Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PROYEK

UJI HIPOTESA

PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP JUMLAH TENAGA KESEHATAN


MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN BLITAR

Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Ganjil 2022


Mata kuliah Statiska

Nama Kelompok:
Salma NIM : 20108810001
Nurma Atalsa Sofansyah NIM : 20108810008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
2023
I. Jenis Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian pengujian hipotesa ini merupakan data
sekunder berupa skala interval dari litertur resmi yang sesuai. Pengambilan data
diambil melalui laporan tahunan dari situs resmi milik Badan Pusat Statistik Kabupaten
Blitar tahun 2018 dan 2019 yang diakses melalui link berikut:
 Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar. (2019). Kabupaten Blitar dalam Angka
2019. (https://data.blitarkab.go.id/v2/assets/buku/dda/Kabupaten%20Blitar
%20Dalam%20Angka%202019.pdf)
 Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar. (2020). Kabupaten Blitar dalam Angka
2020.
(https://blitarkab.bps.go.id/publication/download.html?
nrbvfeve=ODVhY2I4OTM0NGU2YTI0MjhlMmU4MjIy&xzmn=aHR0cHM6Ly9
ibGl0YXJrYWIuYnBzLmdvLmlkL3B1YmxpY2F0aW9uLzIwMjAvMDUvMjAvOD
VhY2I4OTM0NGU2YTI0MjhlMmU4MjIyL2thYnVwYXRlbi1ibGl0YXItZGFsYW
0tYW5na2EtMjAyMC5odG1s&twoadfnoarfeauf=MjAyMy0wMi0wMSAxMDoy
ODo0Mw%3D%3D)

Tabel 1. Data Jumlah Tenaga Kesehatan pada Kecamatan di Kabupaten Blitar


Sebelum dan Sesudah Pandemi Covid-19

Jumlah Tenaga Kesehatan Jumlah Tenaga Kesehatan


Kecamatan
Sebelum Covid-19 (orang) Sesudah Covid-19 (orang)
Bakung 21 orang 21 orang
Wonotirto 35 orang 42 orang
Panggunggrejo 18 orang 22 orang
Wates 15 orang 22 orang
Binangun 30 orang 38 orang
Sutojayan 44 orang 104 orang
Kademangan 40 orang 56 orang
Kanigoro 36 orang 82 orang
Talun 38 orang 95 orang
Selopuro 20 orang 35 orang
Kesamben 33 orang 66 orang
Selorejo 16 orang 31 orang
Doko 38 orang 23 orang
Wlingi 30 orang 337 orang
Gandusari 41 orang 41 orang
Garum 22 orang 29 orang
Nglegok 25 orang 25 orang
Sanankulon 34 orang 21 orang
Ponggok 41 orang 50 orang
Srengat 37 orang 207 orang
Wonodadi 40 orang 25 orang
Udanawu 38 orang 43 orang
Total 629 orang 1415 orang
II. Analisis Data dengan Statistik Deskriptif
Langkah-langkah yang diambil dalam melakukan analisis data untuk membuktikan
hipotesa tersebut terangkum pada flowchart berikut:

Tabel 2. Flowchart Alur Teknik Analisis Data

Mulai

Studi Pustaka

Identifikasi Variabel Operasional

Pengumpulan Data :

Data jumlah tenaga kesehatan pada Kecamatan di


Kabupaten Blitar Tahun sebelum dan sesudah
pandemi covid-19 melalui laporan resmi BPS
Kabupaten Blitar 2018 dan Tahun 2019

