendidikan Peringatan Hari Aksara Internasional
Non Formal Penyelenggaraan PKBM
9 Program Peningkatan Pembinaan Kelompok Kerja Guru (KKG)
Mutu Pendidik dan Pengembangan Mutu dan Kualitas Program Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kependidikan Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Penyediaan Tenaga Guru Bantu Daerah
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
10 Program Manajemen Pelaksanaan Evaluasi Hasil Kinerja Bidang Pendidikan
Pelayanan Pendidikan Penerapan Sistem dan Informasi Manajemen Pendidikan
Sosialisasi Pengelolaan Dana BOS
Operasional Tim Manajemen BOS
Kegiatan Hardiknas
11 Program Pengembangan Pemberian Dukungan, Penghargaan dan Kerjasama Di Bidang Budaya
Nilai Budaya
12 Program Pengelolaan Fasilitasi Perkembangan Keragaman Budaya Daerah
Keragaman Budaya Fasilitasi Penyelenggaraan Festival Budaya Daerah
Fasilitasi Penyelenggaraan Festival Budaya Daerah pada Pesta Danau
Toba

5. Urusan Bidang Perumahan Rakyat


1 Program Pelayanan Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Komunnikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizian Kendaraan
Dinas/Operasional
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan komponen Instansi Listrik/Penerangan Bangunan kantor
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Penyediaan Bahan Bacaan dan peraturan perundang-Undangan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
Penyediaan jasa pendukung administrasi perkantoran
Penyediaan peantausahaan keuangan
2 Program Peningkatan Pembangunan Rumah Jabatan
Sarana dan Prasarana Pembangunan Gedung Kantor
Aparatur Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Pengadaan Mebeleur
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala peralatan Gedung Kantor
Rehabilitas Sedang/Berat Gedung Kantor
3 Program Peningkatan Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
Disiplin Aparatur
4 Program Peningkatan Pendidikan dan pelatihan formal
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
5 Program Pengembangan Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat
Perumahan Pembangunan Jalan Lingkungan
6 Program Lingkungan Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-Gorong Perumahan
Sehat Perumahan Pendampingan PASIMASI III
Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar Terutama bagi
Masyarakat Miskin
7 Program Pengelolaan Areal Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemakaman
Pemakaman

6. Urusan Pekerjaan Umum

NO PROGRAM KEGIATAN

1 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
Penyediaan Jasa Pendukung Administarasi Perkantoran
Penyediaan Penatausahaan Keuangan
2 Program Peningkatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Sarana dan Prasarana Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Aparatur Penyediaan jasa sewa gedung dan tempat
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mesin Genset
Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
3 Program Peningkatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
Disiplin Aparatur Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu

4 Program Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Formal


Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
5 Program Peningkatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
Pengembangan Sistem SKPD
Pelaporan Capaian Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran
Kinerja dan Keuangan Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

6 Program Pembangunan Survei Kontur Jalan dan Jembatan


Jalan dan Jembatan Pembangunan Jalan
Pembangunan Jembatan
7 Program Pembangunan Survei Kontur Saluran Drainase/Gorong-Gorong
Saluran Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
Drainase/Gorong-Gorong
8 Program Pembangunan Pembangunan Turap/Talud/Bronjong
Turap/Talud/Bronjong

9 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan


Rehabilitasi/Pemeliharaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan
Jalan dan Jembatan
10 Program Peningkatan Pengadaan Alat-Alat Berat
Sarana dan Prasarana
Kebinamargaan

11 Program Pengembangan Pembangunan Pintu Air


dan Pengelolaan Jaringan Pelaksanaan Normalisasi Saluran Sungai
Irigasi, Rawa dan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Jaringan Pengairan
Lainnya

12 Program Pengendalian Pembangunan Reservoir Pengendali Banjir


Banjir

13 Program Pengembangan Perencanaan Pengembangan Infrastruktur


Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh

14 Program Pengelolaan Pengembangan Taman Rekreasi


Ruang Terbuka Hijau
(RTH)

