Anda di halaman 1dari 19

UJI NORMALITAS

BIOSTATISTIK
DR. APT. DEA ANITA A. KURNIASIH, M.FARM.
Outline

Pendahuluan

Jenis Analisis Statistik

Contoh Soal

Kondisi uji normalitas


https://www.sigmamagic.com/blogs/irony-of-normality-tests/
Pendahuluan

 Dilakukan Ketika peneliti melakukan analisis bivariat.


 Minimal terdapat dua variabel penelitian (var. bebas dan var. terikat)
 Dilakukan tepat sebelum analisis bivariat dilakukan.
 Data yang diuji merupakan data skala numerik (interval maupun rasio) pada
kedua variabel penelitian atau salah satu variabel penelitian.
 Data skala kategorik tidak diuji normalitas.
 Jika kedua variabel penelitian skala kategorik → statistik non parametrik
Jenis Analisis Statistik

Jenis Uji Sub Jenis Skala Data Uji Normalitas


Var. Bebas Var. Terikat
Mean 2 mean berpasangan Kategorik Numerik Ya
2 mean tidak berpasangan Kategorik Numerik Ya
Lebih 2 mean berpasangan Kategorik Numerik Ya
Lebih 2 mean tidak berpasangan Kategorik Numerik Ya
Korelasi Uji Korelasi Numerik Numerik Ya
Proporsi Uji Beda Proporsi Kategorik Kategorik Tidak
Regresi Linear Numerik Numerik Ya
Logistik Kategorik Kategorik Tidak
1. Inputlah data ke dalam SPSS
No. Resp Nilai No. Resp Nilai
1 45 21 54
2 53 22 22
3 67 23 21
4 56 24 56
5 65 25 54
6 76 26 32
7 52 27 67
8 23 28 44
9 45 29 56
10 67 30 56
11 66 31 87
12 65 32 65
13 87 33 76
14 66 34 43
15 34 35 66
16 77 36 34
17 34 37 54
18 56 38 44
19 32 39 66
20 66 40 54
2. Hasil input ke SPSS
3. Klik Analyze → Descriptive
Statistics → Explore
4. Pindahkan variabel yang akan diuji normalitas
(variabel nilai) ke kotak Dependent List
5. Setelah variabel nilai dipindahkan ke kotak
Dependent List, klik Plot pada pilihan di kanan atas
untuk menampilkan pilihan uji normalitas
6. Ketika plot sudah diklik, maka pilih centang pada
Histogram dan Normality plots With Test → Continue
7. Klik OK untuk menampilkan hasil
uji normalitas
8. Hasil output uji normalitas dapat dilihat pada
tabel, diagram dan chart pada output SPSS.
Penjelasan
 Hasil analisis normalitas dapat dilihat pada kolom Sig, namun penggunaan nilai
Sig yang terdapat dalam kelompok Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk ini
tergantung pada jumlah responden penelitian.
 Jika jumlah responden ≥ 30 (diatas sama dengan 30); maka menggunakan
nilai Sig pada kolom Kolmogorov Smirnov.
 Namun jika jumlah penelitian < 30, maka menggunakan nilai Sig pada kolom
Shapiro Walk.
 Nilai Sig ini nantinya akan dibandingkan dengan nilai 0,05 dimana
kesimpulannya sebagai berikut:
a. Sig ≥ 0,05 maka data yang dianalisis berdistribusi normal
b. Sig < 0,05 maka data yang dianalisis berdistribusi tidak normal
Interpretasi
Test of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai ,133 40 ,074 ,960 40 ,163

a. Liliefors Significance Correction

 Jumlah responden pada analisis nilai Biostatistik Mahasiswa Akademi Farmasi


YPF sejumlah 40 responden, maka menggunakan nilai Sig. pada kolom
Kolmogorov Smirnov (Sig = 0,074 ≥ 0,05).

 Maka dapat disimpulkan bahwa data variabel nilai siswa berdistribusi normal
Penentuan Pemilihan Statistik
Parametrik dan Non Parametrik
 Statistik parametrik dan non parametrik merupakan alat analisis statistik yang
digunakan untuk menganalisis 2 atau lebih variabel penelitian.
 Beberapa kondisi mengharuskan uji normalitas dilakukan pada dua variabel
yang diteliti (variabel bebas dan variabel terikat) → maka uji dapat dilakukan
bersamaan.
 Penentuan diantara keduanya menggunakan uji normalitas dengan kondisi-
kondisi 2 variabel.
 Terdapat 3 kondisi uji normalitas pada 2 atau lebih variabel yang penjelasannya
masing-masing sebagai berikut.
1. Semua variabel normal
 Jika semua variabel yang akan diteliti memiliki nilai Sig ≥ 0,05 maka data yang akan
dianalisis berdistribusi normal, dan selanjutnya analisis statistik menggunakan statistik
parametrik.
 Contoh:
Test of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai_pre ,133 40 ,074 ,960 40 ,163
Nilai_post ,131 40 ,083 ,963 40 ,213
a. Liliefors Significance Correction

 Hasil uji validitas pada tabel Kolmogorov Smirnov maupun Shapiro Wilk, menunjukkan
nilai Sig ≥ 0,05 maka semua variabel ini berdistribusi normal, sehingga analisis
selanjutnya untuk membuktikan hipotesis menggunakan statistik parametrik.
2. Semua variabel tidak normal

 Kondisi kedua adalah Ketika semua variabel menunjukkan nilai Sig < 0,05 maka
data penelitian berdistribusi tidak normal.
 Contoh:
Test of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Hb_1 ,195 60 ,000 ,915 60 ,000
Hb_2 ,191 60 ,000 ,948 60 ,012
a. Liliefors Significance Correction
 Hasil uji validitas pada tabel Kolmogorov Smirnov maupun Shapiro Wilk,
menunjukkan nilai Sig < 0,05 maka semua variabel ini berdistribusi tidak normal,
sehingga analisis selanjutnya untuk membuktikan hipotesis menggunakan statistik
non parametrik.
3. Salah satu variabel tidak normal

 Kondisi ketiga adalah ketika salah satu variabel menunjukkan nilai Sig < 0,05 dan
variabel lainnya Sig ≥ 0,05 maka data penelitian berdistribusi tidak normal.
 Contoh:
Test of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kadar Hb ,164 40 ,008 ,919 40 ,007
Nilai ,133 40 ,074 ,960 40 ,163
a. Liliefors Significance Correction
 Hasil uji validitas pada tabel Kolmogorov Smirnov maupun Shapiro Wilk, menunjukkan
nilai Sig < 0,05 (Variabel kadar Hb). Maka kedua data ini analisis selanjutnya untuk
membuktikan hipotesis menggunakan statistik non parametrik.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai