Anda di halaman 1dari 7

RESUME

BIOSTATISTIK

HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS

Oleh :
AYU CHANDRA DEWI GANGGA
NIM C2122157

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
2023
PROSES PENELITIAN KUANTITATIF
THEORY DEFINE SAMPLE DATA DATA

HYPOTHESI SELECTION COLLECTION ANALYSIS


S

PENGERTIAN
Menurut Greek word “ Hypothesis merupakan dugaan atau jawaban sementara”, Menurut
Fawcett & Garity, 2009 “ hipotesis merupakan pengaturan format tentang hubungan yang
diharapkan antara dua variabel atau lebih dalam populasi tertentu ”, Menurut Erwan Agus
Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti (2007), Hipotesis adalah pernyataan atau tuduhan
bahwa sementara masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu benar)
sehingga harus diuji secara empiris. Sedangkan Polit & beck, 2018 menyatakan “ hipotesis
merupakan prediksi, biasanya melibatkan prediksi hubungan antara dua variabel atau lebih ”,
Menurut Frenkel dan Wallen, sebagaimana dikutip dari buku Metode Penelitian Pendekatan
Kuantitatif (2021) karya Muhammad Darwin, dkk, Fraenkel dan Wallen mengartikan hipotesis
sebagai prediksi atas kemungkinan hasil dari suatu penelitian.

JENIS HIPOTESIS
1. Hipotesis asosiatif adalah bentuk pernyataan yang menunjukkan bahwa variabel terjadi
bersama-sama dalam beberapa cara tertentu tanpa menyiratkan bahwa yang satu
menyebabkan yang lain sehingga dalam kesamaannya jenis data penelitian yang
dipergunakan bisa data ordinal, data interval, data nominal, ataupun data rasio. Pembagian
bentuk hipotesis asosiatif terbagi atas beberapa macam yaitu :
a) Asosiatif simetris, Dugaan sementar penelitian biasanya terjadi hubungan yang
lebih menekankan pada hubungan kebersamaan antara variabel, bukan hubungan
sebab akibat
Contohnya :
Ada hubungan antara curah hujan dengan banjir
Ada hubungan antara kemiringan lereng dengan tingkat bahaya longsor
Ada hubungan antara rotasi bumi dengan pasang surut air laut
Ada hubungan antara penghasilan orangtua dengan fasilitas yang digunakan oleh
siswa

b) Asosiatif Sebab Akibat, Artinya hubungan yang bersifat saling mempengaruhi.


Atau dengan lain, ada hubungan sbeab-akibat antara dua variabel atau lebih.
Contohnya :
Angin borohok yang terjadi di Deli, Sumatera Utara memberikan pengaruh positif
terhadap kerusakan lahan pertanian
Kurangnya asupan makanan memberikan pengaruh positif terhadap gizi buruk
Pasang surut air laut memberikan pengaruh positif terhadap arus laut
Ketekunan siswa memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar

c) Asosiatif Interaktif, Artinya menekankan pada hubungan antara variabel yang


saling mempengaruhi, bukan sebagai hubungan sebab akibat, melainkan
hubungan timbal balik.
Contohnya :
Ada hubungan yang saling mempengaruhi antara tingkat infiltrasi dengan
permeabilitas tanah
Ada hubungan yang saling mempengaruhi antara curah hujan dengan evaporasi
Ada hubungan yang saling mempengaruhi antara laju sedimen dengan tingkat
erosi
Ada hubungan yang saling mempengaruhi antara pencemaran sungai dengan
limbah masyarakat
2. Hipotesis kasual adalah hipotesi yang menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan
perubahan variabel yang lainnya.
Contoh hipotesis kasual adalah sebagai berikut, HA: perubahan laba (VI) secara positif
akan berpengaruh terhadap harga saham (VD).
3. Hipotesis simple atau sering disebut dengan hipostesis bivariat adalah jenis hipotesis yang
hanya terdiri dari 2 variabel yaitu variabel dependen dan independen. Hipotesis simple ini
juga dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu hipotesis untuk hubungan asosiatif dan hipotesis
untuk hubungan kausal.
Contohnya : Untuk lebih jelasnya, contoh hipotesis simple diantaranya, “Tidur yang cukup
memengaruhi tingkat stress pada karyawan saat bekerja.”
4. Hipotesis kompleks adalah jenis selanjutnya yang didasarkan jumlah variabel adalah
hipotesis kompleks. Hipotesis ini disebut juga dengan hipotesis multivariat dan
menggunakan lebih dari dua variabel. Umumnya, hipotesis kompleks aakan menggunakan 2
atau lebih variabel independen serta 1 atau lebih variabel dependen.
Contoh untuk hipotesis kompleks adalah: “Karyawan yang mempunyai kadar tidur cukup
dan mempunyai pola makan sehat cenderung tidak mengalami stress saat kerja,
dibandingkan dengan karyawan yang punya kualitas tidur kurang bagus dan pola makan
yang tidak sehat.”
5. Hipotesis Non-directional berbeda dengan hipotesis directional yang mengarahkan
peneliti, maka pada jenis hipotesis non-directional tidak secara jelas mengarahkan peneliti,
dalam artian hipotesis ini menunjukkan jika adanya hubungan atau perbedaan pada setiap
variabel, tetapi tidak secara spesifik menunjukkan jenis korelasinya.
Contoh dari hipotesis non-directional adalah “terdapat hubungan antara tingkat
penggunaan sosial media dengan kesehatan mental siswa SMA.”
6. Hipotesis Directional adalah jenis yang secara langsung memberikan prediksi terhadap
hasil penelitian secara spesifik. Hipotesis ini umumnya ditandai dengan penggunaan frasa
“lebih besar dibanding…”, “lebih kecil dibanding…”, “secara positif…”, “secara
negatif….”, dan lainnya.
Contohnya, “Karyawan yang mempunyai waktu tidur cukup mempunyai resiko stress
kerja lebih sedikit dibanding karyawan yang waktu tidurnya kurang.”
7. Hipotesis statistik merupakan suatu pernyataan tentang parameter dari satu atau lebih
populasi yang bisa diuji secara empiris (berdasarkan data dari sampel acak). Pernyataan
statistik dibuat dalam notasi H0, dan H1 atau Ha (dua pernyataan tentang parameter yang
saling bertentangan). Contohnya” Peraturan lalu lintas yang baru diimplementasikan di
suatu ruas jalan telah menyebabkan menurunnya rata-rata kecepatan kendaraan melintas di
ruas jalan tersebut”.
8. Research Hypotesis atau Study Hypotesis adalah didefinisikan sebagai hipotesis yang
menyatakan adanya hubungan atau perbedaan antar variabel.

HIPOTESIS DALAM PENULISAN PROPOSAL


Berdasarkan penulisan proposal hipotesis dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. Hipotesis alternatif
Hipotesis kerja kerap juga disebut hipotesis alternatif (Ha). Namun, ada kalanya
hipotesis disimbolkan dengan H1. Jadi, hipotesis kerja ini berfungsi untuk
menyatakan hubungan antara variabel X dan Y. Hipotesis ini juga bisa menunjukkan
adanya perbedaan antar dua kelompok. Hipotesis ini menjelaskan adanya hubungan
antara variabel dengan variabel lain.
Contohnya: Ada hubungan antara tingkat kemiskinan dan ketersediaan lowongan
pekerjaan.
2. Hipotesis Nol
Sedangkan hipotesis nol (null hypotheses) biasanya disimbolkan dengan Ho. Nama
lain hipotesis ini adalah hipotesis statistik. Dinamai demikian karena sering dipakai
dalam penelitian kuantitatif yang membutuhkan perhitungan statistik. Kebalikannya
dengan hipotesis hipotesis Ho menerangkan tidak ada hubungannya atau pengaruh
antara variabel dengan variabel lain.
Contohnya: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan mahasiswa dengan
peluang mencari kerja.

MERUMUSKAN HIPOTESIS
Hal yang perlu dipahami Menurut Dunn (2010) yaitu :
1. Mengidentifikasi hubungan yang spesifik (harus diidentifikasi dahulu hubungan
setiap variabel yang akan kita teliti)
2. Harus berdasarkan teori/ pemahaman yang sudah ada
3. Singkat, ringkas dan simple
4. Capable dilakukan uji statistik
5. Dapat dipahami oleh yang membaca
Hipotesis adalah dugaan sementara karena sifatnya sementara, maka perlu dilakukan
penumpulan data setelah itu dianalisis dan hasil uji menerima/ menolak Ho atau menerima/
menolak Ha, penting untuk merumus hipotesis dengan baik dan jngan lupa untuk melengkapi
konsep teori dan literatur review karena itu penting.