Analisis data menggunakan SPSS

Pengolahan data :
 Uji Deskriptif

 Uji Normalitas

 Paired-T Test

TIDAK
Valid
YA

Hasil dan Pembahasan

Selesai
Uraian penjelasan mengenai langkah-langkah mengenai uji hipotesa pada laporan
proyek ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan tahap pencarian referensi baik dari buku, jurnal
maupun penelitian sebelumnya yang sesuai dengan data riil di lapangan.
2. Indentifikasi Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang mempunyai variasi nilai terukur. Pada
kasus ini variabel bebasnya ialah jumlah tenaga medis pada Kecamatan di
Kabupaten Blitar sebelum penyebaran pandemi covid-19. Serta variabel
terikatnya ialah ialah jumlah tenaga medis pada Kecamatan di Kabupaten Blitar
sesudah penyebaran pandemi covid-19.
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan proses pengambilan data berupa data sekunder
dimana terdapat 2 data yang dikumpulkan yakni jumlah tenaga medis pada
Kecamatan di Kabupaten Blitar sebelum dan sesudah penyebaran pandemi
covid-19.
4. Analisa Data
Analisis data adalah suatu proses atau upaya pengolahan data menjadi sebuah
informasi baru agar karakteristik data tersebut menjadi lebih mudah dimengerti
dan berguna sebagai jawaban dari sebuah masalah yang berhubungan dengan
topik penelitian. Pada penelitian ini, software yang digunakan untuk analisa
data adalah SPSS.
5. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah manipulasi data menjadi sebuah bentuk informatif.
6. Hasil
Hasil dalam sebuah laporan penelitian merupakan inti dari sebuah tulisan
ilmiah. Di dalam hasil dan pembahasan disajikan secara cermat dan jelas
mengenai hasil analisis data serta pembahasannya berdasarkan teknis yang telah
diujikan sebelumnya.
Tabel 3. Data Hasil Analisis Deskriptif Jumlah Tenaga Medis pada Kecamatan di Kabupaten Blitar
Sebelum dan Sesudah Penyebaran Pandemi Covid-19

Berdasarkan Hasil Uji Deskriptif di atas dapat kita gambarkan distribusi data yang
didapat oleh peneliti adalah
1. Variabel Sebelum COVID-19 (XI) dari data tersebut bisa dideskripsikan bahwa nilai
minimum (minimum) 15, sedangkan nilai maksimum (maximum) sebesar 44. Nilai
jumlah (sum)= 692 dan nilai rata-rata (mean) harga sebesar 31,45 dan 1,948 eror.
Standar deviasi data harga adalah 9.138.
2. Variabel Setelah COVID-19 (XII) dari data tersebut bisa dideskripsikan bahwa nilai
minimum (minimum) 21, sedangkan nilai maksimum (maximum) sebesar 337. Nilai
jumlah (sum)= 1.415 dan nilai rata-rata (mean) harga sebesar 64,32 dan 15,802 eror.
Standar deviasi data harga adalah 74, 117.
III. Analisis Data dengan Statistik Inferensial

a. Hipotesis Statistik:

Berdasarkan uraian data sampel tersebut maka dapat ditentukan H 0 dan H1 sebagai
berikut:
H0 = Pandemi covid-19 mempengaruhi perubahan jumlah tenaga medis pada Kecamatan
di Kabupaten Blitar.
H1 = Pandemi covid-19 tidak mempengaruhi perubahan jumlah tenaga medis pada
Kecamatan di Kabupaten Blitar.

b. Langkah Pengujian Hipotesis


1) Uji Normalitas : One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Data mentahan yang diperoleh melalui studi pustaka diolah pertamakali melalui uji
normalitas yang berfungsi untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau
variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak.

Penelitian ini menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test karena data terdiri dari
banyak sampel yang berbeda yang berskala interval dan termasuk data tunggal atau belum
dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi.

Cara pengujian normalitas menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test adalah


dengan melihat nilai sig yang terdapat pada diagram atau tabel yang telah selesai dihitung
pada aplikasi SPSS. Apabila nilainya lebih dari 0,05 maka semua variabel telah terdistribusi
dengan baik atau normal, sehingga dapat dilanjutkan pada tes berikutnya menggunakan uji
statistik parametrik . Namun, jika nilainya kurang dari 0,05 maka kemungkinan data yang
didapatkan tidak terdistribusi dengan baik atau tidak normal, sehingga tes berikutnya harus
menggunakan uji statistik non-parametrik.
Gambar 1. Analisis Uji Normalitas Menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada Aplikasi SPSS

Hipotesis:
H0 = Data berdistribusi normal
H1 = Data berdistribusi tidak normal

Parameter:
Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 = H0 ditolak
Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 = H0 diterima
Tabel 4. Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Menggunakan SPSS

Analisis:
Berdasarkan hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dapat diketahui nilai
signifikansi pada variabel sebelum penyebaran pandemi covid-19 diperoleh sebesar
0,642 > 0,05 yang dimana H0 diterima dan H1 ditolak. Sehingga data yang dihasilkan
berdistribusi normal. Sedangkan Nilai Signifikansi pada variabel sesudah menerima
bantuan benih diperoleh sebesar 0,064 > 0,05 yang berarti H 0 diterima dan H1 ditolak.
Sehingga data berdistribusi normal. Karena variabel sebelum dan sesudah penyebaran
pandemi covid 19 berdistribusi normal maka pengujian dalam penelitian ini
menggunakan alat uji perbandingan rata-rata yaitu uji Paired T-Test.