15 Program Pembinaan dan Koordinasi Pengembangan Ketenaga Listrikan


Pengembangan Bidang
Ketenagalistrikan
II. Hasil Reviu

A. Pencermatan kesesuaian materi dan sistematika Draft LPPD


Sistematika dan isi materi dokumen LPPD telah sesuai dengan Surat Edaran
Menteri Dalam Negeri Nomor 700/453/IJ tanggal 19Februari 2021 tentang
Revisi Pedoman Reviu Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)

B. Pencermatan Data dukung IKK


Pencermatan data dukung dilakukan dengan melakukan penelitian mengenai
sumber data, akurasi penghitungan dan kebenaran yang meliputi IKK
perbidang urusan pemerintahan, masih kurangnya data IKK sehingga
mempengaruhi capaian kinerja sehingga nilai capaian kinerja 0 (nol) dengan
rincian IKK sebagai berikut :

Nilai
No Urusan IKK Keluaran Pencapaian
Kinerja
1. Perumahan Rakyat 1 Penyediaan dan rehabilitasi 0
rumah layak huni bagi Korban
Bencana Kabupaten
2 Fasilitasi penyediaan rumah 0
layak huni bagi masyarakat
terdampak relokasi program
Pemerintah Kabupaten
2 Ketenagakerjaan 1 Persentase kegiatan yang 0
dilaksanakan yang mengacu
ke rencana tenaga kerja
2 Persentase tenaga kerja 0
bersertifikat kompetensi
3 Lingkungan Hidup 1 Indeks Kualitas Lingkungan 0
Hidup
4 Perpustakaan 1 Nilai Tingkat Kegemaran 0
Membaca Masyarakat
5 Energi dan Sumber 1 Persentase perusahaan 0
Daya Mineral pemanfaatan panas bumi yang
memiliki ijin di kab/kota
6 Perindustrian 1 jumlah hasil pemantauan dan 0
pengawasan dengan jumlah
Izin Perluasan Industri (IPUI)
Kecil dan Industri Menengah
yang dikeluarkan oleh instansi
terkait
2 Persentase jumlah hasil 0
pemantauan dan pengawasan
dengan jumlah Izin Usaha
Kawasan Industri (IUKI) dan
Izin Perluasan Kawasan
Industri (IPKI) yang lokasinya
di Daerah Kabupaten/Kota
3 Tersedianya Informasi Industri 0
Secara Lengkap dan Terkini
7 Fungsi Penunjang 1 Persentase jumlah total proyek 0
Pemerintahan konstruksi yang dibawa ke
tahun berikutnya yang
ditandatangani pada kuartal
pertama
Nilai
No Urusan IKK Output Pencapaian
Kinerja
1. Pekerjaan Umum 1 Rencana Tata Pengaturan 0
air dan tata
pengairan/rencana
pengelolaan sumber daya
air WS Kewenangan
Kabupaten
2 Rencana Teknis tata 0
pengaturan air dan tata
pengairan/rencana
pengelolaan sumber daya
air kewenangan Kabupaten
3 Rencana Tata Pengaturan 0
air dan tata
pengairan/rencana
pengelolaan sumber daya
air WS Kewenangan
Kabupaten
4 0
Persentase jumlah rumah
tangga yang memperoleh
layanan pengolahan air
limbah domestik
5 0
Rasio kepatuhan IMB
Kabupaten
6 Rasio tenaga operator 0
/teknisi/ analisis yang
memiliki sertifikat
kompetensi
7 Fasilitasi penyediaan rumah 0
layak huni bagi masyarakat
terdampak relokasi program
Pemerintah Kabupaten
2 Kelautan dan 1 Persentase Tempat 0
Perikanan Pelelangan Ikan yang
operasional
2 Jumlah Izin Usaha 0
Perikanan (IUP) di bidang
pembudidayaan ikan yang
usahanya dalam 1 (satu)
Daerah Kabupaten yang
diterbitkan
3 Pariwisata 1 Persentase penerbitan 0
STPW yang tepat waktu
2 Persentase pemeriksaan 0
fasilitas penyimpanan
bahan berbahaya dan
pengawasan distribusi,
pengemasan dan pelabelan
bahan berbaya di tingkat
daerah Kab/Kota
3 Persentase penerbitan SKA 0
yang tepat waktu
4 Persentase pengembangan 0
dan pengelolaan sarana
distribusi perdagangan di
wilayah kerjanya
5 Persentase koefisien variasi 0
harga antar waktu
6 Persentase kesesuaian 0
BDKT yang diawasi
terhadap ketentuan yang
berlaku
4 Perindustrian 1 Persentase jumlah 0
penetapan izin usaha
kawasan industri (IUKI) dan
izin perluasan kawasan
industri (IPKI) yang
lokasinya di daerah
kabupaten
2 Persentase jumlah izin 0
perluasan industri (IPUI)
bagi industri Kecil dan
menengah yang diterbitkan
3 Persentase data perusahaan 0
industri kecil, menengah
dan perusahaan kawasan
industri di Kabupaten/Kota
yang masuk dalam SIINas
terhadap total populasi
perusahaan industri kecil,
menengah dan perusahaan
kawasan industri di
Kabupaten/Kota
5 Transmigrasi 1 Jumlah kawasan 0
transmigrasi yang
difasilitasi penetapannya
2 Jumlah satuan pemukiman 0
transmigrasi yang
difasilitasi
pembangunannya
3 Jumlah satuan 0
permukiman transmigrasi
yang difasilitasi
pembinaannya