UJI STATISTIK
1. One sample T-Test
Uji-t satu sampel merupakan salah satu prosedur pengujian statistik yang cukup
populer digunakan oleh banyak peneliti. Bila anda ingin menguji satu variabel dengan
jumlah yang relatif terbatas. Uji-t satu sampel biasa digunakan untuk menguji hal-hal
berikut:
 Perbedaan rata-rata antara sampel dan nilai rata-rata yang digunakan pada
hipotesis.
 Perbedaan rata-rata antara sampel dengan nilei median dari sampel yang kita
uji.
 Perbedaan rata-rata antara sampel yang kita gunakan dan nilai peluangnya.
 Perbedaan statistik antara nilai perubahan dan titik nol.
Uji-t satu sampel hanya bisa digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata sampel
pada 1 variabel dengan nilai rata-rata yang sudah ditentukan.
2. Levent Test
Uji Levene digunakan untuk menguji kesamaan varians beberapa populasi. Uji ini
merupakan alternatif dari Uji Bartlett. Uji Levene tidak membutuhkan syarat
kenormalan data, tetapi data harus kontinu dan sampel dari populasi yang diobservasi
adalah independen.
3. Independent Sample T-Test
Independent Sample t-test adalah uji statistik yang membandingkan rata-rata dari dua
kelompok sampel yang saling bebas (independent). Independent sample t-test
digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik
antara dua kelompok tersebut (ditinjau dari rata-rata). Perlu ditegaskan kembali
bahwa kedua kelompok tersebut haruslah saling bebas / tidak berhubungan / tidak ada
kaitan ataupun disebut juga independent. Adapun asumsi-asumsi persyaratan dari
independent sample t-test adalah sebagai berikut :
 Variabel kategori terdiri dari dua kategori yang saling bebas satu sama lain.
 Variabel uji (terikat) berupa data kontinu, baik berupa interval maupun ratio.
 Variable uji berdistribusi normal.
 Variansi variabel kategori (terhadap variabel uji) adalah sama
MENENTUKAN UJI STATISTIK
1. Data : categorical atau nominal
2. Variabel independen dan dependen (kategori atau numeric, jumlah)
3. Jenis penelitian : hubungan, perbedaan, komparasi, efektivitas, dll
4. Pilihan uji statistik :
5. Parametrik atau Non Parametrik
a. Parametric test
Syarat : menggunakan data numerik dan berdistribusi normal :
Contohnya :
 Independen t test
Independent Sample t-test adalah uji statistik yang membandingkan rata-
rata dari dua kelompok sampel yang saling bebas (independent).
Persyaratan independent t test anatar lain :
o Data harus berdistribusi normal
o Digunakan untuk menguji perbedaan nilai mean (rata-rata) 2
independent groups (2 kelompok yang dipilih secara random/ acak)
o Variabelnya adalah kuantitatif yang bersekala numerik (interval/
rasio)
o Uji alternatif : Mann-Whitney U test yang merupakan
nonparametric test
Contoh kasusnya : Perbedaan Hb ibu hamil di kota dan di desa,
perbedaan skor IQ siswa di sekolah swasta dan di desa
 Dependen t test
Dependent sample t-test atau sering diistilakan dengan Paired Sampel t-
Test, adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-
rata dua grup yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat
diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun
mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran
sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatment. Persyaratan dependent t
test yaitu :
o Data berdistribusi normal
o Data berskala numerik
o Kedua kelompok dipilih secara non random (dipasangkan/
matching)
o Uji alternatif : Wilcoxon yang merupakan nonparametric test
Contohnya : Hb ibu hamil sebelum dan setelah diberikan tablet besi
 Pearson product moment
Pearson product moment adalah salah satu dari beberapa jenis uji korelasi
yang digunakan untuk mengetahui derajat keeratan hubungan 2 variabel
yang berskala interval atau rasio, di mana dengan uji ini akan
mengembalikan nilai koefisien korelasi yang nilainya berkisar antara -1, 0
dan 1
Persyaratannya adalah :
o Berskala interval/ rasio
o Variabel X dan Y harus bersifat independen satu dengan lainnya
o Variabel harus kuantitatif simetris
o Terdapat hubungan linier antara X dan Y
o Data berdistribusi normal
b. Non Parametric test
Contohnya :
 Chi-Square
Adalah untuk menguji perbedaan proporsi antara 2 atau lebih kelompok,
contohnya :
o Apakah ada perbedaan hipertensi antara mahasiswa dan mahasiswi
o Apakah ada perbedaan BBLR antara ibu yang sosial ekonomi
rendah, sedang dan tinggi

 Fisher’s exact test


Uji Fisher adalah uji statistika nonparametrik yang digunakan untuk
menguji 2 sample independen atau untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara 2 variabel yang berskala nominal atau ordinal.
Syarat fisher’s exact test adalah :
o Data berskala nominal atau ordinal
o Jumlah sampel harus kurang dari sama dengan 40
o Jika jumlah sampel antara 20 sampai dengan 40, maka terdapat sel
yang nilai harapannya kurang dari 5
o Jika jumlah sampel kurang dari 20, maka dapat digunakan dalam
kondisi apapun (baik terdapat sel yang nilai frekuensi harapannya
kurang dari 5 ataupun tidak)
 Spearman’s rho
Spearman rho adalah metode statistik yang digunakan untuk menguji
dugaan tentang adanya hubungan antara variabel apabila datanya berskala
ordinal atau rasio/ interval namun tidak memenuhi asumsi normalitas.

Anda mungkin juga menyukai