2) Paired T-Test
Setelah melakukan uji normalitas data langkah selanjutnya untuk membuktikan kebenaran
hipotesa menggunakan aplikasi SPSS adalah melakukan uji statistik prametrik maupun non-
parametrik tergantung hasil uji normalitas yang telah dilakukan sebelumnya. Karena hasil uji
normalitas melalui One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test data berdistribusi normal atau
homogen maka dilanjutkan dengan uji statistik parametrik menggunakan Paired T-Test.

Paired T-Test merupakan uji beda dua sampel berpasangan terhadap suatu variabel yang
mempengaruhinya. Paired T-Test cocok digunakan pada penelitian ini karena data penelitian
merupakan sampel tipe sebelum dan sesudah, yakni memiliki subjek yang sama, tapi
mengalami perlakuan yang berbeda.

Cara pengujian Paired T-Test dapat dilakukan secara otomatis menggunakan aplikasi spss
dengan Klik Analyze > Compare Means > Paired-Samples T-Test. Lalu masukkan variabel
berpasangan, terakhir klik OK maka output Paired T-Test dapat terdata secara otomatis
sebagaimana yang tertera pada gambar berikut.

Gambar 2. Analisis Paired T-Test pada Aplikasi SPSS

Hipotesis:
H0 = Pandemi covid-19 mempengaruhi perubahan jumlah tenaga medis pada
Kecamatan di Kabupaten Blitar.
H1 = Pandemi covid-19 tidak mempengaruhi perubahan jumlah tenaga medis pada
Kecamatan di Kabupaten Blitar.

Parameter:
t hitung ≤ t tabel = H0 diterima
t hitung > t tabel = H0 ditolak
p value ≥ 0,05 = H0 diterima
p value < 0,05 = H0 ditolak

Perhitungan Tabel
Ttabel = df = (n-k) = 22 – 2 = 20
Tingkat kepercayaan = 100%-(1/2α)
95% = 100%-(1/2α)
α = 0.05
1/2α = 0,025
Ttabel (0,025,20) = 2,086

Tabel 5. Hasil Uji Paired T-Test Menggunakan Aplikasi SPSS

Analisis:
Karena t hitung ≤ t tabel yaitu 2,086 > 2,05 sehingga H0 ditolak dan p value < 0,05
yaitu 0,046 < 0,05 sehingga H0 ditolak, maka pandemi covid-19 tidak mempengaruhi
perubahan jumlah tenaga medis pada Kecamatan di Kabupaten Blitar.

c. Hasil Pengujian Hipotesis

1) Uji Normalitas : One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Berdasarkan hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dapat diketahui Nilai Signifikansi
pada variabel sebelum penyebaran pandemi covid-19 diperoleh sebesar 0,642 > 0,05 yang
dimana H0 diterima dan H1 ditolak. Sehingga data yang dihasilkan berdistribusi normal.
Sedangkan Nilai Signifikansi pada variabel sesudah penyebaran pandemi covid-19 diperoleh
sebesar 0,064 > 0,05 yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Sehingga data berdistribusi
normal. Karena variabel sebelum dan sesudah penyebaran pandemi covid-19 berdistribusi
normal atau homogen maka pengujian dalam penelitian ini menggunakan alat uji statistik
parametrik yaitu Paired T-Test.

2) Paired T-Test
Karena t hitung ≤ t tabel yaitu 2,086 > 2,05 sehingga H0 ditolak dan p value < 0,05 yaitu
0,046 < 0,05 sehingga H0 ditolak, maka pandemi covid-19 tidak mempengaruhi perubahan
jumlah tenaga medis pada Kecamatan di Kabupaten Blitar.
LAMPIRAN

Sebelum COVID-19
Sesudah COVID-19

Anda mungkin juga menyukai