Nilai
No Urusan IKK Outcome Pencapaian
Kinerja
1. Pariwisata 1 Persentase Pertumbuhan 0
Jumlah Wisatawan
Mancanegara per
Kebangsaan
III. Simpulan dan Rekomendasi

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan reviu terhadap Laporan Penyelenggaraan


Pemerintahan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2020 dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kesesuaian Sistematika dan materi LPPD


1.1. Kesesuaian Sistematika

Sistematika Rancangan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan


Daerah (LPPD) Kabupaten Labuhanbatu Utara yang telah disusun
sesuai dengan ketentuan (Pedoman Penyusunan LPPD) yaitu Surat
Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 700/453/IJ Tanggal 19
Februari2021 tentang Revisi Pedoman Reviu Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD).

1.2. Kesesuaian Materi LPPD

a) Materi yang disajikan dalam LPPD telah sesuai dengan ketentuan


yang berlaku meliputi kelengkapan laporan (gambaran umum
dan RPJMD), Urusan Desentralisasi Tugas Pembantuan dan
Tugas Umum Pemerintahan, menyajikan IKK, Informasi Target
Kinerja, Capaian Kinerja.
b) LPPD telah memuat Capaian Kinerja Makro, Kinerja
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah, Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah Daerah dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM).

1.3. Pengujian atas Bukti Dukung IKK

Belum terpenuhinya kebutuhan data dukung Indikator Kinerja Kunci


(IKK) baik pada tataran pengambilan kebijakan, tataran pelaksana
administrasi umum dan tataran pelaksana kebijakan tingkat capaian
kinerja urusan wajib dan pilihan yang belum dilengkapi sehingga
mempengaruhi capaian kinerja.

B. Rekomendasi

Sehubungan dengan Belum terpenuhinya kebutuhan data dukung Indikator


Kinerja (IKK), Tim Riviu menyarankan agar :
1) Tim Penyusun LPPD agar lebih aktif berkoordinasi dengan Organisasi
Perangkat Daerah terkait dalam pemenuhan data penyusunan LPPD
2) Terhadap didapatinya beberapa Indikator Kinerja Kunci (IKK) dengan
capain kinerja nihil pada beberapa urusan baik urusan wajib, urusan
pilihan dan urusan penunjang disarankan agar Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) lebih aktif dalam pemenuhan data penyusunan LPPD.

Anda mungkin juga menyukai